gkri exodus - rec.or.idrec.or.id/emagz/e-magz-edisi-24-juli-2016.pdf · e magz khotbah minggu |...

34

Upload: vodiep

Post on 13-Feb-2018

301 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia
Page 2: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

GKRI EXODUSA CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER

Panggilan beribadah Pengkhotbah

Votum Pengkhotbah

Bacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi JemaatDoa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & JemaatPujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah Pengkhotbah

Persembahan Liturgos & Jemaat

Doa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah

Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah

Susunan Liturgi Ibadah Minggu

Hamba Tuhan GKRI ExodusGEMBALA SIDANG SENIOR

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]

GEMBALA BAVARIAN

Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]

2

GEMBALA LOKAL NGINDEN

Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.ATelp : 0812 3378 0070Email: [email protected]

Page 3: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Bagian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-

karunia roh dan penggunaannya da-lam ibadah. Sebagai sebuah penutup, bagian ini mengulang kembali poin penting yang ingin ditegaskan oleh Paulus, yaitu supaya jemaat menging-inkan karunia-karunia roh dan meng-gunakannya dengan benar (ayat 39-40). Namun, sebelum sampai ke sana, Pau-lus lebih dahulu menyoroti inti persoa-lan di balik semua kekacauan ibadah di Korintus (ayat 36-38). Semua berakar dari kesombongan dan konsep tentang spiritualitas yang keliru.

Ada tiga poin penting yang Paulus sam-paikan di 14:36-40. Semuanya relevan dan penting untuk disimak oleh gere-ja-gereja sekarang.

Tidak ada gereja yang spesial (ayat 36)

Kata ē di awal ayat 36 biasanya menan-dakan sebuah pertanyaan rhetoris (1:13; 6:2-3, 9, 16, 19; 9:6; 10:22; 11:22; 2 Kor 3:1; 11:7). Paulus tidak menanti-kan jawaban, karena jawabannya sudah sedemikian jelas. Pertanyaan ini lebih dimaksudkan sebagai sebuah teguran

Eksposisi 1 Korintus 14:36-40Mimbar GKRI Exodus | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

3

Page 4: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

yang tak terbantahkan.

Jemaat Korintus merasa diri spesial. Pengalaman-pengalaman ro-hani membuat mereka merasa diri ber-beda dengan gereja-gereja lain. Itulah sebabnya dalam beberapa nasihat yang ia berikan kepada jemaat di Korintus, Paulus berusaha menegaskan bahwa ajarannya sesuai dengan kebiasaan di gereja-gereja yang lain (14:34a; 7:17b; 11:16).

Paulus ingin meruntuhkan keangku-han jemaat Korintus. Namun, ia tidak mau terjebak dalam permainan mer-eka. Mereka bermain pada wilayah karunia roh, Paulus pada firman Allah. Dua pertanyaan rhetoris yang ia beri-kan sama-sama berfokus pada firman Allah. Dalam konteks ini “firman Al-lah” merujuk pada Injil Yesus Kristus (2 Kor 4:2-3). Injil adalah firman kebe-naran (Ef 1:13; Kol 1:5; Yak 1:18). Secara hurufiah ayat 36 berbunyi: “Atau dari kalian firman Tuhan datang? Atau-kah untuk kalian saja [firman Tuhan] datang?” Jawaban yang diharapkan tentu saja adalah negatif. Jemaat di Ko-rintus bukan jemaat pertama. Mereka bukan penerima injil satu-satunya.

Strategi Paulus di sini sangat jitu. Ia menjadikan injil sebagai pondasi keber-samaan. Terlepas dari berbagai perbe-

daan yang dimiliki oleh banyak gereja Tuhan, mereka berbagi kesamaan yang fundamental, yaitu Injil Yesus Kristus. Selama mereka meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang mati di kayu salib dan bangkit dari kematian untuk mendamaikan manusia dengan Allah (12:3; 15:3-4), mereka tergolong gereja Tuhan.

Paulus tentu saja tidak meremeh-kan perbedaan-perbedaan lain. Seti-ap gereja seyogyanya memiliki kesat-uan iman, pengetahuan yang benar, dan kedewasaan (Ef 4:13 “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai den-gan kepenuhan Kristus”). Ada banyak kesamaan-kesamaan lain yang perlu diupayakan bersama.

Walaupun demikian, kita tidak boleh terlalu terpaku pada perbedaan seh-ingga melupakan kesamaan yang men-dasar, yaitu Injil Yesus Kristus. Injil seharusnya menjadi perekat yang mem-persatukan. Jangan sampai perbedaan denominasi menghalangi kita untuk bermitra.

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

4

Page 5: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

Pengalaman rohani ha-rus seturut dengan fir-

man Tuhan (ayat 37-38)

Ayat 37 dimulai dengan frasa “Jika ses-eorang menganggap dirinya…” (ei tis dokei). Ungkapan ini sudah muncul sebelumnya. Jemaat Korintus men-ganggap diri berhikmat (3:18). Mere-ka menganggap diri memiliki penge-tahuan (8:2). Mereka menganggap diri memiliki karunia-karunia roh (14:37).

Semua orang boleh menilai dirinya, tetapi tidak semua anggapan itu adalah benar. Dalam kasus jemaat Korintus, anggapan-anggapan itu ternyata keliru. Perasaan bisa menipu. Pemikiran prib-adi juga tidak kebal kekeliruan.

Standar pengukuran terbaik adalah re-spons terhadap ajaran rasuli (14:37b). Paulus menegaskan bahwa siapa yang mengaku menerima karunia rohani dari Roh, ia pasti juga dimampukan un-

tuk menyadari ajaran rasuli (LAI:TB “ia harus sadar bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan”). “Menyadari” (epiginōskō) di sini lebih ke arah “mengakui” (RSV/NIV/ESV), bukan sekadar “mengetahui.” Menge-tahui tanpa mengakui tidak akan ada gunanya.

Bagi yang tidak mengakui ajaran ra-suli, sebuah bahaya siap mengancam: agnoeita (ayat 38b). Kata ini berben-tuk pasif, tetapi tidak diketahui dengan jelas siapa subjek yang diasumsikan da-lam kata kerja ini. Penerjemah LAI:TB memilih penerima surat sebagai subjek (“janganlah kamu mengindahkan dia”). Mayoritas versi Inggris hanya menye-diakan terjemahan hurufiah: “ia tidak diakui.”

Sesuai dengan tata bahasa Yunani, se-buah kata kerja pasif yang tidak diser-tai subjek secara eksplisit berarti men-gasumsikan Allah sebagai subjeknya. Ini biasanya disebut pasif ilahi (divine passive). Maksudnya, orang yang ti-dak mengakui ajaran rasuli tidak akan diakui oleh Allah.

Jikalau peringatan keras Paulus di sini tidak diindahkan, sebuah situasi ironis akan terjadi. Mereka yang merasa diri begitu dekat dengan Allah dan memi-liki segala karunia rohani maupun

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

5

Page 6: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

pengalaman supranatural dengan Dia ternyata adalah orang-orang yang tidak dikenal oleh Allah. Merasa dekat dengan Allah, tetapi tidak dikenal oleh Allah. Itulah yang akan terjadi dengan mereka yang tidak

mengakui ajaran rasuli. Jadi, ukuran kerohanian yang sejati bukanlah kepemi-likan karunia rohani, melainkan kesesuaian dengan ajaran rasuli.

Ibadah harus sopan dan teratur (ayat 39-40) Sejarah mencatat bahwa gereja-gereja sering terjebak pada dua ekstrim: ibadah yang sangat spontan dengan ibadah yang sopan dan teratur. Jenis yang pertama lebih memberi ruang gerak bagi karya Roh Kudus yang nyata. Ada kebebasan dan keleluasaan dalam beribadah. Jenis yang kedua menghadirkan tata ibadah yang indah. Ada suasana khidmat yang tergambar jelas dalam ibadah.

Paulus tidak mau memilih salah satu kutub. Ia tetap mendorong jemaat untuk bernubuat (ayat 39a). Bahkan kata “usahakanlah dirimu” (zēloute) dalam teks Yunani mengandung sebuah penekanan. Kata ini bukan sekadar “mengingink-an,” tetapi sungguh-sungguh menginginkan (ASV/NASB/RSV/ESV “earnestly desire”; NIV “be eager”; KJV “covet”).

Terhadap karunia berbahasa roh pun Paulus tidak memberikan larangan. Ia me-mang tidak memberi dorongan bagi karunia ini, tetapi ia tetap memberi kelelu-asaan. Orang yang berbahasa roh dalam ibadah tidak boleh dilarang (ayat 39b), selama karunia itu digunakan dengan tepat (bdk. ayat 27-28).

Ibadah yang kharismatik (dalam arti diwarnai dengan berbagai karunia roh) ti-dak berarti mengumbar kebebasan tanpa batas. Allah tidak menyukai kekacauan (ayat 33). Ibadah harus dilakukan di dalam kesopanan dan keteraturan. Ibadah Kristen tidak akan mengejar kebebasan sampai mengorbankan kesopanan. Iba-dah yang benar tidak akan mengagungkan spontanitas yang liar sampai meng-abaikan kekhusukan. Pendeknya, keseimbangan perlu untuk ditegakkan.

6

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 7: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

Tidak peduli seberapa heboh dan bersemangatnya suatu ibadah, semua harus dilakukan dengan penuh kesopanan dan keteraturan. Mengatasnamakan pekerjaan Roh tetapi melupakan kesopanan dan

keteraturan adalah sebuah kesesatan. Roh memang bebas berkarya, namun Ia tidak akan bekerja bertentangan dengan sifat-sifat-Nya. Dia adalah Roh yang teratur. Dia adalah Roh yang lembut. Kekuatan-Nya selalu dinyatakan di dalam keteraturan dan kelembutan.

Bagaimana dengan gereja Saudara? Apakah keunikan yang Tuhan percayakan justru telah menjadi sumber kesombongan? Apakah firman Tuhan sudah men-jadi ukuran di dalam segala sesuatu? Apakah penggunaan karunia-karunia ro-hani sudah diberi ruang yang memadai tetapi tanpa mengorbankan kesopanan dan keteraturan? Kiranya firman Tuhan hari ini menjadi teguran sekaligus tun-tunan bagi kita. Soli Deo Gloria.

7

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 8: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

POKOK DOA SYAFAAT

8

eMAGZ

Pokok Doa Syafaat & Katekismus Heidelberg | #TEACHING

1. Doakan untuk para diaken dan tim diakonia• Doakan untuk para diaken agar dapat melayani Tuhan dengan maksimal dan

efektif.• Doakan agar dengan hikmat Tuhan para diaken dapat mengkoordinir pe-

layanan dari tim diakonia

2. Doakan untuk anak-anak yang memasuki sekolah atau uni-versitas yang baru

• Bersyukur untuk semua persyaratan yang sudah ada• Doakan agar Tuhan menolong dalam semua proses, agar ijin dapat segera kel-

uar

KATEKISMUS HEIDELBERG

Pertanyaan 73: Apa itu ‘pengangkatan menjadi anak’?

JawabanPengangkatan menjadi anak ialah tindakan rahmat Allah yang bebas, di da-lam dan karena Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus. Olehnya, semua orang yang telah dibenarkan terhisab anak-anak-Nya. Nama-Nya diterakan kepada mereka, Roh Anak-Nya dikaruniakan kepada mereka; Dia mengasuh mereka dan mengatur hal-hal mereka bagaikan seorang bapak. Mereka diberi hak atas semua kebebasan dan anugerah istimewa anak-anak Allah dan dijadikan ahli waris semua janji, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus dalam kemuliaan. a. 1Yo 3:1. b. Efe 1:5; Gal 4:4-5. c. Yoh 1:12. d. 2Ko 6:18; Wah 3:12. e. Gal 4:6. f. Maz 103:13; Ams 14:26; Mat 6:32. g. Ibr 6:12; Rom 8:17.

Page 9: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

9

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Apa yang anda harapkan?Menebus Realitas Pernikahan | Hari demi hari

Hari demi hari – Hari demi hariOh Tuhan yang terkasih – Tiga hal

‘ku mohonkan:

Melihat Engkau lebih jelasMengasihi Engkau lebih sungguhMengikuti Engkau lebih dekatHari demi hari

Apa yang kami nyanyikan dengan suk-acita malam itu lebih dari sekadar lagu. Panggilan yang tertuang dalam lirik itu, yang perlu Anda kerjakan, tidak hanya akan berlaku satu kali saja; keti-ga hal itu dimaksudkan untuk menjadi komitmen setiap hari yang akan men-jadi cara hidup yang terus-menerus

dikerjakan. Ketika komitmen dan tin-dakan yang diakibatkannya dijalankan pada pernikahan, sesuatu terjadi, dan begitu hal itu terjadi, Anda tidak akan pernah ingin kembali!

BATA DEMI BATA

Inilah yang saya katakan terus-menerus kepada para pasangan, inilah yang saya usahakan dengan keras untuk saya hidupi dalam pernikahan saya juga. Rekonsiliasi dalam pernikahan harus merupakan gaya hidup, bukan hanya tanggapan yang Anda berikan ketika sesuatu menjadi buruk. Mengapa? Se-bab, Anda adalah orang berdosa yang

Page 10: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

10

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

menikah dengan orang ber-dosa – maka tidak akan ada

hari tanpa kesembronoan, kepentingan diri, kemarahan, kesombongan, mera-sa diri benar, kepahitan, atau ketidak-setiaan yang menampakkan sosoknya yang buruk.

Jika Anda ingin memiliki pernikahan yang menghidupi kesatuan, penger-tian, dan kasih, Anda harus memiliki pendekatan momen kecil pada per-nikahan Anda. Setiap hari kita meletak-kan batu-bata kecil di atas fondasi un-tuk hidup kita nanti. Jadi, Anda harus menganggap diri Anda seorang tukang batu pernikahan. Setiap hari bekerja menambahkan satu per satu lapisan ba-tu-bata yang akan menentukan bentuk dari pernikahan Anda untuk hari-hari, minggu-minggu, dan tahun-tahun ke depan.

Karakter sebuah pernikahan tidak dibentuk dari satu momen besar. Berb-agai hal dalam pernikahan menjadi bu-ruk secara bertahap. Berbagai hal men-jadi manis dan indah secara bertahap. Anda dapat memiliki pernikahan yang baik, tetapi Anda harus mengerti bahwa pernikahan yang baik bukanlah pem-berian yang misterius. Pernikahan yang baik merupakan seperangkat komit-men yang menempa dirinya ke dalam gaya hidup momen demi momen.

REKONSILIASI SEBAGAI GAYA HIDUP: APA ARTINYA?

Sebab kasih Kristus yang menguasai kami,… Dan Kristus telah mati un-tuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka... Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang… (2Kor 5:14-21).

Pasal ini merupakan panggilan terha-dap cara berpikir tertentu dan meng-hidupi hubungan kita dengan Al-lah. Apa yang menjadi panggilan bagi kita dalam hubungan dengan Allah merupakan model yang indah untuk hubungan kita satu sama lain di dalam pernikahan.

Putuskan satu kali untuk menghidu-pi kasih satu sama lain. Ambillah ke-biasaan rekonsiliasi yang menjadi gaya hidup sehari-hari dari pernikahan Anda. Dan buatlah kebiasaan itu se-bagai bagian teratur dari rutinitas se-hari-hari.

Page 11: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

11

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

REKONSILIASI PER-NIKAHAN SEBAGAI

CARA BERPIKIR

Tedd, saudara saya berkata bahwa 95% dari apa yang perlu diketahui, dimen-gerti, dan dikerjakan oleh para pas-angan tertulis jelas di Alkitab. Itu benar! Mengapa? Karena gaya hidup rekonsili-asi dalam pernikahan berakar dari tiga sudut pandang hikmat (Alkitab) yang harus menjadi mentalitas dari pernika-han yang sehat.

1) Anda harus menghidupi pernikahan Anda dengan mentalitas menuai. “Jan-gan sesat! … Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Gal 6:7). Setiap hari Anda menanam benih kata-kata dan tindakan yang akan Anda tuai suatu hari. Kebanyakan

dari benih yang Anda tanam akan kecil, tetapi seribu benih kecil yang bertum-buh menjadi pohon akan menghasil-kan sebuah hutan.

2) Anda harus menghidupi pernikah-an Anda dengan mentalitas investasi. Tanyakan pada diri Anda, “Apakah yang berharga bagi saya sekarang ini, hal-hal yang saya usahakan untuk alami setiap hari dan saya tidak rela hidup tanpan-ya. Dan bagaimana hasil dari investasi itu membentuk pernikahan saya?”

3) Anda harus menghidupi pernikah-an Anda dengan mentalitas anugerah. Ketika kita hidup dengan keyakinan ini, kita melihat kesulitan dari pernika-han sebagai kesempatan untuk masuk ke dalam pengalaman yang lebih da-lam dari anugerah yang menyelamat-kan, mengubahkan, mengampuni, dan memberi kuasa dari Dia yang sudah mati bagi kita dan selalu bersama kita.Tiga mentalitas – masing-masing mer-upakan komponen dasar yang pent-ing dari gaya hidup rekonsiliasi, mas-ing-masing membutuhkan kerendahan pribadi, dan masing-masing men-dorong kita untuk direkonsiliasikan satu sama lain dan kepada Allah lagi dan lagi, dan lagi.

Page 12: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

KOMITMEN SETIAP HARI DARI GAYA HIDUP RE-KONSILIASI

Inilah komitmen harian yang menjadi kebiasaan harian dari jenis pernikahan yang dimaksudkan oleh rencana Allah dan anugerah-Nya dapat memungkink-annya terjadi.

1) Kami akan memberikan diri kami kepada gaya hidup mengakui dan mengam-puni dengan teratur. Kami akan mengakui kesalahan dan berhadapan dengan jujur terhadap dosa, kelemahan, dan kegagalan kami. Hanya ada satu jalan agar pernikahan bertumbuh. Apakah satu jalan ini? Pengakuan dan pengampunan.

2) Kami akan menjadikan pertumbuhan dan perubahan sebagai agenda harian kami. Sebagai orang berdosa, kita telah terlalu mudah dipuaskan. Kita rela hidup dengan standar yang kurang baik yang secara tragis tidak mencukupi rencana Allah yang bijak dan indah. Kita cenderung berpuas diri dengan hubungan yang semata-mata berupa negosiasi hak daripada hubungan yang suka memberi dan melayani.

3) Kami akan bekerja sama untuk membangun sebuah ikatan kepercayaan yang kokoh. Kepercayaanlah yang memungkinkan pasangan untuk berbicara dengan kejujuran dan harapan mengenai hal-hal yang paling pribadi dan sulit.

4) Kami akan berkomitmen untuk membangun hubungan dari kasih. Wujud-kan kasih Kristus. Pasangan hendaknya menanggapi kelemahan dan kegagalan pasangannya dengan belas kasihan dan anugerah. Mereka rela mengorbankan agenda dan kenyamanan mereka untuk kebaikan yang lain.

5) Kami akan menangani perbedaan-perbedaan kami dengan penghargaan dan anugerah. Salah satu cara Allah memberikan keindahan adalah dengan mele-takkan berbagai hal berbeda secara berdampingan.

6) Kami akan berusaha untuk melindungi pernikahan kami. Berjaga-jaga dan berdoa. Setiap pernikahan membutuhkan campur tangan ilahi. Setiap pasangan

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

12

Page 13: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

akan membutuhkan kekuatan yang melebihi apa yang mereka miliki.Semua ini adalah enam komitmen dari sebuah pernikahan yang sehat,

dan dengan latihan, itu akan menjadi kebiasaan sehari-hari. Hanya ada sedikit hal yang lebih menyedihkan daripada pasangan yang menetap untuk bertahan, atau memilih untuk berhenti berjuang, atau tinggal bersama tetapi masing-mas-ing sudah menyerah terhadap yang lain.

JALAN YANG LEBIH BAIK

Biarkan saya memegang di hadapan pernikahan Anda sebuah cermin yang pal-ing akurat – Alkitab. Saya tidak mengetahui apa yang Anda harapkan dari per-nikahan Anda, tetapi saya dapat mengatakan dengan yakin bahwa apa pun yang terjadi sekarang, pernikahan Anda bisa menjadi lebih baik. Allah menyambut kita semua kepada gaya hidup dari anugerah yang merekonsiliasikan, di mana masalah dihadapi dan perubahan benar-benar terjadi dan kita tidak lagi men-gulang kesalahan yang sama terus-menerus. Duduklah. Luangkan waktu. Allah beserta Anda, dan Dia punya sesuatu yang lebih baik.

Ringkasan Bagian Prakata, Bab 4, dari buku:What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp~ bersambung ~

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

13

Page 14: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

eMAGZ

Bolehkah anak-anak bermain pokemon GO? | #QandA

Dunia permainan sedang digem-parkan oleh pemunculan sebuah

game yang sangat seru. Namanya adalah Pokemon Go. Pengguna permainan ini harus mencari berbagai jenis Pokemon yang tersebar di berbagai tempat. Se-tiap penemuan satu Pokemon dihar-gai dengan skor yang berbeda-beda, tergantung pada jenis Pokemon yang ditangkap. Semakin langka Pokemon yang ditangkap, semakin besar pula nilai yang diperoleh.

Permainan ini langsung mendapat re-spons yang luar biasa dari para gamers. Tidak sampai sebulan sejak peluncu-rannya, Pokemon Go langsung men-jadi sebuah fenomena internasional. Bahkan penduduk dari beberapa neg-ara yang belum mendapat jatah pelun-curan pun menggunakan berbagai cara agar permainan ini dapat segera dinik-mati. Indonesia adalah salah satunya. Sebelum Pokemon Go resmi diliris, banyak orang Indonesia yang sudah mampu mengunduh permainan ini dan memainkannya.

Bolehkah Anak-anak Bermain Pokemo Go?Sebuah Nasihat Untuk Orang Tua Kristen

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

14

Page 15: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

15

eMAGZ

Bolehkah anak-anak bermain pokemon GO? | #QandA

Tidak dapat disangkal, permainan ini memang unik dan menarik. Berbeda dengan banyak permainan yang lain, Pokemon Go melibat-

kan konsep realita virtual. Ide ini terbilang jenius. Pengguna game ini perlu bep-ergian dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mengejar berbagai Pokemon. Ditambah dengan popularitas Pokemon yang sebelumnya memang sudah mer-ajai dunia permainan anak dan remaja, Pokemon Go dengan cepat mendapat-kan hati para gamers.

Pertanyaannya, bolehkah orang Kristen memainkan game ini? Bagaimana sikap kita sebagai orang tua apabila melihat anak kita memainkan Pokemon Go? Un-tuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami filosofi di balik Pokemon secara umum (bukan hanya Pokemon Go).

Nilai filosofis dalam Pokemon

Pokemon merupakan kependekan dari Pocket Monsters (monster yang dapat dimasukkan ke dalam saku atau dibawa ke mana-mana). Permainan ini sudah diperkenalkan di Jepang oleh Nintendo sejak 1996 melalui kartu-kartu, Nin-tendo Game Boy, dan TV kartun. Banyak anak sudah mengenal dan mencintai berbagai figur di Pokemon. Sesuai dengan namanya, Pokemon berkaitan dengan berbagai macam monster. Sampai sekarang sudah ada lebih dari 150 monster. Berdasarkan tipenya ada Pokemon api, elektrik, hantu, beracun, dan penguasa pikiran (phychic). Mas-ing-masing tipe terdiri dari berbagai jenis Pokemon.

Yang menarik dari keragaman monster ini adalah mereka dapat diadu dengan monster yang lain. Pengguna permainan wajib memahami dengan benar kelebi-han dan keunikan dari masing-masing monster. Beberapa monster dapat berev-olusi menjadi monster lain yang lebih kuat dan ganas. Beberapa lagi dapat diberi tambahan energi. Tanpa mengenali semua jenis monster dengan baik, sulit bagi seorang pengguna untuk memenangkan pertempuran antar monster.

Page 16: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

16

eMAGZ

Bolehkah anak-anak bermain pokemon GO? | #QandA

Sekilas tidak ada yang berbahaya dalam permainan Pokemon. Semua adalah tentang figur-figur monster kartun yang lucu. Cara bermainn-

ya pun terbilang wajar (hanya mengadu berbagai monster). Dibandingkan den-gan game yang lain, misalnya Grand Theft Auto (GTA), Pokemon terkesan lebih aman. Tidak ada kekerasan yang berlebihan di dalamnya.

Kekerasan memang bukan hal yang perlu dirisaukan dalam Pokemon. Sama seperti permainan yang lain, daya tarik mereka seringkali memang terletak pada unsur kompetisi atau pertempuran antar figur. Yang menjadi masalah adalah nilai-nilai Gerakan Zaman Baru yang sangat kental dalam Pokemon. Nuansa okultisme dalam bentuk kekuatan pikiran (Abra), hipnotis (Haunter/Gastly), dan impartasi energi (Kadabra) tergambar jelas. Ide tentang penguasaan tanah, air, laut, dan angin jelas sekali melibatkan unsur filosofi Timur yang bertentan-gan dengan firman Tuhan. Manusia tidak mungkin mampu menguasai semua unsur alam ini. Hanya Tuhan yang mampu melakukannya.

Bersambung..............

Page 17: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

17

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

(Lanjutan tgl 17 Juli 2016)

Penebusan Allah Anak

Hanya ada satu yang benar dari dua hal berikut ini: penebusan yang dilakukan Kristus terbatas dalam cakupannya atau penebusan ini terbatas dalam kuasanya untuk menyelamatkan manusia. Tidak mungkin penebusan ini tak terbatas dalam kedua hal tersebut. Bila penebu-san memiliki cakupan yang tak terba-tas – maksudnya bila kristus mati bagi semua orang, sebagaimana yang diyak-ini kaum arminian – maka penebusan ini tidak mungkin tidak terbatas da-

lam naturnya, dalam kuasanya; karena jika tidak demikian, maka semua orang pasti selamat. Karena kaum Arminian mempercayai penebusan yang tidak terbatas dalam cakupannya, maka pen-ebusan ini pastilah samar, tidak pasti, dan tidak memadai, penebusan yang tidak menyelamatkan siapapun secara aktual. Sebaliknya, bila penebusan ini tak terbatas dalam keampuhannya, dalam kuasanya untuk menyelamat-kan manusia, seperti yang dinyatakan oleh Alkitab, maka penebusan ini pasti terbatas dalam cakupannya. Demiki-anlah kita dapat merasa yakin bahwa pendapat mengenai penebusan terba-

P E N E B U S A N T E R B ATA S

Page 18: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

18

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

tas (cakupannya) dan yang tak terbatas (kuasanya) tidak bertentangan dengan Alkitab.

Bila kita menyadari bahwa penebusan ini riil dan bukan fiktif, bahwa penebu-san ini secara aktual menghapus dosa manusia, maka kita dapat melihat kes-alahan yang terdapat dalam ilustrasi tahanan yang dijatuhi hukuman gantung namun diberi pengampunan oleh presiden Jackson. Alasan mengapa ilustra-si ini gagal dan tahanan tersebut dapat menolak pengampunan adalah karena pengampunan itu tidak memiliki dasar yang obyektif. Bila ada orang lain yang dihukum gantung untuk menggantikan tahanan tersebut – jika ada orang lain yang membayar atau menanggung hukuman baginya – maka negara tidak dapat menjatuhkan dua hukuman atas satu kesalahan. Dalam peristiwa ini, tidak ada pengganti yang demikian bagi tahanan tersebut. Tetapi dalam penebusan, pen-gampunan yang dianugerahkan bukanlah pengampunan fiktif tanpa pengganti yang nyata, karena Kristus sungguh telah mati menggantikan orang berdosa yang seharusnya dihukum. Kristus menjadi persembahan korban untuk menghapus dosa manusia. Allah menghukum Kristus sebagai ganti dari orang berdosa yang dikasihi-Nya. Tapi dalam hal tahanan yang jatuhi hukum gantung itu, tak ada orang yang menggantikan dia. Bila tahanan itu menerima pengampunan yang diberikan oleh presiden Jackson kepadanya, maka tuntutan hukum negara yang tegas dan adil jadi terabaikan. Tetapi hal seperti ini tidak mungkin terjadi pada hukum Tuhan. Seseorang harus membayar utang dosa yang dibuat manusia: en-tah manusia itu sendiri yang membayarnya atau Kristus yang membayarnya bagi manusia.

Bersambung………Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer

Page 19: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

19

eMAGZ

Siapakah Firaun i tu? | #DOYOUKNOW

(Lanjutan tgl 17 Juli 2016)

Urutan Nama & Keterangan

Contoh dari raja TutPertama Horus Firaun mengiden-

tifikasikan dirinya dengan burung elang dewa Hor (Horus) Ka-nakht tut-me-sut, yang berarti “Strong Bull, Fitting from Created Forms.”

Kedua Nebti (2 wanita) Nama ini merujuk pada nama 2 dewi Wadjet and Nekhbet, dalam wujud seekor ko-bra dan burung hering Ne f e r- h e p u Segereh-tawy Sehetep-netjeru Nebu, yang berarti “Dynamic of Laws, Who Calms the Two Lands, Who Propitiates

all the Gods.”

Ketiga Golden Horus Nama ini di-simbolkan dalam bentuk burung elang (lambing dewa Horus) yang sedang duduk di atas puncak (simbol emas) Wetjes-khau Sehetep-netjeru, yang be-rarti “Who Displays the regalia, Who Propitiates the Gods.”

Keempat Penobatan menjadi raja Nama ini sangat membantu untuk membedakan firaun-firaun yang memiliki nama lahir yang sama (ada 11 Rameses dan 7 Cleopatra). Nama ini disimbolkan dengan sedge……dan tawon (symbol darti Mesir bawah dan atas) Nesut Bit Nebkheperure, yang

S i a p a k a h F i r a u n i t u ?

Page 20: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

20

eMAGZ

Siapakah Firaun i tu? | #DOYOUKNOW

berarti “King of Upper and Lower KMT, Lord of Mani-

festations is Re.” Kelima Lahir Nama lahir biasanya dimulai dengan Sare yang artinya anak Ra (dewa matahari) Nama lahir :Sa re Tutankhaten Heqaiunushema, yang artinya, “Son of Re, Living Image of the Aten, Ruler of Upper Egyptian Iunu.”  Setelah menjadi raja, King Tut mengubah namanya dari Tutankhaten menjadi Tutankhamun, artinya “Liv-ing Image of Amun.”  Iunu adalah kota yang dekat dengan Kairo yang disebut dengan Heliopolis (“City of the Sun”) oleh orang Yunani

Firaun-firaun dalam Alkitab (sekilas)*Referensi Alkitab & Keterangan1. Kej. 12:10-20

Raja Mesir yang berkuasa saat itu ke-mungkinan adalah salah seorang Hyk-sos (shepherd kings). Hyksos adalah orang-orang Semit yang berhasil men-guasai Mesir dari sejak dinasti ke-13 dan mengokohkan dirinya pada dinasti ke-15. kekuasaan Hysos berakhir pada dinasti ke-17.

2. Kej. 37:36; 39:1-23; Kis. 7:10,13Raja Mesir yang berkuasa pada saat Yusuf ada di Mesir (di rumah Potifar) adalah salah seorang Hyksos.

3. Kej. 41-50

Raja Mesir yang berkuasa pada saat Yusuf menjadi perdana menteri ada-lah Apopi (s), dinasti terakhir dari raja Hyksos. Hal ini dimungkinkan dengan adanya sambutan yang hangat terha-dap saudara-saudara Yusuf yang adalah gembala kambing domba (Kej. 46:34; 47:5-6) padahal orang Mesir sangat tidak suka dengan gembala kambing domba (46:34b).4. Kel. 1:8-22; Kis 7:18; Ibrani 11:23

Raja Mesir yang tidak mengenal Yusuf kemungkinan adalah: 1. Aahmes I2. Seti I (Merenptah). Selama kurang lebih 70 tahun Yusuf berkuasa secara penuh di Mesir, yaitu ketika orang Ibrani ada di Mesir. Setelah kematian-nya, keadaan berubah perlahan-lah-an. Orang Hysos yang selama 5 dekade berkuasa di Mesir, mulai mengalami kekalahaan. Dinasti lama kerajaan Me-sir mulai pulih. Dan orang Israel mu-lai tertekan. Dinasti ke-19 Mesir yang didirikan oleh Seti I mulai berkuasa kembali di Mesir menggantikan orang Hyksos.

Bersambung……..NK_P

Page 21: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

21

eMAGZ

BAB IV | #MISSION

(Lanjutan tgl 17 Juli 2016)

Pelayanan kasih yang harus dilaku-kan oleh umat yang diutus-Nya ke

dalam dunia adalah “misi.” Misi di da-lamnya ada penginjilan dan aksi social, karena keduanya dalam dirinya mas-ing-masing merupakan wujud otentik dari kasih; keduanya tidak membutuh-kan yang satu untuk mengesahkan ke-beradaannya. Namun karena kejatuhan manusia, maka ada suatu urgensi yang terus muncul bagi bagi tugas pengin-jilan kita. Natur dari “penginjilan” ada-lah pemberitaan kabar baik dengan setia. “Dialog” merupakan awal yang diperlukan sama sepeti mendengar ha-rus mendahului sebuah pemberitan dan “keselamatan” adalah tujuannya mer-

upakan pembebasan pribadi melalui Kristus, meskipun ada dampak-dampak social yang tidak bisa dihindari sam-bil menantikan “kemerdekaan dalam kemuliaan” di akhir zaman, di mana Allah akan menjadikan segala sesua-tunya baru.

Istilah dari konversi mengandung mak-na respon yang dituntut dari kabar baik dan tanpa itu keselamatan tidak bisa diterima.

KETIDAKSUKAAN MASA KINI TERHADAP KONVERSI

Ada dua alasan mengapa kata konver-si tidak terlalu disukai. Golongan me-

K E S E L A M ATA N

Page 22: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

22

eMAGZ

BAB IV | #MISSION

nengah atas dan terpelajar di Inggris, cenderung melihat

konversi sebagai sesuatu yang harus ter-jadi bagi kelas bawah yang merupakan wilayah dari gereja Bala Keselamatan, tetapi tidak berlaku bagi pilar-pilar Gereja Inggris seperti mereka. Di ka-langan Gereja Anglo-Katolik, kata ini juga sering dikaitkan dengan fenomena menakutkan seperti “antusiasme injili.” Bishop J.R.H Moorman dari Ripn, per-nah menulis,

“pendeta Cornish yang luar biasa tetapi aneh” di abad Sembilan belas perten-gahan yang disebut, R.S Hawker dari Morwenstow. Dia tidak melihat keang-gotaan gerejanya sebagai Gereja Ing-gris, karena perhatian utamanya adalah Gereja Timur yang dia percaya adalah asal mula dari kekristenan Cornish. Je-maat keculnya (yang dilayani selama 41 tahun) penuh dengan para penyeludup, pencuri dan pemburu; gerejanya juga penuh dengan aktifitas dan warna. Un-tuk ibadah minggu, dia mengenakan jubah pendeta dan sarung tangan mer-ah; untuk hari pernikahannya men-genakan “jubah pendeta warna merah dan kaus pelaut berwarna biru, supatu boot panjang dan topi merah muda tanpa pinggiran.”

Mungkin tidak mengejutkan jika men-getahui bahwa R.S. Hawker tidak per-caya akan konversi. Hawker melihat konversi sebagai “serangan kejang dan ganglion.’

Alasan kedua mengapa orang tidak menyukai konversi, terkait dengan ke-san sombong dan menjajah yang ter-kadang ditunjukkan oleh beberapa penginjil. Jika kegiatan penginjilan kita sudah menurun ke taraf “membangun kerajaan,” “memburu mangsa” atau “membidik sasaran,” maka kita pas-ti akan menolak istilah konversi. Dan Prof. J.G Davies bisa berkata, “Saya senang jika istilah konversi bisa dihil-angkan dari kosakata Kristen.”

Namun bentuk penginjilan yang salah seperti itu, lebih baik dipakai istilah proselitisme (menarik seseorang yang sudah menganut agama tertentu ke agama lain), karena penginjilan dan proselitisme bukanlah kegiatan yang sama. Memang sulit unuk menemukan definisi yang memuaskan untuk ke dua istilah itu, maka Bishop Lesslie Newb-igin pernah menulis, “kita cenderung menyimpulkan bahwa satu-satunya pembedaan yang bisa dipakai adalah penginjilan apa yang kita lakukan dan proselitisme adalah apa yang orang lain lakukan.” Komisi Umum dan Dewan Gereja-Gereja se-Dunia memberi pen-

Page 23: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

23

eMAGZ

BAB IV | #MISSION

jelasan mengenai pertanyaan ini, “Proselitisme….adalah kesaksian yang salah, kesaksian menjadi salah ketika terjadi pemaksaan, penyo-

gokan, tekanan atau intimidasi dilakukan untuk mendapatkan konversi. Ketika kita meletakan keberhasilan gereja kita di depan kehormatan Kristus…..ketika pencarian pribadi atau kolektif mengandalkan kasih terhadap setiap jiwa tidak kita perhatikan. Maka kesaksian tentang Kristus yang salah ini menunjukkan kurangnya keyakinan terhadap kuasa Roh Kudus, kurangnya rasa hormat bagi natur manusia dan kurangnya pengakuan akan karakter sejati dari Injil.” Bahkan Perjanjian Lausanne juga memasukkan penyataan yang mirip. Ini merupakan suatu pengakuan bahwa kita jatuh dalam “keduniawian” ketika kita menkom-promikan pemberitaan kita, memanipulasi pendengar kita melalui teknik-teknik menekan dan kita selalu disibukkan dengan statistic atau ketidakjujuran dalam menggunakan statistic tersebut.”

Bersambung.......

Page 24: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

24

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

RENUNGAN HARIAN

Senin, 25 Juli 2016BEKERJA KERASLAH

(Bacaan: Matius 4:23-25)

Salah satu pertanyaan terbesar dalam diri manusia “apa arti hidupku”. Pertanyaan ini sangat wajar bagi setiap orang. Orang yang arti hidupnya tidak jelas seperti seseorang yang berlayar tanpa arah dan kemungkinan terbesar akan terdampar di tempat yang tidak diharapkan. Seringkali orang memfokuskan dirinya untuk mengejar kekayaan, kekuasaan, harga diri atau keluarganya. Pada akhirnya mer-eka mengalami kebuntuan dan ketidakpuasan pada hidupnya, karena mereka meletakkannya sebagai tujuan tertinggi hidupnya.

Tuhan Yesus menjadi contoh yang sempurna. Ia memiliki hidup yang cukup singkat dibandingkan orang di dalam jamanNya. Dia baru diperhitungkan se-bagai seorang dewasa menurut budaya Yahudi setelah usia 30 tahun. Itu artinya masa produktifNya hanyalah 3,5 tahun. Namun di dalam teks ini Matius men-catat waktu-waktu yang ada dipakai dengan maksimal oleh Yesus. Ia bekerja sangat keras. Matius mencatat bahwa Yesus berkeliling, Ia mengajar, Ia mem-beritakan Injil dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di bangsa itu. Selama berada di bumi Yesus tidak pernah berhenti untuk bekerja.  Dia ber-kata,  “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”  (Yoh 5:17). Yang menarik adalah semua pekerjaan Yesus orientasinya adalah orang lain, bukan diriNya sendiri.

Tuhan Yesus telah meninggalkan teladan bagaimana Ia dengan sepenuh hati mengerjakan tugasNya. Kini tugas itu ada di pundak kita!  Yohanes 9:4 berka-ta “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang;  akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.”  Seberapa keraskah saudara bekerja untuk Tuhan?

Page 25: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

25

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Selasa, 26 Juli 2016MEMBERI DENGAN BENAR

(Bacaan: Matius 6:1-4) Dalam pasal sebelumnya Yesus menerangkan tentang hukum taurat   dalam arti yang sebenarnya. Di dalam teks kita, Yesus secara lebih detil lagi mengajar tentang memberi sedekah dalam pengertian yang sebenarnya. Sedekah adalah salah satu kewajiban agama yang penting bagi orang Yahudi, namun tidak se-dikit orang melakukan dengan cara yang salah.

“Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” (ay.3).  Artinya apabila kita sudah memberi janganlah kita membicarakan kepada orang-orang lain tentang apa yang kita beri, agar bisa dipuji. Manusia dalam level tertentu cenderung menyembunyikan dari orang lain jika ia tidak memberi atau memberi tetapi dalam jumlah sedikit, sebaliknya memamerkan jika ia memberi apalagi jika dalam jumlah yang ban-yak.

Jelas bahwa kebiasaan manusia berdosa yang ingin pamer dalam memberi ti-dak berkenan di hadapan Allah. Dari mana kita tahu? dari upah yang mereka diterima. Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya (ay.2). Artinya yang mereka cari adalah pujian manusia dan mereka sudah mendapatkannya akan tetapi mereka tidak memperoleh upah dari Allah. Upah dari Allah hanya akan diterima oleh mereka yang memberi dengan cara yang benar, yaitu dengan ket-ulusan dan tidak mengharapkan pujian dari orang lain. Mari budayakan “mem-beri” dengan tulus tanpa mengharapkan pujian manusia.

Page 26: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

26

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Rabu, 27 Juli 2016KASIHILAH MEREKA(Bacaan: Matius 8:1-4)

Di sekitar hidup kita terdapat kaum marginal, yaitu mereka yang tergolong mas-yarakat kelas bawah yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat. Mereka bi-asanya dihindari oleh kebanyakan orang karena dianggap menganggu kenya-manan. Bagaimanakah seorang Kristen harus bersikap terhadap orang-orang yang dianggap “sampah masyarat”? Yesus ternyata memberikan contoh yang harus kita teladani.

Di dunia kuno tidak ada penyakit yang lebih ditakuti daripada “kusta.” Seseo-rang yang menderita kusta akan sangat menderita lahir maupun batin. Menga-pa? karena penyakit ini tidak bisa disembuhkan kecuali oleh mujijat (Im 13-14). Mereka juga akan diasingkan supaya tak menulari dan menajiskan orang lain. Bahkan kalau ia adalah raja sekalipun, ia akan tetap diasingkan (Im 13:45,46; Bil 5:1,2). Orang kusta dalam bacaan kita sudah mencapai stadium lanjut. Ini bisa terlihat dari kata-kata ‘penuh kusta’ dalam Luk 5:12. Jadi, ia sudah lama sangat menderita. Tidak satupun manusia yang mau dekat dengan dia, Namun berbeda dengan Yesus, Yesus justru mengulurkan tanganNya dan menjamah orang itu (ay 3). Ketika Yesus menjamah orang kusta itu, orang kustanya yang menjadi tahir. Perubahan hidup orang kusta ini (sehat secara fisik, psikis, dan rohani) dimulai dari kesediaan Tuhan Yesus untuk mengasihi dan menyembuhkannya.

Ada banyak orang yang tidak tersentuh bahkan terjebak dalam kesengsaraan tanpa harapan. Mereka butuh dibebaskan agar hidup mereka berarti. Untuk itu Yesus sudah memberikan teladan, kasihi dan layanilah mereka.

Page 27: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

27

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Kamis, 28 Juli 2016PENGORBANAN KASIH (Bacaan: Matius 8:5-13)

Perwira ini datang mencari Yesus bukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Yang sedang ia perjuangkan adalah seorang yang lain agar disembuhkan oleh Yesus. Siapakah seseorang itu? dia adalah “bujang” yang sama dengan hamba atau budak. Pada waktu itu budak tidak memiliki nilai sama sekali. Mau dijual, mau usir, mau siksa, atau dibunuh sekalipun tidak akan jadi soal. Budak hanya dianggap alat yang hidup. Namun demi hambanya yang tidak berharga menurut ukuran dunia, sang perwira datang sendiri mencari Yesus sekalipun harus mer-endahkan dirinya.

Seorang perwira sangat dihormati dan dihormati oleh prajurit-prajuritnya. Tetapi di depan Yesus, ia menjadikan dirinya bawahan, Yesuslah yang berotor-itas dan berhak memberikan dia perintah. Kita perlu belajar dari sang perwira. Jelas bahwa sang perwira melihat otoritas Yesus adalah yang tertinggi melam-paui semua otoritas yang ada. Perwira ini juga lebih mementingan keselamatan hambanya lebih dari pada mempertahankan kebesaran dirinya sendiri. Dia ti-dak merasa direndahkan karena sedang memperjuangkan seorang hambanya dan datang memohon belas kasihan Yesus.

Catatan ini seharusnya membuat kita malu, karena banyak orang menganggap dirinya religius, namun tidak memiliki kasih yang demikian besar. Sang perwira bukan orang Yahudi dianggap tidak religius, namun memiliki kasih yang besar. Jabatannya bukan penghalang untuk mengasihi. Sudahkah saudara memiliki kasih yang besar?

Page 28: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

28

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Jumat, 29 Juli 2016HIDUP BAGI ORANG BANYAK

(Bacaan: Matius 8:14-17)

Manusia menyukai kekuasaan. Demi kekuasaan manusia rela melakukan apap-unnya. Mereka rela kehilangan harga dirinya, rela melakukan hal-hal yang me-malukan demi meraih kekuasaan. sayangnya setelah ia meraihnya, tidak sedikit kekuasaan itu dipakai untuk mencari kepentingan diri sendiri dari pada untuk orang lain. Berbeda dengan Tuhan Yesus. Ia memiliki kuasa yang sempurna, namun Ia tidak pernah menggunakannya untuk kepentingan dirinya sendiri. Kuasa yang ada pada Tuhan Yesus dipakai untuk mengasihi banyak orang.

Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan penyembuhan bukan untuk mem-banggakan diri-Nya, tapi untuk memenuhi apa yang telah dinubuatkan nabi Ye-saya : “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya dan kes-engsaraan kita yang dipikul-Nya (Yes. 53 : 4a). Demam yang dialami mertua Petrus memang bukan penyakit yang serius, mengapa kejadian ini dicatat? ke-mungkinan untuk menggambarkan bahwa Yesus peduli terhadap kerabat mu-rid-Nya.

Matius mencatat bagian ini tentu tidak ingin memaparkan sikap orang terh-adap mukjizat melainkan memaparkan siapakah Yesus melalui sikap-Nya ter-hadap masalah orang dan melalui tindakan-Nya membuat mukjizat. Hal ini diteguhkan dengan catatan selanjutnya, Sesudah ibu mertua petrus sembuh, dan melayani Yesus, berdatanganlah orang sakit dan yang dirasuki setan, Tuhan Ye-suspun menyembuhkan mereka. Yesus memiliki kasih yang besar untuk orang banyak apalagi untuk orang-orang yang telah melayani Dia.

Page 29: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

29

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Sabtu, 30 Juli 2016IKUT KARENA PANGGILAN

(Bacaan: Matius 8:18-22)

Tidak sedikit orang yang menyamakan antara memiliki agama Kristen dengan menjadi pengikut Kristus. Jelas bahwa ini adalah dua hal yang berbeda. Cukup saudara lahir dari rahim seorang ibu Kristen untuk memiliki agama Kristen. Tetapi untuk menjadi pengikut Yesus Kristus adalah sebuah panggilan. Alkitab jelas sekali mengatakan “Bukan kamu yg memilih Aku, tetapi Akulah yg memi-lih kamu.” Mengikut Yesus adalah menerima panggilan Tuhan di dalam hidup kita dengan segala konsekuensinya.

Orang yang pertama adalah seorang ahli Taurat. Dia berkata : ”guru aku akan mengikut Engkau”. Kelihatannya si ahli Taurat adalah orang yang rohani, orang yang tulus mengungkapan isi hatinya untuk mengikut Yesus. Tetapi dari jawa-ban Yesus, bisa disimpulkan bahwa orang ini ingin ikut Yesus karena ia mengi-ra bahwa ikut Yesus itu bakal enak. Mengapa? karena Yesus bisa diandalkan, Ia bisa melakukan segala macam mujijat.  Orang kedua ingin mengubur ayahnya dulu, bukankah ini adalah sesuatu yang baik (bdk. Mat 15:3-9). Orang ini salah bukan karena sikap ingin menghormati dan melayani orang tuanya. Tetapi kare-na ia tidak mempunyai kesadaran bahwa ikut Yesus adalah sesuatu yang sangat mendesak dan tidak boleh ditunda.

Tidak sedikit orang Kristen yang seperti itu, suka menunda-nunda waktu untuk bertobat dan melayani Tuhan. Bersyukurlah jika saudara mendapatkan panggi-lan untuk mengiring Yesus, layanilah Ia dengan setia dengan segala konsekuen-sinya.

Page 30: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

30

eMAGZ

PENGUMUMAN

Hari / Tanggal Pukul Keterangan

Senin, 25 Juli 2016 23.00- Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FMHUT : Sdr. Daniel WiratmanHUT : Ibu Sri Hartuti Utomo

Selasa, 26 Juli 2016 HUT : Sdr. Danny WijayaRabu, 27 Juli 2016 19.00 Latihan Musik KU 3

HUT : Sdr. Roberto AtmajayaKamis, 28 Juli 2016 06.00 Doa Pagi

19.00 Latihan Musik KU 1 dan 2HUT : Sdr. Clifford Tan Geraldo

Jumat, 29 Juli 2016 HUT : Sdri. Elizabeth Angelia WicaksonoHUT : Sdri. Jeane YennyHUT : Sdri. Wati Kana Kale

Sabtu, 30 Juli 2016 06.00 Doa Pemuridan18.30 Persekutuan Pemuda

22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM

Minggu, 31 Juli 2016 HUT : Sdr. Alvin Adityo

AGENDA MINGGU INI

Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”

Page 31: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

31

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 24 Juli 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Ba-varian

(Pk. 09.30)

Tema E k s p o s i s i 1 K o r i n t u s

Pengkhot-bah

Ev. Heri Kristanto

Ev. Yohanes Dodik

Iswanto, M.A

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.MPdt. Reyco Wattimury,

S.Th.

Liturgos Sdr. Ikh-san Ibu Wilis Ibu Ike Ibu Luciana Sdr. Yefta

Pelayan Musik

Sdr. An-dreas

Kak HeriSdr. EvanSdr. Faith

Bp. EliazarSdr. IshakSdr. HarisSdr. Toni

Sdri. Jane

Sdr. IshakSdr. Hary-

adiSdr. Amir

Sdr. DennisPelayan

LCD Sdr. Evan Sdri. Ririt Sdr. Kevin Sdri. Zizi Sdri. Wella

Penyambut Jemaat

Sdr. FaithSdri. An-

gie

Bp. SantosoIbu Titik

Sdri. Kris-na

Sdr. Yori

Bp. ImboIbu Suyat-

miSdr. Budhi

TSSdri. Han-

dayani

Bp. DonnySdr. NobelSdr. Budi SSdr. Kevin

Die

Sdri. NiniSdri. Lina

Sdri. FebbeSdri. Lina

Doa Syafaat Sdri. Deb-orah Bp. Santoso

Bp. Willy TW

Ibu Carla Ibu Luciana Sdr. Yefta

Doa Persemba-

han

Sdri. Deb-orah Bp. Santoso

Bp. Willy TW

Ibu Carla Sdri. Nini Sdri. Lina

Petugas Minggu Ini

Ev. HeriBp. Willy

TWEv. Heri

SingerIbu DebbyBp. Stevie

Bp. StevieSdri. Hen-

ny

Sdr. An-drew

Sdri. Lia

Sdri. RistySdri. Lia

Sdr. EsauSdri.

Christine

Page 32: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

32

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Ba-varian

(Pk. 09.30)

Tema A n t i Te r h a d ap A n t i n o m i a n i s m e ( R o m a 6 : 1 5 - 2 3 ) Pengkhot-

bah

Gabung Ibadah Umum

Ev. Heri KristantoPdt. Reyco Wattimury,

S.Th.

Liturgos Bp. Willy TW Sdr. HennySdri. Eu-

niceSdri. Lia

Pelayan Musik

Sdr. Ikhsan&

Sdri. Dessy A

Sdr. IkhsanSdr. IshakSdr. YogaSdr. Vino

Sdr. IshakBp. Hary-

adi

Sdr. IshakSdr. Hary-

adiSdr. Amir

Sdr. DennisPelayan

LCDSdr. Lutfi

Sdri. Melis-sa

Sdr. Kevin Sdri. Marlin

Penyambut Jemaat

Ibu CarlaSdr. AlwenSdri. Lisa

Ibu Herlin

Ibu Yen Yen

Bp. Budio-no

Ibu EndangIbu Yuli

Bp. DonnySdr. Budi SSdri. Zizi

Sdri. Erista

Ibu HanaIbu Stevra

Sdri. ClaraSdri. Olin

Doa Syafaat Ibu CarlaBp. Budio-

noEv. Dodik

Sdri. Eu-nice

Sdri. Lia

Doa Persemba-

hanIbu Carla

Bp. Budio-no

Ev. Dodik Ibu Stevra Sdri. Clara

Petugas Minggu Ini

Ibu HerlinBp. Budi

SGEv. Dodik

SingerIbu Vena

Sdr. JosephSdr. Edo

Sdri. ShintaSdri. HelenSdr. Haris

Sdr. EsauSdri. Risty

Sdri. RistySdr. Den-

nis

IBADAH UMUMMinggu, 31 Juli 2016

Page 33: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

33

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

Penatalayanan 24 Juli 2016(Pk. 09.30 WIB)

31 Juli 2016(Pk. 09.30 WIB)

Liturgis Kak DessyPujian Gabung Umum

Pelayan Musik Kak WIlly

Doa Pra/Pasca SM Kak Dessy Kak Fenny

TemaSida-sida dari Ethiopia yg

percayaSaulus Menjadi Percaya

Sion Kak Budi Kak Budi

Getsemani Kak Suani Kak Suani

Yerusalem Kak Vena Kak Vena

Nazareth Kak Debby Kak Dessy

Betlehem Kak Santi Kak Debby

SEKOLAH MINGGU

Sdr. Nies Sabtu, 23 Juli 2016(Pk. 18.00 WIB)

Sabtu, 30 Juli 2016(Pk. 18.00 WIB)

Tema

Pengkhotbah

Litrugos

Pelayan Musik

Pelayan LCD

Penyambut Jemaat

Petugas Doa

Singer

IBADAH PEMUDA

Page 34: GKRI EXODUS - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-24-Juli-2016.pdf · e MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING B agian ini merupakan penutup dari uraian Paulus tentang karunia-karunia

34

eMAGZ

Data Kehadiran Jemaat

Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan

Umum 1 Minggu, 17 Juli 2016 41 orang

Umum 2 Minggu, 17 Juli 2016 65 orang SM: 25 orang

Umum 3 Minggu, 17 Juli 2016 74 orang

Remaja Minggu, 17 Juli 2016 25 orang

Pemuda Minggu, 17 Juli 2016 -

Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 17 Juli 2016 24 orang SM : - orang

Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 17 Juli 2016 37 orang SM : 4 orang

POS Batam Minggu, 17 Juli 2016 21 orangSM: 40 orang

Remaja: 29 orang

DATA KEHADIRAN JEMAAT