geografi desa kota

6
Resume GEOGRAFI DESA KOTA (Struktur Ekonomi Kota) Oleh Kelompok 5 Nama-nama Kelompok : 1. Yasrin Karim 2. Nila Kusuma 3. Alwin Da’e 4. Wisra Anuba 5. Fatima Amar 6. Windayani Ika Yunita PROGRAM STUDI S1 PEND. GEOGRAFI JURUSAN FISIKA FAKUTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2011

Upload: yasrin-karim

Post on 14-Aug-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ekonomi Kota

TRANSCRIPT

Page 1: Geografi Desa Kota

Resume

GEOGRAFI DESA KOTA

(Struktur Ekonomi Kota)

Oleh Kelompok 5

Nama-nama Kelompok :

1. Yasrin Karim

2. Nila Kusuma

3. Alwin Da’e

4. Wisra Anuba

5. Fatima Amar

6. Windayani Ika Yunita

PROGRAM STUDI S1 PEND. GEOGRAFI

JURUSAN FISIKA

FAKUTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2011

Page 2: Geografi Desa Kota

STRUKTUR EKONOMI KOTA

Kehidupan di kota memberi perasaan yang campur aduk bagi warganya. Inovasi,

produksi, jual beli, dan berbagai macam barang dan jasa tersedia di kota. Di sisi lain

kehidupan kota juga memberikan banyak konsekuensi, harga tanah dan tenaga kerja cukup

tinggi, selain itu masalah perkotaan yang umumnya terjadi yaitu kemacetan, polusi,

kriminalitas, dan kemiskinan juga terus membayangi perkembangan kota.

Yang dimaksud dengan struktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-

masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian

sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier.

Ekonomi kota merupakan pandangan terhadap kota didasari kepentingan ekonomi,

khususnya dalam hal pemilihan lokasi baik untuk kegiatan usaha maupun tempat tinggal

(O’Sullivan, 2003).

A. Pengaruh Kemajuan Ekonomi Kota terhadap tingkat Urbanisasi

Menurut O’Sullivan, faktor utama penyebab terjadinya urbanisasi adalah kemajuan

teknologi terutama di bidang produksi, transportasi, dan komunikasi. Perubahan yang

fundamental ini mengarahkan orang untuk tidak segan membayar tinggi demi fasilitas

teknologi yang dianggap dapat memberikan keuntungan lebih dari harga yang ia bayar.

B. Pembangunan Ekonomi Kota

Pembangunan Ekonomi merupakan salah satu upaya yang mutlak dilakukan untuk

meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam negara yang ditandai dengan adanya

peningkatan pendapat berkapita dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan serangkaian

upaya agar pembangunan tersebut berjalan dengan baik.

Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan

pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai

dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan

sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat dan struktur kegiatan ekonominya.

Tujuan pembangunan ekonomi pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

menaikkan produktivitas dan menaikkan pendapatan perkapita. Beberapa manfaat yang

dapat dirasakan oleh masyarakat maupun perekonomian antara lain adalah: output atau

kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan bertambah, kebahagiaan penduduk

Page 3: Geografi Desa Kota

bertambah, menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang lebih luas, memberikan

manusia kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan alam sekitar, memberikan

kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas, mengurangi jurang perbedaan antara

negara-negara yang sedang berkembang dengan negara-negara yang sudah maju. Kerugian-

kerugian dari pembangunan ekonomi adalah: mendorong seseorang untuk berpikir maupun

bertindak lebih mementingkan diri sendiri, mendorong seseorang lebih bersifat

materialistis, sifat hidup gotong royong yang pada umumnya terdapat di negara-negara

sedang berkembang semakin berkurang, sifat kekeluargaan dan hubungan keluarga semakin

berkurang.

Perkembangan dan pembangunan suatu kota saling berkaitan dengan jumlah,

struktur dan dinamika penduduknya, tingkat sosial ekonomi serta luas wilayahnya. Jumlah

penduduk yang banyak memerlukan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, sehingga

semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar pula kebutuhan sarana dan

prasarana di kota tersebut. Tingkat sosial ekonomi dapat membentuk watak dan kualitas

kehidupan penduduk. Kota dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah cenderung dapat

menimbulkan kekumuhan, sebaliknya kota dengan tingkat sosial ekonomi yang baik

cenderung akan lebih teratur. Pada aspek luas wilayah, akan berkaitan dengan tingkat

mobilitas dan interaksi antar penduduk. Ketiga hal tersebut di atas merupakan faktor

penting dalam penentuan strategi pembangunan suatu kota.

C. Peran Kota dalam Perkembangan Ekonomi

Dalam ekonomi berbasis pasar (market-base economy), fungsi ekonomi dalam kota

berfokus pada aktivitas yang produktivitasnya cukup tinggi di kota, yaitu inovasi,

pembelajaran, produksi, dan konsumsi.

1. Inovasi dan kreativitas di kota

Komunikasi personal antar manusia berperan vital dalam terciptanya inovasi dan

kreativitas yang dihasilkan. Kota menyediakan banyak kesempatan untuk berbagi ide antar

sesama manusia yang memiliki persamaan minat dan mengarahkan terciptanya berbagai

produk inovatif serta teknik baru dalam proses produksi. Dapat disimpulkan bahwa kota

mendorong terciptanya inovasi dan kreativitas melalui knowledge spillovers, penularan

pengetahuan. Contoh yang membuktikan hal ini adalah;

Page 4: Geografi Desa Kota

a. Daftar Paten. Kini daftar paten disusun berdasarkan aplikasinya, dimana dalam setiap

aplikasi akan ada satu awalan dengan turunan berupa pengembangan dari paten

sebelumnya. Hal ini berarti dalam setiap item yang dipatenkan selalu menyediakan

fondasi untuk dikembangkan bagi paten berikutnya. Yang menarik adalah para

pengembang paten sebagian besar berasal dari kota yang sama. Rasionya, lima sampai

sepuluh kali untuk kota yang kemungkinan terjadinya knowledge spillovers cukup

tinggi;

b. Di Amerika Serikat, empat kota paling inovatif (New York, San Fransisco, Boston, Los

Angeles) menghasilkan 48% inovasi di negara tersebut dari total penduduk hanya 17%.

Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di kota-kota metropolitan tingkat

produktivitasnya cukup tinggi.

2. Proses pembelajaran di kota

Kota memberikan kesempatan besar bagi warganya untuk belajar. Di kota, modal

yang dimiliki manusia (human capital) didefinisikan sebagai pengetahuan dan keahlian

yang dimilikinya dari pendidikan formal, pengalaman bekerja, dan interaksi sosial. Peran

kota dalam hal ini adalah menyediakan terjadinya interaksi antar manusia yang memiliki

bidang yang sama (dimana satu sama lain akan saling belajar untuk menemukan cara yang

paling efisien). Hal ini ditunjukkan dari beberapa contoh berikut:

(a) Data upah buruh pendatang di kota besar. Upah buruh di kota besar lebih besar daripada

di kota pinggiran. Saat pendatang dari kota tersebut bekerja di kota besar, upah yang

diterima tidak serta merta mengikuti upah dengan standar kota besar. Seiring mereka

belajar dalam pekerjaannya, upah mereka juga naik hingga titik tertentu. Dan saat

mereka kembali ke kota asalnya, upah yang mereka terima tidak mengikuti standar kota

tersebut. Harga yang dimiliki atas pengetahuan dan pengalamannya bersifat permanen.

Dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di kota bersifat portable.

(b) Kota paling menarik minat dan paling banyak dimanfaatkan oleh mereka para lulusan

baru. Usia mereka yang masih muda serta tingkat pendidikannya memungkinkan mereka

lebih mudah belajar dan menyesuaikan diri di berbagai macam lingkungan. Kota,

dengan segala kesempatan belajarnya, terlihat cukup menjanjikan untuk menjadi

investasi bagi modal yang mereka miliki (human capital investment). Kesempatan

Page 5: Geografi Desa Kota

belajar di kota bagi mereka dapat menciptakan suatu apprentice effect, suatu efek

motivasi dan peningkatan kualitas dan kemampuan diri melalui pembelajaran/pelatihan

dalam jangka waktu tertentu (contoh : on the job training).

3. Perdagangan dan produksi di kota

Peran kota dalam hal ini adalah menyediakan tempat yang nyaman untuk terjadinya

pertukaran barang dan uang. Menelusuri sejarah kota sebagai pusat perdagangan;

Kota dianggap sebagai pusat produksi yang efisien untuk berbagai barang dan jasa

karena kepadatan yang tinggi dianggap sebagai pasar yang baik. Dalam beberapa dekade

terakhir, produksi knowledge-based goods, atau barang yang memiliki spesifikasi teknologi

canggih meningkat tajam, yang memberikan pengaruh besar pada kota itu sendiri.

D. Permasalahan Dasar Pembangunan Ekonomi Kota

Ada tiga permasalahan dasar/pokok yang dihadapi oleh Kota. Tiga permasalahan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. berkembangnya ketidakmerataan pendapatan,

2. kemiskinan,

3. jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dengan negara sedang

berkembang.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakmerataan distribusi

pendapatan di kota, menurut Irma Adelman & Cynthia Taft Morris adalah menurunnya

pendapatan per kapita, inflasi, ketidakmerataan pembangunan antar daerah, investasi yang

sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga

persentase pendapatan modal dari harta tambahan lebih besar dibandingkan dengan

persentase pendapatan yang berasal dari kerja. Hal ini mengakibatkan pengangguran

bertambah, rendahnya mobilitas sosial, pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor

yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-

usaha golongan kapitalis, memburuknya nilai tukar antar kota.

Kemiskinan ditimbulkan oleh dua hal, yaitu: kemiskinan yang bersifat alamiah atau

kultural, dan kemiskinan yang disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan

pembangunan yang ada, yang biasa disebut dengan kemiskinan struktural.

Page 6: Geografi Desa Kota

Di samping beberapa karakteristik di atas, ada beberapa faktor lain yang merupakan

penghambat bagi pembangunan ekonomi kota antara lain adalah: dualisme ekonomi, iklim

tropis, kebudayaan yang tidak ekonomis, produktivitas rendah, jumlah kapital yang sedikit,

perdagangan luar negeri dan ketidaksempurnaan pasar.

E. Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan Kota

Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur ekonomi akan mengalami perubahan

dari sektor pertanian ke sektor industri atau dari sektor primer ke sekunder maupun ke

tersier. Terjadinya perubahan struktur ekonomi akan berakibat pula perubahan peranannya

terhadap pendapatan nasional maupun kesempatan kerja. Oleh sebab itu, sumbangan yang

diberikan oleh masing-masing sektor akan mengalami perubahan dengan adanya

pembangunan ekonomi.

Untuk mengetahui bagaimana mekanisme perubahan struktural dapat dipelajari

dalam teori perubahan struktural. Ada dua teori utama yang membahas tentang perubahan

struktural yaitu :

Teori yang dikemukakan oleh Arthur Lewis dengan teori migrasinya ,dan

Teori pembangunan yang dikemukakan oleh Arthur Lewis pada dasarnya

membahas tentang proses pembangunan yang terjadi antara daerah desa dan kota, yang

mengikut sertakan proses urbanisasi yang terjadi dari desa ke kota. Teori ini mengatakan

bahwa urbanisasi terjadi karena adanya perbedaan dalam pembangunan antara desa dan

kota. Kesenjangan antara desa dengan kota inilah yang menyebabkan banyak

masyarakat desa yang berbondong-bondong pindah ke kota.

Teori yang dikemukakan oleh Hollis Chenery dengan teori transformasi struktural.

Teori pembangunan ekonomi Hollis Chenery dengan teorinya Pattern of

Development memfokuskan terhadap perubahan struktur dalam tahapan pembangunan

ekonomi, industri dan struktur institusi dari perekonomian yang sedang berkembang,

yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagi

mesin pertama pertumbuhannya.