gis bab4

24
BAB IV SISTEM INFORMASI GEOGRAFI 4.1 KONSEP DASAR SIG Era komunikasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang mempresentasikan „dunia nyata“ dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. Pemahaman dunia nyata (Gb. 4.1) akan semakin baik jika proses manipulasi dan presentasi data yang direlasikan dengan lokasi geografi di permukaan bumi telah dimengerti. Gb.4.1 Model dunia nyata Sejak 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah-masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah tersebut mencakup: a. Pengorganisasian data dan informasi b. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu c. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi kterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa spasialnya. Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah di atas adalah SIG, sistem informasi geografis. Dalam beberapa literatur, SIG dipandang sebagai hasil perkawinan antara sistem komputer kartografi (CAC), atau sistem komputer bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (database). Pada asalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta juga merupakan aset publik yang sangat berharga. Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah keuntungan dari penggunaan peta akan meningkat bbrp kali lipat

Upload: imat-ruhimat

Post on 21-Jun-2015

14.247 views

Category:

Technology


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gis Bab4

BAB IV

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

4.1 KONSEP DASAR SIG Era komunikasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang mempresentasikan „dunia nyata“ dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. Pemahaman dunia nyata (Gb. 4.1) akan semakin baik jika proses manipulasi dan presentasi data yang direlasikan dengan lokasi geografi di permukaan bumi telah dimengerti.

Gb.4.1 Model dunia nyata Sejak 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah-masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah tersebut mencakup:

a. Pengorganisasian data dan informasi b. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu c. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi kterhubungan satu sama lainnya

(koneksi), beserta analisa spasialnya.

Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah di atas adalah SIG, sistem informasi geografis. Dalam beberapa literatur, SIG dipandang sebagai hasil perkawinan antara sistem komputer kartografi (CAC), atau sistem komputer bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (database). Pada asalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta juga merupakan aset publik yang sangat berharga. Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah keuntungan dari penggunaan peta akan meningkat bbrp kali lipat

Page 2: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 2/ 24

biaya produksi peta itu sendiri. Bila dibandingkan dengan peta itu sendiri, SIG memiliki keunggulan tersembunyi (inherent), karena penyimpanan data dan pesentasinya dipisahkan (Gb. 4.2). Dengan demikian data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.

Gb.4.2 Ilustrasi pemisahan penyimpanan data dan presentasi di dalam SIG 4.2 DEFINISI Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Hal ini terlihat dengan banyaknya definisi yang beredar. Selain itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang denngan cepat. Beberapa definisi SIG:

(a). SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data descriptif) dengan akurasi kartografi.

(b). SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi.

(c). SIG adalah sistem yang mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi di lokasi dengan karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tsb.

4.3 SUB-SISTEM SIG

Suatu SIG menyediakan empat perangkat kemampuan untuk menangani data tereferensi secara geografi, yakni: (1) Input, ( 2) Data Management, (3) Manipulation and Analysis, (4) Output. (a) Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan attribut dari berbagai sumber. Bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. dalam format digital. Data tersebut mungkin dapat direkam (capture) baik dalam bentuk vaktor maupun raster. Cara ini dapat dilakukan melalui pendigitalan manual, scanning, atau dari data digital yang ada.

Land use Environmental Utilities

Data Geografi (basisdata)

Jalan Administrasi Properties Topografi

PRESENTASI

BAGIAN PENYIMPANAN

PRESENTASI

Batas

Batas

Page 3: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 3/ 24

Gb.4.3 Subsistem SIG Methoda Data Input:

1. Manual Digitizing (vector) 2. Scanning (raster) 3. Remote Sensing (raster) 4. Existing Digital Data (vector and/or raster)

Digital Base Maps (vector) Databases

Interchange Data Formats: Untuk dapat menukarkan data spasal dan atribut antar berbagai tipe SIG, pengembang perangkat lunak SIG telah menetapkan format pertukaran data spasial yang di-standarisasi.

GIS/CAD System Interchange FormatArcInfo E00 (filename.E00) ArcView SHP (filename.SHP) MapInfo MIF/MID (filename.MIF) Intergraph DGN (filename.DGN) AutoCAD DXF (filename.DXF)

(b) Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy (on-screen or electronic file) atau hardcopy (paper or film). Dalam mempertimbangkan suatu SIG perlu untuk mengkaji kualitas, akurasi, dan mudah dalam penggunaannya dalam menghasilkan output yang diinginkan. Umumnya sistem berbasiskan vektor dapat menghasilkan peta yang berkualitas lebih tinggi dari pada sistem berbasiskan raster. Data Output Devices:

• Pen Plotters • B/W & Color Printers • Ink Jet Plotters

SIG

Data Manipulation &

Analysis

Data Output Data Input

Data Management

Page 4: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 4/ 24

• Electrostatic Plotters • Thermal Plotters • Optical Film Writers

(c) Data Management Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-up-date dan di-edit.

Ada fungsi-fungsi yang dibentuk oleh SIG untuk menyimpan dan menerima data dari basis data. Kemampuan ini sama seperti halnya dengan kamampuan yang disediakan oleh perangkat lunak manajemen basis data. Data dimasukan ke dalam struktur data yang sudah didefinisikan yang mungkin saling berhubungan atau tidak.

Basisdata Sederhana Dalam bentuk sederhananya, suatu basis data dapat berupa table sederhana yang dapat konstruksi dengan menggunakan perangkat lunak spreadsheet, seperti, Excel or Quattro Pro. Suatu basis data sederhana juga secara umum dapat direferensikan sebagai ‘flat file’. Komponen utama basis data ini adalah rows (or ‘records’), yang dalam hal ini merepresentasikan berbagai sample yang telah dianalisa, dan columns (or ‘fields’), yang menggambarkan atribut informasi pada setiap record.

Basisdata Relasional Basis data relasional adalam lebih komplek dari basis data sederhana, dimana basisdata ini meliputi table ganda (multiple tables) yang saling berhubungan. Tabel 1 dan 2 adalah tabel yang saling berhubungan. Baris atas mengidentifikasi fields setiap record dalam tabel. Ada satu common field untuk setiap tabel (MDIR_NUM). Field ini direferensikan sebagai “KEY” atau “Primary field”.

Page 5: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 5/ 24

(d). Data Manipulasi dan Analysis Sub-sistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. SIG melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Fungsi analitis SIG secara umum dibagi kedalam dua bagian: analisis spasial dan non-spasial. Analisis spasial memerlukan pengetahuan hubungan geografi antara data-data (points, lines, and polygons) yang terdapat dalam SIG. sedangkan analisis non-spasial menggambarkan suatu query dari database, sejenis fungsi dalam database management software. Fungsi analisis dan manipulasi SIG dapat empat (4) katagori:

Manipulasi & Analisis SIG Fungsi

(a) Pemeliharaan dan analisis data spasial

Format transformations i.e. DXF to ArcView Geometric transformations i.e. map registration Transformations between map projections Spatial editing functions

(b) Pemeliharaan dan analisis data non-spasial

Fungsi Editing atribut Fungsi Query atribut

(c) Analisis terintegrasi dari data spasial dan atribut

Overlay Operations Neighbourhood Operations Connectivity Functions Retrieval, Classification, Measurement

(d) Pembentukan (formatting) Output

Map Annotation Text Labels Texture Patterns and Line Styles Graphic Symbols

Page 6: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 6/ 24

Dari definisi diatas terlihat bahwa SIG diuraikan menjadi bbrp subsistem berikut:

Gb.4.4 Uraian subsistem SIG 4.4 KOMPONEN SIG

(1). Perangkat keras SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC, workstation,

hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki media penyimpanan (harddisk) yang besar, kapasitas memori (RAM) yang besar.

SIG tidak terikat ketat terhadap karakteristik fisik perangkat keras ini, sehingga keterbatasan memori pada PC (misalnya) bisa diatasi.

(2). Perangkat lunak

SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata sbg kunci utamanya.

Setiap subsistem diatas diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari bbrp modul (bisa mencapai ratusan modul program yang dapat dieksekusi sendiri).

(3). Data dan Informasi Geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan cara meng-importnya dari perangkat lunak yang lain, maupun langsung dengan cara men-digitasi data spasialnya dari peta dan memasukan data atributnya dari tabel laporan dari keyboard.

Tabel

Laporan

Pengukuran lapangan

Data digital lain

Peta Tematik, topografi, dll)

Citra satelit

Foto udara, dll

Input

Storage (database)

Retrieval

Processing

Output

Tabel

Peta

Laporan

Informasi digital

DATA INPUT DATA MANAGEMENT & MANIPULATION

DATA OUTPUT

Page 7: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 7/ 24

Gb.4.5 Komponen SIG (4). Manajemen

Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

Gb. 4.6 Biaya komponen SIG

4.4.1. Perangkat Keras Perangkat keras yang mendukung analysis geogafi dan pemetaan tidak jauh berbeda dengan perangkat keras lain yang digunakan untuk aplikasi lainnya. Perbedaannya (jika ada) terletak pada kecenderungannya yang memerlukan perangkat (tambahan) yang dapat mendukung presentasi grafik dengan resolusi dankecepatan yang tinggi, dan mendukung operasi-operasi basis data yang cepat dengan volume data yang besar.

Page 8: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 8/ 24

a. CPU: berbasiskan processor 32-bit iNtel b. Storage. RAM min 32 Mb, HDD 1 Gb c. Input devices: Keyboard, digitizer D-size 0.005” accuracy, scanner d. Output device: monitor, printer e. Peripheral lainnya, plotter, dll

4.4.2. Perangkat Lunak Pada system computer modern, perangkat lunak yang digunakan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terdiri dari beberapa lapis (layer). Model layer ini meliputi:

(a). sistem operasi (b). program pendukung system (special system utilities) (c). perangkat lunak aplikasi

Sistem operasi terdiri atas program-program yang mengawasi jalannya operasi sistem dan mengendalikan komunikasi yang terjadi diantara perangkat keras yang terhubung ke sistem komputer ybs. Sistem operasi meliputi program-program: untuk manajemen memori, akses sistem, pengendalian komunikasi, pengolahan perintah, manajemen data dan file, dst. Program pendukung sistem (special system utilities) dan program-program pendukungnya terdiri dari compiler bahasa pemrograman. Hampir semua perangkat lunak SIG dituliskan dengan menggunakan bahasa pemrogramman seperti assembler, Fortran, Basic, C, C++, dll.

• Device driver dalam SIG diperlukan untuk mendukung input dan output device, seperti digitizer, printer, plotter, scanner, dll.

• Utility untuk back-up data • Pustaka (library) fungsi dan prosedur merupakan bagian OS yang dimanfaatkan

oleh bahasa pemrogramman komputer untuk membuat aplikasi SIG. Perangkat lunak aplikasi terdiri dari word processing, sphreadsheet, database, presentation, dan aplikasi-aplikasi khusus lainnya seperti SIG.

Gb.4.7 Layer perangkat lunak

Perangkat lunak khusus aplikasi SIG sering digunakan untuk menjalankan tugas-tugas SIG. Tersedia dalam bentuk paket perangkat lunak yang meliputi multi progam terintegrasi untuk

Perangkat

keras

Special system utilities

System operasi

Perangkat lunak aplikasi

Page 9: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 9/ 24

mendukung kemampuan-kemampuan khusus untuk pemetaan, manajemen, dan analisi data geografi. Perangkat lunak SIG secara konseptual terdiri dari 2 bagian: paket inti yang digunakan untuk pemetaan dasar dan manajemen data, dan paket-paket aplikasi yang terintegrasi dengan paket inti untuk menjalankan pemetaan khusus dan aplikasi analisis geografi. Pemilihan perangkat lunak SIG sangat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tujuan-tujuan aplikasi, biaya pembelian dan pemeliharaan, kesiapan dan kemampuan personil pengguna dan agen perangkat lunak ybs. Standard umum perangkat lunak SIG yang direkomendasikan oleh WGIAC (Wyoming Geograhic Information Advisory Council), antara lain:

(a). Sistem operasi : berbasiskan Window atau Unix (b). Model data spasial: raster dan vektor, dengan prioritas tinggi pada model data

spasial. (c). Basis data: jika menggunakan basisdata relational harus sesuai dengan standard SQL

(untuk standard aplikasi multiuser). Jika tidak menggunakan basisdata relational, maka basisdata tsb harus mampu melakukan eksport/import dari basisdata relational (SQL).

4.5 CARA KERJA SIG

SIG dapat merepresentasikan „real world“ (dunia nyata) diatas monitor computer sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran peta kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, objek-objek yang dipresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau map features (contoh sungai, taman, kebun, jalan, dll). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsu berdasarkan lokasi, peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. Contoh hubungan tersebut (Gb. 4.8), sebagai berikut:

(a). Suatu gedung terletak di dalam wilayah kecamatan tertentu (b). Jembatan melintas diatas suatu sungai (c). Bangunan kuno bersebelahan dengan taman

Peta menggunakan titik, garis, dan poligon dalam merepresentasikan objek-objek dunia nyata. Dalam gambar diatas, terlihat bahwa:

(a). Sungai ditampilkan sebagai poligon (b). Jalan bebas hambatan digambarkan sebagai garis-garis (c). Bangunan dipresentasikan sebagai poligon

Peta menggunakan simbol grafis dan warna untuk membantu dalam mengidentifikasi unsur-unsur berikut deskripsinya. Dari Gb diatas terlihat bahwa:

(a). sungai diwarnai biru (b). taman atau kebun diwarnai hijau (c). jalan bebas hambatan diwarnai merah (d). jalan yang lebih kecil digambarkan dengan menggunakan garis-garis yang tipis (e). bangunan digambarkan sebagai poligon (f). label dan teks mengidentifikasi unsur-unsur peta dengan menggunakan nama-nama

unsur ybs.

Page 10: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 10/ 24

Gb. 4.8 Contoh peta dan unsur-unsurnya

Skala peta menentukan ukuran dan bentuk representasi unsur-unsurnya. Makin meningkat skala peta, makin besar ukuran unsur-unsunya.

(a). pada skala 1:250,000 atau skala yang lebih kecil lagi, suatu kota akan direpresentasikan sebagai titik, sementara jalan dan sungai direpresentasikan sebagai garis-garis.

(b). Pada skala 1:25,000 atau skala yang lebih besar lagi, suatu kota akan direpresentasikan sebagai poligon, sementara jalan dan sungai dapat direpresentesikan sebagai garis atau poligon.

Gb.4.9 Contoh peta pada skala 1:250,000.

Page 11: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 11/ 24

Gb.4.10 Contoh peta pada skala 1:25,000.

SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut dalam basis data. Kemudian SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel (relational). Setelah itu SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan tabel ybs. Misalnya untuk mencari rute terpendek yang menghubungkan hotel „Mulia“ dengan hotel “Mawar M“ pada Gb 4.11 dapat dilakukan dengan langkah sbb:

(a). Cari berbagai kombinasi jalan (segmen) yang menghubungkan kedua hotel tersebut (b). Hitung masing-masing jarak (panjang jalan) akumulasinya (c). Pilih rute yang dihasilkan dari kombinasi jalan yang memiliki jarak total terkecil

(terpendek)

Gb.4.11 Contoh relasi unsur peta dengan tabel-tabelnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan yang dikenal sebagai „layers“. Contoh layers: sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, hutan, dll. Kumpulan dari layers ini membentuk basis data SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang penting dalam SIG – menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.

Page 12: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 12/ 24

Gb. 4.12 Layers, Tabel, dan basisdata SIG 4.6 KEMAMPUAN SIG 4.6.1. Pertanyaan Konseptual

Kemampuan SIG dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjawab pertanyaan yang bersifat konseptual berikut ini.

(1). What is at...? (2). Where is it? (3). What has changed since....? (4). What spatial pattern exist...? (5). What if...?

Pertanyaan (1) adalah mencari keterangan (atribut) atau deskripsi mengenai unsur peta yang terdapat pada lokasi tertentu. Lokasi ini dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai cara. Nama lokasi, kode lokasi (kode pos), atau referensi geografinya (koordinat). Pertanyaan (2) adalah kebalikan dari (1), dan melakukan analisis spasial untuk menjawabnya. Pertanyaan ini mengidentifikasi unsur peta yang deskripsinya ditentukan. SIG dapat menentukan lokasi yang memenuhi bbrp syarat atau kriteria sekaligus. Misalnya SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk pengembangan lokasi pemukiman pemduduk yang memiliki bbrp persyaratan yang harus dipenuhi. Pertanyaan (3) dapat melibatkan baik pertanyaan (1) maupun (2). Untuk menjawab (3) ini diperlukan bbrp layer (data spasial) yang didapat dari bbrp kali pengamatan atau pengukuran secara periodik. Unsur-unsur dalam setiap layer ini, kemudian dibandingkan satu sama lain dengan unsur-unsur yang terdapat dalam layer yang lain dengan menggunakan fasilitas fungsi

Basisdata spasial

Basisdata Atribut

RELASI

DISIMPAN

Basisdata SIG

Layers

Page 13: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 13/ 24

analisis spasial maupun atribut. Hasil perbandingan ini adalah kecenderungan perubahan atau trend spasial maupun atribut dai berbagai unsur peta. Pertanyaan (4), juga melibatkan pertanyaan (1) dan (2). Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) atau layers suatu SIG. Pertanyaan (5) berkenaan dengan masalah pemodelan di dalam SIG. Secara konsepsi, pemodelan dalam SIG dapat diartikan sebagai penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang cukup komplek. Kelima pertanyaan ini dapat dijawab oleh SIG. 4.6.2. Pertanyaan Tambahan SIG juga memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan tambahan mengenai:

1. Representasi 2. Relasi antara representasi dgn penggunanya 3. Model dan struktur data 4. Tampilan data geografis 5. Analytical tools

Pertanyaan (1) bersumber dari karakteristik permukaan bumi yang sangat komplek. Dengan demikian perancang SIG harus memutuskan bagaimana cara menangkap atau memasukan fakta data dan informasi permukaan bumi, bagaimana merepresentasikannya di dalam sistem digital, bagaimana sampling data, dan format apa yang akan digunakan. Pertanyaan (2) mencakup konsep bagaimana orang berfikir mengenai bumi dan isinya, bagaimana cara permukaan bumi dapat direpresentasikan oleh komputer hingga dapat mudah dipahami oleh kabanyakan orang. Pertanyaan (3), bagaimana SIG menyimpan repesentasi secara efektif dan efisien, bagaimana memanggil informasi secara cepat, dan bagaimana berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lain. Pertanyaan (4) berhubungan dengan pertanyaan bagaimana pengaruh metode-metode tampilan terhadap penafsiran data geografi, bagaimana ilmu kartografi mendapatkan keuntungan dari perkembangan sistem-sistem digital, dan bagaimana menilai keberhasilan metode tampilan yang digunakan. Pertanyaan (5), bagaimana intuisi manusia terhadap data spasial dan bagaimana meningkatkannya dengan tools SIG, metode analsis apa yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan dengan menggunakan SIG. 4.6.3 Dari Definisi Kemampuan SIG yang diambil dari definisi SIG, antara lain:

(a). Memasukan dan mengumpulkan data geografi (spatial dan atribut) (b). Mengintegrasikan data geografi (spasial dan atribut) (c). Memeriksa, meng-update data geografi (d). Menyimpan dan memanggil kembali data geografi (e). Merepresentasikan atau menampilkan data geografi (f). Mengelola data geografi (g). Memanipulasi data geografi (h). Menganalisa data geografi (i). Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk-bentuk: peta

tematik (view dan layout), tabel, grafik, laporan, dst

Page 14: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 14/ 24

4.6.4 Fungsi Analisis

Kemampuan SIG juga dapat dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, ada dua jenis fungsi analisis, yakni: fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut. Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basisdata (DBMS) dan perluasannya:

1. Operasi dasar basis data, mencakup: a. membuat basis data baru b. menghapus basis data c. membuat table basis data d. menghapus table basis data e. mengisi dan menyisipkan data ke dalam table f. membaca dan mencari data dari table basis data g. mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam table basis data h. menghapus data dari table basis data i. membuat indeks untuk setiap table basis data

2. Perluasan operasi basisdata

a. membaca dan menulis basis data dalam system basisdata yang lain b. dapat berkomunikasi dengan basisdata yang lain c. dapat menggunakan bahasa basisdata standar SQL (structure query language) d. operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin digunakan di dalam

system basis data.

Fungsi analisis spasial terdiri:

1. Klasifikasi – mengklasifikasi kembali data spasial (atribut) menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu. Misalnya dengan data spasial ketinggian permukaan bumi (topografi), dapat diturunkan data spasial kemiringan.

2. Jaringan – fungsi ini menunjuk data spasial titik atau garis sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan. Fungsi ini sering digunakan di dalam bidang transportasi dan utility.

3. Overlay – fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang menjadi masukannya. Misalnya untuk menghasilkan wilayah yang sesuai untuk budidaya tanaman tertentu diperlukan data ketinggian permukaan bumi, kadar air tanah, dan jenis tanah, maka fungsi ini akan dikenakan terhadap ketiga data spasial ini.

4. Buffering – fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial masukannya. Misalnya data spasial titik akan menghasilkan data spasial baru berupa lingkaran dengan titik di pusatnya.

5. 3D Analysis – fungsi ini terdiri atas sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi.

6. Digital image processing – fungsi ini dimiliki oleh SIG berbasiskan raster. Misalnya dalam pengelolaan citra digital.

4.7 CONTOH APLIKASI SEDERHANA SIG SIG merupakan sistem komputer yang sangat powerful baik dalam menangani masalah basis data spasial (peta digital) maupun basis data non-spasial (atribut). Sistem ini merelokasikan lokasi geografi (data spasial) dengan informasi deskripsinya (non-spasial), sehingga para

Page 15: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 15/ 24

penggunananya dapat membuat peta (analog dan digital), dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. 4.7.1. Informasi SIG dalam bentuk Tabel Basis Data

Tabel 4.2. Contoh daftar pelanggan yang terurut nama

4.7.2. Informasi SIG dalam Bentuk Layer Peta Digital Dengan mengorganisasikan informasi seperti ini, peta-peta digital menjanjikan lokasi-lokasi dimana objek-objek sesungguhnya berada di dunia nyata beserta hubungannnya satu sama lain.

Gb. 4.13 Contoh lokasi-lokasi pelanggan.

4.7.3. Membuat Peta Tematik dengan SIG Pada masa lalu, peta-peta bersifat statik dan hanya dapat dibuat oleh seorang Carthographer yang mahir. Tetapi, dengan SIG setiap orang dapat membuat peta, dan kemudian merubah atau memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Selain itu, pengguna SIG juga dapat mengulang proses pembuatan peta dengan akurasi yang tinggi. Sebagai contoh, para pengguna SIG dapat membuat peta-peta benua Amerika selatan berdasarkan berbagai informasi (tema) yang tersedia.

Page 16: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 16/ 24

Gb.4.14 Peta Amerika Selatan Menurut Batas Politik (Administrasi)

Gb. 4.15 Peta Amerika Selatan Menurut data produksi pertanian

Gb. 4.16 Peta Amerika Selatan Menurut data populasi penduduk kota

Gb. 4.17 Peta Amerika Selatan Menurut tingkat pertumbuhan populasi penduduk kota

Page 17: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 17/ 24

4.7.4. Visualisasi dan Analisa dengan SIG Dengan SIG, pengguna dapat memvisualkan dan menganalisa suatu area studi berdasarkan lokasi-lokasi unsur-unsur geografi tertentu, misalkan dalam menentukan lokasi terbaik untuk bisnis baru sebuah supermarket. Lokasi ini dapat dianalisa dengan memperhatikan dan memperhitungkan lokasi-lokasi para pelanggan (consumers atau clients), hingga dapat menentukan tempat-tempat yang berpotensi untuk bisnis baru ini.

Gb. 4.18 Peta lokasi client dan sites potensi bisnis Setelah dianalisa, pengguna dapat menentukan lokasi bisnis baru (supermarket) di lokasi yang paling optimum (sesuai) dengan kriteria-kriteria yang ditentukan sendiri oleh penggunanya.

Gb. 4.19 Peta lokasi bisnis baru yang dipilih

4.7.5. Relasi, Pola, dan Trend dalam SIG (a) Lokasi rawan kecelakaan lalulintas Dengan SIG, pengguna dapat menyatakan relasi atau hubungan (relationship), pola (patern), dan trend (kecenderungan). Seorang pakar jalan raya atau perencanaan perkotaan dapat menampilkan segmen-segmen jalan mana saja, berdasarkan informasi kondisi segmen-segmen jalan tersebut, kemudian memutuskan segmen-segmen jalan mana saja yang memerlukan perbaikan.

Page 18: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 18/ 24

Gb. 4.20 Peta kondisi jalan

Gb. 4.21 Peta lokasi rawan kecelakaan lalulintas

Selain itu, dengan penggunaan SIG, seorang pakar jalan raya dan perkotaan dapat menentukan lokasi-lokasi kecelakaan lalulintas di jalan raya atau jembatan. Mereka dapat juga men-zoom daerah-daerah tertentu (Gb. 4.21).

Gb. 4.22 Hasil zooming peta lokasi rawan kecelakaan lalulintas

Gb. 4.23 Hasil zooming peta lokasi rawan kecelakaan lalulintas berikut detil informasi lengkapnya dalam bentuk tabel.

Page 19: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 19/ 24

Gb. 4.22 di atas adalah tampilan hasil pembesaran (zoom in) peta lokasi rawan kecelakaan lalulintas untuk daerah tertentu yang dipilih. Tampilan hasil pembesaran peta lokasi rawan kecelakaan ini dapat disertai informasi detil mengenai kecelakaan lalulintas yang terjadi di sekitar lokasi yang bersangkutan (Gb. 4.23)

Gb. 4.24 Informasi detil kecelakaan dari dokumen tambahan

(b) Lokasi Bank dan Nasabahnya Dengan SIG, seorang manajer bank dapat membuat peta yang memperlihatkan lokasi bank, dan lokasi-lokasi para nasabahnya.

Gb. 4.25 Lokasi bank dan para nasabahnya

Dengan SIG, seorang manajer bank dapat memetakan berbagai karakteristik (kondisi keuangan atau finansial) para nasabahnya.

Gb. 4.26 Karakteristik para nasabah bank

Page 20: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 20/ 24

Dengan SIG, seorang manajer bank dapat juga memetakan lokasi banknya berikut lokasi-lokasi bank-bank lain yang menjadi pesaingnya.

Gb. 4.27 Peta lokasi bank dan kompetitornya.

(c) Zone habitat species flora dan fauna yang dilindungi Dengan SIG, seorang akhli biologi dapat menampilkan zone-zone berbagai habitat spesies, baik flora maupun fauna, yang dilindungi. Selain itu, mereka juga dapat menambahkan informasi-informasi lain seperti status dan kepemilikan tanah-tanahnya untuk menyatakan bahwa daerah-daerah yang bersangkutan masih memerlukan perlindungan atau proteksi tertentu di dalam habitatnya.

Gb. 4.28 Peta zone habitat beberapa spesies flora atau fauna tertentu

4.7.6. Layer Peta di dalam SIG Dengan SIG, kita memungkinkan untuk bekerja dengan banyak layer (tematik) peta dari berbagai informasi pada saat yang sama untuk memecahkan suatu masalah. (a) Daerah Pengembangan Daerah mana yang sesuai untuk pengembangan? Untuk pencarian daerah yang dimaksud, diperlukan kriteria-kriteria untuk mengeliminasi daerah yang tidak memenuhi syarat

Page 21: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 21/ 24

pengembangan. Sebagai contoh, kriteria yang pertama adalah bahwa pengembangan dilakukan di area dengan kemiringan tanah maksimal 14% (masih dapat dianggap datar)

Gb. 4.29 Peta kemiringan tanah (gradien)

Kriteria kedua adalah bahwa pengembangan tidak dilakukan di zone-zone yang mengalami kualitas air yang sensitif atau kritis.

Gb. 4.29 Peta zone kualitas air

Kriteria ketiga adalah bahwa pengembangan tidak dilakukan di dalam zone-zone yang menjadi habitat flora dan fauna dari berbagai spesies yang dilindungi.

Gb. 4.30 Petazone habitat spesies flora & fauna

Daerah sisanya, daerah-daerah memenuhi kriteria atau syarat-syarat di atas, merupakan daerah-daerah yang sesuai untuk pengembangan.

Page 22: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 22/ 24

Gb. 4.31 Peta daerah yang sesuai untuk pengambangan

(b) Rencana Lokasi Supermarket Baru Idealnya, dalam setiap wilayah tertentu terdapat beberapa supermarket untuk melayani masyarakat yang menjadi para pelanggannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bersama dengan berjalannya waktu, dan bertambahnya populasi penduduk, maka jumlah pelanggan setiap supermarket-pun semakin meningkat. Peningkatan ini akan sangat terasa jika dilihat bertambahnya antrian-antrian dalam memperoleh layanan di dalam supermarket yang bersangkutan. Kondisi ini akan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan mutu pelayanan supermarket, peningkatan jumlah pelanggan yang tidak terlayani, dan menimbulkan rasa ketidakpuasan para pelanggan. Jika kondisi ini benar-benar terjadi, seorang perencana bisnis atau developer yang jeli tentu saja sudah menyiapkan peluang bisnis baru dengan mendirikan supermarket alternatif yang baru pula. Tetapi masalahnya, apakah jumlah pelanggan yang ada cukup mendukung keberadaan super market yang baru? Dan dimana lokasinya?

Gb. 4.33 Peta lokasi supermarket/Mall

Page 23: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 23/ 24

Gb. 4.34 Lokasi supermarket yang diusulkan berikut data statistiknya

Seorang perencana bisnis dan developer akan membandingkan masing-masing trade area untuk supermarket yang sudah ada dengan potensi trade area supermarket alternatif yang diusulkan. Dengan SIG, developver dapat menghitung jumlah populasi dan rata-rata pendapat perkapita (data statistik) untuk setiap trade area supermarket. Developer membuat grafik perbandingan antara nilai-nilai pendapatan rata-rata perkapita dan jumlah populasi penduduk untuk setiap supermarket.

Gb. 4.35 Grafik perbandingan data statistik setiap supermarket

Dengan mempelajari trade area, lokasi yang diusulkan, pendapatan perkapita, dan grafik perbandingan masing-masing data statistiknya, seorang developer dapat menaksir potensi daya beli masyarak at calon pelanggannya, kemudian memutuskan jadi atau tidaknya untuk mendirikan bisnis baru di lokasi yang diusulkan. Jika keputusannya ”ya”, maka supermarket segera dibangun. Jika tidak, maka developer dapat mengulang proses feasibility study ini dengan memulainya dari proses pencarian lokasi-lokasi bisnis baru yang lebih menjanjikan.

Page 24: Gis Bab4

Bab IV „SIG“ Hal. 24/ 24

4.8 KEDUDUKAN SIG Dari uraian mengenai sistem informasi dan sistem informasi berbasis komputer, maka kedudukan SIG dapat digambarkan seperti pada Gb. 4.36. dengan memahami kedudukan SIG, diharapkan, pemahanan terhadap SIG secara keseluruhan akan lebih baik.

Gb.4.36. Kedudukan SIG diantara sistem informasi yang lain

4.9 PERSPEKTIF SIG 4.9.1 Perspektif Teknologi

• Dapat mengidentifikasi SIG sebagai salah satu bentuk implementasi teknologi (basisdata, sistem aplikasi, atau toolbox) berikut kemampuan-kemampuan fungsionalnya (orientasi proses atau fungsi, peta, basis data, dan analisis spasial)- sebagaimana telah dipahami oleh banyak orang di dalam mendeskripsikan teknologi.

• Implementasi SIG dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya oleh target, pertimbangan cost-benefit, stakeholders, dukungan manajemen, dan kultur organisasi.

4.9.2 Perspektif Organisasional

• Mendeskripsikan SIG dalam pengertian elemen-elemen generiknya • Mendeskripsikan SIG dalam pengertian kontek atau struktur organisasionalnya.

SIG

Sensus

Bangunan

Installasi

Tanah

Jalan

Batas administrasi

Spasial

Non- geografis

Sistem Informasi

Non- spasial

Sistem Manajemen

CAD/CAM