geografi makalah: banjir jakarta
DESCRIPTION
Dampak banjir jakartaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sebagai masyarakat harus bisa menyadari akan keadaan lingkungan yang ada di
sekitar kita agar kita dapat menjaga lingkungan tetap baik dan nyaman. Mengingat
lingkungan kita yang seperti sekarang ini, masih banyak masyarakat yang belum menyadari
akan arti pentingnya lingkungan hidup, sebagai contoh masih banyak masyarakat yang
membuang sampah sembarangan. Dapat kita lihat salah satu dampak yang terjadi dari
membuang sampah sembarangan ialah banjir.
Dapat kita ketahui bahwa Jakarta merupakan salah satu kota yang sering dilanda
banjir. Banjir yang terjadi disebabkan oleh sampah yang terlalu menumpuk, sampah yang
ada di karenakan budaya masyarakat kita yang kurang peduli akan arti penting lingkungan
hidup. Tidak hanya sampah ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan banjir di
Jakarta, yaitu sungai atau saluran air yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya, yang
bisa diakbatkan oleh sampah yang terlalu banyak hal ini membuat sungai tidak bisa
menampung debit air yang besar akibat hujan dan dapat mengakibatkan jebolnya tanggul,
penebangan pohon atau berkurangnya lahan hijau karena kita mengetahui bahwa lahan
hijau berguna untuk menampung debit air yang dihasilkan oleh air hujan, dan penurunan
muka tanah yang menyebabkan daratan lebih rendah dari lautan hal tersebutlah yang
menjadikan daerah Jakarta rawan banjir.
Banjir tidak hanya terjadi begitu saja, banjir yang telah melanda suatu wilayah akan
menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakatnya, dampak yang sering terjadi bagi
korban banjir ialah terserang penyakit, lingkungan yang kotor akibat banjir membawa bibit-
bibit penyakit seperti sakit perut, gatal-gatal pada kulit, dan diare. Selain terserang
penyakit, masyarakat yang dilanda banjir menjadi tidak bisa melakukan aktivitasnya seperti
biasa dikarenakan fasilitas-fasilitas umum yang ada dan sarana prasarana tidak berfungsi
1
lagi, dan yang pasti kerugian yang terjadi sangatlah besar, sehingga ini membuat
masyarakat harus memulai kegiatannya dari bawah lagi.
Banjir yang kerap terjadi pasti akan berdampak buruk bagi masyarakat, banjir
merupakan bencana alam yang terjadi akibat alam, namun hal tersebut juga dapat terjadi
akibat aktivitas manusia. Kelalaian masyarakat dalam menjaga lingkungan membawa
dampak yang buruk bagi mereka. Banjir yang terjadi dapat kita cegah atau ditanggunglangi
dengan cara menanam pohon atau reboisasi, pembangunan berwawasan lingkungan,
mengubah budaya masyarakat kita yang buruk yaitu dengan membuang sampah pada
tempat-nya, mengoptimalkan sungai dan saluran air yang ada agar berfungsi secara baik
dan menjaga lingkungan agar selalu bersih dan nyaman.
Kita sebagai manusia harus menjaga lingkungan agar selalu sehat dan bersih, karena
lingkungan yang bersih dan nyaman akan membawa dampak yang baik bagi kita pula.
Alam selalu menyediakan berbagai kebutuhan yang kita butuhkan oleh karena itu jaga dan
rawatlah alam agar selalu lestari.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah berjudul “Dampak dan Penyebab Banjir di Wilayah DKI Jakarta Tahun
2013” ini adalah
1. Apa dampak yang disebabkan oleh banjir yang terjadi di Jakarta?
2. Apa penyebab terjadinya banjir di Jakarta?
3. Bagaimana kepedulian masyarakat terhadap banjir yang terjadi di Jakarta?
4. Bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi banjir di Jakarta?
5. Apa sajakah upaya masyarakat dalam mengatasi banjir di Jakarta?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dampak yang ditimbulkan oleh banjir yang terjadi di Jakarta
Banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta kali ini membawa dampak yang sangat besar.
Kerugian yang ditimbulkan mulai dari kerusakan sarana-prasarana, terhentinya berbagai kegiatan
ekonomi, hingga memakan korban jiwa. “Menurut perkiraan Gubernur DKI Jakarta, banjir ini
telah menyebabkan kerugian hingga Rp 20 Triliun. Sementara pengusaha, melalui Ketua
Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, mengklaim terjadinya kerugian ekonomi lebih
dari Rp 1 Triliun.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_Jakarta_2013, diunduh pada 15 Februari
2013).
Selain secara ekonomi, banjir juga menelan korban jiwa. “Badan Nasional Penanggulangan
Bencana menyatakan jumlah resmi korban yang tercatat selama banjir Jakarta 2013, pada tanggal
18 Januari 2013, adalah 12 orang, dengan rincian 5 orang karena disetrum listrik, 2 orang karena
kedinginan, 2 orang karena terpeleset atau jatuh, 1 orang karena hanyut, 1 orang karena usia
lanjut, dan 1 orang sudah ditemukan meninggal di rumah. Data ini diperbaharui kembali pada
tanggal 22 Januari menjadi 20 korban jiwa, dan 33.502 orang terpaksa mengungsi.”
(http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_Jakarta_2013, diunduh pada 15 Februari 2013).
Banjir juga mendatangkan berbagai penyakit yang dapat menjangkiti masyarakat kapan
saja. Tidak hanya penyakit kulit yang mengancam kesehatan para korban banjir, namun beberapa
penyakit lain juga akan menyertai bencana ini. Sidik
(http://www.antaranews.com/berita/353621/waspadai-penyakit-pascabanjir, diunduh pada 15
Februari 2013) menyatakan, “Ancaman penyakit yang seringkali timbul adalah kolera atau
infeksi usus akibat air dan makanan terkontaminasi yang menyebabkan diare kronis disertai
muntah. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi.”
2. Penyebab terjadinya banjir di Jakarta
Banjir bagi sebagian warga Jakarta merupakan hal yang lumrah terjadi setiap tahun. Tetapi
pada tahun 2013 ini, banjir datang tidak seperti biasanya. “Hingga pertengahan Januari 2013,
3
Jakarta tercatat mencapai rekor curah hujan hingga 250-300mm, melebihi kondisi banjir Jakarta
2002 yang mencapai 200mm, namun masih di bawah kondisi banjir Jakarta 2007 yang mencapai
340mm.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_Jakarta_2013, diunduh pada 15 Februari 2013).
Banjir juga disebabkan oleh penumpukan sampah, sistem saluran air yang kurang baik.
Serta berkurangnya daerah resapan air dan lahan hijau. Penumpukan sampah dapat terlihat di
jalan-jalan, selokan, bahkan pada aliran sungai sekalipun. Lahan hijau sebagai daerah resapan
juga semakin berkurang akibat pembangunan gedung-gedung dan bangunan lainnya tanpa
memperhatikan lingkungan sekitar.
Hingga sekarang, masih banyak masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan dan
keraturan lingkungan hidup. Mereka membuang sampah disembarang tempat, menebangi pohon-
pohon di hutan dan tidak melakukan pembersihan terhadap lingkungan. Hal-hal ini dapat
mengakibatkan banjir terus terjadi di Jakarta. Kadangkala masyarakat sering melakukan
pencemaran sehingga membuat air meluap dan terjadi banjir.
3. Kepedulian masyarakat akan banjir yang terjadi di Jakarta
Menurut pendapat kelompok kami, kepedulian masyarakat Jakarta akan lingkungan hidup
disekitarnya masih terbilang kurang. Masyarakat belum memberikan perhatiannya kepada
lingkungan sehingga lingkungan menjadi tak terawat. Kesadaran diri masyarakat masih belum
muncul, sebagai contoh orang-orang tahu dan mengerti bahwa membuang sampah sembarangan
dapat memicu terjadinya banjir tetapi mereka tetap melakukan perbuatan tersebut.
4. Upaya pemerintah dalam menanggulangi banjir di Jakarta
Pemerintah telah mengambil berbagai tindakan sebagai upaya penanggulangan banjir di
wilayah DKI Jakarta. Diantaranya adalah modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di
wilayah Jakarta, memperbaiki saluran-saluran air yang ada, serta melakukan reboisasi untuk
menambah lahan hijau sekaligus sebagai daerah resapan. Pemerintah pusat juga melakukan
beberapa upaya dalam mengatasi banjir di beberapa daerah lainnya di Indonesia, antara lain
perbaikan tanggul, pengerokan sungai, dan perbaikan sistem drainase. Namun langkah ini belum
berhasil mencegah banjir dan tanah longsor.
4
Semua upaya yang dilakukan pemerintah tersebut tentunya membutuhkan sejumlah
anggaran. Fahrul (http://www.tempo.co/read/news/2011/12/22/090373200/Cegah-Banjir-
Pemerintah-Anggarkan-Rp-16-Triliun, diunduh pada 15 Februari 2013) menyatakan,
“Pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi sungai dan sistem drainase sebesar Rp 16
triliun pada 2012.”
5. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengatasi banjir di Jakarta
Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya penanggulangan banjir. Hal yang dapat
dilakukan oleh masyarakat, yaitu merawat lingkungan dengan membuang sampah pada
tempatnya, bergotong royong membersihkan saluran air dan sungai-sungai, menanam pohon
sebagai langkah penghijauan, dan masih banyak hal lainnya yang dapat dilakukan.
Semua hal tersebut tetap tidak akan berhasil jika masyarakat masih belum memiliki
kesadaran dalam diri masing-masing akan arti pentingnya lingkungan hidup. Masyarakat akan
terus mengulangi tindakan yang sama, hal tersebutlah yang akan menimbulkan berbagai masalah
salah satunya, yaitu banjir. Jadi kunci utama dalam mengatasi banjir dan masalah sejenisnya
ialah meyakinkan masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir yang terjadi di Jakarta pada tahun 2013 ini bukanlah banjir biasa. Masyarakat masih
belum sadar akan kepentingan lingkungan hidup sehari-hari sehingga banjir melanda wilayah
Jakarta. Ketinggian banjir Jakarta dibandingkan tahun lalu meningkat karena air sungai yang
meluap begitu saja karena ketidakpedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Banyak terjadi pencemaran yang dilakukan masyarakat yang membuat lingkungan menjadi
rusak. Lingkungan hidup merupakan tempat dimana masyarakat tinggal dan tidak seharusnya
masyarakat merusak lingkungan tersebut karena jikalau lingkungan hidup rusak maka begitu
pula kualitas hidup masyarakat akan menurun.
B. Saran
Seharusnya, masyarakat mulai menjaga lingkungan hidup agar terhindar dari bencana yang
akan merusak hidup masyarakat. Dengan adanya kesadaran diri terhadap lingkungan hidup,
masyarakat dapat beradaptasi dengan baik. Masyarakat juga harus melakukan gotong royong
dalam membersihkan lingkungan dan melakukan penghijauan terhadap lingkungan yang rusak
dengan menanam pohon agar makhluk hidup dapat hidup.
Dengan adanya kerja sama antar masyarakat, lingkungan hidup akan terlihat bersih dan
rapid dan masyarakat terbiasa dalam merasakan lingkungan hidup yang bersih dari pencemaran.
Banjir bukan merupakan suatu bencana yang kecil tetapi dapat berakibat besar dalam hidup
semua masyarakat jadi masyarakat seharusnya mempunyai kesadaran dalam menjaga lingkungan
hidup secara baik.
6
DAFTAR PUSTAKA
Fahrul. 2011. “Cegah Banjir Pemerintah Anggarkan Rp 16 Triliun”.
http://www.tempo.co/read/news/2011/12/22/090373200/Cegah-Banjir-Pemerintah-
Anggarkan-Rp-16-Triliun, diunduh pada 15 Februari 2013, pukul 19.33 WIB
Sidik. 2013. “Waspadai Penyakit Pascabanjir”.
http://www.antaranews.com/berita/353621/waspadai-penyakit-pascabanjir, diunduh
pada 15 Februari 2013, pukul 19.33 WIB
2010. “Pengertian Banjir”. http://bloggerndutcom-dede.blogspot.com/2010/05/pengertian-
banjir-b-anjir-adalah-salah.html, diunduh pada 15 Februari 2013, pukul 16.30 WIB
2011. “Makalah tentang Banjir Ibukota”. http://tandio33.blogspot.com/2011/01/makalah-
tentang-banjir-ibukota.html, diunduh pada 15 Februari 2013, pukul 16.19 WIB
2012. “Cara menanggulangi Banjir”. http://www.anneahira.com/cara-menanggulangi-banjir.html, diunduh pada 15 Februari 2013, pukul 16.39 WIB
2013. “Banjir Jakarta 2013”. http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_Jakarta_2013, diunduh
pada 15 Februari 2013, pukul 19.28 WIB
2013. “Penyebab Banjir di Jakarta”. http://www.ilmusipil.com/penyebab-banjir-di-jakarta,
diunduh pada 15 Februari 2013, pukul 16.23 WIB
2013. “Identifikasi Dampak Banjir”.
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/43, diunduh pada 15 Februari
2013, pukul 16.35 WIB
7