gbpp pelatihan lanjutan mediasi dan resolusi konflik untuk pendamping pnpm mandiri
TRANSCRIPT
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 1/16
0
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 2/16
1
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN (GBPP)
MEDIASI DAN RESOLUSI KONFLIK1 MODUL PELATIHAN BAGI FASILITATOR PNPM MANDIRI
FORUM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT ACEH
BUKU 2: Pelatihan Lanjutan
Nama Pelatihan : Pelatihan Lanjutan ( Advanced Training) Mediasi dan Resolusi Konflik
Pelaksana : Forum Lembaga Swadaya Masyarakat Aceh
Peserta : Fasilitator PNPM–MPd dan PNPM DTK
Durasi : 6 (Enam) hari
Latar Belakang
Pelatihan mediasi dan resolusi konflik merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran bagi tenaga pendamping khususnya
fasilitator PNPM-MPd dan PNPM-DTK dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dipenyelesaian masalah atau konflik
yang dihadapi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan program pelatihan mediasi dan resolusi
konflik ini sangat relevan dengan upaya penyelesaian kasus-kasus (konflik) yang mungkin timbul sebagai dampak dari pelaksanaan
program PNPM Mandiri (PNPM-MP dan PNPM-DTK). Kedua program ini memiliki karakteristik dan mekanisme khusus dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian kegiatannya, termasuk dalam mendorong percepatan pembangunan di
daerah tertinggal, khususyang dan terkena dampak konflik. Kedua program ini menggunakan proses perencanaan partisipatif
sehingga keputusan atas alokasi sumber dana dan sumber daya yang tersedia dibuat berdasarkan konsensus pada pertemuan di
tingkat desa, kecamatan (subdistrict), dan tingkat kabupaten/kota. Dengan demikian, program tersebut secara bertahap akan
1 Program pelatihan mediasi dan resolusi konflik untuk para fasilitator PNPM dilaksanakan dalam dua putaran dan akan melatih sekitar 405 (dari total 570)
fasilitator PNPM di 22 kabupaten dan 90 kecamatan di Aceh dan Nias. Ini termasuk penyediaan pelatihan keterampilan inti (Core Training) untuk semua fasilitator
PNPM-DTK di Aceh dan Nias (63 orang), semua fasilitator provinsi dan kabupaten PNPM di Aceh (72 orang) dan sekitar setengah dari fasilitator kecamatan PNPM
Pedesaan di Aceh (270 orang dari jumlah total dari 369). Semua fasilitator PNPM-DTK, semua fasilitator PNPM-MP tingkat kabupaten, dan sekitar 100 fasilitator
kecamatan PNPM-MP mengikuti program pelatihan keterampilan lanjutan (Advance Training) pascapelatihan core.
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 3/16
2
meningkatkan keterampilan teknis dan kemampuan kognitif orang-orang yang berpartisipasi dalam proses perencanaan
pembangunan, termasuk penduduk desa yang dipilih untuk mewakili kelompok masyarakatnya sehingga dana yang digulirkan ke
desa dapat digunakan secara efektif.
Penyajian modul pelatihan lanjutan atau ‘advanced training’ dibagi dalam dua bagian penting, yaitu modul pelatihan dasar
(core training) dan modul pelatihan lanjutan (advanced training). Keduanya menyajikan pengalaman belajar yang disesuaikan
dengan kondisi masing-masing fasilitator dalam pelaksanaan tugasnya. Pada modul pertama proses pelatihan lebih difokuskan
pada pengembangan kemampuan (skills) tentang mediasi dan resolusi konflik yang lebih diarahkan dalam memberikan
pengalaman belajar peserta dalam mereview program pembangunan reguler terkait pelaksanaan program dan peningkatan kohesi
sosial, serta keterampilan dalam negosiasi dan mediasi multi-tataran
Keterampilan lanjutan sangat dibutuhkan bagi fasilitator ketika dihadapkan pada upaya optimalisasi program PNPM
Mandiri (MPd dan DTK) dengan mengintegrasikan dalam program reguler pemerintah sehingga memberikan dampak terhadap
upaya pencapaian tujuan pembangunan. Disamping itu, berbagai masalah yang dihadapi cenderung lebih kompleks dan
melibatkan banyak pihak baik secara langsung terhdapat kasus-kasus konflik program maupun pengaruh yang ditimbulkan
terhadap kohesi sosial dan harmonisasi pemangku kepentingan dalam tingkatan yang berbeda secara struktural, seperti desa,kecamatan, dan kabupaten/kota. Pola penanganan ini memerlukan pendekatan multi-tataran dengan alternatif strategi yang lebih
mengedepankan keterampilan teknis negosiasi dan mediasi multi tingkat. Melalui pembelajaran ini, fasilitator dapat memiliki
keterampilan bagaimana memfasilitasi penyelesaian sengketa dan membangun hubungan baik dengan pihak-pihak dengan
beragam kepentingan dan tupoksi yang berbeda.
Tujuan Kurikuler
Melalui pelatihan ini diharapkan fasilitator PNPM Mandiri memiliki pemahaman dan keterampilan lanjutan (advanced skills) dalam
mediasi dan resolusi konflik terkait penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dan pemangku kepentingan yang terlibat
dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri dengan kebutuhan pengintegrasian program dalam tataran atau tingkatan yang
berbeda.
Tujuan Instruksional Umum:
1. Meningkatkan pemahaman lanjutan Fasilitator PNPM Mandiri tentang mediasi dan resolusi konflik dalam kerangka
optimalisasi program pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan program pembangunan.
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 4/16
3
2. Meningkatkan kapasitas Fasilitator PNPM Mandiri dalam praktek mediasi dan resolusi konflik dalam tingkatan atau tataran
pemangku kepentingan yang berbeda terkait penyelesaian masalah pelaksanaan program pembangunan.
3. Mendorong efektifitas penyelesaian sengketa atau konflik melalui keterpaduan rencana dan tindakan dalam pelaksanaan
program pembangunan reguler.
Struktur MateriModul ini terdiri dari 14 (empat belas) bab yang membahas latar belakang, kerangka isi, metode dan aplikasi praktis keterampilan
lanjutan mediasi dan resolusi konflik yang diberikan dalam kegiatan ‘advanced training’. Secara rinci garis besar materi disajikan
dalam tebel berikut;
Tabel. Kisi-Kisi Materi Pelatihan Lanjutan ( Advanced Training)
Modul Pokok Bahasan Durasi Kompetensi Dasar TingkatKedalaman*)Pengetahuan Keterampilan Tin dakan
(1) (2) (3) (4) (5)
Modul 1 Review Rencana Strategis Pembangunan PekaKonflik
120’ x x x 3
Modul 2 Review Rencana Kerja Pembangunan Peka Konflik 120’ x x x 3
Modul 3 Monitoring Dinamika Konflik dalam Masyarakat 80’ x x x 3
Modul 4 Evaluasi Pembangunan Peka Konflik 80’ x x x 3
Modul 5 Penganggaran Peka Konflik 80’ x x x 3
Modul 6 Mengelola Konflik Lokal 120’ x x 2
Modul 7 Negosiasi Multitingkat160’
x x 2Modul 8 Mediasi Multitingkat 160’ x x 2
Modul 9 Menghadapi Situasi Sulit 120’ x x 2
Modul 10 Membangun Kepercayaan 120’ x X 2
Modul 11 Mengelola Emosi 120’ X x 2
Modul 12 Rekonsiliasi 120’ x x 2
Modul 13 Komunikasi Media Perdamaian 120’ x x 2
Modul 14 Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) 40’ x 2
Jumlah Jam Pelatihan 1560’
*) 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 5/16
4
Alur Proses PembelajaranPanduan pelatihan lanjutan (advanced training) dirancang dalam bentuk modul untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan bagi
fasilitator atau pemangku kepentingan lain dalam menyelesaikan masalah atau sengketa yang disesuaikan dengan kondisi
masyarakat yang dihadapinya. Format pelatihan terfokus pada umpan balik dari peserta mencakup: Refleksi terhadap implementasi manajemen konflik dalam proses PNPM Mandiri (PNPM-MPd dan PNPM DTK) Menyeimbangkan peran antarpelaku multi tingkat
Refleksi terhadap mediasi dan fasilitasi dalam konteks paska konflik
Kebenaran, keadilan, dan rekonsiliasi
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 6/16
5
Kerangka Umum Materi Pelatihan
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
1. Peserta memahami proses review
rencana strategis pembangunanpeka konflik
Review Rencana Strategis
Pembangunan Peka Konflik
Konsep rencana
strategis peka konflik.
Tahapan review
strategis pembangun-an peka konflik
Fasilitasi review
rencana strategispembangunan peka
konflik
Perencanaan strategis disusun dalam bentuk Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) yangmengindikasikan keterpaduan kegiatan dalam program
yang diandalkan untuk mengatasi isu-isu strategisberkaitan dengan peningkatan kesejahteraan dan
perdamaian yang diprioritaskan atau untuk mencapaisasaran tertentu baik di tingkat desa, kecamatan,
kabupaten. Dalam RJPM perlu mengindikasikan
perubahan dan perkembangan suatu wilayah atau unitkerja yang akan menentukan arah dan hasil yang ingin
dicapai—termasuk dalam kerangka penyelesaian konfliksecara keseluruhan.
Sebuah rencana strategis perlu dikaji ulang—review untuk
memastikan apa yang telah disisun mencapai target yang
telah ditetapkan. Sejauhmana rencana dan aksi bersamaitu mampu menjawab isu-isu dan permasalahan, tataruang
wilayah, pencapaian visi-misi dalam sebuah kerangka kerja
komprehensif dengan melibatkan pemangku kepentinganbaik pemerintah, lembaga masyarakat, tokoh masyarakat,
kelompok pemuda, kelompok perempuan, dan wargamasyarakat) secara efektif.
Pokok bahasan ini memberikan pengalaman belajar
bagaimana melakukan review rencana strategis (RPJMDesa) melalui pentahapan dengan menggali gagasan danmenganalisis dokumen rencana pembangunan yang telah
disusun. Selanjutnya menelaah indikator, prosespelaksanaan dan hasil yang dicapai serta perubahan yang
diperlukan sesuai dengan kaidah rencana pembangunan
partisipatif dan penyelesaian konflik secara terpadu.
Simulasi; diskusi
kelompok; studikasus, dan
dokumentasi
120 menit
2. Peserta memahami proses review
rencana kerja pembangunan peka
Review Rencana Kerja
Pembangunan Peka Konflik
Setelah mempelajari dokumen rencama strategis (RPJM
Desa) dilakukan kajian terhadap prioritas usulan kegiatan
masyarakat atau unit kegiatan yang akan dilaksanakan
Simulasi; diskusi
kelompok; studi
kasus, dan
120 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 7/16
6
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
konflik Konsep rencana kerjapembangunan peka
konflik.
Tahapan reviewrencana kerja
pembangunan pekakonflik
Fasilitasi reviewrencana kerja
pembangunan pekakonflik
pada tahun berjalan.
Review Rencana Kerja Pembangunan (RKP Desa) atauprioritas usulan untuk menelaah kembali optimalisasi
usulan untuk menghindari inefisiensi dalam pelaksanaanprogram. Disamping itu, menata ulang usulan kegiatan
yang diajukan oleh masyarakat atau unit kerja lain baikditingkat desa, kecamatan hingga kabupaten agar terjadi
kesesuaian dan keterpaduan program.
Proses review usulan kegiatan tahunan dilakukan secara
partisipatif dengan melibatkan wakil-wakil masyarakatdan unsur terkait lain. Oleh karena itu perlu kesiapan
fasilitator dalam mengelola kegiatan ini. Terutama
menyangkut pemahaman konteks konflik dan kerangka
filosofis dalam menelaah setiap usulan k egiatan dikaitkandengan prinsip-prinsip perencanaan, kewilayahan,kebijakan dan kerangka kerja membangun perdamaian.
Pokok bahasan ini merupakan kelanjutan dari pokok
bahasan review rencana strategis (RPJM Desa) untukmengkaji kembali hasil yang telah dilaksanakan tahun
sebelumnya dan menetapkan prioritas usulan kegiatan
yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan. Kegiatan inimenjadi bagian integral dari proses review pelaksanaan
program strategis yang dilakukan secara berkelanjutanberdasarkan dokumen renstra yang telah disepakati oleh
para pemangku kepentingan.
dokumentasi
3. Peserta memiliki pemahaman
dalam melakukan kegiatanmonitoring terhadap dinamika
konflik dalam masyarakat.
Monitoring Dinamika
Konflik dalam Masyarakat;
Konsep dasar
monitoring dinamikakonflik dalam
masyarakat.
Elemen kunci dalam
merancang kegiatanmonitoring dinamika
Monitoring dilakukan untuk mengukur implementasi
program perdamaian yang telah ditetapkan berdasakrantujuan yang telah ditetapkan. Setelah perencanaan dan
dokumen pendukung lainnya telah disepakati olehorganisasi atau komunitas sebagai kerangka acuan kerja,
maka langkah selanjutnya memastikan agar seluruh
komponen dan pemangku kepentingan yang terlibatdalam program untuk memantau tingkat pencapaian
program agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Monitoring dinamika konflik sebagai perangkat penting
Peace Monitoring
Update (PMU); diskusikelompok; studi
kasus, dandokumentasi
80 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 8/16
7
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
konflik dalammasyarakat.
Tahapan kegiatan
monitoring
Memfasilitasi kegiatan
monitoring dinamikakonflik.
dalam melakukan pembimbingan dan pengendalian(control) terhadap pelaksanaan program pembangunan
secara partisipatif.
Pokok bahasan ini memberikan pengalaman belajartentang bagaimana melakukan monitoring dinamika
konflik dalam masyarakat. Keterampilan ini sangatmembantu dalam memahami perubahan yang terjadi
dalam masyarakat secara periodik untuk menentukan jenisintervensi atau pola pendekatan yang digunakan untuk
mengantisiasi dan menyelesaikan konflik yang mungkinmuncul
4. Peserta memiliki pemahaman
dalam melakukan kegiatan evaluasipeka konflik dalam program
pembangunan.
Evaluasi Pembangunan
Peka Konflik;
Konsep dasar evaluasi
pembangunan peka
konflik
Elemen kunci dalam
merancang evaluasi
pembangunan pekakonflik
Tahapan kegiatan
evaluasi
Memfasilitasi kegiatan
evaluasi.
Evaluasi atau penilaian dampak merupakan salah satu
unsur penting dalam kerangka kerja programpembangunan dan aksi perdamaian. Evaluasi akan
mengukur sejauhmana intervensi program dan aksi
perdamaian yang telah ditetapkan memberikan manfaatatau dampak bagi masyarakat. Kerangka kerja evaluasi
dalam dirumuskan pada saat perencanaan itu disusun dandisepakati oleh wakil mayarakat dan unsur terkait lainnya.
Evaluasi aksi perdamaian dimaksudkan untuk menilaiefektivitas dan efisiensi suatu perencanaan atau program
yang telah ditetapkan dan disepakati bersama terhadaphasil dan manfaat yang diterima oleh sasaran berdasarkan
tujuan jangka panjang ( goal ), hasil (ouput ) dan dampak
(impact ) yang telah ditetapkan. Evaluasi akan mengukurpencapaian tujuan dan target program yang telah
ditetapkan menyangkut perubahan komunitas dari modelpenyelesaian konflik atau aksi perdamaian.
Pokok bahasan ini diarahkan untuk memperkenalkankonsep evaluasi aksi perdamaian mencakup konsep dasar
dan langkah-langkah dalam menilai kinerja ( performance)
program dan kelembagaan masyarakat berdasarkanindikator kerangka kerja penyelesaian konflik dan
perdamaian yang telah dirumuskan dalam dokumen
perencanaan unit kerja tertentu.
Logical Framework
Evaluation; diskusikelompok; studi
kasus, dan
dokumentasi
80 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 9/16
8
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
5. Peserta memiliki pemahaman
tentang konsep penganggaranpeka konflik dan implementasinya
dalam pelaksanaan programpembangunan
Penganggaran peka konflik;
Konsep dasar
anggaranpembangunan yang
peka konflik.
Tahapan penyusunananggaran
pembangunan pekakonflik.
Analisis perencanaandan anggaran yang
peka konflik.
Model perencanaan dan penganggaran daerah yang peka
konflik akan membantu dalam pelaksanaan danpengendalian program pembangunan dengan memastikan
bahwa program dan kegiatan yang disusun bermanfaatbagi masyarakat miskin dan tidak menimbulkan gejolak
sosial, bahkan memperkuat struktur masyarakat dalammembangun sendi dasar perdamaian yang lestari. Konsep
dasar terkait dengan anggaran peka konflik, yaitu;
Anggaran peka konflik bukanlah anggaran khusus
yang terpisah dari perecanaan dan penganggaranuntuk alokasi pembangunan.
Strategi untuk mengintegrasikan isu penanganan
konflik dan perdamaian dalam proses perencanaandan penganggaran pembangunan.
Menterjemahkan komitmen pemerintah untukmewujudkan keseimbangan, keadilan, kesejahteraan
dan perdamaian dalam anggaran.
Seperangkat alat bantu dan kerangka kerja analisis,
proses, dan politik. Menilai dampak belanjapemerintah terhadap kelompok rentan dan
kebutuhan untuk mengatasi kesenjangan sosial dan
dinamika konflik dalam masyarakat.
Pokok bahasan ini memberikan pengalaman belajar
bagaimana memahami proses penyusunan anggarandaerah yang sensitif koflik yang memuat konsep dasar,
metode, indikator kinerja dan analisis anggaran. Anggaransensitif konflik bukan berarti perlunya anggaran khusus
untuk mendukung penyelesaian konflik atau aksiperdamaian, melainkan difokuskan pada kebijakan
anggaran yang mendorong upaya peningkatankesejahteraan, keadilan dan perdamaian.
Peace Budgeting;
diskusi kelompok;studi kasus, dan
dokumentasi
80 menit
6. Peserta memiliki keterampilan
dalam mengelola konflik lokal
Mengelola Konflik Lokal;
Beberapa
Kemampuan pengetahuan dan keterampilan dalam
mengelola konflik bagi fasilitator akan membantu dalam
Local wisdom
approach; permainan;
120 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 10/16
9
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
dalam pelaksanaan programpembangunan.
Pendekatan dalam
Mengelola Konflik Gaya Penyelesaian
Konflik
Penyelesaian Non-
Ligitasi
menghadapi berbagai situasi sulit dalam membangunhubungan dan penyelesaian berbagai ketidakharmonisan
dalam masyarakat. Setiap daerah atau komunitas memilikicorak, intensitas dan dinamika konflik yang berbeda-beda.
Demikian pula, cara atau pendekatan yang digunakan
untuk menyelesaikan konflik tersebut sangat dipengaruhikarakteristik—nilai-nilai dan kondisi lokal.
Model penyelesaian konflik yang berbasis kearifan lokalmenjadi alternatif yang dapat ditempuh untuk mengenal
dan menentukan langkah-langkah tindakan khusus sesuaidengan situasi dan kebutuhan masyarakat yang
bersangkutan. Hal ini akan memberikan pengaruh
terhadap bentuk penyelesaian yang dianggap mungkindan tepat untuk kasus konflik tertentu serta peringatan
dini terhadap konflik (conflict early warning system) yangtumbuh dalam masyarakat. Setiap budaya memiliki
kearifan tersendiri dalam menyikapi permasalahan hidupyang dihadapi, termasuk di dalamnya bagaimana suatu
kelompok atau komunitas tertentu menyelesaikan konflikyang mereka hadapi atau yang sering disebut sebagai
kearifan lokal (local wisdom).
Pokok bahasan ini akan memberikan pengetahuan dasarfasilitator dalam mengenal beberapa pendekatan atau
teknik dalam memfasilitasi—penyelesaian konflik dalammasyarakat terkait pelaksanaan program pembangunan.
Beberapa teknik dan intervensi yang disarankan dapat
digali dari pengalaman peserta dalam mengelola konfliklokal .
diskusi kelompok; dansosiodrama.
7. Peserta memiliki keterampilandalam memfasilitasi negosiasi
multitingkat atau multitatarandalam penyelesaian masalah atau
konfik yang terjadi dalam
pelaksanaan programpembangunan
Negosiasi Multitigkat;
Negosiasi multitingkat
dalam penyelesaiankonflik.
Proses negosiasimultitingkat
Peran negosiator
Keterampilan negosiasi multitingkat berbeda denganmulti-stakeholder , meskipun dalam proses akan
berhadapan dengan ragam kepentingan. Negosiasimultitingkat lebih difokuskan pada konteks dimana konflik
itu terjadi dan struktur pelaku yang berperan penting
dalam pengambilan keputusan.
Negosiasi multitingkat dalam penanganan konflik tidak
hanya membutuhkan kemampuan interpersonal saja.
Permainan; diskusikelompok; simulasi;
berbagi pengalaman;dan sosiodrama.
160 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 11/16
10
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
Lebih dari itu, dibutuhkan sensitivitas terhadapkepentingan dan posisi orang, kelompok atau organisasi
dalam tingkatan tertentu yang perlu direspon melaluinegosiasi. Kemampuan untuk memetakan lingkaran inti
dari sebuah tujuan n egosiasi diharapkan dapat mengenal
lebih dalam strategi yang perlu dilakukan agar masing-masing pihak dapat mencapai kesepakatan dalam konteks
penyelesaian yang diterima semua pihak.
Pokok bahasan ini, memberikan pengalaman belajar
dalam meningkatkan keterampilan lanjutan negosiasimultitingkat atau multitataran. Keterampilan ini sangat
membantu dalam mengidentifikasi struktur dan pihak-
pihak yang terlibat dalam konflik untuk menemukan caranegosiasi yang sesuai agar menghasilkan keputusan,
kesepakatan dan pencapaian tujuan secara seimbang dandapat diterima oleh semua pihak dalam setiap tingkatan
8. Peserta memiliki keterampilandalam melakukan mediasi
multitingkat atau multitatarandalam penyelesaian masalah atau
konfik yang terjadi dalam
pelaksanaan programpembangunan
Mediasi multitingkat;
Mediasi multitingkat
dalam penyelesaian
konflik.
Proses mediasimultitingkat
Peran mediator
Mediasi multitingkat merupakan keterampilan yang perlu
dimiliki oleh pihak ketiga sebagai mediator dalam
menyelesaikan konflik dengan membangun komunikasidan pemecahan masalah dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam berbagai tataran baik di tingkat
komunitas ( grassroot level ), menengah (midle level ) danpengambil kebijakan (top level ). Dimana setiap tingkatan
manajemen konflik (piramida konflik) memiiki peran danfungsi yang berbeda.
Keterampilan mediasi multitingkat diperlukan terutama
dalam mengenal kebutuhan dan kepentingan yangdiajukan oleh berbagai pihak dengan mempertimbangkan
struktur dan jenis keputusan yang berbeda. Lazimnya,perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh peran dan
kedudukannya dalam struktur sosial atau polakepemimpinan dalam masyarakat.
Mediasi lebih difokuskan bagaimana mediator
menemukan pola penyelesaian konflik yang dapatditerima oleh berbagai pihak, namun demikian,
karakteristik pelaku atau sasaran mediasi memiliki cara
Permainan; diskusikelompok; simulasi;
berbagi pengalaman;dan sosiodrama.
160 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 12/16
11
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
tersendiri dalam menerima setiap alternatif penyelesaian.
Pokok bahasan ini secara khusus diberikan kepadafasilitator agar memahami proses mediasi yang dilakukan
dalam berbagai tingkatan. Keterampilan ini sangatmembantu dalam penyelesaian konflik dengan
mengidentifikasi kebutuhan mediasi bagi berbagai pihakdalam struktur dan tingkatan pengambilan keputusan
yang berbeda.
9. Peserta memiliki kemampuandalam menerima berbagai tekanan
dalam menghadapi konflik danupaya menemukan alternatif
penyelesaian dalam situasi sulityang dapat diterima oleh semua
pihak.
Menghadapi Situasi Sulit;
Menghadapi Tekanan
MemahamiKarakterstik Kelompok
Sasaran Teknik menghadapi
situasi sulit.
Kondisi dalam tekanan sangat sulit untuk dihindari karenaselalu muncul pada saat yang tidak diduga dan kondisi sulit
dipandang sebagai batu ujian—cobaan kehidupan yangakan dialami oleh siapapun. Utamanya kesiapan dan
kesadaran mental bahwa situasi sulit menjadi bagian dariproses hidup dan belajar—bukan sesuatu yang harus
dihindari tetapi harus dihadapi secara aktif dan bijak
dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menguasaisituasi khusus yang menyebabkannya.
Harvard Business Review (dalam edisi Nov 2007)memperkenalkan sebuah kerangka kerja kepemimpinan
(leadership framework ). Seorang pemimpin dapatmenggunakan kerangka ini untuk meningkatkan
komunikasi dan pemahaman terhadap lingkungan. CynefinFramework menyajikan model kepemimpinan situasi yang
membagi dalam 5 katagori berdasarkan hubungan sebab
dan akibat. Empat dari situasi ini yaitu simple, complicated,complex, and chaotic. Sedangkan yang kelima adalah
disorder sebagai irisan dari k eempat situasi sebelumnyayang sulit untuk mengetahui apakah suatu situasi
tergolong simple, complicated, complex, atau chaotic.Simple dan Complicated terletak pada daerah “teratur”,
sedangkan Complex dan Chaos terletak pada daerah “tidakteratur”.
Pokok Bahasan ini memberikan pengalaman bagi
fasilitator dalam meningkatkan keterampilan menghadapi
situasi sulit—kritis yang membutuhkan jalan keluar,
Cynefin Framework ;diskusi kelompok;
simulasi; berbagipengalaman; dan
sosiodrama.
160 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 13/16
12
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
sehingga hubungan dapat terjaga dan konflik tidakberlarut-larut. Meningkatkan kesiapan mental terhadap
berbagai tekanan dalam konflik dan menemukan alternatif penyelesaian dalam situasi sulit.
10. Peserta memiliki keterampilan
dalam membangun kepercayaan
antarpemangku kepentingan yang
terlibat dalam konflik
Membangun Kepercayaan;
Membangun
Kepercayaan (trustbuilding)
Prinsip-prinsipMembangun
Kepercayaan
Strategi Membangun
Kepercayaan
Membangun kepercayaan diibaratkan bangunan rumah
yang memiliki pilar-pilar yang kokoh. Salah satu pilar itu
runtuh akan berpengaruh terhadap kekuatan bangunan
itu. Perdamaian akan kokoh, jika ditopang oleh pilar-pilarkepercayaan pemangku kepentingan. Jika kepercayaan itu
sulit dibangun jangan berharap perdamaian akanterwujud—konflik akan semakin meningkat. Membangun
sebuah perdamaian hendaknya diiringi dengan upaya
meningkatkan kepercayaan diantara pemangku
kepentingan yang terlibat dalam konflik.
10 (sepuluh) unsur dalam membangun kepercayaan; (1)
menjaga reputasi dan karakter; (2) menepati janji dantepat waktu; (3) melayani dan member; (4) membuka diri;
(5) bekerjasama dan membina hubungan baik; (6)integritas diri; (7) daya tahan terhadap tekanan; (8) berani
mengambil resiko; (9) memberikan yang terbaik; serta (10)komitmen tinggi. 3 (tiga) pendekatan dalam membangun
kepercayaan, yaitu: (1) kedekatan fisik; (2) kedekatanintelektual; dan (3) kedekatan emosional.
Pokok bahasan ini memberikan pengalaman bagi
fasilitator untuk meningkatkan kredibilitas diri dankepercayaan orang lain dalam rangka membangun
kebersamaan dan kekuatan dalam membangunperdamaian. Kepercayaan dapat meningkatkan
kredibilitas Anda sebagai seorang pemimpin yang mampumendorong upaya penyelesaian yang dapat diterima oleh
semua pihak.
Trust Building; diskusi
kelompok; curah
pendapat; dan
berbagi pengalaman.
160 menit
11. Peserta memiliki kemampuandalam mengelola emosi pada saat
memfasilitasi penyelesaian
Mengelola Emosi;
Pentingnya
Pengetahuan Emosi
Emosi merupakan salah satu aspek yang berpengaruhbesar terhadap sikap dan perilaku manusia, bersama
dengan dua aspek lainnya, yakni kognitif (cognitive) dan
Self evaluation;didkusi kelompok;
simulasi; berbagi
160 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 14/16
13
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
masalah dan konflik kepentingandalam pelaksanaan program
pembangunan
MengenalKematangan Emosi
Langkah Praktis dalam
Mengelola Emosi.
konatif (psikomotorik). Emosi (sering disebut afektif)merupakan penentu sikap, dan predisposisi perilaku
manusia. Goleman (1997) mencoba mengangkat aspekemosi sebagai bagian penting dari sebuah kecerdasan.
Sebelumnya pada tahun 1920, E.L. Thorndike sudah
mengungkap istilah kecerdasan emosi dengan socialintelligence, yaitu kemampuan mengelola hubungan
antarpribadi. Thorndike percaya bahwa kecerdasan sosialmerupakan syarat penting bagi keberhasilan seseorang di
berbagai aspek k ehidupannya.
Semua pihak yang memiliki kepentingan atas konflik itu
tentulah para mastermind yang mengerti benar tentang
kekuatan kemarahan massa dengan menyulut apikebencian, kekecewaan dan penolakan yang sulit untuk
diredakan. Marah, jengkel, benci, sakit hati, sedih, dantakut menjadi sesuatu yang mudah dieksploitasi dan
mendorong tindakan desktruktif —anarkis. Oleh karena itu,kemampuan mengendalikan perilaku ini dalam kadar
tertentu akan membantu upaya lain untuk menurunkanintensitas masalah—konflik dengan cara-cara yang
rasional dan sehat.
Peserta diberikan pemahaman tentang konsep emosi,katagori dan karakteristik emosi, bagaimana cara
mengelolanya dan beberapa unsur dasar tentangpengendalian marah.
Disamping itu, memberikan pengalaman bagi fasilitatoruntuk meningkatkan kualitas—pengendealian emosi
(emotional maturity ) dalam menyelesaikan berbagaimasalah dan konflik. Kematangan emosi bagi seorang
pemimpin memiliki daya ungkit yang luar biasa dalammembangun kondisi kelompok, komunitas, dan
masyarakat yang damai—kebersamaan dan mendorong
kekuatan positif lainnya.
pengalaman; dansosiodrama.
12. Peserta memiliki kemampuan
dalam memfasilitasi proses
Rekonsiliasi (Pemaafan); Perintah memaafkan tetap diperlukan, karena tidak
mungkin membuka lembaran baru dengan membiarkan
Model Rekonsiliasi ;
didkusi kelompok;
160 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 15/16
14
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
rekonsiliasi antara para pemangkukpenitngan yang terlibat dalam
konflik.
Pentingnya MemberiMaaf
Rekonsiliasi
Tahapan Membukadan Memberi Maaf
lembar yang telah ada kesalahannya tanpa terhapus. Itusebabnya ayat-ayat yang memerintahkan al-shafh tetapi
tidak didahului oleh perintah memberi maaf,dirangkaikan dengan jamil yang berarti indah. Selain itu,
al-shafh juga dirangkaikan dengan perintah menyatakan
kedamaian dan keselamatan bagi semua pihak perhatikanfirman Alloh SWT: “Berlapang dadalah terhadap mereka
dengan cara yang baik” (QS. Al-Hijri [5]: 85). “Berlapangdadalah terhadap mereka dengan mengatakan
salam/kedamaian”. (QS. Al-Zukhruf [43]: 84).
Secara psikologis proses membuka pintu maaf bagi orang
lain melalui empat fase penting, yaitu (1) fase
pengungkapan (uncovering phase) yaitu seseorang merasasakit hati dan dendam. (2) Keputusan (decision phase)
orang tersebut memikirkan kemungkinan untukmemaafkan. Pada fase ini seseorang belum dapat
memberikan maaf sepenuhnya. (3) Fase tindakan (workphase) yakni adanya tingkat pemikiran baru untuk secara
aktif memberikan maaf kepada orang yang telah melukaidan menyakitinya. (4) Fase pedalaman
(outcome/deepening phase), yakni internalisasi
kebermaknaan dan proses memaafkan.
Pokok Bahasan ini memberikan gambaran dan
pengalaman betapa pentingnya kesadaran salingmemaafkan dalam upaya memperbaiki hubungan yang
telah rusak, mengembalikan kepercayaan orang lain,
menumbuhkan kebersamaan dan saling menghargai.Terlebih bagi fasilitatot sebagai cara untuk membangun—
ikatan emosional (emotional reconsiliation) dalammenyelesaikan konflik kepentingan dalam masyarakat.
simulasi; berbagipengalaman; dan
sosiodrama.
13. Peserta memiliki keterampilandalam mengembangkan dan
memanfaatkan media komunikasi
untuk mendorong perdamaian dansosialisasi program pembangunan.
Komunikasi MediaPerdamaian;
Prinsip-prinsippemanfaatan media
komunikasi
Komunikasi media perdamaian merujuk padapenyampaian informasi dan pesan perdamaian atau
penyelesaian konflik melalui media baik audio, visual, atau
multi media. Masyarakat secara tidak langsung akanmenerima pesan secara bervariasi sesuai dengan tingkat
Praktek media; diskusikelompok; berbagi
pengalaman; dan
pameran kelas..
120 menit
5/9/2018 GBPP Pelatihan Lanjutan Mediasi dan Resolusi Konflik untuk Pendamping PNPM Mandiri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gbpp-pelatihan-lanjutan-mediasi-dan-resolusi-konflik-untuk-pendamping-pnpm-mandiri 16/16
15
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Uraian Metode Waktu Catatan(1) (2) (3) (4) (5)
perdamaian.
Tahapan pengembang
an dan pemanfaatan
media.
Praktek pengembang-
an media perdamaian.
dan cakupan kebutuhan yang dikemas secara bervariasi.
Sesuai karakteristik media dalam mengkomunikasikanpesan perdamaian secara spesifik serta membantu para
pemangku kepentingan dalam mensosialisasikaninformasi dengan ragam, cakupan dan kedalam sesuai
tujuan dan kapasitas pemanfaat (sasaran). Konseppemanfaatan media sebagai salah satu cara yang
ditempuh dalam mempengaruhi pandangan, opini dansikap publik terhadap suatu kejadian atau konflik dalam
masyarakat sangat ditentukan oleh jenis dan karakteristikmedia atau model komunikasi yang digunakan.
Pokok Bahasan ini secara khusus diberikan untuk
membekali peserta dalam memilih dan mengembangkan
media komunitas untuk tujuan perdamaian dan upayapenyelesaian permasalahan yang dihadapi masyarakatdengan tetap mempertimbangkan budaya dan kearifan
lokal, membangun kualitas hubungan dan membangunsuasana kondusif.
14. Peserta mampu merumuskan
rencana aksi dalam mendorongupaya penyelesaian dan
perdamaian
Rencana Kerja Tindak
Lanjut
Penyusunan RKTL merupakan topik atau kegiatan belajar
terakhir dari keseluruhan proses pelatihan yang ditempuhpeserta. Kegiatan ini untuk menentukan kesepakatan dan
kerangka kerja tindaklanjut hasil pelatihan setelah k embalike komunitas masing-masing. Setiap peserta akan
menentukan prioritas penyelesaian konflik sesuai tahapan
program dan kebutuhan pengembangan diri
(profesionalitas). RKTL akan menjadi panduan untukmenyusun rencana dalam upaya meningkatkan kapasitasmasyarakat menyelesaikan konflik dalam masyarakat
berdasarkan pembelajaran yang telah dilaluinya.
RKTL 40 menit