hal. 56-68- r_pembelajaran menulis

13
56 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011 Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu Keke T. Aritonang *) *) Guru SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta Opini ulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan materi pembelajaran menulis berita berdasarkan media foto sebagai alat bantu khususnya foto berbagai kegiatan sekolah yang cocok dan mudah ditiru. Foto-foto berbagai kegiatan sekolah sangat cocok dan mudah ditiru, sebab berhubungan langsung dengan siswa, sangat menarik, mudah didapatkan, dan mudah diamati. Dari hasil kegiatan pembelajaran menulis berita dengan menggunakan media foto sebagai alat bantu khususnya foto berbagai kegiatan sekolah, siswa dengan mudah menulis berita secara singkat, padat dan jelas. Selain itu, siswa dapat mengembangkan kreativitas dalam menulis berita, menumbuhkan sikap kritis terhadap permasalahan yang terjadi dalam berita tersebut, dan menumbuhkan sikap berani menyatakan kebenaran dari peristiwa yang terjadi dalam berita tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran menulis berita dengan menggunakan media foto sebagai alat bantu perlu dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Kata-kata kunci : menulis, berita, media foto Abstrac This article aims at introducing photographs as instruction aids in writing. The phototographs particularly of the students’ activities at school are inspiring to the students to write. Those photographs are familiar to the students as related to their own life. This tecqniques is able to motivate the students to write news caring their own environment and expressing their opinions freely. The discussion in this technique in developing the students’ writing skill. Key words: writing, news, photograph media Abstrak T Pendahuluan Menulis adalah satu dari empat keterampilan berbahasa yang terdapat dalam kurikulum di sekolah. Keterampilan menulis menurut Morsey sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern saat ini. Keterampilan menulis merupakan suatu ciri orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar . Pada prinsipnya fungsi utama sebuah tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir secara kritis (Tarigan, 1985: 4 & 22). Salah satu materi pembelajaran bahasa In- donesia tingkat SMP Kelas VIII, semester 2 dalam aspek menulis adalah menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Dengan menulis berita siswa dilatih untuk mampu terampil menulis dan berpikir secara kritis. Menulis berita adalah menuangkan kata-kata yang dihasilkan

Upload: firdausimadudin

Post on 19-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Good

TRANSCRIPT

56 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

Pembelajaran Menulis Berita dengan MenggunakanMedia Foto sebagai Alat Bantu

Keke T. Aritonang*)

*) Guru SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta

Opini

ulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan materi pembelajaran menulis beritaberdasarkan media foto sebagai alat bantu khususnya foto berbagai kegiatan sekolah yangcocok dan mudah ditiru. Foto-foto berbagai kegiatan sekolah sangat cocok dan mudahditiru, sebab berhubungan langsung dengan siswa, sangat menarik, mudah didapatkan,

dan mudah diamati. Dari hasil kegiatan pembelajaran menulis berita dengan menggunakan mediafoto sebagai alat bantu khususnya foto berbagai kegiatan sekolah, siswa dengan mudah menulisberita secara singkat, padat dan jelas. Selain itu, siswa dapat mengembangkan kreativitas dalammenulis berita, menumbuhkan sikap kritis terhadap permasalahan yang terjadi dalam berita tersebut,dan menumbuhkan sikap berani menyatakan kebenaran dari peristiwa yang terjadi dalam beritatersebut. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran menulis berita dengan menggunakan media fotosebagai alat bantu perlu dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Kata-kata kunci : menulis, berita, media foto

AbstracThis article aims at introducing photographs as instruction aids in writing. The phototographs particularlyof the students’ activities at school are inspiring to the students to write. Those photographs are familiar to thestudents as related to their own life. This tecqniques is able to motivate the students to write news caring theirown environment and expressing their opinions freely. The discussion in this technique in developing thestudents’ writing skill.

Key words: writing, news, photograph media

Abstrak

T

Pendahuluan

Menulis adalah satu dari empat keterampilanberbahasa yang terdapat dalam kurikulum disekolah. Keterampilan menulis menurut Morseysangat dibutuhkan dalam kehidupan modernsaat ini. Keterampilan menulis merupakan suatuciri orang yang terpelajar atau bangsa yangterpelajar . Pada prinsipnya fungsi utama sebuahtulisan adalah sebagai alat komunikasi yang

tidak langsung. Menulis sangat penting bagipendidikan karena memudahkan para pelajarberpikir. Juga dapat menolong kita berpikirsecara kritis (Tarigan, 1985: 4 & 22).

Salah satu materi pembelajaran bahasa In-donesia tingkat SMP Kelas VIII, semester 2 dalamaspek menulis adalah menulis teks berita secarasingkat, padat, dan jelas. Dengan menulis beritasiswa dilatih untuk mampu terampil menulisdan berpikir secara kritis. Menulis berita adalahmenuangkan kata-kata yang dihasilkan

57Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

mengamati kejadian atau peristiwa yangdiceritakan kembali. Hal ini memerlukan caraberpikir kritis dari siswa untuk menghasilkanberita yang singkat, padat, dan jelas.

Agar terampil menulis berita, siswa harusberpedoman pada rumus berita yaitu: What (apa),Who( siapa), When (kapan), Where (di mana), Why(mengapa), dan How (bagaimana) kejadian atauperistiwa itu dapat terjadi (5W dan 1H). Akantetapi pada umumnya siswa belum dapatmenerapkan rumus berita itu. Berdasarkanpengalaman penulis, siswa mengalami kesulitanmenulis berita secara singkat, padat, dan jelas,pertama karena siswa belum mampu memahamisepenuhnya rumus berita (5W dan 1H). Hal initerlihat dari belum mampunya siswamenentukan What (apa), Who( siapa), When(kapan), Where (dimana), Why (mengapa), danHow (bagaimana) pada sebuah berita. Kedua,karena siswa belum mampu menuangkan kata-kata atas kejadian atau peristiwa dalam bentukberita. Hal ini terlihat dari pilihan kata yangkurang tepat, kalimat yang kurang efektif, sukarmengungkapkan gagasan karena kesulitanmemilih kata atau membuat kalimat, bahkankurang mampu mengembangkan ide secarateratur dan sistematis.

Agar siswa terampil menulis berita secarasingkat, padat, dan jelas maka diperlukan modelpembelajaran yang cocok serta mudah untukditiru. Salah satu alternatif yang dapatmengatasi masalah tersebut ialah denganmemilih media dan menggunakan foto berbagaikegiatan sekolah sebagai latihan menulis berita.Melalui foto-foto kegiatan sekolah tersebut siswadapat mengamati kejadian atau peristiwa apayang terjadi, siapa yang terlibat dalam kegiatantersebut, siapa yang bertanggung jawab ataskegiatan tersebut, di mana kegiatan tersebutdilaksanakan, kapan kegiatan tersebut berlang-sung, mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksa-nakan, dan bagaimana kegiatan tersebutdilaksanakan.

Menggunakan media foto-foto kegiatansekolah sebagai acuan dalam menulis beritamemiliki beberapa kelebihan misalnya (a)mudah didapatkan, karena siswa padaumumnya mengabadikan kegiatan tersebutdengan kamera pribadinya, (b) mudah diamati,sehingga siswa dengan mudah dapat mendata

objek yang terdapat dalam foto yang akandijadikan bahan penulisan berita, (c) kegiatan-kegiatan tersebut berhubungan langsungdengan siswa, sehingga siswa dengan mudahmenentukan rumus berita (5W dan 1H), dan (d)sangat menarik apalagi jika kegiatan tersebutsiswa terlibat langsung, sehingga siswa denganmudah menyusun berita yang mengejutkan.Berdasarkan kelebihan media foto itu, penulistelah mempraktikkan pembelajaran menulisberita secara singkat, padat, dan jelas denganmenggunakan media foto berbagai kegiatansekolah dan hasil dari pembelajaran tersebutdapat meningkatkan keterampilan siswakhususnya dalam aspek menulis.

Berkaitan dengan menulis berita denganmenggunakan foto, berikut ini dibahas apa ituberita, rumus berita, media foto, dan bagaimanalangkah-langkah pembelajaran menulis beritaberdasarkan media foto berbagai kegiatansekolah.

Pengertian BeritaPengertian berita dalam Kamus Besar BahasaIndonesia Edisi Kedua adalah cerita atauketerangan mengenai kejadian atau peristiwayang hangat. Menurut Nancy Nasution, beritaadalah laporan tentang peristiwa-peristiwayang terjadi di lingkungan pembaca, mengenaitokoh terkemuka, akibat peristiwa tersebutberpengaruh terhadap pembaca (dalam Abrar2005:3). Trianto (2007:132), mengemukakanpengertian berita yang paling sederhana, adalahkejadian atau peristiwa yang diceritakankembali dengan menggunakan kata-kata, suara,atau, gambar.

Berdasarkan berbagai pengertian di atasmaka berita yang akan ditulis dalam penelitianini adalah laporan tentang kejadian atauperistiwa yang terjadi di lingkungan sekolah,mengenai kegiatan-kegiatan sekolah yang telahdilaksanakan. Kegiatan-kegiatan tersebut antaralain mengenai kegiatan masa orientasi siswa(MOS), Palang Merah Remaja (PMR), pramuka,karyawisata, jambore, retret, dan lainsebagainya.

Untuk menulis sebuah berita yang singkat,padat, dan jelas siswa harus berpedoman padarumus berita (5W dan 1H) yaitu (a) Where (dimana) adalah unsur tempat, (b) When (kapan)

58 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

adalah unsur waktu, (c) Who (siapa) adalahunsur orang/manusia, (d) Why (mengapa) ada-lah unsur latar belakang, (d) What (apa) adalahunsur peristiwa, dan (e) How (bagaimana) adalahunsur bagaimana peristiwa itu terjadi.

Adapun susunan berita yang akan ditulisharus memiliki unsur-unsur penulisan beritasebagai berikut.a. Judul Berita (Headline)

Headline adalah nama peristiwa ataukejadian yang diberitakan dan sering jugadilengkapi dengan subjudul. Headline yangmerupakan judul berita dan ditulis denganbahasa yang singkat, padat, dan jelas,menolong pembaca untuk segera menge-tahui peristiwa yang akan diberitakan. Agarmenarik, penulisan judul ada dua cara.Cara pertama: Judul ditulis dengan ukuranbesar sedangkan sub judul ditulis denganukuran lebih kecil dari judul.Contoh:

Waspadai Kekeringan di TigaProvinsi

Irigasi di Cirebon dan Indramayu SudahTak Berfungsi

Cara kedua: Judul ditulis dengan ukurankecil biasanya berita tersebut memiliki tema,misalnya gempa bumi, pariwisata,kebakaran, kecelakaan laut, dan sebagainya.Penulisan huruf pada judul menggunakanhuruf besar, sedangkan subjudulmenggunakan huruf kecil. Untuk warnapada huruf judul, agar menarik dibedakandengan warna pada subjudul.Contoh:

GEMPA BUMIPuluhan Rumah Rusak

b. Waktu (Dateline)Pada awalnya pengertian dateline, adalahnama tempat dan kejadian berita yangditulis pada awal tulisan. Kemudianberkembang menjadi hanya tempat kejadiandan inisial media. Kegunaan dateline, yaituuntuk menunjukkan tempat kejadian daninisial media. Cara menulis dateline, yaitunama tempat kejadian dan inisial mediaditulis menggunakan huruf besar.

Contoh: JAKARTA, KOMPAS; DENPASAR,ANTARA

c. Teras Berita (Lead)Lead adalah alinea pembuka berita,merupakan sari pati sebuah berita yangmelukiskan seluruh berita secara singkatdan berguna sebagai pengantar gagasanatau pokok pikiran si penulisnya. Lead yangbaik harus mampu memikat pembaca agarpenasaran untuk membaca terus. Terasditulis pada paragraf pertama danmemenuhi unsur yang paling penting danmenarik, yaitu dengan memilih salah satuunsur dalam 5W 1H. Jika peristiwa beritayang lebih diutamakan, maka bisadigunakan unsur what (apa) pada alineapembuka kalimat teras.Contoh:

Perda Tata Ruang NTB PerluDievaluasi

Peraturan Daerah (Perda) Nusa TenggaraBarat (NTB) Nomor 11 Tahun 2006 tentangTata Ruang Wilayah Provinsi NTB perluditinjau kembali. Sebab, aturan dalam perdaitu bisa mematikan dunia usaha di bidangpertambangan. Demikian pendapat WakilGubernur NTB Bonyo Thamrin Rayes,Kamis (26/7) di Mataram. MenurutThamrin, aturan soal pertambangan yangdimuat dalam perda mestinya dilengkapiklausal khusus sehingga investor tidakenggan berinvestasi di provinsi tersebut.(RUL) Sumber : Kompas, Jumat, 27 Juli 2007

Berita di atas mengandung unsur 5W dan1H seperti berikut.1. What (apa) = Perda NTB2. Who (siapa)= Bonyo Thamrin Rayes3. When (kapan) = Kamis, 26/74. Where (di mana) = Mataram5. Why (mengapa) = Aturan dalam perda itu

bisa mematikan dunia usaha di bidangpertambangan

6. How (bagaimana)= Aturan itu dilengkapiklausul khusus sehingga investor tidakenggan berinvestasi di provinsi tersebut.

59Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

d. Tubuh Berita (Body)Body, merupakan kelengkapan berita.Seluruh berita disampaikan paragraf demiparagraf dari keseluruhan fakta. Seluruhfakta adalah jawaban atas enam pertanyaanpokok, dan jawaban inilah yang disampai-kan bagian demi bagian. Satu paragrafmengandung satu kesatuan ide yangbahannya berasal dari fakta-fakta.Body, dipernakan untuk menguraikan pokokpikiran di dalam lead tersebut ke body berita.Cara menulis body, adalah uraian dari pokokpikiran ini terdiri dari sejumlah alinea.Untuk menulis alinea yang baik agar tidakmembosankan pembaca, yaitu:

(1) susunlah alinea dalam kalimat-kalimatpendek,

(2) susunlah alinea dengan memperhatikansyarat-syarat alinea yang baik,

(3) dalam alinea tidak memasukkan semuahal yang kita ketahui,

(4) isi alinea tidak berkesan mengguruipembaca

e. Alinea Penutup (Closed)Closed, yaitu kesimpulan dari isi berita dandipergunakan untuk memberikan kesankepada pembaca mengenai berita tersebut.Cara menulis closed, yaitu agar closed dapatmengesankan pembaca, syarat closed yangbaik adalah:

(1) kalimat dalam alinea penutup tidakberpanjang-lebar;

(2) perhatikan perbandingan proporsionalantara alinea teras, alinea tubuh, danalinea penutup; dan

(3) berupa kesimpulan sementara ataukesimpulan akhir.

Contoh berita berdasarkan unsur-unsurpenulisan berita.

GEMPA BUMI1

Puluhan Rumah Rusak2

Ambon, Kompas3 – Gempa berkekuatan 6,6 skalaRichter mengguncang Maluku Utara, Kamis (26/7) pukul 14.40 WIT, mengakibatkan 67 rumah diKabupaten Halmahera Utara retak-retak. Gempajuga membuat panik warga di Morotai, Jailolo,Tobelo, dan Ternate.4

Helmi Agus Riyadi, staf Stasiun GeofisikaTernate, mengatakan, pusat gempa berada padapatahan jalur gempa pada kedalaman 67 kilo-

meter dari permukaan laut. Gempa berkekuatan6,6 SR itu berlangsung sekitar satu menit.

Lokasi gempa berada 237 km timur laut Ter-nate atau 112 km arah barat laut Pulau Morotai.Sumber gempa berasosiasi dengan zonatumbukan antara Mikrolempeng Halmaheradengan Mikrolempeng Mayuh.”Gempa dirasa-kan pada skala III MMI (modified mercalliintencity) di Ternate dan di Morotai sekitar IVMMI,” kata Agus.5

Kerusakan rumah berupa dinding yangretak juga terdata di Morotai Selatan, yaitu diDesa Mandiri, Muhajirin, Daruba, dan GotaLamo. Ita Syarif Bajak, warga Daruba, mengakubahwa gempa pertama terasa sangat kuat selama30 detik. Gempa susulan lebih lemah.6

Terkait dengan gempa itu, DirektoratVulkanologi dan Mitigasi Bencana DepartemenSumber Energi dan Sumber Daya Mineral jugamengimbau warga agar berhati-hati terhadapaktivitas lima gunung api di sekitar Halmaheradan Sulawesi.7

Menurut Kepala Pusat DirektoratVulkanologi dan Mitigasi Bencana Surono, tigagunung di sekitar Halmahera yang harusdiwaspadai adalah Gamkonora, Ibu, danDukono. Adapun dua gunung di Sulawesiadalah Lokon dan Soputan. Kepala BidangPemantauan dan Pengamatan Gunung Api telahdiminta mewaspadai aktivitas gunung itu.8

Surono juga yakin, gempa tidak berdampakpada tsunami. “Terjadinya tsunami relatif kecil.Tidak terjadi dislokasi di dalam laut,” ucapSurono.9 (ANG/CHE)

(sumber: Kompas, 27 Juli 2007)Keterangan1,2 : Headline3 : Dateline4 : Lead5,6,7,8 : Body9 : Alinea Penutup (closed)

Media FotoPengertian media menurut Hamalik (1989:12)adalah alat, metode, dan teknik yang digunakandalam rangka lebih mengefektifkan komunikasidan interaksi antara guru dan siswa dalamproses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Menurut Encyclopedia of Educational Research(dalam Hamalik 1989:15), nilai atau manfaat

60 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

media adalah sebagai berikut: (a) meletakkandasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, olehkarena itu mengurangi “verbalisme”, (b) mem-perbesar perhatian para siswa, (c) meletakkandasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebihmantap, dan (d) memberikan pengalaman yangnyata yang dapat menumbuhkan kegiatanberusaha sendiri di kalangan siswa, e) memban-tu tumbuhnya pengertian, dengan demikianmembantu perkembangan kemampuan berbahasa.

Pembelajaran dengan menggunakan mediadapat membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru. Melalui alat/media para siswaakan memperoleh pengalaman lebih luas danlebih kaya. Dengan demikian persepsinya akanmenjadi lebih tajam dan pengertiannya menjadilebih tepat. Dan akan menimbulkan keinginan-keinginan serta minat belajar yang baru(Hamalik 1989:18)

Adapun yang dimaksud dengan foto adalahgambar yang tak diproyeksikan, terdapat dimana-mana, baik di lingkungan anak-anakmaupun di lingkungan orang dewasa, mudahdiperoleh, dan ditunjukkan kepada anak-anak.Gambar yang berwarna pada umumnya menarikperhatian. Semua gambar mempunyai arti,uraian, dan tafsiran sendiri. Karena itu, gambardapat digunakan sebagai media pendidikan danmempunyai nilai-nilai pendidikan bagi anak-anak, dan memungkinkan belajar secara efisiendi sekolah (Hamalik, 1989:63).

Berdasarkan pengertian media dan foto diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa yangdimaksud dengan media foto dalam penelitianini yaitu alat, metode, dan teknik yang diguna-kan dalam pembelajaran menulis berita menggu-nakan foto-foto berbagai kegiatan sekolahdengan tujuan siswa dapat belajar secara efisiendan memudahkan siswa dalam menulis berita.

Langkah-langkah PembelajaranMenulis Berita dengan

Menggunakan Media Foto sebagaiAlat Bantu

Pertemuan Pertamaa. Kegiatan AwalLangkah-langkah kegiatan awal dalampembelajaran menulis berita dengan meng-

gunakan media foto sebagai alat bantu dapatdideskripsikan seperti berikut.1. Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar-mengajar2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran3. Siswa diajak melihat koran yang diperli-

hatkan/dibawa guru4. Siswa dan guru bertanya jawab tentang

berita dan kebermaknaan menulis berita5. Siswa berkelompok

b. Kegiatan Inti1. Siswa menerima potongan wacana berita Secara kelompok siswa memasangkan

potongan berita tersebut sesuai denganurutan isinya.

2. Menyimpulkan ciri-ciri berita dan urutanpenyajianSetelah potongan berita telah disusunsesuai urutan isi, siswa secara kelompokmendiskusikan hal-hal berikut.a) Unsur-unsur 5 W dan 1H yang terdapat

dalam wacana berita tersebut.b) Menentukan urutan penyajian berita,

yaitu: (1) judul berita (headline), (2)tanggal (dateline), (3) teras berita (lead),(4) tubuh berita (body), dan (5) alineapenutup (closed)

Contoh potongan wacana berita:GEMPA BUMI

Puluhan Rumah Rusak(1) Lokasi gempa berada 237 km timur laut

Ternate atau 112 km arah barat lautPulau Morotai. Sumber gempaberasosiasi dengan zona tumbukanantara Mikrolempeng Halmaheradengan Mikrolempeng Mayuh.”Gempadirasakan pada skala III MMI (modifiedmercalli intencity) di Ternate dan diMorotai sekitar IV MMI,” kata Agus.

(2)Terkait dengan gempa itu, DirektoratVulkanologi dan Mitigasi BencanaDepartemen Sumber Energi dan SumberDaya Mineral juga mengimbau wargaagar berhati-hati terhadap aktivitaslima gunung api di sekitar Halmaheradan Sulawesi.

(3) Kerusakan rumah berupa dinding yangretak juga terdata di Morotai Selatan,yaitu di Desa Mandiri, Muhajirin,

61Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

Daruba, dan Gota Lamo. Ita SyarifBajak, warga Daruba, mengaku bahwagempa pertama terasa sangat kuatselama 30 detik. Gempa susulan lebihlemah.

(4) Helmi Agus Riyadi, staf StasiunGeofisika Ternate, mengatakan, pusatgempa berada pada patahan jalurgempa pada kedalaman 67 kilometerdari permukaan laut. Gempa berke-kuatan 6,6 SR itu berlangsung sekitarsatu menit.

(5) AMBON, KOMPAS – Gempa berkekua-tan 6,6 skala Richter mengguncangMaluku Utara, Kamis (26/7) pukul14.40 WIT, mengakibatkan 67 rumah diKabupaten Halmahera Utara retak-retak. Gempa juga membuat panikwarga di Morotai, Jailolo, Tobelo, danTernate

(6) Surono juga yakin, gempa tidakberdampak pada tsunami. “Terjadinyatsunami relatif kecil. Tidak terjadidislokasi di dalam laut,” ucap Surono.(ANG/CHE)

(7) Menurut Kepala Pusat DirektoratVulkanologi dan Mitigasi BencanaSurono, tiga gunung di sekitarHalmahera yang harus diwaspadaiadalah Gamkonora, Ibu, dan Dukono.Adapun dua gunung di Sulawesiadalah Lokon dan Soputan. KepalaBidang Pemantauan dan PengamatanGunung Api telah diminta mewas-padai aktivitas gunung itu

Urutan penyajian wacana berita di atas yaitu: GEMPA BUMI

Puluhan Rumah Rusak(5) Ambon, Kompas – Gempa berkekuatan

6,6 skala Richter mengguncangMaluku Utara1, Kamis (26/7) pukul14.40 WIT2, mengakibatkan 67 rumahdi Kabupaten Halmahera Utara retak-retak. Gempa juga membuat panikwarga di Morotai, Jailolo, Tobelo, danTernate.3

(4) Helmi Agus Riyadi, staf StasiunGeofisika Ternate4, mengatakan, pusatgempa berada pada patahan jalurgempa pada kedalaman 67 kilometerdari permukaan laut. Gempaberkekuatan 6,6 SR itu berlangsungsekitar satu menit.

(1) Lokasi gempa berada 237 km timur lautTernate atau 112 km arah barat lautPulau Morotai.5 Sumber gempaberasosiasi dengan zona tumbukanantara Mikrolempeng Halmaheradengan Mikrolempeng Mayuh. Gem-pa dirasakan pada skala III MMI (modi-fied mercalli intencity) di Ternate dandi Morotai sekitar IV MMI, kata Agus.

(3) Kerusakan rumah berupa dindingyang retak juga terdata di MorotaiSelatan, yaitu di Desa Mandiri,Muhajirin, Daruba, dan Gota Lamo.Ita Syarif Bajak, warga Daruba,mengaku bahwa gempa pertamaterasa sangat kuat selama 30 detik.Gempa susulan lebih lemah.

(2) Terkait dengan gempa itu, DirektoratVulkanologi dan Mitigasi BencanaDepartemen Sumber Energi danSumber Daya Mineral juga mengim-bau warga agar berhati-hati terhadapaktivitas lima gunung api di sekitarHalmahera dan Sulawesi.

(7) Menurut Kepala Pusat DirektoratVulkanologi dan Mitigasi BencanaSurono, tiga gunung di sekitarHalmahera yang harus diwaspadaiadalah Gamkonora, Ibu, dan Dukono.Adapun dua gunung di Sulawesiadalah Lokon dan Soputan. KepalaBidang Pemantauan dan PengamatanGunung Api telah diminta mewas-padai aktivitas gunung itu.

(6) Surono juga yakin, gempa tidakberdampak pada tsunami. “Terjadi-nya tsunami relatif kecil. Tidak terjadidislokasi di dalam laut,” ucap Surono.(ANG/CHE)

(Sumber: Kompas, 27 Juli 2007)

Unsur-unsur 5 W dan 1H yang terdapatdalam wacana berita tersebut, yaitu :

Gempa berkekuatan 6,6 skala Richtermengguncang Maluku Utara1 = What (apa)Kamis (26/7) pukul 14.40 WIT2 = When(kapan) mengakibatkan 67 rumah diKabupaten Halmahera Utara retak-retak.Gempa juga membuat panik warga diMorotai, Jailolo, Tobelo, dan Ternate.3 =How (bagaimana)Helmi Agus Riyadi, staf Stasiun GeofisikaTernate4 = Who (siapa).Lokasi gempa

62 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

berada 237 km timur laut Ternate atau 112km arah barat laut Pulau Morotai.5 = Where(di mana)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menge-tahui sejauh mana siswa mampu menen-tukan unsur penting sebuah berita yaitu5W dan 1H serta urutan penyajian beritayang benar.

3 Bertanya jawabSetelah diskusi selesai, siswa diajakmembahas hasil diskusi. Kegiatan inidimaksudkan untuk mengetahui apakahsiswa telah memahami unsur 5W dan 1Hserta urutan penyajian berita.

c. Kegiatan Akhir1. Siswa dan guru melakukan refleksi2. Siswa mendapatkan tugas untuk membawa

foto-foto kegiatan sekolah yang pernahdiikuti oleh siswa yang akan ditulis menjadiberita singkat, padat, dan jelas.

Pertemuan Keduaa. Kegiatan Awal

Siswa dan guru bertanya jawab tentang tugasrumah membawa foto-foto kegiatan sekolah

b. Kegiatan IntiLangkah-langkah kegiatan inti dalampembelajaran menulis berita secara singkat,padat, dan jelas berdasarkan foto berbagaikegiatan sekolah dapat dideskripsikanberikut ini.

1. Mencermati foto dan berita Secara individu, siswa mencermati foto

dan berita yang disajikan guru. Hal yangdicermati adalah isi berita tersebutsesuai atau tidak dengan data yangterdapat dalam foto tersebut.

2. Menentukan unsur-unsur 5W 1H danurutan penyajian berita

Kegiatan ini dimaksudkan untukmengetahui sejauh mana siswa mampumenentukan unsur-unsur 5W 1H (What,Who, When, Where, Why, dan How) danurutan penyajian berita (judul berita,tanggal, teras berita, tubuh berita, alineapenutup) yang terdapat dalam beritaberdasarkan foto kegiatan sekolah yangdisajikan guru

3. Siswa memilih foto kegiatan sekolah Siswa memilih salah satu foto-foto

kegiatan sekolah yang pernah dilakukansesuai dengan kemampuannyamengubah foto tersebut menjadi teksberita yang singkat, padat, dan jelas

4. Siswa memperhatikan penjelasan gurubagaimana langkah-langkah menulisberita secara singkat, padat, dan jelasberdasarkan foto berbagai kegiatan sekolah.

Langkah 1 : Mencermati FotoContoh foto kegiatan sekolah yang akan ditulismenjadi teks berita.

Foto tersebut di atas adalah foto kegiatansiswa baru SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta pada

63Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

saat mendengarkan pengarahan tentang MasaOrientasi Siswa (MOS)

Setelah mencermati foto yang dicontohkanoleh guru, secara individu siswa mencermati foto

H1nadW5rusnU-rusnUataD:1lebaT

atireBrusnU-rusnU naaynatreP

tahW )apa( adaptahilretgnayapaawitsireP?rabmag

?nakadaidsoManamiD

erehW )anamid( ?nakadaidsoManamiD?uti1KPMSkatelanamiD

nehW )napak( ?nakadaidSOMnapaK?nakadaidSOMamalapareB

ohW )apais(

?SOMatresepapaiS?SOMmaladtabilretgnayajasapaiS

nataigeknakadagnemgnayapaiS?SOM

satabawajgnuggnatrebgnayapaiS?SOMnataigekaynnalaj

)apagnem(yhW surahSOMnataigekapagneM?nakadaid

woH )anamiagab( SOMnataigekaynnalajanamiagaB?tubesret

H1nadW5rusnU-rusnUnaaynatrePnabawaJ:2lebaT

naaynatreP nabawaJ

adaptahilretgnayapaawitsireP?rabmag

sirabrebgnadesgnayIIVsalekurabawsiSSOMnaaharagnepnakragnednem

?nakadaidsoManamiD?1KPMSkatelanamiD

RUBANEP1netsirKPMSnagnapaliDtasuPatrakaJ,11.oNayaRriAutniPnalaJ

?SOMatresepapaiS?SOMmaladtabilretgnayajasapaiS

?SOMnataigeknakadagnemgnayapaiS

satabawajgnuggnatrebgnayapaiS?SOMnataigekaynnalaj

1KPMSurabawsiSSISO,urug-urug,halokesalapeklikaw,halokesalapeK

klikaW atresnaawsisekgnadibhalokesalapeSOMaitinap

atresnaawsisekgnadibhalokesalapeklikaWSOMaitinap

surahSOMnataigekapagneM?nakadaid

nataigekutikiab,1KPMSlanegnemawsisayapuS,halokes nial-nialnad,roinesnamet-namet,urug-urug

SOMnataigekaynnalajanamiagaB?tubesret

seskusnadracnalnagnednalajrebSOM

yang telah dipilih dan menuliskan kegiatan apayang dilakukan pada foto tersebut.

Langkah 2: Menyusun data unsur-unsur beritadengan membuat perta-nyaan.

Mendata unsur-unsur penting berita yangterdapat dalam fotokegiatan sekolah tersebutdengan memperhatikanunsur 5W dan 1H dengancara membuat pertanya-an. Agar tersusun denganrapi data unsur-unsurberita disusun denganmenggunakan tabel 1. Setelah ini, secara indi-vidu siswa melakukankegiatan yang sama, yaitumenentukan data unsur-unsur 5W dan 1H denganmembuat pertanyaansesuai dengan foto kegiat-an pilihannya.Langkah 3: Menjawabpertanyaan unsur-unsurberita yang telah disusun

64 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusuntersebut dijawab sesuai dengan data yangterdapat dalam foto kegiatan sekolah yangdipilihnya.Contoh lihat tabel 2.Setelah itu, secara individu siswa melakukankegiatan yang sama yaitu menjawab pertanyaanunsur-unsur 5W dan 1H yang telah disusun.

Langkah 4 : Merangkai data unsur-unsur beritamenjadi berita yang singkat, padat, dan jelas.

Data unsur-unsur berita yang telah disusundirangkai menjadi teks berita yang singkat,padat, dan jelas dengan memperhatikan urutanpenyajian berita, yaitu harus ada: judul berita(Headline), tanggal (Dateline), teras berita (Lead),tubuh berita (Body), dan alinea penutup (Closed)Contoh :

MOS SMPK 1 BPK PENABURJakarta Berlangsung

Selama 6 HariJakarta, P-ONE – Pagi yang cerah, Senin (17/7) lapangan SMPK 1 BPK PENABUR Jakartayang terletak di Jalan Pintu Air Raya No. 11telah dipenuhi anak-anak yang berpakaian putihmerah. Mereka adalah para siswa kelas VII yangakan mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa).MOS SMPK 1 berlangsung selama enam harimulai dari tanggal 17 Juli 2006 s.d 22 Juli 2006,dari pukul 07.00 s.d 12.00 WIB. Empat haridilaksanakan di sekolah dan dua haridilaksanakan di Mega Mendung, Ciawi. PesertaMOS tahun ini berjumlah 138 siswa.MOS adalah salah satu kegiatan awal tahunpelajaran yang wajib diikuti oleh siswa-siswabaru kelas VII. Tujuannya adalah agar siswa barukelas VII tersebut dapat mengenal lebih jauhtentang bagaimana cara belajar di SMPK 1 BPKPENABUR serta mengenal tentang lingkungansekolah, guru, karyawan, tata tertib, sertakegiatan-kegiatan yang ada di sekolah tersebut.

5. Menyusun rubrik penilaianSebelum hasil kerja dikumpulkan dandinilai, guru dan siswa mendiskusikanaspek-aspek penilaian dan pedoman pens-koran terlebih dahulu. Setelah disepakati,guru dan siswa menyiapkan format penilaian.

6. Menilai hasil kerja temanSecara berpasangan siswa menilai hasil

kerja temannya dengan rubrik yang sudahdisepakati kemudian menyuntingnya.

7. Memperbaiki tulisan Siswa memperbaiki tulisan berdasarkan

hasil suntingan temannya.8. Memilih tulisan terbaik Setelah selesai menilai dan memperbaiki

hasil kerja, siswa dan guru melaporkanhasil penilaiannya. Laporan penilaiantersebut ditulis di papan tulis kemudiandijumlahkan secara keseluruhan. Dari hasilpenjumlahan itu akan diketahui hasilnya.Berdasarkan penjumlahan itu, siswa danguru menentukan 10 teks berita terbaik.

9. Memajang hasil kerja Sepuluh teks berita terbaik yang telah dipi-

lih dipajang di tempat yang sudahditentukan oleh guru. Pemajangan bolehdilakukan di dalam maupun di luar kelas.Pemajangan juga dapat dilakukan dimajalah sekolah atau majalah dinding.Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuh-kan motivasi siswa untuk terus menulis.

10. Memberikan penghargaan Berita terbaik yang dimuat pada majalah

sekolah diberi hadiah berupa uang ataubuku, atau benda-benda hiburan lainnya

11. Mengisi lembar penilaian sikap Setiap siswa mengisi lembar penilaian si-

kap yang telah disusun guru. Hal ini untukmengetahui sampai dimana sikap siswadalam pembelajaran menulis beritaberdasarkan foto kegiatan sekolah. Apakahsiswa senang belajar dengan model sepertiini? Hal ini juga untuk memperbaiki mutupembelajaran selanjutnya.

c. Kegiatan PenutupLangkah-langkah kegiatan penutup dalammenulis berita berdasarkan media fotoberbagai kegiatan sekolah mencakup empatlangkah: (1) merangkum dan menyimpul-kan cara menulis berita berdasarkan mediafoto berbagai kegiatan sekolah yang singkat,padat, dan jelas;(2) merefleksi;(3) memberitugas pengayaan; dan (4) menutup kegiatanbelajar.

65Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

Penyusunan Instrumen PenilaianPembelajaran Menulis Berita

Berdasarkan Foto

Penilaian yang digunakan dalam pembelajaranmenulis berita berdasarkan media foto berbagaikegiatan sekolah yaitu penilaian kelas bertujuanuntuk mengetahui tingkat penguasaankompetensi yang ditetapkan, bersifat internal,bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahanuntuk peningkatan mutu hasil belajar.

Instrumen penilaian yang dibutuhkandalam pembelajaran menulis berita berdasarkanmedia foto berbagai kegiatan sekolah yaitu :1. Lembar Tugas Individu

Lembar tugas individu disusun untukmenguji kompetensi yang telah ditetapkandalam silabus, dapat di lihat pada tabel 3.

naroksnePnamodeP:3lebaTatireBkokoPataD

nataigeK rokS

-

-

atirebkokopatadnaksilunemawsiSotofitamagnemiradhelorepidgnayuataH1+W5:halokesnataigek

ABMISKIDAapA.a

anamiD.bnapaK.capaiS.d

apagneM.eanamiagaB.f

apa-apanaksilunemkaditawsiS

1111110

atireBskeTnaialinePkirbuR:4lebaT

.oN kepsA rotpirkseD rokSrokS

mumiskaM

.1 napakgneleKisi

--

-

.)H1+W5tapadret(pakgnelatirebisI4ada(pakgnelitakednematirebisI

.)rusnuhibeluata4iradgnaruk(pakgnelkaditatirebisI

.)atirebrusnu

21

0

2

.2 naiauseseKisi

--

-

-

atadnagnediausesnasilutaumeSiauseskaditatadliceknaigabeS

nasilutnagnediauseskaditatadrasebnaigabeS

nasilutnagnediauseskaditatadaumeS

32

1

0

3

.4 akitametsiS--

iausesnaturu-turUiauseskaditnaturu-turU

20

2

.5 naanuggnePnadnaaje

acabadnat

-

-

-

-

naanuggnepnahalasekadakadiTacabadnatnadnaaje

nahalasektikidestapadreTacabadnatnadnaajenaanuggnep

nadnaajenasiluneprasebnaigabeShalasacabadnat

acabadnatnadnaajenaanuggnePaumeshalas

3

2

1

0

3

mumiskaMrokShalmuJ 01

66 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

No. 1. Tulislah data pokok berita yang kamuperoleh dari mengamati foto kegiatansekolahmu!No. 2. Kembangkan data pokokberita menjadi sebuah teks berita!Format Penilaian Teks Beritadapat dilihat pada tabel 4.No. 3 Suntinglah tulisanmu berdasarkanhasil penilaian temanmu, guru, danberdasarkan pendapatmu! Lihat tabel 5.

2. Lembar penilaian sikap (afektif)Lembar penilaian sikap (afektif) disusununtuk mengetahui sampai sejauh manasikap siswa terhadap pembelajaran menulis

berita berdasarkan media foto berbagaikegiatan sekolah. Lembar sikap tersebutberupa angket, dapat di lihat pada tabel 6.Cara penghitungan penilaian berdasarkan

instumen di atas adalah :a. Untuk Lembar Tugas Individu

Data yang diperoleh dari penugasan adalahdengan menggunakan rumus :Skor maksimal:No. 1) = 6No. 2) = 10No. 3) = 6Jumlah = 22

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 –100 adalah sebagai berikut.

Kriteria keberhasilan pembelajaran menulisberita yang sesuai dengan perolehan skordalam persentasi (%) sebagai berikut:Angka 0% - 20% = Sangat LemahAngka 21% - 40% = LemahAngka 41% - 60% = CukupAngka 61% - 80% = KuatAngka 81% - 100% = Sangat Kuat

b. Untuk Lembar Penilaian SikapPengolahan data untuk mengetahui hasilangket belajar menulis berita berdasarkan fotokegiatan sekolah menggunakan skala Likertditentukan dengan cara:

1) Siswa menjawab Ya dengan nilai = 52) Siswa menjawab Tidak dengan nilai = 0

Cara Perhitungan menggunakan rumus: Jumlah Score X 100% n x score maximal3) Tingkat respon/tanggapan siswa terhadap

model pembelajaran dalam persentase (%),sebagai berikut.

nagnitnuynePlisaHnaialinePkirbuR:5lebaT

.oN kepsA rotpirkseD naklutebiDgnayhalmuJ rokS

.1 naajE nalutebmePnaaje

kadit/naklutebidnahalasekaumeS.nahalasekada

.naklutebidnahalaseknaigabeSnaklutebidkaditnahalaseK

2

10

.2 nahiliPatak

nalutebmePataknahilip

kadit/naklutebidnahalasekaumeS.nahalasekada

.naklutebidnahalaseknaigabeS.naklutebidkaditnahalaseK

2

10

.3 tamilaK nalutebmePtamilak

kadit/naklutebidnahalasekaumeS.nahalasekada

naklutebidnahalaseknaigabeSnaklutebidkaditnahalaseK

3

21

mumiskaMrokShalmuJ 6

Perolehan SkorSkor Maksimum (22)

X Skor Ideal (100) = …Nilai akhir =

67Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

Angka 0% - 20% = Sangat LemahAngka 21% - 40% = LemahAngka 41% - 60% = CukupAngka 61% - 80% = KuatAngka 81% - 100%= Sangat Kuat(Riduwan 2006:89)

Kesimpulan

Kesimpulan dari karya tulis ini adalah bahwapembelajaran menulis berita denganmenggunakan media foto sebagai alat bantu inisangat tepat dilaksanakan. Terbukti denganpembelajaran ini hasil belajar siswa dalamkompetensi dasar menulis berita dapatditingkatkan. Pembelajaran ini memilikibeberapa keunggulan sebagai berikut.

a. Mudah dilaksanakan oleh setiap gurubahasa Indonesia di SMP

b. Materi ajar yang disampaikan sesuaidengan kebutuhan dan lingkungan siswa

c. Kegiatan pembelajaran benar-benarberpusat pada siswa sehingga siswa dapatmenemukan jawaban sendiri (inkuiri)terhadap foto kegiatan sekolah yang akanditulis menjadi berita

d. Sangat efektif untuk mengembangkankreativitas dan imajinasi siswa

e. Sangat efektif untuk menumbuhkan sikapkritis terhadap permasalahan yang terjadidalam kehidupan sehari-hari

f. Sangat efektif untuk menumbuhkan sikapberani mengeluarkan pernyataan terhadappersoalan yang terjadi

g. Sangat efektif untuk mengembangkankemampuan siswa dalam menulis berita

pakiSnaialinePrabmeL:6lebaT

nakrasadreBatireBsiluneMrajaleBtekgnAhalokeSnataigeKiagabreBotoFaideM

naaynatreP aY kadiT

1 otohpnak-rasadrebatirebsketsilunemrajalebitukignemgnaneShalokesnataigek

2 atirebsilunemkutnunakhadumemotofaynadanagneD

3 nakirebidgnayatirebsilunemsagutkutnugnatnatreT

4 atirebsilunemsuretkutnuisavitomreT

5 aynnialatirebsilunemsuretkutnuedi-edinakakumegnemtapaD

6 taafnamrebtagnasatirebsiluneM

7 fitkefehibelrajaleB

8 kiranemhibelrajaleB

9 nakgnayabidgnaytiluseskaditatirebsiluneM

01 igalkiabhibelnagnedatirebsilunemahasureB

68 Jurnal Pendidikan Penabur - No.17/Tahun ke-10/Desember 2011

Pembelajaran Menulis Berita dengan Menggunakan Media Foto sebagai Alat Bantu

Saran

Agar pembelajaran menulis berita denganmenggunakan media foto sebagai alat bantu inidapat meningkatkan hasil belajar siswa dalammenulis berita, hal yang dapat disarankanadalah sebagai berikut:1. Dalam penyusunan rencana pembelajaran,

guru harus melakukannya dengan matang,terutama yang berkaitan dengan kebutuhandan minat siswa.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guruharus dapat menyusun langkah-langkahpembelajaran secara sistematis, memberi-kan bimbingan yang maksimal, dan dapatmenciptakan suasana belajar yangmenyenangkan.

3. Dalam penilaian, guru harus terbukakepada siswa agar siswa sungguh-sungguhmengerjakan tugas yang diberikan,sehingga hasilnya maksimal.Semoga pembelajaran menulis berita

berdasarkan media foto berbagai kegiatansekolah yang penulis paparkan ini dapatmemberi manfaat dan menjadi contoh bagiteman-teman guru bahasa Indonesia terutamadi lingkungan sekolah BPK PENABUR.

Daftar Pustaka

Abrar, Nadhya. (2005). Penulisan berita.Yogyakarta: Penerbit UniversitasAtmajaya Yogyakarta

Dinas Pendidikan Dasar. (2006). Kurikulumsatuan pendidikan tingkat SekolahMenengah Pertama (SMP) Bahasa Indone-sia. Jakarta: Pemerintah Provinsi DKIJakarta

Hamalik, Oemar. (1989). Media pendidikan.Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaranberbasis kompetensi dan kontekstual.Jakarta : Bumi Aksara

Sadiman, Arief S., dkk. (1990). Media pendidikan.Jakarta: CV Rajawali

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,Departemen Pendidikan dan Kebuda-yaan. (1999). Kamus Besar Bahasa Indone-sia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka

Riduwan. (2004). Belajar mudah penelitian untukguru-karyawan dan peneliti pemula.Bandung: Alfabeta

Tarigan, H.G. (1985). Menulis sebagai suatuketerampilan berbahasa. Bandung:Penerbit Angkasa

Trianto, Agus. (2006). Pasti bisa bahasa Indonesiakelas VIII. Jakarta: Erlangga