gastropoda.doc

30
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelas gastropoda yang di kenal sebagai siput adalah kelompok paling besar dari mollusca, mungkin ada sekitar 90.000 spesies yang sebagian besar hidup di laut. Gastropoda (yang berarti berkaki perut) dapat di gambarkan sebagai suatu massa organ vital yang berpilin, ditutupi bagian atas oleh cangkang. Cangkang ini (biasanya berpilin) menutup kaki yang merangkak di bagian ventral. (Dall,1900). Karakteristik umum gastropoda yang meliputi dorsal atas hewan, pandangan ventral cangkang , tipe operculum, serta orientasi pengukuran cangkang. Apex adalah ujung cangkang yang pertama terbentuk, biasanya runcing. Suture adalah garis spiral atau celah permukaan cangkang dimana gelungan (whorl) di dekatnya bertemu. Spire adalah seluruh gelungan suatu cangkang, tidak termasuk gelungan terakhir atau gelungan tubuh (body whorl). Columelia adalah sumbu cangkang yang berpilin, membentuk bagian anterior dari bibir bagian dalam (inner lip). Umbilicus, bukaan pada dasar cangkang sekeliling sumbu berpilin ketika columella melompong. Callus 1 |

Upload: jefry-gunawan-mrg

Post on 21-Jan-2016

497 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: Gastropoda.doc

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelas gastropoda yang di kenal sebagai siput adalah kelompok paling besar

dari mollusca, mungkin ada sekitar 90.000 spesies yang sebagian besar hidup di

laut. Gastropoda (yang berarti berkaki perut) dapat di gambarkan sebagai suatu

massa organ vital yang berpilin, ditutupi bagian atas oleh cangkang. Cangkang

ini (biasanya berpilin) menutup kaki yang merangkak di bagian ventral.

(Dall,1900).

Karakteristik umum gastropoda yang meliputi dorsal atas hewan,

pandangan ventral cangkang , tipe operculum, serta orientasi pengukuran

cangkang. Apex adalah ujung cangkang yang pertama terbentuk, biasanya

runcing. Suture adalah garis spiral atau celah permukaan cangkang dimana

gelungan (whorl) di dekatnya bertemu. Spire adalah seluruh gelungan suatu

cangkang, tidak termasuk gelungan terakhir atau gelungan tubuh (body

whorl). Columelia adalah sumbu cangkang yang berpilin, membentuk bagian

anterior dari bibir bagian dalam (inner lip). Umbilicus, bukaan pada dasar

cangkang sekeliling sumbu berpilin ketika columella melompong. Callus

adalah deposit sekunder yang tebal dari bahan kapur, berkilau dan mirip

porselen. Aperture adalah bukaan cangkang. Operculum adalah bagian

meruncing atau berkapur yang menempel pada kaki, menutup apertura ketika

hewan menarik diri ke dalam cangkang. Tipe operculum : multispiral, dengan

banyak putaran atau lingkaran (coils), paucispiral, dengan putaran atau

lingkaan yang relatif sedikit, elliptical, berbentuk ellips, calcarous, berkapur.

1 |

Page 2: Gastropoda.doc

1.2 Tujuan Praktikum

A. Praktikan diharapkan dapat melakukan identifikasi Gastropoda

B. Praktikan diharapkan mampu mengklasifikasikan Gastropoda lebih detail

C. Praktikan mampu melakukan praktikum mengenai Gastropoda dengan

benar

1.3 Manfaat

A. Praktikan dapat melakukan identifikasi Gastropoda

B. Praktikan mahir dalam pengklasifikasian Gastropoda

C. Praktikan mahir melakukan analisis Gastropoda dalam praktikum

laboratorium

2 |

Page 3: Gastropoda.doc

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Gatropoda

Menurut Nybakken (1992) menyatakan empat kelompok organisme yang

dominan menyusun fauna makro didaerah sublitoral, yaitu filum Mollusca,

filum Echinodermata, filum Polycheta, dan filum crustacea. Filum mollusca

sendiri meliputi jenis-jenis siput, kerang-kerangan, dan oktupus. Mollusca

mempunyai bentuk tubuh yang beranekaragamam dari bentuk silindris  seperti

cacing dan tidak mempunyai cangkang sampai bentuk hampir  bulat tanpa

kepala dan tutup cangkang.

Kingdom : Animalia

Phylum  : Molluca

Classis : Gastropoda

Ordo  : Pulmonata

Familia    : Achatinidae

Genus : Achatina

Species   : Achatina fulica

(Jasin, 1984: 141)

Kata gastropoda diambil dari bahasa latin, gastro (perut) dan poda (kaki)

(Pachenik, 1998). Kelas gastropoda sendiri terbagi dalam 3 sub-kelas,

menurut Russel-Hunter (1983). Yaitu:

1.Sub-kelas Prosobranchia, yang terdiri atas 3 ordo ; Archaeogastropoda,

Mesogastropoda, dan Neogastropoda.

3 |

Page 4: Gastropoda.doc

2.Sub-kelas Opisthobranchia terdiri atas 8 ordo ; Chepalaspidae,

Pyramidellacea, Acocchlidioidea, Anapidea atau Aplysiacea, Notaspidea,

Saccoglossa, Thecosomata, dan Gymnosomata.

3.Sub-kelas Pulmonata terdiri atas 2 ordo; Basommathopora,

Stylommathopora.

Di dalam ekosistem mangrove, filum molusca, khususnya kelas

gastropoda merupakan kelompok yang terbesar. Diantara kelas-kelas lain,

kelas gastropoda mempunyai anggota terbanyak dan merupakan kelas yang

paling sukses dan menguasai berbagai habitat yang bervariasi (Barnes, 1988).

Diperkirakan sekitar 40.000 sampai 75.000 spesies, hidup sebagai keong dan

menyebar mulai dari air laut, tawar, dan darat. Sekitar 75%-80% filum

molusca adalah kelas gastropoda (Pechenik, 1998).

Kelas gastropoda lebih umum disebut siput atau keong dan merupakan

kelompok molusca dengan keong cangkangnya berbentuk tabung yang

melingkar seperti spiral. Gastropoda merupakan molusca paling kaya akan

jenis. Di indonesia terdapat ± 1500 jenis (Nontji, 2003). Menurut Pechenik

(1998) kelas gastropoda memiliki 2 ciri utama yaitu:

1. Massa visceral dan sistem pencernaan (nervous) yang dapat berputar 90-

1800 (peristiwa perputaran torsi) terjadi sejak pembentukan embrio.

2. Memiliki pelindung Proteinaceous pada kaki (operculum) yang mana

digunakan oleh perut yang bersegmen untuk berjalan. Tubuhnya dilengkapi

dengan cangkang yang berbentuk kerucut dari tabung yang melingkar.

Untuk mengelompokkan hewan dasar adalah dengan melihat hubungan

mereka dengan tempat hidupnya. Semua hewan yang hidup diatas permukaan

dasar laut dikenal sebagai organisme epifauna dan yang hidup dengan cara

menggali lubang pada permukaan dasar laut dikenal sebagai organisme

infauna (Hutabarat dan Evans, 1988).

4 |

Page 5: Gastropoda.doc

2.2 Morfologi Gastropoda

Gastropoda Merupakan hewan Mollusca yang berjalan dengan bagian kaki

perut, berasal dari bahasa Yunani (gaster = perut; podas = kaki) artinya hewan

yang memiliki kaki perut. Morfologi Gastropoda terwujud dalam morfologi

cangkangnya. Menurut Oemarjati (1990), hewan kelas gastropoda umumnya

bercangkang tunggal, yang terpilin membentuk spiral, beberapa jenis

diantaranya tidak mempunyai cangkang, kepala jelas, umunya dengan dua

pasang tentakel kaki lebar dan pipih, memiliki rongga mantel dan organ-organ

internal, bagi yang bercangkang, antara kepala dan kaki terputus, insang

berjumlah kurang lebih satu atau dua buah, bernafas dengan paru-paru, organ

reproduksi jumlah satu atau dua fertilasi secara internal dan eksternal.

Sebagian besar cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di

bagian luarnya dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda

yang berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam disebut dekstral,

sebaliknya bila cangkangnya berputar berlawanan arah dengan jarum jam

disebut sinistral. Siput-siput Gastropoda yang hidup di laut umumnya

berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam bentuk sinistral.

Pertumbuhan cangkang yang melilin spiral disebabkan karena pengendapan

bahan cangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah

dalam. (Brook, 1998)

Secara umum, anatomi gastropoda prosobranch jantan (tidak berlaku bagi

subkelas lainnya) ditunjukkan dalam gambar di samping.Gastropoda

mempunyai badan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak di bagian

depan, cangkangnya berikut isi perutnya terguling spiral kearah belakang.

Letak mantel di bagian belakang inilah yang mengakibatkan gerakan torsi

atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini dimulai

sejak dari perkembangan larvanya

5 |

Page 6: Gastropoda.doc

2.3 Ekologi Gatropoda

Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak

mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu

suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan

diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan

dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan

diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui

lubang kelamin.

Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi

reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua

Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke

lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu

keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang

telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.

Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas

bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas.

Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi

setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak

simetri (asimetri). ( Agasizz, 1846)

Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada

kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang

tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar

mukosa yang menghasilkan lender yang membasah kaki sehingga mudah

bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah; berguna untuk berpindah secara

merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang

sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang. (Newman, 2000).

Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya

berulir ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir

mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang

sama dengan cangkang Bivalvia. Sistem organ dalam tubuh Gastropoda dan

System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasi dengan insang,

6 |

Page 7: Gastropoda.doc

sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang

berfungsi sebagai paru-paru.

System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut,

kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran

pencernaan berbentukhuruf U. makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk

dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah.

Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju

tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.

System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan

jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir

darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh

serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yang

dilindungi rongga parikardium System ekskresi Organ ekskresi berupa

nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di

dekat anus.

System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh

tubuh. System reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada

yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat

pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan

pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma

yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain

dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital.

Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran

hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di

oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.

7 |

Page 8: Gastropoda.doc

III MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Mei 2013 pukul

11:00 WIB di Laboratorium Biologi Laut Gedung E Lantai 1 FPIK Univesitas

Diponegoro Semarang.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

A. Alat tulis

B. Penggaris

C. Nampan Objek gambar

D. Tisu pembersih

E. Kertas gambar dan alasnya

3.2.2 Bahan

A. Objek gambar Kerang Macra violocea

B. Objek gambar Kerang Tridacna squamosa

C. Objek gambar Kerang Vasti cardium oxygonium

D. Objek gambar Kerang Antigona cheminitzii

E. Objek gambar Kerang Anadara granosa

F. Objek gambar Kerang Perna viliaris

3.3 Cara Kerja

1. Untuk tiap objek gambar, tiap – tiapnya digambar dalam dua arah

yang berbeda, ats dan bawah.

2. Setelah digambar, Kita menentukan klasifikasi nya sesuai dengan

bentuk morfologinya. Ciri- cirri nya hingga bentuk cangkangnya.

3. Setelah itu ditentukan klasifikasi dalam Genus untuk tiap spesies.

8 |

Page 9: Gastropoda.doc

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Morfologi Murex trapa

Murex adalah salah satu genusgenus dari yang berukuran dar kelas

menengah hingga berukuraan besar dan ada pula yang berukuran seperti siput

laut tropis yang berberan sebagai predator predator. Murex adalahgastropoda

yang sifatnya adalah karnivor, dalam keluarga Muricidae, umumnya Murex

dikenal dengan nama "murexes" atau "siput rock".

Nama umum murex masih digunakan untuk sejumlah besar spesies

dalam keluarga Muricidae dan pada awalnya diberi nama Latin generik Murex,

tetapi baru-baru ini telah dikelompokkan kembali menjadi salah satu genus

baru yang berbeda. Salah satu spesies Murex ini adalah Murex trapa.

Kata murex digunakan oleh Aristoteles dalam referensi untuk jenis-jenis

siput, sehingga menjadikannya sebagai salah satu kerang yang tertua dan

sifatnyamasih klasik digunakan oleh berbagai komunitas ilmiah. Murex

tersebar hamper diseluruh kawasan Indo-Pasifik, seperti yang ditunjukkan oleh

Ponder & Vokes (1988). Spesies dari Atlantik Barat yang sebelumnya dianggap

termasuk dalam genus Murex, kini ditempatkan di Genus Haustellum. Sebagian

besar spesies Murex tinggal di zona subtidal intertidal atau dangkal, di antara

batu dan karang.

Genus ini termasuk yang mencolok karena jumlah anggota nya yang

cukup banyak, cangkang mereka terpahat sendiri oleh alam dan berbentuk

seperti daun yangberduri-duri. Permukaan bagian dalam tempurung hiasan

berwarna cerah. Harga cangkang Murex cukup Mahal dan pernah digunakan

sebagai bahan pembuat warna pewarna ungu Tyrian (atau royal purple) dan

Tekhelet secara historis dibuat oleh Fenisia kuno menggunakan lendir dari

kelenjar hypobranchial dari dua spesies yang biasa disebut sebagai "murex",

Murex Brandaris dan Murex trunculus, yang merupakan nama yang lebih tua

untuk Brandaris Haustellum dan trunculus Hexaplex. (Morton,2000)

9 |

Page 10: Gastropoda.doc

Pewarna ini digunakan sebagai pernak-pernik jubah kerajaan, jenis lain

dari pakaian upacara atau ritual khusus, atau pakaian yang menunjukkan

peringkat tinggi. Hal ini menimbulkan teori bahwa pewarna murex adalah

pewarna yang paling menonjol di Kuil kuno di Yerusalem, pakaian Imam Besar

(atau Kohen Gadol) wasit, kadang-kadang masih digunakan oleh orang-orang

Yahudi di hari ini ritual (tzitzit ) pada. Selama abad ke-19, definisi Murex

dibatasi oleh Lamarck dalam spesies dalam Muricidae, dan kemudian dibatasi

lebih jauh ke subfamilies Muricinae dan Ocenebrinae. Malacologists dari abad

ke-19 termasuk Kiener, Reeve, Kuster & Kobelt dan Sowerby memperlakukan

semua bentuk muricoid sebagai milik Murex. Ini adalah alasan utama mengapa

Murex memiliki begitu banyak sinonim. Daftar Spesies Laut (WoRMS)

mencatat sebnanyak 1065 spesies dari murex, namun, hanya sejumlah kecil

masih diakui sebagai nama diterima spesies Murex.

Gambar 1 : Murex trapa

4.1.a Taksonomi Murex trapa

Tabel 1 adalah tingkatan taksonomi dari Murex trapa

Taxonomic Information

Class GASTROPODA ORTHOGASTROPODA

Order NEOGASTROPODA

SubFamily MURICOIDEA

Family MURICIDAE MURICINAE

10 |

Page 11: Gastropoda.doc

4.2 Morfologi Nassarius dorsatus

Nassarius dorsatus adalah spesies yang sering dipilih untuk laut hiasan

akuarium . Hal ini sering membuat bingung dengan Nassarius obsoletus .

Dalam akuarium, Nassarius dianggap hampir sangat diperlukan untuk menjaga

tempat pasir agar bersih, karena siput ini cenderung hidup di bagian liang dan

bergerak melalui lapisan atas dengan cara mencampurkan seluruh bagian pasir

yang dilaluinya sehingga tidak terjadi penumpukan kotoran, menjaga alga dan

detritus yang tampak di permukaan.

Kerang dari berbagai jenis Nassarius sangat populer dengan oleh kolektor,

dan kadang-kadang digunakan dalam bentuk perhiasan dan dekorasi.

Gambar 2 : Cangkang Nassarius dorsatus

4.2. a Taksonomi Nassarius dorsatus

Informasi taksonomi Naassarius dorsatus disediakan pada tabel 2

berikut.

Informasi Taksonomi

Class GASTROPODA

11 |

Page 12: Gastropoda.doc

ORTHOGASTROPODA

Order NEOGASTROPODA

SubFamily BUCCINOIDEA

FamilyNASSARIIDAE

NASSARIINAE

4.3. Morfologi Scalptia crossei

Ukuran Protoconch dari Scalptia crossei 1 ½ sampai 1 ¾ lebarnya,

berbentuk asimetris, bagian ulir utama yang terletak pada bagian pangkalnya

setengah terendam. Bagian Teleoconch yang atas sangatlah tajam apabila

dipukul, apabila bejalan, gastropoda jenis ini berjalan miring yang dibantu

oleh aksial tulang rusuk, tulang rusuk berpinggiran lemah dibagian bahu

cangkang. Cangkang Axial rusuknya kuat, sekitar delapanbuah pada tubuh

bagian dalam, menebal atau dan membulat, terdapat nodul lamellose di bahu

cangkang. Memiliki Spiral cangkang yang seperti benang halus. Umbilikus

bagian tubuh cukup lebar, columella terdiri dari tiga anyaman yang kuat, bibir

tubuh bagian depan tercermin sebagian lagi di umbilikus. Bibir luar tubuh

sekitar 11 linier yang termasuk kedalam jaringa internal, sedangkan bagian

linier yang posterior hanya memiliki satu bagian saja yang termasuk kedalam

bagian jaringan internal. Warna gastropoda jenis ini adalah didominasi oleh

warna cokelat dengan beberapa pita coklat dan putih yang melintang pada

lekukan-lekukan garis linier cangkangnya.

Ukuran gastropoda ini bias mencapai dengan 16 mm. Terdistribusi cukup

Endemik di daerah Australia: Tweed Heads, NSW, selatan menuju Twofold

Bay, NSW. Habitat yang mampu menopang hidupnya adalah pada kedalaman

berpasir hingga yang berlumpur dengan kedalaman 9-91 m, dan jarang

ditemukan pada daerah pesisir dekat karang pantai. Perbandingan Spesies ini

mudah dibedakan dari spesies lain di daerah Pasifik Indo-Barat. Scalptia

memiliki protoconch yang paucispiral hanya 1 ½ sampai 1 ¾ saja , sangat

12 |

Page 13: Gastropoda.doc

asimetris, dengan setengah lingkaran pertama yang cenderung tenggelam dan

memiliki umbilikus yang cukup lebar. (Kirekendale, 2009).

4.3.a Taksonomi Scalptia crossei

Berikut adalah table 3, yaitu struktur taksonomi dari Scalptia

crossei

Kingdom:Animalia (195,185 species)

Phylum: Mollusca (38,753 species)

Class: Gastropoda (27,722 species)

Order: Neogastropoda (12,286 species

Family: Cancellariidae (355 species)

Genus: Scalptia (24 species)

Gambar 3. Scalptia crossei

4.4. Morfologi Turritella communis

Gastropoda jenis ini adalah jenis gastropoda yang paling tinggi dari semua

gastropoda yang saya amati, tajam dan runcing, berbentuk kerucut, dengan 16-

20 lekukan yang seperi membengakan. Lekukan-lekukan tersebut terbagi atas

13 |

Page 14: Gastropoda.doc

berbagai proporsi, mulai dari tiga (atau sampai dengan enam) biasanya lebih

menonjol dari yang lain, garis pertumbuhan berliku-liku dan dapat berinteraksi

dengan lekukan spiral lainnya untuk memberikan efek penampilan seperti

manik-manik. Ujung Aperture kecil pada bagian posterior, meligkar dan luar

bibir sedikit membuka dan lebar dari bagian posterior. Tidak terdapat umbilikus

pada jenis gastropoda ini.

Ukuran nya bisa mencapai 55 x 16 mm, namun pada umumnya adalah

hanya 30 x 10 mm saja. Warna pada bagian Buff atau luar lekukannya

diwarnai dengan warna sedikit kecokelatan ringan, dan beberapa juga ada yang

memiliki warna ungu pada bagian cangkang yang berbentuk serat. Moncong

pada bagian depannya luas, hanay memiliki tentakel yang sedikit dan

pendek,berbentuk silinder. Tepi Mantel tubuhnya banyak terdapat tentakel

pallial, pendek, sering seringnya berjumlah dua higga kelipatannya atau juga

tiga, posisinya lebih menyirip ke arah kiri. Alur pada bagian pallial mendalam

melintasi mantel dari kiri, dan juga bekembangbiak di bagian dasar yang

berlumpur lembut pada bagian atasnya kadang-kadang juga dibagia celah-celah

karang. Gastropoda jenis ini tersebar di daerah mulai dari Afrika Utara dan

Mediterania hingga di Kepulauan Lofoten (Distr. T.Communis,2011).

4.4.a Taksonomi Turritella communis

Berikut adalah Tabel 4, Struktur Taksonomi Turritella communis

Kingdom Animalia

Phylum Mollusca

Class Gastropoda

Subclass Prosobranchia

Superorder Caenogastropoda

Order Neotaenioglossa

Family Turritellidae

Genus Turritella

Species Turritella communis

14 |

Page 15: Gastropoda.doc

Gambar 4 : Turritella communis

4.5 Morfologi Babylonia spirata

Gastropoda Babylonia memiliki cangkang yang sangat tebal mengkilap

dari dalam dan luar, pada bagian luarnya sering juga ditemukan bintik-bintik

cokelat agak kehitam-hitaman (di luar tubuh). Gastropoda jenis ini sangat

primer dalam menghuni daerah Pasifik tropis di wilayah Indo_Pacific yang

membentang dari kawasan Samudra Hindia Timur dan daerah lain timur ke

pantai Utara Australia dan juga Selandia Baru. Mereka lebih banyak hidup

terdapat pada perairan yang dangkal dan pada substrat air laut berpasir atau

juga berlumpur. Gastropoda Babylonia ini termasuk kedalam famili dari

Buccinidae, spesies Babilonia Spirata. Mereka umumnya memiliki dinding

cangkang yang tebal, berat, aiai pada bagian tubuhnya hampir berbentuk flush

(bagian luar shell disekitar sumbu imajiner). Terdapat sebuah tonjolan kecil

seperti menara yang dipisahkan oleh saluran yang dalam dan terbungkus di

sekitar lingkaran luar tubuh. Gatropoda jenis ini memiliki cincin corak

cangkang yang berwarna coklat dan warna krim spiral di seluruh tubuhnya.

Gatropoda jenis Babylonia ini umum tersebar di Samudera Hindia dan telah

dan juga tersebar pula didaerah timur kawasan wilayah Indo-Pasifik.

Babylonia Japonica agak sedikit lebih tebal dengan tonjolan yang agak sedikit

lebih tinggi. Bentuk tubuhnya membulat dan berwarna krem dengan bintik-

bintik cokelat dan bercak-bercak. Gastropoda jenis ini memiliki dua buah

15 |

Page 16: Gastropoda.doc

bintik spiral disekitar cangkang. Dahulu, Gastropoda ini menjadi alat untuk

anak-anak jepang bermain. Spesies ini pun lebih memilih perairan yang

dangkal di pasir berlumpur.

4.5. a Taksonomi Babylonia spirata

Berikut adalah disajikan taksonomi Babylonia spirata dalam table 5.

Informasi Taksonomi

Class Gastropoda orthogastropoda

Ordo Neogastropoda

Sub Famili Muricoidea

Family Babylonidae

Gambar 5 Babylonia spirata

16 |

Page 17: Gastropoda.doc

4.6. Morfologi Orania fischerina

Orania fischerina adalah spesies yang sering dipilih untuk laut hiasan

akuarium . Hal ini sering membuat bingung dengan Orania jenis yang lainnya.

Dalam akuarium, orania dianggap hampir sangat diperlukan untuk menjaga

tempat pasir agar bersih, karena siput ini cenderung hidup di bagian liang dan

bergerak melalui lapisan atas dengan cara mencampurkan seluruh bagian pasir

yang dilaluinya sehingga tidak terjadi penumpukan kotoran, menjaga alga dan

detritus yang tampak di permukaan.

Kerang dari berbagai jenis orania sangat populer dengan oleh kolektor, dan

kadang-kadang digunakan dalam bentuk perhiasan dan dekorasi.

4.6 a Taksonomi Orania fischerina

Berikut adalah tabel 6 Taksonomi Orania fischerina

Informasi Taksonomi

Class GASTROPODA ORTHOGASTROPODA

Order NEOGASTROPODA

SubFamily MURICOIDEA

Family MURICIDAE ERGALATAXINAE

Gambar 6. Orania fischerina

17 |

Page 18: Gastropoda.doc

V PENUTUP

  I.     Kesimpulan

1. Setelah mengamati seluruh jenis Gastropoda yang kami lakukan, bahwa

didapatkan tiap jenis Gastropoda terbagi atas beberapa sub kelas, dan

didalam subkelas tersebut terdapat ordo nya masing-masing.

2. Untuk tiap-tiap speciesnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

3. Gastropoda adalah sejenis hewan yang alat geraknya terhugung langsung

dengan bagian tubuhnya, sehingga disebut pula hewan yang berjalan

menggunakan perut.

II. Saran

Praktikum sebaiknya dalam melaksanakan prosedur praktikum lebih

berhati hati lagi dan mengikuti seluruh prosedur yang diberikan asisten,

sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal lagi.

18 |

Page 19: Gastropoda.doc

DAFTAR PUSTAKA

Agasizz, L.J.R., 1846. Nomenclatoris zoologici index universalis:

continens nomina systematica classium, ordinum, familiarumet generum

animalium omnium. Fasc. 9-10 (Nomina systematica generum molluscorum): i-

viii, 1-393. Soloduri.

Brook, F.J. & B.A. MARSHALL, 1998. Checklist of benthic coastal marine

chitons, bivalves, gastropods and cephalopods of the northern Kermadec Islands.

In: F.J. BROOK. The coastal molluscan fauna of the northern Kermadec Islands,

Southwest Pacific Ocean. — Journal of The Royal Society of New Zealand 28

(2): 185-233.

Dall, W.H., 1900. Contributions to the Tertiary fauna of Florida with especial

reference to the Silex beds of Tampa and the Pliocene beds of the Caloosahatchie

River, including in many cases a complete revision of the generic groups treated

of and their American Tertiary species. Part V. Teledesmacea: Solen to

Diplodonta. — Transactions of the Wagner Free Institute of Sciences,

Philadelphia 3 (5): 949-1218, pl. 36-47.

Heros, V., P. LOZOUET, P. MAESTRATI, R. VON COSEL, D. BRABANT &

P. BOUCHET, 2007. Mollusca of New Caledonia. In: C.E. PAYRI & B.

RICHER DE FORGES (eds). Compendium of marine species from New

Caledonia. Documents scientifiques et techniques. II7, 2nd ed., IRD Noumea 199-

254, pl. 12.

Kirekendale, L., 2009. Their Day in the Sun: molecular phylogenetics

and origin of photosymbiosis in the ‘other’ group of photosymbiotic marine

bivalves (Cardiidae: Fraginae). Biological Journal of the Linnean Society 97: 448-

465.

19 |

Page 20: Gastropoda.doc

Morton, B., 2000. The biology and functional morphology of Fragum erugatum

(Bivalvia: Cardiidae) from Shark Bay, Western Australia: the significance of its

relationship with entrained zooxanthellae. — Journal of Zoology (London) 251:

39-52.

Newman, W.A. & E.D. Gomez, 2000. On the status of giant clams, relics of

Tethys (Mollusca: Bivalvia: Tridacninae). — Proceedings 9th International Coral

Reef Symposium, Bali, Indonesia 23-27 October 2000. 2: 927-936. PAULAY, G.,

2001. Benthic ecology and biota of Tarawa atoll lagoon: influence of equatorial

upwelling, circulation, and human harvest. — Atoll Research Bulletin 487: 1-41.

20 |

Page 21: Gastropoda.doc

21 |