gema utama>> indonesia >> figur >> gema indonesia...

16
GEMA GELORA www.partaigerindra.or.id TERBIT 16 HALAMAN/EDISI 30/TAHUN III/OKTOBER 2013 Indonesia Raya PATUK...! Benteng terakhir penegakan hukum, MK, jebol juga. Ketua MK Akil Mochtar ditangkap oleh KPK. Bukti, negara ini sudah kacau balau…. Karena ditolak, Ruhut Sitompul akhirnya mundur dari calon Ketua Komisi III DPR RI. Biar kesannya teraniaya, bisa dapat simpati…. BAHASA JATI DIRI BANGSA FIGUR >>13 GEMA UTAMA>>04 MURTI SARI DEWI Dari Silat ke Politik PRABOWO TURUN TANGAN SELAMATKAN WILFRIDA INDONESIA >>06 DIKLAT CALEG PARTAI GERINDRA Prabowo Subianto: Jadilah Pejuang Politik OLEH FADLI ZON Dalam wawancara eksklusif dengan stasiun televisi Al Jazeera yang bermarkas di Qatar, Prabowo yang disebut Al Jazeera sebagai sosok yang mungkin menjadi Presiden Indonesia berikutnya, berbicara tentang demokrasi di Indonesia, berbagai tuduhan terhadap dirinya, visi politiknya, dan masa depan negara Indonesia. Terkait tuduhan negatif yang sering mampir kepadanya, Prabowo memiliki jawaban. “Ketika Anda menjadi seorang prajurit di eselon tertinggi, Anda selalu akan dijadikan subjek tuduhan, pelemparan tanggung jawab, fitnah. Itulah risiko profesi Anda. Mereka dirancang untuk menghancurkan reputasi saya,” ucap mantan Pangkostrad itu. Mengenai demokrasi, Prabowo mengatakan, demokra- si di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. “Ada kesadaran untuk menuju demokrasi yang lebih baik. Tapi saat ini kita masih jauh dari hal itu. Masih banyak pem- bajakan demokrasi,” ujarnya. Pembajakan yang dimaksud adalah masih ada banyak kecurangan dalam pemilu. Misal- nya, politik uang yang berhasil mengiming-imingi para swing voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan. “Dari luar, demokrasi di Indonesia terlihat sukses. Tapi secara substansi masih jauh dari harapan. Masih banyak yang harus dicapai,” tutur pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu. Putra almarhum begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu melanjutkan. “Ini adalah ketiga kalinya saya akan ikut pemilihan umum. Saya telah bersaing dalam urusan politik selama 15 tahun. Jadi, setiap kali dukungan saya naik, tuduhan mulai berdatangan. Tapi masyarakat Indonesia tidak sebodoh itu. Anda tahu, itu sebabnya saya mendapatkan dukungan yang kuat.” t BUDI SUCAHYO BAHASA mempunyai peran sangat penting dalam menentukan karakter dan identitas sebuah bangsa. Karakter dan identitas ini membentuk jati diri yang akan membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain. Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Salah satu isi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928: “Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.” Anak-anak muda antara lain dari Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond berikrar tentang bahasa persatuan. Walaupun saat itu masyarakat Indonesia didominasi suku Jawa, dan orang-orang pemegang pengaruh kekuasaan sebagian besar berasal dari Jawa, namun yang dipilih menjadi bahasa persatuan justru bahasa Indonesia. Bukan bahasa Jawa atau Sunda. Tak ada Jawanisasi atau Sundanisasi. Berbeda misalnya dengan Rusia yang melakukan Rusifikasi terhadap suku-suku bangsa minoritas dalam negara Uni Soviet ketika itu. Tak heran, negara adidaya ini setelah 70 tahun akhirnya mengalami perpecahan. Hal ini menunjukkan para pendiri bangsa kita punya visi jauh ke depan. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi prioritas. Bahasa ikut menentukan proses pembentukan karakter dan pembangunan bangsa. Lebih dari itu, bahasa menyatukan segala perbedaan, merekatkan budaya yang beraneka ragam. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak dulu sudah dipakai sebagai lingua franca (bahasa perantara) di Kepulauan Nusantara dan juga hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara. Benteng pertahanan bahasa Melayu yang terkuat di dunia adalah Indonesia. Namun, bukan berarti bahasa Melayu tak mendapat ancaman. Kini, akibat globalisasi, penggunaannya mulai terpinggirkan oleh bahasa asing yang datang dari mancanegara, khususnya bahasa Inggris. Bahasa Inggris memang penting sebagai bahasa internasional. Tapi bahasa Indonesia seharusnya bisa menjadi bahasa internasional lainnya. Globalisasi ditandai meningkatnya interaksi antarmanusia secara ekonomi, politik dan sosial budaya melalui kecepatan teknologi terutama di sektor informasi dan komunikasi. Dalam kenyataannya, globalisasi menguntungkan yang kuat dan merugikan yang lemah. Dari sisi budaya, globalisasi menjadi saluran budaya “besar” merasuki media massa sampai ke rumah-rumah melalui televisi, internet, dan telepon genggam. Bangsa yang tak siap menghadapi globalisasi bisa kehilangan identitas budaya lokal. Adanya gejala Vickynisasi yang menjadi fenomena belakangan ini merupakan peringatan tentang kondisi bahasa kita yang memprihatinkan. Penggunaan bahasa Indonesia di berbagai tempat umum juga tak kalah menyedihkan. Nama bangunan, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, kompleks perumahan, taman, ataupun berbagai ruang publik lainnya sudah mulai beralih menggunakan bahasa asing. Wajah bahasa Indonesia semakin asing di negeri sendiri. Hal ini tak boleh terus dibiarkan terjadi. Jati diri keindonesiaan serta kedaulatan kita sebagai bangsa Indonesia bisa luntur, larut dalam arus budaya global. Mari gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dimulai dari diri sendiri, dan dimulai saat ini. t KETUA Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia adalah sosok yang memiliki karakter yang kuat. Prabowo bertekad menjadi pemimpin kuat yang dibutuhkan Indonesia itu. Bahkan, calon presiden (capres) dari Partai Gerindra ini disebut-sebut mirip dengan mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, dalam konteks sikapnya yang tegas. “Saya pikir seorang pemimpin harus kuat. Bagaimana Anda bisa menjadi pemimpin jika Anda tidak kuat? Anda harus memiliki karakter yang kuat. Anda harus memiliki integritas yang kuat. Anda harus memiliki keyakinan yang kuat dalam arti umum, dalam hal kejujuran,” kata Prabowo. “Bagaimana bisa Anda punya pemimpin yang lemah di mana saja di dunia? Saya pernah bertemu seorang gubernur yang sangat sukses dari salah satu provinsi kami dan dia mengatakan kepada saya: Prabowo, esensi kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal sehat Anda. Ini menjadi acuan saya,” ujar Prabowo dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis Al Jazeera, Veronica Pedrosa, di kediamannya bukit Hambalang, Bogor, pada Sabtu, 21 September 2013. Prabowo menyebut, pemimpin dunia yang memiliki karakter kuat seperti mantan Perdana Menteri Inggris Margaret atcher dan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. “Pemimpin itu harus kuat. Kuat karakter, integritas, keyakinan. Bagaimana bisa pemimpin lemah memimpin negara. Margaret atcher adalah contoh pemimpin yang kuat. Makanya disebut iron lady,” jelas Prabowo saat ditanya sosok pemimpin seperti apa yang dibutuhkan Indonesia. PEMIMPIN INDONESIA HARUS KUAT PRABOWO SUBIANTO FOTO DOK. ARSARI

Upload: dinhkien

Post on 10-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

G e m a

Gelora

www.partaigerindra.or.id

TerbiT 16 Halaman/edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

Indonesia Raya

paTuk...!Benteng terakhir penegakan hukum, MK, jebol juga.

Ketua MK Akil Mochtar ditangkap oleh KPK.Bukti, negara ini sudah kacau balau….

Karena ditolak, Ruhut Sitompul akhirnya mundur dari calon Ketua Komisi III DPR RI.

Biar kesannya teraniaya, bisa dapat simpati….

baHasa JaTi diri banGsa

FiGur >>13 Gema uTama>>04

murTi sari dewiDari Silat ke Politik

prabowo Turun TanGan selamaTkan wilFrida

indonesia >>06

diklaT CaleG parTai GerindraPrabowo Subianto: Jadilah Pejuang Politik

Oleh Fadli ZOn

Dalam wawancara eksklusif dengan stasiun televisi Al Jazeera yang bermarkas di Qatar, Prabowo yang disebut Al Jazeera sebagai sosok yang mungkin menjadi Presiden Indonesia berikutnya, berbicara tentang demokrasi di Indonesia, berbagai tuduhan terhadap dirinya, visi politiknya, dan masa depan negara Indonesia.

Terkait tuduhan negatif yang sering mampir kepadanya, Prabowo memiliki jawaban. “Ketika Anda menjadi seorang prajurit di eselon tertinggi, Anda selalu akan dijadikan subjek tuduhan, pelemparan tanggung jawab, fitnah. Itulah risiko profesi Anda. Mereka dirancang untuk menghancurkan reputasi saya,” ucap mantan Pangkostrad itu.

Mengenai demokrasi, Prabowo mengatakan, demokra­si di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. “Ada kesadaran untuk menuju demokrasi yang lebih baik. Tapi saat ini kita masih jauh dari hal itu. Masih banyak pem­bajakan demokrasi,” ujarnya. Pembajakan yang dimaksud adalah masih ada banyak kecurangan dalam pemilu. Misal­nya, politik uang yang berhasil mengiming­imingi para swing voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan.

“Dari luar, demokrasi di Indonesia terlihat sukses. Tapi secara substansi masih jauh dari harapan. Masih banyak yang harus dicapai,” tutur pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu.

Putra almarhum begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu melanjutkan. “Ini adalah ketiga kalinya saya akan ikut pemilihan umum. Saya telah bersaing dalam urusan politik selama 15 tahun. Jadi, setiap kali dukungan saya naik, tuduhan mulai berdatangan. Tapi masyarakat Indonesia tidak sebodoh itu. Anda tahu, itu sebabnya saya mendapatkan dukungan yang kuat.” t Budi SucahyO

BAhASA mempunyai peran sangat penting dalam menentukan karakter dan identitas sebuah bangsa. Karakter dan identitas ini membentuk jati diri yang akan membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain.

Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Salah satu isi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928: “Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.” Anak­anak muda antara lain dari Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond berikrar tentang bahasa persatuan.

Walaupun saat itu masyarakat Indonesia didominasi suku Jawa, dan orang­orang pemegang pengaruh kekuasaan sebagian besar berasal dari Jawa, namun yang dipilih menjadi bahasa persatuan justru bahasa Indonesia. Bukan bahasa Jawa atau Sunda. Tak ada Jawanisasi atau Sundanisasi. Berbeda misalnya dengan Rusia yang melakukan Rusifikasi terhadap suku­suku bangsa minoritas dalam negara Uni Soviet ketika itu. Tak heran, negara adidaya ini setelah 70 tahun akhirnya mengalami perpecahan.

hal ini menunjukkan para pendiri bangsa kita punya visi jauh ke depan. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi prioritas. Bahasa ikut menentukan proses pembentukan karakter dan pembangunan bangsa. Lebih dari itu, bahasa menyatukan segala perbedaan, merekatkan budaya yang beraneka ragam.

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak dulu sudah dipakai sebagai lingua franca (bahasa perantara) di Kepulauan Nusantara dan juga hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara. Benteng pertahanan bahasa Melayu yang terkuat di dunia adalah Indonesia.

Namun, bukan berarti bahasa Melayu tak mendapat ancaman. Kini, akibat globalisasi, penggunaannya mulai terpinggirkan oleh bahasa asing yang datang dari mancanegara, khususnya bahasa Inggris. Bahasa Inggris memang penting sebagai bahasa internasional. Tapi bahasa Indonesia seharusnya bisa menjadi bahasa internasional lainnya.

Globalisasi ditandai meningkatnya interaksi antarmanusia secara ekonomi, politik dan sosial budaya melalui kecepatan teknologi terutama di sektor informasi dan komunikasi. Dalam kenyataannya, globalisasi menguntungkan yang kuat dan merugikan yang lemah. Dari sisi budaya, globalisasi menjadi saluran budaya “besar” merasuki media massa sampai ke rumah­rumah melalui televisi, internet, dan telepon genggam. Bangsa yang tak siap menghadapi globalisasi bisa kehilangan identitas budaya lokal.

Adanya gejala Vickynisasi yang menjadi fenomena belakangan ini merupakan peringatan tentang kondisi bahasa kita yang memprihatinkan. Penggunaan bahasa Indonesia di berbagai tempat umum juga tak kalah menyedihkan. Nama bangunan, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, kompleks perumahan, taman, ataupun berbagai ruang publik lainnya sudah mulai beralih menggunakan bahasa asing. Wajah bahasa Indonesia semakin asing di negeri sendiri.

hal ini tak boleh terus dibiarkan terjadi. Jati diri keindonesiaan serta kedaulatan kita sebagai bangsa Indonesia bisa luntur, larut dalam arus budaya global. Mari gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dimulai dari diri sendiri, dan dimulai saat ini. t

KeTUA Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia adalah sosok yang memiliki karakter yang kuat. Prabowo bertekad menjadi pemimpin kuat yang dibutuhkan Indonesia itu. Bahkan, calon presiden (capres) dari Partai Gerindra ini disebut­sebut mirip dengan mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, dalam konteks sikapnya yang tegas.

“Saya pikir seorang pemimpin harus kuat. Bagaimana Anda bisa menjadi pemimpin jika Anda tidak kuat? Anda harus memiliki karakter yang kuat. Anda harus memiliki integritas yang kuat. Anda harus memiliki keyakinan yang kuat dalam arti umum, dalam hal kejujuran,” kata Prabowo.

“Bagaimana bisa Anda punya pemimpin yang lemah di mana saja di dunia? Saya pernah bertemu seorang gubernur yang sangat sukses dari salah satu provinsi kami dan dia mengatakan kepada saya: Prabowo, esensi kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal sehat Anda. Ini menjadi acuan saya,” ujar Prabowo dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis Al Jazeera, Veronica Pedrosa, di kediamannya bukit hambalang, Bogor, pada Sabtu, 21 September 2013.

Prabowo menyebut, pemimpin dunia yang memiliki karakter kuat seperti mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. “Pemimpin itu harus kuat. Kuat karakter, integritas, keyakinan. Bagaimana bisa pemimpin lemah memimpin negara. Margaret Thatcher adalah contoh pemimpin yang kuat. Makanya disebut iron lady,” jelas Prabowo saat ditanya sosok pemimpin seperti apa yang dibutuhkan Indonesia.

PemimPin indonesia Harus Kuat

Prabowo SubiantoFOtO dOk. arSari

Page 2: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

karikaTur :

Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin redaksi: Fadli Zon Wakil Pemimpin redaksi: M. Asrian Mirza dewan redaksi: Suhardi, Widjono Hardjanto, Ahmad Muzani, Martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, redaktur Pelaksana: Syahril Chilli redaktur: Budi Sucahyo, Helvi Moraza, Subuh Prabowo, Yong W Pati (Artistik), Mustafa Kemal (foto) Staf redaksi: Agustaman, Iman Firdaus, M. Budiono, Wahyu Mahardhika Sekretaris redaksi: Wendra Wizar riset: Hasby M Zamri, Website: Fadlun Ramadhany, Andi Nur Hamdi Sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim umum: Agung Budiarto, Ari Sobari Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 Telp.: 62-21 5785 3480 Fax.: 62-21 5785 2552

02 : suara rakyaT

Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.

deWan PimPinan PuSat Partai Gerindra

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160

Telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712

Email: [email protected]

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

iluStraSi SuSthantO

[email protected] atau [email protected] Gerindra @Gerindra

Sekretariat: Jl. Danau Jempang B II No. 13, Jakarta Pusat 10210 Indonesia Telepon: +6221 5790 6574 I Fax: +6221 5785 2552

[email protected] @Gerindra

www.partaigerindra.or.id

Idul Adha10 dzulHijaH 1434 H

Dari sekian banyak kandidat Capres, hanya Prabowo yang masih sedikit untuk beriklan atau membuat kegiatan­kegiatan yang tampil di media. Walaupun demikian, rating survei tetap Prabowo yang tertinggi. Saya yakin kalau Prabowo melakukan sosialisasi ke seluruh penjuru tanah air, maka tak satupun kandidat Capres yang mampu menandingi beliau. Sekaranglah saatnya Prabowo untuk “turun gunung” memanfaatkan beberapa bulan ke depan menjelang Pilpres.

Bravo Prabowo !!EDDY EDWARD

Jawa Barat

Jadilah Partai Modern

Saya adalah seorang kader Partai Gerindra dan telah punya KTA. Saya juga sering mengikuti kegiatan­kegiatan DPP Partai Gerindra karena dekat dari tempat tinggal saya. Di lain kesempatan, saya juga sering main dan berbincang­bincang dengan pengurus ataupun staf DPP Partai Gerindra.

Pertama, saya ingin mengutarakan bahwa saya sangat tertarik dengan ideologi Partai Gerindra dan di samping itu saya juga seorang pengagum Bapak Prabowo Subianto. Ada hal aneh menurut saya yang terungkap dari perbincangan dengan beberapa orang pengurus DPP Partai Gerindra. Sebagian besar mereka tidak tahu atau tidak

Mohon Materi Kampanye

Perkenalkan nama saya Giovanno Pattipawae, salah seorang Caleg DPRD Kota Jayapura. Dengan ini saya mohon bantuannya untuk dikirimkan beberapa materi untuk kampanye dalam bentuk file, diantaranya logo Partai Gerindra, bendera Gerindra yang sedang berkibar dan beberapa foto Pak Prabowo Subianto.

Semua gambar yang saya minta tersebut akan saya gunakan untuk keperluan promosi saya dan Partai Gerindra di Kota Jayapura. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

GIOVANNO PATTIPAWAE

Papua

Saatnya turun Gunung

Pilpres 2014 sudah dekat dan kandidat sudah mulai bermunculan. Baik yang sudah mengumumkan secara terang­terangan maupun yang melalui isyarat. Tampil lebih awal tentu lebih baik, karena banyak waktu untuk sosialisasi. Juga berkesempatan lebih luas membuat langkah­langkah yang mengundang simpati.

Di media­media setiap hari dan setiap saat kita lihat iklan­iklan atau kegiatan­kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan diri untuk Pilpres 2014. Bahkan sampai menteri pun tidak malu lagi untuk mencari pencitraan supaya bisa dilirik untuk Pilpres 2014.

bisa memastikan tentang informasi atau isu­isu yang sedang berkembang di internal maupun eksternal partai.

Juga saya pernah minta nomor kontak dari Caleg DPR RI Partai Gerindra untuk wilayah saya, tapi tidak bisa saya dapatkan di DPP Partai Gerindra. Awalnya saya coba minta ke staf sekretariat dan dari sekretariat saya dapat informasi kalau sekretariat tidak punya datanya. Data dipegang oleh SSI, begitu

saya tanyakan ke beberapa staf SSI, mereka bilang kalau mereka tidak mau memberikannya karena ini merupakan rahasia. Saya kaget, padahal dari awal sudah saya bilangin kalau saya seorang kader dan menunjukkan KTA dan niat saya tulus untuk membantu pemenangan caleg­caleg Gerindra di wilayah saya. Supaya semakin banyak caleg DPR RI yang lolos, maka akan semakin mudah untuk Pak Prabowo jadi Capres. Pantas saja beberapa

pengurus DPP tidak tahu informasi karena informasi itu disembunyikan.

Menurut saya, cobalah Partai Gerindra ini menjadi partai yang modern, partai yang menjadi bagian dari masyarakat sehingga semua masyarakat merasa memiliki Partai Gerindra.

AMIR HAMZAHJakarta

tidak Masuk DPS

Salam Indonesia Raya!Saya hasbullah dan

keluarga (4 orang) sudah mempunyai e­KTP tapi tidak terdaftar di DPS (Daftar Pemilih Sementara). Saya sudah lapor ke kantor Lurah Kampung Jao Padang, tapi nama saya tetap tidak masuk.

Dengan ini saya mohon kepada DPP Partai Gerindra untuk bisa membantu memperjuangkan nasib saya yang tidak terdaftar di DPS.

Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

HASBULLAH Sumatera Barat

Mengucapkan Selamat

Page 3: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

kolom : 03edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

Suara Koruptor bukan Suara rakyat

ilu

Str

aS

i yO

nG

W P

ati

ruhut SitoMPulOleh amran naSutiOn

(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra)

DeNGAN logatnya yang khas Ruhut Sitom­pul, politisi Partai Demokrat itu, berkata ke­pada wartawan yang mengerubutinya Kamis, 26 September lalu di kompleks DPR Senayan, Jakarta, “Nggak apa­apa, kan banyak orang yang kumpul kebo.’’ Pernyataan itu untuk menjawab pertanyaan gencar kepadanya ten­tang kumpul kebo yang ia praktikkan.

Ruhut betul. Banyak orang mempraktik­kan hidup seatap tanpa ikatan perkawinan. Yang jadi masalah kalau itu terjadi pada Ruhut Sitompul, seorang anggota DPR. Apalagi oleh Partai Demokrat Ruhut ditunjuk menjadi Ke­tua Komisi III DPR, antara lain, membidangi masalah hukum. Wajar kalau sejumlah rekan Ruhut di Komisi III berkeberatan dengan pe­nunjukan itu.

Betapa tidak? Juli 2011, Ruhut diadukan oleh istri atau teman kumpul kebonya, Anna Rudhiantiana Legawati, ke Mabes Polri, kare­na memalsukan dokumen, melakukan perzi­nahan, pemalsuan kasus perkawinan, beristri lebih dari satu tanpa izin istri pertama. Anna mengadu dengan didampingi pengacara ter­kenal hotman Paris hutapea.

Inti masalah yang diadukan itu, sudah bertahun­tahun Ruhut hidup bersama Anna Rudhiantiana Legawati. Tapi menurut versi Anna mereka sebenarnya telah menikah di Australia. Seorang anak lelaki telah lahir dari hasil hubungan itu. Belakangan Ruhut kawin

lagi dengan wanita lain tanpa sepengetahuan Anna.

Anehnya, meski sudah 2 tahun diadukan ke Mabes Polri sampai sekarang perkara itu tak pernah sampai pengadilan. Dapat diduga hal itu terjadi berkat hubungan Ruhut selaku anggota Komisi III yang bermitra dengan ke­polisian. Apalagi Ruhut adalah tokoh Partai Demokrat, partai yang sedang berkuasa. ‘’Dia jadi anggota saja kasus saya mandeg. Apalagi kalau dia dilantik jadi Ketua Komisi III, be­sok perkara saya akan di­SP3 (dihentikan),’’ kata Anna.

Pada hari itu, Kamis, 26 September 2013, Anna datang ke Komisi III bersama putranya dan pengacara hotman Paris hutapea, guna melaporkan Ruhut. Selain itu, kasus ini juga sudah dibahas di Badan Kehormatan DPR. Institusi penjaga etik di DPR itu telah mem­berikan surat peringatan kepada Ruhut.

Itulah sebabnya Ruhut Sitompul gagal dilantik menjadi Ketua Komisi III DPR 24 September lalu. Dia memang diusulkan Frak­si Demokrat untuk jabatan itu. Tapi sejumlah anggota Komisi III keberatan karena berbagai kasus Ruhut.

Memang begitu seseorang menjadi pejabat publik dia harus bebas dari masalah, termasuk masalah rumah tangga. Berbagai peristiwa di Amerika Serikat bisa menjadi contoh. Di ne­geri itu orang bebas melakukan apa saja asal

Lewinsky, mengaku punya hubungan gelap dengan Presiden Clinton. Amerika pun betul­betul heboh, terutama saat Clinton diperiksa di depan Senat. Monica yang menjadi saksi menjelaskan secara terbuka apa yang dia la­kukan bersama sang Presiden. Dan itu kemu­dian diliput media massa, termasuk televisi.

Nama Bill Clinton hancur meski bela­kangan Senat menyatakan dia tak bersalah. Yang pasti sampai masa jabatannya sebagai Presiden berakhir, Clinton tampak sudah ke­hilangan semangat. t

iluS

tra

Si yO

nG

W Pati

Partai Demokrat mencalonkan ruhut menjadi Ketua Komisi iii DPr-ri. tapi banyak orang keberatan. Mengapa?

tak mengganggu orang lain. Tapi begitu orang itu menjadi pejabat publik lain lagi ceritanya.

Itulah sebabnya belum lama ini negeri itu hiruk­pikuk ketika terbongkar seorang senator pernah mengunjungi rumah pela­curan. Seorang tokoh pernah menggagalkan pencalonan dirinya sebagai Presiden setelah hubu ngan gelapnya dengan seorang wanita dibongkar media.

Masih ingat skandal Presiden Bill Clinton di pengujung 1990­an? Ketika itu seorang gadis yang bekerja di Gedung Putih, Monica

TAhUN 2013 disebut sebagai tahun politik, oleh karena mendekati tahun 2014 sebagai tahun pelaksanaan pemilihan umum di In­donesia. Di tahun politik ini seluruh partai politik peserta pemilu semakin giat dan berse­mangat untuk menarik simpati dan keperca­yaan rakyat, melaksanakan kerja­kerja politik termasuk kerja pencitraan partai dan calon legislatif ataupun calon presiden. Penggunaan kata­kata yang menarik, mudah diingat diser­tai makna yang dalam dan luas sudah menjadi keharusan.

Partai Gerindra misalnya, menggunakan Gerindra Menang, Prabowo Presiden, Indonesia Jaya. Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa Indonesia akan maju dan berjaya di bawah

kepemimpinan Prabowo Subianto, dan apa­bila menginginkan Prabowo menjadi Presi­den harus memilih dan memenangkan Partai Gerindra, satu­satunya partai politik yang telah mencalonkan Prabowo sebagai Presiden 2014.

Gerindra juga menggunakan Kalau Bukan Kita Siapa Lagi, Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi. Secara sederhana kader dan simpatisan mengartikan bahwa pemilu 2014 adalah mo­mentum perubahan di Indonesia. Kalau tidak kapan lagi, dan agen­agen perubahnya adalah Caleg Gerindra dan Prabowo Subianto yang serius dan tegas dalam hal pemberantasan korupsi. Telah terbukti pula memperjuang­kan kebenaran dan kesejahteraan rakyat, serta

memiliki program­program ekonomi kerak­yatan yang jelas untuk pembangunan Indo­nesia. Kalau bukan Gerindra dan Prabowo Subianto siapa lagi?

Penggunaan kata­kata seperti itu sebagai bagian dari teknik­teknik berkomunikasi atau upaya untuk menyederhanakan konsep jati diri partai, visi partai, program partai, dan komitmen partai ke dalam kata atau kalimat sederhana yang akan dengan mudah diterima, dimengerti dan diingat oleh masyarakat. Te­tapi perlu dipahami bahwa kata­kata atau ka­limat yang menarik seperti ini bisa menjadi bumerang atau senjata yang akan menyerang balik apabila ternyata partai atau pengguna cenderung untuk tidak sama atau justru ke­balikan dari konsep­konsep mulia yang ingin disampaikan.

Sebut saja Partai Golkar dengan slogan Suara Golkar Suara Rakyat, barangkali mak­sudnya adalah apa yang disuarakan atau diper­juangkan partai adalah merupakan keinginan dan suara dari rakyat. Sangat mulia makna yang ingin disampaikan. Kalimatnya sederha­na atau mudah dimengerti, ada nama peng­guna dalam kalimat, yaitu Golkar dan mudah

melki m. SuaWah

(Ketua Tim Komunikasi DPD Gerindra Sulawesi Utara)

diingat karena hanya empat kata. Sederhana dan efektif. Tetapi dengan terbongkarnya kasus­kasus korupsi di Indonesia yang sangat mengerikan dan menyedihkan masyarakat, para terduga atau tersangka yang tertangkap tangan KPK terkait dengan Partai Golkar, mi­salnya Akil Mochtar, Ketua Mahkamah Kon­stitusi, pernah menjadi Anggota DPR­RI dari Golkar serta para tersangka lain juga terkait dengan Golkar. Misalnya di Provinsi Sulawesi Utara beberapa bupati dan wali kota yang di­tangkap karena kasus korupsi adalah para ke­tua Golkar. Ini semua akan membuat rakyat antipati karena dianggap maksud dan makna yang ingin dibangun lewat slogan Suara Gol-kar Suara Rakyat terbalik 180 derajat dengan kenyataan di lapangan.

Masyarakat tidak akan terima “suara”nya diidentikkan dengan suara partai yang kader­kadernya terlibat kasus korupsi dan tidak memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Ke­tidaksukaan masyarakat terhadap partai ini, slogan yang seharusnya menarik dan efektif bisa menjadi sangat kontraproduktif, karena suara para koruptor sama sekali bukan suara rakyat. t

jangan jual

suara kami

koruptor=

Dzolim

Suara kamiSuara hati

jangan Kau Khianati Kami

Page 4: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

04 : Gema uTama

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berupaya membebaskan seorang Tenaga

Kerja Wanita (TKW) Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati di Malaysia. Langkah Prabowo

Subianto ini patut diapresiasi bangsa Indonesia.

Oleh Budi SucahyO

ancaman hukuman mati tki di malaySia

Prabowo turun tangan Selamatkan wilfrida

FOtO-FOtO iStimeWa

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

KeTUA Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mene­pati janjinya untuk hadir dalam sidang Wilfrida Soik, tenaga kerja Indonesia (TKI), di Mahkamah Tinggi Kota Bharu, Kelantan, Senin 30 September 2013. Mengenakan jas hitam dengan dasi merah, Pra­bowo Subianto didampingi Duta Besar herman Prayitno. hadir juga orang tua Wilfrida, Rikardus Mau dan Maria Kolo.

Kehadiran Prabowo Subianto merupakan wujud perjuangannya untuk menyelamatkan Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati. Gadis yang kini berusia 17 tahun didakwa membunuh majikan pe­rempuannya, Yeap Seok Pen, di Kampung Lubuk Tapah, Pasir Mas pada 7 Desember 2010. Se­jak ditahan di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. warga negara Indonesia (WNI) itu tidak menda­patkan upaya hukum maksimal dari pemerintah Indonesia.

Tan Sri Muhammad Shafee, tangan kanan Perdana Menteri Malaysia, Najib bin Tun haji Abdul Razak (Najib Razak). Prabowo tergerak menolong TKW itu karena banyak kalangan petinggi di Malaysia me­rupakan teman kecilnya. Semasa kecil, Prabowo bersekolah di seko­lah dasar Victoria School di Kuala Lumpur saat mengikuti ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, tinggal di Malaysia.

Tak hanya itu, Prabowo juga memiliki hubungan yang sangat baik dengan PM Malaysia, Na­jib Razak, karena ayah Najib, Tun Abdul Razak bin hussein Al haj adalah kawan karib ayah Prabowo. Dengan hubungan yang baik terse­but, Prabowo berupaya menolong Wilfrida. Tidak hanya sampai di situ, untuk membebaskan Wilfrida dari ancaman hukum mati, Prabo­wo juga menemui banyak pejabat Malaysia lainnya.

Pada Sabtu siang, 14 Septem­

nya, masih perlu bantuan nggak, karena saya juga tidak ingin me­langkahi pihak­pihak yang sudah memberi bantuan, termasuk pe­merintah. Dia jawab perlu, maka kita bantu,” kata Prabowo.

Dalam pertemuan itu, Wilfrida bercerita kepada Prabowo bahwa ia tidak pernah sengaja atau be­rencana membunuh majikan pe­rempuannya. Wilfrida yang juga korban perdagangan manusia yang kemudian dipekerjakan di Malaysia ini mengaku, kerap disiksa majikan­nya. Pada saat hari nahas kejadian, Wilfrida yang saat itu berusia 14 tahun terus dipukuli majikannya. Tanpa sengaja, ia meraih pisau da­pur dan entah bagaimana tahu­tahu pisau tersebut menusuk majikannya hingga tewas.

Perjuangan untuk menyelamat­kan Wilfrida Soik, berbuah ma­nis. Paling tidak untuk sementara waktu. Majelis hakim memutuskan menunda sidang putusan sela untuk memberi kesempatan pengacara Wilfrida menyusun pembelaan. “Keputusan hakim cukup memberi harapan,” ujar Prabowo kepada war­tawan usai mengikuti sidang.

Dalam sidang yang dimulai pukul 11.00 waktu setempat dan dipimpin hakim tunggal Ahmad Zaidi, pengacara Tan Sri Muham­mad Shafee Abdullah mengajukan permohonan yaitu penundaan pu­tusan, pengetesan tulang untuk menentukan umur Wilfrida, dan permintaan rekaman jalannya si­dang selama ini.

hakim kemudian memberikan kesempatan kepada jaksa untuk menyampaikan tanggapan. Jaksa tak keberatan. Pembelaan Shafee ber­hasil. hakim memutuskan untuk mengabulkan seluruh permintaan pengacara kondang Malaysia itu. Sidang akhirnya ditunda satu bu­lan, hingga 17 November 2013. Tim pembela Wilfrida dipersilakan

menyiapkan pembelaan ulang dan kembali menghadirkan saksi me­ringankan.

Prabowo berharap, Wilfrida dapat dibebaskan. “Targetnya jelas, kita ingin Wilfrida dibebaskan,” katanya. Prabowo mengatakan, akan mengawal kasus ini sampai selesai. Dia tidak bisa menjanjikan untuk selalu hadir di persidangan, namun memastikan akan terus memberi perhatian.

Meski telah menunjukkan usaha sungguh­sungguh, Prabowo menya­dari tetap akan ada pihak yang ber­prasangka negatif, menganggap usa­hanya sebagai bagian dari pencitraan menjelang Pemilu 2014. Namun dia tidak peduli. “Saya heran, kenapa masih ada yang berpikir negatif. Pa­dahal ini menyangkut nyawa anak bangsa. Tapi kalau memang ini di­anggap pencitraan, maka saya ber­harap banyak tokoh lain yang mela­kukan pencitraan sama seperti yang saya lakukan. Agar banyak TKI kita yang bisa diselamatkan,” kata capres Partai Gerindra ini.

Bukan kali ini Prabowo mem­bantu TKI yang terjerat kasus hukum. Sebelumnya, pada Janu­ari 2012, Prabowo telah membantu memulangkan 300 TKI tanpa do­kumen dari Jordania yang keleleran tidak terurus KBRI Jordania. Pe­mulangan TKI dilakukan Prabowo dengan memanfaatkan hubungan baiknya dengan Raja Jordania.

apresiasi tinggi

Anggota DPR Komisi IX yang membidangi masalah ketenagaker­jaan, Supriyatno, melihat apa yang dilakukan Prabowo Subianto itu sebagai upaya yang luar biasa ter­hadap persoalan TKI. Selama ini, pemerintah tidak secara kompre­hensif menyelesaikan masalah TKI, melainkan hanya kasus per kasus. Sementara jumlah kasus yang di­

hadapi TKI semakin banyak dan beragam. “Penyelesaian masalah TKI oleh pemerintah tidak pernah tuntas,” kata anggota Fraksi Partai Gerindra ini.

Menurut Supriyatno, langkah Prabowo Subianto untuk memban­tu membebaskan seorang TKI yang terancam hukuman mati harus dia­presiasi oleh bangsa Indonesia. “Ini adalah persoalan kemanusiaan ke­tika nyawa seorang anak bangsa te­rancam. Namun, pemerintah tidak memberikan perhatian serius ter­hadap masalah ini,” ujarnya kepada Gema Indonesia Raya. hanya Partai Gerindra, melalui Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto, satu­satunya partai yang turun langsung membebaskan TKI bermasalah. Ini merupakan wujud perhatian Pra­bowo Subianto dengan tenaga dan dana sendiri berupaya untuk mem­bebaskan TKI bermasalah.

Supriyatno melanjutkan, bu­kan kali ini saja perhatian Prabowo Su bianto terhadap masalah TKI. Tahun 2012, Prabowo juga me­mulangkan 400 TKI yang terlantar di Jordania. “Saya diperintahkan untuk memulangkan para TKI itu, termasuk juga TKI yang terkena ka­sus hukum. Ini tidak mudah. Tetapi dengan pendekatan Prabowo pada Raja Jordania, kita berhasil memu­langkan para TKI itu,” ujarnya.

Menanggapi suara­suara mi­ring yang menyebutkan langkah Prabowo Subianto membebaskan Wilfrida sebagai aksi politik men­jelang Pemilu 2014, Supriyatno menyebutkan, banyak partai lain yang cemburu kemudian memen­garuhi LSM­LSM. “Seolah­olah langkah Prabowo adalah pencitraan menjelang Pemilu 2014. Padahal ini adalah masalah kemanusiaan. Ti­dak patut dicurigai. Prabowo telah melakukan langkah nyata daripada cuma bicara di media. Ini sangat luar biasa,” katanya. t

Prabowo mengaku pertama kali mendengar kasus Wilfrida dari ka­der Gerindra Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal September 2013. Prabowo langsung bergerak cepat.

Pada Jumat, 13 September 2013, menggunakan pesawat pri­badi, Prabowo terbang ke Malaysia untuk membantu Wilfrida agar lo­los dari jeratan hukuman mati. Tiba di Subang Airport, Kuala Lumpur, Jumat Sore, Prabowo disambut Jas­bir Chal, seorang pengusaha Malay­sia yang juga sahabatnya sejak kecil.

Pada Jumat malam, Prabowo mengadakan pertemuan dengan

ber 2013, Prabowo Subianto ber­hasil menemui Wilfrida. Didam­pingi Tan Sri Mohammad Shafee Abdullah yang juga pakar hukum terkemuka di Malaysia dan Tanya Scavetti, pengacara wanita ketu­runan Australia – Italia yang juga asisten Tan Sri, Prabowo Subianto diperbolehkan menjenguk Wilfrida di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Wilfrida sangat terkejut mendapat kunjungan itu. Apalagi sejak ditahan tahun 2010, belum ada satu pun pejabat dari Indonesia atau KBRI yang menengoknya.

“Dalam pertemuan itu saya ta­

Prabowo Subianto saat menemui Wilfrida di penjara Malaysia.

Prabowo Subianto bertemu dengan kedua orang tua Wilfrida.

Page 5: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013: 05

FOtO iStimeWa

Partai Gerindra dan Prabowo Subianto sudah lama concern pada masalah­masalah kemanusiaan, perdagangan manusia, dan perbudakan modern serta berbagai masalah sosial di sekitarnya.

Oleh Budi SucahyO

Partai Gerindra Concern pada Perdagangan Manusia

KeDATANGAN Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Malaysia pada 13 Sep­tember 2013 untuk membebaskan Wilfrida Soik, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang te­rancam hukuman mati mendapat perhatian luas dari dalam negeri. Partai Gerindra menegaskan bahwa kedatangan Prabowo Subianto ke Malaysia sebagai salah satu bentuk kemanusiaan guna membantu sela­matkan Wilfrida Soik.

Banyak kalangan mengapresiasi langkah Prabowo Subianto sebagai bentuk perhatian terhadap masalah kemanusiaan. Namun, ada segelin­tir orang yang mencibir langkah – yang dilakukan dengan penuh ketu­lusan itu ­­ dengan mengkaitkannya pada masalah politik. Salah satunya, pernyataan sinis itu datang dari Di­rektur Migrant Care Anis hidayah.

Dengan nyinyir Anis hidayah menyebutkan, langkah Prabowo dalam kasus Wilfrida dapat meng­ganggu proses hukum yang sedang berjalan. Alasannya, karena tanpa koordinasi dengan pemerintah In­donesia. Dia juga menyebutkan bahwa langkah Prabowo meru­pakan aksi politik jelang Pemilu 2014. Sungguh aneh, masih ada saja komentar negatif dikala ada anak bangsa yang terpanggil untuk memberikan bantuan kepada anak bangsa lain yang sedang menunggu nasib di negeri jiran itu.

hashim Djojohadikusumo, sebagai anggota masyarakat dan sekaligus sebagai keluarga terdekat dari Prabowo Subianto menyatakan keberatan atas tudingan Direktur Migrant Care itu. Ia menyatakan bahwa keluarga Prabowo Subianto telah lama peduli pada masalah per­dagangan manusia.

“Masalah­masalah kemanu­siaan, perdagangan manusia, dan perbudakan modern serta berbagai permasalah sosial di sekitarnya su­dah sangat lama menjadi perhatian dan kepedulian Partai Gerindra di mana Prabowo Subianto men­jadi Ketua Dewan Pembina,” kata hashim Djojohadikusumo dalam keterangan tertulisnya pada Rabu 18 September 2013.

Menurut hashim, kepedulian terhadap masalah kemanusiaan serta upaya melawan perdagangan manusia merupakan salah satu ma­salah yang memperoleh perhatian Prabowo dan keluarga besar Djo­hadikusumo sejak bertahun­tahun. Berbagai kegiatan pendampingan mengatasi masalah hukum yang timbul di tengah­tengah ketena­gakerjaan Indonesia sudah lama menjadi aktivitas Partai Gerindra, Prabowo, dan keluarga Djojohadi­kusumo.

hashim menyebutkan, sebuah pertemuan internasional yang di­selenggarakan oleh wadah yayasan yang dimpimpin Anie hashim Djo­johadikusumo pada Maret 2011. Pertemuan itu membangun jarin­gan melawan perdagangan manusia secara global.

Selain itu, Anie hashim Djo­johadikusumo dan hashim Djo­johadikusumo telah lama menjadi pendukung dana untuk Maiti Ne­pal, pimpinan Arunadha Koirala (CNN hero 2010), juga Visayan Forum pimpinan Cecilia Oebanda (Filipina) bagi upaya melawan per­dagangan manusia secara global.

“Prabowo Subianto juga terli­bat dalam pendampingan dan pe­mulangan 300 TKI dari Jordania pada Januari 2012. Tidak hanya itu, Partai Gerindra cabang Malaysia, di awal tahun 2013 ini telah ikut men­

dampingi pemulangan 300 TKI dari Malaysia,” sebutnya.

“Dan perlu diketahui, Wilfrida adalah korban dari kasus perda­gangan manusia. Karena dia masuk ke negeri jiran dengan paspor palsu ketika berusia 14 tahun, dan kemu­dian sekarang terlibat kasus hukum yang mengakibatkan ancaman hu­

kuman mati bagi yang bersangkut­nya,” lanjutnya.

hashim menambahkan, keda­tangan Prabowo Subianto untuk membantu Wilfrida yang sudah dipenjara sejak 2010 justru karena sampai saat ini Wilfrida belum mendapatkan upaya hukum maksi­mal. Bahkan pemerintah Indonesia

juga tak terlihat membantu Wilfrida dengan serius.

Ia dengan tegas menyatakan, pernyataan Direktur Migrant Care Anis hidayah sama sekali tidak ber­dasarkan kebenaran dan kenyataan yang ada. “Untuk itu saya mengim­bau semua pihak untuk selalu was­pada dan tidak menjadikan masalah kemanusiaan menjadi objek politik belaka”.

“Sudah saatnya ketika bangsa ini menghadapi berbagai persoalan besar menyangkut masalah­masalah kemanusiaan, justru harus saling mendukung untuk peduli terhadap sesama warga negara Indonesia di manapun berada. Ini masalah siapa yang harus dibantu, bukan siapa yang memberikan bantuan, yang penting demi menjaga harkat bang­sa Indonesia.” t

WAKIL Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menyatakan, saat ini Partai Gerindra adalah satu­satunya partai yang memberi perhatian khusus mengenai upaya melawan perdagangan manusia, dengan berupaya aktif membangun kesadaran publik tentang isu perdagangan manusia dan masalah di sekitarnya.

hal itu ditunjukkan dengan upaya­upaya konkret seperti penyelenggaraan serangkaian diskusi publik untuk mendesak pemerintah Indonesia memiliki Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Juklak TPPO). Fraksi Partai Gerindra bersama Yayasan Parinama Astha, pimpinan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, sudah menyelenggarakan diskusi publik itu pada 13 Juni 2013, dan akan melaksanakan hal yang sama pada 17 Oktober 2013.

Pada diskusi publik 13 Juni 2013 lalu, hashim menegaskan, Partai Gerindra menyatakan perang terhadap perdagangan orang dan perbudakan modern yang masih terjadi di Indonesia ataupun dialami warga negara Indonesia di luar negeri. “Saya prihatin, ternyata Indonesia termasuk negara terbesar di dunia soal perdagangan orang ilegal. Indonesia tempat transit dari negara­negara lain. Ini sangat memalukan dan bertentangan dengan rasa keadilan,” kata hashim kala diskusi publik Fraksi Partai Gerindra bertema “Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Perdagangan Orang” yang berlangsung di ruang Banggar DPR RI Senayan.

Menurut hashim, perdagangan manusia merupakan kejahatan kemanusiaan yang bertentangan

dengan Pancasila. Perdagangan manusia justru berbanding terbalik dengan cita­cita kemerdekaan Indonesia yang bertujuan memberi rasa kemanusiaan, kedamaian, dan kesejahteraan rakyat. “Membiarkan perdagangan manusia yang tidak tertangani serius merupakan pembiaran terjadinya kejahatan bagi kemanusiaan dan itu melanggar nilai­nilai Pancasila,” ujarnya.

Data trafficking in person report 2012 menyebutkan, lebih dari 1,6 juta pekerja ilegal asal Indonesia bekerja di luar negeri. Berdasarkan data itu, 69% pekerja ilegal asal Indonesia di antaranya adalah perempuan, bahkan masih banyak anak­anak. Sebagian di antara mereka dipekerjakan secara eksploitatif sebagai tenaga seks. “Data itu menunjukkan Indonesia menjadi salah satu wisata seks di dunia. Dan itu sangat memalukan,” katanya.

Untuk memerangi perdagangan manusia, hashim mengimbau agar Fraksi Partai Gerindra DPR RI berperan aktif sekaligus menjadi ujung tombak. “Fraksi Gerindra ingin menjadi ujung tombak. Kita damping pemerintah dan alat penegak hukum. Saya harapkan semua partai dan unsur pemerintah peduli akan hal ini. Siapa saja di partai politik harus bertindak,” katanya saat itu.

Selain menyelenggarakan diskusi publik, Partai Gerindra juga memasukkan upaya membasmi peredaran dan penyalahgunaan narkoba dengan hukuman berat dalam salah satu prioritas dari enam Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra yang belum lama ini diluncurkan. t

melawan Perdagangan manusia

Page 6: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

06 : indonesia

Menghadapi Pemilu legislatif 2014, Partai Gerindra mengadakan pembekalan kepada para calon legislatif. Pembekalan berupa pendidikan dan pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan para caleg Partai Gerindra.

Oleh Budi SucahyO

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

diklat caleG Partai Gerindra

Prabowo Subianto: Jadilah Pejuang Politik

gor. Selama seminggu itu pula para caleg DPR RI itu mendapat pendi­dikan dan pelatihan (Diklat).

Spanduk besar itu merupakan pesan kepada para Caleg. Mak­sudnya, bila para caleg ragu­ragu mengikuti pendidikan dan pela­tihan yang diselenggarakan DPP Partai Gerindra dipersilakan untuk mengundurkan diri dan pulang ke daerahnya. Pesan itu pula yang di­sampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ketika membuka Diklat tersebut.

Prabowo Subianto juga berpesan kepada para caleg agar jangan hanya menjadi politikus, melainkan jadi­lah pejuang politik. “Jika ada caleg yang tidak setia dan meng khianati

rakyat Indonesia maka partai Gerin­dra tidak akan ragu­ragu untuk me­mecatnya,” ujar Prabowo.

Dengan ungkapan yang lebih je­las dan tegas lagi, Parbowo berkata: “Jika masih ada caleg partai Gerin­dra yang masih ragu­ragu dengan garis perjuangan partai Gerindra untuk rakyat, silakan pulang seka­rang juga.”

Mantan Danjen Kopassus itu juga menyampaikan pesan kepada para caleg, jika ragu akan kemam­puan diri untuk tidak korupsi, untuk selalu setia kepada rakyat, lebih baik mengundurkan diri dari sekarang. “Karena kalau nanti di antara saudara kedapatan korupsi, maka Prabowo Subianto tidak akan

ragu untuk memberikan hukuman terberat yang saudara akan sesali se­umur hidup,” katanya.

Menghadapi pemilu legislatif yang kurang dari setahun lagi, par­tai Gerindra memang sedang me­lakukan berbagai persiapan untuk meraih hasil yang maksimal. Salah satu cara adalah dengan menyeleng­garakan pendidikan dan pelatihan pada para caleg itu.

Ketua Diklat Caleg, edhy Pra­bowo mengatakan bahwa Diklat caleg DPR Partai Gerindra ini ber­tujuan untuk mempersiapkan caleg dalam menghadapi Pemilu 2014. “Diklat ini dilaksanakan untuk menanamkan semangat juang, ke­disiplinan, kerjasama, dan kekom­pakan seluruh calon anggota DPR Partai Gerindra,” kata edhy Prabo­wo yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

edhy menambahkan, dalam Diklat ini para caleg diberi pema­haman tentang tujuan, sasaran, dan strategi pemenangan Partai Gerin­dra pada Pemilu legislatif 2014. “Diklat ini juga memberikan be­

kal pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan calon anggota DPR dalam rangka pemenangan Partai Gerindra di Pe­milu 2014,” ujarnya.

Diklat untuk para caleg Partai Gerindra dibagi atas dua angkatan. Angkatan I, berlangsung pada 22 – 27 September 2014 diikuti caleg dari daerah pemilihan di provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Riau, Lam­pung, DKI, Jawa Barat, Jawa Ten­gah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Papua, dan Papua Barat.

Sedangkan Diklat Angkatan II berlangsung pada 29 Septem­ber – 4 Oktober 2013 diikuti caleg dari daerah pemilihan di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung. t

“RAGU-RAGU, pulang sekarang juga”. Begitu kata­kata sebuah span­duk besar membentang di sisi la­pangan. Para calon legislatif (caleg) Partai Gerindra berbaris rapi. Me­reka mengenakan t-shirt berwarna merah dan celana putih. Sebelum memulai pelatihan, para caleg ini mengikuti upacara (apel) dipimpin inspektur upacara Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

hari Minggu, 22 September 2012, para caleg Partai Gerindra mengikuti pembekalan untuk meng­hadapi Pemilu Legislatif 2014. Sela­ma satu minggu, 22 – 27 September 2014, pembekalan itu berlangsung di kawasan kaki Gunung Salak, Bo­

Impor bahan pangan terus

meningkat setiap tahun. Banyak

kesempatan hilang karena proses

bertele­tele.

Oleh iman FirdauS

Sadar SuBaGyO:

indonesia Kehilangan Kemandirian

hAL yang nyaris tidak bisa dihapus dari pemerintahan saat ini adalah melakukan impor, termasuk impor bahan pangan. Alasan yang digu­nakan pemerintah, impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menstabilkan harga sehingga konsumen mendapatkan barang dengan harga terjangkau. “Kebi­jakan impor kita lakukan terutama jika ada komoditi tertentu yang langka di pasaran, dan harga me­

lambung sehingga tidak terjangkau masyarakat. Jadi importasi dilaku­kan supaya harga komoditi itu bisa terjangkau masyarakat,” kata Men­teri Perdagangan Gita Wirjawan.

Namun yang menjadi persoalan, kebijakan itu justru dilakukan tanpa kenal waktu dan jumlah. Misalnya, banyak buah khas Indonesia hasil panen para petani yang harganya anjlok karena dibanjiri buah im­por. Jeruk, mangga, apel, semuanya ada dan bisa dipanen di Indonesia. Namun dengan alasan sedang keku­rangan stok, pemerintah melakukan impor buah dari China, Amerika dan Vietnam. Kalau beras, sudah se­jak lama kita mengimpor dari Viet­nam, Kamboja, dan Thailand.

Dari buah dan beras saja sudah tampak Indonesia tidak mandiri. Inilah yang menjadi keprihatinan banyak kalangan. Menurut politisi Partai Gerindra Sadar Subagyo, ke­tergantungan pada pangan impor yang semakin tinggi menyebabkan Indonesia kehilangan kemandirian

dan kedaulatan pangan. “Kondisi yang terjadi memang ironis. Perlu diketahui bahwa kita merupakan satu dari beberapa negara pen­gimpor pangan terbesar didunia,” katanya saat Pidato Stadium Gene-rale di Universitas Negeri Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Ten­gah, awal September lalu.

Padahal Indonesia dikenal se­bagai negara agraris yang subur. Si­mak saja data pada 2012, Indonesia mengimpor gandum 6,25 juta ton, meningkat dari 4,43 juta ton di ta­hun 2005. Sebagai gambaran, jika gandum tersebut diangkut dengan truk maka rangkaian truk tersebut akan memanjang dari Banda Aceh­Medan­Lampung­Jakarta­Sura­baya­Denpasar­Kupang.

Padahal, seharusnya pemerintah bangga memiliki makanan tradisio­nal yang sangat bergizi, yaitu tempe, makanan dengan berbagai manfaat. Sayangnya bahan baku tempe harus diimpor dan jumlahnya naik terus dari tahun ke tahun. Tahun 2012

kita mengimpor kedelai sampai 1,9 juta ton, meningkat dari 1,08 juta ton di tahun 2005. “Kita memiliki garis pantai terpanjang di dunia te­tapi sangat ironis ternyata kita tahun 2005 mengimpor garam 1,4 juta ton, dan meningkat terus sehingga 2012 kita impor garam sampai 2,2 juta ton. Kurang asin kah laut kita?” tanya Sadar

Tampaknya, anggaran dalam APBN yang besar itu tidak digu­nakan untuk pertanian, tapi justru membayar para pegawai pemerin­tah. Ini bermula dari birokrasi yang tambun sebagai sumber pemboro­san. Sebagai perbandingan, pada 2005 belanja untuk keperluan biro­krasi meliputi gaji, pensiunan, per­jalanan dinas, perawatan gedung, pembelian alat tulis kantor serta te­tek bengek lainnya, telah memakan alokasi anggaran APBN sebesar Rp 201 triliun. Pada sisi lain, subsidi BBM pada 2012 adalah Rp 95 tri­liun. Nah, untuk 2013 belanja bi­rokrasi naik 400% menjadi Rp 809

triliun, sedangkan subsidi BBM hanya naik 200% menjadi Rp 199 trilliun.

“hal ini jelas menunjukkan bahwa pemerintah tidak benar­be­nar mementingkan rakyatnya, na­mun lebih banyak mengalokasikan anggaran untuk kepentingan biro­krat,” tambah anggota Komisi XI dari daerah pemilihan Jawa Tengah VIII ini. Jumlah Pegawai Negeri Sipil tahun 2005 adalah 3,662,336 dan meningkat drastis menjadi 4,646,351 pada tahun 2011.

Keadaan diperparah dengan kebocoran karena tidak efisien. Perbandingan untuk tahun angga­ran 2013 belanja pemerintah yang meliputi belanja barang dan belanja modal adalah Rp 399 trilliun, jika bocor 30% maka bocornya sekitar 100 trilliun.

Menurut Sadar, banyak kesem­patan hilang karena proses pengam­bilan keputusan yang bertele­tele dan terkesan ragu. Kini, saatnya kita memiliki pemimpin yang tegas. t

FOtO FaceBOOk.cOm/Gerindra

Page 7: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

: 07edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

PeRheLATAN yang digelar Ja­karta Foreign Correspondents Club (JFCC), organisasi yang anggotanya para jurnalis dari media asing yang bekerja di Jakarta, pada Rabu, 25 September 2013 di Grand Ballroom Intercotinental hotel Jakarta itu terlihat begitu istimewa. Maklum­lah, di acara “Lunch with Prabowo Subianto, Presidential Candidate from Gerindra Party” itu, kehadi­ran Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto seperti menjadi magnet tersendiri bagi para jurnalis media asing.

“Acara hari ini menjadi seja­rah tersendiri, karena makan siang terbesar dengan narasumber sejak terbentuknya JFCC, dengan 300 peserta, bahkan sebagian terpaksa tidak mendapat tempat duduk,” pa­par Joe Cochrane, jurnalis kawakan dari majalah The Economist, yang juga menjadi moderator acara ma­kan siang sekaligus diskusi dengan calon Presiden RI 2014 dari Partai Gerindra ini.

Pada kesempatan tersebut, Pra­bowo Subianto yang tidak lebih dari setengah jam berbicara di hadapan media asing (kesempatan waktu lebih panjang pada saat sesi tanya­jawab) berbicara tentang empat tantangan besar yang dihadapi oleh

bangsa Indonesia: Menipisnya sum­ber daya energi, ledakan populasi, dan struktur ekonomi yang tidak berimbang.

Dan, “Satu lagi tantangan besar yang ada di Indonesia saat ini adalah pemerintahan yang lemah dan pe­nuh dengan korupsi” ujar Prabowo.

Mantan Pangkostrad ini me­nambahkan, perlu ada perubahan mentalitas kepemimpinan bangsa Indonesia. “Sekarang mentalitas para elite bangsa Indonesia seperti burung onta, di saat menghadapi tantangan, saat menghadapi masa­lah, malah menyembunyikan ke­pala ke dalam tanah, dan kadang malah lari dari tantangan tersebut. Jika ini berlanjut, maka Indonesia tidak bisa berkembang menjadi ne­gara maju” seru Prabowo.

Prabowo melanjutkan papa­rannya dengan mengungkapkan bahwa saat ini sedang terjadi ke­bocoran kekayaan Indonesia. Pra­bowo berujar, “Setiap tahun kita kehilangan kekayaan nasional yang berjumlah kurang lebih US$ 100 miliar atau Rp 1.000 triliun. Coba bayangkan apa yang pemerintah kita bisa lakukan jika uang tersebut tidak bocor.”

Setelah selesai menyampaikan paparan, Prabowo melayani per­

PraBOWO SuBiantO:

hanya Gerindra yang Memiliki Program Pembangunan

PraBOWO SuBiantO:

Petani ujung tombak Ketahanan Pangan

KeTUA Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto me­naiki ojek untuk sampai ke lokasi panen perdana beras hitam di Ja­singa, Kabupaten Bogor, Kamis 26 September 2013. Sekitar pukul 09.00 WIB, Prabowo Subianto tiba di lokasi acara. Ribuan petani dan warga sekitar langsung menyam­but kehadiran calon presiden Partai

Gerindra itu. Mereka berebut ber­salaman dan mengabadikan dengan kamera telepon seluler.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo sejenak berbincang santai dengan petani dan warga. Dalam kapasitas sebagai Ketua Umum himpunan Kerukunan Tani Indo­nesia (hKTI), kehadiran Prabowo Subianto di Jasinga adalah untuk menyaksikan panen perdana beras hitam. Panen perdana beras hitam itu juga dalam rangka menyambut hari Tani yang jatuh pada Selasa, 24 September.

Di hadapan petani dan warga Ja­singa, Prabowo mengatakan bahwa petani adalah ujung tombak ketaha­nan pangan bangsa. “Berbanggalah saudara­saudara sekalian sebagai pe­tani, karena petanilah yang paling berjasa dalam pemenuhan kebutu­han pangan seluruh rakyat Indone­sia, “ ujarnya.

Menurut mantan Danjen Ko­passus itu, bangsa yang besar ada­lah bangsa yang berhasil menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyatnya. Karena itu, pemerintah harus memberi perhatian lebih dan berpihak pada petani lokal. “Na­mun kenyataan yang kita hadapi saat ini sangat ironis. Pemerintah terus membuka keran impor seakan kebutuhan pangan nasional tidak mungkin dapat dipenuhi oleh pe­tani Indonesia,” lanjut Prabowo.

Prabowo optimistis jika pemer­intah mau mendukung petani lokal maka Indonesia akan menjadi ne­gara maju. Apalagi jika petani difa­silitasi untuk bekerjasama dengan

institusi­institusi penelitian yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pangan dan inovasi pertanian.

“Dengan keberpihakan yang nyata kepada petani Indonesia, dan kerjasama antara petani dengan institusi­institusi penelitian seperti STAI, IPB, dan lainnya, saya yakin Indonesia dapat menjadi negara ino­vasi pertanian nomor satu di du nia. Dahulu, dunia pernah belajar ke Indonesia. Kita harus bisa lanjutkan kembali keberhasilan yang pernah kita capai,” tuturnya.

Selain dihadiri Prabowo, acara panen perdana ini juga dihadiri perwakilan dari beberapa sekolah tinggi, di antaranya Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAI), Ins titut Madani Nusantara (IMN), serta Asosiasi Petani Beras hitam se­Jawa Barat dan Banten.

Dalam kesempatan itu, Ketua STAI Laa Roiba, hj. Juliana Wa­hid mengatakan bahwa beras hitam yang ditanam oleh para petani Jasin­ga merupakan hasil kerjasama den­gan STAI Laa Roiba. Di masyarakat Indonesia, beras hitam kadang dise­but juga sebagai beras wulung. Beras hitam ini memiliki banyak khasiat.

Menurut Juliana Wahid, STAI menembukan bahwa beras hitam memiliki kadar antioksidan berupa antosianin (anthocyanin) yang da­pat melawan radikal bebas yang bisa merusak sel tubuh. “STAI juga menemukan bahwa beras hitam memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah dari beras biasa dengan kandungan zat besi, vitamin, dan mineral,” pungkasnya. t

Bangsa yang besar adalah bangsa yang berhasil menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyatnya. Karena itu, pemerintah harus memberi perhatian dan berpihak pada petani.

Oleh Budi SucahyO

Prabowo Subianto di acara JFCC itu.

tanyaan dari 15 jurnalis asing yang hadir. Seorang jurnalis dari harian Australia bertanya, “Apa yang mem­bedakan partai Anda dan kampanye yang Anda lakukan dengan partai lain?”.

Prabowo menjawab dengan tegas, “Jawabannya jelas, kami (Gerindra) adalah satu­satunya partai yang sudah mencanangkan program kerja. Ini berarti kami sungguh­sungguh dalam memaha­

mi keadaan Indonesia saat ini, dan sungguh­sungguh dalam menawar­kan solusi bangsa. Sebenarnya saya sendiri heran mengapa partai lain belum mengikuti. Mungkin mereka terlelap dan belum sadar”. t aGt

FOtO dOk. arSari

FOtO

Fa

ce

BO

Ok

.cO

m/G

er

ind

ra

Page 8: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

08 : indonesia

Sufmi Dasco Ahmad

Kebutuhan modal yang selama ini mengganggu usaha pertanian diharapkan tidak terjadi lagi, jika unit khusus yang menangani pembiayaan pertanian di bank BUMN sesuai UU No 19/2013 benar­benar teralisasi.

Oleh m. BudiOnO

hari tani naSiOnal

bank Pertanian Masih Cita-cita

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

Budaya memimpin dan budaya memegang amanah sudah

hilang. Diganti oleh hasrat untuk memegang kekuasaan.

Oleh iman FirdauS

Pemimpin bangsa yang tuna budaya

terbilang lengkap. Indonesia memi­liki situs manusia purba Sangiran, di tepi sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah. Di sana ditemukan banyak peninggalan pubakala tidak ternilai harganya, berusia 1,8 juta tahun. “China berusaha mengalahkan kita dalam hal penemuan ini. Tapi me­reka hanya menemukan manusia purba yang usianya lebih muda,” ujar Fadli yang juga kolektor keris itu.

Dari kondisi tersebut, maka kekayaan dan kekuatan Indonesia adalah terletak pada warisan budaya yang harus dilestarikan dan menjadi modal dalam pergaulan internasio­nal. Sayangnya, para pemimpin saat ini tidak punya strategi dalam mem­bangun kebudayaan bangsa. Karena itu, politisi partai Gerindra ini pun mengutip politisi asal Irlandia ed­mund Burke yang mengatakan bah­wa bila orang baik tidak mau masuk ke dalam dunia politik dan hanya jadi penonton, maka orang jahat yang akan masuk ke dalam gelang­gang dan mengendalikan negara.

hal senada disampaikan oleh Buya Syafii Ma’arif yang menyoroti perilaku politisi dan pemimpin bangsa yang disebutnya “tuna bu­daya”. Syafii mencontohkan, untuk pemilihan umum kepala daerah

saja, setiap tahun Indonesia meng­habiskan anggaran hingga Rp 200 triliun. Meski sudah menghabis­kan anggaran mahal namun tidak menghasilkan pemimpin amanah, tapi justru menjadi tahanan Komisi

AKIBAT kebijakan pemerintah yang salah maka kondisi sektor pangan Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Ibarat seorang pasien, penyakit yang diderita sek­tor pangan Indonesia sudah sangat akut. Ia tidak bisa ditangani hanya dengan cara berobat jalan. hari ini datang, diperiksa, lalu diberi obat, kemudian tiga hari datang lagi. Na­mun, kondisinya sudah menuntut penanganan serius di dalam ruang ICU (intensive care unit).

Kebijakan yang mengandalkan pemenuhan kebutuhan pangan me­

lalui mekanisme impor menyebab­kan produksi pangan oleh petani sendiri terus berkurang. Saat ini produksi pangan petani Indonesia hanya bisa mencukupi kebutuhan pangan 100 juta penduduk. Semen­tara sisanya atau sekitar 150 juta penduduk lagi kebutuhan pangan­nya dipenuhi melalui mekanisme impor.

Pernyataan itu disampaikan Fary Djemy Francis saat mem­buka Seminar Nasional memperi­ngati Hari Tani Nasional di Ruang Banggar Lama, Gedung Nusantara

I DPR RI, 25 September 2013. Diskusi tersebut mengetengahkan tema “Model Asuransi Pertanian dan Bank Pertanian Sebagai Respon Terhadap UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.”

Tampil sebagai pembicara dalam seminar itu adalah: Kepala Pusat Sosial ekonomi dan Kebijakan Per­tanian Balitbang Kementan, han­dewi Purwati Saliem; Komisioner OJK Firdaus Djaelani; Deputi Bis­nis Program dan Kebijakan Bank Rakyat Indonesia Armansyah; Dan, anggota Komisi IV Fraksi Partai

Gerindra DPR RI A. Agung Jelan­tik.

Kondisi ketergantungan Indo­nesia terhadap bahan pangan impor sangat mengkhawatirkan, terutama jika satu saat negara pengimpor pangan itu menghentikan pengi­rimannya. hal itu bisa berakibat sebanyak 150 juta rakyat Indonesia akan menderita kelaparan.

“Dulu kuota pangan kita datang dari pedesaan, atau dari desa menu­ju ke kota. Kini kota­kota di Indo­nesia sudah sangat banyak disuguhi barang­barang impor. Bahkan, di desa sendiri sudah semakin banyak dipenuhi barang impor,” kata Fary menambahkan.

Saat ini, menurut Fary, sudah ada 15 negara di dunia yang memi­liki Bank Pertanian. Akibatnya ke­hidupan petani dan pertanian di negara­negara tersebut maju sangat pesat. Negara­negara tersebut an­tara lain, Perancis, Jerman, Jepang, RRC, dan Vietnam.

Sedangkan di Indonesia, me­nurut Fary, meski belum sepenuh­nya memuaskan, tuntutan Partai Gerindra kepada pemerintah agar membentuk bank khusus pertanian mulai berbuah hasil. Terbukti di­sahkannya UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pember­dayaan Petani pada Juli silam.

Para pembicara dalam diskusi itu sependapat perihal pentingnya

bank pertanian. Menurut handewi Purwati Salim, pertanian meru­pakan salah satu usaha yang rawan mengalami kegagalan. Karena itu, para petani mesti dilindungi dengan asuransi pertanian. “Ini penting agar petani tetap mau bercocok tanam, dan turut menjaga terpenuhinya kebutuhan,” katanya.

Pernyataan serupa disampaikan A. Agung Jelantik. Ia menyayang­kan, keinginan mendirikan bank pertanian hingga kini belum bisa terlaksana. Padahal, kata Agung, Komisi IV DPR sudah tak kurang­kurangnya menyuarakan kebutuhan petani akan bank pertanian. Sayang, cita­cita itu terbentur oleh UU Bank Indonesia yang belum memungkin­kan lahirnya Bank Pertanian.

“Memang UU No. 19 tahun 2013 memberi angin segar, meski tidak sebesar yang kita impikan. Berdasar UU ini, pemerintah dia­manatkan membentuk unit khusus dari Bank BUMN untuk membantu pembiayaan pertanian”, kata Agung Jelantik menjelaskan

Nah, untuk pelaksanaan UU No.19 Tahun 2013 itu, bank BRI sudah melakukan berbagai per­siapan. “Namun, hingga kini ama­nat itu belum bisa terlaksana ka­rena per aturan pemerintah yang mengatur teknis pelaksanaan dari UU itu belum juga lahir,” ujar Armansyah. t

KONDISI politik di tanah air yang karut marut saat ini, salah satunya disebabkan oleh banyaknya politisi dan pemimpin yang tidak mengenal budaya. Bukan budaya dalam artian sempit sebatas kesenian, tapi peri­laku yang beradab. Perilaku yang beradab ini sudah lama tergerus oleh semangat ingin berkuasa den­gan menghalalkan segala cara. Itu­lah butir pemikiran yang mencuat dari Diskusi Kebudayaan yang dise­lenggarakan oleh Muhammadiyah dan Bentara Budaya Jakarta, pada pertengahan September lalu. hadir sebagai pembicara mantan ketua PP Muhammadiyah Syafii Ma’arif, wartawan Kompas ST Sularto, dan budayawan Fadli Zon.

Menurut Fadli, saat ini kondisi bangsa Indonesia terpuruk akibat tidak berpaling pada keangungan budaya sendiri. “Keris misalnya, kita ini nomor satu. Tidak ada ne­gara di dunia yang punya koleksi keris selengkap Indonesia,” ujarnya. Bukan hanya itu, warisan situs bu­daya dan arkeologis di tanah air pun

Pemberantasan Korupsi (KPK). hal ini terjadi karena budaya memimpin dan budaya memegang amanah sudah hilang, digantikan oleh hasrat untuk terus memegang kekuasaan. t

FOtO andi nur hamdi

FOtO dOk. Pemuda tani

Fadli Zon di acara Diskusi Kebudayaan.

Page 9: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

Sufmi Dasco Ahmad

lebih besar dari Perkiraan

ketua BidanG OrGaniSaSi dan keanGGOtaan dPP Gerindra

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

INILAh sosok yang mungkin terbilang ano­mali dalam dunia politik, khususnya di Partai Gerindra. Lazimnya para lakon politik, ke­kuasaan selalu menjadi bagian dalam perju­angan. Menjadi anggota legislatif atau kepala daerah, pun kepala negara adalah asa setiap politisi. Nyatanya, itu tidak berlaklu bagi Ir. Sufmi Dasco Ahmad, Sh., Mh.,(46), Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Partai Gerindra.

Bergabung dan turut membidani lahirnya Partai Gerindra pada 2008, Dasco bergeming. Ia tidak larut dalam hingar bingar pencalegan. Alasannya, karena tidak mengantongi restu keluarga. Selain itu, ia ingin memberi kesem­patan kepada kader lain yang lebih berhas­rat. Juga karena merasa tidak memiliki darah keturunan politisi. Paling hanya kakek dari ibunya saja yang pernah bersentuhan dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Selebihnya hampir semua anggota keluarga menggeluti bisnis. Tak terkecuali Dasco.

Kalaupun saat ini dia menjadi caleg no­mor 1 di dapil Banten III, meliputi Kota Tangsel dan Tangerang, lagi­lagi putusan itu menjadi salah satu bukti kepatuhannya pada pimpinan partai. Bukan ambisi pribadi untuk bisa menjadi anggota DPR RI. Ceritanya, pada 21 Mei, atau malam terakhir perbaikan data para caleg, dia diminta Ketua Dewan Pembina melalui Sekjen DPP Partai Gerindra mengisi kekosongan caleg dapil Banten III.

Dasco menganggap permintaan Ketua Dewan Pembina itu sebagai perintah. Karena itu meski terasa berat, ia tetap menjalankan. Padahal, saat itu ia sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Lebih dari itu, Dasco juga sudah menge­luarkan banyak biaya untuk menjaring dan memilah dukungan mengejar cita­cita men­jadi seorang senator. Itu ia lakukan karena keinginan untuk mewarnai DPD dengan para kader Gerindra.

Untuk melempangkan amanat, menga­mankan 2­3 kursi DPR RI dari Provinsi Ban­ten, Dasco sudah melakukan berbagai strategi pencalegan.

Menariknya, dia mengalah untuk tidak sepenuhnya memakai jalur struktural, baik DPD maupun DPC. Dasco memilih membu­at jalan sediri, termasuk meretas pundi­pundi suara yang mungkin belum tersentuh oleh partai. Nah, di sela­sela kesibukannya turun

ke dapil dan tentu saja pekerjaannya sebagai pengusaha, Dasco menyempatkan diri ber­bincang­bincang dengan M. Budiono, warta­wan Gema Indonesia Raya yang menemuinya di bilangan Bendungan hilir, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Berikut petikannya.

Selaku Ketua bidang organisasi dan Ke-anggotaan DPP Partai Gerindra, apa saja yang jadi ruang tugas anda?

Dulu namanya OKK, singkatan dari Or­ganisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. Cuma, sejak Oktober 2010, OKK itu dipecah men­jadi dua: Organisasi Keanggotaan dan Kade­risasi. Sejak itu saya hanya pegang Organisasi Keanggotaan. Sementara Kaderisasi berdiri sendiri.

Selalu Ketua Bidang Organisasi dan Ke­anggotaan, saya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua Umum, yaitu Bapak Widjono hardjanto. Tugas pokok saya adalah mela­kukan pembinaan kepada struktur partai se­cara berjenjang. Mulai dari DPD sampai anak ranting. Tetapi karena di partai Gerindra ini mekanisme organisasi sudah berjalan dengan bagus, saya lebih banyak mempercayakan kepada struktur di bawah untuk melakukan pembinaan berantai.

Namun, saya juga sering melakukan kon­tak langsung kepada minimal DPC­DPC seluruh Indonesia. Kadang­kadang saya suka telepon malam­malam untuk mendapat ma­sukan dari teman­teman struktur di seluruh Indonesia.

Soal evaluasi kepengurusan, kebetulan di Partai Gerindra ada Badan Seleksi Organisasi (BSO) yang diketuai Pak hashim, beserta beberapa elemen termasuk saya yang memba­wahi Organisasi Keanggotaan. Nah, di situ­lah evaluasi­evaluasi kepengurusan dilakukan secara bersama­sama. Jadi keputusan tidak hanya oleh satu dua orang.

Jadi seberapa besar keterlibatan anda dalam pembuatan 6 program aksi?

enam program aksi itu digodok oleh para Dewan Pakar, kemudian dibawa ke rapat De­wan Pembina. Saya kebetulan sebagai salah seorang anggota Dewan Pembina, sehingga saya memberikan masukan­masukan bersama ba nyak orang. Jadi, tidak terlalu banyak berpe­ran. Karena yang banyak berperan adalah De­wan Pakar. Dan, dengan Dewan Pembina ha­nyalah finishing atas enam Program Aksi saja.

hingga kini bagaimana kondisi keanggo-taan Partai Gerindra?

Kita pernah merekrut anggota begitu ba­nyak, namun yang namanya partai juga men­galami pasang surut. Saat kita gagal menda­patkan kursi Wapres, setelah itu struktur pengurus agak lesu. Tapi dengan perjuangan keras pengurus, terutama Ketua Dewan Pem­bina yang tidak henti­henti memompa se­mangat pengurus seluruh Indonesia, disertai turun langsung ke bawah, sejak itu animo masyarakat menjadi anggota Gerindra sema­kin besar.

Terbukti ketika kita melakukan pendafta­ran caleg pusat, orang yang ingin bergabung berbondong­bondong. Kondisi serupa juga terjadi di daerah. Bahkan di daerah, orang menjadi caleg disertai syarat mengumpulkan KTA. Rata­rata persyaratan itu sanggup dipe­nuhi oleh para caleg.

bagaimana posisi Gerindra dibanding partai-partai besar sekarang?

Dari berbagai hasil survei kita terus ber­ada di posisi tiga besar. Namun, posisi terse­but sepertinya tidak berbanding lurus dengan jumlah anggota partai. Untuk itu kita masih terus menghitung jumlah persis anggota par­tai, semoga Oktober atau November akan diakumulasi.

artinya, ada kemungkinan jumlah simpa-tisan lebih besar dibanding hasil survei?

Ya begitulah kenyatannya.

bagaimana anda melihat kesiapan KPu? Kita harus memberi apresiasi terhadap

KPU yang sekarang. KPU sekarang mau meng evaluasi diri terhadap kecurangan pada pemilu lalu. Kini mereka berusaha berhati­hati, dan meminimalisir munculnya kecu­rangan­kecurangan yang sama. Begitu perhi­tungan suara sampai di kelurahan pada malam hari, misalnya, malam itu juga akan langsung dipublish, sehingga kemungkinan munculnya kecurangan makin kecil. Diharapkan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupa­ten/kota dan provinsi sudah tidak ada kecu­rangan lagi. Dan itu harus diapresiasi.

Insya Allah dengan kesiapan kita yang lebih matang, KPU yang lebih baik, kemu dian kerja keras mulai dari Ketua Dewan Pembina sampai lapisan paling bawah, mudah­muda­han target perolehan suara tercapai.

bagaimana nasib suara petani yang dulu sangat diandalkan?

Memang, suara petani seperti juga suara buruh diperebutkan oleh partai­partai lain. Kita juga tahu ada bermacam­macam partai membuat organisasi petani, tapi saya masih yakin dan percaya berdasar hasil koordinasi dengan DPC­DPC yang menjadi basis pe­tani, minat para petani terhadap Partai Gerin­dra masih cukup besar. Terbukti di daerah pertanian yang calegnya berasal dari kalangan petani, mereka memiliki banyak relawan yang juga dari para petani. Tanpa pamrih mereka itu membantu kegiatan para caleg.

belakangan ini lembaga survei mengata-kan elektabilitas Jokowi meningkat, me-lebihi Prabowo. Komentar anda?

Saya tidak melihat itu sebagai ancaman. Saya justru merasa bangga, orang yang telah kita pilih, dimajukan dan dibesarkan oleh Gerindra melalui otak cemerlang Pak Prabo­wo, sanggup bekerja dengan baik. Bagi saya itu justru membanggakan.

Bahwa kemudian setelah di Jakarta ada yang berfikir, dia harus besar lagi, itu silakan. Biarkan waktu yang akan menguji. Tapi, me­nurut saya, Pak Prabowo memiliki kemam­puan dan kapabilitas yang tidak perlu diragu­kan. Jadi, bagi saya biarkan rakyat memilih, pasar yang menguji. Bahwa dalam pencitraan rakyat melihat Pak Jokowi blusukan, itu juga dilakukan oleh calon presiden kita.

Sekarang ini kira-kira berapa persen dari 250 juta penduduk indonesia yang akan memilih Gerindra?

Berdasar hasil DPT kemarin, akan ada 180 juta pemilih pada pemilu nanti. Saya bu­kan tukang ramal, jadi saya tidak tahu angka persisnya. Tapi, kita juga melakukan peneliti­an dan itu tidak diketahui oleh banyak orang, termasuk pengurus DPC dan DPD. hasilnya pengurus memang harus bekerja keras untuk menyamakan elektabilitas partai dan ketua Dewan Pembina.

Saya yakin, lambat laun rakyat semakin tahu dan menerima Gerindra. Ini karena Gerindra identik dengan Prabowo, dan Pra­bowo identik dengan Gerindra. Sehingga elektabilitas Pak Prabowo dan Gerindra sudah tidak jauh bedanya. Mudah­mudahan target partai untuk mengusung calon presiden sen­diri bisa terpenuhi. t

FOtO muStaFa kemal

wawanCara : 09

Page 10: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

10 : Gema daeraH

FOtO

dO

k. d

Pd

Ge

rin

dr

a k

ali

ma

nta

n S

ela

tan

FOtO

dO

k. d

Pc

Par

tai G

er

ind

ra

kO

ta d

eP

Ok

FOtO

dO

k. d

Pc

Ge

rin

dr

a Ja

ka

rta

Se

latan

dPc Gerindra Jakarta Selatan

dPc Partai Gerindra kOta dePOk

dPd Partai Gerindra PrOvinSi JamBi

dPd Partai Gerindra kalimantan Selatan

Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Pasar Minggu

Pembekalan Calon anggota legislatif

Pemilukada Kerinci Mencoreng Demokrasi

naik turun Gunung Demi Gerindra

PeRTARUNGAN dalam menjaring dukungan masyarakat menuju Pemilu 2014 tampaknya se­makin seru saja. Tengoklah, semua caleg dibantu tim suksesnya begitu serius melaksanakan sosia­lisasi. Aktivitas serupa juga dilakukan oleh para caleg partai Gerindra. Salah satunya dilaksana­kan Robby Ferliansyah, Sh, caleg DPRD DKI Jakarta nomer urut 6 dapil 8 meliputi: Kecama­tan Tebet, Pancoran, Pasar Minggu, Jagakarsa, dan Mampang Prapatan.

Pada Sabtu pagi (7/9), Roby bersama relawan yang membantunya menyambangi rumah h. Qodir, di salah satu sudut wilayah RW 08 Desa Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. h. Qodir adalah tokoh masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu, ia juga dikenal se­bagai orang pintar, yang kerap dimintai bantuan warga sekitar.

Kedatangan Roby di Pejaten Timur adalah untuk memenuhi harapan h. Qodir agar dia memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Meski sudah ada kartu sehat, me­nurut h. Qodir masyarakat di sana enggan ke berobat ke Puskesmas. Mereka memilih tetap

bertahan sampai penyakit yang diidapnya sema­kin parah.

Karena itu, dalam kesempatan tersebut Roby memberikan pelayanan kesehatan gratis, seperti yang diharapkan h. Qodir. Ia juga membagikan susu gratis, sebagai bagian dari Revolusi Putih yang selama ini diperjuangkan oleh Calon Presi­den Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.

Ratusan warga masyarakat RW 08 wilayah Pejaten Timur terlihat turut ambil bagian dalam acara tersebut. Secara bergerombol mereka men­datangi Posko Kesehatan Gratis yang bertempat di kediaman h. Qodir. Berbagai jenis penyakit yang diidap oleh masyarakat diberikan pelayanan pemeriksaan gratis, mulai dari sakit perut, batuk, hingga sakit kepala.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ter­sebut, menurut penjelasan Roby, benar­benar dilakukan atas permintaan warga. Jadi, bukan de ngan maksud melakukan sosialisasi semata. Se­jauh ini, menurut Roby, ia juga sudah melakukan kegiatan di wilayah lain, yaitu di RW 7. Bentuk kegiatan nya, menyantuni anak yatim dan peri­ngatan hUT ke­67 Kemerdekaan RI. t mBO

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

PeMILU legislatif 2014 sudah semakin dekat. Para pengurus Partai Gerindra, baik pusat mau pun daerah, mulai sibuk mempersiapkan para calon legislatif (caleg) menghadapi hajat akbar lima tahun sekali tersebut. Seperti dilakukan pengurus DPC Partai Gerindra Kota Depok, Jawa Barat.

Bertempat di hotel Bumi Wiyata, Jl. Margonda Raya, Depok, pada Jum’at (6/9), DPC Partai Gerindra Depok melaksanakan kegiatan pembekalan untuk caleg Gerindra dari sebelas kecamatan di Kota Depok. Kegiatan sehari penuh itu dihadiri Wakil Sekjen DPP Gerindra Abdul haris Babihoe, Wakil Ketua DPD Jawa Barat endah Suwarni, Sekretaris DPD Jawa Barat Cecep. Serta, hadir pula Ketua KPU Depok, Raden Salamun, dan Ketua Panwaslu Sutarno.

Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Kota

Depok, Ir. Nuroji, dalam sambutannya, antara lain berharap, semua caleg berjuang membawa kepentingan bersama untuk memenangkan Partai Gerindra, dan menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. “hanya dengan cara itulah perubahan menuju Indonesia yang lebih baik bisa diwujudkan,” kata Anggota DPR RI itu.

Nuroji juga mengungkapkan posisi Partai Gerindra berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga survei. Berdasar hasil survei, menurut Nuroji, Partai Gerindra berada di peringkat tiga teratas. “Ini menandakan peluang Partai Gerindra menjadi parpol andalan di setiap wilayah kota dan kabupaten semakin besar,” kata Nuroji, seraya mengharapkan seluruh kader dan simpatisan terus bersatu menggalang kekuatan menuju kemenangan. t Jn

PeMILUKADA Bupati dan Wakil Bu­pati Kerinci, Provinsi Jambi, telah usai. KPUD setempat telah melakukan rekapi­tulasi hasil perolehan suara untuk masing peserta, dan pada Ahad (15/9) telah pula menetapkan calon Bupati dan Wakil Bu­pati Kerinci terpilih. Tapi, pesta demokra­si yang berlangsung Ahad (8/9) itu telah meninggalkan kesan tidak sehat di Bumi Sakti Alam Kerinci itu.

Begini ceritanya. Pada saat kampanye, pasangan calon Bupati dan Wakil Bu­pati nomor urut 3, Murasman dan Zu­bir Dahlan, menggelar kampanye akbar di suatu tempat di wilayah Kerinci. Saat itu calon Wakil Bupati Zubir Dahlan tampil di panggung mengenakan baju Partai Gerindra. Sampai di situ tak ada masalah. Tapi, kemudian, Zubir tiba­tiba mencopot baju Gerindra yang dipakainya lalu diambil oleh tim kampanye. Betapa kagetnya, oleh tim kampanyenya baju itu dibuang ke bawah diiringi teriakan “ba­kar… bakar.”

Ini jelas perbuatan melanggar keten­tuan perundang­undangan. Ir. h.A.R. Sutan Adil hendra, M.M., selaku orang nomor 1 di DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi dan juga calon anggota DPR RI no­mor urut 1 dapil Jambi telah melaporkan peristiwa memalukan itu ke Panwaslu. Bukti­bukti berupa keterangan para saksi dan rekaman video peristiwa itu telah di­siapkan.

Panwaslu pun telah merekomenda­sikan agar pelanggaran Pemilukada yang dilakukan oleh Zubir Dahlan ini dilim­pahkan ke penyidik kepolisian, karena kasus ini mengandung unsur pidana. Su­tan Adil selanjutnya berharap, aparatur penegak hukum memproses pelanggaran yang dilakukan oleh Zubir Dahlan ini se­suai peraturan perundang­undangan yang berlaku.

“Ini penting agar kejadian itu bisa men­jadi pembelajaran bagi semua elite politik untuk selalu mengedepankan etika politik yang santun,” ujar Sutan Adil. t mBO

PeRJUANGAN para calon anggota legislatif (caleg) untuk memenangkan Partai Gerindra patut diacungi jempol. Mereka bekerja, berjuang, dan melakukan sosialisasi dengan berbagai cara. Seperti yang ditunjukkan oleh Mahmud, caleg nomer 3 DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari daerah pemilihan (dapil) 4 meliputi Kabupaten hulu Sungai Selatan, Tapin, dan hulu Sungai Tengah.

Sejak beberapa bulan lalu, Mahmud yang juga Sekretaris DPD Partai Gerindra Kalimantan Selatan ini makin sering blusukan hingga ke gunung­gunung. Ia juga kerap keluar masuk hutan untuk melakukan sosialisasi.

Pada Mei silam misalnya, Mahmud menyambangi enam kecamatan di wilayah dapilnya untuk menjual minyak tanah murah. Ketika itu, Mahmud menjual minyak tanah dengan harga Rp 5.000/liter. Lebih murah Rp 2.000 dibanding harga pasaran. Agar tidak berebut, setiap KK hanya boleh membeli maksimal 5 liter. Rencananya, kegiatan ini akan diadakan lagi mulai Januari 2014 hingga

digelarnya pemilu 2014, dengan wilayah sasaran lebih banyak lagi.

Selain itu, Mahmud juga melakukan kegiatan sosial membantu korban banjir bandang yang menimpa Desa Alat, Kecamatan hantakan, Kabupaten hulu Sungai Tengah. Banjir bandang yang terjadi Juni lalu itu menyebabkan tiga korban meninggal dunia, dan 11 rumah hancur. Kepada para korban, ia menyerahkan bantuan sembako dan pakaian pantas pakai. Selain itu, pada bulan puasa lalu, Mahmud menggelar acara buka puasa bersama.

Semua kegiatan tersebut, menurut Mahmud, dilakukan untuk lebih mendekatkan dirinya kepada konsituen dan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. Terbukti, kata Mahmud, dukungan masyarakat terhadap Partai Gerindra semakin besar. Itu ditandai dengan banyaknya bendera Gerindra memeriahkan Provinsi Kalsel. Ke depan, Mahmud akan semakin sering melakukan sosialisasi, terutama mendekati hari­hari pemilihan. t mBO

Page 11: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

FOtO

mu

Sta

Fa k

em

al

FOtO

dO

k. d

Pc

Pa

rta

i G

er

ind

ra

Pa

da

nG

Pa

ria

ma

n

: 11edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

PP. Pira

dPc Partai Gerindra PadanG Pariaman

Momentum Kemenangan Semakin Dekat

Dukung Kegiatan Motocross

FOtO

tri S

uS

ilO

POSkO PemenanGan kaBuPaten BOGOr

Fadli Zon resmikan Posko di Cisarua

RATUSAN wanita berseragam serba putih terlihat mendatangi Kantor DPP Partai Gerindra di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu pagi (21/9). Mereka adalah kaum perempuan yang tergabung dalam organisasi Perempuan Indonesia Raya (PIRA) dan para calon legislatif (caleg) perempuan Partai Gerindra ­­ baik caleg di tingkat pusat (DPR RI) maupun tingkat daerah (DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten­Kota) ­­ yang menggelar acara silaturrahim.

Selain bersilaturrahim, acara ini juga dimaksudkan untuk sharing pendapat antarcaleg, terutama dalam upaya menjaring dukungan pemilih. Didiskusikan pula seputar upaya pemenangan pemilu, terutama dukungan PIRA untuk memenangkan Partai Gerindra, dan Prabowo Subianto sebagai Presiden pada Pemilu 2014.

Saat membuka acara yang bertema: ‘Menggalang Persatuan dan Kesatuan untuk Pemenangan Caleg Perempuan,’ Ketua Umum PP PIRA dr. Sumarjati Arjoso antara lain berpesan, agar para caleg perempuan Partai

Gerindra senantiasa belajar dan mengasah diri. Ini penting agar para caleg mampu menguasai berbagai masalah, sehingga bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh konsituen. Atau, bila kelak terpilih menjadi anggota DPR bisa bekerja dengan baik.

Menurut Sumarjati, untuk bisa terpilih menjadi anggota DPR, seorang caleg harus berjuang keras, tanpa kenal lelah dan tak mudah berputus asa. Ini penting, mengingat kondisi di lapangan kerap terasa sangat sulit dan butuh penanganan ekstra.

Peluang keberhasilan para caleg Gerindra pada Pemilu 2014, kata Sumarjati, relatif lebih besar dibanding Pemilu 2009. Karena pada Pemilu 2014 keberadaan caleg Gerindra mendapat dukungan elektabilitas Prabowo yang terus mengalami peningkatan. Karena itu, seluruh caleg harus memanfaatkan momen tersebut sebaik mungkin. “Momentum kemenangan Gerindra semakin dekat,” ujar Sumarjati yang hari itu tampil sebagai pembicara bersama Dr. endang S. Thohari, Dra. Anita Aryani, dan Prasetyawati.

endang S. Thohari dalam makalahnya berjudul ‘Peran PIRA Mendukung Pemenangan Gerindra pada 2014,’ meminta agar para perempuan Gerindra tidak gampang menyerah. Apalagi Tuhan sudah memberi karunia kepada perempuan kepandaian mengajak orang­orang di sekitarnya untuk memberi dukungan. Karena itu, kata endang, para caleg perempuan harus mampu memperoleh suara dari orang­orang dekatnya dulu. Kemudian, menyebar dan menjadikan

saudara dan kerabatnya sebagai agen­agen perolehan suara.

Sedangkan Anita yang berbicara seputar representasi politik perempuan Gerindra menegaskan, nomor urut bukanlah jaminan jadi tidaknya seorang caleg. Karena itu, bagi caleg yang kebetulan tidak mendapat nomer urut satu agar tidak berkecil hati. harus berani mengampanyekan diri, dan masih banyak kesempatan mendapat dukungan masyarakat. t mBO

SUKSeS dengan peluncuran pertama di Cileungsi, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon kembali merilis Posko Pemenangan Pemilu Legislatif 2014. Kali ini caleg DPR RI Nomor Urut 1 dapil Jabar 5, meliputi Kabupaten Bogor itu meluncurkan Posko Pemenangan Pileg 2014 di Cisarua. Peresmian Posko itu berlangsung Rabu (16/10) dengan mengambil tempat di salah satu ruko kawasan Pasar Cisarua, Jawa Barat.

Peresmian posko kedua yang bertepatan dengan hari kedua Idul Adha itu didahului dengan pemotongan hewan kurban berupa satu ekor sapi, yang dilaksanakan pukul 10.00 WIB. Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 WIB ­­ setelah daging kurban dibagi­bagikan kepada warga masyarakat di kawasan posko itu berada ­­ diteruskan dengan peresmian posko.

Beroperasinya posko itu, ditandai pula beroperasinya ambulance keliling gratis dan mobil perpustakaan yang akan melayani kebutuhan masyarakat terhadap buku­buku bacaan. Dalam sambutannya, Fadli Zon berharap, keberadaan posko ini hendaknya akan mempererat tali silaturahim dan sekaligus mempermudah komunikasi. Dengan demikian, kata Fadli Zon, keberadaan posko ini akan memudahkan konsolidasi dalam memenangkan pileg 2014.

Acara itu dihadari para kader partai Gerindra se Kecama­tan Cisarua, Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Jawa Barat h. Ricky Kurniawan, Lc., Ketua DPC Gerindra Kabu­paten Bogor, para simpatisan, dan warga masyarakat sekitar. Juga tampak hadir pengurus Koperasi Pasar (Koppas) Cisarua berserta para pedagang pasar Cisarua Bogor. t mBO

SeLAMA dua hari, Sabtu dan Ahad (28­29 September), arena balap motor yang terletak di Kampung Baru Punggung Kasiak, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, penuh sesak oleh ribuan penonton yang menyaksikan lomba motocross. Tak tanggung­tanggung, untuk menyaksikan jagoannya bertanding mereka rela berpanas­panasan di bawah terik matahari, dan terpaan debu yang berterbangan.

Lomba yang dikemas dalam tajuk: Pariaman Motocross Champion itu digelar oleh pemuda Kampung Baru Punggung Kasiak, Lubuk Alung, bersama IMI Sumbar. Kegiatan ini didukung oleh DPC Partai Gerindra Padang Pariaman.

Lomba tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar h. Muslim Kasim, Se. Ak, didampingi Ketua DPC Partai Gerindra Padang Pariaman, happy Neldy Se., MM., yang juga caleg Gerindra dapil IV dengan nomor urut 1. Acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat daerah.

Para pembalap dari dalam dan luar wilayah Padang Pariaman juga tampak ambil bagian dalam lomba tersebut. Bahkan ada beberapa pembalap yang sering tampil di level nasional. Para pembalap itu antara lain, dari Jambi, Palembang, dan Kepulauan Riau.

Menurut happy Neldy, kegiatan motocross ini juga bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Karena itu, DPC Gerindra menyambut positif acara yang digagas oleh generasi muda ini.

“Kegiatan ini untuk mendidik generasi muda agar bertindak tidak ugal ugalan di jalan raya. Jika memang mereka punya bakat, silahkan salurkan di arena seperti ini,” begitu happy berharap.

Dan, melihat besarnya animo masyarakat terhadap lomba ini, happy berencana mengelar event serupa, tapi bukan bentuk balapan. Acaranya lebih kepada petualangan, yang akan diberi nama: “Gerindra Adventure Starbus.” t mBO

Page 12: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

12 : serba serbi CaleG

FOtO-FOtO dOk. PriBadi

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

drs. H. endang irzal, akt, mba Caleg dpr ri dapil sumatera barat 2

dra. suria ati kusumahCaleg dprd kota Tangsel dapil 6 pamulang

ristiwa itu terjadi tiga tahu lalu, tapi rasanya tidak akan terhapus begitu saja memori ma­syarakat Sumatera Barat terhadap suami dari Yuneva Yeni ini. Dengan bekal itulah, salah satu hal yang membuat profesional ini bisa menjadi wakil rakyat Sumatera Barat di DPR RI 2014­2019.

“Politik adalah salah satu jalan untuk mengabdi kepada kampung halaman. Oleh sebab itu saya tidak takut untuk memilihnya,” jelas putra Luhak Limopuluah yang bertekad untuk memajukan Sumatera Barat melalui ja­lur politik ini.

“Ini adalah cara untuk menciptakan ke­makmuran bagi masyarakat Sumatera Barat, rakyat yang damai, adil, makmur dan sejah­tera,” jelasnya.

Bagi masyarakat di Ranah Minang, per­soalan memilih wakil rakyat adalah persoa­lan harga diri. Bagi orang Minang, memilih

wakil tidak hanya karena selembar kaos par­tai, tidak pula karena segepok amplop saat serangan fajar, atau tidak juga karena janji­janji muluk saat kampanye. Bagi masyarakat Minang, memilih wakil rakyat yang akan mewakili mereka di DPR RI adalah persoa­lan harga diri.

Dengan demikian, kata endang Irzal lagi, rakyat Sumatera Barat tidak akan memilih para koruptor, orang­orang yang cacat moral,

atau tokoh­tokoh yang hanya gadang ota, para penjilat dan tentu saja rakyat Sumatera Barat tidak akan memilih wakilnya hanya mencari keuntungan pribadi dan kelompoknya ketika duduk di kursi terhormat sebagai wakil rak­yat.

“Saya tidak mencari popularitas dan juga tidak mengejar harta kekayaan se­perti yang disangkakan banyak orang,” tandasnya. t aGt/Wen

DI lingkungan tempat tinggalnya di perumahan Vila Pamulang, Pondok Benda, Pamulang, dan perumahan Reni Jaya, keduanya di Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, nama Dra. Suria Ati Kusumah atau akrab disapa Ati cukup beken. Dari komunitas pengajian, kelompok

anak­anak muda sampai tukang ojek dapat dipastikan kenal ibu dua ini.

Maklumlah, selain sudah belasan tahun tinggal di pemukiman tersebut, Ati termasuk aktivis sosial. Di lingkungannya, ia dikenal sebagai pembina remaja serta seabreg aktivitas sosial lainnya, mulai dari ibu dan remaja,

Dari Profesional ke wakil rakyat

Dari aktivis Sosial ke aktivis Politik

POLITIK bisa menjadi ladang pengab­dian diri untuk masyarakat, bukan tempat untuk memperkaya diri. Setidaknya hal itu ada dalam benak Drs. h. endang Irzal, Akt, MBA., yang merupakan Dirut Utama Semen Padang (2005­2010) yang juga calon anggota (Caleg) DPR RI dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan Sumatera Barat 2.

Dengan bekal pernah mengabdi untuk BUMN terbesar di Sumatera Barat ini, en­dang Irzal dianggap sebagai calon wakil rakyat yang memiliki kredibilitas, kapabilitas dan in­tegritas yang baik untuk menjadi wakil rakyat asal Sumatera Barat di tingkat nasional.

Sebagai pendatang baru dalam dunia poli­tik, endang Irzal dipandang memiliki modal politik yang sangat besar, apalagi saat pemi­lihan Gubernur Sumatera Barat tahun 2010, dia sebagai salah seorang calon berhasil meng­umpulkan suara ketiga terbanyak. Meski pe­

lingkungan hidup, pendidikan dan potensi perempuan UKM, sampai kegiatan bakti sosial tertutama ketika terjadi musibah banjir di Pamulang.

Kini, berbekal “investasi” itu, adik kandung mantan aktivis Malari, Doddy Chusniadi Suriareja (alm) ini bersiap menjadi anggota dewan. Saat ini, istri dari Raymond Romando ini tercatat sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Tangsel, Dapil 6 Pamulang, pada Pemilu 2014 mendatang.

“Mengapa saya ingin menjadi wakil rakyat? Intinya adalah komitmen pengabdian buat bangsa dan negara, dan kebetulan sekarang lewat jalur parlemen,” tutur alumnus IISIP jurusan humas & Periklanan ini.

Bagi perempuan kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1966, ini menjadi Caleg bukan kali pertama. Tahun 2009, dia juga Caleg DPRD Kota Tangerang. Meski tak lolos, tapi bukan berarti pengabdian yang menjadi komitmen hidupnya luntur. Buktinya, dia tetap giat di Gerindra dan di “ladang pengadian” lain. Di Gerindra, Ati tercatat sebagai Ketua

Departemen humas Antar Organisasi DPP Partai Gerindra, dan Ketua Bidang humas PP­PIRA.

“Tapi target utama saya tetap menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI,” tegas perempuan yang lama bekerja sebagai profesional di bidang event organizer (eO) dan entertaiment ini. t aGt/Wen

Para Caleg Partai Gerindra, baik DPR-RI maupun DPRD yang berminat mengampanyekan dirinya di rubrik SeRba SeRbI CaleG Tabloid Gema Indonesia Raya dipersilakan menghubungi redaksi di email: [email protected] atau Telp.: 021 5785 3480 Fax.: 021 5785 2552

Page 13: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

FiGur : 13

FOtO iStimeWa

FOtO andi nur hamdi

FOtO muStaFa kemal

harapan Setelah Menang

album Sang ayah

Lilyana Natsir

Biem Benyamin

KeBANGGAN Indonesia pada bulutangkis kembali bangkit setelah empat atlet yakni: Tontowi Ahmad, Lilyana Natsir, hendra Setiawan, dan Mohammad Ahsani sukses menyabet gelar juara dalam Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Cina 2013. Lilyana satu­satunya atlet perempuan. Kemenangan itu pun sekaligus menjadi kado ulang tahun ke­68 Republik Indonesia.

Tidak heran setelah tiba di tanah air, keempat atlet Indonesia ini diarak dalam acara “Kirab Para Atlet Juara Dunia Bulu Tangkis 2013”, yang digelar di Jakarta, 18 Agustus lalu. Dalam acara yang juga diisi pawai budaya itu, Butet, sapaan Lilyana, tampak paling banyak mendapat sapaan. Permintaan foto bersama dan tanda tangan pun dia layani dengan penuh semangat.

“Yang pasti senang banget. Mudah­mudahan ini jadi kebangkitan bulu tangkis kita. Senang, enggak nyangka juga. Tapi target memang ingin menang,” kata Butet. Namun dari kemenangan ini, Butet pun menyimpan satu harapan. “Saya ingin semua atlet untuk pensiun ke depannya sudah ada undang­undangnya. Jadi tak khawatir lagi setelah ini bakal jadi apa. Bukan saya saja, tapi untuk cabang olahraga lain juga,” katanya. t iF

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

PeNGGeMAR film laga tahun 1990­an tak asing dengan nama Mantili, perempuan jago silat dalam film “Saur Sepuh”. Selain cantik, juga pandai main pedang dan naik kuda. Tapi sekarang, perempuan bernama lengkap Murti Sari Dewi itu akan bertarung di gelanggang politik sebagai calon anggota legislatif Partai Gerindra dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V (Kota Solo, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Sukoharjo). “Ini tantangan bagi saya. Ini amanah yang harus saja jalankan,” katanya yakin.

Murti Sari mengaku dapilnya termasuk dapil “neraka,” karena di dapil inilah para tokoh politik nasional ikut berlaga. Namun, perempuan yang kini menekuni tari tradisional ini tak kalah gesit. Sejak beberapa bulan lalu dia sudah mendatangi banyak daerah. Mulai dari safari ramadan hingga putar film ramai­ramai. Film yang diputar, tentu, yang ada adegan silatnya. “Saya kalau naik kuda atau ada adegan terbang pakai tali, memerankan sendiri. Tanpa peran pengganti,” akunya.

Modal bermain film laga, rupanya punya keuntungan tersendiri buat Mantili, eh Murti Sari. Sebab, saat mendatangi konstituen, istri dari Didik Riyanto ini jadi tetap semangat dan gesit. Ciat……. t iF

SOSOK seniman Betawi Benyamim Sueb kembali ” hidup”, setelah albumnya diluncurkan di Fadli Zon Library, Jakarta, awal September lalu. Album ini bukan sembarangan, sebab selain tak pernah dirilis sebelumnya, juga karena diaransemen oleh seniman musik legendaris Idris Sardi. Selain itu, album yang berisi lima lagu ini diluncurkan bertepatan dengan 18 tahun wafatnya pemeran tokoh “Babe Sabeni “ dalam sinetron “Si Doel Anak Sekolahan” itu. “Ini merupakan kekayaan intelektual yang patut diketahui publik,” ujar Fadli Zon, sang penggagas peluncuran album tersebut.

Dia mengatakan, materi lagu dalam album ini dibuat pada 1976. Ketika itu Idris Sardi masih memimpin Orkestra Simfoni Jakarta. Saat itu, pemain biola kesohor Indonesia ini mengajak Benyamin menyanyikan sejumlah lagu rakyat dan beberapa lagu lain dalam iringan orkestra, seperti “Jali­Jali”, “Surilang”, “Sepak Bola”, “Mengapa harus Jumpa” dan “Trompet”.

Biem Benyamin, anak kandung Benyamin, mengaku kaget dengan album tersebut. “Saya bahkan ada sebuah lagu dalam album itu belum pernah saya dengar,” begitu kata Biem saat menyampaikan kesannya dalam acara peluncuran album tersebut. Dalam acara itu hadir antara lain Idris Sardi, Ida Royani (teman duet Benyamin), komedian Komeng, para wartawan dan undangan lainnya.

Menurut caleg Partai Gerindra ini, sepatutnya album berisi lagu lawas ini diapresiasi untuk melengkapi pemahaman kita akan khasanah musik di era tahun 70­an. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai karya­karya budaya,” ujarnya. t iF

Dari Silat ke Politik Murti Sari Dewi

Page 14: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

14 : dari lanTai 17

Gerindra Menginginkan Keterwakilan di bK

tantangan Energi baru dan terbarukan

hakim MK Jangan berasal dari Parpol

FOtO iStimeWa

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

revisi uu Pilpres Demi Pemilu berkualitas

PeMILU Presiden dan Wakil Presiden kurang dari setahun lagi. Namun revisi atas Undang­undang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pe­milihan Umum Presiden dan Wakil Presiden jalan ditempat. Padahal, revisi sudah diajukan sejak program legislasi nasional (Prolegnas) 2013, atau akhir 2012. Revisi ini sebagai tin­dak lanjut atas Keputusan Mahkamah Konsti­tusi (MK) yang mengabulkan beberapa pasal dalam UU tersebut.

Namun, sebagian besar fraksi di DPR (Demokrat, Golkar, PDI Perjuangan, PAN

dan PKB) enggan melakukan revisi. Mereka bahkan meminta agar pembahasan revisi di­hentikan dan dicabut dari Prolegnas. Usulan ini justru mencuat menjelang akhir masa sidang I alias di akhir tahun 2013. Artinya, memasuki tahun 2014, sudah sangat tidak mungkin untuk melakukan revisi.

Rapat pleno di Badan Legislasi (Baleg) DPR pun kembali tidak menemukan titik temu. Menurut Ketua Baleg Ignatius Mulyo­no, dari dua pandangan yang ada tidak bisa dipertemukan. “Yang meminta agar revisi

diteruskan dan dihentikan tidak bisa diperte­mukan lagi,” katanya. Baleg pun masih punya satu kali kesempatan lagi untuk pleno.

Meski menghadapi partai­partai besar, namun Fraksi Partai Gerindra tetap pada pendirian semula, yakni berpegang pada asas kesesuaian hukum. Yakni, sebuah perundang­undangan harus sinkron dengan undang­undang lain. Menurut anggota Badan Le­gislasi (Baleg) DPR Fraksi Partai Gerindra Mestariany habie, revisi atas UU Pilpres ini agar sinkron dengan undang­undang Penye­lenggaraan Pemilihan Umum (UU Pemilu), Undang­undang Partai Politik dan putusan MK. “Ini mensyaratkan mekanisme pemilu presiden dan wakilnya yang demokratis, pu­nya legitimasi kuat karena amanat langsung dari rakyat,” katanya.

Sementara terkait ambang batas pemilihan presiden (Presidential Threshold) yang menjadi perdebatan tak kunjung habis di antara para politisi, Gerindra berpandangan bahwa se­buah undang­undang tidak boleh melakukan pembatasan, tapi boleh melakukan pengatu­ran. Karena itu, menentukan ambang batas presiden sebanyak 20% merupakan bentuk pembatasan. Padahal, setiap warga negara pu­nya hak untuk memilih dan dipilih.

“Adalah fatal apabila semangat perun­dang­undangan untuk membatasi,” tambah Mestariany. Karena itu ambang batas presiden sebanyak 20% hanya membatasi rakyat untuk mengajukan calon presiden pilihan mereka.

Sementara pengaturan yang berkeadilan sangat diperlukan. Gagasan untuk menyama­kan ambang batas presiden dengan ambang batas parlemen sebanyak 3,5 % perlu didu­kung. Ini berarti, setiap partai politik yang sudah lolos ke parlemen berhak mengajukan calon presiden sendiri. t iF

eNeRGI baru dan terbaru­kan tidak semudah membalik telapak tangan. Tantangan yang dihadapi pun tidak sedikit. Dari sisi biaya produksi, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bia ya produksi energi konvensi­onal, sehingga harga jual energi terbarukan tidak dapat bersaing dengan harga jual energi kon­vensional. Dalam diskusi pu­blik yang diadakan oleh Fraksi Partai Gerindra, dengan tema: “Revolusi energi: Menggagas Masa Depan energi Nasional”, di kompleks Parlemen, awal Oktober dengan menghadirkan sejumlah narasumber terung­kap bahwa tantangan energi baru terbarukan dan konservasi energi memang menghadapi banyak tantangan.

Sementara investasi untuk memproduksi energi baru dan terbarukan cukup tinggi. Namun, teknologinya sudah dikuasai, seperti pembangkit listrik skala kecil sampai medium, juga tek­nologi biogas dan nonlistrik. Pada sisi lain, kuantitas dan kualitas sumber daya manusianya masih terbatas. Masyarakat pun masih belum banyak yang tahu.

Sementara, menurut Sampe L Purba dari SKK (Satuan Kerja Khusus) Migas, sebagai kekayaan nasional suatu bangsa, migas termasuk sumber kekayaan alam gatra statis (natural en-dowment), yang untuk menjadikannya menjadi gatra dinamis

GeRINDRA menginginkan ada wakilnya di Badan Kehormatan (BK) DPR. Sebab selama ini, proses penegakan kode etik yang melibatkan anggota DPR, berjalan timpang. “Kita tidak punya perwakilan di BK,” kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Desmon J. Mahesa, di ruang Komisi III, saat akan dilakukan penetapan Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompoel. Desmon mempertanyakan kasus yang melilit Ruhut yang sudah diadukan ke BK oleh mantan istrinya. Namun, BK seperti mendiamkan kasus ini. “Bagaimana kelanjutan ini kasus ini?” tanyanya.

hal ini berbeda dengan mantan Ketua Fraksi Partai Gerindra Widjono hardjanto,yang sudah diberhentikan oleh BK, hanya gara­gara sakit. Padahal selama dua tahun, Oni, demikian sapaannya, sudah jelas sedang dalam masa pengobatan. hal ini pulalah yang membuat Gerindra tidak mengakui keberadaan BK. Dan, meminta agar Undang­undang MD3 (MPR, DPR, DPRD dan DPD) serta Tata Tertib DPR mengubah komposisi keanggotaan BK.

Selama ini, anggota BK terdiri atas 11 orang dari tujuh fraksi. Dari sembilan fraksi di DPR, hanya Gerindra dan hanura yang tidak punya perwakilan. Padahal, banyak kasus di BK yang melibatkan banyak anggota DPR. Fraksi yang punya perwakilan di BK akan mudah membela anggotanya saat dipanggil BK. Namun, fraksi yang tidak punya perwakilan seperti Gerindra, harus gigit jari ketika menerima sanksi dari BK. t iF

PeRISTIWA Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar mengagetkan dunia peradilan di tanah air. Inilah peristiwa tangkap tangan “paling sempurna” karena melibatkan pejabat lembaga tinggi negara (MK), anggota DPR Chairun Nisa (Partai Golkar), Bupati Gunung Mas (hambit Bintih), seorang pengusaha, dan pengacara.

Fraksi Partai Gerindra memilih bersikap tegas setelah melihat kenyataan bahwa diantara para hakim konstitusi itu berasal dari partai politik. “hakim konstitusi tidak boleh berasal dari partai politik. hakim Konstitusi itu negarawan yang sudah harus selesai dengan dirinya. Tidak punya lagi kepentingan ekonomi dan politik,” kata anggota Komisi III dari Gerindra Martin hutabarat.

Pernyataan itu dipertegas oleh Wakil Ketua Fadli Zon. Bukan berarti orang parpol tak ada yang baik, tapi mengurangi potensi “main mata” antara hakim MK dengan pihak bersengketa, yang kebanyakan berasal dari parpol, terutama dalam hal gugatan Pemilukada. “Jadi harus hindari conflict of interest, konflik kepentingan. hakim parpol akan loyal pada kepentingan parpolnya,” tegasnya.

Karena itu, proses seleksi yang transparan diharapkan menghasilkan hakim MK berintegritas tinggi. Sadar akan tugas dan tanggung jawabnya untuk menjaga dan menjunjung tinggi marwah MK sebagai pengawal konstitusi sekaligus demokrasi. “Bukan justru menjadi pengawal golongan atau kerabat politiknya,” ungkapnya. t iF

memerlukan pengusahaan. “Sehingga kekayaan alam tersebut berubah menjadi sumber daya alam dan selanjutnya menjadi modal pembangunan bangsa untuk mewujudkan cita­cita na­sional,” katanya.

Bagi Fraksi Partai Gerindra, kemandian energi nasional menjadi salah satu cita­cita yang terus diperjuangkan. Karena itu, Gerindra sudah memiliki jalan menuju ke arah kemandi­rian energi nasional itu. t iF

Page 15: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

profil : 15

FOtO muStaFa kemal

edisi 30/TaHun iii/okTober 2013

Kiprah Si anak Pedagang batik

H. Ahmad MuzaniTerlahir sebagai anak keluarga pedagang (batik) dengan tradisi egaliter, Ahmad Muzani akhirnya tumbuh menjadi seorang politikus andal.

Oleh aGuStaman

RONA wajahnya tak memperlihatkan kelela­han sama sekali ketika Gema Indonesia Raya (GIR) menyambangi ruangan kerjanya di lan­tai 17 Gedung Nusantara I Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta. Padahal, hari itu GIR bukan satu­satunya tamu yang ingin menemuinya. Ada beberapa orang juga terlihat menunggu giliran untuk menemui Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPR RI ini dengan berbagai keperluan.

“Apa kabar? Maaf ya, lama menunggu gi­liran bertemu saya. Maklum tamunya hari ini cukup banyak, padahal saya baru saja pulang dari Dapil (daerah pemilihan) saya di Lam­pung,” sambut h. Ahmad Muzani dengan senyum khasnya.

Begitulah, semenjak menetapkan diri menjadi calon legislatif (Caleg) DPR RI untuk Dapil Lampung 1 ­­ yang meliputi Bandar Lampung, Lampung Barat, Lampung Selatan, dan Tanggamus ­­ di sela­sela kesi­bukannya sebagai anggota dewan, Muzani menyempatkan diri mengunjungi para kons­tituennya yang sebagian besar adalah pemilih­nya ketika memenangi Pemilu Legislatif 2009 silam.

Bermodal “investasi” politik yang sudah dibangun sejak Pemilu 2009, Muzani berha­rap bisa meraih kemenangan yang lebih besar di wilayah provinsi paling selatan pulau Su­matera ini.

“Karena sekarang Gerindra sudah lebih dikenal dan saya jauh lebih dikenal masya­rakat di sana, InsyaAllah bisa melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara lewat parlemen,” tegas Sekjen Partai Gerindra ini berharap.

Bisa terjun ke politik praktis seperti seka­rang ini, Muzani mengibaratkan seperti air mengalir, ia menjalani saja seperti apa ada­nya. Namun, dia juga mengaku, pengetahuan dan perjalanannya menjadi seorang politikus seperti sekarang ini tak lepas dari peran sang kakek.

“Saya berasal dari keluarga pedagang. Orang tua saya pedagang batik. Tradisi kaum pedagang itu lebih egaliter ketimbang kaum priyayi. Nah, tradisi saya itu diawali dengan kebiasaan kakek yang berlangganan banyak majalah ketika itu,” papar pria kelahiran Te­gal, 15 Juli 1968 ini.

Dari bacaan­bacaan dan cerita­cerita sang kakek tentang tokoh­tokoh sejarah, terutama pendiri negara ini, serta tentang organisasi­or­ganisasi kebangsaan yang tumbuh zaman ko­lonial sampai kemerdekaan, secara tak sadar membuatnya tertarik ke politik.

Tradisi membaca buku­buku, terutama yang berbau politik, berlanjut terus hingga Muzani muda memutuskan sekolah ke Ja­karta, di jurusan ilmu komunikasi Universitas Ibnu Chaldun. Itu terjadi sekitar tahun 1986. Bahkan, untuk mengasah pengetahuannya tentang politik, tak jarang Muzani menyam­bangi toko­toko buku terkenal di Jakarta, hanya untuk mencari berita­berita politik yang hangat ketika itu.

“Saya ingat, setiap Selasa sore saya datang ke Toko Buku Gunung Agung, membaca majalah­majalah, khususnya laporan utama Majalah Tempo,” kisah Muzani yang ketika itu juga sudah aktif di Perhimpunan Pelajar Islam Indonesia (PPII).

Tak jarang dia juga mengirimkan be-berapa tulisan resensi buku ke media cetak yang ada di ibu kota. “Waktu itu, resensi buku-buku politik sering dimuat di koran Pelita. Nah, dari situlah kepercayaan diri saya mulai tumbuh,” katanya lagi.

Kepercayaan dan pengetahuan politiknya semakin besar tatkala dia semakin aktif di PPII ­­ bahkan ia pernah didaulat menjadi Ketua PPII­­ dan menjadi wartawan di Ma­jalah Amanah. Tak hanya itu. Muzani juga se­makin banyak punya networking dengan para tokoh politik negeri ini.

Tak heran, selepas bekerja sebagai penyiar dan direktur salah satu radio swasta untuk ka­

wasan Serang, Banten, Muzani pun mulai ma­suk lingkaran politik nasional. Apalagi, ketika itu, situasi negara pasca kejatuhan Soeharto memungkinkan tumbuhnya banyak partai politik (parpol). Awalnya, bersama “Kyai Se­juta Umat” Zainuddin MZ dan teman­teman lainnya, dia membidani lahirnya Partai Bin­tang Reformasi (PBR). Muzani bahkan sem­pat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBR.

berjuang di Partai Gerindra

Adagium bahwa politik itu tak ada yang abadi, juga berlaku pada diri pria pencinta kuliner ini. Dari PBR, Muzani bersama Fadli Zon ­­ yang kini Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindrta – beserta kawan­kawan mempersiapkan kelahiran parpol baru, yang kemudian diberi nama Partai Gerindra. Mu­zani berkisah, kalau usahanya mengajak Pra­bowo Subianto bergabung di Partai Gerindra (2008) nyaris kandas, karena sosok Prabowo sebelumnya mengatakan tidak mau. Alasan­nya, takut dan khawatir kehadiran parpol baru ini hanya penambah jumlah partai se­mata dan tidak amanah.

“Dulu saya bersama Profesor Suhardi (kini Ketua Umum DPP Partai Gerindra­red), Fad­li Zon begitu susahnya meyakinkan Prabowo untuk ikut bersama mendirikan Partai Gerin­dra,” terang suami dari himmatul Aliyah ini. “Bahkan, setiap kali kami berusaha meyakin­kan beliau, lagi­lagi ia menekankan kepada kami apakah siap menjadi partai pembeda dan kami diminta menjadi penjaminnya,” sambungnya.

Muzani lebih lanjut menambahkan, sete­lah dia dan kawan­kawan pendiri Gerindra menyatakan siap, akhirnya Prabowo meny­atakan, siap berjuang di partai berlambang kepala burung Garuda ini, dan menjabat se­bagai Ketua Pembina Partai Gerindra.

Akan halnya Muzani, setelah Gerindra

dideklarasikan, dia pun mencalonkan diri sebagai caleg untuk Dapil Lampung 1 pada Pemilu 2009. Upayanya meyakinkan konsti­tuennya tak sia­sia. Ayah empat anak ini ak­hirnya berhasil melenggang ke Senayan pada periode 2009­2014, dengan raihan suara yang signifikan (24.723 suara). Kini, politisi yang gemar jogging saban pagi ini duduk di Komisi I membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi.

Selain diberi amanat menjabat sebagai Ke­tua Fraksi Gerindra di DPR RI, anggota de­wan bernomor anggota A21 ini juga sempat aktif di himpunan Kerukunan Tani Indone­sia hKTI) serta menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).

Kini, di usia Partai Gerindra yang sudah 6 tahun, Muzani dan Partai Gerindra bertekad melakukan perubahan besar di republik ter­cinta ini. “Sejak berdiri, keinginan mewujud­kan janji baru sebatas mimpi dan terhambat. Tapi keinginan dan janji itu baru bisa diwu­judkan dan akan dapat dibayar kepada rakyat bila Gerindra berhasil meraih kemenangan pada 2014 dan kepemimpinan nasional be­rada di bawah kepemimpinan Prabowo Subi­anto,” tegasnya.

Menurut pria yang merasa masih “men­jadi” wartawan ini, Gerindra ingin mem­bangun kedaulatan rakyat. “Kedaulatan akan bisa diwujudkan dengan kemenangan Partai Gerindra pada Pemilu 2014, dan jumlah ang­gota DPR RI dari Gerindra banyak. Dan, tu­gas selanjutnya menghantarkan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto menjadi Presi­den,” tekadnya.

Gerindra, kata Muzani, juga telah me­nyiapkan blueprint pembangunan secara cer­mat demi mewujdukan kedaulatan bangsa. “Ada rencana pembangunan 1 tahun, 2 ta­hun, 5 tahun, dan 10 tahun. Itulah bentuk keseriusan Partai Gerindra, dan negara perlu campur tangan untuk melindungi rakyatnya,” tandas pria berzodiac Cancer ini. t

Page 16: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR30.pdf · kepemimpinan …sangat sederhana, dua hal: mencintai rakyat Anda, gunakan akal

Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Indonesia melalui Program Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Budaya serta Olahraga

a. Memperkuat karakter bangsa yang berkepribadian Pancasila, menjunjung tinggi sifat jujur, disiplin, patuh terhadap hukum, toleransi terhadap perbedaan suku agama dan ras, menghargai budaya bangsa melalui pendidikan Pancasila, kebangsaan dan budi pekerti.

b. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara, menghapus pajak buku pelajaran, menghentikan penggantian buku pelajaran setiap tahun, dan mengembangkan pendidikan jarak jauh terutama untuk daerah yang sulit terjangkau dan miskin.

c. Merevisi kurikulum nasional dengan memantapkan pengembangan budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memajukan karsa dan karya bangsa yang memiliki daya saing tinggi, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung kearifan lokal.

d. Mengembangkan sekolah-sekolah kejuruan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, maritim dan industri, termasuk Balai Latihan Kerja.

e. Mengembangkan sekolah-sekolah agama dan pesantren mulai dari madrasah ibtida’iyah, tsanawiyah, dan aliyah.

f. Meningkatkan martabat dan kesejahteraan guru, dosen dan penyuluh.g. Memberantas perdagangan manusia dan membasmi peredaran serta

penyalahgunaan narkoba dengan hukuman berat bagi para pelakunya.h. Menyediakan komputer di sekolah dasar dan menengah, sekolah kejuruan,

sekolah agama dan pesantren, memberikan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, menyediakan fasilitas kredit bank untuk mahasiswa berprestasi, serta membangun jaringan internet gratis.

i. Menjamin pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin.j. Mengembangkan rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota dan

memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan rakyat terlantar.

k. Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas, dan mengembangkan program Keluarga Berencana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

l. Menggerakkan revolusi putih mandiri dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin di sekolah melalui peternakan sapi dan kambing perah.

m. Mewajibkan sarjana dan dokter yang baru lulus untuk mengabdi di daerah miskin dan tertinggal.

n. Melestarikan warisan budaya sebagai kekuatan dan pemersatu bangsa.o. Meningkatkan prestasi Tim Nasional sepak bola Indonesia.

Membangun Infrastruktur dan Menjaga Kelestarian Alam serta Lingkungan Hidup

a. Membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia: jalan dan jembatan termasuk 3.000 km jalan raya nasional baru modern dan 3.000 km rel kereta api, pelabuhan laut (samudera dan nusantara) dan pelabuhan udara, listrik, dan telekomunikasi.

b. Mempercepat pembangunan infrastruktur strategis irigasi dan pelabuhan perikanan di pesisir.

c. Membangun infrastruktur, fasilitas pendukung dan kawasan industri nasional termasuk industri maritim dan pariwisata.

d. Merehabilitasi 77 juta hektar hutan yang rusak dengan sistem tumpang-sari dan konservasi aneka ragam hayati, hutan lindung, taman nasional dan suaka alam.

e. Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan; dan melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa.

f. Mengembangkan infrastruktur pendukung pulau-pulau terluar.

Membangun Pemerintahan yang Bebas Korupsi, Kuat, Tegas dan Efektif

a. Mempercepat peningkatan kesejahteraan aparatur negara melalui reformasi birokrasi untuk mencapai sistem birokrasi efisien dan melayani dengan sistem insentif dan hukuman yang efektif.

b. Menciptakan kepastian dan menegakkan hukum seadil-adilnya tanpa pandang bulu.

c. Mencegah dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan menerapkan manajemen terbuka dan akuntabel.

d. Meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI/Polri, pegawai negeri sipil dan keluarganya termasuk para veteran dan pensiunan.

e. Menempatkan 30 % perempuan dalam posisi menteri dan/atau pejabat setingkat menteri serta mendorong kedudukan strategis lainnya bagi perempuan pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.

1

2

3

4

5

6

Membangun Ekonomi yang Kuat, Berdaulat, Adil dan Makmur

a. Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta (3.500 dollar AS) menjadi Rp 60 juta (6.000 dollar AS) dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen per tahun menuju pertumbuhan diatas 10 persen.

b. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi jurang antara si miskin dan si kaya (menurunkan Indeks Gini dari 0.41 menjadi mencapai 0.31) dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dari sekitar 75 mencapai sekitar 85.

c. Meningkatkan penerimaan negara dari pajak dari sekitar 12 persen hingga mencapai ratio minimal 16 persen dari Produk Domestik Bruto dengan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak dan perbaikan sistem perpajakan yang lebih adil; menekan pemborosan dan inefisiensi pengeluaran anggaran; dan mengelola utang pemerintah dengan cermat dan bijak serta memanfaatkannya dengan efisien dan efektif.

d. Mendorong peran swasta dalam perekenomian nasional untuk menciptakan lapangan pekerjaan, nilai tambah, industrialisasi, dan industri pengolahan.

e. Menjadikan BUMN yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi.

f. Membangun industri pengolahan untuk menguasai nilai tambah bagi perekonomian nasional.

g. Membangun dan mengembangkan industri nasional: – transportasi darat (kereta api, mobil, dan sepeda motor) – transportasi laut (angkutan kapal laut dan angkutan sungai) – transportasi udara (pesawat terbang) – alat berat dan alat mesin pertanian.

Melaksanakan Ekonomi Kerakyatana. Memprioritaskan peningkatan alokasi anggaran untuk program pembangunan

pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi dan UMKM, serta industri kecil dan menengah.

b. Mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya untuk memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pegawai, industri kecil menengah, pedagang tradisional dan pedagang kecil lainnya.

c. Mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional dan pedagang kecil.

d. Melindungi dan memodernisasi pasar tradisional.e. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh termasuk buruh migran

(TKI/TKW).f. Membangun infrastruktur untuk rakyat melalui 8 (Delapan) Program Desa,

yaitu:1. Jalan, Jembatan, dan Irigasi Desa dan Pesisir2. Listrik dan Air Bersih Desa3. Koperasi Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Badan Usaha Milik

Petani (BUMP) dan Lembaga Keuangan Mikro4. Lumbung Desa5. Pasar Desa6. Klinik dan Rumah Sehat Desa7. Pendidikan dan Wirausaha Muda Desa8. Sistem Informasi Desa dan Penguatan Perangkat Pemerintah Desa.

g. Mendirikan Lembaga Tabung Haji.h. Mempercepat reforma agraria untuk meningkatkan akses dan penguasaan

lahan yang lebih adil dan berkerakyatan, serta menyediakan rumah murah bagi rakyat.

Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi serta Pengamanan Sumber Daya Air

a. Mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan antara lain beras, jagung, sagu, kedele dan tebu yang dapat mempekerjakan lebih dari 12 juta orang.

b. Mendorong peningkatan produksi dan konsumsi protein yang berasal susu, telur, ikan, dan daging.

c. Mencetak 2 juta hektar lahan untuk aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu, sorgum, kelapa, kemiri dan bahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang-sari yang dapat mempekerjakan lebih dari 12 juta orang.

d. Membangun pabrik pupuk urea dan NPK baru milik petani dengan total kapasitas 4 juta ton.

e. Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air dengan kapasitas total 10.000 MW.

f. Mendirikan kilang-kilang minyak bumi, pabrik etanol, dan pabrik DME (pengganti elpiji).

g. Merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) dan sumber air.h. Menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, dan nelayan,

sekaligus terjangkau konsumen.

www.facebook.com/gerindra @Gerindra

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160, Telp +6221 789 2377, 780 1396, Fax +6221 781 9712

www.partaigerindra.o.id www.youtube.com/GerindraTv