hakikat manusia
TRANSCRIPT
NAMA : LIA OKTAFIANI
NIM : 1515140133
KELAS/JURUSAN : C / PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
PANDANGAN-PANDANGAN TENTANG HAKEKAT MANUSIA
1. PANDANGAN PSIKOANALISTIK
Penjelasan : Kaum Psikoanalistik tradisional menerangkan bahwa
manusia di gerakkan oleh dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instink.
Dalam hal ini individu tidak memegang kendali atas nasibnya sendiri tetapi
tingkah lakunya tersebut semata-mata di arahkan untuk memenuhi kebutuhan
dan instink biologisnya. Struktur kepribadian individu terbagi menjadi 3 yaitu
Id (fungsinya mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan dirinya
sepanjang hidup), Ego ( fungsinya atas dasar prinsip realitas, mengatur gerak-
gerik id agar dalam memuaskan instinknya selalu memperhatikan lingkungan),
dan Super Ego ( bersifat aturan (yang meliputi perintah larangan, ganjaran dan
hukuman), nilai, moral, adat dan tradisi.
Contoh Kasus : Seorang anak yang mengalami broken home akan
merasa cemas dan tidak tenang fikirannya ketika dirumah, dan dia akan
memilih untuk berada diluar dan menghabiskan waktu bersama teman-
temannya. Hal ini berakibat pada kepribadian orang tersebut baik ia akan
menutup diri dari dunia luar, kemudian dia malu untuk menceritakan tentang
keluarganya, akan sering merasa gelisah sehingga akan mempengaruhi
struktur kepribadian, baik Id, Ego, maupun Super Ego.
Problem Solving : Cara untuk menangani permasalahan ini menurut saya
kembali lagi kepada fungsi orangtua dan keluarga itu sendiri. Sebab
pembentukan kepribadian yang paling besar itu berasal dari rumah. Untuk itu
seharusnya orangtua bisa lebih peka dan mengerti bagaimana tekanan-tekanan
mental yang diakibatkan dari pertengkaran dirumah. Kemudian peran
lingkungan sekitar/kerabat sang anak bisa membantu untuk meringankan
beban psikologis si anak, karena biasanya anak seperti ini lebih baik
memendam masalah mereka ketimbang mengumbar keluar.
2. PANDANGAN HUMANISTIK
Penjelasan : Menurut Rogers manusia itu mempunya dorongan
untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, manusia itu rasional,
terisosialisasikan dan untuk berbagai hal dapat menentukan nasibnya sendiri.
Contoh Kasus : Dilla adalah seorang anak yang membutuhkan makan
dan minum. Apabila kebutuhan ini terpuaskan, maka munculah kebutuhan
rasa ingin aman seperti terhindar dari bencana dan bahaya. Setelah Dilla
merasa aman, Dilla membutuhkan teman yang bisa dia miliki, Dilla juga
membutuhkan rasa dihargai oleh orang lain. Hal yang paling penting Dilla
perlu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya yang dipunyainya yang
tidak dipunyai orang lain. Namun apabila Dilla tidak memanfaatkan
potensinya dengan baik maka akan berakibat Dilla menjadi sombong dan
membanggakan potensinya itu.
Problem Solving : Penanganan dari masalah Dilla adalah adanya
pendekatan dari orangtua bahwa potensi memang perlu ditemukan tetapi juga
perlu dimanfaatkan dengan baik dan benar tanpa menjadikan Dilla sombong.
Pendekatan orangtua harus dilakukan secara konsisten dan terkontrol agar
sang anak merasa tetap diperhatikan.
3. PANDANGAN BEHAVIOUR
Penjelasan : Pandangan ini mengemukakan pendapat kaum
behaviour yang beranggapan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan. Hubungan itu diatur oleh-hukum-hukum belajar, seperti teori
pembiasaan (conditioning) dan peniruan.
Contoh Kasus : Dimas baru saja beranjak dari SMP menuju SMA. Ia
masuk SMA unggulan yang siswanya termasuk kalangan menengah atas,
sedangkan ia adalah anak yang tergolong menengah kebawah. Awalnya
orangtua Dimas tidak mengizinkannya masuk ke SMA tersebut, namun karena
desakan Dimas akhirnya orangtuanya pun memperbolehkan.Setelah beberapa
lama di sekolah tersebut, Dimas mengalami diskriminasi dan pengucilan serta
tindak bullying sebab Dimas tidak pernah mau diajak bermain dan berkumpul
dengan temannya. Hal ini berakibat pada penurunan prestasi belajar Dimas.
Sehingga lama-kelamaan Dimas pun membuka diri dan mulai mengikuti pola
kehidupan orang kaya yang sebenarnya malah buruk serta tidak sesuai dengan
keadaan ekonominya.
Problem Solving : Dari masalah tersebut saya mengambil kesimpulan
bahwa sebenarnya lingkunganlah yang mempengaruhi Dimas dan kebutuhan
sosial Dimas yang belum terpenuhi sehingga memaksanya untuk mengikuti
pola hidup teman-temannya. Lalu cara penanganannya Dimas seharusnya
lebih memilah-milah teman, walaupun di sekolahnya termasuk golongan kaum
menengah atas tetapi ada sebagian anak yang kaya raya tetapi masih memiliki
perilaku yang baik serta mampu membimbing Dimas. Lalu peranan orangtua
pun juga perlu untuk mengontrol Dimas agar terus berada di jalan yang benar
dan terarah.