geologi lingkungan pertambangan

18
GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN PERAN GEOLOGI DALAM PERTAMBANGAN OLEH : MARAHADI IMAS HASIBUAN 410013173 JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2015

Upload: agus-sugiharto

Post on 04-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tambang

TRANSCRIPT

Page 1: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

PERAN GEOLOGI DALAM PERTAMBANGAN

OLEH :

MARAHADI IMAS HASIBUAN

410013173

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

2015

Page 2: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

Peran Geologi dalam Pertambangan

Dalam industri pertambangan, seseorang yang berprofesi sebagai ahli geologi adalah

yang bertugas untuk mencari, menghitung nilai ekonomis cadangan bahan – bahan galian atas

dasar data – data geologi yang dikumpulkannya baik data permukaan bumi maupun bawah

permukaan bumi. Data – data geologi ini adalah data dasar yang sangat penting selain untuk

mencari dan menghitung cadangan, juga sangat penting dalam perencanaan tambang itu

sendiri. 

Setelah bahan galian ditemukan dan bernilai ekonomis, barulah bahan galian itu

dibongkar, dimuat dan diangkut. Inilah profesi tambang – ilmu tambang yang sebenarnya.

Jadi jelaslah bahwa profesi geologi adalah tenaga eksplorasi sedangkan profesi tambang –

ilmu tambang sebagai tenaga eksploitasi.

Suatu data geologi berisi data – data penting dan dapat diterjemahkan ke dalam

informasi yang dapat digunakan langsung untuk memecahkan persoalan eksplorasi bahan

galian, persoalan lingkungan maupun persoalan keteknisan lainnya. Keadaan geologilah yang

menentukan tingkat kesuburan tanah untuk pertanian, banyaknya air yang bisa tersedia bagi

kehidupan sehari – hari, banyaknya minyak bumi, batubara dan energi lainnya, banyaknya

bahan galian / mineral untuk industri, bahan bangunan untuk konstruksi dan juga ada

tidaknya letusan gunung api, gerakan tanah, longsor dan bencana alam lainnya yang

mengancam keselamatan manusia.

Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi

1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian yang

diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi pendahuluan

juga berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-langkah yang dilakukan

pada tahap ini adalah :

a.    Studi Literatur

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data

dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-

laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi

ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktorgeologi regional dan provinsi metalografi

dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena

pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses geologi

yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.

Page 3: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

b.     Survei Dan Pemetaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei dan

pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta topografi

skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan pemetaan

topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat

menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan

yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari singkapan-

singkapan yang penting.

Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran

langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan

batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal

penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti kompas

geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan

sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru

(peta singkapan).

Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan dibuat

penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi

hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan cara acak, pembuatan

sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan pemboran.

Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur,

teodolit, BTM, dll.).

Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan,

gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah

daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak. Kalau

daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap

eksplorasi selanjutnya.

2.  Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada

mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White,

1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat

(rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang

Page 4: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), penyebaran

kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan

cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%), sehingga

dengan demikian perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat

dihindarkan.

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan,

dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai

kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat

memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan

lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan

peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.

3. Studi Kelayakan

Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang, metode

penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan melakukan

analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka dapatlah

diketahui apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan

menguntungkan atau tidak.

4. Tahapan eksplorasi tambang

Eksplorasi adalah prospek seharusnya dilakuakan secara berurutan disesuaikan

dengan tingkatan perolehan data yang terdefinisi dan kegiatan tersebut sebaiknya melibatkan

tim gabungan yang terdiri dari geologist dan explorer, mining enginering, chemist (untuk

preparasi contoh).

Standar kegiatan eksplorasi diklasifikasikan dalamtingkatan sebagai berikut:

a.    Tingkatan pra-eksplorasi

Secara umum keadaan lapisan batubara/mineral pada areal prospek sudah terindikasi dari

hasil penelitian dengan memasukkan beberapa asumsi yang layak seperti jumlah dan total ke

dalam pemboran, kualitas dan potensi secara komersial dari lapisan – lapisan

batubara/mineral pada daerah prospek tersebut. metodelogi dan perollehan data pda tingkat

ini yaitu peta geologi dan laporan.

·         peta topografi skala besar(land-subdivision)

·         serial foto satelitgeofisika udara

·         pemboran minyak dan laporan metoda geofisika (bila ada)

·         peta penerusan outcrop batubara

Page 5: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

·         analisa kimia contoh batuan dari outcrop

b.    Eksplorasi tingkat 1 (regional assesment)

Pada tingkat eksplorasi ini perolehan data menunjukan gambaran yang lebih jelas

mengenai geologi daerah prospek. penyebaran batubara dan kualitas batubara serta ketebalan

batubara yang akan ditambang (coal mining section). metodologi dan perolehan data pada

tingkat ini :

·         pemetaan geologi regional sampai semi detail

·         geofisika permukaan (suvei seismik refleksi)

·         struktur areal foto

·         photo geology dan imegery technique

·         pemboran dengan jarak titik bor ≥ 500 m core dan noncore

·         geofisika well logging

·         analisa kimia contoh batubara dari pemboran dan outcrop

Eksplorasi tingkat 1 ini dinyatakan cukup bila lapisa batubara dan kulaitasnya secara

skala potensi ekonomi telah dapat didefinisika, keputusan untuk ketingkat 2bila

memungkinkan peroleha data lebih lanjut untuk keperluan penambangan atau menghentika

kegiatan (termination)

c.    Eksplorasi tingkat 3 (mine planning)

Penetapan pada eksplorasi tiingkat ini adalah untuk mendapatkan informasi ekstra

mengenai data geologi yang diperlukan untuk penggambaran secara detil rencana

penambangan prepasasi desain tambang dan spesifikasi kualitas pasar.Metode tahap

eksplorasi ini adalah:

·         pemboran dengan jarak lebih detail menelusuri arah perlapisan batubara dengan pola grid

pemboran tertentu disesuaikan dengan kondisi dari hasil eksplorasi tahap sebelumnya 

·         sifat fisik batuan penutup (OB) seperti rippability, mechanical strength, friability, blasting

characteristics, cutting haracteristic dan karakteristik kesatabilan lereng. 

·         kondisi air permukaan dan bawah permukaan (surface & groumd water) misalnya

breakdown in water, permeability, water inflow dll 

·         penetapan lokasi areal tambang (detail desin tambang) denga spesifikasi kualitas batubara

aterteentu 

·         perhitungan ongkos penambangan secar detail

d.    Eksplorasi tingkat 4 (bulk sampling/or trial mining)

Tahap eksplorasi tinggkat 4 adalah tahap untuk lebih meyakinkan dalam operasi

penmabangan khususnya sebagai penambangan percobaan (trial minig) dimana sejumlah

Page 6: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

batubara digunakan untuk tes pembakaran atau tes kelayakan kualitas dalam pemakaian baik

untuk power station atau untuk pabrik semen. tambang percobaan ditetatkan pada areal

tertentu yang akan memberikan indikasi kualitas baubara yang dapat mewakili blok-blok

areal yang akan ditambang pada konsesi tersebut. Kegiatan pada tahapan ini :

·       pemboran antara (infill drilling)

·       penmabngan skala kecil

·       melakuakn tes pembakaran

·       detil rencana penambangan

·       analisa ongkos produksi dan estimasi harga jual batubara

A.   MANFAAT

Sasaran lokasi kegiatan penyelidikan adalah daerah penambangan bersekala

kecil/tambang rakyat yang akan melakukan, sedang maupun yang telah selesai  melakukan

penambangan bahan galian. Obyek penyelidikan utama akan dilakukan pada daerah

penambangan yang sedang atau memiliki permasalahan lingkungan geofisik crusial.

Sedangkan untuk lokasi yang akan melakukan penambangan diharapkan dapat memberikan

arahan atau masukan maupun informasi cara penambangan yang baik dengan mengindahkan

faktor dampak lingkungan yang mungkin timbul.

Informasi tersebut diataranya ialah geologi teknik, hidrogeologi untuk menunjang batas

vertikal dan batas lateral bukaan tambang, stabilitas dinding bukaan tambang, daya dukung

tanah dan batuan terhadap beban bangunan fasilitas (infrastrukture), geologi lingkungan

daerah penyelidikan, yang merupakan kompilasi dari informasi-informasi geologi teknik dan

hidrogeologi/hidrologi, serta prakiraan dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas

penambangan.

B.   TAHAP PENYELIDIKAN

1)    PERSIAPAN

Tahap pekerjaan ini merupakan tahap pra-kegiatan, diantaranya melakukan inventarisasi

data sekunder, yaitu pengumpulan data sekunder dan studi leteratur. Meliputi: 

-       laporan-laporan  terdahulu yang ada

-       interpretasi foto udara

-       peta-peta :

·         Peta topografi sekala 1:50.000 dan 1:10.000 (perbesaran)

·         Peta geologi teknik daerah penyelidikan

Page 7: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

·         Persiapan peta dasar skala 1 : 50.000 dan sekala 1 : 10.000 

-       informasi penambangan

-       rencana tata ruang

-       kependudukan dan data statistik lainnya 

-       persiapan alat, administrasi, perizinan survei, penyusunan tenaga ahli. 

-       pengumpulan data sekunder, mobilisasi peralatan dan personil. 

-       Data tentang kegempaan sekitar daerah penyelidikan 

-       Data tentang kondisi iklim dan curah hujan 

-       Data penggunaan lahan daerah penelitian. 

         

C.     PEKERJAAN LAPANGAN

Pekerjaan lapangan yang dilaksanakan meliputi:

Peninjauan (orientasi) kondisi umum daerah penyelidikan

Pemetaan morfologi dan kemiringan lereng

Pemetaan sebaran tanah dan batuan beserta fisik dan keteknikannya

Pengamatan kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh proses geologi, seperti

banjir, erosi, longsoran.

Pengamatan titik minatan air tanah (mata air) dan permukaan (sungai, genangan).

Pengambilan contoh air sebanyak >6 labu.

Pengambilan contoh tanah tidak terganggu dari tanah bawah permukaan untuk

mengetahui sifat fisik dan keteknikan sebanyak 10 contoh.

Pengumpulan data primer

Studi evaluasi geologi lingkungan pada tahap operasi pelaksanaan penambangan

bahan galian yang akan dilaksanakan meliputi penyelidikan

1.    Aspek Hidrogeologi

Pengumpulan data aspek hidrogeologi meliputi data primer dan data sekunder.

Pengamatan dilakukan langsung di daerah tapak kegiatan dan lokasi sekitarnya yang

diperkirakan terkena dampak kegiatan penambangan bahan galian. Data primer diperoleh

dengan cara melakukan: 

-       pendugaan geolistrik 

-       mengukur kedalaman muka air tanah 

-       mengukur dan memetakan mata air mengidentifikasi jenis litologi akuifer 

Page 8: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

-       mengidentifikasi potensi/produktifitas akuifer 

-       mengukur kedalaman akuifer serta penyebarannya

-       pengujian akuifer (pumping test)

-       menentukan letak sumur pantau air tanah 

-       membuat sumur pantau air tanah 

-       menganalisis kimia dan fisika untuk kualitas air tanah dan permukaan 

-       menentukan daerah resapan (imbuh) air tanah 

2.    Aspek Geologi Teknik

Pengumpulan data aspek geologi teknik meliputi data primer dan data sekunder.

Pengamatan dilakukan langsung di daerah tapak kegiatan dan lokasi sekitarnya yang

diperkirakan terkena dampak kegiatan penambangan bahan galian. Data primer diperoleh

dengan cara melakukan :

pengambilan contoh tanah

pemboran tangan

pengujian sumur (test pit)

mengamati geomorfologi dan perubahannya

mengamati sifat fisik dan keteknikan tanah dan batuan

mengukur ketebalan overburden

mengamati kendala beraspek geologi (gerakan tanah, erosi, lempung mengembang,

dan sedimentasi)

3.    Aspek Geologi Lingkungan

Pengumpulan data aspek geologi lingkungan meliputi data primer dan data sekunder.

Pengamatan dilakukan langsung di daerah tapak kegiatan dan lokasi sekitarnya yang

diperkirakan terkena dampak kegiatan penambangan bahan galian. Data primer diperoleh

dengan cara melakukan :

mengidentifikasi tipe, jenis racun dan volume limbah serta tata letak bangunan limbah

B3

pengamatan lokasi pembuangan limbah

pengamatan kuantitas dan kualitas pucuk tanah (top soil)

mengidentifikasi lokasi penyimpanan dan rencana penanaman kembali (revegetasi)

pengamatan lintasan transportasi

mengidentifikasi tata ruang dan pengembangan wilayah setempat.

Page 9: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

4.    Aspek Tambang

Data yang dikumpulkan meliputi aspek penambangan yang secara langsung dapat

menimbulkan dampak terhadap lingkungan geofisik pada wilayah penambangan bahan galian

dan sekitarnya meliputi: 

-       memperkirakan dan mengamati potensi tambang 

-       mengamati seluruh kegiatan penambangan pada areal penambangan 

-       mengamati teknik penambangan yang sedang berjalan 

5.      Aspek Ruang dan Lahan

Pengumpulan data akan dilakukan melalui istansi terkait seperti Bappeda, BPN dan

instansi mulai tingkat Kabupaten dan Propinsi. Data yang dikumpulkan meliputi rencana tata

ruang wilayah Kabupaten, Propinsi, luas dan penyebaran penggunaan lahan. Untuk

melakukan regionalisasi daerah dilakukan dengan analisis peta.

a.  KUANTITAS PEKERJAAN LAPANGAN

Kegitan survei lapangan dilaksanakan mulai dari….sampai……, meliputi pengumpulan

data primer dari aspek geologi lingkungan, geologi teknik, hidrogeologi, dan perencanaan

tata ruang. Survei lapangan yang berupa kegiatan fisik terdiri dari: 

-       luas daerah yang dikaji 

-       pengamatan dan updating kondisi geologi setempat seluas 

-       pengamatan dan pengukuran kondisi hidrogeologi seluas 

-       pengamatan dan pengukuran aktifitas penambangan 

-       pengamatan tata guna lahan seluas 

-       pemboran dengan kedalaman 30 – 40 m, total kedalaman 150m. 

-       pembuatan sumur pantau 2.titik 

-       pemboran tangan 50 titik 

-       pengambilan contoh tanah/ batuan berjumlah 30 buah 

-       pengambilan contoh air tanah dangkal dan permukaan 25 buah 

-       pendugaan geolistrik sebanyak 50 titik 

         

b.    ANALISIS LABORATORIUM

-> Analisis laboratorium terdiri dari analisis laboratorium mekanika tanah sebanyak 10

contoh tidak terganggu dan laboratorium pengujian air sebanyak 6 contoh.

Pengujian tanah dan batuan (Metode ASTM)

Page 10: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

·         sifat indeks tanah meliputi: berat isi tanah, kadar air, berat jenis, batas-batas atterberg,

analisa ukuran butir, porositas, dan derajat kejenuhan.

·         pengujian kuat geser tanah dengan metoda “direct shear” untuk material yang berukuran

kasar atau metoda  “triaxial (uu)” (tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase) untuk material

tanah halus.

·         sifat indeks tanah yang terdiri dari analisa berat isi tanah, kadar air, berat jenis, batas-batas

Atterberg, ukuran butir, porositas, dan derajat kejenuhan.

·         sifat mekanik tanah yang perlu diuji adalah kuat tekan tanah.

Pengujian kualitas air (acuan :No.416/MENKES/PER/IX/1990)

-> pengujian sifat fisika air,  meliputi kekeruhan, warna, bau, rasa, daya hantar listrik, zat

padat terlarut, kimia air, pH, Kalsium, kesadahan, Magnesium, dll.

c.    PERALATAN

Secara umum peralatan lapangan dan laboratorium yang digunakan: 

o    Peralatan untuk administrasi

komputer, printer, digitizer, scanner, photo copy, set plotter. 

o    Peralatan Pemetaan

GPS, Kompas Geologi (Shunto), Palu Geologi, Peta-peta Geologi/dasar, Peta topografi, alat

tulis, kendaraan roda empat, kamera. 

o    Peralatan pemboran dan geofisik.

Bor teknik lengkap dengan peralatan SPT, singgle core barrel, head assembly untuk

undisturbed sampling.

1.      Genset untuk pompa uji/packer test

2.    Shelby tube/tabung contoh

3.    Peralatan penduaaan geolistrik

4.    Peralatan pemboran tangan 

1)      Peralatan Hidrogeologi

2)      Peralatan lapangan untuk mendapatkan beberapa parameter langsung antara lain adalah:

Hidrometer, EC meter, Water Level Indikator, pH meter, Pelscale, Stopwatch, kantong atau

botol sampel. 

o   Peralatan Laboratorium

Peralatan uji laboratorium diperlukan untuk uji sifat fisik (tanah dan batuan) serta uji sifat

kimia (air). Antara lain adalah:

§  Alat uji fisik / mekanika tanah dan batuan: Berat isi/Density, Kadar air, Konsistensi/Atterberg

Limits, Besar butir, Direct shear, Triaxial, Unconfined, Permeability tester, Slake Durability.

Page 11: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

§  Alat Uji kimia/mutu air: PH Meter, EC meter, Spextrophoto meter, Flame photometer, AAS,

AOX, Nano color filter photometer.

D.   PEKERJAAN KANTOR, DAN PELAPORAN

Evaluasi dan analisis data primer dan sekunder di kantor yang meliputi:

§  kondisi umum /regional daerah penyelidikan yang meliputi geografi, tataguna lahan, iklim,

hidrologi, dan geologi. 

§  Analisis geologi teknik guna pengelompokan tanah/batuan menurut sifat keteknikan dan daya

dukung tanah untuk berbagai penggunaan. 

§  Analisis keairan meliputi air permukaan dan hidrogeologi guna mengetahui potensi keairan,

baik kualitatif maupun kuantitatif. 

§  Analisis geologi lingkungan untuk memperoleh arahan penggunaan lahan dan prakiraan

dampak aktivitas penambangan dan rencana pengelolaannya 

§  Penyusunan laporan diskusi

Gambaran ruang lingkup dan keluaran/hasil penyelidikan geologi lingkungan dalam

suatu kegiatan penambangan sbb:

1.    Lingkup penyelidikan: 

§ survei dan analisa geologi lingkungan yang meliputi aspek keairan (hidrologi dan

hidrogeologi), aspek fisik, keteknikan dan sifat kimiawi tanah/batuan, aspek morfologi. 

§ analisa data sekunder: klimatologi, tataguna lahan, geodinamika dan bencana geologi.

2.    Keluaran / hasil penyelidikan yang diharapkan:

§  hasil analisis geologi lingkungan yang berupa

§  geometri akhir lubang bukaan tambang

§  stabilitas dinding bukaan tambang

§  stabilitas timbunan tanah penutup

§  permeabilitas tanah/batuan di lokasi rencana dumping area

§  pengaruh pasca tambang 

3.    Analisis lanjut dari   

Berupa kegiatan pasca penambangan yang terdiri sistem penimbunan tanah pucuk dan

penutup, saluran pengering. 

E.   PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.     Lingkup kegiatan penyelidikan:

§  aspek sifat fisik dan keteknikan tanah 

§  aspek keairan meliputi hidrologi dan hidrogeologi 

§  aspek morfologi

Page 12: GEOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

Data sekunder meliputi aspek-aspek: klimatologi, tataguna lahan, sifat kimiawi tanah dan

batuan, geodinamika dan bencana geologi dengan ditunjang data sekunder untuk menunjang

analisis.

2.     Keluaran yang diharapkan

Informasi-informasi geologi teknik, hidrologi dan hidrogeologi untuk menunjang: batas

vertikal dan batas lateral bukaan tambang, stabilitas dinding bukaan tambang, permeabilitas

tanah dan batuan, di rencana “dumping area”, unit pengolahan limbah.

Geologi lingkungan daerah penyelidikan, yang merupakan kompilasi dari informasi-

informasi geologi teknik dan hidrogeologi/hidrologi.

Arahan reklamasi bekas tambang batubara yang berwawasan geologi lingkungan, antara

lain mudah, murah serta sesuai dengan kehendak masyarakat sekitar

§  Prakiraan dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas reklamasi

§  Dasar-dasar pengelolaan dampak reklamasi.

Seluruh peta-peta yang menggambarkan hasil penyelidikan ini dituangkan dalam peta

sekala 1 : 25.000 untuk daerah regional (daerah desa penyelidikan) dan peta sekala 1: 10.000

untuk daerah tambang bahan galian (lokasi tapak kerja atau site work) diantaranya peta

tematik geologi teknik, dan peta geologi lingkungan.