geografi kota
DESCRIPTION
geoTRANSCRIPT
GEOGRAFI KOTA
BAHAN AJAR
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Jurusan : XII / IPS
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi
1. Menganalisis wilayah dan perwilayahan
hhh
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan
serta interaksi spasial desa dan kota
1. Mengidentifikasi ciri – ciri struktur ruang kota2. Menganalisis model-model teori struktur spasial kota
Tujuan Pembelajaran
Karakteristik Desa Dan Kota
Unsur Pembeda:1. Mata Pencaharian2. Ruang Kerja3. Musim/Cuaca4. Keahlian/ketrampilan5. Rumah dengan tempat kerja6. Kepadatan Penduduk7. Kepadatan Rumah8. Kontak Sosial9. Stratifikasi Sosial10. Kelembagaan11. Kontrol Sosial12. Sifat Masyarakat13. Mobilitas Penduduk14. Status Sosial
Sumber: Lowey Nelson, 1955
1. Mata Pencaharian agraris – homogen agraris- heterogen
2. Ruang Kerja terbuka/lapangan ruang tertutup
3. Musim/Cuaca menentukan tidak menentukan
4. Keahlian/ketrampilan umum-menyebar khusus-mengelompok
5. Rumah dengan tempat kerja dekat/relatif jauh/terpisah/relatif
6. Kepadatan Penduduk rendah tinggi
7. Kepadatan Rumah rendah tinggi
8. Kontak Sosial frekuensi rendahfrekuensi tinggi
9. Stratifikasi Sosial sederhana kompleks
10. Kelembagaan terbataskompleks
11. Status Sosial stabil labil
12. Sifat Masyarakat paguyuban patembayan
13. Mobilitas Penduduk rendah tinggi
14. Kontrol Sosial adat/tradisi berperan adat/tradisi tidak
norma tdk tertulis norma tertulis
Karakteristik Desa Dan Kota
Unsur Pembeda Desa Kota
KOTAYURIDIS ADMINISTRASI
Daerah yang dibatasi oleh administrasi dan diatur oleh peraturan/UU dimana wilayah
diluarnya bukan termasuk kota, kelemahannya: meskipun wilayah diluar
batas mempunyai kenampakan kota tidak dikatakan kota
KOTAMORFOLOGI
Daerah yang memiliki kenampakan kekotaan
Real urban uses (100% non agricultural activities) – 0% rural uses
Real rural uses (100% agricultural activities) – 0% urban uses
Urban fringe Rural fringe
Rurban fringe100%
0%
100%
0%
MORFOLOGIDaerah yang memiliki kenampakan kekotaan
MORFOLOGIDaerah yang memiliki kenampakan kekotaan
GEOGRAFI KOTA• Secara sederhana merupakan ilmu
yang mempelajari seluk beluk dari segi geografi, meliputi struktur, proses dan masalah-masalah yang berhubungan dengan maju mundurnya sebuah kota
• Ilmu bantu lain untuk mendalaminya adalah: ekonomi, sosiologi, hukum, pendidikan, teknik, arsitektur, sejarah, pemerintahan dll
Geografi Sosial
Studi Kependuduka
n
Studi Kegiatan Ekonomi
Geografi Permukiman
Geografi Kota
Geografi Desa
GEOGRAFI KEKOTAANUrban Geography is that branch of
geography that concentrates upon the location and spatial arrangement of towns and cities. It seeks to add a
spatial dimension to our understanding of urban places and urban problems.
Emphasis of urban geography is directed towards the understanding of
those social, economics and environmental processes that determine the location, spatial
arrangement and evolution of urban places: CLARK,D 1982
GEOGRAFI KEKOTAANCabang ilmu geografi yang mempelajari
fenomena kemanusiaan (human phenomena) pada sesuatu kota atau sistem kota-kota
melalui pendekatan keruangan, ekologikal, dan kompleks wilayah. Tugas utamanya
adalah menemukenali permasalahan kekotaan yang terkait dengan human fenomena; mengevaluasi dampaknya
terhadap kehidupan manusia dalam dimensi kewaktuan dan keruangan; mnemukan dan
merumuskan cara memecahkan permasalahan tsb baik upaya preventif,
currative dan developmental: HADI SABARI YUNUS, 1998
PERHATIAN GEOGRAFI KOTA
• Macam dan materi bangunan• Keadaan jalur jalan• Alat-alat pengangkutan• Tingkatan teknologi• Jumlah, penyebaran dan
kepadatan penduduk• Cara-cara hidup (kebiasaan dan
tradisi hidup)
PENGERTIAN ISTILAH• URBAN, suatu daerah yang memiliki
susana kehidupan modern• SUB URBAN atau Faubourrgh, suatu area
yang lokasinya dekat pusat kota (city) dengan luas yang mencakup daerah penglaju (commuters)
• SUB URBAN FRINGE, suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan antara urban dengan rural
• URBAN FRINGE, semua daerah disekitar urban yang mempunyai sifat-sifat mirip kota
• RURAL URBAN FRINGE, suatu (jalur) daerah yang terletak antara daerah urban dan daerah rural yang ditandai dengan mixed landusing
City
Sub Urban
Suburban-fringe
Rural-Urban fringe
Rural
Skema URBAN
URBAN
CITY
TOWN
TOWNSHIP
CORE/INTI KOTA
INTEGUMENTS(SELAPUT INTI KOTA
KONSEP KOTA
• MAX WEBER, suatu tempat adalah kota apabila penduduknya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal. Barang-barang harus dihasilkan dari daerah sekitar dan dijual belikan dipasar tersebut
KONSEP KOTA
• WIRTH, kota sebagai permukiman yang relatif besar, padat dan permanen
• HARRIS & ULLMAN, kota merupakan pusat permukiman dan pemanfaatan lahan. Pertumbuhan cepat dan luasnya kota menunjukkan kelebihan dalam eksploatasi SDA tetapi dipihak lain juga munculnya daerah lingkungan kumuh
KONSEP KOTA
• KARL MARX & P. ENGELS, memandang kota sebagai persekutuan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan untuk meningkatkan alat-alat produksi dan alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan diri. Perbedaaan antara desa dan kota terletak pada perbedaan antara kegiatan rohani dan materi
KONSEP KOTA• BINTARTO, kota sebagai suatu sistem
jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis atau sebaga bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya
BENTUK WILAYAH ADMINISTRATIF dgn parameter
aglomerasi penduduk• Menurut C. DOXIADIS:1. Dwelling Group 402. Small Neighborhood 2503. Neighborhood 15004. Small Town 90005. Town 500006. Large City 300000 7. Metropolis 20000008. Conurbation 140000009. Megalopolis 10000000010.Urban Region 70000000011.Urban Continen 500000000012.Ecumenepolis 30000000000
BENTUK WILAYAH ADMINISTRATIF dgn parameter
aglomerasi penduduk• Menurut United Nation (Agglomerated
or city and town)Catagories of compact
settlements
1. Super Conurbation 12500000 atau lebih
2. Multimillion Cities 2500000 atau lebih3. Big City Population 500000 atau
lebih4. City Population 100000 atau
lebih5. Agglomerated Population 20000 atau
lebih
a. Hamlet (Pedusunan) 20 – 250
b. Small Village (Pedukuhan) 250 – 1000
c. Medium Village (Kelurahan) 1000 – 1750
d. Large Village 1750 – 2500
e. Service Village 2000 – 5000
f. Infant Town (Kecamatan) 5000 – 20000
g. Township (Kecamatan) 20000 – 50000
h. Town (Kecamatan) 50000 – 100000
i. City 100000 – 1000000
j. Metropolis 1000000 – 2500000
k. Conurbation Super City 2500000 – 14000000
l. Megalopolis 14000000 – 100000000
m. Urban Region 100000000 – 700000000
n. Urban Continen 700000000 – 5000000000
o. Ecumenepolis 5000000000 – 30000000000
UNSUR UNSUR KOTA
1. UNSUR UNSUR FISIS, yaitu topografi dan kesuburan tanah serta iklim yang cocok untuk tempat tinggal
2. UNSUR UNSUR EKONOMI, yaitu fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan primer warga kota
UNSUR UNSUR KOTA
3. UNSUR UNSUR SOSIAL, yang dapat menimbulkan keserasian, ketenangan hidup warga kota
4. UNSUR UNSUR KULTURAL, seni dan kebudayaan memberikan semangat dan gairah hidup kota
BENTUK KOTA
1. Bujur Sangkar beserta variasinya (Square City)
2. Persegi Panjang beserta variasinya (Rectangular City)
3. Kipas beserta variasinya (Fan Shape City)
POLA/PATERN KOTA
1. Menyebar luas (Random)2. Mengelompok (Aggregate)3. Teratur (Uniform)
Untuk mengetahui pola dari urban settlement dapat digunakan “Near neighbor statistic”
TIPE KOTATipe kota ditentukan oleh keadaan dan
perkembangan sejarah termasuk kemajuan kebudayaan dan teknologi
3 tipe:1. Tipe kota-kota pada masa lampau
(cities of the past)2. Tipe kota-kota pada zaman
pertengahan (medival cities)3. Tipe kota-kota pada zaman modern
(modern cities)
Menurut Grifith Taylor, letak fisiografis kota-kota ditinjau dari sejarah:
1. Kota yang didirikan diatas bukit atau pegunungan Acropolis (Athena, Roma, Spanyol)
2. Kota dilereng Cuesta (Cuesta Slope Town) dapat dijumpai disepanjang lembah Cuesta di Eropa barat, London bagian selatan
3. Kota di pintu gerbang pegunungan (mountain corridor towns), terdapat di Italia utara dan Eropa
4. Kota didaerah plateau (dataran tinggi) di jawa tengah terdapat permukian Dieng terletak di plateau Dieng
5. Kota didaerah Dome yang tererosi (daerah Sangiran) tetapi belum berstatus kota
6. Kota bandar (port town) berkembang jika hinterland-nya surplus
7. Kota dekat daerah perairan: kota sepanjang sungai (river town), di bawah sungai (fall river), dan kota menader
8. Kota padang pasir (desert town)
9. Kota-kota baru (kota-kota daerah trans) di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
FUNGSI KOTA
Menurut AUROUSSEAN, digolonghkan menjadi 6 macam:
1. Administration cities2. Defence cities3. Cultural cities4. Production cities5. Communication and transportation
cities6. Recreation cities
FUNGSI KOTA
Menurut Harris (Kota-kota di Amerika) digolongkan menjadi 5 macam:
1. Manufacturing cities2. Wholesale cities3. Retail cities4. Transportation cities5. Diversified cities
METODE PENGGOLONGAN KOTA
Menurut KNEEDLER: mendasarkan pada fungsinya dengan memperhatikan kegiatan ekonomi atau pekerjaan
a. Apabila pekerja industri melebihi 50% - Kta manufaktur pedagang kecil kurang dari 30%
b. Apabila prosentase buruh dipusat-pusat manufaktur 30% lebih besar dari pedagang kecil – Kota industri
METODE PENGGOLONGAN KOTA
Menurut GILLEN, mendasarkan pada occupational structure (struktur mata pencaharian), pembagiannya:
1. Professional (keahlian khusus)2. Semi profesisonal (setengah ahli)3. Proprietors (tuan-tuan tanah, kapitalis)4. Clerical (pegawai)5. Skilled workers (buruh ahli)6. Semi workers (setengah buruh ahli)7. Domestic service (pembantu RT)8. Public service (pembantu umu)9. Unskilled labor (buruh kasar/sudah
ahli)
POLA UNIT-UNIT KEGIATAN KOTA
Pengelompokan dan penyebaran unit-unit kegiatan kota tergantung pada faktor:
1. Ruang yang tersedia di dalam kota
2. Kebutuhan warga kota3. Faktor-faktor teknologi4. Policy dari city planners5. Geografi setempat
Unit-unit kegiatan atau pusat-pusat kegiatan di kota sering menalami perubahan. Keadaan ini sebagai akibat dari pasang surutnya penduduk dari keadaan daerah-daerah itu sendiri dan dari perkembangan kota, sehingga terjadi pola kegiatan antara lain:
1. SENTRALISASI, yaitu timbulnya syuatu gejala untuk mengelompok pada satu titik utama yang kaan menjadi Central Bussines Distric atau nukleus utama. Daerah menrupakan pusat keramaian. Fasilitas yang ada ditempat ini misal Kantor-kantor pemerintah, Bank, Toko-toko dsb
2. NUKLEASI, nukleasi ini mirip fungsinya dengan CBD tetapi lebih kecil ukurannya. Sentralisasi menimbukan nukleasi utama dan nukleasi ini terbentuk di bagian lain dari nukleasi utama. Apabila tidak ada nukleaus-nukleaus lain yang terbentuk maka kota itu hanya mempunyai nukleaus tunggal (single nucleus), apbila terbentuk nkleaus-nukleaus yang baru maka kota itu akan mempunyai poli nukleaus
1. DESENTRALISASI, yaitu timbulnya gejala untuk menjauhi titik utama (centrifugal-shift). Gejala desentralisasi ini dapat menimbulkan nukleus-nukleus baru
2. SEGREGASI, kelompok-kelompok perumahan yang terpisah satu sama lain karena perbedaan sosial ekonomi kultural. Segregasi timbul karena: perbedaan milieu, perbedaan ras, perbedaan kekayaan, perbendasan fungsi sehingga kelompok-kelompok tersebut menimbulkan daerah-daerah ekologis, sosial, kulturil maupun ekonomis
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
KOTA
Perubahan dan perkembangan kota yang dialami ditimbulkan karena:
1. KEBUTUHAN WARGA KOTA, yang selalu berubah sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk, pendidikan dan teknologi
2. KONTAK ATAU HUBUNGAN, nasional maupun internasional yang dapat merubah ide-ide warga kota dalam mengembangkan kota sebagai ajang hidupnya, terutama di bidang pengaturan tata ruang kota dan arsitektur kota
3. UNSUR-UNSUR GEOGRAFI, topografi, tanah, sumber air, lokasi, site, situation. Site adalah kedudukan kota terhadap sumber-sumber alami dan non alami. Situation adalah kedudukan kota itu terhadap kota-kota atau daerah-daerah lain yang menimbulkan suatu relationship yang dapat menunjang perkembangan kota.
MORFOLOGI KOTAMORFOLOGI KOTA lebih didasarkan pada
strukturnya,
PENGERTIAN ZONE, perubahan dan perkembangan kota dapat diamati pada zone-zone yang ada di dalam kota.
ZONE, adalah daerah-daerah yang merupakan jalur-jalur yang teratur dalam ruang (zones are regions that form a linier ordered set in space , BD. Redoman)
Zone-zone yang melingkar (concentric zones) dapat digambarkan di suatu daerah dengan memperhatikan pusat-pusat daerah kegiatan dengan pengaruh-pengaruh dengan bertahap di sekitar lingkungan pusat tersebut.
Zone-zone yang mencakup ruang disebut zone geografis termasuk di dalamnya zone-zone fisis maupun zone sosial, ekonomis.
ZONE, suatu istilah untuk suatu jalur dalam suatu daerah yang mengelilingi struktur pusat kegiatan (bussiness center)
ZONALITAS, suatu kenampakan konkrit suatu daerah yang terdiri dari berbagai zone
ZONING, proses dalam pembentukan zone-zone
BENTUK-BENTUK ZONE1. Zone berdemensi SATU, yaitu zone liner,
yang memperhatikan unsur panjang misal: zone-zone kereta api, tarif perjalanan
2. Zone berdemensi DUA, yaitu zone geografis atau zone daerah/permukaana (surface zone) nisal zone-zone di daerah perbukitan, pegunungan
3. Zone berdimensi TIGA, yaitu zone volumina atau zone keruangan, meliputi geosphere.
EKOLOGI KOTAUNSUR KOTA,
1. RUANG/LAHAN, untuk beberapa keperluan bangunan dan sarana lahan (kantor, pasar, bank, rumaha sakit, pertokoan, jalur jalan, dsb)
2. PENGATUR KOTA, yaitu administrasi , tata kota, transportasi dll
3. WARGA KOTA, sbg pelaku kegiatan kota seperti di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, kebudayaan
KEHIDUPAN KOTA SBG SISTEM
MANUSIA, wujud yang sempurna dan memiliki mekanisme lengkap untuk memonitor dan merencanakan sesuatu yang bermanfaat baginya, misal dapat membentuk kota yang dimulai dari desa kecil, desa dst ..
Maka jika manusia ingin disebut URBAN PEOPLE/URBAN CITIZEN harus selalu berusaha melengkapi kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini dapat dicerminkan dengan mendirikan bangunan-bangunan, seperti pasar, toko, sekolah dengan kata lain kelengkapan perkotaan untuk memenuhi kebutuhan manusia
KOTA SEBAGAI SISTEM
SISTEM, adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
EKOSYSTEM KOTA, mempelajari keterkaitan dan hubungan fungsional dari unsur/komponen kota yang membentuk suatu totalitas dan dapat mencerminkan keadaan kehidupan kota pada suatu saat tertentu (lihat gambar)
lingkungan bangunan
teknologi
organisasiaparat
lembaga M
KEHIDUPAN KOTA SBG SISTEML (Lingkungan) T (Teknologi)
A (Aparatur)
P (Penghuni)M (Modal)
O (Organisasi) 3 K
3K: Keamanan,
Kenyamanan
Keserasian
ANOTOMI KOTA SBG SYSTEM
Sumber pemikiran
Sumber kontrol
Pusat pengatur kota
Sumber pangan
Penghuni kota
Sumber kebutuhan non pangan
Sumber gerak
PEMEKARAN/PERKEMBANGAN KOTA
Daerah Tandus
Hinterland subur
Pegunungan
Pelabuhan expor-impor
Proses kecepatan pemekaran, W1, W2, dst
W1 W2 W3 W4 W5
TEORI KONSENTRIS
ZONA CBD Central Bussiness District
ZONA PERALIHAN
ZONA PERMUKIMAN KELAS RENDAH
ZONA PERMUKIMAN KELAS MENENGAH
ZONA PERMUKIMAN KELAS TINGGI
ERNEST W. BURGESS
ZONA CBD
Zona CBD atau Zona PDK (Pusat Daerah Kegiatan) aato “ LOOP”.
Zona ini terdapat toko-toko sedang dan besar, bangunan kantor, bank, rumah makan, sekolahan, stasiun, dsb
ZONA PERALIHAN
Zona Peralihan atau Transitional Zone.
1. Penduduk di zona ini tidak stabil baik tempat tinggal maupun kondisi sosial ekonominya
2. Perkembangan zone ini tergantung perkembangan zone 1/CBD
ZONA PERMUKIMAN KLS RENDAH
Perumahan di zone ini lebih baik sedikit dibanding zone 2 meskipun bangunannya kecil tetapi ada yang semi bahkan permanen. Perkembangan zone tidak menarik karena kurang terpelihara. Zone ini dikenal dengan “zone karyawan”
ZONA PERMUKIMAN KLS MENENGAH
Zone ini disebut zone permukiman kelas menengah atau residential zone. Rumah-rumah di zone ini lebih baik dibanding zone 2 dan 3 karena yang tinggal terdiri karyawan-karyawan kelas menengah yang cukup PENDAPATAN dan PENDIDIKAN nya, jadi lingkungan perumahannya lebih baik
ZONA PERMUKIMAN KLS TINGGI
Zone ini termasuk zone HINTERLAND, tempat para penglaju/commuters dan dapat dimasukkan sebagai daerah perdesaan. Dalam perkembangannya zone ini dapat berubah dari bentang pertanian menjadi bentang permukiman, hal ini disebabkan: semakin padatnya penduduk di CBD, daerah ini bebas dari pencemaran, transportasi dari kota ke daerah perdesaan semakin berkembang dan harga tanah belum tinggi
TEORI SEKTOR
ZONE CBD/PDK
ZONE GROSIR DAN MANUFAKTUR
ZONE PERMUKIMAN KELAS RENDAH
ZONE PERMUKIMAN KELAS MENENGAH
ZONE PERMUKIMAN KELAS TINGGI
(HOMER HOYT)
ZONE CBD
Zone ini merupakan daerah pusat kota, padat dengan bangunan dan jalur jalan serta sudah ada bangunan bertingkat
ZONE GROSIR & MANUFAKTUR
Zone ini merupakan daerah atau jalur industri dilalui oleh jalan kereta api atau jalur sungai.
ZONA PERMUKIMAN KLS RENDAH
Zone ini menjadi zone permukiman kelas rendah yang ekonomis, penduduknya tergantung pada kegiatan zone 2 dan 1. Harga tanah di zone ini harga tanah dan sewa masih rendah sehingga daerah ini menjadi sasaran penduduk yang tergolong kelas rendah
ZONA PERMUKIMAN KLS MENENGAH DAN KLS TINGGI
Harga tanah di zone ini tinggi dan menjadi daerah permukiman kelas tinggi karena daerahnya bersih pencemaran dan masih terbuka. Bangunannya masih belum padat
TEORI INTI GANDA
ZONE CBD/PDK
ZONE GROSIR DAN MANUFAKTUR
ZONE PERMUKIMAN KLS RENDAH
ZONE PERMUKIMAN KLS MENENGAHZONE PERMUKIMAN KLS TINGGI
ZONE MANUFAKTUR BERAT
ZONE DILUAR CBD
ZONE PERMUKIMAN SUB-URBANZONE INDUSTRI SUB-URBAN
ZONE CDB/PDK
Padat bangunan dan jalur jalan
ZONE GROSIR & MANUFAKTUR
Zone ini letaknya menempel pada zone CBD untuk melayani zone CBD
ZONE PERMUKIMAN KLS RENDAH
Zone ini melekat pada zone 2 dan 1 karena hidup penduduknya tergantung pada kegiatan yang ada di zona 2 dan 1. Bangunannya tidak teratur, non-permanen sehingga menjadi permukiman kelas rendah
ZONE PERMUKIMAN KLS MENENGAH
• Zone ini menjauhi zone manufaktur berat dan zone grosir & manufaktur untuk menghibdari kebisingan dan kepadatan lalu lintas. Daerah ini banyak disenangi pemukim kls menengah karena masih sedikit bangunan dan sifatnya permanen
ZONE PERMUKIMAN KLS TINGGI
Zone ini menjadi permukiman kelas tinggi karena bebas dari pencemaran dan kebisingan. Bangunan rumah permanen dengan halaman yang cukup luas bahkan banyak yang bertingkat. Jauh dari zone 1, 2, dan 6
ZONA MANUFAKTUR
BERAT• Daerah ini menjadi
zone manufaktur berat, maka letaknya jauh dari zone CBD. Bentuk bangunan berbeda dengan permukiman juga lay outnya. Zone 3 dapat memanfaatkan zone ini
ZONA DI LUAR CBD/PDK
Daerah ini biasanya masih relatif terbuka untuk perencanaan yang berkaitan dengan rekreasi, misal sirkuit balap kuda, lapangan golf. Zone ini biasanya jauh dari zone CBD
ZONA PERMUKIMAN SUB-URBAN
Daerah ini merupakan zone perekonomian sub-urban dan dapat menjadi zone permukiman baru. Daerah ini kurang padat tetapi dapat berkembang terus apabila pertambahan penduduk berlangsung cepat
ZONA INDUSTRI SUB-URBAN
Zone ini timbul dekat dari zone 6. Perkembangan zone ini karena ditemukan adanya sumber tambang dan mineral. Terjadinya perubahan land use, dan daerah ini dapat menjadi daerah industri diwilayah sub-urban
TEORI INTI TUNGGAL
Selaput inti kota
Inti Kota
Tepi Selaput Inti Kota
STADIA KOTA
STADIA KOTA, menunjukkan perkembnagan dari suatu kota yang masih kanak-kanak sampai kota tersebut diangap jompo
STADIA KOTA menurut GRIFFITH TAYLOR
A. STADIA INFANTILE: antara daerah domestik dan daerah perdagangan tidak nampak pemisah; batas antara kaya dan miskin tidak jelas; toko dan rumah pemilik masih menjadi satu
B. STADIA JUVENILE, nampak bahwa kelompok perumahan tua mulai tergeser oleh perumahan baru; mulai ada pemisahan antara permukiman dengan pertokoan
C. STADIA MATURE, banyak timbul daerah-daerah baru, seperti daerah industri, perdagangan, dan permukiman yang sudah mengikuti rencana tertentu
D. STADIA SENILE, stadia kemunduran kota, dalam tiap zone terjadi kemunduran karena kurangnya pemeliharaan yang disebabkan sumber dana kota sangat kecil atau karena terjadi perpindahan penduduk kota usia muda (produktif) ke kota lain
KLASIFIKASI LAIN STADIA KOTA
1. Infantile, Juvenile, Mature, Senile2. Infantile, Juvenile, Adolesent,
Early mature, Mature3. Infancy, Early youth, Late youth,
Early maturity, Maturity4. Kanak-kanak, Muda belia, Renaja,
Dewasa, Tua