gula dan karies dental

14
Gula Dan Karies Dental Riva Touger-Decker dan Cor Van Loveren ABSTRAK. Terdapat hubungan yang dinamis antara mengkonsumsi gula dan kesehatan mulut. Diet berpengaruh pada integritas gigi; kuantitas, pH dan komposisi saliva; dan pH plak. Gula dan fermentasi karbohidrat lainnya, setelah mengalami proses hidrolisasi oleh enzim amylase saliva, menyediakan substrat untuk aksi dari bakteri-bakteri di mulut yang mengubah keadaan plak dan pH saliva. Sebagai akibat dari aksi tersebut adalah permulaan dari proses demineralisasi gigi. Mengkonsumsi gula merupakan suatu keadaan yang biasa dan alami terjadi atau ditambahkan. Banyak faktor yang menyebabkan pengkonsumsian gula berefek pada proses karies, yaitu bentuk makanan baik padat maupun cair, durasi makanan dalam mulut, komposisi nutrient, urutan makan, aliran saliva, adanya buffer dan kebersihan mulut. Beberapa studi telah mengkonformasi hubungan langsung antara masukan konsumsi gula dan kejadian karies gigi selama masa kehidupan. Sejak dikenalkannya fluoride, insiden karies di seluruh dunia mengalami penurunan meskipun terjadi peninggkatan pengkonsumsian gula. Faktor-faktor diet yang lain (contohnya, besaran kandungan buffer dalam produk makanan sehari-hari; pengkonsumsian permen karet tanpa gula, permen karet yang sebagian mengandung xilitol,; dan pengkonsumsian gula setengah dari makanan utama atau dikonsumsi bersamaan dengan makanan) dapat mengurangi risiko terjadinya karies. Pelayanan kesehatan primer melakukan tindakan untuk menurunkan risiko karies, dari perspektif nutrisi, yaitu pengkonsumsian diet yang seimbang dan berpedoman pada guideline diet dan tinjauan studi tentang pengkonsumsian makanan; dari segi pandang kedokteran gigi, langkah pelayanan kesehatan yang paling awal adalah tindakan menggunakan fluoride topikal dan pengkonsumsian air yang mengandung fluoride.

Upload: irawatieka

Post on 16-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kesehatan gigi dan mulut

TRANSCRIPT

Gula Dan Karies DentalRiva Touger-Decker dan Cor Van LoverenABSTRAK. Terdapat hubungan yang dinamis antara mengkonsumsi gula dan kesehatan mulut. Diet berpengaruh pada integritas gigi; kuantitas, pH dan komposisi saliva; dan pH plak. Gula dan fermentasi karbohidrat lainnya, setelah mengalami proses hidrolisasi oleh enzim amylase saliva, menyediakan substrat untuk aksi dari bakteri-bakteri di mulut yang mengubah keadaan plak dan pH saliva. Sebagai akibat dari aksi tersebut adalah permulaan dari proses demineralisasi gigi. Mengkonsumsi gula merupakan suatu keadaan yang biasa dan alami terjadi atau ditambahkan. Banyak faktor yang menyebabkan pengkonsumsian gula berefek pada proses karies, yaitu bentuk makanan baik padat maupun cair, durasi makanan dalam mulut, komposisi nutrient, urutan makan, aliran saliva, adanya buffer dan kebersihan mulut. Beberapa studi telah mengkonformasi hubungan langsung antara masukan konsumsi gula dan kejadian karies gigi selama masa kehidupan. Sejak dikenalkannya fluoride, insiden karies di seluruh dunia mengalami penurunan meskipun terjadi peninggkatan pengkonsumsian gula. Faktor-faktor diet yang lain (contohnya, besaran kandungan buffer dalam produk makanan sehari-hari; pengkonsumsian permen karet tanpa gula, permen karet yang sebagian mengandung xilitol,; dan pengkonsumsian gula setengah dari makanan utama atau dikonsumsi bersamaan dengan makanan) dapat mengurangi risiko terjadinya karies. Pelayanan kesehatan primer melakukan tindakan untuk menurunkan risiko karies, dari perspektif nutrisi, yaitu pengkonsumsian diet yang seimbang dan berpedoman pada guideline diet dan tinjauan studi tentang pengkonsumsian makanan; dari segi pandang kedokteran gigi, langkah pelayanan kesehatan yang paling awal adalah tindakan menggunakan fluoride topikal dan pengkonsumsian air yang mengandung fluoride.

KATA KUNCI: gula, karies gigi, penyakit infeksi mulut, diet, karbohidrat

INTRODUKSIBerdasarkan pada American Dietetic Association, nutrisi merupakan suatu komponen yang sangat penting untuk kesehatan mulut. .... kesehatan mulut dan nutrisi memiliki suatu hubungan yang sinergis. Penyakit infeksi oral dan akut, kronik dan penyakit terminal sistemik dengan adanya manifestasi-manifestasi oral berakibaat pada kemanpuan fungsionl untuk makan sebagaimana akan berpengaruh pada diet dan status nutrisi. Demikian juga, asupan nutrisi dan diet dapat berefek pada pembentukan dan integritas dari rongga mulut dan progresifitas dari penyakit-penyakit rongga mulut. Sebagimana yang telah disebutkan oleh laporan Bedah Umum dalam Oral Health in America, diet dan nutrisi merupakan faktor-faktor lingkungan dalam multifaktor utama yang berperan dalam etiologi dan patogenesis dari penyakit kraniofasial.Artikel ini fokus pada gula dan penyakit infeksi mulut, dengan penekanan pada hubungan antara gula dan karies gigi. Istilah-istilah yang akan sering digunakan dalam kalimat dalam naskah ini akan dijabarkan dalam Tabel 1. Pada seluruh artikel ini, istilah DMFT (decayed, missing, filled teeth) dan DMFS (decayed, missing, filled surfaces) akan digunakan untuk merujuk pada karies gigi dilihat dari berbagai variasi populasi. Saat digunakan dalam bentuk huruf capital, maka istilah tersebut merujuk pada gigi permanen; jika dalam huruf kecil, maka istilah tersebut merujuk pada gigi susu.Tabel 1Definisi IstilahAntikariogenik: makanan dan minuman yang mendukung remineralisasiPenambahan gula: gula yang dikonsumsi secara individual atau ditambahkan dalam proses atau menyediakan makanan, termasuk gula putih, gula coklat, dan gula mentah, sirup jagung (sirup jagung tinggi fruktosa dan sirup jagung padat), sirup maple, madu, sirup gula, fruktosa cair dan sirup gula dalam bentuk lainnya.

Kariogenik: makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat fermentasi yang dapat menyebabkan penurunan pH pada plak dimana pH 60 negara pada tahun 1970an dan 1980an untuk menilai hubungan antara perbandingan tingkat kejadian karies dan persediaan gula. Di 18 negara, baik DMFT dan persediaan gula dikurangi, dimana di 25 negara DMFT menurun dan pengkonsumsian gula meningkat. Pada 18 negara lainnya, insiden karies dan pengkonsumsian gula meningkat. Di 29 negara industrial yang diperiksa oleh Woodward dan Walker, disanatidak terdapat bukti hubungan gula dan karies. Bagaimanapun, hal tersebut mungkin tidak berpengaruh pada seberapa banyak jumlah gula yang dikonsumsi tetapi bagaimana cara mereka makan-terutama tentang frekuensi makanan, konsistensi makanan, dan kebiasaan menjaga kebersihan mulut-hal tersebutlah yang menyebabkan kariogenisitas. Tabel 3Data nasional hilangnya penggunaan gula di Eropa tahun 1980an dan 1990an