hahahahihikakadhdj

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MANFAAT POSYANDU DAN IMUNISASI BALITA DI RW 01 KEL. GURUN LAWEH KEC. NANGGALO PADANG PRAKTEK PROFESI KOMUNITAS OLEH : KELOMPOK KOMUNITAS PRAKTEK PROFESI STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG 01!"01#

Upload: nia-aprianti

Post on 06-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)MANFAAT POSYANDU DAN IMUNISASI BALITADI RW 01 KEL. GURUN LAWEH KEC. NANGGALO PADANG

PRAKTEK PROFESI KOMUNITAS

OLEH :

KELOMPOK KOMUNITAS

PRAKTEK PROFESI STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG2014/2015

SATUAN ACARA PENYULUHANPokok Bahasan: Manfaat Posyandu dan Imunisasi BalitaHari/Tanggal: Pukul: Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo PadangTempat: Posyandu Kasih IbuA. Latar BelakangPosyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong diri sendiri. Posyandu pada dasarnya merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan. Khususnya kesehatan dengan menciptakan kemampuan hidup sehat. Bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk meningkatkan status kesehatan, khususnya memulai upaya system kesehatan. Pemerintahan telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dikenal dengan Puskesmas. Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang primer, yang dikembangkan dengan adanya posyandu, agar masyarakat mendapat pelayanan yang mudah dijangkau. Diharapkan melalui posyandu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna (Haryono, 2005).Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber dana manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong diri sendiri. Posyandu pada dasarnya merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan. Khususnya kesehatan dengan menciptakan kemampuan hidup sehat. Bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan, khususnya melalui upaya sistem kesehatan. Pemerintah telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dikenal puskesmas. Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang primer, yang dikembangkan dengan adanya posyandu, agar masyarakat mendapat pelayanan yang mudah dijangkau. Dihara[pkan melaui posyandu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna (Haryono. 2005).Kunjungan balita keposyandu merupakan datangnya balita keposyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, imunisasi, gizi. Kunjungan balita keposyandu yang paling baik adalah teratur setiap bulan atau 12 kalin pertahun. Untuk ini kunjungan balita diberi batasan 8 kali pertahun. Posyandu yang frekuensi penimbangan atau kunjungan balitanya kurang dari 8 kali pertahun masih dianggap rawan. Sedangkan bila frekuensi penimbangan sudah 8 kali atau lebih dalam kurun waktu satu tahun dianggap sudah cukup baik, tetapi frekuensi penimbangan tergantung dari jenis posyandunya (Dinkes Prov. Jabar 2007,dalam Nurul 2011).Daftar yang didapatkan dari kuesioner terdapat sebanyak 14 bayi dan 27 balita, sebanyak 2 ibu yang memiliki bayi dan balita (14%) mengatakan manfaat posyandu adalah sebagai tempat penyuluhan kesehatan, sebanyak 3 orang ibu yang memiliki bayi dan balita (22%) mengatakan manfaat posyandu adalah sebagai tempat imunisasi, sebanyak 2 orang ibu yang memiliki bayi (14%) mengatakan posyandu sebagai tempat penimbangan berat badan, sebanyak 6 bayi (43%) ibu tidak membawa bayinya keposyandu, sebanyak 2 orang (34%) alasan ibu tidak membawa bayinya keposyandu karena sibuk, sebanyak 2 orang (33%) tidak membawa bayinya ke posyandu karena malas, sebanyak 2 orang (33%) mengatakan tidak membawa ke posyandu karena langsung di bawa ke dokter, sebanyak 2 orang (14%) mengatakan imunisasi untuk menghindari penyakit, dan sebanyak 3 balita (11%) tidak mendapatkan imunisasi lengkap.Berdasarkan hasil kuesioner yang telah didapatkan, maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang Manfaat Posyandu dan Imunisasi pada Bayi dan Balita di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang.

B. Tujuan 1. Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang memiliki bayi dan balita mengerti tentang pentingnya posyandu dan imunisasi balita.2. Tujuan Khususa. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi dan balita mengerti dan memahami tentang:1) Pengertian posyandu2) Tujuan posyandu3) Sasaran posyandu bayi dan balita4) Pelaksanaan kegiatan posyandu bayi dan balita5) Manfaat KMS6) Akibat jika tidak ke posyandub. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi dan balita mengerti dan memahami tentang:1) Pengertian imunisasi2) Tujuan imunisasi3) Jenis-jenis imunisasi4) Penyakit-penyakit yang timbul jika tidak di imunisasi

C. Pelaksanaan Kegiatan1. Topik kegiatan: Manfaat Posyandu dan imunisasi2. Sasaran: Semua ibu yang memiliki bayi dan balita di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang 20153. Metode a. Ceramahb. Diskusic. Tanya jawab4. Media dan alata. Leafletb. LCDc. Laptop5. Tempat dan waktuTempat: Hari/Tanggal:Jam:6. Pengorganisasiana. Penanggung jawab: Wildatul Husna, S.Kepb. Moderator: Putri Handayani, S.Kepc. Presenter: Nia Aprianti, S.Kepd. Observer: Nova Linda, S.Kepe. Fasilitator: Mira Mariana, S.Kep Dian Febri Pani, S.Kep Silvia Nissadi, S.Kep Ramadani Usman, S.Kep Desi Novita Herni, S.Kep Diro Zozeka, S.Kep Vandra Bedri Yendra, S.Kep Filta Erwindo, S.Kep Fadillatul Pajri, S.Kep Halia Darmayanti, S.Kep Janila Usmelya, S.Kep Beni Saputra. S.Kep Rima Oktia Barli, S.Kep Gusvia Monalista, S.Kep Famel Firmaliza, S.Kep f. Seksi Humas: Amdani Bashir, S.Kep Elgi Fajri Amarta, S.Kep Roni Andrian, S.Kepg. Seksi Dokumentasi: Seger Pranata, S.Kep Intan Yuni Azti, S.Keph. Seksi Konsumsi: Suci Rahayu, S.Kep Manda Sari, S.Kep Ririn Annisi Oktavini, S.Kep7. Setting Tempat

Keterangan: : Moderator : Presenter : Peserta : Pembimbing: Fasilitator : Observer : Layar

D. Uraian tugas1. Penanggung JawabMengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan2. Moderatora. Pada pembukaan penyuluhan1) Membuka acara penyuluhan2) Memperkenalkan anggota dan dosen pembimbing klinik dan akademik3) Menjelaskan tujuan dan topic4) Menjelaskan tata tertib dalam penyuluhan5) Menjelaskan kontrak waktu (.)b. Kegiatan inti1) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami2) Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menjawab atas pertanyaan yang diajukan oleh pesertac. Kegiatan penutupan1) Menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan 2) Mengucapkan salam3. PresenterMenyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan4. Fasilitatora. Memotivasi peserta agar berperan aktifb. Membuat absensi penyuluhanc. Membagikan leaflet pada setiap pesertad. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan5. Observera. Mengawasi proses palaksanaan kegiatan dari awal sampai akhirb. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

E. Kegiatan PenyuluhanNoTahap KegiatanKegiatan PenyuluhanKegiatan pasien dan keluargaWaktu

1. Pembukaan Moderator mengucapkan salam Moderator memperkenalkan anggota kelompok serta dosen pembimbing akademik dan klinik Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan Moderator membuat kontrak waktu dan bahasa dan tata tertib penyuluhan Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menyetujui kontrak waktu dan bahasa

5 menit

2.Pelaksanaan Menggali pengetahuan peserta tentang pengertian posyandu balita Memberikan reinforcement positif Menjelaskan pengertian posyandu balita Menggali pengetahuan peserta tentang tujuan posyandu balita Memberikan reinforcement positif Menjelaskan kepada peserta tentang tujuan posyandu balita Menggali pengetahuan peserta tentang sasaran posyandu Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang sasaran posyandu Menggali pengetahuan peserta tentang pelaksanaan kegiatan di posyandu Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan posyandu Menggali pengetahuan peserta tentang manfaat KMS Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang manfaat KMS Menggali pengetahuan peserta tentang akibat tidak keposyandu Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang akibat tidak keposyandu Menggali pengetahuan peserta tentang pengertian imunisasi Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang pengertian imunisasi Menggali pengetahuan peserta tentang tujuan imunisasi Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang tujuan imunisasi Menggali pengetahuan peserta tentang jenis-jenis imunisasi Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang jenis-jenis imunisasi Menggali pengetahuan peserta tentang jadwal pemberian imunisasi Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang jadwal pemberian imunisasi Menggali pengetahuan peserta tentang akibat tidak diimunisasi Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang akibat tidak diimunisasi. Memberi kesempatan untuk bertanya Menjawab pertanyaan Peserta mengemukakan pendapat

Mendengarkan

Mendengarkan memperhatikan

Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan Peserta mengemukakan pendapat

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Peserta mengemukakan pendapat Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Peserta bertanya

Mendengarkan dan memperhatikan50 menit

3. Penutup Moderator mengevaluasi materi penyuluhan Moderator menyimpulkan hasil penyuluhan Mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan dan memberi salam penutup. Peserta menjawab

Bersama moderator menyimpulkan materi. Peserta membalas salam.

5 menit

F. Evaluasi1. Strukturala) Persiapan media yang akan digunakan (LCD, leaflet)b) Persiapan tempat yang akan digunakanc) Kontrak waktud) Persiapan SAP2. Prosesa) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikanb) Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikanc) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan3. HasilSetelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi dan balita mengerti dan memahami tentang:a. 70% peserta penyuluhan mampu memahami pengertian posyandub. 70% peserta penyuluhan mampu memahami tujuan posyanduc. 70% peserta penyuluhan mampu memahami sasaran posyandu bayi dan balitad. 70% peserta penyuluhan mampu memahami pelaksanaan kegiatan posyandu bayi dan balitae. 70% peserta penyuluhan mampu memahami Manfaat KMSf. 70% peserta penyuluhan mampu memahami akibat jika tidak ke posyandug. 70% peserta penyuluhan mampu memahami pengertian imunisasih. 70% peserta penyuluhan mampu memahami tujuan imunisasii. 70% peserta penyuluhan mampu memahami jenis-jenis imunisasij. 70% peserta penyuluhan mampu memahami penyakit-penyakit yang timbul jika tidak di imunisasi

LAMPIRAN MATERIPOSYANDU DAN IMUNISASIA. Posyandu 1. PengertianPosyandu adalah suatu wadah pelayanan kesehatan masyarakat dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga bencana.2. Tugas posyandua. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Bayi Ibu (Ibu hamil, Melahirkan dan Nifas).b. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.c. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Bencana, Gerakan Keluarga Dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.3. Sasaran posyandua. Bayi balita b. Ibu hamil/ ibu menyusuic. Wanita Usia Subur Dan Pasangan Usia Subur4. Pelaksanaan kegiatan di posyandua. Pendaftaran Layanan pendaftaran yang dilakukan oleh kader pada ibu dan balita yang datang ke posyandu.

b. Penimbangann dan penguikuran TBPenimbangan dan pengukuran TB ini berguna untuk mengetahui status gizi balita.c. Pengisian KMSKader melakukan pencatatan pada buku KMS ( mengisi berat badan balita kedalam skala yang disesuaikan dengan umur balita) setelah ibu dan balita mendaftar dan ditimbang5. Manfaat buku KMSPertumbuhan dan perkembangan, gizi buruk dapat dipantau. Pengetahuan orang tua tentang cara merawat bayidan balita juga dapat diperoleh dengan membaca di buku KMS.Petugas puskesmas dan kader diminta secara rutin memberi informasi lisan isi buku KMS kepada orang tua.a. Penyuluhan perorangan berdasarkan KMSMemberikan layannan penyuluhan bagi bayi dan balita. Penyuluhan pemberian ASI ekslusif, kebiasan hidup bersih, makanan bergizi dan masalah kesehatan umum yang di alami bayi maupun balita saat itu. Penyuluhan diberikan pada semua ibu dan balita yang datang keposyandu.b. Pelayanan dan Kesehatan yang dilakukan tim medis ImunisasiPemberian vitamin APemeriksaan ibu hamil

6. Akibat tidak ke posyasndua. Pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak terpantau, sehingga dapat mengakibatkan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.b. Bayi tidak mendapat imunisasi yang lengkap sehingga untuk terserang penyakit.c. Balita kurang bersosialisasi dengan balita lainnya dan orang tua.B. IMUNISASI1. Pengertian Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah kuman/racun yang dimasukkan kedalam tubuh bayi/anak yang disebut antigen. Dalam tubuh antigen akan bereaksi dengan antibodi kekebalan (Depkes RI, 2012).2. Tujuan Pemberian Imunisasia. Mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu (TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, Hepatitis)b. Apabila terjadi penyakit terjadi penyakit maka, tidak terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat/kematian3. Macam-macam Imunisasia. Vaksi BCGVaksin BCG adalah vaksin yang mengandung kuman hidup dan biakan basilus call mette dan Guerin (Depkes, 2012)Gunanya untuk imunisasi aktif terhadap penyakit tuberkulosisiSasaran pada bayi diberikan sedini mungkin, vaksinasi ulangnya pada umur 5-7 tahun dan 12-13 tahun. Seseorang yang sudah tuberkulosa (+) ada bahayanya jika divaksinasi.Reaksi Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam reaksi yang dapat terjadi adalah :1) Local1-2 minggu kemudian timbul indurasi dan aritma di tempat suntikan berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi ulkus dan akhirnya sembuh spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan tanda parut. Lika itu tidak perlu pengobatan.2) RegionalKadang-kadang terdapat pembesaran kelenjar ketiak atau leher terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam, reaksi ini akan hilang dalam waktu 3-6 bulan.Kontra Indikasi Penyakit akut dengan panas tinggi dan penyakit kulit beratb. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)Gunanya : untuk imunisasi aktif secara simultan terhadap DPT (batuk rejan)Usia dan jumlah pemberianSebanyak lima kali : tiga kali di usia bayi (2, 4, 6 bulan), satu kali di usia 18 bulan dan satu kali di usia lima tahun. Selanjutnya di usia 12 tahun, diberikan imunisasi TT.Reaksi:Biasanya hanya gejala-gejala ringan seperti demam, kemerahan/pembengkakan yang agak nyeri pada tempat suntikan yang akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Apabila sesudah pemberian DPT 1 terjadi reaksi yang berlebihan, suntikan imunisasi dilanjutkan dengan DT.

Kontra Indikasi Anak sedang demam Mempunyai penyakit kelainan syaraf baik keturunan atau didapat Mudah mendapat kejang Mempunyai sifat alergi seperti : asthmac. Vaksin PolioGunanya: untuk imunisasi aktif terhadap polioUsia Pemberian:Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2,4,6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu di barengi dengan vaksin DPTReaksi : vaksin polio oral adalah vaksin yang paling amanKontra indikasi: leukemia, disgamma globulinemiad. Vaksin CampakKegunaan: untuk imunisasi terhadap penyakit campakUsia & Jumlah Pemberian: Sebanyak 2 kali; 1 kali di usia 9 bulan, 1 kali di usia 6 tahun. Di anjurkan, pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimunisasi MMR (Measless Mump Rubella)Kontra indikasi: Anak dengan infeksi akut disertai demam Anak dengan defisiensi imunologi Wanita hamil Anak dengan pengobatan intensif yang bersifat immunosupresifHal-hal yang harus diperhatikan: Vaksin disuntikkan secara SC Vaksin dilarutkan dengan pelarut khusus sebanyak 5 ml, pada seriap botol 10 dosis Bila sudah dilarutkan vaksin harus berlindung dari sinar matahari, hanya tahan 8 jam pada suhu 20C 80C Setelah bayi atau anak diberikan imunolobin atau transfusi darah maka imunisasi ditangguhkan sampai 3 bulan Setelah imunisasi tes tuberkulin ditangguhkan 2 bulan karena akan terjadi reaksi negatif palsue. Vaksin Hepatitis BDefenisi:Vaksin yang berasal dari antigen permukaan hepatitis B (HbSAg) dibuat secara eksklusif dari plasma pengidap HbSAg melalui laju tahap pemurnian atau in aktivasi.Vaksin hepatitis B adalah suspensi yang disuntikkan secara IMJumlah Pemberian:Sebanyak 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga.Usia pemberian:Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi yang baru lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobulin antihepatitis B dalam waktu sebelum berusia 24 jam.Peringatan dan Perhatian: Hati-hati bila diberikan pada orang dengan cor pulmonal berat atau pada orang yang resti terjadi reaksi sistemik Karena masa inkubasi hepatitis B tidak mungkin mengenali infeksi saat diberi Agar disediakan epinefrin untuk menanggulangi syok anafilatik

Efek Samping:Dapat terjadi reaksi lokal seperti eritema, bengkok, panas, atau keluhan sistemik seperti demam, letih, sakit kepala, pusing, nyeri otot, mual tetapi akan hilang setelah beberapa hari.Kontra indikasi:Tidak diberikan pada hipersensitif terhadap salah satu komponen vaksin.

D. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI

E. AKIBAT TIDAK DI IMUNISASISecara garis besar, ada 2 kemungkinan: Pertama, jika anak tidak pernah terpapar dengan mikroorganisme penyebab infeksi, maka tidak akan terjadi apa-apa, anak akan tumbuh sehat. Kedua, jika anak terpapar dengan mikroorganisme penyebab infeksi, kemungkinan anak akan menderita penyakit atau tidak, tergantung bagaimana kekebalan tubuhnya apakah dapat melawan mikroorganisme tersebut atau tidak.Anak dapat sakit ringan saja dan hanya perlu istirahat di rumah, atau pun gejalanya cukup berat hingga harus dirawat di rumah sakit, ataupun dapat berakibat fatak hingga menyebabkan kematian.Selain itu, dengan membawa mikroorganisme dalam tubuhnya, ia dapat menularkan penyakit ke orang lain disekitarnya yang juga tidak memiliki perlindungan terhadap mikroorganisme tersebut dan pada akhirnya dapat menimbulkan epidemi dengan begitu bsnysk penderita yang sakit hingga meninggal.

DAFTAR PUSTAKANgastiah, 2004. Perawatan Anak Sakit. EGC. JakartaA.H. Marhum. 2005. Ilmu Kesehatan Anak. JakartaFKUI, 2002. Buku Ajar Ilmu kesehatan Anak Jilid 1,2,3. JakartaDepkes RI, 2012. Askep Anak Dalam Konteks Keluarga. JakartaSudrajat, 2000. Imunisasi. Jakarta