geografi - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/modul...

19
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB III HIDROSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: doananh

Post on 14-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

GEOGRAFI

BAB III

HIDROSFER

Drs. Daryono, M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

1

BAB III

HIDROSFER

Kompetensi Inti : Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi

Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai

akibat dari dinamika hidrosfera

Hidrosfer merupakan unsur yang sangat penting dalam geosfer, karena fenomena-

fenomena yang terjadi pada unsur-unsur geosfer yang lain (litosfer, atmosfer, biosfer, maupun

antroposfer) sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrosfer. Hidrosfer terdiri dari laut, danau, rawa,

sungai, air tanah, salju dan es, dan lain-lain. Dari seluruh air yang ada di bumi, sebagian besar

berupa air laut, yaitu meliputi 97,22%, sedangkan sisanya sebanyak 2,78% merupakan air

tawar. Distribusi di air samudera dan air tawar di bumi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar: Distribusi di air samudera dan air tawar di bumi (Tarbuck,1998)

Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar air di bumi

terdapat disamudera, yaitu meliputi 97,22%, sedangkan air tawar sebanyak 2,78 %.

Selanjutnya, dari air yang ada di samudera, sebagian besar di antaranya terdapat Samudera

pasifik, yaitu meliputi 50%, sedangkan sisanya tersebar di samudera Atlantik sebanyak 26%,

Hindia 20%, dan Artik 4%.

Air tawar di bumi yang jumlahnya 2,78%, sebagian besar terdapat dipermukaan bumi,

yaitu sebanyak 77,78% dan sisanya (22,12%) merupakan air tanah. Dari sebanyak 77,78% air

Page 3: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

2

tawar yang ada di permukaan bumi, sebagian besar berujut es dan salju (99,35%), dan

sisanya terdiri dari air tawar sebagian besar terdapat di danau, dan sisanya merupakan uap

air yang ada di atmosfer dan aliran sungai. Gambaran jumlah air yang ada di permukaan

bumi dapat dilihat pada tabel berikut.

Di lautan/samudra 329.000.000 cubic milies

Di danau dan sungai 55.000 cubic milies

Didalam tanah 20.780.000 cubic milies

Salju dan es 3.250.000 cubic milies

Di atmosfer 3.600 cubic milies

Keberadaan air di atas tidak selalu tetap, namun volumenya secara keseluruhan di

bumi tidak berubah. Air di suatu tempat akan berkurang karena adanya penguapan

sepanjang tahun dan akan betambah jika terjadi hujan atau salju yang jatuh kepermukaan

bumi. Kondisi temperatur dan tekanan uadara di atmosfer yang berubah-ubah,

menyebabkan bentuk air di permukaan bumipun bisa berubah, bisa berupa benda padat (es

dan salju), berupa cairan (air), dan berupa gas (uap air).

Volume air di bumi tidak berubah dimungkinkan akibat adanya siklus hidrologi. Sikluas

hidrologu adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali

ke atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi. Dalam hal ini, matahari menjadi motor

terjadinya siklus hidrologi di bumi. Siklus hidrologi terjadi melalui serangkaian proses yang

kondensasi, run off, dan infiltrasi.

Page 4: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

3

Gambar: Siklus Hidrologi (https://www2.ucar.edu/atmosnews/people/aiguo-dai) Diakses 23 Juli 2016

1. Penguapan

Penguapan air dari permukaan bumi disebabkan oleh pemanasan dari matahari.

Proses penguapan inilah yang mengawali terjadinya siklus hidrologi. Proses penguapan.

merubah air dari wujut cair atau beku menjadi gas atau uap air. Penguapan dapat

dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan sublimasi.

a. Evaporasi adalah penguapan air dari badan-badan air dipermukaan bumi, seperti laut,

danau, rawa, sungai dan lain-lain. Badan-badan air ini menguap karena adanya panas

dari matahari yang mengubah air menjadi gas (uap air).

b. Transpirasi adalah adaah penguapan air yang terdapat pada jaringan makluk hidup,

yaitu tumbuhan dan hewan.

c. sublimasi adalah proses perubahan es menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih

dahulu.

2. Kondensasi

Uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, dan sublimasi naik

hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu akan mengalami kondensasi berubah

bentuk menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil. Perubahan wujud uap air

Page 5: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

4

menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik

ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk terakumulasi sehingga

membentuk awan. Semakin banyak partikel es yang terakumulasi membentuk awan

yang tebal di atmosfer. Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan

mengalami proses perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain terbawa oleh tiupan

angin. Itulah sebabnya maka awan tidak hanya terdapat di atas lautan sebagai pemasok

uap air yang paling banyak, tetapi juga diratakan di berbagai tempat di atas di

permukaan bumi.

3. Presipitasi

Semakin tinggi awan di atmosfer, temperaturnya semakin turun. Akibatnya

terjadilah kondensasi dan terbentuklah butiran-butiran air atau Kristal-kristal es yang

kemudian jatuh di permukaan bumi sebagai hujan. Suhu udara di sekitar awan yang

terlalu rendah hingga < 0 derajat Celcius dapat memungkinkan turunnya hujan es atau

hujan salju.

4. Run Off dan infiltrasi

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, sebagian membentuk run off dan

sebagian lagi mengalami infiltrasi. Run off atau limpasan adalah suatu proses aliran air di

permukaan bumi yang bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Pergerakan air tersebut misalnya dari daerah pegunungan menuju danau, rawa, atau

dataran rendah, dan akhirnya bermuara di laut. Sebagian air hujan yang jatuh di

permukaan bumi meresap melalui pori-pori tanah, terakumulasi dan kemudian

membentuk air tanah. Air yang meresap ke dalam tanah ini disebut infiltrasi. Di

beberapa tempat, air tanah ini bisa muncul kembali sebagai mata air yang kemudian

membentuk aliran sungai yang selanjutnya bermuara ke laut. Air yang meresap ke

dalam tanah, sebagian diserap oleh tumbuh-tumbuhan atau diminum oleh hewan.

Melalui evaporasi dan transpirasi (evapotranspirasi), dari badan-badan air dan

tumbuhan maupun hewan, akhirnya terjadi presipitasi lagi, demikian untuk seterusnya

sehingga membentuk siklus hidrologi.

Page 6: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

5

Berdasarkan panjang pendeknya proses, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi

3 macam, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.

1. Siklus pendek

Siklus pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi. Setelah

terjadi evaporasi, dan terbentuk awan sampai jatuhnya hujan masih tetap di atas

permukaan laut.

2. Siklus sedang

Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang menghasilkan hujan di daratan.

Setelah terjadi evaporasi terdapat angin yang bergerak menuju daratan. Di atas

daratan uap air terakumulasi dan membentuk awan dan menimbulkan hujan di

daratan. Air hujan yang jatuh di atas daratan sebagian akan mengalami infiltrasi,

sedangkan sebagian besar yang lain membentuk run off kembali ke laut. Siklus

sedang banyak terjadi di daerah tropis.

3. Siklus panjang

Siklus panjang adalah siklus hidrologi yang terjadi ketika awan tidak mengalami

kondensasi dan membentuk titik-titik air, namun mengalami sublimasi, yaitu dari

awan langsung berubah menjadi Kristal-kristal es dan jatuh sebagai hujan salju.

Selanjutnya salju tersebut terakumulasi menjadi gletser dan dari gletser yang mencair

terbentuklan aliran sungai yang kemudian bermuara di laut.

A. Samudera dan laut

Sebagian besar permukaan bumi terdiri dari laut. Luas laut seluruhnya sekitar 362 juta

km2, sedang luas daratannya 149 juta km2. Dengan demikian luas laut meliputi 71% dari

seluruh permukaan bumi. Laut di belahan bumi selatan lebih luas dari pada belahan bumi

utara. Di belahan bumi selatan laut meliputi 83% bagian. Sedang di belahan bumi utara

meliputi 60%. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya karakteristik iklim benua. Dasar laut

yang paling dalam terdapat di palung Mindanau yang mencapai 10,170 km, sedangkan

kedalaman laut rata – ratanya kurang lebih 3,7 km.

Hampir semua tempat di permukaan bumi, air laut mengandung unsur-unsur kimia

yang sama. Kadar gram (padat terlarut) air laut rata-rata sebesar 3,5% atau 0,35 permisal

Page 7: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

6

artinya tiap satu liter air laut terkandung 35 gram larutan garam. Dalam posisi unsur-unsur

kimia yang terkandungair laut, sodium khlorid (Na Cl) merupakan gram yang dominan yaitu

78,32% gram yang lain adalah magnesium khlorid (Mg Cl2) 9,44%, magnesium sulfat

(mgSO4) 6,4%, kalsium sulfat (CaSO3) 0,04%, bromine (mg Br2) 0,22%, jodium, mangan

,seng, timah hitam, tembaga dan bahan lainya yang jumlahnya kecil. Selain garam, air laut

juga banyak mengandung gas, terutama karbon dioksida, oksigen, dan amoniak. Karbon

oksida terdapat dalam kadar yang terbanyak, kadarnya 27 kali lebih banyak di udara. Oleh

sebab itu samudra dianggap sebagai suatu pengatur kadar Co2 udara. Oksigen (O2) juga

terlarut dalam air laut, kadarnya akan makin besar dengan makin rendahnya temperature

air laut,kadar garam yang lebih tinggi terdapat lautan pedalaman yang tidak mendapat

masukan air tawar dari aliran sungai, misalnya laut mati. Perbedaan kadar garam air laut

antara yang satu dengan yang lain relative kecil, tetapi perbedaan tersebut dapat menjadi

besar apabila :

1. Pada air laut terjadi evaporasi/ penguapan secara local yang menghasilkan kadar garam

lebih dari biasnya

2. Naik/bertambahnya hujan, masukan air dari sungai-sungai besar, penambahan air tawar

dari pencairan es yang menghasilkan kadar garam lebih rendah.

Suhu permukaan air laut tergantung kepada letak lintang suatu wilayah dan musim

(penyebab suhu secara horizontal). Suhu permukaan air laut di kutub sekitar -3°C di musim

panas, sedangkan diekuator suhunya sekitar 32°C. Makin ke dalam suhu air laut makin

berkurang, mula – mula penurunanya cepat, kemudian perlahan. Pada kedalaman 750-

1.000 m temperature air laut sekitar 4°C, makin kedalam turunya suhu secara perlahan –

lahan sehingga pada tempat terdalam di equator suhunya berkisar antara -2°C sampai +2°C.

Untuk laut yang dikelilingi daratan suhunya reltif lebih tinggi, misalnya di laut Tengah, suhu

air laut pada kedalaman 2.500m adalah 12°C.

Tekanan air laut bertambah 1 atmosfer setiap pertambahan kedalaman 10m, sehingga

dapat di simpulkan bahwa tekanan yang terjadi di dasar laut amat besar, paling besar di

dasar palung mindanau yaitu 1.000 atmosfer. Air laut dan samudra bergerak secara konstan

Page 8: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

7

(terus menerus) akibat adanya angin, gaya tarik bulan dan matahari. Hal inilah yang

menyebabkan terjadinya pasang naik dan surut air laut.

Aktivitas geologi pada laut meliputi kegiatan yang hampir sama dengan yang terjadi

pada sungai, es dan angin, yaitu meliputi erosi, transportasi, pengasahan, sortasi dan

deposisi. Angin, air dan es mengikis batuan yang ada di daratan dan kemudian diangkut

dan diendapkan pada daerah yang lebih rendah. Aktifitas serupa terjadi juga di laut.

Hempasan gelombang dapat mengikis batuan disepanjang pantai. Pengikisan batuan oleh

gelombang laut dinamakan abrasi. Garis pantai yang terkikis oleh pengerjaan abrasi di

seluruh dunia sepanjang 200.000 kilometer.

Dasar laut, bukanlah merupakan dataran yng rata. Gunung berapi, pegunungan,

dataran, jurang dan lembah dapat ditemukan disini. Berdasarkan reliefnya, topografi dasar

laut dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu continental margin dan ocean basin.

a. Continental Margin

Continental margin adalah dasar laut yang berdekatan dengan benua. Lebih lanjut,

continental margin dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu continental

shelf,continental slope dan continental rise.

1) Continental shelf

Yaitu dasar laut yang berbatasan dengan benua, sehingga berhubungan

langsung dengan benua. Kemiringan lerengnya landai yaitu kurang dari 10 dengan

kedalaman kira-kira mencapai 130 meter. Lebih dari kedalaman tersebut dasar laut

turun secara tiba-tiba. Lebar continental shelf ini sangat bervariasi, hal ini antara lain

tergantung pada keadaan topografi. Pada pantai-pantai yang landai, continental

shelf dapat sangat lebar, sebaliknya pada pantai-pantai yang curam, continental

shelf dapat meliputi bagian dasar laut yang sempit. Continental shelf di Eropa Barat

meliputi dasar laut sejauh 250 km ke arah barat, continental shelf Argentina

mencapai 560 km. Tetapi di pantai Chili, continental shelf tersebut sangat sempit.

Beberapa bagian dari continental shelf ini tersayat oleh adanya jurang-jurang dan

trough-trough.

Page 9: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

8

2) Continental slope

Yaitu dasar laut yang terletak di bawah continental shelf. Kemiringan lerengnya

berkisar antara 2-50 dengan kedalaman berkisar antara 1400-3000 meter.

Continental slope bukanlah merupakan dasar laut yang rata. Pada bagian ini

terdapat jurang-jurang yang dalam yang disebut dengan sub marine canyon. Sub

marine canyon yang terdapat di continental slope california memilliki kedalaman

yang serupa dengan grand Canyon.

Gambar: Topografi dasar laut (http://www.britannica.com/science/continental-slope)

Diakses 23 Juli 2016

Continental shelf dan continental slope memiliki batuan dasar bersusun granit

sebagaimana batuan dasar continen. Inilah sebabnya, continental shelf dan

continental slope dianggap sebagian dari kontinen yang ada di dekatnya.

3) Continental Rise

Adalah bagian dasar laut yang lebih dalam daripada continental slope.

Kedalamannya berkisar antara 3000-4000 meter dengan kemiringan lereng kurang

0,50.

b. Ocean Basin

Ocean basin merupakan dasar laut dengan relatif yang sangat bervariasi. Disini di

jumpai kenampakan-kenampakan yang berupa abysal plain, trench, sub marine ridge,

seamount, dan guyot.

Page 10: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

9

1) Abysal Plain

Adalah merupakan dasar laut yang paling rata. Dataran ini merupakan bagian

terbesar dari topografi dasar laut. Di tempat-tempat tertentu, perbukitan muncul

pada dataran ini, perbukitan ini dinamakan abysal hill.

2) Trench / Trough

Adalah dasar laut yang sangat dalam, panjang dan sempit. Pada umumnya

terdapat di tepian kontinen sejajar dengan deretan pegunungan yang bersifat

vulkanik dan seismik seperti misalnya sirkum mediteran dan sirkum pasifik. Contoh

trench-trench yang terkenal, antara lain Puerto Rico trench ( 7850 m ), Peru – Chili

trench ( 8055 m ), dan Jepang trench ( 6940 m .

3) Sub Marine Ridge

Adalah pegunungan yang muncul dari dasar laut yang dalam. Pegunungan ini

seolah-olah memisahkan laut menjadi dua bagian. Sub marine ridge yang terdapat

ditengah-tengah samudra besar disebut mid oceanic ridge. Mid oceanic yang

terdapat di tengah-tengah samudra Hindia dinamakan Mid Indian ridge, di Samudra

Pasifik Mid Pasifik ridge, dan di samudra Atlantik dinamakan Mid Atlantik ridge.

Dibagian tengah mid oceanic ridge terdapat lembah patahan (rift valley) dan banyak

terdapat patahan yang memotonng secara tegak lurus jalur pegunungan tesebut.

Dibeberapa tempat, mid oceanic ridge ini dapat muncul sampai diatas permukaan

air laut, sehingga membentuk pulau-pulau kecil di tengah-tengah samudra yang luas.

Pulau-pulau Azores, Ascension, Tristan da Chunca dan pulau Bouvat, adalah

merupakan contoh dari pulau-pulau yang terbentuk dari mid oceanic ridge.

4) Seamount

Adalah gunung berapi yang muncul dasar laut dengan puncak yang berada

dibawah permukaan air laut. Jika puncak gunung berpi tersebut datar dinamakan

guyot.

Berdasarkan kedalamannya, dasar laut dibedakan sebagai berikut:

a) Zone Litoral

Page 11: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

10

Zone ini terletak dipantai, yaitu merupaka daerah yang terletak diantara permukaa air

laut pasang naik dan pasang surut.

b) Zone Neritik

Yaitu dasar laut sejak dari pantai sampai kedalaman sekitar 200 meter.

c) Zone Bathyal

Yaitu dasar laut yang berada pada kedalaman antara 200-1800 meter.

d) Zone Abysal

Yaitu dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1800 meter.

B. Sungai

Air sungai berasal dari curahan air hujan dari atmosfer yang jatuh dan mengalir

dipermukaan bumi membentuk saluran – saluran kecil yang selanjutnya bergabung menjadi

saluran yang lebi besar dan membentuk sungai. Daerah yang banyak hujan terdapat banyak

aliran sungai yang sekaligus membawa material batuan menuju ke laut. Berdasarkan

sumber airnya sungai dibedakan sebagai berikut.

a. Sungai yang airnya dari pencairan es dan salju

b. Sungai yang airnya dari hujan

c Sungai yang airnya dari pencairan es dan salju serta hujan

Sungai terdiri dari sungai induk dan anak-anak sungai yang membentuk sebuah sistem

yang disebut Daerah Aliran Sungai (DAS). Batas antara DAS satu dengan DAS yang lain

biasanya terdiri atas punggung gunung atau perbukitan. DAS merupakan daerah tangkapan

hujan atau catchment area. Makin besar DAS makin besar pula daya tampungnya. Hujan

yang jatuh di atas DAS, sebagian akan mengalami infiltrasi dan sebagian lagi akan mengalir

ke sungai-sungai. Bentuk DAS akan sangat menentukan karakteristik aliran sungai ketika

hujan. Bentuk DAS yang melingkar, ketika hujan aliran sungainya akan lebih cepat meluap

dibandingkan dengan DAS yang memanjang.

Page 12: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

11

Gambar: Darah Aliran Sungai (DAS) http://www.accdpa.org/conservation-solution-center/watershed/

Diakses 23 Juli 2016

Ada beberapa pola aliran sungai dalam DAS, yaitu sebagai berikut.

a) Dendritik, yaitu pola aliran yang menyerupai percabangan pohon dengan

percabangannya, Sebuah sungai induk mendapat aliran dari sejumlah anak sungai.

Percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang pada

wilayah yang memiliki batuan homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya

pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku yang

homogen.

b) Rectangular, yaitu pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk yang relatif

tegak lurus. Sungai ini mengalir pada daerah yang berstruktur patahan.

c) Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-

sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di

lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling

sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.

Page 13: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

12

d) Trellis, yaitu pola aliran dengan percabangan anak sungai dan sungai utama hampir

tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di sepanjang

lembah yang berstruktur sinklin/antiklin

e) Radial Sentrifugal, yaitu pola aliran sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik.

Pola aliran ini berkembang di daerah vulkan atau dome.

f) Radial Centripetal, yaitu pola aliran sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah.

Pola aliran ini berkembang di kaldera atau basin.

g) Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir

tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.

h) Pinnate, yaitu pola aliran yang anak-anak sungainya membentuk sudut lancip dengan

sungai induknya. Pola aliran ini ini biasanya terdapat perbukitan yang lerengnya terjal.

i) Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama,

melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst.

Gambar: Pola aliran sungai (http://wgbis.ces.iisc.ernet.in/energy/water/paper/ETR_23/chapter1.htm) Diakses 23 Juli 2016

Page 14: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

13

Berdasarkan debit airnya, sungai dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Sungai permanent, sungai yang airnya sepanjang tahun relative tetap. Contoh sungai

Kapuas, Sungai Musi, sungai Batanghari, dll.

b) Sungai periodic, sungai yang pada musim hujan airnya banyak sedang pada musim

kemarau airnya kecil. Contoh sungai Brantas, sungai Opak, sungai Bengawan Solo.

c) Sungai episodic. Sungai yang pada musim kemarau kering sedangkan pada musim

penghujan airnya banyak. Contoh sungai Loku Kalada di P. Sumba.

Berdasarkan Asal Kejadian atau Genesisnya, sungai dapat diklasifikasikan sebagai

berikut.

a) Sungai Konsekuen, sungai yang mengalir mengikuti arah lereng awal

b) Sungai subsekuen, sungai yang mengikuti dip batuan

c) Sungai obsekuen, sungai yang mengalir berlawanan dengan arah sungai konsekuen atau

berlawanan dengan arah DIP (kemiringan lapisan batuan) dan bermuara di sungai

subsekuen.

d) Sungai resekuen, sungai yang mengalir mengikuti arah dip dan bermuara di sungai

subsekuen.

e) Sungai insekuen, sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh lapisan batuan maupun

struktur geologi.

Berdasarkan Struktur Geologinya, sungai dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Sungai anteseden, sungai yang tetap mempertahankan arahnya walau ada struktur

gelogi yang melintang. Hal ini disebabkan karena kekuatan erosi lebih cepat dari pada

kecapatan pengangkatannya

b) Sungai Superposed, sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh

lapisan batuan yang menutupi formasi batuan.

C. Danau

Danau adalah suatu genangan air di sebuah ledokan besar/depresi di permukaan bumi

dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan laut. Ada danau yang airnya mengalir

keluar melalui sungai dan ada juga yang tidak memiliki tempat keluar (outlet). Keadaan ini

Page 15: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

14

makin lama mempengaruhi keadaan kadar garam air danau. Pada danau yang memilki jalan

keluar (outlet) dan airnya mengalir umumnya kadar garamnya rendah (tawar) sedangakan

pada danau yang tidak punya jalan keluar (outlet) dan airnya tidak mengalir, makin lama

kadar garamnya makin naik (air asin). Hal ini disebabkan garam yang memasuki danau

bertambah terus, tidak berkurang karena tidak mengalir sedangkan jumlah air dapat

berkurang melalui penguapan, sehingga kandungan garam persatuan volume makin lama

makin tinggi.

D. Air Tanah

Kerak bumi tidak semata-mata tersusun dari batuan yang benar-benar kompak dan

padat. Sebagian diantaranya ada yang berrongga dan berlubang-lubang. Pada batuan ini, air

dapat masuk dan meresap didalamnya. Air yang terdapat di dalam batuan dinamakan air

bawah tanah atau underground water. Pada rongga-rongga atau lubang-lubang batuan, air

bawah tanah dapat saling berhubungan dan kadang-kadang membentuk suatu aliran. Setiap

batuan memiliki susunan fisika dan kimia yang khas, akibatnya tidak ada dua jenis batuan

pun yang memiliki permeabilitas dan kapasitas terhadap air yang sama.

Permeabilitas dari suatu batuan adalah kemampuan batuan untuk menyerapa air.

Dalam hubungannya denga hal ini ada tiga macam jenis batuan yaitu, batuan permeabel,

semi permeabel, adalah batuan yang memiliki daya serap yang tinggi terhadap air. Batuan

sedimen yang tidak terkonsulidasi, seperti gravel, pasir dan lain-lain adalah merupakan

contoh batuan yang permeabel. Batuan yang semi permeabel memiliki daya serap yang

cukup terhadap air. contohnya loess, peat dan argillaceous sand. Sedangkan batuan

impermeabel adalah batuan yang daya serapnya sangat kecil sehingga sering disebut

batuan yang kedap air atau resisten. Contohnya adalah semua batuan kristalin tanpa belah,

lempung dan lain-lain.

Aspek lain yang penting pada batuan adalah kapasitas air atau moisture capacity, yaitu

kemampuan batuan untuk menyimpan air yang telah diserapnya. Dalam hubungannya

dengan hal ini batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1) Batuan dengan kapasitas tinggi, misalnya peat dan clyloam

Page 16: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

15

2) Batuan dengan kapasitas rendah, misalnnya loess, argillaceous sandstone dan

argillaceous sand.

3) Batuan yang tidak memiliki kapasitas, misalnya batuan beku. batuan sedimen yang

kompak dan juga batuan sedimen yang terdiri dari fragmen-fragmen lepas sperti

misalnya gravel.

Kapasitas batuan sangat tergantung dari ukuran rongga-rongga atau lubang-lubang

yang terdapat diantara partikel-partikel penyusunnya. Rongga-rongga dan penyusunya yang

halus menyebabkan batuan memiliki moisture capasity yang tinggi, tetapi memiliki

permeabilitas yang rendah.

Air bawah tanah dapat berasal dengan berbagai cara, yaitu dapat berasal dari infiltrasi

air hujan, salju yang mengalir dari magma, dan lain-lain. Di beberapa daerah,

terjadinya air bawah tanah tidak berasal dari infiltrasi. Air bawah tanah yang terdapat pada

tempat-tempat tertentu di gurun dengan kedalaman beberapa meter adalah permulaan

contoh dari hal ini. Di daerah gurun, curah hujan sangat kecil sekali sementara penguapan

sangat tinggi. Karena itu, air dapat terjadi dari pengembunan uap air secara langsung, baik

yang berasal dari atmosfer maupun udara yang ada di dalam tanah. Uap air yang dapat

dikandung udara jumlahnya sangat terbatas, yaitu dipengaruhi temperaturnya. Pada

temperatur yang tinggi, udara dapat mengandung uap air yang lebih banyak. Setiap satu

meter kubik udara pada temperatu 00C, udara jenuh dapat mengandung sebanyak 4,5 gram

air. Sedangkan 150C, uap air yang dikandungnya dapat mencapai 12,7 gram dan pada 350C

dapat mengandung 40,3 gram.

Biasanya udara berada dalam kedaan dibawah tingkat kejenuhannya. Demikian juga

dengan udara di gurun. Udara di gurun biasanya memiliki kelembaban relatif berkisar

antara 40-50%. Oleh karena itu pada temperatur 350C udara di gurun mengandung sekitar

20 gram air. Perbedaan temperatur antara siang dan malam hari di daerah gurun sangat

mencolok, yaitu pada siang hari temperatur sangat tinggi, sedang di malam hari

temperaturnya sangat rendah. Akibatnya, pada malam hari udara gurun akan berada di atas

titik jenuh. Kelebihan air yang dapat dikandung oleh udara di bebaskan dalam bentuk

embun dan jatuh ke tanah. Demikian juga denga udara yang berada dalam tanah, air yang di

Page 17: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

16

bebaskan langsung di serap oleh batuan. Proses ini terjadi secara berulangkali dalam jangka

waktu yang sangat lama, tanah akan menjadi basah dan air dapat meresap kedalam batuan.

Dengan cara demikian terbentuklah air bawah tanah di daerah gurun.

Erupsi vulkanik sering di ikuti oleh semburan uap air, hal ini merupakan dasar

pemikiran para ahli yang berpendapat bahwa magma didalam bumi mengandung uap air.

Jika magma menyusup dalam kerak bumi yang lebih dingin, uap air uap air yang dikandung

akan mengalami kondensasi dan memisahkan diri. Sehingga terbentuklah akumulasi air

yang mengandung berbagai gas dan mineral. Jika tetap berada di dalam kerak bumi, air

tersebut akan tetap panas dalam jangka waktu yang lama. Air yang berasal dari magma

dinamakan air magmatik (magmatic water) atau air muda (young water).

Air tanah dan air yang bersal dari air hujan dinamakan air vados. Banyaknya air hujan

atau salju yang dapat meresap kedalam tanah, antara lain dipengaruhi oleh permeabilitas

tanah, type vegetasi, topografi, posisi gradien dan keadaan musim. Keadaan air bawah

tanah, baik tempat terdapatnya maupun kualitasnya sangat bervariasi. Berdasarkan tempat

terdapatnya air bawah tanah dapat di bedakan menjadi tiga jenis, yaitu: soil waters, sub soil

waters, dan interstrata waters.

Soil waters, adalah air yang berada dalam lapisan tanah yaitu sampai kedalaman

beberapa kaki dari permukaan tanah. Air ini masih dipengaruhi oleh perubahan iklim, pada

musim panas temperaturnya akan naik sehingga mengalami penguapan secara intensif

sedang pada musim dingin air tersebut akan membeku. Pada waktu hujan, keadaan air

tanah sangat melimpah. Sehingga ditempat-tempat tertentu tanah menjadi jenuh dan

berubah menjadi lumpur.

Kualitas soil waters sangat bervariasi, di daerah arid penguapan terjadi sangat intensif,

akibatnya soil waters disini mengandung garam dan tersa asin. Jika tanah di daerah ini

kemudian kering akan dapat dijumpai adanya kristal-kristal garam. Sedang di daerah humid,

soil watersnya mengandung substansi organik yang berlimpah.

Di bawah soil waters terdapat sub soil waters. Sub soil waters ini di bagian bawah di

batasi oleh lapisan batuan yang resisten dan hampir merupakan batuan yang impermeabel.

Lapisan batuan ini dapat berupa tanah liat, skist dan lain-lain. Sub soil waters tidak

Page 18: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

17

mengalami perubahan temperatur yang besar sebagaimana soil water. Sub soil yang

terletak pada kedalaman beberapa meter dari permukaan tanah temperaturnya tidak

banyak mengalami perubahan. Pada musim dingin temperaturnya tidak banyak turun dan

tidak pernah mengalami pembekuan. Sedangkan pada musim panas temperaturnya juga

tidak banyak meningkat. Dengan demikian sub soil waters akan tetap dingin pada musim

panas dan tetap pada musim dingin.

Permukaan sub soil waters dinamakan water table. Kedalaman water table ini sangat

bervariasi, antara lain di pengaruhi oleh keadaan presifitasi, evapotranspirasi, infiltrasi,

kedalaman lapisan batuan kedap air dan lain-lain. Interstrata waters adalah air bawah tanah

yang terdapat antar lapisan batuan yang impermeabel, pada daerah yang memiliki struktur

sebagai sinklin, intersrata water ini dapat menyebabkan timbulnya sumber air artesis.

Gambar: Sumber air artesis

http://geograph88.blogspot.co.id/2013/05/profil-air-tanah.html, Diakses 13 Juni 2016

Temperatur air tanah tergantung pada kondisi batuan yang ada disekitarnya yaitu

litosfernya. Disamping itu juga dipengaruhi oleh kegiatan vulkanisme sehingga kadang –

kadang timbul sumber air panas dan gletser. Di antara peran yang sanggt penting yang

dilakukan air adalah penghancur secara universal. Jika waktu mencukupi, hampir semua

mineral secara umum di dalam lapisan kulit bumi dilarutkan ke dalam air. Mineral tersebut

Page 19: GEOGRAFI - sertifikasi.fkip.uns.ac.idsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan

18

merupakan padatan terlarut dari batuan/tanah, yang banyak kurang lebih2,75 miliard

ton/thn ditransformasikan oleh sungai menuju ke laut. Hal inilah yang bertanggung jawab

terhadap kadar garam air laut (sllinitas).

Salah satu efek dari kapasitas air yang sangat signifikan dalam hubunganya dengan

panas yang sangat besar adalah control dari lautan terhadap iklim di bumi. Lautan

mempunyai efek yang sangat kuat dalam menahan fluktualisasi suhu yang sangat ekstrem

di atas perbatasan antara daratan dan lautan dengan memindahkan panas yang sangat luar

biasa dari daerah hangat ke daerah dingin dengan arus.