grand design mamet (update 1 september 2013)

41
GRAND DESIGN MATERI DAN METODA KADERISASI AWAL MTI ITB 2013 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Upload: gita-partiwi

Post on 20-Nov-2015

202 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

Grand desain kaderisasi

TRANSCRIPT

GRAND DESIGN MATERI DAN METODAKADERISASI AWAL MTI ITB 2013

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2012-2013Timeline sementara Tim Mamet kaderisasi awal MTI 2013

TargetJUNI

12345678910111213141516171819

Latar Belakang

Landasan

Tujuan

Sasaran

Nilai

Parameter

Materi

Rapat TOR 2012

Tes ke 2012

Wawancara 2012

Metodologi

Metode

Keteangan :

Proses pembuatan targetLibur weekend

Target seluruh materi dan metoda selesai dibentuk oleh tim mamet kaderisasi awal MTI

PENDEFINISIAN

A. Latar BelakangKBBI : latar belakang /latar belakang/ n 4 dasar (alasan) suatu tindakan (perbuatan); motif: -- pembunuhan itu masih sedang diusut;

Latar belakang pada meteri metoda kaderisasi awal MTI 2013 ini dibentuk dari konsep golden circle :

Gambar A.1 Golden Circle

1. WhyAlasan untuk mengerjakan sesuatu. Alasan ini bisa didapat dari masalah yang sedang terjadi yang harus diselesaikan. Alasan ditentukan dari keidealan yang seharusnya dengan mempertimbangkan keadaan yang sedang terjadi (existing condition). Harus diberitahukan juga urgensi dari masalah yang akan dijadikan alasan.2. HowPada bagian ini ditentukan metode yang digunakan. Pemilihan metode dapat diawali dengan menganalisis metode yang sudah ada yang selanjutnya dianalisis, dicari kelebihan dan kekurangan dari setiap metode dengan mempertimbangkan kondisi yang ada. Ketika terdapat metode yang tidak sesuai, bisa saja memperbaiki metode yang sudah ada ataupun mencari sebuah metode baru yang sesuai. Metode yang akan dilaksanakan merupakan solusi perbaikan.3. WhatSetelah menentukan Why dan How dari suatu proyek, barulah ditentukan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan berdasarkan Why dan How yang telah ditentukan.

Biasanya kerangka berpikir dalam menetukan proyek dimulai dari What terlebih dahulu, dilanjutkan dengan penentuan Why dan How. Namun, kerangka yang tidak tepat seperti ini seharusnya mulai tidak digunakan. Dan memulai sebuah proyek dari Why terlebih dahulu. Ketiga poin diatas kemudian dituangkan dalam sebuah latar belakang. Isi dari latar belakang sendiri seharusnya dapat menjawab 5W + 1 H yang harus disesuaikan dengan kondisi.

Dalam latar belakang juga terdapat 2 kondisi dari apa yang ingin dibuat, yaitu kondisi ekxisting dan kondisi ideal. Dari kedua kondisi ini akan terlihat Gap atau perbedaan antara kondisi existing dan ideal yang kemudian menjadi suatu masalah yang akan dipecahkan.

B. LandasanKBBI : landasan /landasan/ n 3 ki dasar; tumpuan: ~ hukum negara kita ialah Pancasila dan UUD 45.

Landasan dirumuskan dari analisis kebutuhan yang akan menjadi dasar bagaimana sebuah proyek dibuat. Landasan merupakan acuan untuk membuat sebuah proyek.

Kondisi Kaderisasi Awal: dirumuskan dari analisis kebutuhan, GDK, arahan Kahim, AD-ART MTI, arahan ketua kaderisasi awal, RUK KM ITB, serta konsepsi KM ITB.

C. TujuanKBBI : tujuan /tujuan/ n 1 arah; haluan (jurusan); 2 yg dituju; maksud; tuntutan (yg dituntut);~ institusional tujuan kelembagaan; ~ instruksional tujuan atau sasaran yg ingin dicapai setelah mengajarkan pokok atau subpokok bahasan yg sudah direncanakan; ~ kelembagaan tujuan atau kualifikasi yg diharapkan dimiliki murid setelah dia menerima atau menyelesaikan program pendidikan pd lembaga pendidikan tertentu; ~ kualitatif tujuan yg dinyatakan melalui perubahan sikap, prestasi, sifat, dan kualitas;

Tujuan meruapakan hal yangingin dicapai untuk dapat menjawab permasalahan yang ada. Untuk membantu mencapai suatu tujuan, didukung oleh Sasaran/Misi, yang merupakan cara untuk menjawab tujuan.

D. SasaranKBBI : sasaran /sasaran/ n 2 sasarannya;- perang gelanggang (medan) untuk berperang; - tembak sosok, tempat, atau medan yg menjadi sasaran penembakan; - tenis lapangan tempat bermain tenis; - utama sasaran yg menjadi skala prioritas dl suatu kegiatan;

Objek yang dituju

E. NilaiKBBI : nilai /nilai/ n 5 sifat-sifat (hal-hal) yg penting atau berguna bagi kemanusiaan: -- tradisional yg dapat mendorong pembangunan perlu kita kembangkan; 6 sesuatu yg menyempurnakan manusia sesuai dng hakikatnya: etika dan -- berhubungan erat;

Nilai merupakan sesuatu yang diyakini bersama dapat berupa budaya, etik, dan moral. Nilai juga merupakan asumsi dasar (believe, persepsi, landasan berpikir, perasaan) berlandaskan landasan yang disepakati oleh sekelompok orang terhadap sesuatu yang dianggap benar.

F. MateriKBBI : materi 1 /materi / /matri/ n 2 sesuatu yg menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dsb): orang yg menyusun soal ujian harus tahu -- nya

Materi merupakan sesuatu yang menjadi bahan untuk diajarkan, diujikan agar mencapai parameter

G. MetodeKBBI : metode /metode/ /mtod/ n 1 cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg dikehendaki; cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan;

Metode merupakan cara penyampaian materi secara teratur

H. IndikatorKBBI:indikatornsesuatu yg dapat memberikan (menjadi) pe-tunjuk atau keterangan:Indikator adalah sebuah penunjuk bahwa sesuatu telah tercapai.

I. ParameterKBBI : parameter /parameter/ /paramter/ n ukuran seluruh populasi dl penelitian yg harus diperkirakan dr yg terdapat di dl percontoh;Parameter merupakan ukuran ketercapaian. Ukuran dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Parameter yang dibuat dapat berupa parameter terhadap nilai, serta parameter dari proyek secara keseluruhan.

J. EksekusiKBBI : eksekusi /eksekusi/ /ksekusi/ n Huk 1 pelaksanaan putusan hakim; pelaksanaan hukuman badan peradilan, khususnya hukuman mati: yg terhukum sudah menjalani -- nya; 2 penjualan harta orang krn berdasarkan penyitaan

Aplikasi atau implementasi dari materi yang direncanakan

K. EvaluasiKBBI : evaluasi /evaluasi/ /valuasi/ n penilaian: hasil -- itu hingga saat ini belum diperoleh;

Penilaian dari hasil eksekusi

Latar Belakang

Indonesia dihadapkan pada sebuah tantangan masa depan, yaitu Revolusi Informasi yang membuat sistem informasi tidak terbatas. Dan berdampak kepada 3 hal, free capital flow, skill capital flow, good and service flow. Free capital flow berarti di masa akan datang lalu lintas orang akan semakin mudah, siapapun dapat bertemu dengan siapapun di manapun juga. Skill capital flow berarti di masa yang akan datang siapapun dapat bertemu dan bersaing dengan orang-orang yang punya kemampuan khusus ini merupakan implikasi dari free capital flow. Good and service flow berarti barang/jasa bisa masuk dan keluar dengan mudah, dalam masa yang akan datang ada kemungkinan semua perdagangan antar negara bersifat bebas, dan juga ada kemungkinan bea cukai dan imigrasi akan hilang. Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan suatu yang dinamakan kearifan lokal atau berarti kasadaran akan potensinya masing-masing untuk kemudian dikembangkan menjadi suatu kompetensi tersendiri yang unik dan dapat menjadi suatu unggulan. Hal ini berpengaruh kepada pembentukan tatanan masyarakat menjadi tatanan masyarakat global. Proses yang terjadi merupakan sebuah proses yang disebut globalisasi. Proses ini meyebabkan implikasi berupa meningkatnya kompetisi di segala bidang serta terjadinya perubahan atau pergeseran nilai/budaya. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang selain memiliki kompetensi, juga memiliki kesadaran untuk menjawab tantangan tersebut. Dalam membentuk manusia yang memiliki kompetensi, salah satu syaratnya adalah memiliki ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini merupakan kolaborasi dari hard skill dan soft skill. Proses pendidikan memiliki peranan penting dalam pemberian ilmu pengetahuan. Namun saat ini, sistem pendidikan di Indonesia masih menitikberatkan pada pemberian hard skill, sedangkan untuk soft skill hanya sedikit dapat dipenuhi. Sehingga dibutuhkan wadah-wadah yang mampu mengakomodasi sumber daya manusia untuk bisa mendapatkan pendidikan soft skill, salah satunya adalah organisasi kemahasiswaan. Pada pembahasan kali ini, organisasi kemahasiswaan yang dibahas adalah organisasi kemahasiswaan yang berada di kampus ITB, yaitu Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB). KM-ITB merupakan wadah formal bagi aktivitas kemahasiswaan di ITB. Basis organisasi KM-ITB adalah himpunan mahasiswa jurusan sehingga landasan gerak KM-ITB berdasarkan atas aspirasi himpunan. Himpunan mahasiswa jurusan merupakan organisasi yang berada di ITB yang menhimpun mahasiswa ITB sesuai dengan jurusannya. Dalam program studi Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri, wadah mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan soft skill yaitu Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI). Sebagai sebuah organisasi, MTI juga memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan anggota yang memiliki nilai nilai yang khusus. Namun pada kenyataannya anggota-anggota himpunan khususnya MTI akan selalu berganti karena tuntutan akademik, lulusnya anggota lama dan masuknya anggota baru. Karena itulah dibutuhkan penyamaan nilai untuk setiap angkatan baru atau disebut proses kaderisasi. Pada KBBI, kaderisasi merujuk pada pengaderan yaitu proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Kader adalah orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting. Kaderisasi di ITB merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan mahasiswa ITB agar mampu menjawab tantangan masa depan Indonesia. Terdapat berbagai macam cara kaderisasi baik formal maupun informal. Kaderisasi formal dapat berupa pemberian kuliah oleh dosen, sedangkan kaderisasi informal dapat berupa interaksi sosial atau kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh organisasi kemahasiswaan. Mengingat waktu studi mahasiswa yang terbatas yaitu maksimal 6 tahun, beratnya tantangan yang harus dihadapi dan sulitnya membentuk kader yang mempu menjawab tantangan tersebut, maka diperlukan percepatan kaderisasi atau akselerasi kaderisasi. Di MTI, kaderisasi yang terakselerasi ini dinamakan Kaderisasi Awal.Berdasar pada pemaparan materi dan metoda OSKM 2013, tren mahasiswa ITB angkatan baru adalah input mahasiswa tidak mengetahui peran dan posisi mahasiswa, pola pikirnya masih sempit banyak yang memikirkan kuliah terfokus pada dunia akademik dan mendapat nilai indeks prestasi tinggi, sedangkan dunia organisasi kemahasiswaan tidak terlalu diperhatikkan. Disamping itu pula tren mahasiswa baru ITB adalah memiliki daya saing berbeda karena ujian masuk yang berbeda yaitu SBMPTN terlutis dan undangan. Selain itu juga mahasiswa baru ITB yang diterima sekarang adalah mahasiswa yang tergolong mahasiswa menengah keatas. Oleh karena itu, mahasiswa ITB sedikit yang merasakan permasalahan-permasalahan yang dirasakan oleh rata-rata penduduk Indonesia. Sehingga mahasiswa kurang melihat sekitar, kurang open-minded, tertutup pada kelompok kecilnya, kurang melihat ke kelompok yang lebih besar. Karena dituntut dengan lulus cepat, terlalu akademis, ada masalah kurang semangat berkemahasiswaan. Berdasar pada permasalahan di MTI, ada empat isu strategis berdasar pada pembentukan visi kepengurusan ketua himpunan periode 2013-2014 yaitu : terdapat gap antar angkatan, kurang sense pengabdian masyarakat dan kurang rasa kepemilikan akan MTI dan kapasitas kaderisasi (kaderisasi yang eventual, kurang merata tiap orangnya). Memenuhi profil umum kader MTI, menurut GDK 2010. Ideal MTI mengacu pada AD-ART adalah tujuan pendidikan (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) tercapai, kepentingan mahasiswa terpenuhi (keprofesian pada jurusan masing-masing), suasana kekeluargaan tercipta, dan tanggung jawab bermasyarakat terbentuk. Mengacu pada dua pemaparan kondisi diatas, yaitu kondisi ideal dan existing ditarik kesimpulan bahwa permasalahannya adalah kurangnya kesadaran tiap-tiap individu akan 3 hal yaitu kesadaran akan peran dan posisinya sebagai individu, mahasiswa ITB, mahasiswa calon MTI, mahasiswa TI MRI dan anggota masyarakat Indonesia. Disamping itu pula Dilatarbelakangi oleh besarnya tantangan yang akan dialami dan sulitnya bergerak secara individu, maka angkatan baru ini dituntut untuk mau dan mampu bergerak bersama sebagai keluarga yang diharapkan dengan ini dapat mempermudah mereka untuk menjawab tantangan Indonesia ini.

Matriks masalah yang dapat diselesaikan pada kaderisasi awal MTI 2013

Kondisi existingKondisi IdealMasalah

Kurang sense pengabdian masyarakat (Analisis Kahim Bang Imam)Tanggung jawab bermasyarakat terbentuk (Profil umum kader MTI menurut GDK 2010)Kurangnya kesadaran akan peran dan posisinya sebagai individu, mahasiswa, dan anggota masyarakat Indonesia

Tidak mengetahui peran dan posisi mahasiswa (Tren mahasiswa baru ITB menurut paparan mamet OSKM 2013)

Mahasiswa ITB sedikit yang merasakan permasalahan-permasalahan yang dirasakan oleh rata-rata penduduk Indonesia (Tren mahasiswa baru ITB menurut paparan mamet OSKM 2013)Tanggung jawab bermasyarakat terbentuk (Profil umum kader MTI menurut GDK 2010)

Pola pikir sebagai mahasiswa TI-MRI belum terbentuk(Analisis MDP)Tujuan pendidikan (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) tercapai (Profil umum kader MTI menurut GDK 2010)

Kurang rasa kepemilikan akan MTI (Analisis Kahim Bang Imam)Suasana kekeluargaan tercipta (Profil umum kader MTI menurut GDK 2010)Kurangnya rasa kekeluargaan di angkatan TI MRI

Landasan

MTI sendiri merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan di ITB. Berdasarkan dari fakta ini dapat dibilang bahwa hasil dari kaderisasi di MTI ini mengacu pada tujuan KM ITB sendiri sebagai organisasi kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung. KM ITB sendiri pun mempunyai sebuah rancangan umum kaderisasi, yakni sebuah alur kaderisasi dan hasil-hasil yang diharapkan dari mahasiswanya di tiap tiap tingkatan perkuliahan. Ketika kita scope kita dan memasuki MTI, hal yang paling pertama menjadi landasan kita adalah AD- ART MTI yang menjadi dasar dari organisasi kita.Dibawah AD-ART ,seperti KM ITB, MTI pun memiliki sebuah alur kaderisasi yakni GDK MTI. Arahan Kahim kepengurusan 2013-2014 pun menjadi sebuah landasan bagi kita akan hasil yang diinginkan dari kaderisasi awal ini. Arahan Kahim dan GDK dianggap setara karena GDK sedang dalam proses revisi dan tidak bisa sepenuhnya dipakai untuk tahun ini, maka dari itu kita menyamakan posisi GDK dan Arahan Kahim. Lalu yang berada di dasar dari hirarki ini adalah arahan Ketua Kaderisasi Awal MTI dan Kajian TIM Formatur MTI, Kajian Tim Formatur sendiri berada setara dengan arahan ketua kaderisasi awal karena ketua kaderisasi awal sendiri pun adalah anggota dari tim formatur, dan dasar dasar dari tim formatur pun digunakan oleh ketua kaderisasi sebagai landasan untuk kaderisasi awal ini.

Hierarchy landasan

Konsepsi ITBRUK ITBAD ART MTIGDK MTI dan Arahan Kahim MTI ITBArahan Ketua Kaderisasi Awal MTI & Kajian Tim Formatur MTIMTIITB

Landasan : Konsepsi KM-ITB

1. Tugas perguruan tinggi belum dapat diselesaikan oleh ITB, sehingga tugas ini juga diselesaikan oleh organisasi kemahasiswaan ITB, yaitu KM-ITB. Tugas tersebut adalah membentuk insan akademis dimana insan akademis memiliki dua peran:a. Selalu mengembangkan diri sehingga menjadi generasi yang tanggap dan mampu menjawab tantangan masa depan bangsa Indonesia.b. Watak Ilmu adalah selalu mencari kebenaran ilmiah atau selalu mengkritisi kondisi kehidupan masyarakatnya di masa kini dan selalu berupaya untuk membentuk tatanan masa depan yang benar dengan dasar kebenaran ilmiah

2. Karakter atau sifat organisasi kemahasiswaana. Mandirib. Kekeluargaanc. Adild. Aspiratif dan Partisipiratife. Representatiff. Efektif dan Efisieng. Transparanh. Adaptif

RUK

Profil Mahasiswa Tingkat 21. Menjadi kader HMJ yang memahami esensi berhimpunan untuk mendukung visi-misi HMJ2. Mampu menjadi role model3. Memiliki sense of crisis, melalui ragam kegiatan analisa: disiplin ilmu, organisasi dan kampus, kajian-kajian kebangsaan, humanism, dan fenomena aktual4. Mampu mengembangkan sikap yang dialogis dengan pengurus HMJ dan memahami sekaligus turut mewujudkan program HMJ5. Belajar dan mampu menilai serta mengapresiasi dengan baik segala sesuatu yang terjadi di kampus (ragam organisasi & elemennya)

AD-ART MTI

Bab II Pasal 4 : Asas MTI ITBAsas MTI ITB adalah kekeluargaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.Bab II Pasal 5 : Maksud dan Tujuan1. Ikut mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di Program Studi Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB dengan jalan yang sebaik-baiknya. 2. Mengusahakan dan menyelenggarakan kepentingan-kepentingan Mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB khususnya dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung umumnya. 3. Mengusahakan dan memelihara suasana kekeluargaan yang sehat antara civitas akademika, alumni Program Studi Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB, dan alumni ITB khususnya, serta Perguruan Tinggi pada umumnya. 4. Menanamkan kepada mahasiswa rasa tanggung jawab dan kesadaran untuk mengisi kehidupan masyarakat serta membawa ke arah tatanan kehidupan yang harmonis.

Core Kompeten (MUKADIMAH) : Untuk mencapai maksud tersebut sangat diperlukan sarjana-sarjana Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri yang cakap dan mempunyai rasa pengabdian serta bermoral tinggi. GDK Bab III Profil Umum Kader MTI1. Kader yang memiliki kesadaran diri dan kecerdasan kepribadian yang tinggi (kepribadian)2. Kader yang menguasai keilmuan TI serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan (ke-TI-an)3. Kader yang terampil dalam berorganisasi serta mau berkontribusi bagi organisasi (keorganisasian)4. Kader yang memahami peran dan tanggungjawabnya sebagai mahasiswa serta mampu menjalankannya dengan optimal (kemahasiswaan).

Kepribadian- Mengetahui keterampilan team management- Menyadari tanggungjawabnya terhadap pribadi dan sosial

Ke-TI-an- Mengetahui permasalahan dunia industri di Indonesia- Memahami urgensi penanganan masalah perindustrian di Indonesia

Keorganisasian- Mengenal MTI secara filosofis serta fungsional- Mampu berkontribusi bagi MTI sesuai dengan bidang dan kapasitasnya masing-masing

Kemahasiswaan- Mengetahui pola pikir kritis dan berani dalam menyuarakan kebenaran- Peka dan peduli terhadap keadaan sosial dan kebangsaan

Arahan Kahim

1. Memberikan orientasi awal terkait himpunan2. Menularkan semangat berhimpun dalam satu keilmuan bersama MTI3. Saling mengenal satu sama lain dan mempersiapkan diri untuk mengenal MTI4. Menyebarkan semangat untuk tidak putus asa dan berkomitmen berkegiatan di himpunan5. Selalu menularkan semangat terus belajar dan berkarya dalam bidang keilmuan TI dan MRI6. Tanamkan kebanggaan menjalin bagian dalam keluarga MTI dengan diiringi kemauan untuk selalu menjadikan MTI menjadi lebih baik lagi.

Kajian Tim Formatur

Ada 3 nilai core value yang harus dimiliki oleh oleh semua anggota MTI1. Kekeluargaan2. Kemahasiswaan3. KemasyarakatanKekeluargaan :1. Peduli 1 sama lain2. Tidak buta3. Sense of Belonging4. Seneng bersama susah bersama5. ToleranKemahasiswaan :1. Sebagai insan akademis yang madani2. Memiliki urgensi berhimpun3. Identitas sebagai mahasiswa TI MRI itu ada4. Mengerti nilai historis dari MTI itu sendiri5. Agen of ChangeKemasyarakatan :Peduli akan isu (Sence of Crisis)1. Memahami akan isu-isu di daerah sekitar ITB2. Mengetahui isu-isu perindustrian di Indonesia3. Mengetahui isu-isu Indonesia

Arahan Ketua

1. Arahan ketuaVisi : Membentuk kader-kader pembaharu MTI 2012 yang regeneratifKBBI : pembaruan /pembaruan/ n 1 proses, cara, perbuatan membarui: sudah banyak dibahas mengenai - cara berpikir masyarakat; 2 Antr proses mengembangkan kebudayaan, terutama dl lapangan teknologi dan ekonomi;- sosial Pol gerakan umum atau hasil khusus untuk menghapuskan kesalahan fungsi sistem sosial atau bagiannya;Misi: Mengenalkan MTI secara keseluruhan kepada TI MRI 2012 Membentuk TI MRI 2012 yang mengerti identitasnya sebagai anggota MTI dan menjunjung tinggi asas MTI Menerapkan pemikiran problem solving kepada TI MRI 2012 agar selalu memberikan perbaikan kepada MTIArahan: 1. Menjunjung tinggi nilai Ketuhanan2. Mengerti urgensi berhimpun3. Menjadi angkatan TI MRI 2012 regeneratif4. Danlap bukan sebagai pemberi materi tetapi penguji materi5. Output paling diharapkan adalah kekeluargaan angkatan

Tujuan

Membentuk kader-kader TI MRI 2012 yang memiliki basic awal memasuki Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI).

Basic awal :Kesadaran & Kekeluargaan. PergerakanKesadaran

Kekeluargaan

Kesadaran :1. Sadar akan peran & posisi objek kader sebagai individu2. Sadar akan peran & posisi objek kader sebagai mahasiswa TI & MRI3. Sadar akan peran & posisi objek kader sebagai mahasiswa calon Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI)4. Sadar akan peran & posisi objek kader sebagai mahasiswa ITB 5. Sadar akan peran & posisi objek kader sebagai anggota masyarakat Indonesia yang bergerak di bidang perindustrian

Mengapa tujuannya adalah basic awal? Kami melihat bahwa untuk menjawab masalah-masalah di MTI dan di Indonesia sendiri tidak bisa hanya melalui kaderisasi awal, masalah ini harus dijawab di jenjang kaderisasi secara keseluruhan di MTI. Yang kaderisasi awal bisa berikan adalah sebuah kemampuan dasar dan nilai dasar yang dapat dipegang oleh TI-MRI 2012 sehingga saat proses kaderisasi dan pembelajaran di MTI sendiri para TI-MRI 2012 dapat secara penuh menerima pelajaran yang diberikan dan mampu membawa MTI menuju kondisi yang lebih ideal daripada sebelumnya.

Nilai

Kekeluargaan, Kemahasiswaan, Kemasyarakatan

KekeluargaanLandasan :1. Konsepsi KM ITB Karakter atau sifat organisasi kemahasiswaan poin b yaitu kekeluargaan2. RUK ITB -3. AD ART MTI BAB II Pasal 4 : Asas dan Tujuan MTIAsas MTI adalah kekeluargaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan4. GDK MTI -5. Arahan Kahim Point 3, yaitu saling mengenal satu sama lain dan mempersiapkan diri untuk mengenal MTI6. Kajian Tim Formatur Core Value point 1 yaitu kekeluargaan7. Arahan Ketua Kaderisasi Awal Arahan point 5, yaitu Output paling diharapkan adalah kekeluargaan angkatan8. Analisis Kondisi MTI -KemahasiswaanLandasan :1. Konsepsi KM ITB -2. RUK ITB Profit mahasiswa tingkat 2 point 1Menjadi kader HMJ yang memahami esensi berhimpunan untuk mendukung visi-misi HMJ3. AD ART MTI BAB II Pasal 4 : Asas dan Tujuan MTIAsas MTI adalah kekeluargaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan4. GDK MTI Bab III Profil Umum Kader MTI ayat 3 dan 4Ayat 3 :Kader yang terampil dalam berorganisasi serta mau berkontribusi bagi organisasi (keorganisasian)Ayat 4 :Kader yang memahami peran dan tanggungjawabnya sebagai mahasiswa serta mampu menjalankannya dengan optimal (kemahasiswaan). Turunan profil umum kader MTIKeorganisasian :- Mengenal MTI secara filosofis serta fungsional- Mampu berkontribusi bagi MTI sesuai dengan bidang dan kapasitasnya masing-masingKemahasiswaan :- Mengetahui pola pikir kritis dan berani dalam menyuarakan kebenaran- Peka dan peduli terhadap keadaan sosial dan kebangsaan5. Arahan KahimPoint 1, 2, 4, 61. Memberikan orientasi awal terkait himpunan2. Menularkan semangat berhimpun dalam satu keilmuan bersama MTI1. Menyebarkan semangat untuk tidak putus asa dan berkomitmen berkegiatan di himpunan6. Tanamkan kebanggaan menjalin bagian dalam keluarga MTI dengan diiringi kemauan untuk selalu menjadikan MTI menjadi lebih baik lagi.7. Kajian Tim Formatur Core Value point 3 yaitu kemasyarakatan8. Arahan Ketua Kaderisasi Awal Arahan point 2, yaitu mengerti urgensi berhimpun9. Analisis Kondisi MTI -KemasyarakatanLandasan :1. Konsepsi KM ITB -2. RUK ITB Profit mahasiswa tingkat 2 point 3Memiliki sense of crisis, melalui ragam kegiatan analisa: disiplin ilmu, organisasi dan kampus, kajian-kajian kebangsaan, humanism, dan fenomena aktual3. AD ART MTI BAB II Pasal 4 : Asas dan Tujuan MTIAsas MTI adalah kekeluargaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan4. GDK MTI -5. Arahan KahimPoint 1, 2, 4, 63. Memberikan orientasi awal terkait himpunan4. Menularkan semangat berhimpun dalam satu keilmuan bersama MTI2. Menyebarkan semangat untuk tidak putus asa dan berkomitmen berkegiatan di himpunan6. Tanamkan kebanggaan menjalin bagian dalam keluarga MTI dengan diiringi kemauan untuk selalu menjadikan MTI menjadi lebih baik lagi.7. Kajian Tim Formatur Core Value point 2 yaitu kemahasiswaan8. Arahan Ketua Kaderisasi Awal -9. Analisis Kondisi MTI -

Nilai

KekeluargaanKekeluargaan berarti : Suasana serta hubungan seperti keluarga yang dimiliki oleh sekumpulan orang yang tidak memiliki hubungan darahKekeluargaan yang diharapkan pada kaderisasi awal MTI 2013 ini adalah untuk mencapai 2 hal, yaitu 1. Objek kader sadar akan peran dan posisinya sebagai individu2. Objek kader sadar akan peran dan posisinya sebagai mahasiswa TI & MRI 2012Kekeluargaan disini memiliki batasan yaitu keluarga dari tiap-tiap individu TI-MRI 2012. Hal ini berarti bahwa pada kaderisasi awal ini pengkader tidak menuntut untuk objek kader TI-MRI 2012 memiliki nilai kekeluargaan antar angkatan misalnya dari 2012 ke 2011 atau angkatan diatasnya.Kekeluargaan yang diharapkan paling utama di kaderisasi awal ini adalah suatu sifat saling memiliki di tiap individu. Berarti tiap individu merasa memiliki oleh angkatannya dan begitupun sebaliknya angkatannya merasa memiliki tiap individunya. Dalam hal lain kekeluargaan yang diharapkan juga bukan seperti kekeluargaan yang Buta alias mengikut hal apapun yang penting mereka bersama-sama. Sebagai contoh, apabila dihadapkan kondisi dimana satu orang sakit, maka bukan berarti yang lain juga bersama-sama sakit. Melainkan seharusnya yang lain turut membantu meringankan beban yang sakit sehingga dapat segera sembuh.Kekeluargaan disini juga diharapkan di tiap individunya merasakan apa yang dirasakan oleh tiap individu lainnya. Dan bukan sekedar merasakan melainkan mereka juga dapat beraksi untuk membantu teman lainnya atau dapat disebut memiliki sifat simpati. Simpati berarti perasaan mendalam yang mengakibatkan aksi nyata untuk itut membantu, meringankan keadaan anggota keluarga lainnya.

Kekeluargaan yang dibangun juga memiliki budaya apresiatif kepada sesama temannya satu angkatan. Jadi diharapkan mereka dapat menghargai teman-teman lainnya dengan cara mengapresiasi dalam bentuk yang dibebaskan.

Segala macam hal diatas ini merupakan pendukung agar mereka dapat menjalani segala proses kegiatan mereka sebagai mahasiswa TI-MRI 2012 dengan baik.

Pada intinya nilai kekeluargaan yang ingin diturunkan disini adalah nilai kekeluargaan yang saling memiliki sebagai intinya, dengan sifat sifat tidak buta, apresiasif, dan bersimpati.

KemahasiswaanKemahasiswaan berarti : seluk-beluk yang berkaitan dengan mahasiswaKemahasiswaan yang diharapkan pada kaderisasi awal MTI 2013 ini adalah untuk mencapai 2 hal, yaitu1. Objek kader sadar akan peran dan posisinya sebagai calon MTI.2. Objek kader sadar akan peran dan posisinya sebagai mahasiswa ITB.Kemahasiswaan disini memiliki batasan yaitu segala seluk-beluk yang berkaitan dengan mahasiswa ITB dan juga turun menjadi mahasiswa TI MRI.Pada nilai ini kemahasiswaan akan dipersempit tentang peran mahasiswa sebagai insan akademis, untuk kemudian akan diperdalam kembali dengan penjabaran popope mahasiswa yang telah dirumuskan oleh panitia OSKM. Kemahasiswaan ini juga akan diberikan mengenai korelasi antara dunia kemahasiswaan dengan latar belakang dibentuknya organisasi kemahasiswaan dan juga tujuan dibentuknya organisasi kemahasiswaan yang berapa di ITB. Dalam hal ini KM ITB.Setelah mahasiswa secara general kemudian kemahasiswaan yang akan diberikan pula mengenai seluk beluk tentang mahasiswa TI MRI. Hal ini berupa kegunaan keilmuan TI-MRI dalam kemahasiswaan. Kemudian kemahasiswaan yang diberikan adalah tools-tools yang digunakan oleh seorang engineer TI MRI dalam bekerja yaitu fishbone. Dan beberapa skil-skill TI MRI seperti pola pikir efektif, efisien, inovatif, evaluatif, holistik, solitif, team management, dan time management.Kemahasiswaan TI MRI kemudian akan diberikan pencerdasan akan beberapa karya MTI agar objek kader memiliki gambaran akan apa saja karya dari para engineer TI MRI.Dari TI-MRI kemudian kemahasiswaan juga akan diberikan tentang seluk-beluk tentang MTI. Hal pertama yang diberikan adalah pencerdasan akan mengapa objek kader diharuskan untuk masuk MTI.Kemudian kemahasiswaan yang diharapkan adalah pengetahuan umum akan divisi-divisi yang terdapat didalam MTI dan juga kegiatan-kegiatan apa yang dilakukkan pada organisasi MTI.Dan kemudian sebuah kemahasiswaan yang diharapkan juga adalah sebuah pesan-pesan penyemangat bahwa objek kader akan membuat organisasi MTI menjadi lebih baik lagi.

KemasyarakatanKemasyarakatan berarti : seluk-beluk yang berkaitan dengan masyarakat (KBBI)Kemasyarakatan yang diharapkan pada kaderisasi awal MTI 2013 ini adalah untuk mencapai 1 hal, yaitu1. Objek kader sadar akan peran dan posisinya sebagai anggota masyarakat IndonesiaPertama-tama akan diberikan tentang kesadaran akan berbangsa, disini akan dijelaskan tentang apa saja kebanggaan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia untuk kemudian akan dibentrokan dengan realitanya sekarang di Indonesia.Dari hal sebelumnya, maka akan diketahui siapakah masyarakat Indonesia dan alasan apa kita seorang mahasiswa TI MRI harus bermasyarakat?Dalam outputnya diharapkan nilai ini akan diturunkkan dengan melakukkan suatu pergerakan dimana objek kader mengaplikasikan ke TI-MRIannya dalam melakukkan suatu pergerakan sosial kemasyarakatan ini.Materi & Metode3 Fasa Kaderisasi Awal

1. Fasa Pengenalan:Fasa ini menerangkan kepada TI MRI 2012 akan pemaparan MTI sebagai organisasi kemahasiswaan. a. Apa itu MTI?Pada materi ini dijelaskan tentang fakta-fakta ringan tentang MTI. Nama MTI, kapan MTI didirikan, tu juan MTI, lambang MTI dan lain sebagainya yang terdapat pada AD-ART MTI. Nilai historis, rasanya berada di MTI. b. Kenapa harus ada MTI?Pada materi ini dijelaskan tentang latar belakang dibentuknya MTI. Kenapa harus ada MTI, posisi MTI di KM ITB dan perannya secara kualitatif.c. Badan pengurus MTI dan Kegiatan-kegiatan di MTI?Pada materi ini dijelaskan tentang ada apa di MTI, bagaimana kegiatan di MTI, fasilitas di MTI.d. Urgensi untuk berhimpun secara dasarKenapa kalian harus ber-MTI. Fase Pengenalan dilakukan dengan forum untuk poin a,b,c dan dengan FGD kelompok mentor membahas yang poin d. 2. Fasa PenerimaanDidalam fasa ini terjadi perubahan tingkatan dari objek kader yakni dari TI MRI 2012 menjadi Calon Anggota MTI. Kesadaran untuk menjadi Ca-MTI seangkatanDisini Ca-MTI akan diarahkan agar membawa teman-temannya menjadi Ca-MTI seangkatan, diberitahu hal-hal yang bisa terjadi apabila ada yang nonhim, dan meminta komitmen untuk serius sebagai satu angkatan mengikuti Pabrik MTI Kesadaran untuk belajar dalam Pabrik MTIDisini Ca-MTI juga akan disadarkan bahwa Pabrik MTI adalah tempat untuk belajar, bahwa yang bisa didapatkan dari mereka adalah sebanyak yang mereka mau tangkap dan sebesar keinginan mereka untuk belajar.

3. Fasa PembinaanAlur pemberian materi masa pembinaanAwal masa pembinaanPelantikanKekeluargaan

KemahasiswaanKemasyarakatan

Kemahasiswaana. Mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan secara general

Ca-MTIharus mengerti apakah mahasiswa itu secara umum(cek dengan OSKM)peran dan tanggung jawabnya. TI MRI 2012 juga harus mengerti apakah organisasi kemahasiswaan itu secara general dan diharpkan bahwa mereka mampu mengerti pada akhirnya apa hubungan mahasiswa dengan organisasi kemahasiswaan ini sendiri. Materi materi yang diberikan disini adalahMahasiswa menurut tri dharma, popopenya dan sebagai insan akademis. Latar belakang adanya Organisasi Kemahasiswaan, Tujuan Organisasi Kemahasiswaan, serta hubungan mahasiswa dengan organisasi kemahasiswaan itu sendiri.

Sub-Materi : Arti mahasiswa. Ca-MTI disini harus mengerti apa itu mahasiswa menurut defisini secara teorinya dan definisi mahasiswa dari realnya. Secara teori disini berarti dilihat dari KBBI, dari konsepsi KM ITB, dan dari kesimpulan secara umum. Lalu mereka diharapkan dapat mengerti apa itu mahasiswa secara realnya, definisinya menurut dunia nyata dan akhirnya mendapatkan kesimpulan apakah itu seorang mahasiswa menurut dirinya sendiri.

Sub-Materi : Latar belakang dan tujuan organisasi kemahasiswaan, kenapa mahasiswa perlu organisasi kemahasiswaanCa-MTI juga harus mengerti apakah itu organisasi kemahasiswaan, mengapa perlu ada organisasi kemahasiswaan, dan tujuannya. Juga hubungannya dengan mereka sebagai mahasiswa terutama di ITB ini. Disini organisasi kemahasiswaan akan dikerucutkan lagi menuju ke himpunan mahasiswa jurusan. Seperti di latar belakang mahasiswa yang ada adalah pengertiannya secara teoritis, dan mereka diharapkan dapat mencari secara nyatanya juga apakah itu organisasi, dan apakah itu organisasi kemahasiswaan.

Metode:

Plan A : Seminar atau (ngundang pembicara)Dalam hal ini akan mengundang pembicara dari MTI yang akan menyampaikan materi mengenai kemahasiswaan, untuk materi kenapa ada organisasi mahasiswa dan tujuan organisasi kemahasiswaan Alat Ukur : Review mingguan buku PABRIKIndikator keberhasilan: TI-MRI dapat menjelaskan apa itu kemahasiswaan, kenapa ada organisasi mahasiswa dan tujuan organisasi mahasiswa secara umum dalam review.Parameter keberhasilan: Dalam review terdapat keyword Mahasiswa itu insan akademis, dan organisasi kemahasiswaan sebagai sebuah wadah untuk membuat Ca-MTI menjadi sebuah mahasiswa yang lengkap di ITB.

Plan B : FGD kelompok mentorDalam hal ini akan per mentor dari kelompoknya dari MTI yang akan menyampaikan materi mengenai kemahasiswaan, mengapa ada organisasi mahasiswa dan tujuan organisasi kemahasiswaan

Alat Ukur : Review mingguan buku PABRIKIndikator keberhasilan: Ca-MTI dapat menjelaskan apa itu kemahasiswaan, kenapa ada organisasi mahasiswa dan tujuan organisasi mahasiswa secara umum dalam review.Parameter Keberhasilan: Dalam review terdapat keyword Mahasiswa itu insan akademis, dan organisasi kemahasiswaan sebagai sebuah wadah untuk membuat Ca-MTI menjadi sebuah mahasiswa yang lengkap di ITB.

Plan C : Tugas wawancara1. Wawancara dengan Keluarga Ca-MTI masing-masing mengenai apa itu arti seorang mahasiswa, tugas dan peran mahasiswa saat ini.(per orangan lalu disatukan kesimpulannya sebagai satu kelompok mentor) 2. Wawancara dengan Kahim/orang yang ditunjuk kahim dan ketua unit tentang fungsi organisasi kemahasiswaan terutama himpunan di kampus ITB.(kelompok mentor)Alat Ukur : Laporan per kelompok mentorIndikator Keberhasilan: Ca-MTI membuat tugas wawancara.Parameter Keberhasilan: Setiap kelompok mentor Ca-MTI membuat tugas wawancara. b. Ke-TI MRI-an

Ke Ti MRIan disini berarti segala hal yang berhubungan dengan mereka sebagai mahasiswa TI-MRI. KeTI-MRI an perlu diberikan karena Ca-MTI harus sadar akan posisi dan perannya sebagai mahasiswa TI-MRI ITB 2012. Pada materi ini akan diajarkan mengenail tools-tools mereka sebagai mahasiswa TI-MRI, soft skill-soft skill yang patut dimiliki oleh mahasiswa TI-MRI, juga aplikasi ke TI-MRIannya sebagai mahasiswa.

Sub materi: Ke TI-MRI an sebagai mahasiswa.Ca-MTI mengerti apakah aplikasi keTI-MRI dalam kesehariannya sebagai mahasiswa ITB, serta mengetahui apa saja yang diharapkan dari mereka sebagai mahasiswa TI-MRI. Aplikasi ke TI-MRiannya dalam hidup sebagai mahasiswa dan dalam kegiatannya.

Metode:

Plan A : FGD dengan Tokoh dari MTI/MentorPer per grup mentor membahas tentang apakah yang diperlukan sebagai mahasiswa TI-MRI, dari brainstorming satu kelompok. Alat Ukur: Review materi di buku PABRIK.Indikator alat ukur: Review materi yang berisi tentang arti TI MRI menurut mereka serta seperti apakah mahasiswa TI MRI yang diharapkanParameter Keberhasilan: Dalam review terdapat kata kunci pola pikir dan karakter sebagai TI MRI dalam kemahasiswaan yang menjadi senjata utamanya

Plan B : Seminar dari Pembicara di MTI(Kalau jumlah orang tidak mencukupi)Memanggil tokoh dari MTI untuk meminta menjelaskan apakah itu sebenarnya teknik industri dan manajemen rekayasa industri. Serta menjelaskan apa yang diharapkan sebagai mahasiswa TI-MRI memiliki skill skill apa.Alat Ukur: Review materi di buku pabrikIndikator alat ukur: Review materi yang berisi tentang arti TI MRI menurut mereka serta seperti apakah mahasiswa TI MRI yang diharapkanParameter Keberhasilan: Dalam review terdapat kata kunci pola pikir dan karakter sebagai TI MRI dalam kemahasiswaan yang menjadi senjata utamanya

Sub Materi : Tools seorang mahasiswa TI MRI (Fishbone)Ca-MTI mengerti bagaimana cara memakai fishbone, sebuah tools dasar yang harus dimili ki oleh mahasiswa TI-MRI, aplikasinya dan akhirnya apakah hasilnya baik dan benar.

Metode:

Plan C. Pengajaran di kelompok mentor dan pembuatan fishbone per pesertaDisini dalam kelompok per mentor akan diajarkan cara membuat fishbone dan pemakain fishbone yang baik dan benar. Setiap Ca-MTI akan diminta membuat fishbone tentang sebuah masalah agar semuanya mengerti cara memakai fishbone.Alat Ukur: Fishbone yang dibuat Ca-MTI(per orangan)Indikator keberhasilan: (per orangan)Ca-MTI dapat membuat fishboneParameter keberhasila: Dalam fishbone yang dibuat Ca-MTI terdapat dengan jelas symptoms (man machine material methods environment money(kalo ada) dan bisa menentukan root causenya.

Sub Materi : Soft skillEfektif, efisien, inovatif, evaluatif, holistik (helicopter view), solutif, team management, time management, systemic thinking. Disini Ca-MTI dapat diharapkan memiliki soft skill soft skill yang patut dimiliki seorang mahasiswa TI-MRI. Soft skill ini yang kami rasa menjadi senjata seorang mahasiswa TI-MRI dan yang paling minimal diperlukan seorang Ca-MTI.

Plan D. Metode: Amazing RaceCa-MTI akan mengikuti amazing race yang diadakan di sekeliling kampus, per per pos amazing race akan memiliki games-games yang dapat menunjukkan soft skill soft skill yang diperlukan seorang mahasiswa TI-MRI dan sebagai Ca-MTI.Indikator keberhasilan: Seluruh kelompok mentor Ca-MTI dapat menyelesaikan pos-pos yang diberikanParameter keberhasilan: Seluruh kelompok mentor Ca-MTI dapat menyelesaikan pos-pos yang diberikan dengan nilai minimal 2.5 dari total nilai keseluruhan(Penilaian menggunakan A,B,C,D)

c. KeMTIan

Ca-MTI diharapkan bahwa mereka mengerti kenapa mereka harus memasuki MTI baik dari segi posisi mereka sebagai mahasiswa maupun sebagai dirinya sendiri dan mengetahui bahwa saat memasuki MTI ada tanggung jawab yang harus diemban oleh anggotanya. Ca MTI juga harus tahu mengenai divisi divisi di MTI dan memperkuat komitmen mereka untuk berMTI nantinya

Sub materi : Karya-Karya MTI, serta penanaman rasa ingin tahu (Tri Dharma)Disini Ca-MTI melihat karya sebagai mahasiswa TI-MRI sebagai anggota MTI itu apa, terutama dalam bidang keilmuannya. Disini akan ditampilkan pemenang dan peserta lomba-lomba keilmuan TI-MRI. Ditonjolkan bahwa keilmuan MTI bukan saja bergerak di bidang kemahasiswaan tapi juga di bidang keilmuan. Disini juga ditanamkan bahwa sebagai mahasiswa kita harus mencari ilmu diluar kelas, ada rasa keingintahuan untuk mencari tahu tentang keilmuan kita dan perkembangannya.

Metode:

Plan E. FGD (Karya Karya MTI)FGD akan dilakukan dengan anggota MTI yang sudah pernah mengikuti lomba-lomba juga dengan anggota MTI-C agar TI-MRI dapat mengetahui karya-karya apa saja yang dapat dibuat oleh mahasiswa TI-MRI dan aplikasi keilmuannya.Alat Ukur: Review materi di buku PABRIKIndikator keberhasilan: Ca-MTI membuat review tentang karya MTIParameter keberhasilan: Dalam review Ca-MTI terdapat contoh-contoh karya MTI yang dilakukan oleh massa MTI (minimal 3), dan dalam review Ca-MTI mengerti bahwa mereka harus menggunakan keTI-MRIannya dan MTI sebagai tempat untuk berkarya.

Sub Materi: Pengenalan divisi divisi di MTI, serta kegiatan per divisi di MTICa-MTI tahu dan mengerti tentang divisi-divisi di MTI, pembagiannya per departemen serta kegiatan masing-masing divisi. Disini diharapkan Ca-MTI dapat menemukan sebuah divisi yang sesuai dengan minat dan bakatnya, membantu why personalnya untuk berMTI. Pengenalan berisi tentang kegiatan divisi, dan tujuan per divisi di MTI, serta peran divisi tersebut untuk MTI.

Metode:

G. Pertemuan dengan per divisiCa-MTI akan dibagi perkelompok mentor bertemu dengan per divisi2 di MTI, penjelasan akan diberikan oleh ketua divisi dan beberapa anggota divisinya. Per departemen akan disebar di berbagai tempat di kampus/daerah labtek 3 dan per departemen akan dipecah lagi per divisi sehingga 1 divisi nantinya akan memegang 1 kelompok, dalam pengenalan ada permainan yang menggambarkan kegiatan per divisinya.Alat Ukur: Review materi dengan kuisIndikator keberhasilan: Ca-MTI dapat menjawab pertanyaan kuis dengan benarParameter keberhasilan: Seangkatan Ca-MTI yang hadir pada interaksi hari tersebut dapat menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebanyak 70%Buffering bagi yang tidak datang menggunakan review buku PABRIK. Dalam review terdapat dengan jelas divisi apa saja yang ada di MTI dan kegiatannya.PJ: Asti Nabila Cumi

Sub Materi:Budaya MTI(baik maupun buruknya)Ca-MTI mengerti lebih dalam tentang budaya di MTI, kelebihan serta kekurangan di MTI dan kondisi real di MTI. Ca-MTI harus mengerti budaya MTI, agar mereka dapat mengerti kondisi MTI sepenuhnya, ada pepatah tak kenal maka tak sayang, maka mereka harus mengenal MTI sepenuhnya juga agar mereka dapat menjadi sayang ke MTI serta bersamaan dengan pesan lebih baik dapat mengerti peran mereka dalam membuat MTI lebih baik lagi.

Sub Materi:Why masuk MTICa-MTI harus memiliki sebuah alasan sendiri kenapa mereka ingin masuk MTI. Sebagai Ca-MTI, terdapat sebuah alasan secara teoritis mengapa mereka harus masuk MTI, namun diperlukan juga sebuah alasan dari dirinya kenapa dia sebagai seorang individu akan berMTI.Disini akan dites kekonsistensiannya dan diperkuat alasan mereka ingin masuk MTI. Disini diharapkan bahwa yang ingin dihindari adalah jawaban tidak tahu, dan memperkuat alasan yang dimilikinya.

Sub Materi:Pesan bahwa mereka dapat membuat MTI lebih baik lagiCa-MTI diberikan sebuah pesan bahwa MTI masih jauh dari keidealan namun merekalah yang bisa membuat MTI menjadi lebih baik lagi. Pesan itu diberikan kepada semua orang dan diharapkan menjadi sebuah pesan kolektif kepada mereka semua.

Metode:

H. Tugas Wawancara perseorangan dengan Massa MTI Ca-MTI akan melakukan wawancara dengan Massa MTI dengan TOR yang diberikan, dalam wawancara ini Ca-MTI akan mempelajari tentang budaya MTI,baik dan buruknya, serta massa MTI memberikan harapannya kepada masing-masing ca-MTI bahwa mereka bisa membuat MTI menjadi lebih baik lagi. Pelaporan tugas dibagi jadi 2 buah1. Budaya MTI dan pesan membuat MTI menjadi lebih baik lagi.Alat Ukur: Video Seangkatan Ca-MTIIndikator Keberhasilan: Ca-MTI membuat video yang meragakan isi wawancara tersebut.Parameter Keberhasilan: Video isi wawancara: Ca-MTI membuat video berisikan budaya MTI dan pesan bahwa mereka bisa membuat MTI lebih baik lagi serta cara-cara mereka bisa membuat MTI lebih baik lagi setelah mengetahui baik dan buruknya2. Why masuk MTIAlat Ukur: Esai PerseoranganIndikator Keberhasilan: Ca-MTI dapat membuat esai kenapa dia ingin masuk MTIParameter Keberhasilan: Dalam esai alasan yang tertulis harus berdasarkan dia sebagai mahasiswa, dan alasan pribadinya kenapa dia masuk MTI.Esai ini nantinya akan digunakan sebagai semacam sebuah tulisan yang akan mengingatkan dia untuk berkomitmen selama osjur.Kemasyarakatan

Ca- MTI harus sadar akan perannya dalam sisi kemasyarakatan, mengerti terutama kenapa harus ada pergerakan dan bentuk bentuk pergerakan, serta mengerti bagaimana cara bergerak sejalan dengan keiluman TI dan MRInya.a. Kesadaran berbangsa

Disini diharapkan bahwa Ca-MTI sadar akan keadaan bangsanya baik maupun buruknya, diharapkan bahwa dengan menunjukkan keindahannya akan memacu keinginan untuk bergerak memperbaiki setelah melihat kekurangannya.

Sub Materi: Kebanggaan akan Indonesia: (cek dengan OSKM)Ca-MTI mengerti akan betapa kayanya Indonesia itu sendiri, mengerti akan kelebihannya kelebihannya serta potensinya, juga mencari dari dirinya sendiri apakah alasan kecintaan terbesarnya terhadap bangsa Indonesia.

Metode:

Plan I. Presentasi: Ca-MTI akan diminta untuk menjadi seorang salesman, yang menjual Indonesia kepada seorang pembeli(mentor kelompok).Mereka harus mencari apa yang bisa menjadi selling point Indonesia dan mempresentasikannya kepada pembeli. Presentasi akan dilakukan per kelompok mentor akan membuat presentasi mengenai apa yang bisa dijual dari Indonesia, contoh: budayanya, produknya, alamnya, dll misalnya: sepatu kulit. Beda-beda provinsi, potensi daerah. Dibuat sebuah lombaAlat Ukur: Presentasi Ca-MTI perseorangan yang dinilai oleh juri(mentor dan mdp pemegang kelompok) penilaian sesuai TOR.Indikator Keberhasilan: Dalam presentasi, Ca-MTI dapat menunjukkan poin poin yang dapat dibanggakan dari Indonesia/ yang akan dijualParameter Keberhasilan: Penilaian yang didapatkan minimal BC (penilaian menggunakan A,B,C,D)

Sub Materi:Kondisi Indonesia saat ini: Ca-MTI harus mengerti kondisi asli bangsanya dimulai dari daerah sekitar, mengerti bahwa terdapat permasalahan dan potensi di Indonesia sendiri dan ada kesadaran untuk mengikuti perkembangan di Indonesia.

Plan J. Metode : Observasi daerah dan wawancara penduduk setempat (industri, rakyat) Disini Ca-MTI akan diminta sebagai satu kelompok mentor/ setengah kelompok mentor untuk mengunjungi daerah-daerah sekitar bandung, mewawancara seorang petinggi disana dan bertanya tentang daerah disana sesuai TOR yang dibuat. TLAlat Ukur: Video, Laporan hasil observasi (kelompok mentor)Indikator keberhasilan: Ca-MTI membuat video observasi.Ca-MTi membuat laporan hasil observasi.Parameter keberhasilan: Dalam video menggambar daerah yang terobservasi.dalam kaporan Ca-MTI dapat menjawab pertanyaan2 yang diberikan(pertanyaan disediakan oleh pengkader).

b. Pergerakan

Sub materi:Pergerakan sebagai TI-MRICa-MTI dapat melihat bagaimana cara melakukan pergerakan ke masyarakat terutama melihat kapasitas dirinya sebagai mahasiswa TI-MRI, hal ini berarti membuat Ca-MTI bermasyarakat menggunakan pola pikir ke TI-MRIannya yang berarti mencari dan menjawab masalah yang tepat.Plan L. SeminarCa-MTI akan mengikuti sebuah seminar yang dipimpin oleh seorang massa MTI tentang bergerak dengan ke TI-MRI annya. Alat Ukur: Review kelompok mentorIndikator keberhasilan: Dalam review Ca-MTI dapat mengerti bagaimana bergerak sebagai mahasiswa TI-MRIParameter keberhasilan: Dalam review terdapat keyword bahwa pergerakan TI-MRI itu mencari masalah yang tepat, menjawab masalah yang tepat.

Sub Materi:Contoh&Aplikasi pergerakanCa-MTI dapat mengetahui contoh-contoh pergerakan yang dapat dilakukannya, dihubungkan dengan realita bangsa, dapat menggunakan beberapa tools dasar untuk dapat mencari dan memikirkan solusi untuk masalah-masalah di tempat yang di observasinya.

Plan M. Diskusi grup mentorCa-MTI akan diberikan sebuah contoh oleh mentor masing masing mengenai contoh pergerakan simpel di kemahasiswaan yang paling dekat dengan saat ini. Lalu mendiskusikannya dengan kelompok.Alat Ukur: Tugas

Plan tugas : Membuat Prototype solusi akan masalah pada observasi yang sudah dilakukan sebelumnya dengan mengaplikasikan ke TI-MRI annyaCa-MTI akan diminta untuk membuat sebuah solusi dari hasil observasi yang sudah dilakukannya saat menganalisa kondisi bangsa. Solusi yang diminta disini harus menjawab masalah yang tepat dan dianjurkan menggunakan fishbone untuk mencarinya. Tugas dibuat dengan pendampingan mentor dan akan dipresentasikan. Alat Ukur: presentasi per kelompokIndikator Keberhasilan: Presentasi kelompok mentor berisi tentang solusi yang ditawarkanParameter Keberhasilan: Penilaian terhadap solusi yang ditawarkan melebihi BC(Penialaian A,B,C,D dilakukan oleh mentor)

Kekeluargaan

Ca-MTI diharapkan memiliki rasa kekeluargaan yang kuat sebelum memasuki MTI, rasa kekeluargaan ini dilihat dapat berguna untuk berbagai hal, menjadi amplifier untuk memperkuat pergerakan, menjadi supporting untuk menarik komitmen Ca-MTI ke dalam MTI nanti saat sudah dilantik, a. Saling Kenal

TI MRI harus mengenal 1 angkatannya, mengenal disini berarti hafal nama dan wajah, serta tahu kepribadian diluar permukannya. Contoh: baik, pendiam itu tidak diperbolehkan, diperukan lebih spesifik lagi. (Disiapkan kata2 mana yang dianggap mendeskripsikan kulitnya saja agar Ca-MTI tidak memakainya)

Metode:

Plan A : Buku PABRIK MTIBuku angkatan ini diupayakan untuk diberikan kepada tiap-tiap individu objek kader angkatan 2012. Buku angkatan ini merupakan media untuk semua orang datang semu dan kenalan satu sama lain. Di dalam buku angkatan ini terdapat beberapa konten yang harus diisi yaitu :

a. Catatan apa yang kalian dapat selama minggu interaksi.Catatan berisi esensi dari hal yang didapat selama interaksi weekend

b. Biodata teman: Nama lengkap, nama panggilan, NIM, tanda tangan, foto, kesan dari teman untuk pemilik buku (minimal 4 kalimat), pengalaman paling menarik bersama.

c. Galeri foto kelompok Setiap bertukar kelompok mentor, tiap kelompok harus foto di tempat makan di Bandung

Buku Kaderisasi Awal ini diberikan secara fasa. Dimana 2 minggu pertama kita meminta untuk mengisi Nama, Nim serta Foto beserta barang pribadinya. Minggu2 kedepannya kita meminta mereka mengisi kesan teman2nya, serta pengalaman paling menarik.Alat Ukur: Cek MDP/Inspeksi dadakan/Cek Lapangan setiap interaksiIndikator Keberhasilan: Buku Angkatan Terisi, dengan pendetilan indikator per minggunya oleh MDP. Inspeksi dadakan berhasilParameter Keberhasilan: Buku angkatan terisi 100% oleh semua peserta dengan segala kelengkapannyaDari cek lapangan saling kenal, minimal 3 berhasil. (Cek akan diadakan setiap interaksi)

Plan B : Video Saling KenalCa-MTi membuat video seangkatan, dimana per orang akan mendeskripsikan nim atas dan bawahnya dengan ketentuan yang berlaku.(tidak boleh pakai kata2 permukaan)Alat Ukur: Cek MDPIndikator keberhasilan: Ca-MTI dapat dideskripsikan dengan baik di videoParameter keberhasilan: Seluruh Ca-MTI dapat dideskripsikan dengan baik di video

b. Mengetahui angkatan seperti apa yang ingin dibentuk dalam sisi kekeluargaannya

Ca-MTI tahu angkatan seperti apakah yang dibentuk oleh mereka, tentu saja akan diarahkan agar minimal sesuai dengan kekeluargaan yang diharapkan di pabrik MTI ini. Angkatan yang mereka harapkan akan didiskusikan, dan tentu saja harus mencakup nilai kekeluargaan yang akan diturunkan dalam Pabrik MTI ini.

Metode :

Plan A : ForumCa-MTI akan diajak berdiskusi dalam sebuah forum, mereka akan Alat Ukur: Hasil karya Ca-MTI(Karton putih), Cek lapangan.Indikator keberhasilan: Ca-MTI dapat memberitahukan angkatan apa yang diinginkanParameter keberhasilan: Ca-MTI dapat memberitahukan angkatan apa yang diinginkan dan dalam harapannya berisi kekeluargaan,yang saling memilikisebagai prasyarat minimal.

c. Aplikasi nilai nilai kekeluargaan dalam keseharian

Ca-MTI diharapkan dapat menunjukkan kekeluargaan angkatan mereka dalam kesehariannya, menjalankan nilai-nilai yang diharapkan di angkatan mereka dan yang diharapkan oleh pengkader. Aplikasi ini berupa menunjukkan nilai simpatinya, tidak butanya, apresiasifnya dan saling memilikinya dalam interaksi dengan pengkader dan diluar interaksi dengan pengkader.

Sub Materi : Simpati

Tugas : Metode PemulanganCa-MTI akan membuat metode pemulangan yang akan digunakan setiap kali interaksi berjalan sampai malam.Poinnya adalah cewek didahulukan sebagai parameter utama.Alat Ukur: Cek Lapangan dan cek MDPIndikator keberhasilan: Seluruh wanita TI-MRI 2012 pulangnya jelas saat dilakukan SidakParameter Keberhasilan: Seluruh wanita TI-MRI 2012 pulangnya jelas saat dilakukan sidak, dari 3 kali percobaan minimal 3 berhasil.

Metode : Cek Pita MerahMengetahui teman-temannya yang menggunakan pita merah dan kenapaTI-MRI 2012 mengetahui siapa saja teman-temannya yang memakai pita merah dan apa penyakitnya.Alat Ukur: Cek Lapangan Indikator keberhasilan: Saat di cek lapangan TI-MRI dapat berhasil menjawab siapa saja yang berpita merah dan apa penyakitnyaParameter keberhasilan: Saat di cek lapangan TI-MRI dapat berhasil menjawab siapa saja yang berpita merah dan apa penyakitnya dan berhasil dari 3 kali dicek sebanyak 1 kali.

d. Tidak buta

Metode :

Plan A : Skenario tas Hukuman untuk orang yang telat tanpa alasan dan tanpa izin, dia push up bersama tasnya. Alat Ukur: Reaksi AngkatanIndikator keberhasilan: Angkatan bereaksi terhadap temannya yang dihukumParameter keberhasilan: Angkatan bereaksi menahan tas temannya saat temannya sedang pushup, bukan dengan pushup bareng.

Plan B : Skenario capek bersama Hukuman untuk yang salah atau bertanggungjawab, bukan semua. Ketika yang tidak bersalah atau tidak bertanggung jawab ikut menanggung konsekuensi, akan dibiarkan saja, tapi di akhir konsekuensi akan ditanyakan, apakah yang dilakukan membantu perumusan solusi.Alat Ukur: Reaksi LapanganIndikator Keberhasilan: Ca-MTI bereaksi terhadap temannya yang disuruh pushupParameter Keberhasilan: Ca-MTI 2012 dapat berkata bahwa turun menjalani hukuman bersama-sama walaupun yang salah hanya 1 orang tidak memberikan solusi apapun.

Plan C : Skenario telat Kebiasaan telat bersama harus diubah, disini TI-MRI dibiasakan untuk hadir on time walaupun tidak seangkatan, dimana yang ditekankan adalah bukan menunggu teman yang telat tetapi caranya agar semua teman2nya tidak telat dan on-time.Alat Ukur: Reaksi peserta di lapanganIndikator Keberhasilan: Ca-MTI bereaksi terhadap temannya yang on-time sendiri/beberapa orangParameter keberhasilan: Ca-MTI mengerti bahwa yang benar adalah on-time bersama

e. Saling Memiliki

Metode:

Perlengkapan angkatanCa-MTI memiliki sebuah identitas yang dimiliki bersama-sama, hal ini menjadi penanda bahwa mereka adalah satu angkatan. Perlengkapan angkatan harus dibuat berdasarkan bentuk angkatan yang ingin dibuatnya.

a. Lagu angkatanCa-MTI dapat membuat dan seangkatan hafal akan lagu angkatannya dengan durasi minimal 2 menit. Alat Ukur: Cek lapanganIndikator keberhasilan: Ca-MTI hafal akan lagu angkatannyaParameter keberhasilan: Ca-MTI seangkatan hafal akan lagu angkatannya

b. Jargon AngkatanCa-MTI dapat membuat sebuah yel-yel yang dapat menyemangati angkatannyaAlat Ukur: Cek lapanganIndikator keberhasilan: Ca-MTI hafal akan yel-yel angkatannyaParameter keberhasilan: Ca-MTI seangkatan hafal akan yel-yel angkatannya

c. Logo angkatan: Ca-MTI dapat membuat dan memaknai sebuah logo tentang angkatannya.Alat Ukur: Cek lapanganIndikator keberhasilan: Ca-MTI mengerti akan makna logo angkatannya, dan bisa menyebutkan dalam dirinya ada hal-hal yang tertera di dalam makna logo angkatan tersebut.Parameter keberhasilan: Seangkatan Ca-MTI mengerti akan makna logo angkatannya, dan bisa menyebutkan dalam dirinya ada hal-hal yang tertera di dalam makna logo angkatan tersebut.

d. Baju angkatan: Ca-MTI dapat membuat baju angkatan handmade. Di baju angkatan terdapat logo angkatan dan NIM perorangnya.Indikator Keberhasilan: Ca-MTI memiliki dan membuat baju angkatan sesuai ketentuanParameter Keberhasilan: Seangkatan Ca-MTI memiliki dan membuat baju angkatan sesuai ketentuan

R.PBBCa-MTI akan dites mengenai PBB selama keberjalanan PABRIK MTI. PBB yang berhasil dijalankan berdasarkan hitungan berarti mereka sudah percaya satu sama lain dan yakin dengan teman-temannya. Hitungan default PBB sebanyak 60 hitungan dan akan semakin berkurang setiap kali mereka mencapai target. PBB juga diharapkan menambah waktu mereka bersama saat latihan PBB nantinya.Alat Ukur: Cek lapanganIndikator Keberhasilan: Ca-MTI dapat membentuk barisan yang rapi sesuai hitungan minimalParameter Keberhasilan: Ca-MTI dapat membentuk barusan yang rapi sesuai hitungan minimal 60 hitungan.

T.Metode : Skenario ancaman keluarAda salah satu peserta yang diancam keluar, kemudian menyuruh teman-temannya untuk datang menjemput agar bisa dibela. Ini dilakukan mendekati pelantikan sebagai salah satu tes akhir akan kekeluargaan mereka. Alat Ukur: Jumlah orang yang datang, reaksi di lapanganIndikator keberhasilan: Ca-MTI dapat datang ke kampus untuk menjemput teman mereka yang disandera, Ca-MTI bereaksi terhadap teman mereka yang akan dikeluarkanParameter keberhasilan: Ca-MTI yang dapat datang ke kampus sebanyak orang yang dijanjikan, seangkatan Ca-MTI menolak akan temannya dikeluarkan.

U.Metode : Jalan-jalan dan masakSeangkatan pergi ke sebuah tempat dan disana mereka akan melakukan masak bareng disana dan kegiatan sebagai satu angkatan. Tempat: Trek Dago Pakar-MaribayaDan di pos terakhir di maribaya akan melakukan kegiatan masak seangkatan.Alat ukur: Jumlah orang yang berkontribusi selamat kegiatan masak, dan jumlah peserta yang sampai di tujuan dengan sepenuhnya.Kontribusi(Masak, nyuci, bersih-bersih, penyiapan)Indikator Keberhasilan: Satu angkatan dapat sampai ke tempat awal(ijin dihitung), satu angkatan bisa sampai ke tujuan semua, satu angkatan berkontribusi semua dalam memasak.

V.Metode : Semua peserta yang absen harus jelas alasannya dengan jelas izinnyaHal ini dilakukan agar semua orang jelas kemana dan terdapat rasa kekeluargannya dengan mengetahui kenapa temannya izin. Alat Ukur: Cek Lapangan Indikator keberhasilan: TI-MRI 2012 lengkap kehadiran dengan izin Parameter keberhasilan: Ca-MTI lengkap kehadiran dengan izin minimal 3 kali selama pabrik MTI.

f. Mengerti guna kekeluargaan sebagai mahasiswa dan dalam organisasi kemahasiswaanCa-MTI diharapkan dapat mengerti apakan guna kekeluargaan dalam posisi mereka sebagai mahasiswa dan dalam organisasi kemahasiswaan sendiri. Kekeluargaan disini berguna sebagai amplifier dalam pergerakan, sehingga pergerakan yang dihasilkan akan jauh lebih besar efeknya dibandingkan dia sendirian.

W. Metode: ForumCa-MTI akan dipimpin dalam sebuah forum besar sambil berpikir bersama apa itu kegunaan kekeluargaan sebagai mahasiswa dan dalam organisasi kemahasiswaan.Alat Ukur: ReviewIndikator keberhasilan: Ca-MTI dapat memberitahu apa itu guna kekeluargaan dalam fungsinya sebagai mahasiswa dan dalam organisasi kemahasiswaanParameter keberhasilan: Dalam review Ca-MTI dapat menyebutkan bahwa kekeluargaan adalah amplifier, sebagai penguat bukan komponen utama

Peran dan Fungsi SwastaPertemuan Swasta sendiri sudah ada rancangannya, dan untuk tahun ini akan ada 2 pertemuan swasta, dan semuanya tidak dilakukan malam hari. Semuanya di siang hari. Dari kami sendiri harus ada pertemuan dengan swasta karena memperkuat impresi PABRIK ini. Swasta adalah orang-orang yang akhirnya akan menjadi cerminan kepada Ca-MTI bagaimanakah hasil2 dari ouput akhir/hampir akhir mahasiswa yang bernaung di MTI. Maka dari itu peran Swasta disini lebih ke kakak yang menyambut adiknya dan membantunya selama proses keberjalanan PABRIK ini. Kalau di rancangannya kita membagi pertemuan swasta ini menjadi 2 tahap 1. Perkenalan: Jadi disini Ca-MTI akan berkenalan dengan swasta, disini mungkin lebih dominan swasta bercerita bagaimana kesan di MTI, menanyakan masalah kepada Ca-MTI selama PABRIK ini dan memberikan masukan. Flow: Santai2. Pertemuan ke 2 ini berisikan pertanyaan besar kepada Ca-MTI, mau apa di MTI nantinya? Sebagai perorangan dan sebagai seangkatan? Kalau mereka bisa jawab bagus kalo ga bisa ya jadiin ini semacam pr untuk diselesaikan. Juga Swasta disini yang menjadi pengajak ke Ca-MTI untuk ikut ngarak bareng(visible ga bang ini?),jadi kesannya mereka diminta bantuan oleh kakaknya dibandingkan disuruh oleh orang2 yang lagi mengkader mereka. Flow: santaiDilihat bahwa pertemuan swasta semuanya santai,kenapa santai? Seperti yang dibilang swasta disini haruslah sebagai kakak yang paling mengayomi adik2nya, yang bijak menghadapi masalah, kalau flownya mencekam, besar kemungkinan bahwa peran ini sulit terpenuhi. kami ngeplot sendiri akan ada sebuah momen dimana Swasta menagih janji2nya Ca-MTI, dan itu bisa dilakukan saat malam pelantikan. Semua hal yang terjadi diluar interaksi dengan swasta bukan menjadi topik bahasan swasta dengan Ca-MTI. Jadi gimanapun mereka berperforma selama interaksi sehari2 dengan pengkader 2011 tidak akan menjadi bahan saat pertemuan swasta. Yang menjadi topik saat interaksi swasta adalah hal2 yang menjadi pembicaraan antara swasta dengan Ca-MTI. Janji yang boleh ditagih adalah janji Ca-MTI dengan swasta, bukan diluar itu.