gunung api

13
Kelompok 2 : Kelompok 2 : 1. 1. FARDIN FAUZUL.A FARDIN FAUZUL.A 33619 33619 2. 2. TAUFIK AMIR S.P TAUFIK AMIR S.P 33633 33633 3. 3. MELISA AYU.S MELISA AYU.S 33741 33741 4. 4. JULI MINARTI JULI MINARTI 33747 33747 5. 5. OKA DWIPA OKA DWIPA 33748 33748 6. 6. BAGUS BAYU.N BAGUS BAYU.N 33760 33760 7. 7. RIAN HARI.A RIAN HARI.A 33764 33764 8. 8. TIAR SETIAWAN TIAR SETIAWAN 33766 33766 9. 9. KHALIS MUSTIKO KHALIS MUSTIKO 33773 33773

Upload: melisa-ayu-s

Post on 22-Jul-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kelompok 2 : 1.FARDIN FAUZUL.A 33619 2.TAUFIK AMIR S.P 33633 3.MELISA AYU.S 33741 4.JULI MINARTI 33747 5.OKA DWIPA 33748 6.BAGUS BAYU.N 33760 7.RIAN HARI.A 33764 8.TIAR SETIAWAN 33766 9.KHALIS MUSTIKO 33773

Definisi Gunung api adalah lubang kepundan ataurekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.

Proses terbentuknya Gunung berapi ini terbentuk muka bumi yang disebabkan oleh peristiwa tektonik. Gunung berapi terbentuk di daerah dari tabrakan lempeng samudera kerak dan kerak benua. Di daerah di mana tabrakan lempeng terbentuk zona sesar . Bagian piring yang hancur , akan mencair karena kontak dengan panas magma dari perut bumi. Hasil peleburan kembali akan menjadi vulkanik magma . Selain itu, magma gunung berapi akan pecah keluar dari bumi permukaan dan

klasifikasi gunung api Berdasarkan sumber erupsi : (1)erupsi pusat (2)erupsi samping (3)erupsi celah (4)erupsi eksentrik

klasifikasi gunung api

Berdasarkan tipe letusan : (1) Tipe Hawaiian (2) Tipe Strombolian (3) Tipe Plinian (4) Tipe Sub Plinian (5) TipeUltra Plinian (6) Tipe Vulkanian (7) Tipe Surtseyandan Tipe Freatoplinian

klasifikasi gunung api

Berdasarkan bentuknya : 1.Stratovolcano 2.Perisai 3.Cinder cone

Struktur gunung api (1)struktur kawah (2)Kaldera (3)rekahan dan graben (4)depresi volkano-tektonik

Bahaya gunung api Bahaya yang langsung oleh letusan gunungapi adalah :

1. 2. 3. 4. 5.

Leleran lava Aliran piroklastik (awan panas) Jatuhan piroklastik Lahar letusan Gas vulkanik beracun

Bahaya sekunder, terjadi setelah atau saat gunungapi aktif: 1.Lahar Hujan 2.Banjir bandang 3.Longsoran vulkanik

Dampak Negatif Merusak pemukiman warga sekitar bencana Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi) Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi Menyebabkan gagal panen Matinya infrastruktur Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi) Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh

Dampak Positif Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin. Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain. Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah.

PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNGAPI1. Sebelum terjadi letusan dilakukan : Pemantaun dan pengamatan kegiatan pada semua gunungapi aktif, Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona ResikoBahaya Gunungapi yang didukung dengan dengan Peta Geologi Gunungapi, Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunungapi, Melakukan pembimbingan dan pemeberian informasi gunungapi, Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia digunungapi, Melakukan peningkatan sumberdaya manusia dan pendukungnya sepertipeningkatan sarana dan prasarananya.

2. Setelah terjadi letusan : Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan, Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya, Memberikan saran penanggulangan bahaya, Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang, Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak, Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun, Melanjutkan memantauan rutin.