gg kesehatan kerja

Upload: hanarisha-putri-azkia

Post on 21-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    1/16

    GANGGUAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

    Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 tentang Kesehatan

    Kerja menyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setia ekerja daat

    bekerja se!ara sehat tana membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar

    dieroleh rodukti"itas yang otimal, sejalan dengan rogram erlindungan tenaga kerja.

    Perlindungan utamanya ditujukan ada Penyakit #kibat Kerja$#kibat %ubungan Kerja

    dan Ke!elakaan #kibat Kerja.1

    Perkembangan industri mengubah ola enyakit yang ada di masyarakat

    khususnya bagi ekerja. Pekerja menghabiskan seertiga waktunya tia hari di temat

    kerja dimana lingkungan kerja berbeda dengan lingkungan sehari-hari. Pajanan dan

    roses kerja menyebabkan gangguan kesehatan.2

    &ataInternational Labour Organization '()*+ tahun 23 didaatkan setia hari

    orang meninggal karena ekerjaan, 1 orang tia 1 detik dan 2,2 juta er tahun

    akibat enyakit atau ke!elakaan yang berhubungan dengan ekerjaan. /umlah ria yang

    meninggal dua kali lebih banyak dariada wanita. (ndonesia menduduki eringkat ke-2

    dari 20 negara. &ata di (ndonesia jumlah ekerja berdasarkan iro Pusat tatistik tahun

    2 adalah 9 juta orang, bekerja di sektor ertanian, kehutanan dan erikanan, 0-

    4 angkatan kerja bergerak di sektor in5ormal. Pekerja di sektor itu umumnya bekerja

    dalam lingkungan kerja yang kurang baik, manajemen kurang terorganisasi, erlindungan

    kerja tidak otimal, dan tingkat kesejahteraan yang kurang. Poulasi ekerja terus

    meningkat. erdasarkan Pro5il Kesehatan (ndonesia tahun 26, jumlah tenaga kerja di

    (ndonesia kini lebih dari 162 juta jiwa.1

    &ata tahun 23 menunjukkan bahwa jumlah erusahaan besar yang belum

    menerakan K3 sebesar 16.02 buah '94+, yang sudah menerakan sebesar 310 buah

    1

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    2/16

    '2+. /umlah kasus ke!elakaan ringan 6.236 kasus '40+, !a!at sebagian .6 kasus

    '1+, !a!at total 310 kasus '1+ dan kematian 1.69 kasus '2+.2

    Kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari

    kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang

    berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan

    pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa dan Karyawan). ahaya

    pekerjaan (akibat kerja), !eperti halnya masalah kesehatan lingkungan

    lain, bersifat akut atau khronis (sementara atau berkelanjutan) dan

    efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. "fek terhadap

    kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung.Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena

    selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produkti#tas, kesehatan

    masyarakat kerja tersebut dapat timbul akibat pekerjaanya. !asaran

    kesehatan kerja khususnya adalah para pekerja dan peralatan kerja di

    lingkungan $!%K&. Melalui usaha kesehatan pencegahan di lingkungan

    kerja masing'masing dapat dicegah adanya penyakit akibat dampak

    pencemaran lingkungan maupun akibat aktiitas dan produk $!%K&

    terhadap masyarakat konsumen baik di lingkungan $!%K& maupun

    masyarakat luas.Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya

    dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara #sik maupun

    psikis yang meliputi, antara lain metode bekerja, kondisi kerja dan

    lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan,

    penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. $ada

    2

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    3/16

    hakekatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan

    problematika yang ditimbulkan akibat hubungan interaktif.%iga komponen utama yang mempengaruhi seseorang bila

    bekerja yaitu*. Kapasitas kerja !tatus kesehatan kerja, gi+i kerja, dan lain'lain.. eban kerja #sik maupun mental.-. eban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara

    lainbising, panas, debu, parasit, dan lain'lain.ila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu

    kesehatan kerja yang optimal. !ebaliknya bila terdapat ketidakserasian

    dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun

    kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan

    produkti#tas kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja di#loso#kan

    sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

    kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada

    khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya

    menuju masyarakat makmur dan sejahtera.Kapasitas kerja,beban kerja, dan lingkungan kerja merupakan

    tiga komponen utama dalam system kesehatan kerja. Dimana

    hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan

    menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal. Kapasitas kerja

    yang baik seperti status kesehatan kerja dan gi+i kerja yang baik serta

    kemampuan #sik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan

    pekerjaannya dengan baik.eban kerja meliputi beban kerja #sik maupun mental. kibat

    beban kerja terlalu berat atau kemampuan #sik yang terlalu lemah

    dapat mengakibatkan seseorang pekerja menderita gangguan atau

    3

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    4/16

    penyakit akibat kerja. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan

    lingkungan tempat kerja pada saat bekerja, misalnya panas,debu,+at

    kimia dan lain'lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap

    pekerja. eban beban tambahan tersebut secara sendiri'sendiri atau

    bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja.$erhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan

    risiko bahaya di tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman

    dalam bekerja. Dalam /ndang'undang 0o. -1 tahun 223 dinyatakan

    bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat

    bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan

    masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktiitas kerja yang

    optimal sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja

    1. Definisi dan Istilah

    7angguan kesehatan di temat kerja daat diartikan sebagai enyakit akibat kerja

    atauun enyakit akibat hubungan kerja. Penyakit akibat kerja adalah setia enyakit

    yang disebabkan oleh ekerjaan atau lingkungan kerja 'asal 1, eraturan 8enteri enaga

    Kerja dan ransmigrasi nomor P:;.1$8:N$1941+ tentang kewajiban melaor enyakit

    akibat kerja. &e5inisi yang digunakan dalam keutusan 8enteri enaga Kerja

    No.K:P.333$8:N$1949 tentang Pelaoran Penyakit #kibat Kerja merujuk ada

    ketentuan Permen Nakertrans No.P:;.1$8:N$1941.3

    Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah enyakit yang disebabkan

    oleh ekerjaan atau lingkungan kerja 'Pasal 1, Keutusan Presiden Nomor 22 ahun 1993

    tentang Penyakit yang imbul karena %ubungan Kerja 'Keres No.22 ahun 1993+.3

    erdaat 3 istilah untuk suatu kelomok enyakit yang sama yaitu enyakit yang

    timbul karena hubungan kerja, enyakit yang disebabkan karena ekerjaan atau

    6

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    5/16

    lingkungan kerja dan enyakit akibat kerja. Ketiga istilah tersebut memunyai engertian

    yang sama dan masing-masing memiliki dasar hukum erundang-undangan yang menjadi

    landasannya.3

    2. Kondisi yan !e"h#$#nan denan Penya%it A%i$at Ke"&aKondisi yang berhubungan dengan enyakit akibat kerja antara lain< 3

    a. Peraturan erundang-undangan mengenai enyakit akibat kerja telah !uku

    banyak. Ketentuan tersebut terdaat dalam undang-undang yang mengatur

    keselamatan kerja dan undang-undang yang mengatur jaminan sosial tenaga

    kerja beserta eraturan-eraturan elaksanaannya. ubstansi yang diatur

    men!aku hal-hal mendasar seerti engertian enyakit akibat kerja, !ara

    diagnosis serta enggolongan enyakit dan ketentuan-ketentuan yang

    dengan tegas wajib dilaksanakan yaitu kewajiban melaor enyakit akibat

    kerja, jaminan sosial terhada enyakit dimaksud, sanksi-sanksi, dan lain-

    lain. 8asalah yang dihadai adalah keatuhan melaksanakan ketentuan

    erundang-undangan yang berlaku.b. Uaya sosialisasi telah sering dilakukan, berbagai uaya enyuluhan dan

    endidikan telah dilakukan. Uaya ini masih terbatas dan hasilnya tidak

    serta merta menjadikan erusahaan, engusaha dan ekerja seenuhnya

    atuh keada ketentuan yang berlaku. Program sosialisasi bukan akti"itas

    sesaat melainkan harus terus dilaksanakan se!ara berkelanjutan. 8asih

    banyak institusi yang bisa berartisiasi dalam rogram sosialisasi serta

    demikian ula aneka media masih terbuka luas guna diman5aatkan. &ari

    semua otensi daat diilih !ara yang lebih e5ekti5 agar diraih hasil uaya

    yang sebaik-baiknya.

    !. &ata mengenai enyakit akibat kerja yang bersumber keada akti"itas

    engawasan dan juga elaksanaan jaminan sosial terhada enyakit akibat

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    6/16

    kerja sebagai suatu asek dari jaminan ke!elakaan kerja relati5 sangat

    minim. Pertahun ter!atat sekitar 1. ke!elakaan kerja, angka

    ke!elakaan ini ada umumnya terus meningkat, korban meninggal sebagai

    akibat ke!elakaan kerja ertahunnya berkisar antara 1 samai 2

    orang. &ata enyakit kerja relati5 sangat minim yaitu kurang dari 1 dari

    jumlah kasus kasus ke!elakaan kerja. %al ini berbeda dengan temuan

    enelitian yang menunjukkan angka sakit dan kearahan yang jauh berbeda

    dengan data statistik oerasional.

    d. Pro5esi kedokteran kerja adalah dengan kometensi khusus terhada

    enyakit akibat kerja, yaitu okuasi. Kedokteran okuasi memiliki kolegium

    yang memunyai mengatur kedokteran okuasi.

    e. Penyakit akibat kerja masih sangat jarang dilaorkan karena keengganan

    ihak erusahaan atau engurus erusahaan untuk melaorkannya.

    Perusahaan juga kuatir akan konsekuensi hukum yang mungkin dihadai

    aabila yang bersangkutan melaorkan enyakit akibat kerja yang dialami

    oleh tenaga kerja atau ekerja di erusahaan tersebut.5. Perlunya koordinasi antara otoritas engawasan yang menjalankan

    enegakan hukum 'law enforcement+ dan institusi atau organisasi yang

    melakukan 5ungsi-5ungsi elayanan, enyuluhan, elatihan, endidikan dan

    enelitian sehubungan dengan enyakit akibat kerja.

    #gar en!egahan terhada enyakit akibat kerja dan semua ketentuan yang

    berlaku bagi enyakit akibat kerja daat diselenggarakan dengan baik serta

    enyelenggaraan jaminan ke!elakaan kerja yang berkaitan dengan enyakit yang

    disebabkan karena ekerjaan atau lingkungan kerja daat terlaksana dengan baik ula,

    erlu terwujud keseahaman dan emahaman se!ara benar mengenai engertian enyakit

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    7/16

    akibat kerja, metoda diagnosis enyakit yang disebabkan karena ekerjaan atau

    lingkungan kerja, jenis enyakit akibat kerja, deteksi dini terhada enyakit dimaksud,

    en!egahan serta enatalaksanaannya. elain itu sangat enting eranan koordinasi yang

    sebaik-baiknya diantara unsur engawasan dan enelitian yang bersangkutan. &i atas

    segalanya endekatan ino"ati5 dari semua ihak terkait dituntut untuk meningkatkan

    erannya dalam uaya romoti5, re"enti5, kurati5,dan rehabilitati5 medis terhada

    enyakit akibat kerja serta juga dalam uaya sehubungan dengan elaksanaan jaminan

    ke!elakaan kerja yang enyakit akibat kerja termasuk dalam !akuannya.3

    Uaya sosialisasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan enyakit akibat

    kerja keada semua ihak yang bersangkutan dan juga menyelenggarakan endidikan dan

    elatihan tentang enyakit aibat kerja terutama bagi dokter emeriksa atau dokter yang

    merawat tenaga kerja yang terkena enyakit akibat kerja, dokter enasehat dan egawai

    engawas ketenagakerjaan meruakan syarat mutlak guna men!aai sukses enanganan

    enyakit akibat kerja. /uga sangat enting masuknya enyakit akibat kerja dalam

    endidikan dokter dan berkembangnya ro5esi kedokteranyang se!ara khusus ber5okus

    keada e5ek ekerjaan dan lingkungan kerja terhada kesehatan. Peran enelitian atau

    sur"ei laangan meruakan intu masuk bagi diketahuinya roblema enyakit akibat

    kerja yang sebenar-benarnya, temuan yang dihasilkan oleh enelitian$sur"ei erlu

    diman5aatkan see5ekti5 mungkin bagi enatalaksnaan enyakit akibat kerja.3

    '. (a%to" Penye$a$

    =aktor Penyebab terjadinya Penyakit #kibat Kerja dan Ke!elakaan #kibat Kerja

    antara lain 5aktor manusia 'ekerja+, jenis ekerjaan yang dilakukan dan roses kerja

    'bahan baku, eralatan kerja dan lingkungan temat kerja+.1

    Pada umumnya 5aktor enyebab daat dikelomokkan dalam golongan< 6

    a. 7olongan 5isik

    0

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    8/16

    >ontohnya< suara 'bising+, radiasi, suhu 'anas$dingin+, tekanan yang sangat

    tinggi, "ibrasi, enerangan lamu yang kurang baik.b. 7olongan kimiawi

    ahan kimiawi yang digunakan dalam roses kerja, mauun yang terdaat dalam

    lingkungan kerja, daat berbentuk debu, ua, gas, larutan dan kabut.

    !. 7olongan biologis

    akteri, "irus atau jamurd. 7olongan 5isiologis

    iasanya disebabkan oleh enataan temat kerja dan !ara kerja

    e. 7olongan sikososial

    )ingkungan kerja yang mengakibatkan stress.

    ). Penolonan Penya%it A%i$at Ke"&a

    Penggolongan Penyakit #kibat Kerja menurut Keutusan Presiden Nomor 22

    tahun 1993 diatur menurut jenis Penyakit #kibat Kerja. e!ara teoritis enggolongan

    Penyakit #kibat Kerja daat ula dibuat atas dasar 5aktor enyebab yaitu 5aktor 5isik,

    biologis, 5isiologis$ergonomis dan mental sikologis.1Keutusan Presiden ;( No. 22 tahun 1993 tentang enyakit yang timbul akibat

    hubungan kerja

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    9/16

    1. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau ersenyawaannya yang bera!un.

    11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau ersenyawaannya yang bera!un.

    12. Penyakit yang disebabkan oleh air raksa atau ersenyawaannya yang bera!un.13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau ersenyawaannya yang bera!un.

    16. Penyakit yang disebabkan oleh 5luor atau ersenyawaannya yang bera!un.

    1. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disul5ida.1. Penyakit yang disebabkan oleh deri"at halogen dari ersenyawaan hidrokarbon

    ali5atik atau aromatik yang bera!un.10. Penyakit yang disebabkan oleh ben?ena atau homolognya yang bera!un.

    14. Penyakit yang disebabkan oleh deri"at nitro dan amina dari ben?ena atau

    homolognya yang bera!un.19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.

    2. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol dan keton.

    21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau ua enyebab as5iksia atau kera!unan

    seerti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen sul5ida atau deri"atnya

    yang bera!un, amoniak seng, braso dan nikel.

    22. Kelainan endengaran yang disebabkan oleh kebisingan.

    23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik 'kelainan-kelainan otot, urat

    tulang, ersendian, embuluh darah tei atau sara5 tei+.

    26. Penyakit yang disebabkan oleh ekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.

    2. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi mengion.2. Penyakit yang disebabkan oleh enyebab-enyebab 5isik, kimiawi atau biologis.

    20. Kanker kulit eitelioma rimer yang disebabkan oleh ter, i!, bitumen, inyak

    mineral, antrasena atau ersenyawaan roduk atau residu dari ?at tersebut.

    24. Kanker aru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.

    29. Penyakit in5eksi yang disebabkan oleh "irus, bakteri atau arasit yang didaat

    dalam suatu ekerjaan yang memiliki resiko kontaminasi khusus.

    3. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau anas radiasi atau

    kelembaban udara tinggi.

    31. Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

    *. Pedo+an Dianosis dan Penilaian ,a-at Ka"ena Ke-ela%aan dan Penya%it

    A%i$at Ke"&a

    Untuk daat mendiagnosis Penyakit #kibat Kerja ada indi"idu erlu dilakukan

    suatu endekatan sistematis untuk mendaatkan in5ormasi yang dierlukan dan

    9

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    10/16

    menginterretasinya se!ara teat. Pendekatan tersebut daat disusun menjadi 0 langkah

    yang daat digunakan sebagai edoman< 6

    a. entukan diagnosis klinisnya

    &iagnosis klinis harus daat ditegakkan terlebih dahulu, dengan meman5aatkan

    5asilitas-5asilitas enunjang yang ada, seerti umumnya dilakukan untuk

    mendiagnosis suatu enyakit. etelah diagnosis klinis ditegakkan baru daat

    diikirkan lebih lanjut aakah enyakit tersebut berhubungan dengan ekerjaan

    atau tidak.b. entukan ajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini

    Pengetahuan mengenai ajanan yang dialami oleh seorang tenaga kerja adalah

    esensial untuk daat menghubungkan suatu enyakit dengan ekerjaannya. Untuk

    ini erlu dilakukan anamnesis mengenai riwayat ekerjaannya se!ara !ermat dan

    teliti, yang men!akuari adanya kemungkinan lain yang daat meruakan enyebab enyakit.

    #akah ada 5aktor lain yang daat meruakan enyebab-enyakit. #akah

    enderita mengalami ajanan lain yang diketahui daat meruakan enyebab

    enyakit. 8eskiun demikian, adanya enyebab lain tidak selalu daat digunakan

    untuk menyingkirkan enyebab di temat kerja.

    g. uat keutusan aakah enyakit tersebut disebabkan oleh ekerjaannya.esudah menerakan ke enam langkah di atas erlu dibuat suatu keutusan

    berdasarkan in5ormasi yang telah didaat yang memiliki dasar ilmiah.

    11

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    12/16

    7ambar 1. Penggunaan #lat Pelindung &iri untuk men!egah ke!elakaan kerja

    dan enyakit akibat kerja

    Menurut 4nterntional 5abour Organi+ation (45O) dan 6orld 7ealth

    Organi+ation (67O), Kesehatan kerja merupakan promosi dan

    pemeliharaan kesejahteraan #sik, mental, dan sosial pekerja pada

    jabatan apapun dengan sebaik'baiknya (7arrington 8 &ill, 229).

    /paya kesehatan kerja ini ditujukan untuk melindungi pekerja agar

    hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh

    buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. /paya kesehatan kerja

    dilakukan pada pekerja baik di sektor formal maupun informal.

    12

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    13/16

    Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada suatu

    perusahaan : instansi, diperlukan adanya pemeriksaan kesehatan baik

    secara #sik maupun mental yang nantinya hasil pemeriksaan

    kesehatan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

    pengambilan keputusan.Dalam hal penyelenggaraan upaya kesehatan kerja ini pengelola

    tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui

    upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi

    tenaga kerja. $engusaha wajib menjamin kesehatan pekerja serta wajib

    menanggung seluruh biaya pemeliharaan kesehatan pekerja. %idak

    pengelola atau pengusaha saja yang berperan dalam

    penyelenggaraan kesehatan kerja ini namun juga pekerjanya. $ekerja

    wajib menciptakan dan menjagaa kesehatan tempat kerja yang sehat

    dan menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja. (// 0o -1 %ahun

    223).Menurut 4nternational 5abor Organi+ation ( 45O) salah satu upaya

    dalam menanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat

    kerja adalah dengan penerapan peraturan perundangan antara lain

    melalui

    a. danya ketentuan dan syarat'ayarat K- yang selalu mengikuti

    perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi ( up to

    date )b. $enerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan

    kesehatan kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang

    berlaku sejak tahap

    13

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    14/16

    c. $engawasan dan pemantauan pelaksanaan K- melalui

    pemeriksaan'pemeriksaan langsung di tempat kerja.

    45O dan 67O (*339) menyatakan kesehatan kerja bertujuan

    untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan #sik, mental

    dan sosial yang setinggi'tingginya bagi pekerja disemua jenis

    pekerjaan, pencegahan terhadap gangguankesehatan pekerja yang

    disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam

    pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan

    penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja

    yang disesuaikan dengan kondisi #siologi dan psikologisnya.!ecara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada

    manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.

    !elanjutnya dinyatakan bahwa fokus utama kesehatan kerja , yaitu*) $emeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas

    kerja) $erbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan yang mendukung

    keselamatan dan kesehatan-) $engembangan organisasi kerja dan budaya kerja kearah yang

    mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja juga

    meningkatkan suasana sosial yang positif dan operasi yang lancar

    serta meningkatkan produktiitas perusahaan.

    Dalam $ermenaker 0o.- tahun *3

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    15/16

    =. $embinaan danpengawasan perlengkapan kesehatan kerja9. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan

    tempat kerja ,pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gi+i serta

    penyelenggaraan makanan ditempat kerja1. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan

    kerja kepada pengurus>. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi

    terkait terhadap permasalahan yang berhubungan dengan aspek

    kesehatan kerja.

    . Pen-eahan Penya%it A%i$at Ke"&a

    Untuk mengantisiasi dan mengetahui kemungkinan bahaya di lingkungan kerja

    ditemuh tiga langkah utama ' World Health Organization '@%*+, 1990+ yakni

  • 7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja

    16/16

    DA(TAR PUSTAKA

    1. 8arkkanen PK. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di (ndonesia. 8anila