gugus fungsi

27
ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK PENGANTAR Analisis kualitatif senyawa organik umumnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Isolasi dan Pemurnian (filtrasi, sentrifugasi, rekristalisasi, sublimasi, destilasi, ekstraksi, kromatografi) 2. Analisis Kualitatif - uji pendahuluan - uji unsur - uji gugus/golongan 3. Analisis kuantitatif unsur - diperoleh rumus empiris/rumus molekul 4. Penentuan struktur - memanfaatkan informasi uji gugus fungsi dan golongan - Analisis spektra : UV-Vis, IR, NMR, dan MS Di dalam mata kuliah KIMIA ANALISIS akan dibicarakan analisis kualitatif senyawa organik berdasarkan reaksi-reaksi kimia (spot test) yang meliputi uji pendahuluan, analisis unsur, gugus fungsional dan golongan. Sedangkan analisis kualitatif secara instrumental (Spektrofotometri: UV- Vis, IR, NMR, MS, dan kromatografi: KLT-densitometri, GC, HPLC) akan dibahas dalam mata kuliah ANALISIS FARMASI I dan II. UJI PENDAHULUAN 1. Uji organoleptis a. bentuk sampel (Padat, kristal/amorf, cair, setengah padat dll.) b. warna Alat bantu : Kaca pembesar dan mikroskop Contoh pengamatan: Bentuk & warna Contoh Larutan kuning Larutan coklat Suppos. coklat Serbuk/tablet hitam Rivanol Ekstrak tumbuhan Ext. Belladonae, Ichtyol Norit 1

Upload: kim-ha-ra

Post on 30-Nov-2015

767 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

PENGANTAR

Analisis kualitatif senyawa organik umumnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

1. Isolasi dan Pemurnian

(filtrasi, sentrifugasi, rekristalisasi, sublimasi, destilasi, ekstraksi,

kromatografi)

2. Analisis Kualitatif

- uji pendahuluan

- uji unsur

- uji gugus/golongan

3. Analisis kuantitatif unsur

- diperoleh rumus empiris/rumus molekul

4. Penentuan struktur

- memanfaatkan informasi uji gugus fungsi dan golongan

- Analisis spektra : UV-Vis, IR, NMR, dan MS

Di dalam mata kuliah KIMIA ANALISIS akan dibicarakan analisis kualitatif senyawa organik

berdasarkan reaksi-reaksi kimia (spot test) yang meliputi uji pendahuluan, analisis unsur, gugus

fungsional dan golongan. Sedangkan analisis kualitatif secara instrumental (Spektrofotometri: UV-

Vis, IR, NMR, MS, dan kromatografi: KLT-densitometri, GC, HPLC) akan dibahas dalam mata

kuliah ANALISIS FARMASI I dan II.

UJI PENDAHULUAN

1. Uji organoleptis

a. bentuk sampel (Padat, kristal/amorf, cair, setengah padat dll.)

b. warna

Alat bantu : Kaca pembesar dan mikroskop

Contoh pengamatan:

Bentuk & warna Contoh

Larutan kuning

Larutan coklat

Suppos. coklat

Serbuk/tablet hitam

Salep merah

Salep kuning

Rivanol

Ekstrak tumbuhan

Ext. Belladonae, Ichtyol

NoritHgO, HgI2, HgS

Dermatol, HgO, S

1

c. Bau

Bau Contoh

Aromatis

Menusuk

Bau bawang putih

Bau merangsang bersin

minyak menguap, anilin dll.

asam-asam organik, formaldehid

Fosfor, Arsen

Asam salisilat

d. rasa

Rasa Contoh

Pahit

manis

asin

asam

anestesi

gol. alkaloida : Kinin, Striknin, Barbital, kloramfenikol base

glikol, gliserin, gula, pemanis sintetis dll.

garam-garam anorganik dll.

asam-asam organik dan anorganik

Anestesin, prokain dll.

2. Uji sifat fisikokimia

a. Reaksi terhadap lakmus

Jika zat berupa padat basahi kertas lakmus dan letakkan zat di atasnya.

Kertas lakmus Contoh

merah

biru

asam-asam bebas, garam asam dll.

basa-basa bebas, gr. alkali dari asam lemah dll.

b. Sifat pada penguapan dan pemijaran

- Sampel diuapkan di cawan porselin.

- Sampel cair diuapkan di atas WB sampai kering. Jika tidak bisa kering kemungkinan Sirup, mengandung gliserin, glikol, PEG.

Jika kering panasi dengan api kecil lalu api besar.

Contoh pengamatan:

2

Sifat Contoh

bau ammoniak

bau rambut terbakar

bau karamel

garam ammoniak, zat-zat dalam urin dll.

protein

gula, asam tartrat, amilum dll.

c. Sifat kelarutan zat

Beberapa informasi dari kelarutan zat :

- Senyawa polar larut dalam pelarut polar

- Senyawa non polar larut dalam pelarut non polar

- menunjukkan adanya gugus fungsi tertentu

Contoh : Hidrokarbon : tidak larut air

Eter : larut sebagian dalam air

- menunjukkan informasi spesifik adanya gugus fungsi tertentu

Contoh : As. Salisilat : tidak larut dalam air, tetapi larut dlm NaOH membentuk

garam menunjukkan adanya gugus asam

Senyawa yang bersifat basa larut dalam asam

p-Cresol: agak larut dalam air, mudah larut dalam NaOH, tetapi tidak larut dalam Na2CO3

- dalam basa lemah, p-Cresol tidak larut

Jadi, pelarut NaOH dan Na2CO3 dapat membedakan gugus-gugus asam relatif kuat dan

lemah

- Untuk senyawa bergugus fungsi tunggal larut dalam air jika BMnya relatif

kecil

C < 5 larut air

homolog tinggi tidak larut

Kelarutan Zat

# Larut dlm air

seny. heteropolar, garam-garam dan gula

# Larut dalam air dan dalam eter

C H O : asam, anhidrida, aldehida, keton, fenol

C H O N : Amina dan nitril alifatik

3

C H O Hal : Asam halida, halogen asam

# Larut dalam air, tak larut dalam eter

C H O : glikol, poli-alkohol, as. hidroksi, as. poli basa, karbohidrat

C H O N : amida, asam amino

C H O S : asam dan garam sulfonat

# Larut dalam 5 % NaOH

C H O : Asam, fenol, enol

C H O N : Barbiturat, imida, as. nitro, nitrofenol

C H O S : Sulfonamida, as. aminosulfonat

C H O N S : Sulfonamida, as. aminosulfonat

C H O S : Tiofenol, merkaptan

C H O Hal : Asam halogeno, Fenol-halogen, Asam halida

# Larut dalam HCl encer

C H O N : Amina, hidrazina

# Larut dalam Asam sulfat pekat (dengan atau tanpa reaksi)

C H O : Alkohol tinggi, Aldehid, anhidrid, ester, keton, eter,

Hidrokarbon tak jenuh

C H O N : Seny. nitro, amida tinggi

C H O S : Sulfonamida, amida sekunder

C H O N S : Sulfonamida amina sekunder

C H O S : Senyawa mengandung S

C H O Hal : Alkil halida, turunan halogen

# Tidak larut dalam asam sulfat pekat

C H O : Hidrokarbon asiklis dan siklis, HK aromatik

C H O Hal : Turunan halogen seny. HK tsb.

ANALISIS UNSUR (ELEMENTER)

Pada senyawa organik, unsur C adalah unsur yang paling khas dan selalu harus ada.

Maka untuk membuktikan apakah suatu senyawa itu termasuk senyawa organik, terlebih dahulu

dibuktikan adanya unsur C tersebut.

Disamping unsur C, unsur LAIN yang banyak atau sering terkandung dalam suatu

senyawa organik ialah unsur unsur : H dan O, juga unsur : N, S, P dan halogen.

Pada senyawa senyawa organik tertentu dapat pula kita jumpai unsur unsur logam (Na, Ca, dll.)

Percobaan terhadap unsur unsur di atas pada umumnya berdasarkan atas reaksi oksidasi atau

reduksi.

4

Contoh: N : - direduksi menjadi NH3 atau sianida (HCN)

- dioksidasi menjadi nitrat / N2O5

S : - direduksi menjadi sulfida / H2 S

- dioksidasi menjadi sulfat / SO3

P : - direduksi menjadi fosfida / pH3

- dioksidasi menjadi fosfat / P2O5

Halogen : - direduksi menjadi halogenida

IKHTISAR PERCOBAAN PERCOBAAN THD UNSUR UNSUR

No Percobaan C N HAL P S

1 Pengarangan C - - - -

2 Pentield CO2 - - - -

3 Beilstein - - Cu-hal - -

4 Kjeldahl - NH3 - P2O5 -

5 Faraday - NH3 Hal - -

6 Lassaigne - NH3 Hal P2O5

PH3

H2S

7 Castellana - HCN Hal P2O5

PH3

H2S

8 Hogl - N2O5 Hal P2O5 SO3

9 Stschigol - - Hal - -

10 Davies - - Hal - -

11 Deussen -- - - - H2S

A. Menunjukan adanya unsur C

1. Pengarangan : senyawa Organik jika dipanaskan terbentuk unsur C (hitam)

(pada pemanasan yang tinggi (+HNO3) terbentuk C

Catatan :

a. tak semua senyawa Organik jika dipanaskan terbentuk C

misalnya : * Zat yang mudah menguap/menyublim, kamfer, timol, naftol.

* Zat yang terurai pada pemanasan :

asetat as.asetat/aseton

formiat

CO dan CO2

oksalat

* derivat nitro, nitrat dll.

b. Beberapa senyawa logam atau garam tertentu terbentuk sisa hitam/gelap

(oksida logam)

Juga pada penambahan HNO3 tak hilang (tetap)

5

Contoh : CuO, Ag2O, Fe2O3, dll.

2. Cara Penfield

Prinsip : Senyawa Organik + PbCrO4 terbentuk gas CO2

CO2 + Ca (OH) 2 CaCO3 (endapan)

3. Spot Test

Prinsip : KIO3 5600 C KI + 3O

(t.l)

KIO3 + zat org. 300-4000c KI + 3O

(reduksi oleh zat org)

Catatan : Reaksi diganggu oleh beberapa zat anorganik tertentu. Seperti

ammonium, arsenat, alkalisianida.

A. Unsur Hidrogen

1. Pada percobaan Penfield untk unsur C, selain terbentuk CO2 juga terbentuk tetes air pada

dinding sebelah dalam dari tabung, maka berarti zat tersebut mengandung H.

Catatan :

Kemungkinan juga air yang terbentuk tersebut berasal dari uap air, udara, air kristal atau

air adsorbsi. Maka air tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu.

2. Pirolisa dengan sulfur

Prinsip : Bila ada senyawa organik yang tak mudah menguap mengandung unsur H ,

maka pada waktu pirolisa dengan sulfur lebur akan terbentuk gas H2S.

Cara Spot Test :

Sedikit zat / sisa penguapan 1 tetes larutan Zat + beberapa mikrogram sulfur dan mulut

tabung dengan kertas Pb. Asetat basah terbentuk endapan coklat sampai hitam

(berarti unsur H positip).

B. Unsur Oksigen

1. Untuk Orientasi

Senyawa organik yang mengandung O , bila dibakar memberikan warna nyala kebiruan

2. Percobaan secara ”Solvate formation” dengan ferritiosianat.

Prinsip : Ferritiosianat (warna merah) akan dapat ditarik dari larutan airnya oleh pelarut

organik yang mengadung O , tetapi tidak tertarik oleh pelarut org. tanpa O.

Bila pada pelarut tersebut di atas kita larutkan zat padat yang mengadung O, maka pelarut

tersebut , akan bertindak seperti pelarut organik yang mengandung O.

Efek di atas analog dengan “Solvate formation” yang terjadi bila iodium (violet)

dilarutkan dalam pelarut organik yang akan memberikan warna violet.

6

Menunjukan Unsur unsur : N.P.S dan Halogen

Cara peleburan dengan logam Na.

Prinsip:

C.H.O.N.S.P,Hal Na Na hal

Na CN

Na2 S

Na – fosfat

NaCNS

Catatan :

Hati hati adanya senyawa organik yang bersifat eksplosif dengan logam natrium.

Misalnya : nitroalkan, azida,diazoester, garamdiazonium, beberapa polihalida

alifatis kloroform.

MACAM MACAM CARA PELEBURAN / PEMECAHAN DENGAN LOGAM

A. CARA LASSAIGNE

Pemecahan dengan logam Na :

Sepotong logam Na yang kering dan bersih, dimasukan dalam tabung reaksi, kemudian

bagian bawah tabung dipanaskan sampai logam Na-nya melebur dan uapnya naik, Lalu

kedalam tabung masukan 5 mg zat yang telah dicampur sama banyak dengan sakarum laktis

(atau zat inert lainnya) dan dalam tabung dipanaskan lagi sampai bagian bawah / dasar

tabungnya membara.

Dinginkan kemudian masukkan 1 ml etanol , untuk melarutkan kelebihan Na , yang tak bereaksi

dan tabung dipanaskan lagi sampai membara dan dalam keadaan masih membara masukkan

kedalam gelas piala yang berisi 20 ml air (H2O) maka tabung bagian bawah akan pecah dan

isinya masuk dalam air (kalau tidak pecah, dapat dipecah dengan batang pengaduk). Cairan

dipanaskan sampai mendidih kemudian disaring (filtrat harus jernih, kalau tidak jernih diulang

lagi mulai dari permulaan ). Selanjutnya filtrat digunakan untuk pemeriksaan.

B. CARA CASTELLANA

Pemecahan dengan campuran serbuk Mg dan Na – karbonat(K-karbonat)

Eksikatus.

C. CARA HAYNES (MIDDLETON)

Dengan campuran Zink (65%) dan Na.karbonat (35% anh)

D. CARA SHRINER

Dengan Zn- Ca oksida

A. NITROGEN

1. Dengan menggunakan filtrat dari percobaan Lassagne (A) :

7

a. kira kira 3 ml filtrat A + H.ast ad asam + lar. Benzidin 1 % dalam asam asetat (rp)

aduk warna atau endapan biru pada penambahan 1tetes larutan CuSO4.

b. Beberapa ml filtrat A + beberapa tetes lar. FeSO4 biarkan ¼ jam lalu

diasamkan dengan HCl ad asam lemah

Bila ada N endapan biru berlin

Bila ada S dan N warna merah (CNS)

` 2. Percobaan Kjeldahl

10 mg zat dimasukan dalam tabung reaksi + 10 tetes H2SO4 Larutan

tak berwarna , dinginkan, encerkan dengan 1 ml air dan dibuat alkalis dengan

NaOH / KOH. Kemudian + per. Nessler endapan coklat.

3. Percobaan Faraday – Liebig

10 mg serbuk + serbuk kapur tohor (bebas klor) berlebih kemudian

bila mengandung N akan terbentuk NH3 (bau dan reaksi).

Catatan :

Tak semua zat yang mengandung N selalu menghasilakan NH3 pada

percobaan diatas.

Misal : senyawa nitro dan ozo

Untuk senyawa senyawa tersebut diatas perlu + Zn terlebih dahulu (mengapa ? )

4. Percobaan oksidasi pirolitik

Prinsip : Bila senyawa N organik dipanaskan kuat dengan MnO2 , maka akan terbentuk

nitro oksid, yang selanjutnya dapat ditunjukan denganper. Griess

Cara Spot test :

Sedikit zat atau hasil penguapan dari 1 tetes lar. Zat + 0,2 g MnO2 dan mulut tabung

ditutup dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan per. Griess, kemudian dasar

tabung dipanaskan warna pink (merah) pada kertas saring.

Pereaksi :

a.lar. 1 % as. Sulfanilat/As.cuka 30 % campur, volume sama banyak

b.lar 0,1 % l naptilamin/as cuka 30 %

B. SULFUR

1. Beberapa ml filtrat A + as. Cuka ad. Asam + 1 tts Pb.Act / 1 tts FeSO4 endapan hitam

2. Beberapa ml filtrat A + 2 tts lar. Na.Nitroprusid violet – merah

3. Reaksi Hepar dari DEUSSEN.

Zat + Na Carbonat,bungkus dengan kertas saring, dipijar sisa abu.

Kemudian larutkan dalam air , saring filtrat.

a. Filtrat + Pbasetat coklat hitam

b. Filtrat + lar.KCNS2N + HCl ad asam + sedikit lar.Am.molibdat dipanaskan

endapan ungu.

4. Spot Test

Dasar : Red. Unsur S H2S

8

Cara : Sedikit Zat / Setetes Lar. Zat dalam tabung reaksi dipanaskan kering

+ 1 tts Lar. Na.formiat 20 % dan mulut tabung ditutup dengan (kertas

saring + Pb.Ast), dipanaskan noda abu abu / hitam.

C. FOSFOR

1. Filtrat + HNO3p dipanaskan, kemudian dinginkan, ditambah Am.molybdat

endapan kuning/kristal

2. KJELDAHL

P PO4 dan ditunjukan seperti sb diatas

3. Spot Test

Sedikit zat / beberapa tts Lar.zat + CaO, dipanaskan, dinginkan lalu + HNO3 2N

Pada kertas saring + 1 tts Am, molybdat + 1 tts Lar.zat diatas, biarkan 1 – 2,

kemudian + 1 tts. Lar. Benzidin/H.Ast + NH4OH noda hitam.

D. HALOGEN

1. BEILSTEIN TEST

Prinsip : senyawa organik (H&Hal), dipanaskan H.Hal. bila ada CuO, dipanaskan

terbentuk Cu. Hal. (menguap) nyala hijau/H biru.

Cara : Kawat Cu (bersih) dipanaskan sampai Nyala tak berwarna kemudian pada ujung

kawat. + sedikit Zat nyala hijau (reaksi pos).

Catatan :

a. Semua Halogen pos., kecuali F karena CuF tak mudah menguap

b. Disamping Halogen , maka CN dan CNS juga pos. (tetapi tidak semua senyawa

CN/CNS pos.)

2. PERCOBAAN DENGAN FILTRAT A:

2 ml filtrat + HNO3 ad. Asam, kemudian + Lar. Ag.NO3 endapan

(AgCl : putih sedang. AgJ / Ag.Br : kuning)

ditunjukan dengan kertas saring (+Ag.Ferosianida + Fe2(SO4)3 warna biru.

3. SPOT TEST

Prinsip : senyawa organik (Hal.pos) + Na/Mg Karbonat, dipanaskan Alkali Hal. +

H2SO4 p, dipanaskan H.Hal, yang dapat ditunjukkan dengan kertas saring (+

Ag. Ferosianida + Fe2 (SO4) warna biru.

Cara :

Sedikit Mg.CO3 ( + 10 ml) + 1 tts sample dalam tabung reaksi, dipanaskan

ad. Kering. Kemudian + 4 tts per. Kromat – H2SO4p, dipanaskan di atas WB dan

mulut tabung ditutup dengan Kertas Noda biru.

a. Menunjukan Brom

3 ml filtrat A + 3 cc H.Act + 100 mg PbO2dan mulut tabung ditutup dengan kertas saring (+

per. Fuchsin ), dipanaskan:

- Bila warna violet : brom pos.

biru : yod. Pos

- Selain Fuchsin dapat juga digunakan Lar. 1 % Fluorescein / Alc.

9

Bila ada Brom : Warna kuning – pink

Yod.: Warna coklat

Cl : neg.

b. Campuran Brom dan Iodium

- 3 ml filtrat + H2SO4 4N, dipanaskan, lalu dinginkan kemudian + 1 cc CCl4 / CHCl3

+ air Chlor rp.

Bila lar. CCl4 violet : Iodium pos.

Coklat merah : Brom. Pos.

- Bila mengandung Br- dan I- :

Setelah + CCl4 maka penambahan air chlor diteruskan tetes demi tetes sambil

dikocok.

Lama warna violet (iodium) akan hilang dan diganti dengan warna coklat merah(brom)

C. Campuran Chlor , Brom dan Iodium

10 ml filtrat + H2SO4 encer, dipanaskan, lalu dinginkan kemudian lakukan pemeriksaan

untuk :

- Iodium :sebagian filtrat +CHCl3 + beberapa tts lar. NaNO3 Lap.CHCl3

purpur (iodium positif).

- Sebagian larutan lainnya + Lar. NaNO3, dipanaskan ad. Iodium menguap

(periksa dengan CHCl3)

setelah bebas dengan Iodium , ambil 1 ml lar. + ½ mlCHCl3 + 2 tts air Chlor Lap. CHCl3 coklat : Brom pos.

- Chlor

Sisa lar. + air 5 x + 2 ml H2SO4p + 0,5 g K / Na per. Sulfat dipanaskan 5,

dinginkan, lalu + AgNO3 endapan putih (Cl. Pos)

Penentuan Kuantitatif Unsur1. Hidrogen dan karbon

Sampel dipanaskan pada 700°C bersama oksigen kering melewati katalisator CuO. Hidrogen berubah menjadi H2O dan karbon menjadi CO2 dan dialirkan ke penangkap (CaCl2 eksikatus

dan larutan KOH). Dalam hal ini, H2O ditangkap oleh CaCl2 eksikatus yang telah ditimbang terjadi

penambahan berat, sedangkan CO2 ditangkap dengan larutan KOH padat terbentuk K2CO3.

2. Nitrogen

a. Cara Dumas :

Sampel dipanaskan bersama CuO dan udara berlebih, gas yang terjadi dilewatkan pipa Cu yang dipanaskan. C, H dan S berubah menjadi oksidanya, sedangkan N menjadi N2.

Oksida-oksida tadi ditangkap dengan larutan KOH pekat, volume N2 diukur dengan

nitrometer.

b. Cara Kjeldahl

10

Senyawa nitrogen diubah menjadi ammonium sulfat dengan memanaskan bersama asam

sulfat pekat dan natrium sulfat anhidrat sampai larutan tidak berwarna. Kemudian ditambah

NaOH berlebih dan uap ammonia yang terjadi ditangkap dengan asam, lalu dititrasi kembali.

3. Penentuan halogen

Cara Carius :Panaskan sampel dalam tabung tertutup rapat pada 200°C bersama HNO3 berasap dan

AgNO3. Dinginkan, endapan halida disaring dan dicuci, ditetapkan secara gravimetri.

4. Penentuan Sulfur

Menurut Carius : Panaskan sampel bersama HNO3 berasap. S akan berubah menjadi sulfat, yang kemudian

diendapkan dengan BaSO4. Endapan ditetapkan secara gravimetri.

5. Penentuan Oksigen

Dihitung dari selisih semua hasil penetapan unsur di atas.

Fenentuan formula empirik

Dari penentuan unsur, diperoleh perbandingan jumlah atom masing-masing unsur didapat formula empirik

Formula molekul

BM ditetapkan secara :

- pengukuran kerapatan uap

- pengukuran penurunan titik beku

- pengukuran kenaikan titik didih

- spektroskopi massa

ANALISIS GUSUS FUNGSIONAL

1. REAKSI PENGENAL INTI AROMATIS

1.1. Reaksi dengan HNO3 pekat (Nitrasi)

ArH + HONO2 ArNO2 +H2O

Cara : zat ditambah asam nitrat pekat warna kuning

11

H2SO4

Nitro compound

1.2. Reaksi Guerbet

Cara :

1. sedikit zat + HNO3 pekat dipanaskan sampai kering, kemudian didinginkan

2. + alkohol + HCl + SERBUK Zn, dipanaskan (dalam hal ini gugus nitro berubah menjadi

gugus amin), dinginkan

3. + beberapa tetes larutan 1 % NaNO2 + larutan 1 % ß naphthol dalam amonia (NH4OH) terbentuk merah orange.

1.3. Reaksi Renwes:

Cara :

1. sedikit zat + KNO3 + 1 ml H2SO4 dinginkan

2. + air + amonia (NH4OH) sampai basa, kemudian + Na2S lewat dinding tabung terbentuk cicin merah

Dengan Brom (halogenasi)ArH + Br2 ArBr (aril bromida) +HBrSedikit zat + Aqua brom (Br2) endapan

terbentuk endapan Senyawa substitusi

TUGAS I :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. Anilin 4. resorsinol

2. Fenol 5. Asam benzoat

3. naftol 6. asam salisilat

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal inti aromatis terhadap senyawa tersebut

di atas.

2. ALKOHOL

Sifat-sifat umum :

- sebagian besar alkohol berupa cairan, alkohol dengan jumlah C > 10 berupa padatan,

alkohol polivalen bersifat kental

12

Substitusi elektrofilik

Produk Nitro dieliminasi oleh Zn dalam HCl

Amina aromatis mengalami diazotasi membentuk diazo compound warna merah jingga

- Alkohol ber BM rendah baik mono maupun polivalen larut air dan bereaksi

netral. Jika terjadi oksidasi bersifat asam

2.1. Reaksi warna azo

Cara :

Larutan zat dalam air + 4 tetes pereaksi diazo A + 1 tetes pereaksi diazo B + basa (NaOH)

sampai alkalis, panaskan di atas WB warna merah (warna tak tertarik oleh eter)

2.2. Reaksi Esterifikasi:

Cara :

Zat + asam karboksilat (as. asetat/as. benzoat/as. salisilat) + H2SO4 p,

dipanaskan bau harum,

2.3. Reaksi dengan Cerri ammonium nitrat

Cara : 1-2 tetes larutan zat dalam air + 0,5 ml pereaksi Cerri ammonium nitrat

terbentuk warna merah

Pereaksi : 1 g Cerri am. Nitrat + 2.5 ml. HNO3 2N

2.4. Reaksi dengan logam Natrium

Cara : zat ditambah dengan logam Na terbentuk gas H2

Reaksi : R-OH + Na R-ONa + H2

2.5. Membedakan Alkohol primer, sekunder dan tersier

2.5.1. Tes Lucas

Pereaksi : Pereaksi Lucas A : HCl 29% (p)

Lucas B : Zn Cl2 …. …136 bag.

HCl 29% ….. 10 bag.

Cara :

a. 1 ml Senyawa alkohol dalam tabung reaksi + 6 ml pereaksi Lucas

A, kocok, dan biarkan beberapa saat.

b. 1 ml senyawa alkohol dalam tabung reaksi + 10 ml pereaksi Lucas

B pada suhu kamar, kocok, dan biarkan beberapa saat.

Pengamatan :

Catat waktu yang diperlukan untuk pembentukan Alkilklorida yang memisah atau

membentuk emulsi :

Pengamatan :

13

Alkohol Lucas A Lucas B

Alkohol primer negatif negatif

Alkohol Sekunder negatif positif setelah 5 menit

Alkohol tersier positif (segera) positif (segera)

2.5.2. Oksidasi dengan batang tembaga pijar atau Cu pijar atau dengan air brom

Alkohol primer terbentuk aldehid, yang positif setelah penambahan

pereaksi Schiff

Alkohol Sekunder terbentuk keton, yang positif dengan pereaksi

Legal Rothera

Alkohol tertier negatif

2.6. Membedakan alkohol mono & polivalen

2.6.1. Alkohol polivalen dapat menaikkan keasaman dari asam borat.

2.6.2. Reaksi Cuprifil

Cara : 1 ml larutan zat/air + 1 tetes larutan Cu.asetat + 1 ml NaOH 2N (alkalis),

kocok larutan warna biru tua (senyawa kompleks)

TUGAS II

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. metanol 5. etilen glikol

2. etanol 6. propilen glikol

3. n-propanol 7. gliserol

4. isopropanol

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus alkohol terhadap senyawa

tersebut di atas. Zat mana yang positif untuk alkohol monovalen dan alkohol

polivalen.

C. Bedakan antara n-propanol dan isopropanol berdasarkan reaksi oksidasi

D. Bagaimana cara membedakan antara n-propanol dan gliserin dan antara etanol

dan glikol

E. Amati bau yang terjadi serta tulis reaksi esterifikasi antara :

- metanol dengan asam salisilat

- etanol dengan asam asetat

- etanol dengan asam benzoat

14

3. REAKSI PENGENAL GUGUS FENOL

3.1. Reaksi Warna AZO

Cara : lihat pada gugus alkohol

Beda dengan gugus alkohol :

Warna merah yang terjadi dapat diekstraksi dengan eter/tertarik dalam larutan

eter.

3.2. Reaksi Warna dengan FeCl3Cara : 5 tetes larutan zat pada papan tetes + 1 tetes FeCl3 warna ( ungu / merah ungu / hijau dll. )

3.3. Reaksi Warna Paugnet

Pereaksi : 1 tetes formalin / 1 ml H2SO4 pekat

Cara : Sedikit zat padat pada papan tetes + 1 tetes pereaksi ungu/

ungu merah.

3.4. REAKSI UNTUK FENOL MONOVALEN

3.4.1. Reaksi Landolt (untuk fenol bebas)

Cara : 1 ml larutan zat / tabung reaksi + air brom tetes demi tetes endapan putih

Catatan : Jika warna hilang, mungkin karena adanya ikatan Rangkap

Jika timbul warna lain mungkin fenol polivalen

3.4.2. Reaksi Spiro (untuk fenol bebas pada posisi orto dan para)

Cara :

Sedikit larutan zat / tabung reaksi + H2O2 (oksidasi)

Kemudian : bila + larutan FeSO4 hijau

bila + NH4OH ungu

3.4.3. Reaksi Indofenol :

Cara : 1 ml larutan zat dalam tabung reaksi + 1 tetes anilin

+ 1-2 ml larutan kaporit (NaOCl) jenuh

+ larutan NaOH sampai alkalis (bila perlu dipanaskan) warna biru

(bila suasana asam merah)

3.5. REAKSI-REAKSI UNTUK FENOL POLIVALEN

3.5.1. Dengan air brom

terbentuk warna

3.5.2. Dengan pereaksi Fehling

terjadi reduksi

Cara : Sedikit larutan zat + 1 bag. Fehling A + 1 bag. Fehling B + larutan NaOH sampai

alkalis endapan merah bata / kuning

15

3.5.3. Reaksi Taufel – Tauler

Cara : Larutan zat dalam air / tabung reaksi + sedikit salisil aldehid + H2SO4 pekat, kocok

warna merah frambos

TUGAS III :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. Fenol 6. pirokatekin

2. m-kresol 7. Resorsinol

3. naftol 8. Hidrokinon

4. ß naftol 9. Pirogalol

5. Timol 10. Phloroglusin

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus fenol terhadap senyawa tersebut

di atas. Senyawa mana yang positif untuk fenol monovalen dan fenol polivalen.

C. Bedakan hasil reaksi antara fenol dan resorsinol/phloroglusin dengan air brom

dan juga dengan pereaksi Fehling.

4. IKATAN C TAK JENUH

Ada 2 Bentuk : - C = C- ( IKT. ETILEN )

- C C- ( IKT. ASETILEN )

Sifat-sifat : mudah mengadisi dan mudah Mereduksi

REAKSI :

4.1. Adisi dengan brom

Cara : Zat dalam pelarut CCl4 atau metanol + Brom dalam pelarut sama warna Brom hilang

4.2. Reduksi dengan pereaksi BAYER ( KMnO4 – suasanaalkalis)

Cara : Zat /larutan Natrium karbonat 2N + sedikit larutan KMnO4 encer /larutan

Natrium karbonat ( 0,1% ) warna violet hilang

4.3. Reaksi warna dari SABETAY

Cara : Beberapa ml larutan SbCl3 30% /CHCl3 + beberapa tetes larutan zat

warna

Ikt. Etilen kuning, merah, coklat biru hijau endapan .

Ikt. Asetilen Rose

4.4. Reaksi DENIGES (IKT. ETILEN)

Cara : Zat + larutan HgSO4 – asam, kocok, dipanaskan endapan kuning

16

dari HgSO4. HgO.CnH2n

Reaksi positif untuk : - ikt. Etilen untuk senyawa Hidrokarbon

- deriivat Halogennya

(Untuk Alkohol tak jenuh negatif)

4.5. Reaksi BERTHELOT (IKT. ASETILEN)

Cara : Asetilen + larutan Cupro Chlorida amoniakal senyawa merah

C2Cu2.

Untuk senyawa Asetilen bentuk XCCH Warna kuning dari XCCCu.

TUGAS IV :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. Etilena

2. gas asetilen

3. Asam oleat

4. Asam linoleat

5. Asam linolenat

6. Etunil estradiol

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal ikatan C tidak jenuh terhadap senyawa

tersebut di atas.

5. GUGUS – KARBONIL

Ada dua bentuk, yakni R-CHO = aldehid dan R-CO-R = keton, dimana R dapat berupa

alifatis, siklis atau alifatis – siklis

Sifat –sifat : Aldehid /keton membentuk senyawa kondensasi

Aldehid/keton jika dioksidasi terbentuk asam karboksilat

beda : daya reduksi aldehid keton

5.1. Reaksi umum gugus karbonil :

5.1.1. dapat membentuk senyawa kondensasi

Misal : dengan Hidroksilamin Oxim. ( NH2OH )

dengan Phenylhydrazin Phenylhydrazon

dengan Semi Karbasid Semi Karbazon

5.1.2. dengan pereaksi NESSLER

Terbentuk endapan

5.2. REAKSI-REAKSI TERHADAP ALDEHID

5.2.1. Daya reduksi

a. Reduksi larutan Ag Amoniakal cermin perak

17

b. Reduksi pereaksi Fehling CuO atau Cu2O (merah bata)

c. Reduksi pereaksi Nessler ( K2HgJ4 – KOH ) HgO, Hg2O atau (Hg2O

+ HgO )

5.2.2. Reaksi warna

a. Reaksi Schiff

Larutan zat + larutan Fuchsin ( tak berwarna ) violet merah

Catatan :

Adanya gugus neg. Reaksi Negatif (misal : gula-gula )

Aldehid alifatis merah, aldehid aromatis violet.

5.2.3. Reaksi dengan resorcin ( CROCKER )

Larutan zat + 1 tetes larutan 1% resorsin + H2SO4.p warna ( senyawa kondensasi)

Misal : formaldehid merah

Asetaldehid hijau abu-abu

TUGAS V :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. formaldehid

2. Asetaldehid

3. vanilin

4. Sinamil aldehid

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus aldehid terhadap senyawa

tersebut di atas.

5.3. REAKSI WARNA TERHADAP KETON

5.3.1. Reaksi LEGAL ROTHERA

Larutan zat + 5 tetes larutan 5% Natrium Nitroprusid + 1-2 g. Ammonium sulfat / Klorin +

Ammonia (volum sama banyak), dipanaskan 30 menit biru lama-lama pucat.

5.3.2. Reaksi untuk gugus - CH2 – CO -

a. Reaksi TAUFEL & THALER

Larutan zat + sedikit Larutan H2SO4, + sedikit Salisil aldehid, kocok

merah frambos (keton alifatis)

Reaksi Positif gugus keton Alifatis (- CH2 – CO – CH2 –)

b. Reaksi warna LABAT

Zat / H2SO4p + 1-2 tetes larutan as. Gallat /alkohol hijau

c. Reaksi warna SANCHES :

Zat + per. as.gallat / H2SO4p, dipanaskan di atas WB biru

18

TUGAS VI:

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1.Aseton

2. Kamfer

3. mono brom kamfer

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus keton terhadap senyawa tersebut

di atas.

5.4. E S T E R ( R – C – O – R1)

SIFAT: Ester mudah mengalami hidrolisis. Oleh karena Ester dapat dikenali

melalui reaksi terhadap alkohol dan asam karboksilat hasil hidrolisis.

REAKSI :

ESTER dihidrolisis dengan alkali Alkohol + As. Karbosilat

TUGAS VII :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. asetosal

2. metil salisilat

3. etil asetat

B. Lakukan reaksi-reaksi hidrolisis dan pengenalan terhadap asam dan atau

alkohol yang terjadi.

5.5. E T E R ( C – O – C )

SIFAT :

- Kedua Atom C tidak dapat dioksidasi

- Peruraian lebih baik dalam suasana asam / H2SO4p pada temperatur 180 °C

REAKSI :

5.6.1. Reaksi wanra WEBER & TOLLENS

Zat + larutan 1 % Phloroglusin dalam campuran aa vol. ( air + H2SO4p) merah.

TUGAS VIII :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. dietil eter

2. diisopropil eter

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus eter dalam senyawa dietil eter.

di atas.

19

6. GUGUS AMIN

- Merupakan Derivat NH3 :

Amin primer : – C – NH2

Amin sekunder : . – (C)2 – NH

Amin tersier : – (C)2 – N

- Derivat Amin lainnya :

IMIN : - C = NH

NITRIL : - CN ( - C N )

6.1. REAKSI UMUM :

6.1. 1. Amine dapat melepaskan NH3 tanpa direduksi terlebih dahulu.

Misal :

a. Zat + NaOH / KOH NH3

b. Zat + H2SO4p dipanaskan sampai mendidih, encerkan kemudian +

NaOH NH3

6.1.2. Larutannya bersifat basa

6.2. REAKSI UNTUK AMIN PRIMER

6.2.1. Reaksi ISONITRIL

Untuk Amin Alifatif dan Aromatis

Cara :

Beberapa mg zat + 1 tetes CHCl3 + sedikit alkohol + beberapa tetes NaOH bau isonitril

Reaksi : R-NH2 + CHCl3 + 3 NaOH R - N C +NaCl + H2O

6.2.2. Reaksi Minyak MOSTERD

Untuk Amin Alifatis Primer

Cara : Beberapa mg. Zat + 1 cc . etanol + 1 cc. CS2, dipanaskan sampai ½ vol. + 1 cc HgCl2

minyak Mosterd ( Bau Spesifik ).

6.3. REAKSI LAIN AMIN AROMATIS PRIMER

6.3.1. Reaksi warna AZO

Untuk Amin Aromatis

Cara : Larutan zat / HCl + larutan KMO2 / NaNO2 + larutan Naphtol / air +

NaOH sampai basa, dipanaskan orange – merah

6.3.2. REAKSI INDOFENOL

Untuk Amin Aromatis, dimana posisi paranya masih bebas

20

Cara : Larutan zat /HCl + sedikit fenol + larutan Hipoklrorida /suspensi Kaporit merah +

Amonia biru

6.3.3. dengan pereaksi DAB HCl JINGGA

6.3.4. Reaksi BATANG KOREK API

Pos. ( Jingga )

TUGAS IX :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. Anilin 4. Sulfanilamid

2. Anestesin 5. Sulfaguanidin

3. Prokain HCl 6. Sulfadiazin

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus amin terhadap senyawa tersebut

di atas.

7. A M I D A ( - CO – NH2 )

REAKSI :

7.1. Pada Pendidihan dengan Alkali / Asam encer R – COO – NH4,

ditunjukkan oleh reaksi terhadap NH4+ dan As. Karboksilatnya

R – CONH2 + H2O R – COONH4

7.2. Dengan hipobromida ( rp ) AMIN PRIMER

R – CO – NH2 + H2O + Br2 R – NH2 + CO2 + 2H+

7.3. Reaksi BIURET :

Cara : 10 mg zat / 2 cc. Air + beberapa tetes NaOH sampai alkalis + sedikit larutan CuSO4 Biru Violet

TUGAS X:

A. Tuliskan rumus bangun dari urea

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk gugus amida terhadap senyawa tersebut.

8. ASAM SULFONAT ( R – SO2 – OH)

Dapat dibedakan dengan ester H2SO4 ( R – O – SO2 – OH )

Cara :

a. Pada penambahan Ba (OH)2

21

Asam Sulfonat + Ba (OH)2 garam Barium ( larut )

Ester As.Sulfat + Ba (OH)2 garam Barium ( larut )

Kemudian pada pendidihan dengan HCl, maka garam dari ester as. Sulfat terbentuk

endapan BaSO4, sedangkan garam dari as.sulfonat tidak

b. Asam Sulfonat + larutan KOH (2 :1), dipanaskan sampai kering, kemudian +

air + Ba (NO3 )2 Ba SO4

TUGAS XI :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1.sulfanilamid 4. sulfamerazin

2. SG 5. albusid

3. SD 6. Elkosin

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus sulfonat terhadap senyawa

tersebut di atas.

9. GUGUS N I T R O

REAKSI :

9.1. REDUKSI : AMIN PRIMER

Zat + ( Zn granul + HCl ), dipanaskan terbentuk AMIN PRIMER

9.2. Dengan DIPHENIL AMINE

Zat + 1-3 cc pereaksi kocok warna biru

PEREAKSI :

R/. DIPHENIL AMINE : 20 mg

A I R 20 cc

H2SO4 80 cc

TUGAS XII:

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. Asam pikrat

2. Nitrobenzena

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus nitro terhadap senyawa tersebut

di atas.

10. ASAM KARBOKSILAT ( -COOH)

22

SIFAT dan REAKSI :

10.1. Bersifat asam uji pH dengan kertas lakmus atau indikator universil

10.2. dapat larut dalam NaOH membentuk garam

RCOOH + NaOH RCOONa + H2O

10.3. dengan NaHCO3 (dingin) timbul gelembung gas CO2 (membedakan asam

dengan gol. fenol)

Fenol + NaOH fenolat (larut air)

Fenol + Na2CO3 tidak bereaksi.

10.4. membentuk ester dengan penambahan alkohol

RCOOH + R’OH ---------> RCOOR’ + H2O

Bau ester berbeda dengan alkoholnya.

10.5. Dengan campuran Iodida dan Iodat Iodium

Cara : 5 vol. 0,2 N kalium iodat + 2 vol. indator KI + larutan asam Iodium,

yang dengan amilum biru)

TUGAS XIII :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. Asam formiat 4. Asam Benzoat

2. Asam asetat 5. Asam salisilat

3. Asam oksalat 6. Asam tartrat

B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus karboksilat terhadap senyawa

tersebut di atas.

11. ASAM OKSI

Senyawa yang mengandung gugus -COOH dan gugus -OH

Contoh : asam alfa oksi

Dapat dibedakan dengan asam karboksilat melalui reaksi sbb.

11.1. Percobaan LANDWER

Cara : larutan 1 % asam oksi + larutan ferri khlorida warna kuning

(blanko tidak berwarna)

11.2. Dengan pereaksi Cuprifil positif

Cara : larutan zat + NaOH 0,5 N sampai alkalis + 1-2 tetes larutan Cu asetat,

kocok maka endapan akan larut larutan berwarna biru jernih

12. ASAM KETO

Senyawa yang mengandung gugus -CO - COOH

23

Contoh asam alfa keto

SIFAT dan REAKSI :

a. mempunyai sifat umum dari keton dan asam karboksilat

b. dengan pereaksi cuprofil positif.

TUGAS XIV :

A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :

1. Asam laktat

2. Asam Piruvat

B. Manakah yang termasuk asam oksi dan asam keto ? Lakukan reaksi-reaksi

untuk mengenal gugus-gugus tersebut.

24