gangguan tidur

20
GANGGUAN TIDUR (Sleep disorder) Tidur merupakan aktivitas penting bagi manusia. Tidur adalah kebutuhan bilogis dan memiliki fungsi restoratif dan sebagian besar dari kita membutuhkan setidaknya 7 jam atau lebih untuk tidur pada malam hari agar kondisi tubuh berfungsi baik. Gangguan tidur merupakan gejala kelainan dari tidur yang mencakup jumlah, kualitas, waktu tidur atau kejadian-kejadian abnormal pada orang sedang tidur. DSM mengelompokkan gangguan tidur ke dalam 2 (dua) kategori utama, yaitu : Dissomnia dan Parasomnia. Dissomnia (DYSSOMNIAS) Gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur. Penderita dapat menderita satu dari tiga macam gangguan tidur ini, yaitu terlalu banyak, terlalu sedikit tidur atau gangguan dalam jadwal atau pola tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional. Ada 5 (lima) tipe khusus dissomnia : a. Insomnia Gangguan tidur ini menjadi paling populer di kalangan masyarakat, dan bersifat transisional dan primer. Biasanya,

Upload: icha-stevany

Post on 14-Apr-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: GANGGUAN TIDUR

GANGGUAN TIDUR(Sleep disorder)

Tidur merupakan aktivitas penting bagi manusia. Tidur adalah kebutuhan bilogis dan

memiliki fungsi restoratif dan sebagian besar dari kita membutuhkan setidaknya 7 jam atau

lebih untuk tidur pada malam hari agar kondisi tubuh berfungsi baik.

Gangguan tidur merupakan gejala kelainan dari tidur yang mencakup jumlah,

kualitas, waktu tidur atau kejadian-kejadian abnormal pada orang sedang tidur.

DSM mengelompokkan gangguan tidur ke dalam 2 (dua) kategori utama, yaitu : Dissomnia

dan Parasomnia.

Dissomnia (DYSSOMNIAS)

Gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur. Penderita dapat menderita satu

dari tiga macam gangguan tidur ini, yaitu terlalu banyak, terlalu sedikit tidur atau gangguan

dalam jadwal atau pola tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional.

Ada 5 (lima) tipe khusus dissomnia :

a.      Insomnia

 

Gangguan tidur ini menjadi paling populer di kalangan masyarakat, dan bersifat transisional dan primer. Biasanya, insomnia transisional disebabkan oleh stres akibat banyaknya aktivitas. Namun, saat stres bisa diatasi, gangguan tidur ini pun akan hilang. Sementara insomnia primer memiliki pengaruh dalam jangka panjang dan sulit diobati. Anda bisa mengobati insomnia primer dengan cara mengubah gaya hidup sehat dan menjaga kondisi psikologis, sehingga dampak negatifnya, seperti perubahan mood dan penurunan konsentrasi, bisa diatasi.

a.      Hipersomnia Primer

Kata Hipersomnia (hypersomnia) berasal dari kata Yunani hyper, yang artinya “lebih”

atau “lebih dari normal”, dan dari bahasa Latin somnus, artinya “tidur”. Hipersomnia

(hypersomnia) primer yang merupakan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang hari yang

berlangsung sampai sebulan atau lebih.

Page 2: GANGGUAN TIDUR

Jangan anggap remeh jika sering mengantuk. Kantuk yang selalu datang, jelas akan

mengganggu aktivitas, dan pada akhirnya akan menurunkan produktivitas. Kreativitas dan

kemampuan analisa jelas menurun. Begitu pula dengan stabilitas emosi.

Selalu mengantuk juga membahayakan jiwa, terutama jika mengendara atau

mengoperasikan alat-alat berat. Kecelakaan kapal tanker Exxon Valdez dan pabrik Chernobyl

menjadi contoh terpopuler kecelakaan akibat kantuk.

  Penyebab Hipersomnia

Hipersomnia merupakan gejala yang seringkali menunjukkan kemungkinan adanya penyakit

yang serius.

Hipersomnia temporer (sementara) bisa terjadi pada seseorang yang sehat, selama beberapa

malam atau hari setelah mengalami kurang tidur atau kelelahan fisik yang luar biasa.

Hipersomnia yang berlangsung lebih dari beberapa hari bisa merupakan gejala dari:

1.      Kelainan psikis (misalnya kecemasan atau depresi yang berat)

2.      Pemakaian obat tidur yang berlebihan

3.      Kekurangan oksigen dan penimbunan karbondioksida di dalam tubuh sebagai akibat dari

tidur apneu

4.      Kelainan otak.

Hipersomnia menahun yang mulai timbul pada usia dini bisa merupakan gejala dari

narkolepsi.

  Gejala Menderita Hipersomnia

Penderita merasa sangat mengantuk dan sering ingin tidur atau bahkan tertidur bukan pada

tempatnya dan bukan pada waktunya tidur.

  Makanan Pantangan/Pencegahan Hipersomnia

Tidak ada pantangan makanan tertentu untuk penderita Hipersomnia, hanya saja perlu

diperhatikan pola hidup dan pola makan haruslah lebih tertib agar tidak semakin parah.

Page 3: GANGGUAN TIDUR

Asupan vitamin, nutrisi dan gizi sangat diperlukan untuk membuat pola makan menjadi

seimbang.

b.      Narkolepsi (Narcolepsy)

 

Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk di siang hari yang luar biasa dan serangan tidur tiba-tiba. Serangan tidur siang hari tersebut terjadi seperti tanpa tanda apapun seperti menguap atau yang lain dan kejadian tersebut terjadi berulang kali dalam satu hari. 

Penderita narkolepsi sering kesulitan untuk tetap terjaga dalam jangka waktu lama. Bagi

penderita, Narkolepsi dapat menyebabkan gangguan serius dalam rutinitas harian. Penderita

narkolepsi terfragmentasi sering tidur di malam hari dengan singkat dan sering terbangun.

  Penyebab 

Penyebab pasti narkolepsi belum diketahui. Namun dipercaya bahwa genetika kemungkinan

mempengaruhi terjadinya gangguan ini. Tetapi pengaruh yang lebih besar kemungkinan

karena infeksi yang mengakibatkan kerusakan sel-sel otak tertentu yang mengatur bagian

tidur atau hilangnya sel otak dalam hipotalamus yang menghasilkan suatu zat kimia pengatur

tidur.

  Gejala

Tanda-tanda dan gejala dari narkolepsi meliputi:

1.      Kantuk di siang hari yang berlebihan.  

Karakteristik utama narkolepsi adalah mengantuk luar biasa dan tak terkendali di siang hari.

Orang dengan narkolepsi tertidur secara tiba-tiba, di mana saja dan kapan saja. Sebagai

contoh, penderita mungkin tiba-tiba tertidur untuk beberapa menit di tempat kerja atau ketika

sedang berbicara dengan teman. Penderita tidur hanya beberapa menit atau sampai setengah

jam sebelum bangun dan merasa segar, tapi kemudian tertidur lagi. Selain tidur di waktu dan

tempat yang tidak tepat, penderita juga mengalami penurunan kewaspadaan sepanjang hari. 

2.      Tiba-tiba lemas  

Kondisi tiba-tiba lemas (seperti tak berotot) disebut cataplexy, dapat menyebabkan berbagai

perubahan fisik, dari cadel ketika berbicara untuk melengkapi kelemahan dari sebagian besar

Page 4: GANGGUAN TIDUR

otot, dan dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Cataplexy yang

tidak terkontrol dan sering dipicu oleh emosi yang kuat, biasanya yang positif seperti tertawa

atau kegembiraan, tapi kadang-kadang ketakutan, kejutan atau kemarahan. Misalnya, kepala

penderita dapat terkulai tak terkendali atau lutut tiba-tiba lemas ketika tertawa.

Beberapa orang dengan pengalaman narkolepsi hanya satu atau dua episode cataplexy

setahun, sementara yang lain memiliki banyak episode setiap hari. Dari data Mayoclinic

diperkirakan 70 persen orang dengan pengalaman narkolepsi mengalami cataplexy.

3.      Tidur Lumpuh

Orang-orang dengan narkolepsi sering mengalami ketidakmampuan untuk bergerak atau

berbicara saat jatuh tertidur atau saat terjaga dalam beberapa menit. kejadian ini biasanya

singkat- yang berlangsung satu atau dua menit. Penderita merasa hilang kendali atas

tubuhnya. 

4.      Halusinasi

Halusinasi inidisebut hypnagogic halusinasi, mungkin terjadi ketika seseorang dengan

narkolepsi dengan cepat jatuh ke tidur sementara, seperti yang dia lakukan pada permulaan

tidur di malam hari dan secara berkala sepanjang hari, atau setelah bangun. Karena penderita

setengah sadar ketika mulai bermimpi. 

Karakteristik lainnya dari narkolepsi meliputi gelisah ketika tidur di malam hari dan

melakukan gerakan otomatis. Gerakan otomatis itu seperti meletakkan barang, berbicara, atau

perilaku lain. Namun ketika terbangun, penderita tidak sadar dengan perilaku yang dilakukan

sebelumnya. Orang dengan narkolepsi juga melakukan gerakan seperti gerakan dalam mimpi

mereka. Penderita bisa menggapai-gapai lengan atau menendang mereka, bahkan berteriak-

teriak.

  Pengobatan

Narkolepsi adalah suatu kondisi kronis yang tidak hilang sepenuhnya. Meskipun tidak ada

obat untuk narkolepsi, pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu penderita

mengelola gejala. Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain stimultan atau antidepresan.

Namun sebelum mengkonsumsi obat tersebut disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. 

Page 5: GANGGUAN TIDUR

a.       Gangguan Tidur yang terkait dengan Pernafasan

(Breathing related sleep disorder)

Menurut dr Rizaldy Pinzon, Mkes, SpS, Dokter, bekerja dan tinggal di Yogyakarta,

Tim Stroke RS Bethesda Yogyakarta, bahwa gangguan tidur merupakan salah satu keluhan

yang paling sering ditemukan pada penderita yang berkunjung ke dokter. Diperkirakan tiap

tahun 20%-40% orang dewasa mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami

masalah serius.

Gangguan bernafas saat tidur

Ada 2 macam pola gangguan nafas saat tidur, yaitu Hypoapnea dan Apnea :

      Hypoapnea ditandai oleh penyempitan saluran pernafasan 50%-80% selama lebih dari 10

detik dan terjadi penurunan saturasi oksigen lebih dari 3%.

      Apnea tidur ditandai oleh penyempitan saluran pernafasan lebih dari 80% selama lebih dari

10 detik dan terjadi penurunan saturasi oksigen lebih dari 3%

Terdapat tiga jenis sleep apnea yaitu :

-          central sleep apnea,

-          upper airway obstructive apnea

-          bentuk campuran dari keduanya.

Sleep apnea

Apnea adalah jeda nafas saat tidur. Apnea terjadi ketika saluran nafas Anda tertutup sehingga

tidak ada udara yang mencapai paru-paru.

Siklus sleep apnea dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, Anda dapat tidur dengan tenang dan bernafas normal. Udara di saluran napas Anda

mengalir dengan mudah ke paru-paru. Kemudian, Anda mulai mendengkur keras. Ini adalah

tanda bahwa sebagian jalan napas Anda terblokir. Napas yang terblokir sebagian berarti udara

kesulitan masuk ke paru-paru Anda. Berikutnya, saluran napas Anda tertutup sepenuhnya.

Tidak ada udara yang mencapai paru-paru. Otak Anda memberitahu Anda untuk bernapas

seperti biasa, tetapi Anda tidak dapat bernapas karena saluran napas Anda tertutup. Ini

disebut apnea. Setelah jeda 10-30 detik atau lebih, otak Anda menyadari Anda belum

Page 6: GANGGUAN TIDUR

bernapas, maka Anda pun akan terjaga tiba-tiba untuk mengambil napas. Anda mengambil

napas  di udara dan mulai tidur lagi.

Siklus ini dapat terus berlangsung sepanjang malam: Anda bernapas tenang, Anda

mendengkur, Anda memiliki jeda nafas, Anda terbangun megap-megap, dan Anda mulai

bernapas lagi.  Banyak orang yang mengalami puluhan atau ratusan peristiwa sleep apnea

dalam semalam. Ini berarti puluhan atau ratusan kali gangguan tidur. Anda tidak bisa

mendapatkan tidur nyenyak yang Anda butuhkan agar sehat.

Apnea tidur adalah gangguan pernafasan yang terjadi saat tidur, yang berlangsung selama

lebih dari 10 detik. Dikatakan apnea tidur patologis jika penderita mengalami episode apnea

sekurang-kurangnya lima kali dalam satu jam atau 30 episode apnea selama semalam. Selama

periodik ini gerakan dada dan dinding perut sangat dominan.

Apnea sentral sering terjadi pada usia lanjut, yang ditandai dengan intermiten penurunan

kemampuan respirasi akibat penurunan saturasi oksigen. Apnea sentral ditandai oleh

terhentinya aliran udara dan usaha pernafasan secara periodik selama tidur, sehingga

pergerakan dada dan dinding perut menghilang. Hal ini kemungkinan kerusakan pada batang

otak atau hiperkapnia.

Gangguan saluran nafas (upper airway obstructive) pada saat tidur ditandai dengan

peningkatan pernafasan selama apnea, peningkatan usaha otot dada dan dinding perut dengan

tujuan memaksa udara masuk melalui obstruksi. Gangguan ini semakin berat bila memasuki

fase REM. Gangguan saluran nafas ini ditandai dengan nafas megap-megap atau mendengkur

pada saat tidur.

Mendengkur ini berlangsung 3-6 kali bersuara kemudian menghilang dan berulang setiap 20-

50 detik. Serangan apnea pada saat pasien tidak mendengkur. Akibat hipoksia atau

hipercapnea, menyebabkan respirasi lebih aktif yang diaktifkan oleh formasi retikularis dan

pusat respirasi medula, dengan akibat pasien terjaga dan respirasi kembali normal secara

reflek.

Baik pada sentral atau obstruksi apnea, pasien sering terbangun berulang kali dimalam hari,

yang kadang-kadang sulit kembali untuk jatuh tidur. Gangguan ini sering ditandai dengan

Page 7: GANGGUAN TIDUR

nyeri kepala atau tidak enak perasaan pada pagi hari. Pada anak-anak sering berhubungan

dengan gangguan kongenital saluran nafas. Pada orang dewasa obstruksi saluran nafas septal

defek, hipotiroid, atau bradikardi, gangguan jantung, hipertensi, dan stroke.

Penyebab

Berikut adalah beberapa penyebab terhalangnya sebagian atau seluruh saluran napas saat

tidur:

1.      Otot tenggorokan Anda terlalu santai (kendor) sehingga menutupi saluran napas Anda

2.      Lidah atau jaringan lemak menutupi saluran napas Anda

3.      Anda memiliki saluran napas sempit.

Gejala

Dua gejala utama sleep apnea adalah:

1.      Anda sangat mengantuk sepanjang hari, tapi Anda tidak tahu kenapa.

2.      Anda mendengkur dan berhenti bernapas sewaktu tidur.

Akibat   sleep apnea

Penyakit tidur ini dapat menimbulkan masalah kesehatan, kecelakaan, dan kematian dini jika

tidak segera diobati.

1.      Seseorang yang menderita sleep apnea berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Gangguan

pernapasan yang sering terjadi pada malam hari menciptakan kekurangan oksigen yang dapat

merusak otak, jantung dan organ lainnya.

2.      Karena tidak cukup tidur, tubuh seringkali membutuhkan karbohidrat ekstra. Penderita

sleep apnea kemudian akan banyak makan sehingga cenderung lebih gemuk. Kegemukan

adalah faktor risiko berbagai penyakit.

3.      Penderita sleep apnea merasa mengantuk, selalu lelah, sakit kepala, sulit berkonsentrasi dan

kehilangan memori di siang hari karena tubuh dan otak tidak cukup tidur. Hal ini dapat

berisiko kecelakaan bila penderitanya mengoperasikan mesin atau kendaraan.

4.      Penyakit ini dapat menyebabkan kematian mendadak karena jantung tiba-tiba berhenti.

Faktor risiko

Siapa pun bisa terkena sleep apnea. Risiko Anda lebih tinggi jika Anda memiliki kombinasi

faktor-faktor risiko berikut:

Page 8: GANGGUAN TIDUR

-          Laki-laki.

-          Lebih tua dari 40 tahun.

-          Kegemukan

-          Memiliki: leher besar/tebal, lidah besar, amandel besar, dagu melipat ke dalam, tenggorokan

kecil, atau keluarga beriwayat sleep apnea

Pengobatan

Sleep apnea tidak obatnya. Orang yang memiliki sleep apnea ringan dapat terbantu dengan

menurunkan berat badan, perawatan gigi atau operasi amandel (jika penyebabnya adalah

pembesaran amandel).

Perawatan yang paling efektif bagi penderita apnea parah (yang mengalami lebih dari 30 kali

jeda napas per jam) adalah Continuous Positive Airway Pressure/CPAP. Ini adalah perangkat

dengan masker hidung yang terhubung ke mesin generator aliran udara. Dari mesin generator,

udara dipompa melalui hidung atau mulut untuk memastikan bahwa saluran napas selalu

terbuka sepanjang malam. Tidur dengan CPAP memang tidak menyenangkan, namun itulah

satu-satunya perawatan yang seringkali dapat menyelamatkan nyawa.

OSA (Obstructive Sleep Apnea) dan stroke

Gangguan tidur obstruktif merupakan salah satu bentuk faktor risiko stroke yang baru. Kajian

terkini Drager (2007) menunjukkan ada peningkatan risiko stroke sebesar 2,52 kali pada

penderita apnea tidur. Hal ini juga berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi pada

penderita OSA.

OSA sering ditemukan pada penderita stroke yang berhasil hidup, sebanyak 63% dari mereka

yang bertahan hidup, mengalami gangguan ini. Bukti semakin banyak yang telah

menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara apnea tidur dan stroke.

Kelelahan yang berlebihan di siang hari berhubungan dengan apnea tidur dapat

mempengaruhi hasil pemulihan pasca stroke. Kelelahan yang berlebihan disiang hari bisa

menurunkan kemampuan dan motivasi penderita stroke untuk terus menjalankan program

pemulihan. Sebagai akibatnya, latihan untuk pemulihan tidak dilakukan dengan teratur,

terhambatnya pemulihan dan hasilnya akan menjadi lebih memburuk.

Penanganannya

Page 9: GANGGUAN TIDUR

Sebelum mencari diagnosa penyebab suatu gangguan tidur, sebaiknya ditentukan terlebih

dahulu jenis danlamanya gangguan tidur (duration of sleep disorder), dengan mengetahui

jenis dan lamanya gangguan tidur. Selain untuk membantu mengidentifikasi penyebabnya

juga dapat memberikan pengobatan yang kuat.

Diagnosis gangguan tidur ditegakkan di fasilitas Overnight Laboratory Based Treatment

Sleep Study (Complete Polysomnography). Tim medis akan merumuskan tindakan

tatalaksana sesuai derajat gangguan tidur, pilihan pasien, status kesehatan secara keseluruhan,

dan harapan pasien. (Sumber: Detik&Majalah kesehatan)

b.      Gangguan Irama Tidur Sirkandia

Sleep wake schedule disorders (gangguan jadwal tidur) yaitu gangguan dimana

penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki,walaupun jumlah

tidurnya tatap. Gangguan ini sangat berhubungan dengan irama tidur sirkadian normal.

Bagian-bagian yang berfungsi dalam pengaturan sirkadian antara lain temperatur badan,

plasma darah, urine, fungsi ginjal dan psikologi. Dalam keadan normal fungsi irama sirkadian

mengatur siklus biologi irama tidurbangun, dimana sepertiga waktu untuk tidur dan dua

pertiga untuk bangun/aktivitas. Siklus irama sirkadian ini dapat mengalami gangguan, apabila

irama tersebut mengalami peregseran. Menurut beberapa penelitian terjadi pergeseran irama

sirkadian antara onset waktu tidur reguler dengan waktu tidur yang irreguler (bringing irama

sirkadian).

Gangguan irama sirkadian dapat dikategorikan dua bagian:

1.      Sementara (acut work shift, Jet lag)

2.      Menetap (shift worker)

Berbagai macam gangguan tidur gangguan irama sirkadian adalah sebagai berikut:

1.      Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type)

yaitu ditandai oleh waktu tidur dan terjaga lebih lambat yang diinginkan. Gangguan ini sering

ditemukan dewasa muda, anak sekolah atau pekerja sosial. Orangorang tersebut sering

tertidur (kesulitan jatuh tidur) dan mengantuk pada siang hari (insomnia sekunder).

Page 10: GANGGUAN TIDUR

2.      Tipe Jet lag

ialah mengantuk dan terjaga pada waktu yang tidak tepat menurut jam setempat, hal ini

terjadi setelah berpergian melewati lebih dari satu zone waktu. Gambaran tidur menunjukkan

sleep latensnya panjang dengan tidur yang terputus-putus.

3.      Tipe pergeseran kerja (shift work type).

Pergeseran jadwal kerja terjadi pada seseorang secara tidak teratur, sehingga akan

mempengaruhi jadwal tidur.

4.      Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome).

Tipe ini sangat jarang, lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut, dimana onset tidur

pada pukul 6-8 malam dan terbangun antara pukul 1-3 pagi. Walaupun pasien ini merasa

cukup ubtuk waktu tidurnya. Gambaran tidur tampak normal tetapi penempatan jadwal irama

tidur sirkadian yang tdk sesuai.

5.      Tipe bangun-tidur beraturan

6.      Tipe tidak tidur-bangun dalam 24 jam.

PARASOMNIA

Parasomnia (Parasomnias) adalah perilaku abnormal atau peristiwa yang muncul

pada saat tidur atau pada ambang batas antara saat terjaga dan tidur. Diantara berbagai bentuk

parasomnia yang lebih umum adalah gangguan mimpi buruk, gangguan teror tidur dan

gangguan berjalan sambil tidur.

Parasomnia adalah mimpi yang hidup dan aktivitas fisik yang terjadi selama tidur.

Sejumlah gerakan diluar kesadaran dan tidak dapat diingat kembali, bisa terjadi selama tidur.

Hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Sesaat sebelum tidur, hampir semua orang kadang mengalami sentakan tunggal,

singkat dan diluar kesadaran pada seluruh tubuh. Kadang mereka juga mengalami

kelumpuhan tidur atau halusinasi ringan. Selama tidur, secara normal orang kadang

mengalami sentakan kaki; orang dewasa bisa mengalami gerakan periodik, mimpi buruk dan

giginya mengatup dengan kuat. Ada beberapa gangguan tidur parasomia seperti :

         Berjalan dalam keadaan tidur, teror malam dan mimpi buruk sering terjadi pada anak- anak

dan membuat mereka ketakutan. Kejang epileptik bisa terjadi pada usia berapa saja.

Page 11: GANGGUAN TIDUR

         Akatisia (kaki yang tidak bisa diam) merupakan kelainan yang relatif sering ditemukan, yang

sering terjadi sesaat sebelum tertidur, terutama pada usia diatas 50 tahun. Penderita akatisia,

terutama ketika sedang mengalami stres, merasakan sensasi tidak nyaman yang samar-samar

pada tungkainya, yang disertai dengan gerakan kaki spontan dan tak terkendali.

         Teror malam merupakan episode menakutkan, dimana penderita menjerit, memukul dan

seringkali berjalan dalam tidurnya. Episode ini biasanya timbul selama fase tidur non-REM.

Pemberian benzodiazepin (misalnya diazepam) bisa membantu meringankan gejala.

         Mimpi buruk merupakan mimpi nyata yang menakutkan, yang bisa terjadi pada anak-anak

dan dewasa. Setelah mimpi, biasanya penderita akan terbangun secara tiba-tiba.

         Mimpi buruk terjadi selama tidur REM dan lebih sering terjadi pada saat penderita

mengalami stres, demam atau kelelahan yang luar biasa atau setelah minum alkohol.

Tidak ada pengobatan khusus untuk penderima gangguan tidur parasomnia.

Ngelindur inilah nama lain dari parasomnia. Parasomnia merupakan mimpi yang

hidup dan aktivitas fisik yang terjadi selama tidur. Sejumlah gerakan di luar kesadaran dan

tidak dapat diingat kembali bisa terjadi selama tidur. Hal ini sering dialami anak-anak.

Penyebab secara pasti belum diketahui. Benzodiazepine yang diminum sebelum

tidur kadang bisa mengurangi gejala yang terjadi. Teror malam merupakan episode yang

menakutkan sehingga penderita menjerit, memukul dan seringkali berjalan dalam tidurnya.

Maka dari itu, seringkali penderita diberi benzodiazepine (misalnya diazepam) yang bisa

membantu meringankan gejala.

Mimpi buruk merupakan mimpi yang menakutkan yang bisa terjadi pada segala usia.

Setelah mimpi biasanya penderita akan terbangun secara tiba-tiba. Mempi buruk terjadi

selama tidur REM dan lebih sering terjadi pada saat penderita mengalami stress, demam

ataupun keadaan yang sangat lelah dan bisa juga terjadi setelah minum alkohol.

Ada istilah khusus pada berjalan sambil tidur, yaitu somnabulisme. Somnabulisme

merupakan berjalan dalam keadaan setengah sadar dan di luar kesadaran penderita. Seringkali

terjadi pada masa akhir anak-anak dan remaja. Ketika berjalan sambil tidur, penderita dapat

berbicara dengan suara yang tidak begitu jelas. Sebagian besar penderitanya tidak dapat

mengingat bahwa dirinya pernah berjalan sambil tidur.

Lebih jelasnya, berikut adalah gambaran klinis esensial untuk diagnosis pasti somnabulisme:

1)      Gejala utama adalah satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur, biasanya pada

sepertiga awal tidur malam, dan terus berjalan-jalan; (kesadaran berubah);

Page 12: GANGGUAN TIDUR

2)      Selama satu episode, individu menunjukkan wajah bengong (blank, staring face), relative tak

memberi respons terhadap upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan atau untuk

berkomunikasi dengan penderita, dan hanya dapat disadarkan/dibangunkan dari tidurnya

dengan susah payah;

3)      Pada waktu sadar/bangun (setelah satu episode atau besok paginya), individu tidak ingat apa

yang terjadi;

4)      Dalam kurun waktu beberapa menit setelah bangun dari episode tersebut, tidak ada gangguan

aktivitas mental, walaupun dapat dimulai dengan sedikit bingung dan disorientasi dalam

waktu singkat;

5)      Tidak ada bukti adanya gangguan mental organik.

Tindakan yang dapat dilakukan oleh orang-orang disekitarnya adalah tuntun kembali

penderita ke kamar tidurnya dan biarkan lampu dikamar maupun ruangan lain menyala agar

kecenderungan somnabulismenya berkurang. Jauhkan benda-benda yang berbahaya dan

mudah pecah dari penderita serta pastikan kunci pintu dan jendela dengan rapat. Hal yang

tidak dianjurkan adalah membangunkan penderita secara paksa karena dapat mengakibatkan

kemarahan pada penderita.

Gangguan tidur berupa adanya kejadian-kejadian abnormal pada waktu tidur atau

ketika baru bangun, banyak diderita oleh anak daripada orang dewasa dan jika mulai

terjadinya sudah dewasa maka lebih kronis, contohnya :

a.       Somnambulisme (Sleepwalking) : Penderita tidak responsif terhadap orang lain yang

mencoba membangunkannya dan mereka lupa apa yang terjadi, penderita sering melakukan

makan, membuka pintu maupun berjalan keliling rumah.

b.      Mimpi buruk (Nightmare) : mimpi buruknya terjadi berkali-kali dan mereka menjadi distres

karena mimpinya atau gangguan yang terjadi pada tidurnya.

Page 13: GANGGUAN TIDUR

c.       Teror tidur : sering bangun sekonyong-konyong dan panik dan bukan karena mimpi buruk,

terjadi gejala-gejala fisik selain adanya pengalaman psikologis yang berupa ketakutan. Gejala

fisik itu berupa berkeringat, detak jantung cepat dan sesak nafas.