hadist (pengetian dan jenis-jenis)

20
Hadist Ayu Wiji Safitri 4 Frisalia Briliantika D 13 Ilma Ratnawati 15 Nabilla Ersya Audina 19

Upload: frisalia

Post on 21-Jun-2015

8.134 views

Category:

Spiritual


4 download

DESCRIPTION

Materi Pendidikan Agama Islam Kelas X Semester 1

TRANSCRIPT

Page 1: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

HadistAyu Wiji Safitri 4

Frisalia Briliantika D 13Ilma Ratnawati 15

Nabilla Ersya Audina 19

Page 2: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

Materi• Macam-macam hadist• Jenis-jenis hadist• Cara pelestarian hadist• Sikap dan Upaya yang Mencerminkan

Pemahaman Hadist

Page 3: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

Macam-Macam Hadist

a. Hadist berdasarkan bentuknyab. Hadist berdasarkan Matan, Perawi, dan jumlah

Sanadnyac. Hadist ditinjau dari segi kualitas diterima atau ditolak

Page 4: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

A. Hadis Berdasarkan Bentuknya

1. Hadis qauliyahyaitu segala ucapan (perkataan) Nabi

Muhammad saw. yang didengar oleh sahabat Nabi kemudian disampaikan kepada orang lain.2. Hadis fi’liyah

yaitu hadis atas dasar perilaku (perbuatan) Nabi Muhammad saw. yang dilihat oleh sahabatnya kemudian disampaikan kepada orang lain melalui ucapan sahabat tersebut.

Page 5: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

3. Hadis taqririyahyaitu hadis atas dasar persetujuan Nabi

Muhammad saw. terhadap apa yang dilakukan oleh para sahabatnya.

Artinya, Nabi Muhammad saw. Membenarkan penafsiran atas perbuatan yang dilakukan sahabatnya, seperti saat Nabi Muhammad saw. Diam sebagai tanda persertujuan (boleh) atas perbuatan para sahabat.

Page 6: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

B. Hadist berdasarkan Matan, Perawi, dan jumlah Sanadnya

1. Hadist Mutawatir, yaitu hadist yang memiliki tingkat kualitas kebenaran tinggi karena memiliki banyak sanad. Tingkat keotentikannya berada satu tingkat di bawah Al-Qur’an. Ada dua macam Hadist Mutawatir, yaitu Mutawatir Lafdzi dan Mutawatir Amali.

2. Hadist Masyhur, yaitu hadist yang diriwayatkan dari tiga sanad yang berlainan dan tingkat kualitas keotentikannya satu tingkat di bawah Hadist Mutawatir.

Page 7: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

3. Hadist Ahad, yaitu hadist yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih perawi yang tidak memenuhi persyaratan Hadist Mutawatir. Hadist ini dapat diamalkan selama memenuhi persyaratan. Tingkat kualitas keotentikannya di bawah Hadist Masyhur.

Page 8: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

C. Hadist ditinjau dari segi kualitas diterima atau ditolak

1) Hadist Sahih2) Hadist Hasan3) Hadist daif

Page 9: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

1) Hadist Sahih• Yakni hadist yang cukup sanad-nya dari awal sampai

akhir dan orang-orangnya sangat sempurna hafalannya (ingatannya)

• Syarat-syarat hadist sahih :a) Sanad-nya harus bersambung b) Perawi-nya sudah dewasa (baligh)c) Berakald) Tidak mengerjakan dosa, terhindar dari cacate) Sempurna hafalannyaf) Perawi yang ada dalam sanad itu harus adil

(istiqomah) dan hadist yang diriwayatkan tidak bertentangan dengan hadist mutawatir atau Al-Qur’an

Page 10: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

• Macam-macam hadist sahih:a) Sahih Lizatihi adalah hadist

yang sahih dengan sendirinya tanpa diperkuat dengan keterangan lain

b) Sahih Lighairihi adalah hadist yang sahihnya karena diperkuat dengan keterangan lain

Page 11: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

2) Hadist Hasan• Yakni hadist yang memiliki semua

persyaratan hadist sahih tetapi dari segi hafalannya tidak sebagus hadist sahih (perawi-nya sebagian atau seluruhnya kurang kuat)

• Kualitas hadist ini di bawah hadist sahih, termasuk hadist maqbul (diterima)

Page 12: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

• Macam-macam hadist hasan:a) Sahih Lizatihi adalah hadist yang dengan

sendirinya dikatakan hasanb) Sahih Lighairihi adalah hadist yang dibantu

keterangan lain

Page 13: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

3) Hadist Daif• Yakni hadist yang tidak bersambung sanad-nya

atau di antara sanad-nya orang yang cacat. • Cacat yang dimaksud adalah rawi-nya bukan

orang Islam atau belm baligh atau tidak dikenal orang atau pelupa/pendusta/fasik dan suka berbuat dosa

• Semua hadist daif disebut juga hadist mardud (ditolak). Hadist sejenis yaitu hadist maudlu adalah hadist palsu karena dinasabkan kepada Rasulullah saw. dengan cara dibuat-buat dan didustakan dari apa yang dikatakan, dikerjakan, dan ditetapkan beliau.

Page 14: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

JENIS-JENIS HADIS YANG

PERLU DIKAJI ULANG

Page 15: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

a. Hadis mudha’af, yang contohnya adalah hadis yang artinya “Asal setiap penyakit adalah dingin” (HR Anas)

b. Hadis marfu adalah hadis yang harus diselidiki lebih dahulu dalam kitab-kitab hadis ,apakah itu perkataan nabi/sahabat.Umpamanya hadis yang artinya : “Ibnu Mas’ud berkata: rasulullah melaknati orang yang menghalalkan dan orang yang dihalalkan untuknya.” (HR Ahmad bin Hambal, Nasa’i dan At Tirmizi). Hadis tersebut berarti dari sahabat. Namun Ibnu Mas’ud menyandarkan kepada Nabi dengan kata: “Rasulullah melaknati...”

Page 16: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

c. Hadis Musnad, adalah hadis yang sanad nya bersambung kepada Nabi atau sampai pada sahabat saja. Namun, perawi nya oranng yang tidak adil, pelupa atau fasik. Umpamanya hadis yang artinya:m “Barangsiapa mati karena mempertahankan hartanya, maka ia mati shahid. (Hr Bukhari dan Muslim)

d. Hadis maqthu, adalah perkataan,perbuatan dan takrir tabi’in. Misalnya perkataan seorang tabi’in bernama A’masy: “Haji yang sempurna adalah dengan mengendarai unta”.

Page 17: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

e. Hadis Mursal, adalah hadis yang diriwayatkan oleh tabi’in dengan menyebutkan bahwa ia menerimanya darik nabi. Padahal, tabi’in tidaklah bertemu nabi.

Page 18: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

PELESTARIAN HADIS

Upaya pemeliharaan hadis berbeda dengan Al Qur’an. Hadis dilakukan dengan hafalan para sahabat. Nabi Muhammad saw. melarang penulisan hadis sebab beliau khawatir akan tercampur dengan Al Qur’an. 3 orang sahabat Nabi Muhammad saw. yang hafal hadis, yaitu:1. Abu Hurairah – 5.374 buah hadis2. Abdullah bin Umar bin Khatab -2.630 hadis3. Anas bin Malik – 2.286

Pembukuan hadis pertama kali dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Atas perintah Khalifah, hadis ditulis dan dibukukan.4. Kitab “Al Jami’ As Shahih” karya Imam Bukhari5. Kitab “Al Jami’ As Shahih” karya Imam Muslim6. Kitab “Sunnah An Nasa’I” karya Imam An Nasa’i

Page 19: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

Sikap dan Upaya yang Mencerminkan Pemahaman Hadist

• Membaca dan mempelajari hadist, khususnya hadist sahih untuk diterapkan sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

• Dapat menghafal hadist-hadist pendek untuk dijadikan bahan latihan berdakwah/khotbah.

• Menghindari hadist-hadist palsu agar tidak salah dalam beribadah dan beramal saleh.

• Mengetahui sejarah hadist atau memiliki beberapa buku hadist.

Page 20: Hadist (Pengetian dan Jenis-Jenis)

• Menempatkan hadist sebagai sumber hukum kedua dan menjauhi dari sikap perilaku ingkar terhadap kedudukan hadist sebagai sumber hukum Islam.

• Berusaha menjaga kemurnian hadist.• Berusaha membaca hadist dengan benar.• Berusaha menerapkan ajaran hadist dalam

kehidupan sehari-hari.• Memiliki kepedulian apabila melihat lembaran yang

bertuliskan hadist berceceran dengan mengumpulkan.

• Menjadikan hadist sebagai dasar dalam segala tindakan dan cara berfikir.