gg kesehatan kerja
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
1/16
GANGGUAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 tentang Kesehatan
Kerja menyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setia ekerja daat
bekerja se!ara sehat tana membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar
dieroleh rodukti"itas yang otimal, sejalan dengan rogram erlindungan tenaga kerja.
Perlindungan utamanya ditujukan ada Penyakit #kibat Kerja$#kibat %ubungan Kerja
dan Ke!elakaan #kibat Kerja.1
Perkembangan industri mengubah ola enyakit yang ada di masyarakat
khususnya bagi ekerja. Pekerja menghabiskan seertiga waktunya tia hari di temat
kerja dimana lingkungan kerja berbeda dengan lingkungan sehari-hari. Pajanan dan
roses kerja menyebabkan gangguan kesehatan.2
&ataInternational Labour Organization '()*+ tahun 23 didaatkan setia hari
orang meninggal karena ekerjaan, 1 orang tia 1 detik dan 2,2 juta er tahun
akibat enyakit atau ke!elakaan yang berhubungan dengan ekerjaan. /umlah ria yang
meninggal dua kali lebih banyak dariada wanita. (ndonesia menduduki eringkat ke-2
dari 20 negara. &ata di (ndonesia jumlah ekerja berdasarkan iro Pusat tatistik tahun
2 adalah 9 juta orang, bekerja di sektor ertanian, kehutanan dan erikanan, 0-
4 angkatan kerja bergerak di sektor in5ormal. Pekerja di sektor itu umumnya bekerja
dalam lingkungan kerja yang kurang baik, manajemen kurang terorganisasi, erlindungan
kerja tidak otimal, dan tingkat kesejahteraan yang kurang. Poulasi ekerja terus
meningkat. erdasarkan Pro5il Kesehatan (ndonesia tahun 26, jumlah tenaga kerja di
(ndonesia kini lebih dari 162 juta jiwa.1
&ata tahun 23 menunjukkan bahwa jumlah erusahaan besar yang belum
menerakan K3 sebesar 16.02 buah '94+, yang sudah menerakan sebesar 310 buah
1
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
2/16
'2+. /umlah kasus ke!elakaan ringan 6.236 kasus '40+, !a!at sebagian .6 kasus
'1+, !a!at total 310 kasus '1+ dan kematian 1.69 kasus '2+.2
Kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang
berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan
pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa dan Karyawan). ahaya
pekerjaan (akibat kerja), !eperti halnya masalah kesehatan lingkungan
lain, bersifat akut atau khronis (sementara atau berkelanjutan) dan
efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. "fek terhadap
kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung.Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena
selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produkti#tas, kesehatan
masyarakat kerja tersebut dapat timbul akibat pekerjaanya. !asaran
kesehatan kerja khususnya adalah para pekerja dan peralatan kerja di
lingkungan $!%K&. Melalui usaha kesehatan pencegahan di lingkungan
kerja masing'masing dapat dicegah adanya penyakit akibat dampak
pencemaran lingkungan maupun akibat aktiitas dan produk $!%K&
terhadap masyarakat konsumen baik di lingkungan $!%K& maupun
masyarakat luas.Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya
dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara #sik maupun
psikis yang meliputi, antara lain metode bekerja, kondisi kerja dan
lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan,
penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. $ada
2
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
3/16
hakekatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan
problematika yang ditimbulkan akibat hubungan interaktif.%iga komponen utama yang mempengaruhi seseorang bila
bekerja yaitu*. Kapasitas kerja !tatus kesehatan kerja, gi+i kerja, dan lain'lain.. eban kerja #sik maupun mental.-. eban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara
lainbising, panas, debu, parasit, dan lain'lain.ila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu
kesehatan kerja yang optimal. !ebaliknya bila terdapat ketidakserasian
dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun
kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan
produkti#tas kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja di#loso#kan
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat makmur dan sejahtera.Kapasitas kerja,beban kerja, dan lingkungan kerja merupakan
tiga komponen utama dalam system kesehatan kerja. Dimana
hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan
menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal. Kapasitas kerja
yang baik seperti status kesehatan kerja dan gi+i kerja yang baik serta
kemampuan #sik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.eban kerja meliputi beban kerja #sik maupun mental. kibat
beban kerja terlalu berat atau kemampuan #sik yang terlalu lemah
dapat mengakibatkan seseorang pekerja menderita gangguan atau
3
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
4/16
penyakit akibat kerja. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan
lingkungan tempat kerja pada saat bekerja, misalnya panas,debu,+at
kimia dan lain'lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap
pekerja. eban beban tambahan tersebut secara sendiri'sendiri atau
bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja.$erhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan
risiko bahaya di tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman
dalam bekerja. Dalam /ndang'undang 0o. -1 tahun 223 dinyatakan
bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan
masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktiitas kerja yang
optimal sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja
1. Definisi dan Istilah
7angguan kesehatan di temat kerja daat diartikan sebagai enyakit akibat kerja
atauun enyakit akibat hubungan kerja. Penyakit akibat kerja adalah setia enyakit
yang disebabkan oleh ekerjaan atau lingkungan kerja 'asal 1, eraturan 8enteri enaga
Kerja dan ransmigrasi nomor P:;.1$8:N$1941+ tentang kewajiban melaor enyakit
akibat kerja. &e5inisi yang digunakan dalam keutusan 8enteri enaga Kerja
No.K:P.333$8:N$1949 tentang Pelaoran Penyakit #kibat Kerja merujuk ada
ketentuan Permen Nakertrans No.P:;.1$8:N$1941.3
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah enyakit yang disebabkan
oleh ekerjaan atau lingkungan kerja 'Pasal 1, Keutusan Presiden Nomor 22 ahun 1993
tentang Penyakit yang imbul karena %ubungan Kerja 'Keres No.22 ahun 1993+.3
erdaat 3 istilah untuk suatu kelomok enyakit yang sama yaitu enyakit yang
timbul karena hubungan kerja, enyakit yang disebabkan karena ekerjaan atau
6
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
5/16
lingkungan kerja dan enyakit akibat kerja. Ketiga istilah tersebut memunyai engertian
yang sama dan masing-masing memiliki dasar hukum erundang-undangan yang menjadi
landasannya.3
2. Kondisi yan !e"h#$#nan denan Penya%it A%i$at Ke"&aKondisi yang berhubungan dengan enyakit akibat kerja antara lain< 3
a. Peraturan erundang-undangan mengenai enyakit akibat kerja telah !uku
banyak. Ketentuan tersebut terdaat dalam undang-undang yang mengatur
keselamatan kerja dan undang-undang yang mengatur jaminan sosial tenaga
kerja beserta eraturan-eraturan elaksanaannya. ubstansi yang diatur
men!aku hal-hal mendasar seerti engertian enyakit akibat kerja, !ara
diagnosis serta enggolongan enyakit dan ketentuan-ketentuan yang
dengan tegas wajib dilaksanakan yaitu kewajiban melaor enyakit akibat
kerja, jaminan sosial terhada enyakit dimaksud, sanksi-sanksi, dan lain-
lain. 8asalah yang dihadai adalah keatuhan melaksanakan ketentuan
erundang-undangan yang berlaku.b. Uaya sosialisasi telah sering dilakukan, berbagai uaya enyuluhan dan
endidikan telah dilakukan. Uaya ini masih terbatas dan hasilnya tidak
serta merta menjadikan erusahaan, engusaha dan ekerja seenuhnya
atuh keada ketentuan yang berlaku. Program sosialisasi bukan akti"itas
sesaat melainkan harus terus dilaksanakan se!ara berkelanjutan. 8asih
banyak institusi yang bisa berartisiasi dalam rogram sosialisasi serta
demikian ula aneka media masih terbuka luas guna diman5aatkan. &ari
semua otensi daat diilih !ara yang lebih e5ekti5 agar diraih hasil uaya
yang sebaik-baiknya.
!. &ata mengenai enyakit akibat kerja yang bersumber keada akti"itas
engawasan dan juga elaksanaan jaminan sosial terhada enyakit akibat
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
6/16
kerja sebagai suatu asek dari jaminan ke!elakaan kerja relati5 sangat
minim. Pertahun ter!atat sekitar 1. ke!elakaan kerja, angka
ke!elakaan ini ada umumnya terus meningkat, korban meninggal sebagai
akibat ke!elakaan kerja ertahunnya berkisar antara 1 samai 2
orang. &ata enyakit kerja relati5 sangat minim yaitu kurang dari 1 dari
jumlah kasus kasus ke!elakaan kerja. %al ini berbeda dengan temuan
enelitian yang menunjukkan angka sakit dan kearahan yang jauh berbeda
dengan data statistik oerasional.
d. Pro5esi kedokteran kerja adalah dengan kometensi khusus terhada
enyakit akibat kerja, yaitu okuasi. Kedokteran okuasi memiliki kolegium
yang memunyai mengatur kedokteran okuasi.
e. Penyakit akibat kerja masih sangat jarang dilaorkan karena keengganan
ihak erusahaan atau engurus erusahaan untuk melaorkannya.
Perusahaan juga kuatir akan konsekuensi hukum yang mungkin dihadai
aabila yang bersangkutan melaorkan enyakit akibat kerja yang dialami
oleh tenaga kerja atau ekerja di erusahaan tersebut.5. Perlunya koordinasi antara otoritas engawasan yang menjalankan
enegakan hukum 'law enforcement+ dan institusi atau organisasi yang
melakukan 5ungsi-5ungsi elayanan, enyuluhan, elatihan, endidikan dan
enelitian sehubungan dengan enyakit akibat kerja.
#gar en!egahan terhada enyakit akibat kerja dan semua ketentuan yang
berlaku bagi enyakit akibat kerja daat diselenggarakan dengan baik serta
enyelenggaraan jaminan ke!elakaan kerja yang berkaitan dengan enyakit yang
disebabkan karena ekerjaan atau lingkungan kerja daat terlaksana dengan baik ula,
erlu terwujud keseahaman dan emahaman se!ara benar mengenai engertian enyakit
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
7/16
akibat kerja, metoda diagnosis enyakit yang disebabkan karena ekerjaan atau
lingkungan kerja, jenis enyakit akibat kerja, deteksi dini terhada enyakit dimaksud,
en!egahan serta enatalaksanaannya. elain itu sangat enting eranan koordinasi yang
sebaik-baiknya diantara unsur engawasan dan enelitian yang bersangkutan. &i atas
segalanya endekatan ino"ati5 dari semua ihak terkait dituntut untuk meningkatkan
erannya dalam uaya romoti5, re"enti5, kurati5,dan rehabilitati5 medis terhada
enyakit akibat kerja serta juga dalam uaya sehubungan dengan elaksanaan jaminan
ke!elakaan kerja yang enyakit akibat kerja termasuk dalam !akuannya.3
Uaya sosialisasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan enyakit akibat
kerja keada semua ihak yang bersangkutan dan juga menyelenggarakan endidikan dan
elatihan tentang enyakit aibat kerja terutama bagi dokter emeriksa atau dokter yang
merawat tenaga kerja yang terkena enyakit akibat kerja, dokter enasehat dan egawai
engawas ketenagakerjaan meruakan syarat mutlak guna men!aai sukses enanganan
enyakit akibat kerja. /uga sangat enting masuknya enyakit akibat kerja dalam
endidikan dokter dan berkembangnya ro5esi kedokteranyang se!ara khusus ber5okus
keada e5ek ekerjaan dan lingkungan kerja terhada kesehatan. Peran enelitian atau
sur"ei laangan meruakan intu masuk bagi diketahuinya roblema enyakit akibat
kerja yang sebenar-benarnya, temuan yang dihasilkan oleh enelitian$sur"ei erlu
diman5aatkan see5ekti5 mungkin bagi enatalaksnaan enyakit akibat kerja.3
'. (a%to" Penye$a$
=aktor Penyebab terjadinya Penyakit #kibat Kerja dan Ke!elakaan #kibat Kerja
antara lain 5aktor manusia 'ekerja+, jenis ekerjaan yang dilakukan dan roses kerja
'bahan baku, eralatan kerja dan lingkungan temat kerja+.1
Pada umumnya 5aktor enyebab daat dikelomokkan dalam golongan< 6
a. 7olongan 5isik
0
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
8/16
>ontohnya< suara 'bising+, radiasi, suhu 'anas$dingin+, tekanan yang sangat
tinggi, "ibrasi, enerangan lamu yang kurang baik.b. 7olongan kimiawi
ahan kimiawi yang digunakan dalam roses kerja, mauun yang terdaat dalam
lingkungan kerja, daat berbentuk debu, ua, gas, larutan dan kabut.
!. 7olongan biologis
akteri, "irus atau jamurd. 7olongan 5isiologis
iasanya disebabkan oleh enataan temat kerja dan !ara kerja
e. 7olongan sikososial
)ingkungan kerja yang mengakibatkan stress.
). Penolonan Penya%it A%i$at Ke"&a
Penggolongan Penyakit #kibat Kerja menurut Keutusan Presiden Nomor 22
tahun 1993 diatur menurut jenis Penyakit #kibat Kerja. e!ara teoritis enggolongan
Penyakit #kibat Kerja daat ula dibuat atas dasar 5aktor enyebab yaitu 5aktor 5isik,
biologis, 5isiologis$ergonomis dan mental sikologis.1Keutusan Presiden ;( No. 22 tahun 1993 tentang enyakit yang timbul akibat
hubungan kerja
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
9/16
1. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau ersenyawaannya yang bera!un.
11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau ersenyawaannya yang bera!un.
12. Penyakit yang disebabkan oleh air raksa atau ersenyawaannya yang bera!un.13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau ersenyawaannya yang bera!un.
16. Penyakit yang disebabkan oleh 5luor atau ersenyawaannya yang bera!un.
1. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disul5ida.1. Penyakit yang disebabkan oleh deri"at halogen dari ersenyawaan hidrokarbon
ali5atik atau aromatik yang bera!un.10. Penyakit yang disebabkan oleh ben?ena atau homolognya yang bera!un.
14. Penyakit yang disebabkan oleh deri"at nitro dan amina dari ben?ena atau
homolognya yang bera!un.19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
2. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol dan keton.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau ua enyebab as5iksia atau kera!unan
seerti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen sul5ida atau deri"atnya
yang bera!un, amoniak seng, braso dan nikel.
22. Kelainan endengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik 'kelainan-kelainan otot, urat
tulang, ersendian, embuluh darah tei atau sara5 tei+.
26. Penyakit yang disebabkan oleh ekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.
2. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi mengion.2. Penyakit yang disebabkan oleh enyebab-enyebab 5isik, kimiawi atau biologis.
20. Kanker kulit eitelioma rimer yang disebabkan oleh ter, i!, bitumen, inyak
mineral, antrasena atau ersenyawaan roduk atau residu dari ?at tersebut.
24. Kanker aru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
29. Penyakit in5eksi yang disebabkan oleh "irus, bakteri atau arasit yang didaat
dalam suatu ekerjaan yang memiliki resiko kontaminasi khusus.
3. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau anas radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
*. Pedo+an Dianosis dan Penilaian ,a-at Ka"ena Ke-ela%aan dan Penya%it
A%i$at Ke"&a
Untuk daat mendiagnosis Penyakit #kibat Kerja ada indi"idu erlu dilakukan
suatu endekatan sistematis untuk mendaatkan in5ormasi yang dierlukan dan
9
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
10/16
menginterretasinya se!ara teat. Pendekatan tersebut daat disusun menjadi 0 langkah
yang daat digunakan sebagai edoman< 6
a. entukan diagnosis klinisnya
&iagnosis klinis harus daat ditegakkan terlebih dahulu, dengan meman5aatkan
5asilitas-5asilitas enunjang yang ada, seerti umumnya dilakukan untuk
mendiagnosis suatu enyakit. etelah diagnosis klinis ditegakkan baru daat
diikirkan lebih lanjut aakah enyakit tersebut berhubungan dengan ekerjaan
atau tidak.b. entukan ajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini
Pengetahuan mengenai ajanan yang dialami oleh seorang tenaga kerja adalah
esensial untuk daat menghubungkan suatu enyakit dengan ekerjaannya. Untuk
ini erlu dilakukan anamnesis mengenai riwayat ekerjaannya se!ara !ermat dan
teliti, yang men!akuari adanya kemungkinan lain yang daat meruakan enyebab enyakit.
#akah ada 5aktor lain yang daat meruakan enyebab-enyakit. #akah
enderita mengalami ajanan lain yang diketahui daat meruakan enyebab
enyakit. 8eskiun demikian, adanya enyebab lain tidak selalu daat digunakan
untuk menyingkirkan enyebab di temat kerja.
g. uat keutusan aakah enyakit tersebut disebabkan oleh ekerjaannya.esudah menerakan ke enam langkah di atas erlu dibuat suatu keutusan
berdasarkan in5ormasi yang telah didaat yang memiliki dasar ilmiah.
11
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
12/16
7ambar 1. Penggunaan #lat Pelindung &iri untuk men!egah ke!elakaan kerja
dan enyakit akibat kerja
Menurut 4nterntional 5abour Organi+ation (45O) dan 6orld 7ealth
Organi+ation (67O), Kesehatan kerja merupakan promosi dan
pemeliharaan kesejahteraan #sik, mental, dan sosial pekerja pada
jabatan apapun dengan sebaik'baiknya (7arrington 8 &ill, 229).
/paya kesehatan kerja ini ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. /paya kesehatan kerja
dilakukan pada pekerja baik di sektor formal maupun informal.
12
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
13/16
Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada suatu
perusahaan : instansi, diperlukan adanya pemeriksaan kesehatan baik
secara #sik maupun mental yang nantinya hasil pemeriksaan
kesehatan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.Dalam hal penyelenggaraan upaya kesehatan kerja ini pengelola
tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi
tenaga kerja. $engusaha wajib menjamin kesehatan pekerja serta wajib
menanggung seluruh biaya pemeliharaan kesehatan pekerja. %idak
pengelola atau pengusaha saja yang berperan dalam
penyelenggaraan kesehatan kerja ini namun juga pekerjanya. $ekerja
wajib menciptakan dan menjagaa kesehatan tempat kerja yang sehat
dan menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja. (// 0o -1 %ahun
223).Menurut 4nternational 5abor Organi+ation ( 45O) salah satu upaya
dalam menanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat
kerja adalah dengan penerapan peraturan perundangan antara lain
melalui
a. danya ketentuan dan syarat'ayarat K- yang selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi ( up to
date )b. $enerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku sejak tahap
13
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
14/16
c. $engawasan dan pemantauan pelaksanaan K- melalui
pemeriksaan'pemeriksaan langsung di tempat kerja.
45O dan 67O (*339) menyatakan kesehatan kerja bertujuan
untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan #sik, mental
dan sosial yang setinggi'tingginya bagi pekerja disemua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguankesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan
penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
yang disesuaikan dengan kondisi #siologi dan psikologisnya.!ecara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.
!elanjutnya dinyatakan bahwa fokus utama kesehatan kerja , yaitu*) $emeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas
kerja) $erbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan yang mendukung
keselamatan dan kesehatan-) $engembangan organisasi kerja dan budaya kerja kearah yang
mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja juga
meningkatkan suasana sosial yang positif dan operasi yang lancar
serta meningkatkan produktiitas perusahaan.
Dalam $ermenaker 0o.- tahun *3
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
15/16
=. $embinaan danpengawasan perlengkapan kesehatan kerja9. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan
tempat kerja ,pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gi+i serta
penyelenggaraan makanan ditempat kerja1. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan
kerja kepada pengurus>. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi
terkait terhadap permasalahan yang berhubungan dengan aspek
kesehatan kerja.
. Pen-eahan Penya%it A%i$at Ke"&a
Untuk mengantisiasi dan mengetahui kemungkinan bahaya di lingkungan kerja
ditemuh tiga langkah utama ' World Health Organization '@%*+, 1990+ yakni
-
7/24/2019 Gg Kesehatan Kerja
16/16
DA(TAR PUSTAKA
1. 8arkkanen PK. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di (ndonesia. 8anila