geologi-sejarah
TRANSCRIPT
GEOLOGI SEJARAH
Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari
sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi. Tidak di ketahui
dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini “dilahirkan”, demikian juga kapan
kulit bumi ini terbentuk.
Untuk memperkirakan hal tersebut dengan didasarkan pada Ilmu pengetahuan
dan bertitiktolak dari gejala-gejala geologi yang terekam pada kulit bumi yang
berhasil diamati, maka di coba disusun skala waktu geologi.
Pembagian kurun dipelajari berdasarkan sisa-sisa kehidupan purba yang telah
membatu yang di sebut fosil atau didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan
yang nyata.
A. Skala Waktu Geologi
a. Masa Arkeozoikum
Arkeozoikum dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi
digambarkan masih dalam keadaan cair pijar dan membara dengan suhu yang
sangat tinggi.
Menurut Soewarno Darsoprajitno (1997 : 3), sekitar satu milyard tahun yang
lalu, bumi mulai membentuk kerak, dan beberapa ratus juta tahun kemudian suhu
bumi mulai menyusut dan seluruh permukaaan bumi sudah membeku. Keadaan
ini disusul pula oleh penyusutan suhu gas yang meliputi bumi hingga
mengembunlah uap air dan jatuh ke bumi sebagai hujan lebat. Hujan ini yang
diduga membentuk lautan dan danau di berbagai bagian yang rendah
dipermukaan bumi. Bersamaan dengan itu, pembentukan udara yang meliputi
bumipun makin sempurna, sehingga terlindung dari benturan berbagai benda
ruang angkasa yang di sebut meteorit.
b. Masa Paleozoikum
Diperkirakan masa berlangsung di mulai sejak 570 juta tahun yang lalu.Pada
masa ini sudah ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan , berupa kerangka atau
cangkang binatang purba yang telah membatu. Masa Paleozoikum terbagi atas 6
zaman, yaiti :
1. Kambrium, zaman ini berlangsung sejak 570 hingga 500 juta tahun yang lalu
dan dicirikan oleh adanya fosil binatang laut yang primitif yang disebut
trilobit. Kambrium berasal dari nama suatu daerah di Inggris bernama
Cambria. Di daerah ini ditemukan singkapan batuan yang di pakai sebagai
perconto yang bagus untuk umur Kambrium.
2. Ordovisium, nama zaman yang berasal dari nama suku bangsa Celtic yang
disebut Ordovices. Zaman ini berlangsung sejak 500 hingga 440 juta tahun
yang lalu dan dicirikan dengan meningkatnya jumlah binatang laut
invertebrata.
3. Silur, namanya berasal dari suku bangsa primitif SILURES yang tinggal di
suatu daerah di Inggris dan berlangsung sejak 440 hingga 395 juta tahun yang
lalu. Fosil yang mencirikan zaman Silur yaiutu fosil binatang laut yang
disebut eurypterids, yaitu semacam kalajengking.
4. Devon, berasal dari nama daerah di Inggris Barat Daya dan zaman ini
berlangsung sejak 395 hingga 345 juta tahun lalu. Batuan yang mengandung
fosil ikan bintang merupakan salahsatu contoh batuan yang mencirikan zaman
Devon.
5. Karbon, berlangsung sejak 345 hingga 280 juta tahun lalu.Nama zaman ini
mulai digunakan sejak 1822 pada saat ditemukan lapisan batuan yang
mengandung batubara. Hal ini juga diyakinkan dengan banyaknya endapan
batubara yang terbentuk dari tumbuhan yang berasal dari zaman tersebut.
6. Perem, zaman terakhir dari masa Paleozoikum, namanya berasal dari daerah di
Rusia bagian timur laut yaitu Perem. Di daerah ini ditemukan endapan laut
penuh fosil yang dapat dibakukan untuk mencirikan zamannya, yaitu fosil
bersel satu yang disebut Fusulina. Zaman ini berlangsung sejak 280 sampai
225 juta tahun lalu.
c. Masa Mesozoikum
Dalam sejarah, masa ini disebut juga masa pertengahan, berlangsung selama
160 juta tahun sejak 225 sampai 65 juta tahun lalu. Pada masa ini ditandai oleh
hadirnya binatang reptil baik di darat, laut atau yang dapat melayang di udara.
Masa Mesozoikum di bagi menjadi tiga zaman, yaitu :
1. Trias, nama zaman ini berasal dari Jerman yang berarti tiga, berdasar suatu
lapisan batuan yang terdiri dari endapan batuan yang berwarna merah (bagian
bawah), serpih laut dan batugamping (bagian tengah) dan endapan berwarna
merah (bagian atas). Zaman ini berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun
lalu.
2. Jura, zaman ini berlangsung selama 55 juta tahun sejak 190 sampai 136 juta
tahun yang lalu. Namanya berasal dari nama pegunungan yang terletak di
batas Swiss dan Perancis, dimana endapan batuannya banyak mengandung
fosil yang beraneka ragan dan dalam keadaan baik. Salahsatu Fosil yang
ditemukan berupa fosil binatang purba yang popular di sebut Dinosaurus.
3. Kapur, namanya berasal dari kata Latin “Creta” yang berarti kapur dan
diberikan pada suatu singkapan berupa tebing putih yang ditemukan di Dover
(Inggris Tenggara), di mana pada batuan banyak mengandung fosil binatang
laut. Zaman ini berlangsung sejak 136 hingga 65 juta tahun lalu.
d. Masa Kenozoikum
Masa ini disebut juga sebagai masa Neozoikum, yang dapat berarti masa
baru.Masa ini dibagi atas dua zaman, yaitu zaman Tersier dan Kuarter.
1. Tersier, berlangsung 65 hingga 1,8 juta tahun lalu. Zaman ini terbagi menjadi 5
kala, yaitu :
- Pleosen
- Eosen
- Oligosen
- Miosen
- Pliosen
2. Kuarter, merupakan zaman terakhir dalam sejarah geologi bumi yang di mulai
sejak 1,8 juta tahun lalu hingga sekarang. Zaman ini terbagi menjadi dua kala,
yaitu kala Plistosen dan Holosen.
B. Teori Pembentukan Bumi
1) Dalam Buku Geologi Dan Perubahan (Hamparan Dunia Ilmu Time Life), sekitar
4,6 miliar tahun yang lampau, awan debu dan gas yang mengapung diruang
angkasa mulai mengecil. Materi pada pusat awan itu mengumpul menjadi
matahari. Sisa gas dan debunya memipih menjadi awan berbentuk cakram
disekitar matahari itu. Selama kira-kira 100 juta tahun, butir-butir debu dalam
awan itu saling melekat membentuk plenetesimal sangat kecil dengan
diameter beberapa kilometer. Benda-benda ini bertabrakan dan bergabung
membentuk planet. Diantaranya, bumi ialah planet ketiga matahari, yang
terbentuk melalui tahapan-tahapan berikut :
- Bumi mulai terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan disekitar
matahari mulai saling melekat. Partikel-partikel ini menggumpal menjadi
badan yang lebih besar, badan-badan ini kemudian bertabrakan dan
membentuk benda-benda berukuran planet.
- Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke dunia yang masih muda itu. Energi
dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang terjadi akibat
pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi.
- Sebagai akibat pelelehan ini , bahan-bahan yang mamapat- terutama besi-
tenggelam ke pusat planet itu dan menjadi intinya. Seluruh permukaan
bumi tertutup oleh lautan batuan yang meleleh. Bahan-bahan yang lebih
ringan seperti misalnya uap air dan karbon dioksida beralih ke luar dan
membentuk suatu atmosfer purba.
- Angin surya-aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari_menyapu
bersih sisa-sisa awan asli dari Tata Surya sehingga benturannya ke bumi
berkurang. Planet itu mendingin, dan uap air membentuk awan tebal di
atmosfer.
- Awan pun mendingan, uap airnya mengembun, dan hujan deras membanjiri
bumi. Lama kelamaan hujan deras itu mendinginkan batuan di permukaan
bumi.
- Limpahan air dari badai-badai itu mengumpul ditenpat yang rendah sehingga
terjadilah awal samudera di dunia, Karbon dioksida dari udara mulai larut
dalam genanganluas ini sehingga planet ini makin dingin lagi.
- Kira-kira 2,5 miliar tahun yang lampau, sebuah bumi yang biru telah muncul
dari kekacaubalauan penciptaannya itu. Awan menghilang, dan matahari
bersinar atas suatu dunia yang amat mirip dunia kita sekarang.
2) Teori Kabut Immanuel Kant - Pierre de Laplace, inti teorinya:
- Di jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula)
- Gaya tarik menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan
berputar semakin cepat (berpilin).
- Dalam proses tersebut terdapat sebagian yang terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan), menjadi planet-planet dalam tata surya
( termasuk bumi).
3) Teori Planetisimal (Chamberlain – Moulton), inti teorinya:
- Pada mulanya sudah terdapat matahari asal.
- Suatu ketika, matahari asal tersebut di dekati sebuah bintang besar yang
menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
- Akibatnya, terjadi ledakan-ledakan gas keluar dari atmosfer matahari, mengembun
dan membeku sebagai benda padat yang disebut Planetisimal.
- Planetisimal berkembang menjadi planet-planet, termasuk bumi.
4) Teori Pasang Surut (Jeans – Jeffreys), inti teorinya:
- Terdapat bintang besar yang melintas dekat matahari.
- Gaya gravitasi bintang tersebut menarik sebagian materi matahari sehingga terpisah
(terpilin).
- Materi yang terpisah tersebut membentuk planet-planet.
5) Teori Bintang Kembar (Lyttleton), inti teorinya:
- Dalam galaksi terdapat bintang kembar.
- Salah satu bintang meledak, sehingga banyak material yang terlempar.
- Bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang kuat (yaitu
matahari), sedangkan pecahan bintang yang meledak adalah planet-planet
yang mengelilinginya.
6) Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory), inti teorinya:
- Terdapat massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar.
- Adanya reaksi inti yang menyebabkan massa tersebut meledak hebat.
- Massa tersebut mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan.
- Bintang yang paling kuat menjadi pusatnya.
- Ledakan besar tersebut, merupakan awal terbentuknya alam semesta.
- Sisa-sisa ledakan tersebut membentuk galaksi, cluster, bintang-bintang, tata surya,
dan nebula.
C. Teori Perkembangan Bumi
1. Teori Catastrophism
Lahir pada akhir abad ke 17, dengan penamaan lain sebagai teori
malapetaka atau Bencana. Teori ini dicetuskan oleh Baron Georges Cuvier, ahli
geologi dari Perancis. Inti teorinya adalah :
- menerangkan gejala-gejala geologi itu dengan perubahan-perubahan secara
revolusioner.
- Perubahan-perubahan yang sudah dan sedang terjadi tidak pernah dihubungkan
dengan proses-proses alam yang sudah berlaku.
- Bentuk muka bumi tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama.
2. Teori Uniformitarianisme
Teori ini lahir pada abad ke 18, di kenal pula sebagai teori evolusi bumi.
Teori ini dicetuskan oleh James Hutton, seorang ahli geologi berkebangsaan
Skotlandia.
Inti teorinya adalah :
- Sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, tetapi apa yang terjadi pada.
jaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian jaman sekarang
- “ The Present is the key to the past “, yang artinya bahwa proses yang
berlangsung pada masa kini merupakan kunci untuk menafsirkan proses yang
berlaku pada masa yang lampau.
- bahwa rangkaian penomena alam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang tiba-
tiba, akan tetapi oleh proses yang bersambungan dan berjalan dengan lambat.
GAYA GEOLOGI
Tenaga atau gaya geologi adalah kekuatan yang menyebabkan permukaan bumi
mengalami perubahan, sedangkan yang di maksud proses geologi adalah
kelangsungan perubahan yang disebabkan tenaga tadi. Secara garis besar tenaga dan
proses geologi dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Tenaga dan proses Eksogen / epigen, adalah tenaga yang berasal dari luar
bumi. Tenaga ini menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Di suatu
tempat dapat terjadi perendahan bagian permukaan bumi yang menonjol
( proses degradasi), sedangkan di tempat lain mengalami peninggian pada
bagian-bagian yang rendah oleh penimbunan ( proses agradasi). Kedua proses
ini sering pula di sebut proses gradasi atau proses denudasi, yang terdiri dari
proses:
- Pelapukan (weathering), yaitu proses yang berhubungan dengan perubahan
sifat fisik dan kimiawi batuan dipermukaan bumi. Proses pelapukan batuan
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, yaitu: struktur batuan, iklim,
topografi, vegetasi penutup, dan waktu. Adapun Macam-macam pelapukan :
a) Pelapukan fisis/mekanis, adalah proses perubahan batuan yang dipengaruhi
oleh unsur-unsur cuaca yang menyebabkan bongkah batuan mengalami
penghancuran menjadi butiran yang lebih kecil tanpa perubahan sifat
kimianya. Misalnya melalui proses: Pemuaian batuan akibat berkurangnya
beban, pembentukan kristal-kristal dalam celah-celah atau lapisan batuan,
perubahan suhu, penarikan oleh koloid-koloid tanah.
b) Pelapukan kimia, adalah proses perubahan batuan dimana terjadi
perubahan susunan zat yang terdapat pada mineral-mineral pembentuk batuan
yang lapuk. Dalam proses pelapukan kimia, air merupakan faktor utama
sebagai pelarut. Terdapat lima proses yang terdapat dalam pelapukan kimia,
yaitu: Hidrasi, hidrolisa, oksidasi, karbonasi, pelarutan biasa.
c) Pelapukan biologi, adalah proses perubahan batuan yang diakibatkan
aktivitas organisma, contohnya tumbuhan yang akarnya menerobos batuan,
serta adanya sejenis enzim dari akar yang dapat merubah susunan kimia/
melarutkan batuan.
- Erosi, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan lepas secara alami dari
suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di atas
permukaan bumi. Tenaga pengangkut tersebut berupa air, angin, gletser , serta
gelombang dan arus laut. Macam-macam erosi:
a) Erosi permukaan/erosi lembar/ sheet erosion, yaitu proses pelepasan dan
pemindahan bahan lepas secara alami pada lapisan teratas yang tipis.
b) Erosi percik/ splash erosion, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan
lepas secara alami pada lapisan teratas yang terjadi karena percikan air hujan.
c) Erosi parit/ gully erosion, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan
lepas secara alami sehingga menyebabkan terbentuknya parit-parit.
d) Erosi vertikal, yaitu erosi yang berarah ke bawah/tegak, menyebabkan
permukaan bumi (khususnya lembah) bertambah dalam
e) erosi lateral, yaitu erosi yang menyebabkan suatu lembah bertambah lebar.
f) Erosi mudik, yaitu erosi yang menyebabkan suatu lembah diperpanjang ke
arah hulu.
- Masswasting, yaitu pemindahan massa batuan oleh gaya beratnya sendiri.
Pemindahan massa batuan ini bisa berupa pemindahan lambat (rayapan dan
solifluksi), pemindahan cepat, tanah longsor dan tanah amblas.
- Sedimentasi, yaitu proses penyimpanan bahan lepas secara alami ,
dikarenakan tenaga pengangkutnya berkurang. Contohnya terjadi
pengendapan pada muara sungai, di daerah /kawasan yang landai, serta pada
meander atau kelokan dalam sungai.
2. Tenaga dan proses endogen / hipogen, adalah tenaga yang berasal dari dalam
bumi. Proses yang terjadi berupa :
- Diastrofisma (tektonik), tenaga ini disebabkan oleh penimbunan panas dalam
bumi. Tenaga dan proses ini terdiri dari epeirogenesis (tenaganya berarah
tegak lurus baik yang arahnya ke atas atau ke bawah searah dengan jari-jari
bumi), yang merupakan gaya pembentukan benua dan orogenesis (tenaganya
berarah mendatar berupa tekanan dan tarikan), yang merupakan gaya
pembentukan pegunungan.
- Vulkanisma, yaitu proses pembentukan gunung api. Tenaga ini disebabkan
oleh proses peresapan magma kedalam kulit bumi.
3. Tenaga dan proses Extraterrestrial, berhubungan dengan dengan jatuhnya
benda-benda langit yang masuk ke dalam daerah gaya tarik bumi. Tenaga ini
menyebabkan bentukan permukaan bumi yang khas, yaitu yang disebut kawah
meteor sperti yang terdapat di Arizona, Amerika Serikat.
4. BAB II
BAGIAN – BAGIAN BUMI
A. Bentuk Bumi
Bumi merupakan salah satu anggota dari tatasurya yang bergerak di dalam
pengaruh gaya berat daripada matahari,di mana matahari merupakan pusat dari
tatasurya ini (faham heliosentris).
Bumi yang yang terbentuk milyaran tahun lalu bersifat dinamis, yaitu
mengalami proses perubahan dan perkembangan sepanjang masa. Perubahan tersebut
dapat bersifat lambat maupun cepat. Penyebab perubahannya adalah adanya gaya atau
tenaga dari dalam bumi (Tenaga endogen) dan deari luar bumi (tenaga eksogen).
Selain memiliki gaya gravitasi dan sentrifugal, bumi memiliki bentuk yang sebagian
orang meyakini bentuknya bulat. Anggapan bahwa bentuk bumi bulat didasarkan
pada hal-hal berikut:
Bayangan bumi yang bulan saat gerhana bulan
Perjalanan kapal laut, kapal terbang dan satelit mengitari bumi yang berangkat
menuju ke timur datang dari barat
Penggambaran bumi berupa sebuah globe, sepintas akan memberi kesan
bahwa bumi berbentuk bola dengan permukaan yang halus ( rata dan licin ),
Kapal laut yang kembali ke pantai, yang tampak lebih dulu puncak tiangnya,
dan saat menjauh dari pantai lebih dulu hilang bagian bawahnya.
Hasil pemotretan dari kapal terbang atau citra satelit memperlihatkan sebagian
muka bumi yang melengkung.
Hasil pemotretan dari luar angkasa, keseluruhan bentuk bumi bulat.
sebenarnya bentuk bumi tidaklah bulat benar. Bentuk bumi bisa di sebut
“oblate spheroid “ atau “Ellipsoid of Rotation“ , yang artinya hasil dari sebuah elips
yang di putar pada sumbu pendeknya. Kesan permukaan bumi yang berelief pada
globe dilukiskan dengan berbagai tata warna. Misalnya : hijau untuk dataran rendah,
kuning untuk daerah perbukitan, coklat untuk daerah pegunungan,dll. Hal ini terjadi
akibat :
- Rotasi bumi
- Pengaruh gaya berat
- Sifat materi pembentuk bumi
Bumi mempunyai panjang jari-jari sekitar 6378 km di equator dan 6356 di
kutub. Kala revolusi bumi: 365 hari, kala rotasi bumi: 24 jam. Bumi memiliki satelit
alam yang disebut bulan.
B. Bagian-Bagian Bumi
1. Atmosfera
Lapisan yang berfungsi sebagai pelindung permukaan bumi terhadap
pemancaran sinar ultra-violet dalam jumlah yang berlebihan, dapat di bagi
menjadi 4 bagian :
a. Troposfera, 0 - 15 km. Di sebut juga sfera udara, di mana terdapat
perubahan – perubahan hawa, angin, hujan dan salju.
b. Stratosfera, 15 - 80 km
c. Ionosfera, 80 - 800 km
d. Dissipatisfera, lebih dari 800 km
Sfera ini terdiri dari bermacam campuran gas yang mengitari dan
melekat pada bumi sebagai akibat tarikan gaya berat. Kira – kira sampai
dengan 80 km, susunan kimianya dapat dikatakan serba sama ditinjau dari
perbandingan masing-masing unsur gas. Lapisan ini diberi istilah
“homosphere “, adapun “ heterosphere “ adalah lapisan diatasnya.
Gas yang terdapat pada atmosfera sebagian besar adalah Nitrogen dan
Oxigen, Argon, Karbondioksida, dan lainnya. Adapun suhu atmosfer berasal
dari : radiasi matahari, pantulan dari permukaan bumi, dan erupsi uap dan gas
panas dari dalam bumi.
Pengukuran unsur-unsur cuaca, bisa dilakukan dengan alat sebagai
berikut:
- Termometer, yaitu alat pengukur suhu udara.
- Anemometer, yaitu alat pengukur kecepatan angin.
- Barometer, yaitu alat pengukur tekanan udara.
- Fluviometer, yaitu alat pengukur curah hujan.
- Hygrameter, yaitu alat pengukurkelembaban udara.
- Luxmeter, yaitu alat pengukur sinar matahari.
Pada lapisan atmosfer inilah terdapat udara yang bergerak horizontal
diatas permukaan bumi, yang disebut angin. Gerakan udara tersebut
disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara dan pemanasan matahari.
2. Hydrosfera
Merupakan selaput air yang meliputi semua air yang ada di atas dan di
dekat permukaan bumi., meliputi : samudera, danau – danau, sungai, air tanah
dan salju. Adapun hidrosfera berfungsi sebagai: 1) sebagai sumber air bagi
kehidupan manusia, 2) sebagai salah satu tenaga utama dalam pembentukan
permukaan bumi, baik dalam proses pelapukan maupun proses pengendapan.
Lapisan air lautan dan samudera dipelajari dalam oseanografi, sedangkan air
di darat dipelajari sebagai : a) air permukaan (sungai, danau, rawa, air
permukaan/ run off) dalam hidrologi, b) air tanah ( sumur ddan artesis).
3. Struktur lapisan bumi
Perlu di ketahui bahwa di beberapa tempat di dalam bumi terdapat
bidang-bidang pemisah atau bidang diskontinuity. Bidang-bidang pemisah itu
dapat di lihat pada tiga bagian dalam bumi, yaitu :
- Kerak bumi (crust), merupakan lapisan kulit bumi paling atas yang
terdiri dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2 ( sampai 1.200 km ) atau
lapisan yang terdiri dari berbagai macam batuan yang bersifat heterogen.
Lapisan ini yang juga biasa di sebut lithosfer. Litosfer terbagi atas dua macam
lempeng/kerak, yaitu: 1)Lempeng/kerak samudera, mineral utamanya adalah
Silikat Magnesium (SiMa) dan memiliki massa yang lebih berat. 2)
lempeng/kerak benua, mineral utamanya adalah Silikat aluminium (SiAl) dan
massanya lebih ringan di banding lempeng samudera.
- Selubung Bumi (mantle)
Terletak di bawah bidang pemisah yang pertama, merupakan lapisan
yang tebal membentang dari dasar kerak bumi sampai ke bagian yang cair di
dalam bumi ( dari 1.200 km sampai 2.900 km ). Bahan penyusunnya bersifat
lebih padat dan mengandung lebih banyak mineral magnesium.
- Inti Bumi (Core)
Pada bagian di bawah 2.900 km, terjadi pengurangan kecepatan pada
gelombang P, bahkan gelombang S tidak dapat diteruskan sama sekali.Hal ini
ditafsirkan bahwa bagian inti bumi tidak bersifat padat. Bahan pembentuk inti
bumi terdiri dari : besi ( Fe ), Nikkel dan Kobalt (Co).
Hipotesis lainnya menurut SUESS dan WIECHERT, tubuh bumi
terbagi atas beberapa bagian yaitu kerak bumi, selubung bumi atau sisik
silikat, lapisan antara atau chalkosfera dan Inti besi-nikel atau barysfera.
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memberi batasan tentang apa yang disebut Geologi, tentu tidak terlepas
dari apa yang menjadi objek kajiannya. Istilah Geologi ( Inggris : Geology ), terdiri
dari dua kata, yaitu “ Ge “ yang berarti bumi dan “ Logos “ yang berarti pengetahuan.
Atas dasar itu geologi dapat diartikan sebagai studi tentang bumi. Termasuk
didalamnya adalah penyelidikan tentang batuan yang membentuk kerak bumi dan
bagaimana penyebarannya di atas serta di dalam bumi.
Mempelajari Geologi dalam kaitannya dengan geografi, tidak semata – mata
mempelajari geologi sebagai ilmu murni. Geologi merupakan ilmu terpadu, yang
tidak terlepas hubungannya dengan ilmu-ilmu lain yang biasanya di sebut sebagai
cabang ilmu geologi, diantaranya :
1. Mineralogi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari mineral atau bahan
utama yang membentuk kerak bumi.
2. Petrologi, Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari klasifikasi batuan
serta berbagai cara terjadinya batuan.
3. Paleontologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari pembatuan dari
sisa-sisa binatang purba atau tumbuh-tumbuhan purba.
4. Geologi sejarah, yaitu ilmu pengrtahuan yang mempelajari urutan dari
satuan-satuan waktu serta kejadian-kejadian dan perubahan-perubahan selama
sejarah bumi.
5. Geologi Ekonomi, yaitu ilmi pengetahuan yang mempelajari endapan-
endapan serta mineral-mineral yang memiliki nilai ekonomi penting dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Geofisika, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sfat fisika bumi.
Misalnya : gaya berat, gejala magnetis bumi.
7. Geomorfologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk-bentuk
muka bumi yang terjadi karena kekuatan-kekuatan yang bekerja di atas dan di
dalam bumi.
8. Geologi Teknik, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
penggunaan geologi dalam lapangan pekerjaan teknik.
Proses Pembentukan Bumi
Sebelum itu, mari kita pahami pengertian Bumi:
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi,
bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,
pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu
planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti
apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada
porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem
tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air
laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya kita.
Setelah memahaminya, inilah proses pembentukan bumi dari beberapa teori:
1.Theory Big bang
Teori ini adalah yang paling terkenal, Berdasarkan Theory Big Bang, proses
terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya
terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang
dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke
luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat,
gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar
tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara
itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi. Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami
perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.
Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
2. Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan
analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan
proses terjadinya Bumi. Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang
dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka
terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di
jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya
tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan
berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut
bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian
yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
3.Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang
dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada
mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati
oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang
hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun
dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal.
Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya
adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,
dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses
waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan
pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu
tinggi.
4. Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang
besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya
pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas.
Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali
radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar
dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung
gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang
tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk
semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan
merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-
kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-
planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh
matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif
lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi
matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika
meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan
penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang
baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,
sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-
planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada
prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet,
seperti telah dibicarakan di atas.
5. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak
mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu
adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses
terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat,
kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku
membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari
bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa
meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi
terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona
atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak
bumi.