ggffgh - ecindonesia.wikispaces.comecindonesia.wikispaces.com/file/view/bahan ajar_4.penyusunan...
TRANSCRIPT
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar
ggffgh
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Bahan ajar untuk fasilitasi bimbingan teknis ICT PTK SD dapat diselesaikan. Tenaga pendidik memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Salah satu kompetensi yang perlu dikuasai oleh seorang tenaga pendidik adalah dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Oleh karena itu, upaya peningkatan kompetensi tersebut perlu dilakukan secara terprogram dan berkelanjutan melalui keiatan fasilitasi dan bimbingan teknis ICT PTK SD. Naskah materi bahan ajar bimbingan teknis ini disusun untuk membantu peserta, dan mempermudah dalam memahami materi pada bimbingan teknis ICT PTK SD, agar dapat dihasilkan PTK SD yang mampu mengembangkan pembelajaran berbasis ICT. Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Pendidikan Dasar (Dikdas), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (Ditjen Dikdas), menyusun bahan ajar bimbingan teknis ICT PTK SD secara sistematis yang terdiri dari Konsep pembelajaran berbasis ICT, Pemanfaataan sumber-sumber belajar online , Pembuatan media pembelajaran berbasis ICT, Penyusunan RPP berbasis ICT, dan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis ICT , dengan harapan dapat mendukung implementasi kegiatan fasilitasi dan bimbingan teknis ICT PTK SD secara efektif dan efisien. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama berbagai pihak dalam mewujudkan naskah bahan ajar fasilitasi dan bimbingan teknis ICT PTK SD. Semoga dapat dimanfaatkan oleh para pengguna sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985031002
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar
ii
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ................................................................................................ ii Daftar Isi .......................................................................................................... iii MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ICT 1 A. Pendahuluan .............................................................................................. 1 B. Pembelajaran Abad 21. ............................................................................. 2 C. Prinsip pengembangan pembelajaran menggunakan pendekatan proyek
berbasis ICT................................................................................................ 4
LATIHAN/TUGAS ....................................................................................... 5 RANGKUMAN ............................................................................................ 6 EVALUSI MATERI POKOK 1 ..................................................................... 7
PERANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT..................................... 9 A. Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Kerangka Kerja
GRASPS ..................................................................................................... 9
B. Mengembangkan Pertanyaan Pemandu (Driving Question) Pembelajaran untuk Melibatkan Siswa .............................................................................. 20
C. Mengembangkan Penilaian Otentik yang Berpusat pada Siswa ................ 22 D. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Berbasis Proyek .......................... 34
LATIHAN/TUGAS ....................................................................................... 36 RANGKUMAN ............................................................................................ 40 EVALUSI MATERI POKOK 2 ..................................................................... 40 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ...................................................... 42
DESAIN RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS ICT ................................................................................................................... 43
A. Pandangan tentang pembelajaran ............................................................. 43 B. Pembelajaran langsung dan tidak langsung ............................................... 46 C. Perencanaan pembelajaran ....................................................................... 49 D. Proses pembelajaran .................................................................................. 50 E. Pemanfaatan ICT dalam Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 57
LATIHAN/TUGAS ....................................................................................... 58 RANGKUMAN ............................................................................................ 58 EVALUSI MATERI POKOK 2 ..................................................................... 58 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ...................................................... 59
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar
iii
APLIKASI OFFICE BERBASIS WEB UNTUK PERANCANGAN RPP ........... 60
A. Google Docs .............................................................................................. 61 B. Microsoft SkyDrive ...................................................................................... 72 C. Mengelola berkas dan Portofolio Siswa ..................................................... 81
LATIHAN DAN SOAL ................................................................................. 86 RANGKUMAN ............................................................................................ 87 EVALUASI MATERI ................................................................................... 87 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ...................................................... 89
LAMPIRAN
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 1
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
INDIKATOR KEBERHASILAN
Materi pokok 1 ini mengkaji beberapa hal yang berkaitan dengan konsep dasar
Model Pembelajaran berbasis ICT di abad 21. Setelah mengikuti materi pokok 1
ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan: (1) prinsip pembelajaran
menggunakan Pendekatan proyek berbasis ICT, (2) Mengenal beberapa contoh
model pembelajaran aktif berbasis ICT.
Dengan menguasai materi kajian dalam materi pokok 1 ini, Anda akan lebih
mantap dalam membina para guru SD dalam menerapkan konsep dasar
rencana pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, seyogyanya Anda pelajari
uraian di bawah ini dengan cermat, kerjakan tugas-tugas dan diskusikan
dengan teman, serta kerjakan tes formatif untuk menguasai tingkat penguasaan
Anda terhadap isi modul ini. Kedisiplinan Anda dalam mengerjakan tugas-tugas
yang terintegrasi dalam uraian modul akan sangat membantu keberhasilan
Anda.
URAIAN DAN CONTOH
A. Pendahuluan Pembelajaran merupakan dialog antara peserta didik dengan pendidik serta
sumber belajar untuk mengoptimalkan potensi peserta didik. Oleh karena
itu seyogya para pendidikan merancang kegiatan pembelajaran dengan
memperhatikan variasi potensi peserta didik, seperti minat, sikap dan lain
sebagainya dengan sumber belajar yang akan membantu proses dialog
dengan peserta didik dalam upaya mengembangkan potensinya.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menuntut pembelajaran
yang lebih menekankan aktivitas dari peserta didik dalam kegiatan
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 2
pembelajaran, sehingga peran guru dalam pembelajaran yang demikian,
lebih banyakj berperan sebagai fasilitator.
Peran fasilitasi dalam pembelajaran yang dilakukan para pendidik untuk
lebih mengkatifkan peran peserta didik, dapat ditemput dengan berbagai
cara, diantaranya dengan memilih berbagai model pembelajaran yang
dapat lebih banyak mengaktifkan peran peserta didik. Model Pembelajaran
berbasis proyek, inkuiri, Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) atau Information Technology and Communication. (ICT).
Pada bagian selanjutnya akan di bahas tentang Model pembelajaran yang
berbasis ICT, prinsip Konsep pembelajaran abad 21 dan prinsip
pengembangan pembelajaran menggunakan pendekatan proyek berbasis
ICT
B. Pembelajaran Abad 21. Karakteristik abad 21 pada era informasi dan wawasan global akan
menuntut perubahan keterampilan pada warga Negara. Tuntutan skill pada
abad 21 minimal adalah keterampilan/skills “collaboration, communication &
critical thinking”, tuntutan keterampilan tersebut menuntut adanya
perubahan dalam pembelajaran pada semua jenjang pendidikan.
Perubahan paradigma dari pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teacher centered) ke arah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(student centered). Perubahan pembelajaran ini menuntut perubahan peran
dari pendidik dalam pembelajaran. Pada pembelajaran yang berpusat pada
pendidik, lebih banyak menempatkan pendidik sebagai sumber yang
dominan dan utama dalam pembelajaran. Sementara pada pada kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menempatkan pendidik
lebih berperan sebagai fasiltator. Fasilitator yang dimaksud adalah
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 3
membantu peserta didik untuk lebih aktif mencari sumber belajar lain, yang
tidak hanya dari gurunya saja. Melainkan sumber belajar yang ada disekitar
kelas, sekolah dan bahkan di luar sekolah.
Perubahan peran pendidik dalam pembelajaran, disebabkan karena ada
tuntutan perubahan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Pada
pembelajaran yang berpusat pada pendidik, peserta didik pasif (istilahnya
hanya beperan DDCH-Duduk, Dengar, Catat dan Hafal) dalam beraktivitas.
Sementara Pendidik, aktif dan mendominasi aktivitas pembelajaran.
Sedangkan pada Pada pembelajaran yang berpusat pada peserta pendidik,
peserta didik aktif (harus mencari, menemukan dan menyimpulkan dalam
beraktivitas. Pendidik, aktif dalam membantu menyiapkan berbagai bahan
yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam pembelajaran. Implikasi dari dari
perubahan ini, pendidik dalam pembelajaran mulai dari perencanaan sudah
memikirkan berbagai kegiatan bagi peserta didik untuk lebih aktif dalam;
mencari, menemukan dan menyimpulkan terhadap materi ajar
dipelajarinya.
Peran sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, lebih banyak memfasilitasi atau miminal merancang berbagai
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan membantu menyiapkan
berbagai sumber belajar lain, baik yang ada di kelas, di sekolah maupun di
luar sekolah. Pencarian dan Pemanfaatan sumber belajar menjadi awal
keberhasilan dalam mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran.
Media pembelajaran terdiri atas pembejaran yang nyata dan yang virtual.
Diam dan bergerak. Media pembelajaran yang nyata bisa dalam bentuk
buku, tumbuh-tumbuhan, gedung, gambar dan lain sebagainya.
Pemanfaatan ICT sangat penting dan membantu dalam mencari dan
memanfaatkan sumber belajar, apakah dalam bentuk slide (gambar diam),
film, dan bahan ajar lain yang bisa ditemukan dari sumber yang sangat jauh
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 4
dengan waktu yang singkat (On-line, bukan di buku ajar, atau di
perpustakaan sekolah). Oleh karena itu model pembelajaran yang berbasis
ICT merupakan pilihan utama untuk merespons tuntutan dalam
pembelajaran pada abad 21.
C. Prinsip pengembangan pembelajaran menggunakan pendekatan proyek berbasis ICT. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas adalah
pembelajaran yang menggunakan pendekatan proyek atau ‘Project Based
Learning’ (PBL). Pembelajaran berbasis proyek akan membawa peserta
didik pada proses inkuiri dalam merespon pertanyaan, masalah dan
tantangan yang kompleks. Proses inkuiri ini di yakini akan menumbuhkan
keterampilan berfikir seperti kolaborasi, komunikasi dan berfikir kritis.
Alasan lainnya mengapa PBL yang dipilih, adalah bahwa dengan projek
dalam pembelajaran akan membawa peserta didik lebih mendalam dalam
memahami suatu konsep. Projek juga akan membangun keterampilan-
keterampilan yang penting dalam kehidupan dan pembiasaan belajar
sepanjang hayat. Dengan projek, peserta didik diperkenankan untuk
memilih topik-topik yang relevan dengan yang berkembang di masyarakat,
dapat mengeksplor karirinya, berinteraksi dengan gurunya, temannya,
menggunakan teknologi dan menyajikan hasil karyanya di dalam kelas.
PBL juga dapat memotivasi peserta didik, dari pembelajaran yang terkesan
membosankan menjadi pembelajaran yang lebih bermakna bagi dirinya.
Berikut ini akan disampaikan beberapa prinsip pengembangan
pembelajaran menggunakan pendekatan proyek berbasis ICT.
• Merumuskan hasil belajar bagi siswa secara eksplisit /jelas dan terukur
dalam bentuk hasil belajar yang akan dihasilkan.
• Memerlukan kegiatan yang menuntut berfikir kritis, pemecahan masalah,
kolaborasi dan berbagai bentuk komunikasi.
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 5
• Inkuri sebagai bagian dari proses pembelajaran dan kreasi sesuatu yang
baru
• Mengembangkan pertanyaan penuntun yang bersifat tertutup maupun
terbuka.
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih topik dan
cara untuk mencapai tujuannya. Peserta didik berkerja secara
indipenden dan bertanggung jawab atas pilihannya.
• Menumbuhkan proses untuk revisi dan refleksi. Kesempatan untuk
menyampaikan pemikiran dan menerima saran untuk perbaikan hasil
karya siswa
• Melibatkan banyak orang, baik peserta didik atau yang dianggap dalam
memperbaiki hasil karya siswanya
Beberapa contoh model pembelajaran aktif berbasis ICT.
• Pembelajaran Berbasis Projek
• Inkuiri
• Pembelajaran dengan pendekatan Pemecahan Masalah
LATIHAN/TUGAS
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan
tugas-tugas kecil yang diberikan pada setiap bagian, kini tiba saatnya Anda
meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat
mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman Anda.
Terjemahkan suatu tema yang akan di ajarkan dalam:
• Pertanyaan-pertanyaan
• Masalah-masalah yang terkait dengan tema pembelajaran
• Inventarisasi berbagai sumber pembelajaran yang dapat menjawab
pertanyaan dan mendukung pemecahan masalah
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 6
Setelah mengerjakan latihan, Anda dapat membaca rambu-rambu jawaban
latihan untuk membandingkan tingkat ketepatan hasil kerja Anda. Jika Anda
menganggap hasil latihan Anda belum sempurna, maka sebaiknya Anda
menganalisis penyebabnya dan kemudian memperbaikinya.
Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat
rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan
rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.
RANGKUMAN
Pemanfaatan ICT sangat penting dan membantu dalam mencari dan
memanfaatkan sumber belajar, apakah dalam bentuk slide (gambar diam), film,
dan bahan ajar lain yang bisa ditemukan dari sumber yang sangat jauh dengan
waktu yang singkat (On-line, bukan di buku ajar, atau di perpustakaan sekolah)
yang dapat disajikan dengan berbagai model pembelajaran diantaranya
Pembelajaran Berbasis Projek, Inkuiri, Pembelajaran dengan pendekatan
Pemecahan Masalah. Oleh karena itu model pembelajaran yang berbasis ICT
merupakan pilihan utama untuk merespon tuntutan dalam pembelajaran pada
abad 21.
Bagaimana? Apakah rangkuman yang Anda buat sejalan dengan rangkuman di
atas. Jika tidak sejalan, coba Anda cermati bagian mana yang kurang sejalan.
Mungkin rangkuman yang Anda buat lebih menggambarkan pemahaman Anda.
Kini, Anda dapat mengerjakan Tes Formatif 1 untuk menguji tingkat
pemahaman Anda.
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 7
EVALUSI MATERI POKOK 1
Bagian A: Silakan baca dengan cermat pertanyaan atau pernyataan di bawah ini, kemudian pilih alternatif jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda silang (x) pada alternatif jawaban tersebut.
1. Pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, ciri utamanya adalah: a. DDCH b. Guru menjadi satu-satunya sumber belajar c. Guru dalam pembelajaran menggunakan LCD projector d. Murid aktif mencari bahan dari berbagai sumber belajar e. Guru mendominasi pembelajaran
2. Pola pembelajaran yang berpusat pada pendidik, ciri utamanya adalah:
a. Murid aktif sesuai arahan guru b. Murid santun mendengarkan penjelasan dari Guru –DDCH c. Guru menjadi satu-satunya sumber belajar d. Murid aktif mencari bahan dari berbagai sumber belajar e. Guru mendominasi pembelajaran
3. Tuntutan kemampuan pada abad 21 adalah: a. Nalar- logika – estetika b. Kolaborasi-komunikasi-berfikir kritis c. Pendiam-penurut-santun d. Aktif-kreatif-soliter e. Kerjasama-tergantung sama orang – Penurut
4. Pendekatan Pembelajaran yang berbasis Projek, ciri utamanya adalah
sebagai berikut: a. Membangun aktivitas siswa b. Menghasilkan hasil karya siswa c. Menggunakan ICT d. Menggunakan proses inkuiri e. Pembelajarannya hanya di dalam kelas
5. Prinsip Pembelajaran yang berbasis Projek, utamanya adalah sebagai
berikut: a. Mengembangkan percaya diri siswa b. Membangun toleransi
MATERI POKOK 1
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 8
c. Siap menerima kritikan yang membangun d. Siap memberikan kritikan yang membangun kepada peserta lain. e. Memerlukan kegiatan yang menuntut siswa untuk berfikir kritis, dapat
memecahkan masalah, menciptakan suasana yang kolaborasi
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan tes formatif 1 ini, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian
Anda sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Materi pokok 2,
namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 80%,
sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari materi pokok 1 ini.
Kunci jawaban: No Jawaban 1 d 2 c 3 b 4 d 5 e
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 9
PERANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
INDIKATOR KEBERHASILAN Materi Pokok 2 ini mengkaji tentang perancangan pembelajaran berbasis ICT
(Information and Communication Technology) menggunakan pendekatan
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) sesuai Kurikulum
2013. Setelah mengikuti materi pokok 2 ini, Anda diharapkan dapat
mengembangkan: (1) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) berbasis ICT, (2)
Instrumen penilaian otentik dengan memanfaatkan pustaka penilaian yang
tersedia secara online dan menggunakan aplikasi online.
Dengan menguasai materi kajian dalam materi pokok 2 ini, Anda akan lebih
mantap dalam membina para guru SD dalam merancang pembelajaran
tematik menggunakan model PjBL dan mengembangkan instrumen penilaian
otentik yang berbasis ICT. Oleh karena itu, seyogyanya Anda pelajari uraian
di bawah ini dengan cermat, kerjakan tugas-tugas dan diskusikan dengan
teman, serta kerjakan evaluasi formatif untuk menguasai tingkat penguasaan
Anda terhadap isi modul ini. Kedisiplinan Anda dalam mengerjakan tugas-
tugas yang terintegrasi dalam uraian modul akan sangat membantu
keberhasilan Anda.
URAIAN DAN CONTOH A. Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Kerangka Kerja
GRASPS Project Based Learning (PjBL) merupakan salah satu model
pembelajaran kontekstual yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 10
Sebagaimana layaknya pendekatan kontekstual, PjBL harus melibatkan
tujuh pembelajaran efektif yaitu: konstruktivisme, menemukan, bertanya,
komunitas belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian otentik.
Berikut merupakan karakteristik dari PjBL [2] yaitu:
a. Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil
d. Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan
e. Melakukan evaluasi secara kontinu
f. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
h. Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.
Dalam melaksanakan model pembelajaran PjBL tidak ada tahapan yang baku
namun pada dasarnya mengacu pada 3 tahapan berikut [4]: tahap persiapan,
tahap pembelajaran (yang didalamnya memuat kegiatan: menentukan topik,
merencanakan kegiatan, investigasi, finishing) dan yang terakhir yaitu tahap
evaluasi. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran
berpusat pada siswa. Jenis pembelajaran ini mengembangkan isi
pengetahuan dan kecakapan melalui tugas tambahan untuk mengembangkan
keingintahuan siswa dan demonstrasi pembelajaran yang bersifat otentik
dalam bentuk produk dan kinerja. Kurikulum berbasis proyek didorong
pertanyaan penting yang mengikat standar isi dan berpikir tingkat tinggi dalam
konteks kehidupan sebenarnya.
Rancangan pembelajaran berbasis proyek mengandung strategi
pembelajaran yang melibatkan bermacam-macam strategi pengajaran untuk
melibatkan seluruh siswa tanpa menghiraukan cara belajar mereka yang
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 11
berbeda-beda. Seringkali, siswa bekerjasama dengan pakar dari luar sekolah
dan anggota keluarga untuk menjawab pertanyaan dan mendapatkan makna
yang lebih dalam terhadap isi. Teknologi digunakan untuk mendukung
pembelajaran. Melalui kerja proyek, jenis penilaian yang beragam diberikan
untuk memastikan siswa-siswa menghasilkan karya berkualitas tinggi.
Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek mencakup:
• Membangkitkan rasa ingin tahu secara aktif dan pemikiran tingkat tinggi
(Thomas,1998).
• Meningkatkan kehadiran, rasa percaya diri, dan memperbaiki sikap
terhadap pembelajaran (Thomas, 2000).
• Perolehan akademik setara atau lebih baik dari yang dihasilkan model lain
• Dengan siswa yang terlibat dalam proyek mengambil tanggungjawab yang
lebih besar terhadap pembelajaran mereka dibanding kegiatan dalam kelas
tradisional (Boaler, 1999; SRI, 2000).
• Peluang untuk mengembangkan kecakapan yang kompleks, seperti
berpikir tingkat tinggi, pemecahan masalah, bekerjasama, dan
berkomunikasi (SRI, 2000).
• Akses ke peluang belajar yang luas di kelas, memberikan strategi untuk
melibatkan siswa dengan budaya yang berbeda-beda (Railsback, 2002)
Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Learning sebagaimana
dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (2005) terdiri
dari :
a. Mulai dengan Pertanyaan Esensi/Mendasar Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan mendasar, yaitu pertanyaan
yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu
aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 12
dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar
topik yang diangkat relefan untuk para peserta didik (The George Lucas
Educational Foundation : 2005).
b. Merancang Perencanaan Proyek Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta
didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki”
atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan
aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan mendasar,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek (The George Lucas Educational Foundation : 2005).
c. Membuat Jadwal Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1)
membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline
penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara
yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara (The
George Lucas Educational Foundation : 2005).
d. Memantau Siswa dan Kemajuan Proyek Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan
cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain
pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting (The George Lucas
Educational Foundation : 2005).
e. Menilai Hasil Belajar
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 13
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-
masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman
yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya (The George Lucas Educational
Foundation : 2005).
f. Mengevaluasi Pengalaman Belajar Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya
selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja.
Selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan
pada tahap pertama pembelajaran (The George Lucas Educational
Foundation : 2005).
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek telah menunjukan bahwa
pendekatan tersebut sanggup membuat peserta didik mengalami proses
pembelajaran yang bermakna, yaitu pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan faham konstruktivisme. Peserta didik diberi kesempatan untuk
menggali sendiri informasi melalui membaca berbagai buku secara langsung,
membuat presentasi untuk orang lain, mengkomunikasikan hasil aktivitasnya
kepada orang lain, bekerja dalam kelompok, memberikan usul atau
gagasannya untuk orang lain dan berbagai aktivitas lainnya. Semuanya
menggambarkan tentang bagaimana semestinya orang dewasa belajar agar
lebih bermakna.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 14
Internalisasi Metode Saintifik dengan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek Berdasarkan kajian teori, metode saintifik adalah jalan untuk membuat dan
menjawab pertanyaan ilmiah (scientific questions) melalui observasi dan atau
eksperimen. Adapun tahap-tahap metode saintifik terdiri dari : (1) Membuat
pertanyaan ilmiah, (2) Melakukan kajian teoritis (research), (3)
Mengkonstruksi hipotesis, (4) Menjalankan observasi dan atau eksperimen,
(5) Menganalisis data dan membuat kesimpulan, (6) Melaporkan hasil
(publikasi). Sedangkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek merupakan
pendekatan pembelajaran yang memiliki sintak: (1) Mulai dengan pertanyaan
mendasar, (2) Merancang perencanaan proyek, (3) Membuat jadwal, (4)
Memantau siswa dan kemajuan proyek, (5) Menilai hasil pembelajaran, dan
(6) Menilai pengalaman belajar.
Mencari jawaban atas pertanyaan “apakah pembelajaran berbasis proyek
dapat menfasilitasi proses internalisasi metode saintifik?”, dapat dilakukan
dengan cara menganalisis sintak pembelajaran berbasis proyek, kemudian
mencari hubungan tiap-tiap tahapnya dengan item-item pada metode saintifik.
Apakah tahap-tahap pembelajaran berbasis proyek menfasilitasi aktivitas
metode saintifik? Jika jawabannya “ya”, maka dapat disimpulkan bahwa
pendekatan pembelajaran berbasis proyek dapat digunakan sebagai sarana
internalisasi metode saintifik. Begitu sebaliknya.
Tahap pertama sintak pembelajaran berbasis proyek adalah “Mulai dengan
pertanyaan mendasar”. Pembelajaran diawali dengan suatu pertanyaan
esensial/mendasar. Pertanyaan ini bisa muncul dari pengajar ataupun dari
peserta didik atau kolaborasi antara keduanya. Pertanyaan mendasar inilah
yang akan menjadi sentral dalam pembelajaran berbasis proyek.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 15
Pertanyaan mendasar pada pembelajaran berbasis proyek dapat disetarakan
dengan pertanyaan saintifik pada metode saintifik. Proses metode saintifik
juga diawali dengan munculnya suatu pertanyaan ilmiah. Dengan demikian,
tahap pertama sintak pembelajaran berbasis proyek dapat menfasilitasi tahap
pertama proses metode saintifik, yaitu “membuat pertanyaan ilmiah”.
Tahap kedua sintak pembelajaran berbasis proyek adalah “Merancang
perencanaan proyek”. Pada tahap ini, peserta didik bersama-sama pengajar
secara kolaboratif merencanakan sebuah proyek untuk menyelesaikan
pertanyaan yang telah dirumuskan pada tahap pertama. Agar tepat dalam
mendesain proyek, maka dilakukan penggalian informasi yang terkait dengan
pertanyaan. Proses ini dilakukan melalui bertanya kepada narasumber,
diskusi dengan pengajar atau siswa lain, kajian literatur berupa buku maupun
pencarian di internet. Apabila informasi sudah cukup, maka dengan mudah
peserta didik secara kolaboratif dapat merancang suatu proyek.
Aktivitas “Merancang perencanaan proyek” pada pembelajaran berbasis
proyek, dengan demikian dapat disetarakan dengan aktivitas ”melakukan
kajian teoritis (research)”, dan ”mengkonstruksi hipotesis” yang merupakan
langkah kedua dan ketiga dalam metode saintifik. Hal ini dikarenakan pada
tahapan ini, peserta didik mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai
sumber. Aktivitas ini setara dengan aktivitas ”melakukan kajian teoritis
(research)” pada metode saintifik. Setelah informasi terkumpul, peserta didik
membuat dugaan-dugaan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan pada
tahap sebelumnya, sehingga mampu mendesain suatu proyek dengan lebih
akurat. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari aktivitas ”mengkonstruksi
hipotesis” pada metode saintifik.
Tahap ketiga dan keempat sintak pembelajaran berbasis proyek adalah
“Membuat jadwal” dan “Memantau siswa dan kemajuan proyek”. Pada tahap
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 16
ini, peserta didik membuat jadwal pelaksanaan proyek dan sekaligus
menjalankan proyek di bawah monitor pengajar. Inti pelaksanaan proyek
dilakukan pada tahap ini. Siswa melakukan observasi dan atau eksperimen
dengan cara yang telah didesain pada tahap sebelumnya. Dengan demikian,
tahap ketiga dan keempat pembelajaran berbasis proyek merupakan
pelaksanaan tahap keempat dari metode saintifik, yaitu “menjalankan
observasi dan atau eksperimen”.
Tahap kelima sintak pembelajaran pembelajaran berbasis proyek adalah
“Menilai hasil belajar”. Hasil belajar dapat dimaknai sebagai keseluruhan hasil
(produk) selama aktivitas menjalankan proyek. Dengan demikian, tahap ini
dilakukan setelah proyek selesai dijalankan. Hasil belajar dinilai untuk
membantu dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, mengetahui
kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Penilaian terhadap hasil belajar dengan demikian merupakan aktivitas
menganalisis produk dari proyek yang sudah dijalankan mahasiswa. Apakah
hasil observasi dan atau eksperimen sudah dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan yang dimunculkan pada bagian awal pembelajaran? Jika sudah,
maka mahasiswa telah mampu menyimpulkan inti persoalan adanya proyek.
“Menilai hasil belajar”, dengan demikian dapat disetarakan dengan aktivitas
“menganalisis data dan membuat kesimpulan” yang merupakan tahap kelima
dari metode saintifik.
Tahap keenam sintak pembelajaran pembelajaran berbasis proyek adalah
“Menilai pengalaman belajar”. Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 17
perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan
peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja
selama proses pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan
pada tahap pertama pembelajaran. Dengan kata lain, pada tahap ini terjadi
proses presentasi hasil proyek dihadapan guru dan seluruh siswa.
Proses semacam ini dalam metode saintifik, disebut sebagai proses
“melaporkan hasil (publikasi)”. Analisis yang baru saja diuraikan, telah
mencoba menggambarkan bagaimana pendekatan pembelajaran berbasis
proyek dapat menfasilitasi proses internalisasi nilai dan semangat metode
saintifik kepada peserta didik. Secara lebih tegas, pola hubungan antara
pembelajaran berbasis proyek dengan internalisasi metode saintifik ditunjukan
oleh Tabel 1 berikut.
No. Sintak Pembelajaran Berbasis Proyek
Tahapan Metode Saintifik
1. Mulai dengan pertanyaan mendasar
Membuat pertanyaan ilmiah
2. Merancang perencanaan proyek Melakukan kajian teoritis (research), dan mengkonstruksi hipotesis
3. Membuat jadwal dan memantau siswa serta kemajuan proyek
Menjalankan observasi dan atau Eksperimen
4. Menilai hasil belajar Menganalisis data dan membuat kesimpulan
5. Menilai pengalaman belajar Melaporkan hasil (publikasi). Tabel 1. Pola hubungan pembelajaran berbasis proyek dan metode saintifik
Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Kerangka Kerja GRASPS Perancang kurikulum dapat menggunakan kerangka kerja GRASPS untuk
merancang PjBL, yang merupakan sebuah metode Authentic Assesment
yang diambil dari gagasan Wiggins and McTighe bernama “backward planning” atau “backward design” [1]. GRASPS merupakan singkatan dari
Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 18
Elemen dalam GRASPS ini adalah: (1) Goal, merupakan tujuan atau aksi
yang akan di lakukan siswa dalam skenario (2) Role, yaitu peran siswa dalam
skenario (3) Audience, yaitu lingkungan yang nantinya akan berhubungan
dengan peran siswa dalam skenario (4) Situation, yaitu tantangan dan detail
suasana atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam skenario (5) Product,
yaitu hasil dari aktifitas siswa pembelajaran atau selama menjalankan
skenario (6) Standards, menyatakan bagaimana tugas ini akan dinilai, dengan
kriteria apa produk tersebut akan dinilai dan apa saja indikator
kesuksesannya.
Menurut Grant Wiggins and Jay McTighe [1] bagian yang penting dari
GRASPS adalah menempatkan siswa kedalam skenario dunia nyata dimana
mereka menghasilkan artefak yang menggambarkan isi pembelajaran dan
apa yang mungkin mereka butuhkan untuk menghasilkan itu dalam keadaan
yang sebenarnya. PjBL berbasis GRASPS sebenarnya merupakan
pengembangan yang peneliti lakukan dari PjBL yang telah ada sebelumnya.
GRASPS dalam model pembelajaran ini dijadikan dasar untuk
mengkonstruksi proyek yang nantinya akan diterapkan pada pembelajaran.
Dalam hal ini bukan berarti peneliti membatasi apa yang harus dilakukan
siswa untuk proyek mereka melainkan hanya memberi kerangka yang harus
dikembangkan oleh siswa sehingga tidak menyalahi karakteristik PjBL sendiri.
Berikut adalah contoh tabel GRASPS untuk PjBL dengan judul proyek
“Jajanan Sehat, Enak dan Murah di Sekolahku” Goal Role Audience Situation Product Standard
Akhir-akhir ini banyak siswa terkena penyakit diare dan tipus. Siswa akan melakukan penelitian
Tim Peneliti Kesehatan yang mendapat tugas dari Depertemen Kesehatan
Petugas Kesehatan di Puskesmas, Ahli Gizi, Pedagang Jajanan
- Siswa melihat video tentang beberapa kasus keracunan makanan dan penyakit yang disebabkan makanan tidak sehat dan
Siswa akan mengembangkan laporan penelitian berupa presentasi multimedia dan poster makanan sehat dengan
Standar Kompetensi: Makluk Hidup dan Proses Kehidupan 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 19
mengapa penyakit-penyakit tersebut dengan mudah menjangkiti mereka, apa saja penyebab dan akibatnya. Hasil penelitian dan kampanye akan mereka sampaikan dalam bentuk presentasi dan poster yang dialamatkan ke semua rekan sekolahnya , orang-tua siswa dan pedagang keliling serta kantin di sekitar sekolah mereka.
melakukan brainstorming tentang topik ini - Secara berkelompok, siswa melakukan penelitian dengan melakukan wawancara dan pengamatan serta studi literatur di Internet - Siswa membuat laporan penelitian dalam bentuk presentasi multimedia dan membuat poster kampanye makanan sehat dengan aplikasi pengolah kata - Siswa mempresentasikan hasil penelitian ke guru dan siswa lain di sekolah - Siswa menempel dan menyebarluaskan poster peduli jajanan sehat di sekolah dan masyarakat
aplikasi pengolah kata
Kompetensi Dasar: 1.3 Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan Indikator: - Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada manusia. - Mencari informasi tentang penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. - Mempraktekkan kebiasaan hidup sehat untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. - Mengidentifikasi makanan bergizi dan menyimpulkan bahwa makanan yang bergizi dengan jumlah dan susunan menu seimbang menjadikan tubuh sehat. - Mempraktekkan cara-cara mengolah bahan makanan dengan tetap mempertahankan nilai gizinya
Tabel 2. Rancangan proyek “Jajanan Sehat, Enak dan Murah di Sekolahku”
Tugas 1. Merencanakan PjBL dengan GRASPS Berikut adalah langkah-langkah perancangan Pembelajaran Berbasis Proyek
dengan kerangka GRASPS:
1. Pilihlah salah satu tema (pembelajaran tematik, sesuai dengan Kurikulum 2013).
2. Unduh Lembar Kerja Rancangan Pembelajaran Berbasis Proyek di alamat
web :
http://bimtekictdikdas.wikispaces.com/file/view/Lembar%20Kerja%20Rancangan%20Pembelajaran%20Berbasis%20Proyek.docx/450252236/Lembar%20Kerja%20Rancangan%20Pembelajaran%20Berbasis%20Proyek.docx (klik link diatas untuk mengunduh file tersebut ke komputer Anda, atau kopi
dan tempel link tersebut ke aplikasi penjelajah internet)
3. Buka file tersebut menggunakan aplikasi Microsoft Word.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 20
4. Pada bagian A. Tabel GRASPS, isi semua elemen tabel GRASPS yang ada seperti, (1) Goal, yang berisi penjelasan “masalah yang ada di dunia nyata” dan aksi yang siswa akan di lakukan dalam skenario untuk menyelesaikan permasalah di dunia nyata tersebut (2) Role, yaitu peran siswa dalam skenario, dimana peran ini merupakan profesi-profesi yang ada di dunia nyata (3) Audience, yaitu narasumber/komunitas/peserta lain yang nantinya akan berhubungan dengan peran siswa dalam skenario (4) Situation, yaitu tantangan dan detail suasana atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam skenario (5) Product, yaitu hasil dari aktifitas siswa pembelajaran atau selama menjalankan skenario (6) Standards, menyatakan bagaimana tugas ini akan di nilai, dengan kriteria apa produk tersebut akan di nilai dan apa saja indikator kesuksesannya berdasarkan standar kurikulum nasional (Kurikulum 2013).
5. Simpan dokumen rancangan proyek anda dengan klik File > Save.
B. Mengembangkan Pertanyaan Pemandu (Driving Question) Pembelajaran untuk Melibatkan Siswa Proses inkuiri (penyelidikan) siswa dimulai ketika guru menanyakan
pertanyaan pemandu (driving question) di dalam pembelajaran. Siswa
akan mulai berpikir dan membuat koneksi sesuai pemahaman dan
pengalamannya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Semua guru ingin siswa mereka mengembangkan kecakapan-kecakapan
berpikir tingkat tinggi bersamaan dengan pemahaman mendalam
mengenai isi pembelajaran. Siswa, bagaimanapun, mungkin tidak merasa
bahwa pengetahuan ini relevan dengan kehidupan mereka, khususnya
ketika mempelajari mata-mata pelajaran yang berbeda secara terpisah.
Pertanyaan-pertanyaan pemandu menghubungkan pembelajaran dengan
dan lintas disiplin ilmu yang berbeda dengan cara memberikan topik-topik
yang menarik dan penting untuk Siswa. Pertanyaan pemandu terdiri dari
Pertanyaan Mendasar/Esensi, Pertanyaan Unit dan Pertanyaan Isi.
Pertanyaan-pertanyaan pemandu sangat penting karena menjadikan
proyek tetap berpusat kepada mempelajari hal-hal yang penting saja.
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mendorong siswa untuk menggunakan
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 21
kecakapan berpikir tingkat tinggi, membantu mereka memahami secara
penuh konsep-konsep penting, dan memberikan struktur untuk mengolah
informasi faktual. Pertanyaan-pertanyaan pemandu terdiri dari
Pertanyaan-pertanyaan Esensial, Unit, dan Isi:
Pertanyaan-pertanyaan Esensial adalah pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat luas dan terbuka dan menyangkut gagasan-gagasan besar dan
konsep-konsep tetap. Pertanyaan-pertanyaan esensial sering bersifat
lintas disiplin dan membantu siswa melihat bagaimana mata-mata
pelajaran berhubungan satu sama lain.
Pertanyaan-pertanyaan Unit terikat secara langsung dengan proyek dan
mendukung penyelidikan ke dalam pertanyaan-pertanyaan Esensial.
Pertanyaan-pertanyaan Unit bersifat terbuka yang membantu siswa
mendemonstrasikan seberapa baik mereka mengerti konsep-konsep inti
sebuah proyek.
Pertanyaan-pertanyaan isi berbasis fakta, konkrit, dengan seperangkat
jawaban benar yang bersifat terbatas. Sering sekali pertanyaan-
pertanyaan Isi berhubungan dengan definisi, identifikasi, dan ingatan
yang bersifat umum tentang informasi—sama dengan jenis pertanyaan
yang sering anda jumpai pada tes. Pertanyaan-pertanyaan isi adalah
penting karena mendukung pertanyaan-pertanyaan esensial dan
pertanyaan-pertanyaan Unit.
Contoh Pertanyaan Pemandu “Jajanan Sehat, Enak dan Murah di
Sekolahku” Pertanyaan Esensi
Bagaimanakah caranya supaya kita bisa hidup senang/enak?
Pertanyaan Unit
• Bagaimana pencernaan kita bekerja? • Bagaimana resepnya hidup sehat?
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 22
Pertanyaan Isi • Manakah alat-alat pencernaan manusia beserta dengan fungsinya?
• Apa sajakah penyakit yang terdapat pada alat pencernaan kita? • Sebutkan cara merawat alat pencernaan kita! • Zat gizi apa yang diperlukan oleh tubuh kita?
Tugas 2. Membuat Pertanyaan Pemandu Buatlah pertanyaan pemandu pembelajaran untuk melengkapi rancangan
proyek yang ada.
1. Buka kembali dokumen Lembar Kerja Rancangan Pembelajaran
Berbasis Proyek yang telah tersimpan di komputer Anda.
2. Lengkapi bagian B. Pertanyaan Pemandu dengan mengisi bagian
Pertanyaan Esensi/Mendasar, Unit dan Isi.
3. Simpan dokumen rancangan proyek dengan klik File > Save.
C. Mengembangkan Penilaian Otentik yang Berpusat pada Siswa Strategi penilian efektif yang dapat dipergunakan untuk menilai
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah penilaian otentik (autentik
assessment). Penilaian otentik adalah suatu istilah/terminologi yang
diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang
memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus,
mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara
mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar
lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat
mengekspresikan kinerja (performance) siswa yang ditemui di dalam praktek
dunia nyata.
Penilaian otentik juga disebut dengan penilaian alternatif. Pelaksanaan
penilaian otentik tidak lagi menggunakan format-format penilaian tradisional
(multiple-choice, matching, true-false, dan kertas maupun tes pensil), tetapi
menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan suatu
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 23
tugas atau mendemonstrasikan suatu kinerja dalam memecahkan suatu
masalah. Format penilaian ini dapat berupa : a) Tes yang menghadirkan
benda atau kejadian asli ke hadapan siswa (penilaian hands-on), b) Tugas
(tugas ketrampilan, tugas investigasi sederhana dan tugas investigasi
terintegrasi), c) Format rekaman kegiatan belajar siswa (misalnya : portfolio,
interview, jurnal proses, daftar cek, presentasi oral dan debat).
Beberapa pembaharuan yang tampak pada penilaian otentik adalah: a)
Melibatkan siswa dalam tugas yang penting, menarik, berfaedah dan relevan
dengan kehidupan nyata siswa, b) Tampak dan terasa sebagai kegiatan
belajar, bukan tes tradisional, c) Melibatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan mencakup pengetahuan yang luas, d) Menyadarkan siswa tentang
apa yang harus dikerjakannya akan dinilai, e) Merupakan alat penilaian
dengan latar standar (standard setting), bukan alat penilaian yang
distandarisasikan, f) berpusat pada siswa (student centered) bukan berpusat
pada guru (teacher centered), dan g) dapat menilai siswa yang berbeda
kemampuan, gaya belajar dan latar belakang kulturalnya.
Tujuan dari penilaian otentik adalah:
1. Mengembangkan respon siswa daripada menyeleksi pilihan-pilihan yang sudah ditentukan sebelumnya.
2. Menunjukkan cara berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). 3. Secara langsung mengevaluasi proyek-proyek yang bersifat holistik atau
menyeluruh 4. Mensintesis dengan pembelajaran di kelas 5. Menggunakan kumpulan pekerjaan atau tugas siswa (portofolio) dalam
jangka waktu yang lama 6. Memberikan kesempatan untuk melakukan penilaian beragam didasarkan
dari kriteria yang jelas yang diketahui oleh siswa 7. Berhubungan erat dengan belajar di kelas 8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi
pekerjaannya
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 24
Prinsip-prinsip penilaian otentik meliputi:
1. Mengungkap apa yang diketahui siswa 2. Menggali kemampuan berpikir siswa 3. Bersifat praktis 4. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
proses pembelajaran 5. Penilaian harus mencerminkan masalah real atau nyata 6. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang
sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar 7. Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotor).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode penilaian
otentik di kelas diantaranya :
1. Mengatur waktu yang bersifat intensif 2. Memastikan bentuk kurikuler dan kegiatan yang mengembangkan
kemampuan siswa 3. Meminimalkan penilaian bias dan bersifat objektif
Sedangkan karakteristik penilaian outentik meliputi:
1. Merupakan suatu bagian tak terpisahkan dari bagian kelas 2. Merupakan cerminan dari dunia nyata bukan sebagai jenis kerja/tugas
sekolah yang memecahkan masalah 3. Menggunakan banyak ukuran/metode/kriteria 4. Bersifat komperenshif dan holistik 5. Penilaian dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran
berlangsung 6. Aspek yang diukur adalah keterampilan dan performasi, bukan mengingat
fakta apakah peserta didik belajar? Atau apa yang sudah diketahui peserta didik?
7. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan, yaitu dilakukan dalam beberapa tahapan dan periodik, sesuai dengan tahapan waktu dan bahasanya, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif.
8. Penilaian dilakukan secara integral, yaitu menilai berbagai aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik sebagai satu kesatuan utuh.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 25
9. Hasil penilain digunakan sebagai umpan balik (feedback), yaitu untuk keperluan pengayaan (enrichment) standart minimal telah tercapai atau mengulang (remedial) jika standar minimal belum tercapai.
Manfaat otentik assesmen adalah:
1. Menunjukkan secara lengkap seberapa baik pemahaman terhadap materi akademik
2. Menunjukkan dan memperkuat kompetensi-kompetensi seperti pengumpulan informasi, pemanfaatan sumber penanganan teknologi dan pemikiran sistematik
3. Menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka, dunia mereka maupun masyarakat yang lebih luas
4. Meningkatkan keterampilan berfikir tinggi seperti analisis, sintesis, identifikasi permasalahan, menemukan solusi, serta mengikuti hubungan sebab-akibat
5. Menerima tanggung jawab dan membuat pilihan-pilihan 6. Menghubungkan mereka dengan orang lain, termasuk berkolaborasi
dalam tugas 7. Belajar mengevaluasi tingkat kinerja mereka sendiri
Dalam penerapannya, bentuk-bentuk penilaian otentik berupa:
1. Portfolio (contoh: wawancara lisan) 2. Unjuk Kerja/Performance (contoh: tugas penyelesaian masalah studi
kasus/problem solving) 3. Proyek 4. Penelitian 5. Diskusi 6. Menulis/Esai 7. Simulasi 8. Presentasi 9. Respon tertulis - Analisis lisan , dll
Perbedaan penilaian otentik dengan penilaian tradisional adalah:
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 26
Penilaian Otentik Penilaian Tradisional • Waktu ditentukan oleh guru dan siswa • Mengukur kecepatan tingkat tinggi • Menerapkan strategi-strategi kritis dan
kreatif • Memiliki perspektif menyeluruh • Menggunakan standar individu • Bertumpu pada internalisasi • Solusi yang benar banyak • Mengungkap proses • Mengajar demi kebutuhan
• Periode waktu khusus • Mengukur kecepatan tingkat rendah • Meningkatkan tugas dan latihan • Memiliki perspektif sempit • Menggunakan standar kelompok • Bertumpu pada ingatan (memorisasi) • Hanya satu solusi yang benar • Mengungkapkan kecapakan • Mengajar untuk ujian
Tabel 3. Perbedaan penilaian otentik dengan penilaian tradisional Rubrik Dalam Penilaian Otentik Rubrik penilaian adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi respon murid mengenai penilaian otentik. Dua tipe penilaian
otentik sering didiskusikan dalam literatur yaitu analitik dan holistik. Rubrik
penilaian analitik membagi kinerja kedalam beberapa segi yang terpisah
dimana setiap segi dievaluasi dengan skala yang terpisah. Rubrik penilaian
holistik menggunakan satu skala untuk mengevaluasi proses yang lebih
besar. Dalam rubrik penilaian holistik, semua segi yang membuat tugas
dievaluasi dengan cara kombinasi. Rekomendasi berikut dapat diaplikasikan
baik untuk rubrik penilaian analitik maupun holistik.
Rekomendasi untuk mengembangkan rubrik penilaian:
1. Kriteria yang ditetapkan dalam rubrik penilaian harus jelas bersesuaian
dengan persyaratan tugas serta tujuan dan sasaran yang telah
dinyatakan. Seperti yang telah didiskusikan sebelumnya, sebuah daftar
dapat disusun untuk menggambarkan bagaimana elemen-elemen tugas
sesuai dengan tujuan dan sasaran. Daftar ini bisa dikembangkan dengan
memasukkan bagaimana kriteria yang ditetapkan di rubrik penilaian
sesuai dengan elemen-elemen tugas serta tujuan dan sasaran. Kriteria
yang tidak bersesuaian langsung dengan tugas dan tujuan jangan
dimasukkan didalam rubrik penilaian.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 27
2. Kriteria yang ditetapkan dalam rubrik penilaian harus tergambar dalam
perilaku yang dapat terlihat atau karakteristik produk. Seorang guru tidak
dapat mengevaluasi proses internal kecuali proses ini ditunjukkan lewat
perilaku eksternal. Sebagai contoh, seorang guru tidak dapat melihat
kedalam isi kepala siswa untuk melihat proses penjelasan mereka,
melainkan penilaian penjelasan/pemberian alasan diketahui dengan
meminta siswa memberi penjelasan/alasan mereka secara lisan atau
tertulis.
3. Rubrik penilaian harus ditulis secara spesifik dengan bahasa yang jelas
yang dimengerti siswa. Salah satu keuntungan menggunakan rubrik
penilaian adalah memberi deskripsi yang jelas bagi siswa mengenai apa
yang diharapkan sebelum mereka menyelesaikan kegiatan penilaian. Jika
bahasa yang digunakan dalam rubrik penilaian terlalu kompleks untuk
siswa, maka keuntungan ini tidak akan didapat. Para siswa harus dapat
memahami kriteria penilaian.
4. Jumlah poin/nilai yang digunakan di rubrik penilaian harus logis. Poin
yang digunakan dalam rubrik penilaian analitik maupun holistik harus
menggambarkan nilai kegiatan dengan jelas. Dalam rubrik penilaian
analitik, jika segi-segi yang berlainan dianggap berbeda bobotnya dengan
segi-segi lain dalam rubrik, maka penjelasan mengenai alasan ini harus
diberikan dengan jelas.
5. Pemisahan antara level penilaian harus jelas. Skala yang digunakan
dalam rubrik penilaian harus menggambarkan perbedaan yang jelas antar
level pencapaian. Skala yang memerlukan pembedaan yang tidak terlalu
jelas kemungkinan akan menghasilkan penilaian yang tidak konsisten.
Rubrik penilaian yang memiliki kategori yang lebih sedikit dan pembedaan
yang jelas lebih baik daripada rubrik penilaian yang memiliki banyak
kategori dan pembedaan yang tidak jelas diantara kategori-kategori yang
ada.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 28
6. Pernyataan kriteria harus adil dan tidak rancu. Seperti halnya dengan
kasus pernyataan dalam kegiatan performa, pernyataan yang digunakan
dalam deskripsi kriteria performa harus dinyatakan dengan cermat dan
dibangun sedemikian rupa sehingga menghilangkan stereotip mengenai
jenis kelamin dan etnis. Sebagai tambahan, kriteria tidak boleh memberi
keuntungan yang tidak adil pada segelintir kalangan siswa yang tidak
berhubungan dengan tujuan tugas.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar
29
Mengenal Struktur Rubrik Berikut adalah struktur dari rubrik penilaian. Secara garis besar, rubrik penilaian terdiri dari Kriteria Penilaian, Skala Nilai dan
Deskriptor.
Kriteria /Skala Penilaian
Permulaan 1
Berkembang 2
Telah Tercapai 3
Teladan 4
Penilaian
Nilai 5 10 15 20 Tujuan atau Kinerja yang telah ditetapkan
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi
dan menggambarkan kinerja dalam tahap permulaan.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi dan yang
menggambarkan perkembangan menuju kinerja yang unggul.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat
diidentifikasi dan yang menggambarkan kinerja yang
unggul.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi
dan yang menggambarkan kinerja yang unggul pada tahap
paling tinggi.
Tujuan atau Kinerja yang telah ditetapkan
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi
dan menggambarkan kinerja dalam tahap permulaan.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi dan yang
menggambarkan perkembangan menuju kinerja yang unggul.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat
diidentifikasi dan yang menggambarkan kinerja yang
unggul.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi
dan yang menggambarkan kinerja yang unggul pada tahap
paling tinggi.
Tujuan atau Kinerja yang telah ditetapkan
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi
dan menggambarkan kinerja dalam tahap permulaan.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi dan yang
menggambarkan perkembangan menuju kinerja yang unggul.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat
diidentifikasi dan yang menggambarkan kinerja yang
unggul.
Deskripsi dari karakteristik kinerja yang dapat diidentifikasi
dan yang menggambarkan kinerja yang unggul pada tahap
paling tinggi.
A. Jumlah Nilai yang Mungkin
Di sini
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar
30
Diperoleh
B. Jumlah Nilai yang Diterima
Di sini
C. Nilai Total Nilai = B/A
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 31
Sebagai contoh, berikut adalah rubrik penilaian yang dapat dipergunakan
untuk menilai karya poster yang dikembangkan oleh siswa.
Rubrik Poster No Kriteria
Penilaian 4 3 2 1 Nilai
1. Tulisan Sangat rapi, singkat, padat, jelas, bermakna
Cukup rapi,kurang singkat,makna kurang jelas
Kurang rapi,kurang singkat,tidak bermakna
Tidak disertai tulisan
2. Gambar Sangat sesuai dengan tema,rapi,bersih,menarik
Sesuai dengan tema,rapi,bersih ,tetapi tidak menarik
Kurang sesuai dengan tema,Tidak rapi
Tidak disertai gambar
3. Konsep (Isi yang bersifat ajakan)
Sangat sesuai dengan konsep
Sesuai dengan konsep
Tidak sesuai dengan konsep
Tidak mencantumkan unsur konsep
4. Estetika Paduan gambar,tulisan, warna sangat serasi
Paduan tulisan gambar,warna serasi
Paduan tulisan,gambar,warna kurang serasi
Paduan tulisan,gambar,warna sangat tidak serasi
JUMLAH NILAI
Melaksanakan Penilaian Otentik Setelah penilaian otentik dan rubrik penilaian yang menyertainya
dikembangkan, tiba saatnya untuk melaksanakan penilaian terhadap para
siswa. Rekomendasi-rekomendasi berikut dikembangkan secara spesifik
sebagai panduan proses pelaksanaan.
Rekomendasi untuk melaksanakan penilaian performa:
1. Baik penjelasan mengenai tugas secara tertulis maupun lisan harus jelas,
ringkas dan dipresentasikan dengan bahasa yang dapat dimengerti para
siswa. Jika tugas dipresentasikan dalam bentuk tertulis, tingkat
kemampuan membaca siswa harus diperhatikan. Para siswa harus
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 32
diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengklarifikasi sebelum menyelesaikan tugas.
2. Perangkat yang sesuai harus tersedia untuk penyelesaian kegiatan
penilaian. Tergantung dari kegiatannya, para siswa mungkin memerlukan
akses ke sumber belajar perpustakaan, program komputer, laboratorium,
kalkulator atau perangkat- perangkat. Sebelum mengerjakan tugas, guru
harus menentukan perangkat-perangkat apa yang diperlukan dan
memastikan bahwa perangkat - perangkat ini tersedia untuk pelaksanaan
tugas.
3. Rubrik Penilaian harus didiskusikan dengan para siswa sebelum mereka
menyelesaikan kegiatan penilaian. Hal ini mengijinkan para siswa untuk
menyesuaikan upaya-upaya mereka sedemikian rupa sehingga
memaksimalkan upaya mereka. Seringkali para guru menganggap
bahwa dengan memberikan kriteria pada para siswa di awal, semua
siswa akan menampilkan performa mereka yang terbaik. Kenyataannya,
hal ini jarang (jika pernah) terjadi.
Tugas 3. Merancang Penilaian Otentik Berikut adalah rancangan penilaian otentik untuk pembelajaran berbasis
proyek berjudul “Jajanan Sehat, Enak dan Murah di Sekolahku” sebagai
contoh. Sebelum Proyek
Berlangsung Saat Proyek Berlangsung
Setelah Proyek Selesai
Siswa diberikan brainstorming tentang proyek agar mereka mendapatkan gambaran yang jelas dan tentang semua materi sebelum pelaksanaan proyek. Siswa melakukan perencanaan waktu dan kebutuhan untuk melaksanakan proyek mereka dengan mengisi sebuah
Siswa memeriksa kemajuan pelaksanaan proyek lewat Daftar Periksa Wawancara dan Pengamatan. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan serta mengumpulkan hasil pengamatan dan wawancara dalam Jurnal
Siswa menyusun laporan dalam bentuk Presentasi Multimedia menggunakan aplikasi penyusun multimedia. Siswa menggunakan Rubrik Presentasi Multimedia untuk melakukan penilaian diri terhadap hasil karyanya. Siswa mengembangkan poster kampanye Jajanan Sehat menggunakan aplikasi pengolah kata dan menggunakan Rubrik Poster untuk
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 33
timeline pada lembar kerja yang disediakan guru.
Proses
menilai hasil karya mereka.
Tabel 4. Rencana penilaian otentik untuk PjBL “Jajanan Sehat, Enak dan Murah di Sekolahku”
Rencanakanlah kegiatan penilaian otentik bagi pembelajaran berbasis proyek
sesuai dengan tema pembelajaran yang telah anda tentukan sebelumnya
dalam Lembar Kerja Perancangan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan
langkah sebagai berikut:
1. Buka kembali file/dokumen Lembar Kerja Perancangan Pembelajaran
Berbasis Proyek yang ada di dalam komputer Anda.
2. Isi bagian Rancangan Penilaian secara detil mengacu pada contoh yang
tersedia diatas.
3. Simpan dokumen tersebut dengan cara klik File > Save.
Tugas 4. Mengembangkan Rubrik Penilaian Rubrik merupakan salah satu instrumen penilaian otentik. Dalam kegiatan
ini, Anda akan mengembangkan rubrik penilaian holistik yang dapat
digunakan guru dan siswa dalam melakukan penilaian produk dan kinerja
yang dilakukan/dibuat. Buatlah sebuah rubrik penilaian dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Buka kembali file/dokumen Lembar Kerja Perancangan Pembelajaran
Berbasis Proyek yang ada di dalam komputer Anda.
2. Buatlah sebuah rubrik penilaian untuk menilai produk dan kinerja
yang telah ditentukan dalam Rencana Penilaian. Isi dan kembangkan
bagian Mengembangkan Rubrik Penilaian dengan mengisi Kriteria
dan Deskriptornya.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 34
D. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Berbasis Proyek Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran berbasis
proyek dapat dimanfaatkan sebagai perangkat pendukung untuk mencari
informasi, mengolah informasi, menyajikan informasi dan
menyebarluaskan informasi. Para siswa dapat memanfaatkan Internet
dan mesin pencari untuk melakukan pencarian data dan penelitian
literatur, memanfaatkan aplikasi pengolah kata, spreadsheet, dan
penyusun presentasi multimedia untuk mengolah dan menyajikan
informasi (termasuk dalam membuat dan menyusun portfolio digital) serta
memanfaatkan email dan media sosial (wiki, blog, Facebook dan Twitter)
untuk menyebarluaskan informasi.
Gambar 1. Contoh poster siswa yang dibuat dengan aplikasi pengolah kata
Tugas 5. Memanfaatkan ICT untuk Membuat Contoh Karya Siswa Untuk mendukung kesuksesan siswa dalam pembelajaran, guru perlu
menyediakan dukungan. Dalam pembelajaran berbasis proyek dukungan ini
dapat berupa contoh-contoh produk, kerangka kerja, daftar periksa, dll.
Dengan adanya contoh produk akhir, maka siswa akan mendapatkan
gambaran tentang bagaimana mereka akan mengembangkan produk yang
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 35
menjadi tugas dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya contoh produk
juga para siswa akan membuat sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan
contoh produk yang ditampilkan oleh guru, dengan demikian hasil
pembelajaran akan menjadi lebih baik.
Salah satu peran ICT dalam PjBL digunakan dalam mengembangkan portfolio
digital siswa, misalnya siswa menggunakan aplikasi presentasi multimedia
untuk membuat presentasi laporan penelitian, memanfaatkan aplikasi
pengolah kata untuk membuat poster atau menggunakan aplikasi pengolah
video untuk membuat iklan layanan masyarakat. Dengan memanfaatkan ICT
untuk membuat portfolio siswa, secara tidak langsung guru telah pula
mengajarkan keterampilan ICT kepada siswa dan mengajarkan kepada
mereka bagaimana melakukan komunikasi efektif (untuk menyampaikan
pesan) dengan membuat produk-produk publikasi.
Untuk menyediakan dukungan (support) bagi siswa, kembangkanlah sebuah
contoh produk karya siswa sesuai dengan rubrik penilaian yang telah
dikembangkan sebelumnya. Anda dapat mengembangkan satu buah produk,
misalnya laporan penelitian dalam bentuk presentasi multimedia interaktif
atau poster kampanye menggunakan aplikasi pengolah kata.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 36
LATIHAN/TUGAS
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas dan mengerjakan
beberapa tugas, kini tiba saatnya Anda meningkatkan pemahaman dengan
mengerjakan latihan lanjutan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan dengan
mengikuti setiap instruksi dan langkah demi langkah yang ada.
Mempublikasikan Rancangan PjBL dalam Wikispaces
1. Buka alamat web: http://bimtekictdikdas.wikispaces.com dalam aplikasi
penjelajah web di komputer anda.
Gambar 2. Tampilan wiki bimtekictdikdas
2. Masuk ke halaman Proyek “Perancangan Pembelajaran Berbasis ICT”, di: http://bimtekictdikdas.wikispaces.com/project/manage/Perancangan+Pembelajaran+Berbasis+ICT
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 37
Gambar 3. Halaman proyek “Perancangan Pembelajaran Berbasis ICT”
3. Pilih halaman Tim sesuai dengan wilayah diselenggarakannya Bimtek.
Jika lokasi pelatihan anda berada di Semarang, Jawa Tengah maka pilih
Tim Wilayah Barat. Namun jika lokasi pelatihan anda berada di Denpasar,
Bali maka pilih Tim Wilayah Timur.
Gambar 4. Halaman proyek “Tim Wilayah Barat”
4. Buat sebuah halaman di dalam halaman proyek, dengan cara klik tombol
Add Page yang berada di sebelah kanan atas wiki.
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 38
Gambar 5. Tampilan tombol Add Page
5. Tampil kotak Add Content, kemudian isian Name dengan nama lengkap
anda. Isi kotak isian tags dengan kata kunci yang mencerminkan
rancangan proyek anda. Lalu klik Create untuk membuat halaman.
Gambar 6. Membuat halaman wiki
Tombol Add Page
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 39
6. Isi halaman yang baru saja dibuat dengan konten rancangan PjBL yang
telah dikembangkan sebelumnya. Isi halaman terdiri dari (1) Judul Proyek,
(2) Nama Pengembang, (3) Jenjang Pendidikan/Kelas, (3) Durasi Proyek,
(4) Deskripsi Proyek, (5) GRASPS, (6) Pertanyaan Pemandu, (7)
Rancangan Penilaian, (8) Rubrik, dan (9) Contoh Karya Siswa. Setelah
selesai tekan Save untuk menyimpan.
Gambar 7. Mengisi dan menyimpan halaman wiki
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 40
RANGKUMAN
Project Based Learning adalah salah satu metode yang sangat efektif untuk
meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan menginternalisasikan
pendekatan saintifik dalam belajar mengajar. Selain itu, dengan pemanfaatan
TIK dalam Project Based Learning maka siswa akan belajar dalam suasana
menyenangkan sekaligus mendapatkan pengalaman belajar secara hands-on
dalam memanfaatkan TIK untuk berkreasi dan berinovasi dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
EVALUSI MATERI
Evaluasi materi dilakukan dengan menilai rancangan pembelajaran yang ada
menggunakan instrumen penilaian berupa rubrik. Rubrik berikut dapat
digunakan peserta untuk melakukan penilaian atas hasil kerja diri sendiri atau
melakukan penilaian terhadap hasil kerja rekan sejawat (peserta lainnya).
Tabel 5. Rubrik Rancangan Pembelajaran Berbasis Proyek yang Mengintegrasikan TIK
4 3 2 1
Rancangan pembelajaran untuk mencapai standar dan tujuan
Rancangan pembelajaran
saya secara jelas menunjukkan bagaimana
pekerjaan yang dilakukan siswa akan membantu
mereka mencapai standar dan tujuan
Rancangan pembelajaran
saya menunjukkan bagaimana pekerjaan
yang dilakukan siswa akan membantu mereka
mencapai standar dan tujuan
Rancangan pembelajaran
saya menunjukkan beberapa pekerjaan yang
dilakukan siswa diarahkan kepada standar dan
tujuan
Rancangan pembelajaran
saya menunjukkan sedikit sekali pekerjaan yang
dilakukan siswa dalam unit yang diarahkan
kepada standar dan tujuan
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 41
Rancangan pembelajaran yang diarahkan kepada kecakapan abad ke-21
Rancangan pembelajaran saya menyediakan
pengajaran,contoh,dan berbagai peluang bagi siswa untuk mengasah
dan mengembangkan kecakapan abad ke-21
yang relevan.
Rancangan pembelajaran saya menyediakan
pembelajaran dan contoh untuk membantu siswa mengasah dan
mengembangkan kecakapan abad ke-21
yang relevan.
Para siswa mempraktekkan
kecakapan abad ke-21 selama mempelajari unit, tetapi mereka menerima
sedikit sekali pembelajaran yang
mendukung pengembangan mereka.
Para siswa jarang menggunakan kecakapan
abad ke-21 selama unit pembelajaran.
Rancangan pembelajaran yang memasukkan pertanyaan pemandu
Rancangan pembelajaran
saya mengintegrasikan CQFs untuk memfokuskan
pembelajaran siswa pada konsep-konsep dan gagasan-gagasan besar
yang penting dalam seluruh unit.
Rancangan pembelajaran
saya menggunakan CQFs untuk memfokuskan
pembelajaran siswa pada konsep-konsep dan gagasan-gagasan besar
yang penting berulangkali dalam seluruh unit.
Penggunaan CQFs di
Rancangan pembelajaran saya dangkal karena tidak
digunakan untuk memfokuskan pembelajaran siswa.
Rancangan pembelajaran
saya tidak mengarah kepada CQFs.
Rancangan pembelajaran menggunakan pendekatan proyek.
Pada rancangan pembelajaran saya, siswa memiliki banyak pilihan
tentang bagaimana menunjukkan pembela-
jaran mereka. Mereka menampilkan hasil karya otentik dan kinerja yang
dikembangkan melalui tugas dan kegiatan yang
berhubungan.
Pada rancangan pembelajaran saya, siswa memiliki beberapa pilihan
tentang bagaimana menunjukkan
pembelajaran mereka. Mereka menampilkan hasil karya dan kinerja yang
dikembangkan melalui tugas dan kegiatan yang
berhubungan.
Pada rancangan pembelajaran saya, para siswa memiliki sedikit
pilihan tentang bagaimana mereka menunjukkan
pembelajaran mereka. Mereka menyelesaikan kegiatan lepas yang tidak
berhubungan dengan produk atau kinerja akhir.
Siswa saya tidak menunjukkan pembelajaran mereka
melalui karya atau kinerja.
Rancangan pembelajaran yang diarahkan kepada perbedaan-perbedaan
yang dimiliki siswa
Rancangan pembelajaran saya mengakomodasi secara baik dan bijaksana
perbedaan-perbedaan yang dimiliki siswa.
Rancangan pembelajaran saya mengakomodasi perbedaan-perbedaan
yang dimiliki siswa.
Rancangan pembelajaran saya mengakomodasi secara minimal
perbedaan-perbedaan yang dimiliki siswa.
Rancangan pembelajaran saya tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan yang dimiliki siswa.
Pengintegrasian teknologi mendukung pembelajaran materi ajar
Pada rancangan
pembelajaran saya, siswa menggunakan teknologi
untuk meningkatkan
Siswa menggunakan
teknologi untuk memahami konsep materi
ajar yang penting dan
Siswa menggunakan
teknologi untuk mengeksplorasi konsep
materi.
Penggunaan teknologi
oleh siswa saya hanya kelihatannya saja
berhubungan dengan isi
MATERI POKOK 2
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 42
pemahaman konsep dan
mengembangkan kecakapan-kecakapan dan strategi-strategi pada
materi ajar tertentu.
mengembangkan
kecakapan pada materi ajar tertentu.
materi.
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah melakukan evaluasi terhadap rancangan pembelajaran Anda
menggunakan rubrik penilaian diatas, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah
melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Materi berikutnya, namun jika
Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 80%, sebaiknya
Anda ulangi kembali mempelajari materi ini dan memperbaiki produk
rancangan pembelajaran yang dibuat.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 43
DESAIN RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS ICT
INDIKATOR KEBERHASILAN
Materi Pokok 3 ini mengkaji tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
mengintegrasikan ICT sesuai Kurikulum 2013. Setelah mengikuti materi pokok 3 ini,
Anda diharapkan dapat mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tematik integratif yang mengintegrasikan ICT.
Dengan menguasai materi kajian dalam materi pokok 1 ini, Anda akan lebih mantap
dalam membina para guru SD dalam merancang pelaksanaan pembelajaran tematik
integratif. Oleh karena itu, seyogyanya Anda pelajari uraian di bawah ini dengan
cermat, kerjakan tugas-tugas dan diskusikan dengan teman, serta kerjakan tes formatif
untuk menguasai tingkat penguasaan Anda terhadap isi modul ini. Kedisiplinan Anda
dalam mengerjakan tugas-tugas yang terintegrasi dalam uraian modul akan sangat
membantu keberhasilan Anda.
URAIAN DAN CONTOH
A. Pandangan tentang pembelajaran Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu,
kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi
peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi
pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 44
agar setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat.
dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk
mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan
kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain
kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati,
toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta
meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada
peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3)
menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai,
etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman
belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan
bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru
dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan
menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan
jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan
dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke
peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk
secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan
pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan
kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untukmengkonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan
dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan
berupaya keras mewujudkan ide-idenya.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 45
Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan
suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk
menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan
secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru
mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti
anak tangga yang membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi,
yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin
mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu”
menjadi “aktif mencari tahu”.
Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi
dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis,
berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya
dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang
bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang
berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat
tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional,
operasional konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama
terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga
dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar,
sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan keenam
sekolah dasar.
Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses
tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru,
teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari
stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin
tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari
stimulus luar dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu
mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta didik.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 46
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan
pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan
yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki
mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum
atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat
menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk
belajar sepanjang hayat.
Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang
bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang
berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang
dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur
penggerak untuk pengembangan kemampuan lain.
B. Pembelajaran langsung dan tidak langsung
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta
didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa
yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang
disebut dengan instructional effect.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 47
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan
khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan
nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang
dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran
tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan
perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan
yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam
proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama
belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler
terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku
yang terkait dengan sikap.
Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi
secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan
dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3
dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses
pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1
dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 48
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya.
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
Mengamati
Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan informasi/ eksperimen
- melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/ kejadian/ - aktivitas - wawancara dengan nara sumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ mengolah informasi
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 49
C. Perencanaan pembelajaran Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sesuai dengan Permendiknas
Nomor 42 Tahun 2007 tentang Standar Proses dan sesuai dengan
Permendikbud nomor 81A Tahun 2013, dijelaskan bahwa RPP dijabarkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
1. Hakikat RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian. Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru matapelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 50
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut. a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan
berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan. j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI
dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
3. Komponen dan Sistematika RPP
RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Komponen-
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 51
komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
Sekolah : Matapelajaran : Kelas/Semester : Materi Pokok : Alokasi Waktu : A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. _____________ (KD pada KI-1) 2. _____________ (KD pada KI-2) 3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________ 4. _____________ (KD pada KI-4) Indikator: __________________ Catatan: KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung. C. Tujuan Pembelajaran D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran) F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 52
4. Langkah-Langkah Pengembangan RPP
a. Mengkaji Silabus Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan: 1) potensi peserta didik; 2) relevansi dengan karakteristik daerah, 3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik; 4) kebermanfaatan bagi peserta didik; 5) struktur keilmuan; 6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; 7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan 8) alokasi waktu.
c. Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 53
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
e. Penjabaran Jenis Penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut: 1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-
KD pada KI-3 dan KI-4.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 54
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
f. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
g. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
D. Proses pembelajaran Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran; b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
dan terkait dengan materi yang akan dipelajari; c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang
akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 55
peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara
pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang
dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan,
museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu
dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning event)
yang diuraikan dalam tabel 1 di atas.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 56
a. Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
b. Menanya Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 57
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1
berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan
dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan
terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian
pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan
melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-
3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung,
tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.
E. Pemanfaatan ICT dalam Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam penyusunan RPP, selain dapat dimanfaatkan sebagai perangkat
pendukung, ICT mampu meningkatkan kompetensi guru dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran. Selain itu, ICT dapat
dimanfaatkan sebagai alat kolaborasi virtual untuk mencari informasi, mengolah
informasi, menyajikan informasi dan menyebarluaskan informasi mengenai hal
yang berkaitan dengan pembelajaran.
Guru dapat memanfaatkan Internet dan aplikasi berbasis web untuk mencari
informasi, mengembangkan perangkat pembelajaran dan bertukar fikiran. sebagai
contoh adalah penggunaan aplikasi Office berbasis web, google doc dan microsoft
sky drive, serta memanfaatkan email dan media sosial (blog, Facebook dan
Twitter) untuk menyebarluaskan informasi.
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 58
LATIHAN/TUGAS
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas, kini tiba saatnya Anda meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan dengan mengikuti setiap instruksi dan langkah demi langkah yang ada.
a. Pilihlah salah satu tema (pembelajaran tematik integratif, sesuai dengan Kurikulum 2013).
b. Buatlah rancangan pelaksanaan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 yang berbasis ICT dengan menggunakan aplikasi microsoft office.
RANGKUMAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2013 tidak hanya dapat dibuat dengan aplikasi
ICT tersendiri, namun sudah dapat di kembangkan dengan aplikasi ICT berbasis web
yang dapat dikritisi oleh berbagai pihak dalam suatu komunitas secara online.
Kemampuan guru dalam menggunakan ICT berbasis web seperti Office berbasis web,
google doc dan microsoft sky drive, serta memanfaatkan email dan media sosial (blog,
Facebook dan Twitter) dapat membantu guru mengembangkan RPP tematik integratif
yang jauh lebih baik dan terintegrasi dengan sumber-sumber belajarnya. Hal tersebut
sesuai dengan kenyataan yang adam bahwa kurikulum 2013 memiliki peluang yang
besar untuk menggunakan ICT sebagai pendukung utama dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran.
EVALUSI MATERI
Evaluasi materi dilakukan dengan menilai rancangan pelaksanaan pembelajaran
kurikulum 2013 berbasisi ICT pada tema tertentu yang dikembangkan dengan
menggunakan microsoft office. .
MATERI POKOK 3
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 59
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah melakukan evaluasi terhadap rancangan pelaksanaan pembelajaran Anda
dapat memperkirakan tingkat keberhasilan Anda dengan memperkirakan bahwa
pencapaian Anda sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Materi
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 80%,
sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari materi ini dan memperbaiki produk
rancangan pembelajaran yang dibuat.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 60
APLIKASI OFFICE BERBASIS WEB UNTUK PERANCANGAN RPP
INDIKATOR KEBERHASILAN
Materi pokok 3 merupakan implementasi pemanfaatan penggunaan ICT dalam
perancangan RPP. Setelah mengikuti materi pokok 3 ini, Anda diharapkan
dapat: (1) Merancang RPP tematik integratif yang mengintegrasikan ICT; (2)
Membuat contoh produk akhir pembelajaran siswa yang berbasis ICT; dan (3)
Mempublikasikan RPP secara Online; dan (4) Memberikan umpan balik
terhadap RPP teman sejawat secara online.
URAIAN DAN CONTOH
Aplikasi Office berbasis Web adalah salah satu bentuk aplikasi (Web Apps)
yang menggunakan browser sebagai client. Web Apps dalam dunia komputasi
awan (Cloud Computing) masuk dalam kategori SaaS (Software as a Service).
Pengguna dapat membuat, mengunduh, mengunggah, menyunting, serta
bersama pengguna lain dapat berbagi berkas dengan pengguna lain dan
menyunting bersama secara real time online. Dokumen, spreadsheet, dan
presentasi yang telah Anda buat dapat diakses dari komputer manapun, di
manapun selama terkoneksi ke internet. Anda dapat melakukan real-time
collaboration yaitu kolaborasi menyunting file bersama beberapa orang pada
waktu yang sama, bahkan ada beberapa pekerjaan yang dapat Anda
lakukan tanpa koneksi internet.
Terdapat 2 (dua) layanan aplikasi Office berbasis Web yang saat ini populer
digunakan dan tersedia secara gratis di internet, yakni Google Docs dan
Microsoft SkyDrive.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 61
A. Google Docs
Simaklah video berikut ini untuk mengenali Google Docs
Gambar 1 Tayangan Video Pengenalan Google Docs Video ini ditayangkan di https://www.youtube.com/watch?v=6_hJ3R8jEZM
Google Docs adalah aplikasi web office dari. Pengguna dapat membuat
dokument seperti menggunakan produk aplikasi Office Suite, yaitu dapat
membuat dokumen seperti MS Word, membuat spreadsheet seperti MS
Excel, dan membuat bahan tayang seperti MS
PowerPoint. Google Document, Spreadsheet, dan Presentation
adalah aplikasi produktivitas yang memungkinkan Anda membuat berbagai
jenis dokumen secara online, bekerja padanya secara real time dengan
orang lain, dan menyimpannya dalam Google Drive online - semuanya
gratis.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 62
Google Document adalah pengolah kata online untuk
membuat dan memformat dokumen teks dan berkolaborasi dengan orang
lain secara real time. Inilah yang dapat Anda lakukan dengan Google Docs:
• Mengunggah dokumen Word dan mengubahnya menjadi sebuah Google
Document,
• Mengubah format dokumen Anda dengan menyesuaikan margin, spasi,
font, dan warna
• Mengajak orang lain untuk berkolaborasi pada dokumen Anda, memberi
hak kepada untuk mereka mengedit, komentar, atau hanya akses
pratinjau
• Berkolaborasi secara online real time dan chatting dengan kolaborator
lainnya secara langsung pada dokumen
• Melihat riwayat revisi dokumen Anda dan mengembalikan ke versi
sebelumnya
• Mengunduh Google Documnet untuk desktop Anda ke dalam berbagai
format dokumen (Microsoft Word, OpenOffice Writer, RTF, PDF, HTML,
atau ZIP)
• Menerjemahkan dokumen ke bahasa yang berbeda
• Mengirimkan dokumen Anda ke orang lain sebagai lampiran email
1. Memulai Google Docs Berikut ini langkah-langkah menggunakan Google Docs
a. Buka halaman http://docs.google.com atau http://drive.google.com,
Anda akan memperoleh tampilan antarmuka seperti Gambar 2.
Kemudian masukkan akun Google Anda (email dan sandi), jika Anda
belum memiliki akun Google, silakan mendaftar dengan klik tombol
DAFTAR, Anda akan diarahkan ke halaman form pendaftaran. Ikuti
langkah-langkah pendaftaran hingga Anda memperoleh akun
Google.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 63
Gambar 2 Tampilan Antarmuka Masuk ke Google Docs
b. Jika berhasil masuk, Anda akan mendapatkan tampilan antarmuka
halaman awal Google Docs. Untuk membuat berkas baru –
misalnya Document – klik tombol CREATE, akan muncul dropdown
menu seperti ditunjukkan oleh Gambar 3
Gambar 3 Halaman Awal Google Docs
2. Membuat berkas, mengubah nama berkas, menyimpan berkas, dan mengunggah berkas.
Klik tombol “DAFTAR” untuk
membuat akun baru
Masukan email dan sandi
akun google Anda di
Klik CREATE
Lalu pilih berkas yang akan dibuat
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 64
Gambar 3 memperlihatkan tampilan halaman Dokumen yang dibuat,
secara default berkas yang kita buat memiliki nama Untitled document.
Untuk mengubah nama berkas, pada tab menu klik File > Rename ...
Gambar 4 Tampilan Awal Dokumen
... kemudian beri nama berkas dengan nama yang kita inginkan. Bila
Anda menginginkan berkas itu tersimpan di hard disk komputer kita,
pada tap menu klik File > Download as... kemudian pilih format yang
kita inginkan. Terdapat beberapa pilihan format berkas, yaitu Microsoft
Word (.docx), OpenDocument Format (.odt), Rich Text Format (.rtf), PDF
Document (.pdf), Plain Text (.txt), Web Page (.html, zipped).
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 65
Gambar 5.a Pilihan untuk mengunduh dokumen
Pada tepi bawah peramban akan muncul kotak dialog yang
menampilkan pilihan apakah berkas akan dibuka (open) atau disimpan
(Save). Misalnya kita akan menyimpan berkas tersebut di folder My
Documents, maka klik drop down menu pada pilihan Save kemudian
pilih Save as ...
Gambar 5.b Pilihan untuk mengunduh dokumen
Anda juga dapat memasukkan berkas (dari komputer Anda) yang telah
Anda buat sebelumnya kedalam ruang Google Drive, dengan cara
unggah (upload). Pada halaman awal Google Drive Anda, klik tombol
“Upload” kemudian pilih “Files...”.
Gambar 5.c Pilihan untuk mengunggah dokumen
Selanjutnya Anda akan diminta memilih berkas yang akan diunggah.
Telusuri dengan peramban berkas pada komputer Anda, dan tentukan
berkas pilihan Anda,
Klik tombol “Upload” lalu pilih “Files...”
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 66
Gambar 5.d Tampilan peramban berkas untuk memilih berkas yang
akan diunggah
Tunggu beberapa saat hingga proses mengunggah berkas selesai.
Setelah itu Anda akan mendapati bahwa berkas yang baru saja
diunggah sudah tersedia di laman Google Drive Anda.
3. Berbagi berkas (file sharing) dan menyunting bersama (real time collaboration) pada Google Docs
a. Berbagi berkas dari berkas yang sedang dibuka
Anda dapat berbagi berkas yang sedang Anda buka/sunting melalui
email, atau jejaring sosial seperti Google+ Facebook, dan Twitter.
Untuk berbagi berkas dengan orang lain/pengguna lain, pada tab
menu, klik File > Share...
Pilih berkas yang akan diunggah
Klik Open untuk memulai proses
mengunggah
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 67
Gambar 6.a Pilihan Settings untuk berbagi berkas
Pada peramban yang lebih modern, pada tampilan berkas/dokumen
yang sedang dibuka/ditinjau bilah menu ditempatkan di bagian kanan
bawah, tampak seperti pada gambar 6.b
Gambar 6.b Bilah menu pada tampilan berkas/dokumen
Klik tombol “bagikan” untuk memulai berbagi
Bubuhkan alamat email orang-orang yang akan dibagi berkas
(secara khusus)
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 68
Kemudian kelola pengaturan berbagi berkas (sharing settings) pada
kotak dialog yang muncul. Jika Anda ingin berbagi dengan pengguna
akun Google yang lain, facebook, atau twitter, pilih Share link via > kemudian pilih ikon media/jejaring yang kita tuju. Terdapat 3 (tiga)
pilihan visibilitas untuk pilihan berbagi dengan media ini, yakni
1. Public on the web; Setiap orang di internet dapat menemukan dan
mengkases berkas, dan tidak diperlukan sign-in.
2. Anyone with the link; Setiap orang yang memiliki tautan berkas Anda
dapat mengaksesnya, dan tidak diperlukan sign-in.
3. Private; Hanya orang-orang tertentu yang dijamin haknya secara
eksplisit yang dapat mengakses berkas, untuk itu diperlukan sign-in.
Gambar 6.c Pilihan Settings cara berbagi berkas
Jika Anda ingin berbagi dengan pengguna akun lain, selain akun
Google, Facebook, dan Twitter, tuliskan alamat email
rekan/kolaborator yang kita inginkan pada form yang disediakan.
b. Berbagi berkas dari daftar berkas di laman “home” Google Drive
dengan pilihan email collaborator
Laman “home” Google Drive Anda disajikan seperti pada gambar 7.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 69
Gambar 7 Laman “home” Google Drive
Untuk berbagi salah satu berkas dari daftar berkas yang Anda miliki,
beri tanda centang pada berkas tersebut. Kemudian akan muncul
menu lain di Google Drive Anda, klik “more” atau “lebih banyak” dan
pilih bagikan.
Gambar 8 Pilihan berbagi berkas dari daftar
berkas
Menu berbagi file untuk pilihan “email ke kolaborator” sedikit berbeda
dengan pilihan lainnya, yaitu adanya penambahan atribut “dapat
mengedit”; “dapat mengomentari”; dan “dapat melihat” pada kolom
Beri tanda centang pada berkas yang
hendak dibagi
Klik “more” atau “lebih banyak” pada
menu bar
Pilih “bagikan” lalu pilih “kirim email ke
kolaborator
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 70
alamat email undangan, seperti tampak pada gambar 9. Masukkan
alamat email orang-orang (kolaborator) yang Anda undang untuk
berbagi berkas, kemudian klik drop down button “dapat mengedit”
untuk memunculkan pilihan atribut yang sesuai.
Gambar 9 Pilihan berbagi berkas pada pilihan email ke kolaborator
c. Memberi komentar (commenting) pada Google Docs
Pada suatu waktu, Anda diundang untuk “mengedit”; “memberi
komentar”; atau “melihat” berkas. Anda akan menerima tautan ke
berkas yang dibagi, dari pemilik berkas yang dibagi, baik melalui
email, facebook, maupun media lainnya.
1. Menerima undangan berbagi berkas melalui email. Periksalah akun email Anda, undangan untuk berbagi berkas akan
akan tampak seperti pada gambar berikut
Gambar 10 Undangan berbagi file melalui email yang diterima
kolaborator
2. Menerima undangan berbagi berkas melalui Facebook.
Masukkan alamat email orang-orang
yang diundang untuk b b i
Klik tombol ini, dan pilih atribut yang
diinginkan Klik “Bagikan dan
simpan” untuk mengakhiri proses
b b i
Klik nama berkas/tautan yang dicantumkan dalam
il
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 71
Periksa Timeline akun Facebook Anda, undangan berbagi berkas akan
tampil seperti contoh berikut ini
Gambar 10 Undangan berbagi file melalui Timeline Facebook yang dibagi oleh pemilik berkas
Klik nama berkas/tautan yang terdapat dalam email
undangan/Timeline Facebook dari pemilik berkas, kemudian berkas
tersebut akan terbuka di halaman Google Docs Web Apps.
Gambar 11 Berkas yang telah dibuka untuk ditinjau
Untuk memberikan komentar, klik tombol “Komentar” kemudian
bubuhkan komentar Anda pada ruang yang disediakan.
Klik nama berkas/tautan yang dicantumkan dalam
Ti li A d
Klik tombol “Komentar”
Bubuhkan komentar Anda pada ruang yang
disediakan
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 72
Gambar 12 Ruang untuk membubuhkan komentar pada berkas yang dibagi
B. Microsoft SkyDrive
Simaklah video berikut ini.
Gambar 13 Video Pengenalan Microsoft SkyDrive
Video ini ditayangkan di https://www.youtube.com/watch?v=DaWw0zLT67E
Microsoft SkyDrive adalah sarana penyimpanan dan backup online semua berkas
penting Anda ke internet. Anda dapat dengan aman menyimpan berkas Anda
kapan dan dimanapun Anda menginginkannya. SkyDrive dapat diinstal pada
ponsel, termasuk ponsel pintar, Mac, atau iPad, dan juga dapat diinstal pada PC
Anda. Selain itu, Anda dapat mengakses SkyDrive dari internet di manapun di
dunia melalui aman SkyDrive, sehingga Anda dapat memiliki akses ke berkas
tersebut meskipun Anda tidak memiliki/membawa perangkat Anda. Apa pun yang
Anda simpan dalam akun Microsoft SkyDrive akan secara otomatis disimpan ke
internet, dengan demikian akan selalu tersedia bagi Anda, dimanapun Anda
menginstal Microsoft SkyDrive atau memiliki akses ke internet.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 73
1. Memulai Microsoft SkyDrive Berikut ini langkah-langkah menggunakan Microsoft SkyDrive
a. Buka halaman http://sdrv.ms atau http://skydrive.live.com, Anda akan
memperoleh tampilan antarmuka seperti Gambar 14.
Gambar 14 Tampilan antar muka masuk ke Microsoft SkyDrive
Kemudian masukkan akun Microsoft Anda (email dan sandi), jika
Anda belum memiliki akun Microsoft, silakan mendaftar dengan klik
tautan Sign up now, Anda akan diarahkan ke halaman form
pendaftaran. Ikuti langkah-langkah pendaftaran hingga Anda
memperoleh akun Microsoft.
b. Jika berhasil masuk, Anda akan mendapatkan tampilan antarmuka
halaman awal Microsoft SkyDrive. Untuk membuat berkas baru –
misalnya Word – pada tab menu klik tombol CREATE, akan muncul
dropdown menu seperti ditunjukkan oleh Gambar 15.
Masukan
email dan sandi
Klik tautan ini bila Anda belum memiliki Akun
Microsoft
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 74
Gambar 15 Tampilan antarmuka untuk membuat
berkas baru
Berbeda dengan Google Docs, pada saat membuat berkas baru,
Microsoft SkyDrive meminta Anda untuk menentukan nama berkas
terlebih dahulu.
Gambar 16 Permintaan menuliskan nama berkas
Tuliskan nama berkas yang diinginkan pada form yang tersedia,
kemudian klik tombol Create. Anda akan mendapati halaman
dokumen seperti ditunjukkan pada Gambar 17.
Klik CREATE
Lalu pilih berkas yang akan dibuat
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 75
Gambar 17 Berkas baru yang siap disunting
2. Mengunggah berkas dan Menyunting berkas dalam Microsoft Word Berkas yang kita miliki atau telah dibuat sebelumnya dengan aplikasi
lain dapat dimasukkan kedalam ruang Microsof SkyDrive kita. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara mengunggah berkas tersebut. Pada
laman daftar berkas di Microsof SkyDrive Anda, klik tombol
pada bilah menu, kemudian Anda akan diminta memilih berkas yang
akan diunggah.
Gambar 17.a Bilah menu Upload pada laman Microsoft SkyDrive
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 76
Microsoft SkyDrive memberikan pilihan untuk menyunting dokumen
pada perangkat lunak aplikasi Office Suite versi desktop, untuk
memaksimalkan fungsionalitas Microsoft Office. Dokumen Word yang
dibuat di SkyDrive dapat disunting menggunakan Microsoft Word versi
desktop. Untuk melakukan ini, pada tab menu, klik File > pilih Open in Word
Gambar 18 Pilihan menyunting berkas menggunakan MS Word
versi Desktop
Pada tahap ini akan muncul peringatan yang meminta Anda waspada
terhadap berkas yang akan disunting. Hal ini bukan masalah,
sepanjang Anda yakin bahwa berkas yang akan disunting aman. Klik
Yes untuk melanjutkan.
Klik ikon ini
untuk menyunting berkas menggunakan Microsoft
Word versi Desktop
Klik Yes untuk melanjutkan
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 77
Gambar 18 Jendela pesan peringatan
Kemudian sistem akan meminta anda untuk memasukkan username
dan sandi akun Microsoft Anda untuk melanjutkan. Isikan form dengan
data akun Microsoft Anda.
Gambar 19 Form untuk memasukkan akun Microsoft
Selanjutnya Anda dapat menyunting dokumen dengan fungsionalitas
penuh Microsoft Office Word versi Desktop. Jika Anda telah menginstall
aplikasi SkyDrive untuk desktop (SkyDrive Apps), berkas akan
otomatis disimpan secara lokal pada folder SkyDrive di PC anda.
Dokumen yang telah tersimpan pada folder SkyDrive lokal akan
otomatis disinkronisasi pada saat PC Anda terhubung ke internet.
3. Berbagi berkas (file sharing) dan menyunting bersama (real time collaboration) pada Microsoft SkyDrive
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 78
Berbagi berkas/dokumen dengan pengguna lain pada Microsoft
SkyDrive memberikan berbagai pilihan dengan cara yang hampir sama
dengan berbagi berkas/dokumen pada Google Docs. Microsoft
SkyDrive menyediakan pilihan untuk berbagi berkas secara langsung
dengan mengirimkan email notifikasi ke orang-orang yang dituju;
jejaring sosial (Facebook dan Twitter); dan melalui tautan yang dibuat
dari aplikasi, kemudian mengirimkan tautan tersebut dengan email
secara konvensional.
Untuk berbagi berkas, pada menu klik Share, kemudian akan muncul
pop-up window pilihan cara berbagi berkas.
a. Pilihan berbagi berkas dengan Send email
- Masukan alamat email orang-orang yang akan kita bagi berkas
- Tuliskan pesan pribadi Anda pada ruang yang disediakan. Pesan
pribadi ini merupakan isi email (Body email) yang akan dikirm.
- Beri tanda centang pada pilihan hak akses (permission). Pilihan
Recipient can edit berarti orang yang Anda bagi berkas dapat
menyunting dokumen tanpa memerlukan akun Microsoft;
sedangkan pilihan Require everyone who access this to sign in
berarti orang-orang yang Anda bagi berkas perlu memasukkan
informasi sign in akun Microsoft mereka agar dapat menyunting
dokumen.
1. Masukan alamat email orang-orang yang akan
dibagi berkas
2. Tuliskan pesan
pribadi Anda (Body email)
4. Klik share untuk melanjutkan
3. Beri tanda centang pada pilihan yang sesuai
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 79
Gambar 20 Pilihan berbagi berkas dengan mengirim tautan melalui email
b. Pilihan berbagi berkas dengan cara posting ke akun Facebook
dan/atau Twitter.
- Beri tanda centang pada jejaring sosial yang Anda pilih, dapat
salah satu atau kedua-duanya jika Anda memiliki akun salah satu
atau kedua jejaring sosial tersebut.
- Tuliskan pesan singkat Anda. Pesan ini akan berupa update
status Anda di Facebook, atau tweet Anda di Twitter.
- Beri tanda centang pada pilihan Recipients can edit bila teman
Facebook atau Pengikut Twitter Anda diijinkan untuk dapat
menyunting berkas.
- Klik Post untuk melanjutkan.
Gambar 21 Pilihan berbagi berkas dengan posting di Timeline
c. Pilihan berbagi berkas dengan cara membuat tautan.
Terdapat tiga pilihan berbagi berkas dengan cara membuat tautan,
yaitu:
- Pilih View only untuk memperoleh tautan yang mengijinkan orang-
orang yang menerima tautan tersebut hanya melihat dokumen.
1. Beri tanda centang pada pilihan jejaring sosial yang
diinginkan
2. Tuliskan pesan singkat Anda
3. beri tanda centang jika
penerima dapat menyunting 4. klik Post untuk
melanjutkan
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 80
- Pilih View and edit untuk memperoleh tautan yang mengijinkan
orang-orang yang menerima tautan tersebut dapat melihat dan
menyunting dokumen
- Pilih Make public untuk memperoleh tautan jika Anda
menghendaki siapapun yang menerima tautan tersebut dapat
menyunting dokumen
Gambar 22 Pilihan berbagi berkas dengan membuat tautan
Tautan yang diperoleh dari cara-cara tersebut akan ditampilkan
setelah Anda melakukan klik pada pilihan membuat tautan. Salin
tautan tersebut dan simpan/tempel pada media apapun yang Anda
inginkan. Bila tautan tersebut dirasa terlalu panjang, Anda dapat
memperpendek/menyingkat tautan tersebut dengan melakukan klik
pada tombol shorten yang tersedia.
Misalnya
https://skydrive.live.com/redir?resid=21A857708B2DC0E4!2414&aut
hkey=!AHr66FJ7xLDNnHk
dengan pilihan penyingkatan (klik tombol shorten) dapat disingkat
menjadi
http://sdrv.ms/Kxv2H
Selanjutnya tautan-tautan yang dihasilkan dengan cara ini dapat
disebar kepada orang-orang tertentu baik melalui email, jejaring
sosial, maupun media lainnya.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 81
C. Mengelola berkas dan Portofolio Siswa
Aplikasi office berbasis web (Google Docs dan Microsoft SkyDrive) dapat
dijadikan sarana penyimpanan, pencadangan (backup), dan pengelolaan
berkas-berkas yang kita miliki. Kita dapat menyimpan berkas-berkas
administrasi pembelajaran, seperti silabus, RPP, bahan ajar, media
pembelajaran, instrumen evaluasi, serta berkas-berkas yang terkait dengan
portofolio siswa, sepanjang ruang yang tersedia cukup untuk menampung
berkas-berkas tersebut.
Berkas-berkas yang beragam itu harus ditata sedemikian rupa, sehingga
pengelompokannya memudahkan pengelolaan berkas tersebut. Untuk itu,
aplikasi office berbasis web memungkinkan kita untuk membuat kelompok-
kelompok berkas dalam bentuk folder dan sub folder. Misalnya kita ingin
menyimpan administrasi atau perangkat dalam satu kelompok, kemudian
media pembelajaran pada kelompok berikutnya, instrumen evaluasi (bank
soal) dalam kelompok lain, dan seterusnya, termasuk kelompok portofolio
siswa untuk menyimpan berkas-berkas yang berkaitan dengan produk dari
proses pembelajaran.
Ruang penyimpanan yang tersedia dan disertakan dalam aplikasi office
berbasis web akan memudahkan kita dalam mempublikasikan hasil-hasil
pekerjaan, memperoleh manfaat dari komentar, saran, dan kritik yang
terkumpul dari setiap berkas yang dibagi. Bila berkas-berkas yang kita miliki
telah masuk kedalam ruang di aplikasi office berbasis web, maka kita telah
memiliki cloud storage (ruang penyimpanan awan) yang dapat diambil-
simpan kapan saja dan dimana saja sepanjang tersedia akses ke jaringan
internet. Kita dapat berbagi berkas tertentu dengan orang-orang tertentu
pula, misalnya berbagi RPP dan perangkat pembelajaran dengan rekan
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 82
sejawat dalam KKG, berbagi portofolio siswa dengan siswa itu sendiri dan
dengan orang tua siswa. Kita juga dapat berbagi berkas dengan
masyarakat umum dengan maksud kita memperoleh masukan berupa kritik
dan saran untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas.
1. Struktur Folder pada Pengelolaan Berkas di Penyimpanan Awan Berikut ini contoh pengelompokan berkas terstruktur yang dilakukan d
ruang penyimpanan awan pada aplikasi berbasis web.
Folder Sub Folder Berkas Administrasi Silabus Silabus_kelas1 Silabus_kelas2 ... RPP Tema1 Tema2 ... Instrumen
Evaluasi Sikap1
Sikap2 ... Kinerja1 Kinerja2 ... Tes1 Tes2 ... ... ... Media Carta Gambar1 Gambar2 ... Audio Rekaman1 Rekaman2 ... Video Film1 Film2 ...
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 83
... ... Portofolio Abdul Tugas1 PR1 Ulangan1 ... ... ...
Gambar 23 Contoh penataan dan pengelompokan berkas untuk
pengelolaan ruang penyimpanan awan
2. Pengelolaan Portofolio Siswa Produk-produk hasil dari proses pembelajaran dalam format digital
dapat secara langsung disimpan di ruang penyimpanan awan,
sedangkan produk konvensional harus diubah terlebih dahulu kedalam
format digital. Contoh produk pembelajaran berformat digital diantaranya
adalah
- cerita/karangan yang ditulis dengan aplikasi pengolah kata atau
aplikasi presentasi yang kemudian disimpan dalam bentuk berkas
softcopy, - potret/foto benda hasil prakarya yang dipotret dengan kamera digital
dan disimpan dalam format berkas image digital, - rekaman penampilan siswa yang mempertunjukkan kemahirannya
dalam bercerita, menyanyi, bermain peran, dan sebagainya dalam
format audio atau video, - hasil pemindaian (scan) oleh mesin pemindai terhadap lembar
jawaban kertas ulangan siswa yang kemudian disimpan dalam
format berkas digital,
Produk pembelajaran tersebut diunggah dan disimpan kedalam ruang
penyimpanan awan agar terpelihara secara digital, dan dapat dibagikan
(share) baik dengan siswa itu sendiri maupun dengan orang tua siswa
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 84
bersangkutan. Penyimpanan berkas-berkas tersebut perlu ditata dan
dikelola dengan baik agar memudahkan guru, orang tua, dan
masyarakat melihat keberhasilan proses pembelajaran sesuai dengan
tingkat kepentingan masing-masing. Guru dapat memulai menata
produk pembelajaran dengan mengelompokkannya berdasarkan
“pemilik” berkas, yakni masing-masing siswa. Kemudian memberi nama
berkas menurut aturan tertentu yang ditetapkan oleh guru dengan nama
yang mudah teridentifikasi.
Aturan penamaan berkas dapat dipilih secara bebas misalnya memuat
tanggal produk itu dibuat, jenis portofolio, tema pembelajaran, dan
sebagainya. Contoh aturan penamaan berkas:
yyyymmdd_xx_tema.ext keterangan:
yyyymmdd menyatakan tanggal produk itu dibuat
xx menyatakan jenis portofolio (misalnya PR untuk
pekerjaan rumah; PJ untuk projek yang dikerjakan di
kelas, PL untuk produk yang dikumpulkan dari hasil
pembelajaran di lingkungan luar kelas)
tema menyatakan tema atau sub-tema pembelajaran
ext menyatakan ekstensi nama berkas, yakni mencirikan
jenis dokumen.
Contoh penamaan berkas berdasarkan aturan di atas adalah
20130828_PJ_4-4.doc menyatakan bahwa berkas tersebut dibuat
pada 28 Agustus 2013 merupakan produk pembelajaran berupa
projek pada tema 4.4 dibuat dengan aplikasi pengolah kata.
Melalui penataan dan pengelolaan produk pembelajaran masing-
masing siswa di ruang penyimpanan awan, guru memiliki
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 85
perpustakaan online portofolio siswa. Dengan demikian dapat diatur
hak akses atas berkas-berkas itu untuk orang-orang yang
berkepentingan, misalnya orang tua atau masyarakat umum. Hak
akses yang diberikan kepada siswa, orang tua atau masyarakat
umum diatur agar mereka hanya dapat menampilkan pratinjau saja
dan memberi komentar. Jangan berikan hak akses untuk menyunting
(edit) atau membagi kembali berkas yang dibagikan kepada orang
lain. Dengan cara ini, berkas-berkas tidak akan berubah konten atau
terhapus dari ruang penyimpanan awan.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 86
LATIHAN DAN SOAL
Setelah mempelajari dan mempraktekkan dengan cermat seluruh uraian di atas, kini
tiba saatnya Anda melakukan pendalaman materi untuk meningkatkan pemahaman
dan penguasaan Anda terhadap aplikasi office berbasis web.
1. Membuat berkas/dokumen menggunakan aplikasi office berbasis web.
a. Pilihlah aplikasi yang Anda sukai (Google Docs atau Microsoft
SkyDrive),
b. Buatlah satu berkas/dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
menggunakan Aplikasi Office berbasis Web!
2. Melakukan publikasi berkas/dokumen dan berbagi berkas Dari aplikasi yang Anda pilih, lakukanlah publikasi berkas Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah Anda susun dengan memanfaatkan layanan berbagi
berkas melalui (1) Email ke kolaborator; (2) Posting di Timeline Facebook; (3)
Publikasi secara bebas melalui pembuatan dan berbagi tautan.
3. Melakukan kolaborasi dengan menjaring komentar dan menyunting berkas
bersama rekan sejawat/kolega secara real time online
a. Berikan komentar terhadap berkas yang dibagi dengan Anda;
b. Kumpulkan komentar-komentar yang Anda peroleh dari rekan sejawat
Anda Inventarisir, berikan
4. Mengelola berkas pada ruang penyimpanan awan (cloud storage)
a. Identifikasi berkas-berkas Anda yang akan disimpan di ruang
penyimpanan awan
b. Kelompokkan berkas-berkas tersebut berdasarkan kelompok yang
bersesuaian
c. Buatlah folder dan sub folder dengan nama folder yang mencirikan
nama kelompok berkas tersebut.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 87
RANGKUMAN
Google Docs dan Microsoft SkyDrive merupakan dua dari sejumlah layanan aplikasi
office berbasis web yang tersedia di internet. Kedua aplikasi ini menyertakan layanan
ruang penyimpanan awan (cloud storage) sebagai satu kesatuan dengan aplikasi office
berbasis web yang disediakan. Aplikasi dan layanan ini dapat dimanfaatkan sebagai
perangkat untuk membuat, menyusun, mengembangkan, dan mengarsipkan dokumen.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat dokumen secara online langsung
dari peramban internet, menyimpan berkas yang telah ada ke ruang penyimpanan
awan, berbagi berkas untuk mempublikasikan dokumen hasil pekerjaan, dan
berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menyunting dan mengembangkan
dokumen.
Guru dapat memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh aplikasi office berbasis web
untuk mengembangkan dokumen-dokumen administrasi pembelajaran, misalnya RPP,
instrumen evaluasi, materi/bahan ajar, dan lain-lain. Layanan ruang penyimpanan
awan yang menyertainya dapat dimanfaatkan sebagai perpustakaan online untuk
menyimpan produk-produk pembelajaran siswa.
EVALUASI MATERI
Periksalah tingkat penguasaan Anda terhadap materi yang telah Anda terima. Anda
dapat menentukan tingkat penguasaan Anda berdasarkan jawaban Anda atas
pernyataan-pernyataan yang dikemukakan pada tabel berikut ini. Bubuhkan tanda
centang di ruang yang tersedia pada kolom penguasaan yang sesuai dengan kondisi
Anda.
No. Kompetensi Penguasaan Ya Tidak
1. Membuat dokumen secara online langsung pada peramban internet menggunakan aplikasi office berbasis web
2. Mengubah nama berkas dalam daftar berkas di ruang penyimpanan 3. Mengunggah (upload) berkas dokumen yang telah dibuat secara offline
kedalam ruang penyimpanan awan pada aplikasi office berbasis web
4. Mengunduh (download) berkas dari ruang penyimpanan awan dan menyimpan berkas kedalam komputer untuk dibaca/disunting secara offline
5. Menyunting berkas dokumen secara online
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 88
No. Kompetensi Penguasaan Ya Tidak
6. Berbagi berkas langsung dari berkas yang sedang disunting melalui sarana pengiriman email ke kolaborator
7. Berbagi berkas langsung dari berkas yang sedang disunting melalui sarana jejaring media sosial (Facebook, Twitter, dll)
8. Berbagi berkas langsung dari berkas yang sedang disunting melalui sarana pembuatan tautan
6. Berbagi berkas dari daftar berkas di laman ruang penyimpanan awan melalui sarana pengiriman email ke kolaborator
7. Berbagi berkas dari daftar berkas di laman ruang penyimpanan melalui sarana jejaring media sosial (Facebook, Twitter, dll)
8. Berbagi berkas dari daftar berkas di laman ruang penyimpanan melalui sarana pembuatan tautan
9. Memberi komentar pada berkas dokumen yang diperoleh dari undangan berbagi dokumen melalui email
10. Memberi komentar pada berkas dokumen yang diperoleh dari undangan berbagi dokumen melalui jejaring sosial
11. Merespons komentar yang diterima dari rekan sejawat/khalayak pada berkas dokumen yang telah dibagi
12. Menyunting berkas bersama-sama (dua orang atau lebih) rekan sejawat secara real time online collaboration
13. Membuat folder dan sub folder baru di ruang penyimpanan awan 14. Memberi nama folder berdasarkan jenis/pengelompokkan berkas 15. Membuat struktur folder pada ruang penyimpanan awan 16. Mengunggah berkas untnuk dimasukkan kedalam folder tertentu yang dituju
pada ruang penyimpanan online
Jumlah jawaban
Jumlahkan centang jawaban “ya” dan “tidak” Anda atas evaluasi penguasaan materi di
atas. Berdasarkan jumlah centang jawaban tersebut, Anda dapat memperkirakan
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Aplikasi Office berbasis Web. Jika Anda
memperoleh sedikitnya 12 jumlah centang jawaban “ya” berarti Anda telah menguasai
75% materi ini, dengan demikian Anda dapat melanjutkan ke materi berikutnya. Jika
Anda memperoleh lebih kecil dari 12 jumlah centang jawaban “ya” sebaiknya Anda
mengulang lagi mempelajari materi ini dengan memberikan penekanan pada aspek
kompetensi yang belum Anda kuasai.
MATERI POKOK 4
P e n y u s u n a n R P P B e r b a s i s I C T
Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 89
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah mengukur tingkat penguasaan Anda terhadap materi Aplikasi Office berbasis
Web, kini saatnya Anda menentukan langkah selanjutnya. Materi Aplikasi Office
berbasis Web yang Anda pelajari dalam modul ini merupakan fitur-fitur dasar/esensial
yang terdapat dalam keseluruhan Aplikasi Office berbasis Web. Masih terdapat banyak
fitur-fitur lanjut yang dapat Anda manfaatkan. Untuk itu silakan mengeksplorasi
beragam fitur lain selain yang diperkenalkan dalam modul ini.
Bila Anda berhasil menguasai materi dalam modul ini secara mandiri, maka Anda tidak
akan mengalami kesulitan dalam mempelajari fitur-fitur lanjut aplikasi office berbasis
web. Sebaliknya bila Anda belum berhasil menguasai seluruh materi dalam modul ini,
maka Anda perlu mengubah strategi pembelajaran Anda.
SUMBER RUJUKAN
Get started with Google Drive
https://support.google.com/drive/answer/2424384?hl=en
Get started with Office and SkyDrive http://office.microsoft.com/en-us/support/getting-started-with-office-and-skydrive-
FX103454723.aspx
Making personal cloud storage for Windows available anywhere, with the new SkyDrive http://blogs.msdn.com/b/b8/archive/2012/04/23/the-next-chapter-for-skydrive-personal-
cloud-storage-for-windows-available-anywhere.aspx
Bimtek ICT Direktorat Pendidikan Dasar
Lembar Kerja Rancangan Pembelajaran Berbasis Proyek
Judul Proyek :
Nama Pengembang :
Jenjang Pendidikan/Kelas :
Durasi Proyek : (X) pertemuan, … Jam Pelajaran
A. Tabel GRASPS
Goal Role Audience Situation Product Standard Siswa akan melakukan
…. untuk menyelesaikan
permasalahan ….
Siswa akan
berperan sebagai
….
Pihak-pihak yang
terlibat dalam
pembelajaran
adalah: ….
Rangkaian aktivitas yang akan
dilakukan siswa selama
pembelajaran adalah: ….
Mengamati: ………………………………..
Menanya:
………………………………..
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen:
………………………………..
Mengasosiasikan/Mengolah Informasi:
……………………………….
Mengkomunikasikan:
……………………………….
Produk pembelajaran
yang akan dihasilkan
siswa adalah:
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar dan
Indikator
Bimtek ICT Direktorat Pendidikan Dasar
B. Pertanyaan Pemandu
Pertanyaan Esensi/Mendasar Pertanyaan Unit Pertanyaan Isi
C. Rancangan Penilaian
Sebelum Proyek Berlangsung Saat Proyek Berlangsung Setelah Proyek Selesai
D. Mengembangkan Rubrik Penilaian
No Kriteria Penilaian 1 2 3 4 Nilai
1.
Bimtek ICT Direktorat Pendidikan Dasar
2.
3.
4.
JUMLAH NILAI