geografi kota

85
GEOGRAFI KOTA BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Jurusan : XII / IPS Semester : 2 (Dua)

Upload: carina-kusuma-wardani

Post on 29-Nov-2015

109 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

geo

TRANSCRIPT

Page 1: Geografi Kota

GEOGRAFI KOTA

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Jurusan : XII / IPS

Semester : 2 (Dua)

Page 2: Geografi Kota

Standar Kompetensi

1. Menganalisis wilayah dan perwilayahan

Page 3: Geografi Kota

hhh

Kompetensi Dasar

3.1 Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan

serta interaksi spasial desa dan kota

Page 4: Geografi Kota

1. Mengidentifikasi ciri – ciri struktur ruang kota2. Menganalisis model-model teori struktur spasial kota

Tujuan Pembelajaran

Page 5: Geografi Kota

Karakteristik Desa Dan Kota

Unsur Pembeda:1. Mata Pencaharian2. Ruang Kerja3. Musim/Cuaca4. Keahlian/ketrampilan5. Rumah dengan tempat kerja6. Kepadatan Penduduk7. Kepadatan Rumah8. Kontak Sosial9. Stratifikasi Sosial10. Kelembagaan11. Kontrol Sosial12. Sifat Masyarakat13. Mobilitas Penduduk14. Status Sosial

Sumber: Lowey Nelson, 1955

Page 6: Geografi Kota

1. Mata Pencaharian agraris – homogen agraris- heterogen

2. Ruang Kerja terbuka/lapangan ruang tertutup

3. Musim/Cuaca menentukan tidak menentukan

4. Keahlian/ketrampilan umum-menyebar khusus-mengelompok

5. Rumah dengan tempat kerja dekat/relatif jauh/terpisah/relatif

6. Kepadatan Penduduk rendah tinggi

7. Kepadatan Rumah rendah tinggi

8. Kontak Sosial frekuensi rendahfrekuensi tinggi

9. Stratifikasi Sosial sederhana kompleks

10. Kelembagaan terbataskompleks

11. Status Sosial stabil labil

12. Sifat Masyarakat paguyuban patembayan

13. Mobilitas Penduduk rendah tinggi

14. Kontrol Sosial adat/tradisi berperan adat/tradisi tidak

norma tdk tertulis norma tertulis

Karakteristik Desa Dan Kota

Unsur Pembeda Desa Kota

Page 7: Geografi Kota

KOTAYURIDIS ADMINISTRASI

Daerah yang dibatasi oleh administrasi dan diatur oleh peraturan/UU dimana wilayah

diluarnya bukan termasuk kota, kelemahannya: meskipun wilayah diluar

batas mempunyai kenampakan kota tidak dikatakan kota

Page 8: Geografi Kota

KOTAMORFOLOGI

Daerah yang memiliki kenampakan kekotaan

Page 9: Geografi Kota

Real urban uses (100% non agricultural activities) – 0% rural uses

Real rural uses (100% agricultural activities) – 0% urban uses

Urban fringe Rural fringe

Rurban fringe100%

0%

100%

0%

MORFOLOGIDaerah yang memiliki kenampakan kekotaan

MORFOLOGIDaerah yang memiliki kenampakan kekotaan

Page 10: Geografi Kota

GEOGRAFI KOTA• Secara sederhana merupakan ilmu

yang mempelajari seluk beluk dari segi geografi, meliputi struktur, proses dan masalah-masalah yang berhubungan dengan maju mundurnya sebuah kota

• Ilmu bantu lain untuk mendalaminya adalah: ekonomi, sosiologi, hukum, pendidikan, teknik, arsitektur, sejarah, pemerintahan dll

Page 11: Geografi Kota

Geografi Sosial

Studi Kependuduka

n

Studi Kegiatan Ekonomi

Geografi Permukiman

Geografi Kota

Geografi Desa

Page 12: Geografi Kota

GEOGRAFI KEKOTAANUrban Geography is that branch of

geography that concentrates upon the location and spatial arrangement of towns and cities. It seeks to add a

spatial dimension to our understanding of urban places and urban problems.

Emphasis of urban geography is directed towards the understanding of

those social, economics and environmental processes that determine the location, spatial

arrangement and evolution of urban places: CLARK,D 1982

Page 13: Geografi Kota

GEOGRAFI KEKOTAANCabang ilmu geografi yang mempelajari

fenomena kemanusiaan (human phenomena) pada sesuatu kota atau sistem kota-kota

melalui pendekatan keruangan, ekologikal, dan kompleks wilayah. Tugas utamanya

adalah menemukenali permasalahan kekotaan yang terkait dengan human fenomena; mengevaluasi dampaknya

terhadap kehidupan manusia dalam dimensi kewaktuan dan keruangan; mnemukan dan

merumuskan cara memecahkan permasalahan tsb baik upaya preventif,

currative dan developmental: HADI SABARI YUNUS, 1998

Page 14: Geografi Kota

PERHATIAN GEOGRAFI KOTA

• Macam dan materi bangunan• Keadaan jalur jalan• Alat-alat pengangkutan• Tingkatan teknologi• Jumlah, penyebaran dan

kepadatan penduduk• Cara-cara hidup (kebiasaan dan

tradisi hidup)

Page 15: Geografi Kota

PENGERTIAN ISTILAH• URBAN, suatu daerah yang memiliki

susana kehidupan modern• SUB URBAN atau Faubourrgh, suatu area

yang lokasinya dekat pusat kota (city) dengan luas yang mencakup daerah penglaju (commuters)

• SUB URBAN FRINGE, suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan antara urban dengan rural

• URBAN FRINGE, semua daerah disekitar urban yang mempunyai sifat-sifat mirip kota

• RURAL URBAN FRINGE, suatu (jalur) daerah yang terletak antara daerah urban dan daerah rural yang ditandai dengan mixed landusing

Page 16: Geografi Kota

City

Sub Urban

Suburban-fringe

Rural-Urban fringe

Rural

Page 17: Geografi Kota

Skema URBAN

URBAN

CITY

TOWN

TOWNSHIP

CORE/INTI KOTA

INTEGUMENTS(SELAPUT INTI KOTA

Page 18: Geografi Kota

KONSEP KOTA

• MAX WEBER, suatu tempat adalah kota apabila penduduknya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal. Barang-barang harus dihasilkan dari daerah sekitar dan dijual belikan dipasar tersebut

Page 19: Geografi Kota

KONSEP KOTA

• WIRTH, kota sebagai permukiman yang relatif besar, padat dan permanen

• HARRIS & ULLMAN, kota merupakan pusat permukiman dan pemanfaatan lahan. Pertumbuhan cepat dan luasnya kota menunjukkan kelebihan dalam eksploatasi SDA tetapi dipihak lain juga munculnya daerah lingkungan kumuh

Page 20: Geografi Kota

KONSEP KOTA

• KARL MARX & P. ENGELS, memandang kota sebagai persekutuan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan untuk meningkatkan alat-alat produksi dan alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan diri. Perbedaaan antara desa dan kota terletak pada perbedaan antara kegiatan rohani dan materi

Page 21: Geografi Kota

KONSEP KOTA• BINTARTO, kota sebagai suatu sistem

jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis atau sebaga bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya

Page 22: Geografi Kota

BENTUK WILAYAH ADMINISTRATIF dgn parameter

aglomerasi penduduk• Menurut C. DOXIADIS:1. Dwelling Group 402. Small Neighborhood 2503. Neighborhood 15004. Small Town 90005. Town 500006. Large City 300000 7. Metropolis 20000008. Conurbation 140000009. Megalopolis 10000000010.Urban Region 70000000011.Urban Continen 500000000012.Ecumenepolis 30000000000

Page 23: Geografi Kota

BENTUK WILAYAH ADMINISTRATIF dgn parameter

aglomerasi penduduk• Menurut United Nation (Agglomerated

or city and town)Catagories of compact

settlements

1. Super Conurbation 12500000 atau lebih

2. Multimillion Cities 2500000 atau lebih3. Big City Population 500000 atau

lebih4. City Population 100000 atau

lebih5. Agglomerated Population 20000 atau

lebih

Page 24: Geografi Kota

a. Hamlet (Pedusunan) 20 – 250

b. Small Village (Pedukuhan) 250 – 1000

c. Medium Village (Kelurahan) 1000 – 1750

d. Large Village 1750 – 2500

e. Service Village 2000 – 5000

f. Infant Town (Kecamatan) 5000 – 20000

g. Township (Kecamatan) 20000 – 50000

h. Town (Kecamatan) 50000 – 100000

i. City 100000 – 1000000

j. Metropolis 1000000 – 2500000

k. Conurbation Super City 2500000 – 14000000

l. Megalopolis 14000000 – 100000000

m. Urban Region 100000000 – 700000000

n. Urban Continen 700000000 – 5000000000

o. Ecumenepolis 5000000000 – 30000000000

Page 25: Geografi Kota

UNSUR UNSUR KOTA

1. UNSUR UNSUR FISIS, yaitu topografi dan kesuburan tanah serta iklim yang cocok untuk tempat tinggal

2. UNSUR UNSUR EKONOMI, yaitu fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan primer warga kota

Page 26: Geografi Kota

UNSUR UNSUR KOTA

3. UNSUR UNSUR SOSIAL, yang dapat menimbulkan keserasian, ketenangan hidup warga kota

4. UNSUR UNSUR KULTURAL, seni dan kebudayaan memberikan semangat dan gairah hidup kota

Page 27: Geografi Kota

BENTUK KOTA

1. Bujur Sangkar beserta variasinya (Square City)

2. Persegi Panjang beserta variasinya (Rectangular City)

3. Kipas beserta variasinya (Fan Shape City)

Page 28: Geografi Kota

POLA/PATERN KOTA

1. Menyebar luas (Random)2. Mengelompok (Aggregate)3. Teratur (Uniform)

Untuk mengetahui pola dari urban settlement dapat digunakan “Near neighbor statistic”

Page 29: Geografi Kota

TIPE KOTATipe kota ditentukan oleh keadaan dan

perkembangan sejarah termasuk kemajuan kebudayaan dan teknologi

3 tipe:1. Tipe kota-kota pada masa lampau

(cities of the past)2. Tipe kota-kota pada zaman

pertengahan (medival cities)3. Tipe kota-kota pada zaman modern

(modern cities)

Page 30: Geografi Kota

Menurut Grifith Taylor, letak fisiografis kota-kota ditinjau dari sejarah:

1. Kota yang didirikan diatas bukit atau pegunungan Acropolis (Athena, Roma, Spanyol)

2. Kota dilereng Cuesta (Cuesta Slope Town) dapat dijumpai disepanjang lembah Cuesta di Eropa barat, London bagian selatan

3. Kota di pintu gerbang pegunungan (mountain corridor towns), terdapat di Italia utara dan Eropa

4. Kota didaerah plateau (dataran tinggi) di jawa tengah terdapat permukian Dieng terletak di plateau Dieng

5. Kota didaerah Dome yang tererosi (daerah Sangiran) tetapi belum berstatus kota

6. Kota bandar (port town) berkembang jika hinterland-nya surplus

Page 31: Geografi Kota

7. Kota dekat daerah perairan: kota sepanjang sungai (river town), di bawah sungai (fall river), dan kota menader

8. Kota padang pasir (desert town)

9. Kota-kota baru (kota-kota daerah trans) di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi

Page 32: Geografi Kota

FUNGSI KOTA

Menurut AUROUSSEAN, digolonghkan menjadi 6 macam:

1. Administration cities2. Defence cities3. Cultural cities4. Production cities5. Communication and transportation

cities6. Recreation cities

Page 33: Geografi Kota

FUNGSI KOTA

Menurut Harris (Kota-kota di Amerika) digolongkan menjadi 5 macam:

1. Manufacturing cities2. Wholesale cities3. Retail cities4. Transportation cities5. Diversified cities

Page 34: Geografi Kota

METODE PENGGOLONGAN KOTA

Menurut KNEEDLER: mendasarkan pada fungsinya dengan memperhatikan kegiatan ekonomi atau pekerjaan

a. Apabila pekerja industri melebihi 50% - Kta manufaktur pedagang kecil kurang dari 30%

b. Apabila prosentase buruh dipusat-pusat manufaktur 30% lebih besar dari pedagang kecil – Kota industri

Page 35: Geografi Kota

METODE PENGGOLONGAN KOTA

Menurut GILLEN, mendasarkan pada occupational structure (struktur mata pencaharian), pembagiannya:

1. Professional (keahlian khusus)2. Semi profesisonal (setengah ahli)3. Proprietors (tuan-tuan tanah, kapitalis)4. Clerical (pegawai)5. Skilled workers (buruh ahli)6. Semi workers (setengah buruh ahli)7. Domestic service (pembantu RT)8. Public service (pembantu umu)9. Unskilled labor (buruh kasar/sudah

ahli)

Page 36: Geografi Kota

POLA UNIT-UNIT KEGIATAN KOTA

Pengelompokan dan penyebaran unit-unit kegiatan kota tergantung pada faktor:

1. Ruang yang tersedia di dalam kota

2. Kebutuhan warga kota3. Faktor-faktor teknologi4. Policy dari city planners5. Geografi setempat

Page 37: Geografi Kota

Unit-unit kegiatan atau pusat-pusat kegiatan di kota sering menalami perubahan. Keadaan ini sebagai akibat dari pasang surutnya penduduk dari keadaan daerah-daerah itu sendiri dan dari perkembangan kota, sehingga terjadi pola kegiatan antara lain:

1. SENTRALISASI, yaitu timbulnya syuatu gejala untuk mengelompok pada satu titik utama yang kaan menjadi Central Bussines Distric atau nukleus utama. Daerah menrupakan pusat keramaian. Fasilitas yang ada ditempat ini misal Kantor-kantor pemerintah, Bank, Toko-toko dsb

Page 38: Geografi Kota

2. NUKLEASI, nukleasi ini mirip fungsinya dengan CBD tetapi lebih kecil ukurannya. Sentralisasi menimbukan nukleasi utama dan nukleasi ini terbentuk di bagian lain dari nukleasi utama. Apabila tidak ada nukleaus-nukleaus lain yang terbentuk maka kota itu hanya mempunyai nukleaus tunggal (single nucleus), apbila terbentuk nkleaus-nukleaus yang baru maka kota itu akan mempunyai poli nukleaus

Page 39: Geografi Kota

1. DESENTRALISASI, yaitu timbulnya gejala untuk menjauhi titik utama (centrifugal-shift). Gejala desentralisasi ini dapat menimbulkan nukleus-nukleus baru

2. SEGREGASI, kelompok-kelompok perumahan yang terpisah satu sama lain karena perbedaan sosial ekonomi kultural. Segregasi timbul karena: perbedaan milieu, perbedaan ras, perbedaan kekayaan, perbendasan fungsi sehingga kelompok-kelompok tersebut menimbulkan daerah-daerah ekologis, sosial, kulturil maupun ekonomis

Page 40: Geografi Kota

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

KOTA

Perubahan dan perkembangan kota yang dialami ditimbulkan karena:

1. KEBUTUHAN WARGA KOTA, yang selalu berubah sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk, pendidikan dan teknologi

Page 41: Geografi Kota

2. KONTAK ATAU HUBUNGAN, nasional maupun internasional yang dapat merubah ide-ide warga kota dalam mengembangkan kota sebagai ajang hidupnya, terutama di bidang pengaturan tata ruang kota dan arsitektur kota

3. UNSUR-UNSUR GEOGRAFI, topografi, tanah, sumber air, lokasi, site, situation. Site adalah kedudukan kota terhadap sumber-sumber alami dan non alami. Situation adalah kedudukan kota itu terhadap kota-kota atau daerah-daerah lain yang menimbulkan suatu relationship yang dapat menunjang perkembangan kota.

Page 42: Geografi Kota

MORFOLOGI KOTAMORFOLOGI KOTA lebih didasarkan pada

strukturnya,

PENGERTIAN ZONE, perubahan dan perkembangan kota dapat diamati pada zone-zone yang ada di dalam kota.

ZONE, adalah daerah-daerah yang merupakan jalur-jalur yang teratur dalam ruang (zones are regions that form a linier ordered set in space , BD. Redoman)

Page 43: Geografi Kota

Zone-zone yang melingkar (concentric zones) dapat digambarkan di suatu daerah dengan memperhatikan pusat-pusat daerah kegiatan dengan pengaruh-pengaruh dengan bertahap di sekitar lingkungan pusat tersebut.

Zone-zone yang mencakup ruang disebut zone geografis termasuk di dalamnya zone-zone fisis maupun zone sosial, ekonomis.

Page 44: Geografi Kota

ZONE, suatu istilah untuk suatu jalur dalam suatu daerah yang mengelilingi struktur pusat kegiatan (bussiness center)

ZONALITAS, suatu kenampakan konkrit suatu daerah yang terdiri dari berbagai zone

ZONING, proses dalam pembentukan zone-zone

Page 45: Geografi Kota

BENTUK-BENTUK ZONE1. Zone berdemensi SATU, yaitu zone liner,

yang memperhatikan unsur panjang misal: zone-zone kereta api, tarif perjalanan

2. Zone berdemensi DUA, yaitu zone geografis atau zone daerah/permukaana (surface zone) nisal zone-zone di daerah perbukitan, pegunungan

3. Zone berdimensi TIGA, yaitu zone volumina atau zone keruangan, meliputi geosphere.

Page 46: Geografi Kota

EKOLOGI KOTAUNSUR KOTA,

1. RUANG/LAHAN, untuk beberapa keperluan bangunan dan sarana lahan (kantor, pasar, bank, rumaha sakit, pertokoan, jalur jalan, dsb)

2. PENGATUR KOTA, yaitu administrasi , tata kota, transportasi dll

3. WARGA KOTA, sbg pelaku kegiatan kota seperti di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, kebudayaan

Page 47: Geografi Kota

KEHIDUPAN KOTA SBG SISTEM

MANUSIA, wujud yang sempurna dan memiliki mekanisme lengkap untuk memonitor dan merencanakan sesuatu yang bermanfaat baginya, misal dapat membentuk kota yang dimulai dari desa kecil, desa dst ..

Page 48: Geografi Kota

Maka jika manusia ingin disebut URBAN PEOPLE/URBAN CITIZEN harus selalu berusaha melengkapi kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini dapat dicerminkan dengan mendirikan bangunan-bangunan, seperti pasar, toko, sekolah dengan kata lain kelengkapan perkotaan untuk memenuhi kebutuhan manusia

Page 49: Geografi Kota

KOTA SEBAGAI SISTEM

SISTEM, adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.

EKOSYSTEM KOTA, mempelajari keterkaitan dan hubungan fungsional dari unsur/komponen kota yang membentuk suatu totalitas dan dapat mencerminkan keadaan kehidupan kota pada suatu saat tertentu (lihat gambar)

Page 50: Geografi Kota

lingkungan bangunan

teknologi

organisasiaparat

lembaga M

Page 51: Geografi Kota

KEHIDUPAN KOTA SBG SISTEML (Lingkungan) T (Teknologi)

A (Aparatur)

P (Penghuni)M (Modal)

O (Organisasi) 3 K

3K: Keamanan,

Kenyamanan

Keserasian

Page 52: Geografi Kota

ANOTOMI KOTA SBG SYSTEM

Sumber pemikiran

Sumber kontrol

Pusat pengatur kota

Sumber pangan

Penghuni kota

Sumber kebutuhan non pangan

Sumber gerak

Page 53: Geografi Kota

PEMEKARAN/PERKEMBANGAN KOTA

Daerah Tandus

Hinterland subur

Pegunungan

Pelabuhan expor-impor

Page 54: Geografi Kota
Page 55: Geografi Kota
Page 56: Geografi Kota

Proses kecepatan pemekaran, W1, W2, dst

W1 W2 W3 W4 W5

Page 57: Geografi Kota

TEORI KONSENTRIS

Page 58: Geografi Kota

ZONA CBD Central Bussiness District

ZONA PERALIHAN

ZONA PERMUKIMAN KELAS RENDAH

ZONA PERMUKIMAN KELAS MENENGAH

ZONA PERMUKIMAN KELAS TINGGI

ERNEST W. BURGESS

Page 59: Geografi Kota

ZONA CBD

Zona CBD atau Zona PDK (Pusat Daerah Kegiatan) aato “ LOOP”.

Zona ini terdapat toko-toko sedang dan besar, bangunan kantor, bank, rumah makan, sekolahan, stasiun, dsb

Page 60: Geografi Kota

ZONA PERALIHAN

Zona Peralihan atau Transitional Zone.

1. Penduduk di zona ini tidak stabil baik tempat tinggal maupun kondisi sosial ekonominya

2. Perkembangan zone ini tergantung perkembangan zone 1/CBD

Page 61: Geografi Kota

ZONA PERMUKIMAN KLS RENDAH

Perumahan di zone ini lebih baik sedikit dibanding zone 2 meskipun bangunannya kecil tetapi ada yang semi bahkan permanen. Perkembangan zone tidak menarik karena kurang terpelihara. Zone ini dikenal dengan “zone karyawan”

Page 62: Geografi Kota

ZONA PERMUKIMAN KLS MENENGAH

Zone ini disebut zone permukiman kelas menengah atau residential zone. Rumah-rumah di zone ini lebih baik dibanding zone 2 dan 3 karena yang tinggal terdiri karyawan-karyawan kelas menengah yang cukup PENDAPATAN dan PENDIDIKAN nya, jadi lingkungan perumahannya lebih baik

Page 63: Geografi Kota

ZONA PERMUKIMAN KLS TINGGI

Zone ini termasuk zone HINTERLAND, tempat para penglaju/commuters dan dapat dimasukkan sebagai daerah perdesaan. Dalam perkembangannya zone ini dapat berubah dari bentang pertanian menjadi bentang permukiman, hal ini disebabkan: semakin padatnya penduduk di CBD, daerah ini bebas dari pencemaran, transportasi dari kota ke daerah perdesaan semakin berkembang dan harga tanah belum tinggi

Page 64: Geografi Kota

TEORI SEKTOR

Page 65: Geografi Kota

ZONE CBD/PDK

ZONE GROSIR DAN MANUFAKTUR

ZONE PERMUKIMAN KELAS RENDAH

ZONE PERMUKIMAN KELAS MENENGAH

ZONE PERMUKIMAN KELAS TINGGI

(HOMER HOYT)

Page 66: Geografi Kota

ZONE CBD

Zone ini merupakan daerah pusat kota, padat dengan bangunan dan jalur jalan serta sudah ada bangunan bertingkat

Page 67: Geografi Kota

ZONE GROSIR & MANUFAKTUR

Zone ini merupakan daerah atau jalur industri dilalui oleh jalan kereta api atau jalur sungai.

Page 68: Geografi Kota

ZONA PERMUKIMAN KLS RENDAH

Zone ini menjadi zone permukiman kelas rendah yang ekonomis, penduduknya tergantung pada kegiatan zone 2 dan 1. Harga tanah di zone ini harga tanah dan sewa masih rendah sehingga daerah ini menjadi sasaran penduduk yang tergolong kelas rendah

Page 69: Geografi Kota

ZONA PERMUKIMAN KLS MENENGAH DAN KLS TINGGI

Harga tanah di zone ini tinggi dan menjadi daerah permukiman kelas tinggi karena daerahnya bersih pencemaran dan masih terbuka. Bangunannya masih belum padat

Page 70: Geografi Kota

TEORI INTI GANDA

Page 71: Geografi Kota

ZONE CBD/PDK

ZONE GROSIR DAN MANUFAKTUR

ZONE PERMUKIMAN KLS RENDAH

ZONE PERMUKIMAN KLS MENENGAHZONE PERMUKIMAN KLS TINGGI

ZONE MANUFAKTUR BERAT

ZONE DILUAR CBD

ZONE PERMUKIMAN SUB-URBANZONE INDUSTRI SUB-URBAN

Page 72: Geografi Kota

ZONE CDB/PDK

Padat bangunan dan jalur jalan

Page 73: Geografi Kota

ZONE GROSIR & MANUFAKTUR

Zone ini letaknya menempel pada zone CBD untuk melayani zone CBD

Page 74: Geografi Kota

ZONE PERMUKIMAN KLS RENDAH

Zone ini melekat pada zone 2 dan 1 karena hidup penduduknya tergantung pada kegiatan yang ada di zona 2 dan 1. Bangunannya tidak teratur, non-permanen sehingga menjadi permukiman kelas rendah

Page 75: Geografi Kota

ZONE PERMUKIMAN KLS MENENGAH

• Zone ini menjauhi zone manufaktur berat dan zone grosir & manufaktur untuk menghibdari kebisingan dan kepadatan lalu lintas. Daerah ini banyak disenangi pemukim kls menengah karena masih sedikit bangunan dan sifatnya permanen

Page 76: Geografi Kota

ZONE PERMUKIMAN KLS TINGGI

Zone ini menjadi permukiman kelas tinggi karena bebas dari pencemaran dan kebisingan. Bangunan rumah permanen dengan halaman yang cukup luas bahkan banyak yang bertingkat. Jauh dari zone 1, 2, dan 6

Page 77: Geografi Kota

ZONA MANUFAKTUR

BERAT• Daerah ini menjadi

zone manufaktur berat, maka letaknya jauh dari zone CBD. Bentuk bangunan berbeda dengan permukiman juga lay outnya. Zone 3 dapat memanfaatkan zone ini

Page 78: Geografi Kota

ZONA DI LUAR CBD/PDK

Daerah ini biasanya masih relatif terbuka untuk perencanaan yang berkaitan dengan rekreasi, misal sirkuit balap kuda, lapangan golf. Zone ini biasanya jauh dari zone CBD

Page 79: Geografi Kota

ZONA PERMUKIMAN SUB-URBAN

Daerah ini merupakan zone perekonomian sub-urban dan dapat menjadi zone permukiman baru. Daerah ini kurang padat tetapi dapat berkembang terus apabila pertambahan penduduk berlangsung cepat

Page 80: Geografi Kota

ZONA INDUSTRI SUB-URBAN

Zone ini timbul dekat dari zone 6. Perkembangan zone ini karena ditemukan adanya sumber tambang dan mineral. Terjadinya perubahan land use, dan daerah ini dapat menjadi daerah industri diwilayah sub-urban

Page 81: Geografi Kota

TEORI INTI TUNGGAL

Selaput inti kota

Inti Kota

Tepi Selaput Inti Kota

Page 82: Geografi Kota

STADIA KOTA

STADIA KOTA, menunjukkan perkembnagan dari suatu kota yang masih kanak-kanak sampai kota tersebut diangap jompo

Page 83: Geografi Kota

STADIA KOTA menurut GRIFFITH TAYLOR

A. STADIA INFANTILE: antara daerah domestik dan daerah perdagangan tidak nampak pemisah; batas antara kaya dan miskin tidak jelas; toko dan rumah pemilik masih menjadi satu

B. STADIA JUVENILE, nampak bahwa kelompok perumahan tua mulai tergeser oleh perumahan baru; mulai ada pemisahan antara permukiman dengan pertokoan

Page 84: Geografi Kota

C. STADIA MATURE, banyak timbul daerah-daerah baru, seperti daerah industri, perdagangan, dan permukiman yang sudah mengikuti rencana tertentu

D. STADIA SENILE, stadia kemunduran kota, dalam tiap zone terjadi kemunduran karena kurangnya pemeliharaan yang disebabkan sumber dana kota sangat kecil atau karena terjadi perpindahan penduduk kota usia muda (produktif) ke kota lain

Page 85: Geografi Kota

KLASIFIKASI LAIN STADIA KOTA

1. Infantile, Juvenile, Mature, Senile2. Infantile, Juvenile, Adolesent,

Early mature, Mature3. Infancy, Early youth, Late youth,

Early maturity, Maturity4. Kanak-kanak, Muda belia, Renaja,

Dewasa, Tua