hadith shalat qashar

7/24/2019 hadith shalat qashar

1/13

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sholat merupakan hal yang wajib dikerjakan bagi umat Islam, dan sholat

juga kewajiban yang tidak bisa di tinggalkan bagaimanapun keadaannya. Kecuali

oleh orang yang tidak boleh sholat. Di dalam sholat banyak sekali pengerjaanya,

seperti sholatnya orang yang sakit, sholat orang yang sedang berpergian dan

masih banyak lagi sholat-sholat ketentuannya berbeda dari sholat pada umumnya.

Pada pembahasan kali ini pemakalah akan membahas tentang sholatnya orang

yang sedang berpergian, dalam melaksanakan sholat pada saat berpergian ada dua

macam yaitu sholat jama dan ashar, orang yang sedang berpergian bisa

meringkas atau mengabungkan dua sholat sekaligus, oleh karena itu walaupun

sedang berpergian kita tidak bisa meninggalkan sholat bagaimanapun alasannya.

Dalam pembahasan kali ini pemakalah akan memeparkan hadist yang

berkenan tentang sholat ashar, sehingga kita bisa tau bahwa tuntunan dan ajaransholat ashar itu dari rosullullah, bukan dari para sahabat atau ulama sehingga

tidak adanya salah paham dikalangan umat Islam sendiri. Dalam hadist ini

pemakalah akan mena!sirkan hadist tentang sholat ashar sehingga setelah

dita!sirkan kita akan tahu isi kandungan dan maksud dari hadist tersebut. Dan

semoga dari penjelaslan dan pemaparan kami dapat berman!aat bagi kita semua

khususnya bagi pemakalah sendiri.

B. Rumusan Masalah

". #pa $adith %eringkas Shalat dan &amanya 'ermukim yangDiperbolehkan untuk %eringkas Shalat(

). #pa Penadapat *lama +entang $adith %eringakas Shalat dan&amanya 'ermukim yang Diperbolehkan untuk %eringkas Shalat(

. #pa Penalaran *shul +entang $adith %eringakas Shalat dan &amanya'ermukim yang Diperbolehkan untuk %eringkas Shalat(


2/13

2

C. Tujuan Pembahasan

". %engetahui $adith %eringkas Shalat dan &amanya 'ermukim yangDiperbolehkan untuk %eringkas Shalat.

). %engetahui Penadapat *lama +entang $adith %eringakas Shalat dan&amanya 'ermukim yang Diperbolehkan untuk %eringkas Shalat.

. %engetahui Penalaran *shul +entang $adith %eringakas Shalat dan&amanya 'ermukim yang Diperbolehkan untuk %eringkas Shalat.

BAB II

PEMBAHASAN


3/13

3

A. Ha!th Mer!ngkas Shalat an Laman"a Bermuk!m "ang D!#erb$lehkan

untuk Mer!ngkas Shalat

))2/42

! !&'%$#" #$%! *+!,-.! 0! 113%$# . 115! :,"118*911$# 7 6 11;.?+"@ AC,;:D*+@A"B* !EF!+ 11!EF!11E! @5 !>!E* !H3!IG#0;!%@A% %J3$#% K! &7

'*K$#I/0 +elah menceritakan kepada kami #bu %a1mar berkata, telahmenceritakan kepada kami 1#bdul 2arits berkata, telah menceritakan kepadakami 3ahya bin #bu Isha berkata4 #ku mendengar #nas radliallahu 1anhu

berkata0 5Kami pernah bepergian bersama 6abi shallallahu 1alaihi wasallamdari kota %adinah menuju kota %akkah, selama kepergian itu 'eliaumelaksanakan shalat dua raka1at dua raka1at hingga kami kembali ke%adinah. #ku tanyakan0 1'erapa lama kalian bermukim di %akkah(5 Diamenjawab0 5Kami bermukim disana selama sepuluh hari5."

Dari keumuman la!ad7 hadith tersebut, dapat diketahui bahwa, 6abi saat

melakukan perjalanan dari %adinah ke %akkah melaksanakan shalat ashar

selama perjalanan itu. 8ika dilihat dari keterangan hadith diatas maka

ketetntuan orang boleh mengashar shalat adalah selama sepuluh hari.

6amun, tidak dijelaskan shalat apa saja yang diashar hanya disebutkan

shalat 9dua rakaat dua rakaat:.

B. Pena#at Ulama

%aksud melaksanakan shalat dua rakaat dua rakaat dalam hadith ini

adalah mengashar shalat, %engashar shalat adalah meringkas shalat yang

empat menjadi dua rakaat. Ibnu %und7ir serta lainnya menukil Ijma ulama

tentang tidak adanya ashar dalam shalat Subuh dan %aghrib. %enurut

keterangan ini jelaslah bahwa meringkas shalat ini hanya dilakukan pada

1&idwa Pusaka i-So!tware - Kitab ; Imam $adist


4/13

4

shalat selain Subuh dan %aghrib, yaitu Dhuhur, #shar, dan Isya. ) #dapun

keterangan lain bahwa dua rakaat dua rakaat ini seluruh shalat kecuali

%aghrib.

Imam 6awawi berkata bahwa jumhur ulama membolehkan meringkas

shalat pada setiap perjalanan yang mubah. Sementara sebagian ulama sala!

mensyaratkan adanya rasa takut saat sa!ar, dan sebagian lainnya mengatakan

bahwa perjalanan itu untuk haji atau umrah maupun jihad. Sebagian lain

mengatakan bahwa perjalanan itu adalah dalam rangka ketaatan. Sementara

#bu $ani!ah dan #ts-+sauri mengatakan bolehnya meringkas shalat padasemua perjalanan, baik dalam rangka ketaatan maupun maksiat.

Dijelaskan dalam


5/13

5

perlu ditinjau kembali sebab yang demikian hanya berlaku apabila kedua

hadith sama-sama mengisahkan satu kejadian. Sedangkan kedua hadith ini

mengisahkan kejadian yang berbeda. 3aitu pada hadith Ibnu #bbas, tentang

penaklukan %akkah, sedangkan hadith #nas adalah tentang haji wada.>

%asa mukim yang disebutkan dalam hadith ini bisa dijadikan dalil oleh

mereka yang telah berniat untuk mukim, sebab 6abi S#2 pada saat haji telah

berniat untuk bermukim pada hari-hari tersebut. Dalam hadith ini dijelaskan

pula bahwa singgah di suatu negeri saat melakukan perjalanan disebut

mukim, dan tempat-tempat yang berada disekitar suatu negeri boleh diberinama negeri tersebut. Sebab %ina dan #ra!ah tidak termasuk wilayah

%akkah, kecuali jika %akkah dikatakan mencakup seluruh semua wilayah

haram tanah suci/.?

Imam #hmad bin $ambal mengatakan bahwa dalam hadith ini tidak ada

indikasi dalil selain pernyataan tentang lama beliau, 6abi S#2, bermukim

sejak masuk %akkah hingga keluar saat menunaikan haji. Dengan kata lain

hadith ini menunjukkan tentang dalil tentang lamanya beliau meringkas

shalat, sejak masuk %akkah hingga keluar saat menunaikan haji.@

#l %uhib #th-+habari mengatakan bahwa masa mukim 6abi di tempat-

tempat ini dinamakan masa mukim di %akkah, sebab tempat-tempat itu

merupakan tempat pelaksanaan manasik haji, sehingga hukum tempat itu

mengikuti hukum %akkah yang merupakan maksud utama pelaksanaan

haji/.A

C. Penalaran Ushul

5Ibid, 118.6Ibid.7

Ibid, 119.8Ibid.


6/13

6

Dilihat dari la!ad7nya hadith ini bukan termasuk hadith am, kendati

demikian, hadith ini masih membutuhkan penjelasan lagi di dalam beberapa

la!ad7nya. Di sisi lain hadith ini merupakan hadith penjelas, seperti yang

disampaikan Ibnu asyid dalam pendapat ulama pada poin sebelumnya.

Dari penjelasan ulama sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa hadith

ini perlu di analisis kembali, seperti la!ad7 BCCEFG HEE ini, masih memerlukan

penjelasan tentang tujuan beliau keluar dari %adinah. Dalam Syarah 6awawi

atas %uslim, dijelaskan bahwa maksud tujuan 6abi keluar dari %adinah

adalah untuk haji wada. 8adi hadith ini memuat kejadian saat beliaumelaksanakan haji wada. $al ini dijelaskan dalam hadith0

JCCLMENG CCOE Q RTMEBEUEVWXE YE BZE[\ ]G E _Q BEUEVWXE YE BZE`E ]OL BEG LNQ GE RQ BEUEVWXE

fWCE JT CLW EVLCZEYE BCZEBCE Q GOE WQ JE L E q BWOE NL G NG OE L HW EG L ]ELBE G

G MEvG Q HE E ECCxEz CC{E GBLE RCCTfEQq CCE LE |L GCC}Q L ~QQB{E CCG ME_E vEfWCCE _E ~L CC]GfEOE CCWQ

Hq LBFE NG OE \ BE OE ~QE EBEQ VGE G ~QE E NG E WLHE G OQ B E RfQEG E+elah menceritakan kepada kami %usa bin Isma1il berkata, telah

menceritakan kepada kami 2uhaib berkata, telah menceritakan kepada kami

#yyub dari #bu #l 1#liyah #l 'arra1 dari Ibnu 1#bbas radliallahu 1anhuma

berkata0 5Pernah 6abi shallallahu 1alaihi wasallam dan para sahabatnya

datang pada shubuh keempat yang ketika itu mereka niatkan untuk haji, lantas

'eliau memerintahkan mereka agar menjadikannya sebagai 1umrah kecuali

bagi siapa yang membawa hewan sembelihan5. $adits ini juga diikuti oleh

1#tho1 dari 8abir. $.. 'ukhari/

Kemudian la!ad7 NL CC]GEE G E NL CC]GEEG E JfzCC}E Q dalam ini hadith masih terlihat

umum, apakah semua shalat, ataukah hanya shalat-shalat tertentu yang

dilakukan. Seperti yang telah disebutkan dalam pandangan ulama, Ibnu

%und7ir serta lainnya menukil Ijma ulama tentang tidak adanya ashar

dalam shalat Subuh dan %aghrib. %enurut keterangan ini jelaslah bahwa


7/13

7

meringkas shalat ini hanya dilakukan pada shalat selain Subuh dan %aghrib,

yaitu Dhuhur, #shar, dan Isya. #dapun keterangan lain bahwa dua rakaat dua

rakaat ini seluruh shalat kecuali %aghrib.

&alu la!ad7 BE L BEG ZEMEini menurut penulis, setelah menelaah dalam


8/13

8

E CUEL BXE Q G L CE YE BCZEE B{E G LRQMEBEEEGMEQEG Q BEUEVWXE YE BZEVL]LRE G RQMEBEUEVWXE

CCL LE BCCE BCCE NE E vEfWE _E ~L]GfEOE WQ fWE JT LW BELfWE YE BZE[q G _E NE G

NL ]GEE G E

+elah menceritakan kepada kami #bu #l 2alid berkata, telah menceritakan

kepada kami Syu1bah telah memberitakan kepada kami #bu Isha berkata4

#ku mendengar $aritsah bin 2ahb berkata0 56abi shallallahu 1alaihi

wasallam shalat bersama kami, sebagaimana 'eliau selalu lakukan seperti

saat di %ina hanya dua raka1at5. $.. 'ukhari/

Dan hadith0

YE BCCZEL EOG GE NG OE qBEL NQ GVLXL RE G VQGOE BEUEVWXE YE BZEVq]LE NQ GQE]GEZQBEUEVWXE

Q BE GOQ BELfWE YQ RQEVEL ENE GNL EXG HW VEGOE Q G LE YE BZEvQ] L HE GLBEUEVWXE

NLCCGCCWL VLCCGE L E CCLE`E CC]LxEq BCCEEE E EG MEL

L~QGOE WQ J

EL E E BWOE NQ G

fWCCE CCWL YL RQ E E E Q ]GfWE YE BZEvWUQEFE HG EG BxE~QGOE WQ JE L E qRQG E

WQ JE L E L Vz}z Hq G EJLMEE E Q ]GfWE _E NL ]GEE G E L LvEfWE _E ~L]GfEOE WQ

~Q CCGOE CCWQ JE CCL E L BCCW E G NL CCGHE CCEOQ E CCE Q ]GfWE _E NL ]GEE G E L L~QGOE

L BEfEWEEQ L BEE G E q BE EE L EG MENG L Jz XE E ]GfExENL ]GEE G E L L

+elah menceritakan kepada kami utaibah bin Sa1id berkata, telahmenceritakan kepada kami 1#bdul 2ahid bin iyad dari #l #1masy berkata,

telah menceritakan kepada kami Ibrahim berkata4 #ku mendengar

1#bdurrahman bin 3a7id berkata4 1*sman bin 1#!!an radliallahu 1anhu pernah

shalat bersama kami di %ina sebanyak empat raka1at. Kemudian hal ini

disampaikan kepada Ibnu %as1ud radliallahu 1anhu maka dia mengucapkan

istirja1 innaa lillahi wa innaa ilahi raji1un/ kemudian berkata0 5Sungguh aku

selalu shalat bersama asulullah shallallahu 1alaihi wasallam di %ina


9/13

9

sebanyak dua raka1at. 'egitu juga aku shalat bersama #bu 'akat #sh-Shiddi

radliallahu 1anhu di %ina sebanyak dua raka1at. 8uga aku pernah shalat 1*mar

bin #l Khaththob radliallahu 1anhu di %ina sebanyak dua raka1at. 6amun aku

berharap shalat yang empat raka1at maupun dua raka1at keduanya diterima5.

$.. 'ukhari/

Pada hadith-hadith di atas dapat diketahui bahwa #bu 'akar, *mar, dan

*thman, melakukan shalat di %ina sebanyak ) rakaat, tetapi kemudian

*thman menyempurnakanna menjadi = rakaat. Seperti pada hadith riwayat

#hmad, namun hadith ini dinilai lemah, hadithnya adalah 0

vECC]L HE GLNQ CCGQ CCEHL G OL BEUEVWCCXE vqCCL B E JCCLEERG CCE JLG EVq]LE RQMEBEUEVWXE

W ME~L CC]LMENG CCOE q BCCEQJCCLMENL CCGNL CCEXG HW VLGOE NQ GWL VQGOE BEUEVWXE JT fL L BEG

QHE E GECCxEq BCCEEE E CCEG MECCL LfWCCE ~QGOE WQ JE L E E BWOE NE GE BE GOQ

JCCzL_E Q G VLCCZEQCCGQ E CW E LQ fG W ECCEJCCzLQ BCCW BCCE TMEBEYE BExE~L ]GfEOE Q BW

VqCCfEEJCCxL E CCW EENG CCE YQ RCCQEvEfWCCE _E ~L CC]GfEOE CCWQ fWCCE CCWL YE RQ E Q G LE

vL]LQ G EEE `z}E ]QfGxE

+elah menceritakan kepada kami #bu Sa1id mantan hamba sahaya 'ani

$asyim, +elah menceritakan kepada kami 1Ikrimah 'in Ibrahim #l 'ahili

+elah menceritakan kepada kami #bdullah 'in #bdurrahman 'in #bu

D7ubab dari bapaknya bahwa *tsman 'in #!!an shalat di %ina empat rakaat,

maka orang-orang mengingkarinya, kemudian dia berkata4 52ahai manusia,

sesungguhnya aku memulai ihram di %akkah sejak kedatanganku, dan

sesungguhnya aku mendengar asulullah shallallahu 1alaihi wasallam

bersabda0 5'arangsiapa memulai ihram di negri %akkah/ maka shalatlah

seperti shalatnya orang yang mukim menetap/.5 $.. #hmad/


10/13

10

Perbedaan yang terjadi ini dikarenakan ada yang berpendapat bahwa

mengashar shalat saat haji merupakan bagian dari manasik haji dan yang

lain berpendapat bahwa mengashar shalatnya adalah dikarenakan sa!ar.

Kemudian la!ad7 HG OE sudah jelas, namun perlu keterangan tambahan.

#pakah sepuluh hari itu hanya bermukim di %akkah saja, atau tempat-tempat

yang lain. $al ini dijelaskan dalam Syarah 6awawi, beliau 6abi S#2 masuk

%akkah pada hari ke-empat, dan bermukim disana pada hari ke-lima, ke-

enam, ke-tujuh, dan keluar dari %akkah pada hari ke-delapan. #dapun beliau

keluar dari %akkah pada hari ke-empat belas. Pada penjelasan ini, kenapadisebutkan keluar %akkah dua kali, menurut keterangan selanjutnya, karena

pada hari ke-empat sampai ke-delapan 6abi berada di daerah %akkah yang

sebenarnya, kemudian pada hari-hari setelahnya 6abi berada pada tempat-

tempat pelaksanaan manasik haji %ina dan #ra!ah/, sehingga hukum tempat-

tempat itu mengikuti hukum %akkah yang merupakan maksud utama

pelaksanaan haji/.

Sebab bolehnya melakukan shalat ashar ini adalah karena melakukan

perjalanan. $al ini menurut !irman #llah 0

!!" #$%&$'( )*$+ -$$ /$ -$$ $ $$ $ $

% $>$;!!: =$>?!!@ !!*$>$%&$ !!B CDE-$!!" @ =$!!F

)*GFJ $KGL @$ DM)


11/13


12/13

12

$adith di atas menyebutkan saat 6abi dan para shahabat dalam

perjalanan penaklukan kota %ekkah. $al ini menunjukkan bahwa shalat

ashar boleh dikerjakan tidak hanya dalam perjalanan $aji.BAB III

SIMPULAN

Di lihat dari keterangan yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kandungan dari hadith #nas sebagai berikut0". Dari segi mafhumnya, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kalau

kita dalam perjalanan yang kita telah berniat untuk mukim ditempat yang

kita tuju selama empat hari, kita boleh meringkas shalat kita.

). Dari segi cakupan isinya, hadith ini secara khusus memuat kejadiansa!ar 6abi ketika haji wada, namun kita bisa mengambil dalil bahwa

kebolehan mengashar shalat boleh dilakukan saat perjalanan lain.. Dapat disimpulkan pula bahwa syarat lama waktu boleh ashar saat

mukim adalah empat hari.


13/13

13

Da%tar Pustaka

&idwa Pusaka i-So!tware - Kitab ; Imam $adist

Ibnu $ajar #l #salani,Fathul Baari, jilid ?

hadith shalat qashar

Documents