hakikat manusia dan pengembangannya

8
HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA A. Sifat Hakikat Manusia Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri – ciri karakteristik yang secara prinsipil membedakan manusia dan hewan. B. Wujud Sifat Hakikat Manusia Wujud sifat hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan, yaitu : 1. Kemampuan Menyadari Diri Adanya kemampuan menyadari diri menjadikan manusia menyadari bahwa dirinya sebagai manusia memiliki karakteristik tersendiri.Dengan kemampuan tersebut manusia dapat mengeksplor kemampuan dirinya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia guna mencapai kesempurnaan. Hal tersebut, yang tidak dapat dilakukan oleh hewan. Hewan hanya memiliki insting dan tidak dapat memahami dirinya sendiri. Contoh: Dalam pencapaian usia tertentu manusia akan berusaha untuk menemukan jati dirinya, guna pengembangan potensi yang ada sedangkan hewan hidupnya hanya sebatas melindungi diri dari musuh, bertahan hidup dan mempertahankan keturunannya. Siklus tersebut pun berjalan dengan sangat alami. 2. Kemampuan Bereksistensi

Upload: rifqiyah

Post on 12-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

A. Sifat Hakikat Manusia

Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri – ciri karakteristik yang secara prinsipil

membedakan manusia dan hewan.

B. Wujud Sifat Hakikat Manusia

Wujud sifat hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan, yaitu :

1. Kemampuan Menyadari Diri

Adanya kemampuan menyadari diri menjadikan manusia menyadari bahwa

dirinya sebagai manusia memiliki karakteristik tersendiri.Dengan kemampuan

tersebut manusia dapat mengeksplor kemampuan dirinya untuk mengembangkan

potensi-potensi yang ada dalam diri manusia guna mencapai kesempurnaan.

Hal tersebut, yang tidak dapat dilakukan oleh hewan. Hewan hanya memiliki

insting dan tidak dapat memahami dirinya sendiri.

Contoh:

Dalam pencapaian usia tertentu manusia akan berusaha untuk

menemukan jati dirinya, guna pengembangan potensi yang ada

sedangkan hewan hidupnya hanya sebatas melindungi diri dari

musuh, bertahan hidup dan mempertahankan keturunannya.

Siklus tersebut pun berjalan dengan sangat alami.

2. Kemampuan Bereksistensi

Manusia memiliki kemampuan bereksistensi. Dimana manusia berperan sebagai

pengatur dalam system alam sedangkan hewan termasuk kedalam objek pengaturan

manusia.

Contoh:

Manusia mampu mengembangkan teknologi dengan mengadakan

berbagai pembangunan gedung moderen dengan tetap memerhatikan

keseimbangan alam.

Berkembang pesatnya bangunan manusia, menjadikan hewan –

hewan dialih lokasikan kedalam suaka margasatwa dan tempat-tempat

penangkaran.

Page 2: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

3. Kata Hati

Kata hati merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri manusia untuk

membedakan baik atau buruk perbuatan yang dilakukan serta akibat yang akan

ditimbulkannya.

Contoh:

Seseorang yang melakukan tindak criminal pada dasarnya telah

mengetahui akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang akan

dilakukannya.

4. Moral

Moral sangat erat kaitannya dengan kata hati. Seseorang diangap memiliki moral

jika apa yang dilakukannya sesuai dengan kata hatinya. Moral adalah suatu ukuran

baik atau buruknya suatu perbuatan

Contoh:

Perbuatan tolong – menolong antar sesama

Menghormati orang yang lebih tua

5. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah suatu keberanian sifat yang dimiliki oleh manusia dalam

menerima segala risiko yang ada atas perbuatan yang dilakukannya.

Contoh:

Seseorang pengendara yang menabrak pejalan kaki akan

bertanggungjawab atas perbuatannya. Yaitu dengan memberikan

pengobatan kepada korban untuk penyembuhan.

6. Rasa Kebebasan

Rasa kebebasan dalam arti yang sebenarnya adalah bebas yang berlangsung dalam

keterkaitan. Artinya yaitu bebas berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan kodrat

manusia.

Contoh:

Seseorang diperbolehkan mengendarai sepeda motor dengan

kecepatan berapapun selama tidak mengganggu orang lain.

Dalam artian melibatkan orang lain dalam bahaya.

Page 3: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

7. Kewajiban dan Hak

Kewajiban dan hak adalah gejala yang timbul sebagai manifestasi diri manusia

sebagai makhluk sosial.

Pada pelaksanaannya, Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban dibatasi oleh

situasi dan kondisi, yang berrati tidak seluruh hak dapat terpenuhi dan tidak segenap

kewajiban dapat dilakukan.

Contoh:

Seorang murid berhak mendapatkan pengajaran dari gurunya,

namun hak tersebut bisa tidak terpenuhi jika guru yang

bersangkutan berhalangan hadir / sakit.

8. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan

Kebahagiaan bukanlah kondisi atau keadaan ( emosi yang positif ). Kebahagiaan

rupanya tidak terletak ada keadaan diri sendiri secara factual ( lulus mendapatkan

gelar sarjana, mendapatkan pekerjaan, dst) ataupun pada rangkaian prosesnya

maupun pada perasaan yang diakibatkannya tetapi kesanggupan menghayati

semuanya itu dengan keheningan jiwa, dan mendudukan hal-hal rangkaian tersebut

yaitu usaha, norma dan takdir.

Contoh:

Seorang manusia dapat dikatakan berbahagia jika hidupnya

tentram dan saling mengisi satu sama lainnya. Yaitu manusia

yang memiliki hubungan baik secara horizontal (sasama manusia)

maupun hubungan baik secara vertical (manusia dan Tuhannya)

C. Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia

1. Dimensi keindividualan

Individu diartikan sebagai pribadi. Ciri adanya individualitas pada diri manusia

adalah adanya rasa kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri.

Contoh:

Setiap orang tidak pernah mau disamakan dengan orang yang

lain, karena merasa dirinya itu berbeda.

Page 4: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

2. Dimensi Kesosialan

Manusia hanya akan dikatakan manusia jika ia tumbuh dan berkembang dalam

lingkungan manusia. Hal ini menunjukan bahwa manusia yang satu dengan yang

lainnya terdapat saling keterkaitan dan saling membutuhkan.

Contoh:

Bayi yang kelaparan ingin makan membutuhkan orang lain untuk

membantunya.

Seorang pedagang sayur membutuhkan petani yang menanam

sayur-sayurnya.

Seorang murid membutuhkan gurunya untuk membantunya

belajar

3. Dimensi Kesusilaan

Kesusilaan mencakup etika (Persoalan kebaikan) dan etiket (Persoalan kepantasan

dan kesopanan) dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai kesusilaan diukur dari sudutt

pandang umum. Suatu perbuatan dikatakan baik atau buruk tergantung bagaimana

masyarakat menilainya. Hal ini akan meciptakan opini public yng berkembang di

masyarakat.

Contoh :

Seseorang yang berbuat zina akan dikucilkan oleh masyarakat.

4. Dimensi Keberagamaan

Agama merupakan sandaran vertical manusia. Manusia memerlukan agama demi

keselamatan hidupnya.

Agama merupakan sesuatu yang diyakini oleh manusia menghubungkan dirinya

dengan penciptanya.

Contoh:

Pemberian materi agama disekolah guna penanaman nilai

spiritual pada siswa

Page 5: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

D. Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia

1. Pengembangan yang Utuh

Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua

factor yaitu, kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kualitas

pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya.

2. Pengembangan yang tidak utuh

Pengembangan yang tidak utuh akan terjadi jika ada unsur dimensi hakikat

manusia yang terabaikan untuk ditangani.

Akibat dari pengembangan yang tidak utuh terbentuknya kepribadian yang

pincang dan tidak utuh.

E. Sosok Manusia Indonesia seutuhnya

Sosok manusia Indonesia seutuhnya berkaitan erat dengan GBHN bahwasannya

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya baik secara SDM maupun secara

kesejahteraan secara merata.

F. TANGGAPAN MATERI

Pada dasarnya, manusia sangatlah berbeda dengan hewan. Hal ini dilihat dari berbagai

aspek baik secara bentuk fisik maupun secara indra.

Manusia memiliki akal yang dapat berkembang menjadi potensi-potensi yang membantu

kelangsungan hidupnya, sedangkan hewan tidak. Hewan memiliki insting untuk melindungi

dirinya, melangsungkan kehidupan dan keturunannya secara alamiah.

Manusia sadar atas segala apa yang dilakukannya sedangkan hewan tidak. Semua yang

terjadi pada hewan seolah terjadi dengan sendirinya.

Dalam kelangsungan hidupnya, manusia terikat oleh aturan – aturan. Dimana aturan –

aturan tersebut yang mengatur seluruh kehidupan manusia. Aturan tersebut dibuat untuk

ketertiban bersama dan sebagai usaha mencapai kesempurnaan sebagai manusia yang

beradab.Sedangkan hewan tidak memiliki aturan –aturan yang dimiliki oleh manusia.

Oleh karena itu, manusia yang sesungguhnya adalah manusia yang taat aturan dan yang

mengetahui batasan – batasan dirinya sebagai manusia yang diciptakan dengan kesempurnaan

akalnya oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Tirtahardja,Umar.2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:PT Rineka Cipta

Page 6: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

.