gangguan kepribadian.pdf
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
1/11
Gangguan Ke ribadianIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h
a
|
L a y o u t e r : -
Kedokteran Jiwa
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Dr. Wildan, Sp.KJ
PENGANTAR
Kepribadian atau personality berasal dari kata ‘ persona’ (Latin) yang berarti topeng. Maksudnya adalah,
ketika kita berhadapan dengan orang lain itu seolah-olah orang tersebut memakai topeng. Oleh karena
itu, setelah lama kenal baru tau karakter sebenarnya. Susah lagi kalo orangnya pandai bersandiwara. Tapi
kalo situasi sulit, menyudutkan, kalah, biasanya orang baru ketauan sifat aslinya.
ANAMNESIS
1. Sejak kapan menunjukkan perubahan tingkah laku?
hari, minggu, bulan, tahun
2. Mendadak atau perlahan-lahan? Afektif/ Skizofrenia
3. Gejala-gejala di rumah? Sindrom per sindrom
4. Diderita untuk ke berapa kalinya? lebih 6 bulan satu penyakit
5. Faktor etiologi? Organik atau nonorganik
6. Kepribadian premorbid? Ciri atau Gangguan
7. Sudahkah dapat pengobatan psikiatrik? Jika sudah, jenis/ macam obatnya.
PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
1. Kesadaran kalo di Quran istilahnya ini adalah Al-fatihahnya. Berguna untuk membedakan gangguan
psikiatrik dan GMO, terutama yang mengancam nyawa seperti delirium.
2. Sikap dan tingkah laku
3. Roman muka
4. Afek
5. Pikiran
a. Arus pikiran
b. Isi pikiran
c. Bentuk pikiran
6. Perhatian
7. Hubungan jiwa
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
2/11
Gan uan Ke ribadian HIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h a
|
L a y o u t e r : -
edo eran wa
PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA DALAM PPDGJ III BERDASARKAN BLOK
• Blok F0 : Gangguan Jiwa Organik termasuk Gangguan Jiwa Simptomatik
• Blok F1 : Gangguan Jiwa dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
• Blok F2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (Gangguan Psikotik
“Nonorganik”)
• Blok F3 : Gangguan Suasana Perasaan (Mood / Afektif)
• Blok F4 : Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stres
• Blok F5 : Sindroma Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik
• Blok F6 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
• Blok F7 : Retardasi Jiwa
• Blok F8 : Gangguan Perkembangan Psikologis
• Blok F9 : Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Awitan Biasanya pada Masa Kanak dan
Remaja
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
• Aksis I : - Blok F0 – F9 (kecuali F60 – F61) - Kode Z & Kode V
• Aksis II : - F60 – F 61 atau Ciri Kepribadian - F7
• Aksis III : Kondisi Medis Umum
• Aksis IV : Problem Psikososial & Lingkungan
• Aksis V : Penilaian Fungsi secara Global dalam fungsi psikologis, sosial dan okupasional.
KEPRIBADIAN
Adalah totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam,
kehidupan sehari-hari dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil dan dapat diramalkan.
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Adalah ciri kepribadian yang bersifat tidak fleksibel dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang
bermakna atau penderitaan subyektif. Orang dengan Gangguan Kepribadian menunjukkan pola relasi
dan persepsi terhadap lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam, tidak fleksibel serta
bersifat maladaptif.
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
3/11
Gangguan Ke ribadianIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h
a
|
L a y o u t e r : -
Kedokteran Jiwa
KARAKTER DAN TEMPERAMEN
• Karakter adalah ciri kepribadian yang dibentuk oleh proses perkembangan dan pengalaman hidup.
• Temperamen dipengaruhi oleh faktor genetik atau konstitusional yang terbawa sejak lahir, bersifat
sederhana, tanpa motivasi, baru stabil sesudah anak berusia beberapa tahun.
MAKNA DAN DAMPAK GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Terjadi disfungsi dalam hubungan keluarga, pekerjaan dan fungsi sosial.
• Dapat berkaitan dengan tindakan kriminal, penyalahgunaan zat, pembunuhan, bunuh diri,
kecelakaan, perceraian, problem pemeliharaan anak, sering datang ke klinik gawat darurat.
• Berkaitan dengan gangguan jiwa lain antara lain depresi, gangguan panik, dll.
PEDOMAN DIAGNOSTIK GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Sikap dan perilaku yang amat tak serasi dalam beberapa fungsi (afek, kesadaran, pengendalian impuls,
persepsi dan cara berpikir, hubungan dengan orang lain).
• Pola perilaku itu berlangsung, berjangka panjang, tidak terbatas pada episode gangguan jiwa.
• Bersifat pervasif, maladaptif terhadap keadaan pribadi dan hubungan sosial yang luas
• Menyebabkan penderitaan pribadi yang berarti
• Biasanya berhubungan dengan masalah pekerjaan dan kinerja sosial.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN KEPRIBADIAN
Merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor:
- konstitusi (genetik, temperamen)
- perkembangan
- pengalaman hidup (lingkungan keluarga, lingkungan budaya).
PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Ciri kepribadian lebih bersifat fleksibel, dan gambaran klinisnya tidak memenuhi kriteria atau
pedoman diagnostik, bersifat lebih ringan dari Gangguan Kepribadian.
• Baik Ciri Kepribadian maupun Gangguan Kepribadian dicatat dalam Aksis 2, akan tetapi hanya
Gangguan Kepribadian yang diberikan kode diagnostik sesuai PPDGJ III.
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
4/11
Gan uan Ke ribadian HIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h a
|
L a y o u t e r : -
edo eran wa
JENIS-JENIS GANGGUAN KEPRIBADIAN
1. Gangguan
KepribadianParanoid
a. Definisi: Kecurigaan dan ketidakpercayaan pada orang lain bahwa orang lain
berniat buruk kepadanya, bersifat pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalampelbagai konteks.
b. Pedoman Diagnostik (lihat dalam PPDGJ III)
2. Gangguan
(Kepribadian)
Skizotipal
a. Definisi: pola defisit dalam
hubungan sosial dan interpersonal,
merasa tidak nyaman dan kurang
mampu untuk membina hubungan
akrab, disertai distorsi kognitif atau
persepsi dan perilaku yang eksentrik,
bersifat pervasive awitannya dewasa
muda, dan nyata dalam pelbagai
konteks atau situasi kehidupan.
b. Catatan: PPDGJ III Blok 3; DSM IV
Gangguan Kepribadian
Perbedaan Scizoid dan Scizotipal:
Kalo Scizoid tidak punya teman karena dia
lebih nyaman beraktivitas sendiri, dan dia
seneng dgn keadaannya (dibahas di tabel
no5).
Kalo Scizotipal itu orangnya eksentrik dan
pemikirannya ‘aneh’, jadi sering gak
nyambung sama orang lain, jadi dia lebih
sering menyendiri.
3. Gangguan
Kepribadian
Emosional
Tak Stabil
a. Definisi: Bertindak impulsif tanpa
mempertimbangkan dampaknya, afek atau
emosi tidak stabil atau kurang pengendalian diri,
dapat menjurus kepada ledakan kemarahan
atau perilaku kekerasan.
Tipe: Impulsif dan ambang
b. Pedoman Diagnostik: (lihat PPDGJ III)
Reaksi terhadap masalah tidak
proposional. Hanya karena hal kecil
aja sudah meledak-
ledak/berlebihan dalam
menanggapi masalah.
Kalo di rumah tangga lagi
berantem, piring gelas melayang.
4. Gangguan
Kepribadian
Antisosial
a. Definisi: Pola perilaku
pengabaian dan pelanggaran
pelbagai hak orang lain, bersifatpervasif, berawal sejak usia
dewasa muda dan nyata dalam
pelbagai konteks.
b. Pedoman Diagnostik: (lihat
PPDGJ III)
Orang ansos itu biasanya suka melanggar hokum
karena kelakuannya. Kalo di rumah tangga rentan
menjadi pelaku KDRT.Anti-sosial BUKAN orang yang anti bersosialisasi,
tapi orang yang karena perilakunya banyak
menyimpang dari norma-norma social, maka dia
banyak tidak disukai orang.
Keyword: psikopat
5. Gangguan
Kepribadian
Skizoid
a. Definisi: Pola perilaku berupa
pelepasan diri dari hubungan sosial disertai
kemampuan ekspresi emosi yang terbatas
dalam hubungan interpersonal. Bersifat
pervasif, berawal sejak dewasa muda dan
nyata dalam pelbagai konteks.b. Pedoman Diagnostik: (lihat PPDGJ III)
Keyword: menarik diri/social
withdrawal.
Kalo memiliki gangguan jiwa,
cenderung ke arah scizofrenia, tapi
tidak semua penderita scizofrenia
bertipe kepribadian schizoid, lho, ya.
6. Gangguan
Kepribadian
Obsesif -
Kompulsif
atau
Anankastik
a. Definisi : Pola perilaku berupa
preokupasi dengan keteraturan,
peraturan, perfeksionisme, kontrol
jiwa dan hubungan interpersonal,
dengan menyampingkan :
fleksibilitas, keterbukaan, efisiensi,
Kalo menderita
gangguan jiwa,
cenderung kea rah
OCD. Kadang
orangnya kaku/gak
fleksibel, demi sebuah
Dr. Wildan berkisah
tentang Filsuf Imanuel
Kant yang tetangganya
seneng karena tidak
perlu beli jam, karena
tiap sore udah liat
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
5/11
Gangguan Ke ribadianIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h
a
|
L a y o u t e r : -
Kedokteran Jiwa
bersifat pervasif, awitan sejak
dewasa muda nyata dalam pelbagai
konteks.
b. Pedoman diagnostik: (lihatPPDGJ III)
prosedur, orang tipe
ini bisa tidak
mempertimbangkan
efektivitas.
Filsuf-nya keliling alun-
alun untuk membaca
dan menulis. Tepat
jam sekian di sudutsini, jam sekian di
sudut lainnya.
7. Gangguan
Kepribadian
Histrionik
a. Definisi :Pola
perilaku berupa
emosionalitas
berlebih dan menarik
perhatian, bersifat
pervasif, berawal sejak
usia dewasa muda,
dan nyata dalam
pelbagai konteks.
b. Pedoman
Diagnostik : (lihat
PPDGJ III)
Keyword: drama-king
and drama-queen.
Kalo menderita
gangguan jiwa,
senderung kea rah
F44.5 (Konvulsi
Dissosiatif).
Kata dr. Willdan, kalo
malming ada anak
muda masuk IGD habis
bentrok sama pacar
biasanya Dx-nya F44.5,
langsung aja inj.
Diazepam dan lapor
psikiater
Sejarah:
Kata dr. Wildan, dulu awalnya
histrionic itu berasal dari kata hister
rahim, karena dulu, orang yang
F44.5 itu mesti cewek dan cantik,
biasanya mereka manja, cengeng,
dan rapuh, supaya bisa dapat
perhatian lebih.
Sebelum Masehi, Mesir kuno
berpendapat F44.5 terjadi karena
rahimnya mengembara. Pasca
Perang Dunia-I anggapan itu
berubah karena ternyata banyak
prajurit muda gagah perkasa yang
lumpuh tanpa kelainan neurologic.
8. Gangguan
Kepribadian
Cemas
(Menghindar)
a. Definisi : Adanya pola
perilaku tidak nyaman serta
keengganan untuk bergaul secara
sosial, rasa rendah diri,
hipersensitif terhadap evaluasi
negatif/kritik. Bersifat pervasif,awitan sejak dewasa muda, nyata
dalam pelbagai konteks.
b. Pedoman diagnostik : (lihat
PPDGJ III)
Semisal, ada pasien
dengan Dx F41.1 (GAD)
atau F41.2
(GAD+depresi) diterapi
kok gak sembuh-
sembuh, curigai jangan-jangan Axis 2
pada Dx multiaxialnya
adalah gangguan
kepribadian tipe ini.
Biasanya, orang-orang
tipe ini sering
hiperhidrosis
Palmaris/ plantaris, kalo
diajak salaman
keringetan.Diterapi desensitisasi
supaya yakin bahwa
kritik adalah tanda kasih
sayang
9. Gangguan
Kepribadian
Dependen
a. Definisi : Suatu pola perilaku berupa kebutuhan berlebih
agar dirinya dipelihara, yang menyebabkan seorang
individu berperilaku submisif, bergantung kepada orang
lain, dan ketakutan akan perpisahan dengan orang tempat
ia bergantung. Bersifat pervasif, berawal sejak usia dewasa
muda dan nyata dalam pelbagai situasi.
b. Pedoman Diagnostik : (lihat PPDGJ III)
Kalo manutan itu belum
tentu dependen.
Tapi kalo sudah hal-hal
penting kok bergantung
orang lain terus, nah, itu
patut dicurigai.
10. Gangguan
Kepribadian
Narsisistik :
a. Definisi : Terdapatnya pola rasa kebesaran diri (dalam fantasi
atau perilaku), kebutuhan untuk dikagumi atau disanjung, kurang
mampu berempati. Bersifat pervasif, berawal sejak dewasa muda
dan nyata dalam pelbagai konteks.
b. Pedoman Diagnostik (gak ada do PPDGJ-III):
Orangnya
egosentris.
Suka selfie (?)
HAHA.
Dr. Wildan pun
berkisah ada
orang yang
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
6/11
Gan uan Ke ribadian HIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h a
|
L a y o u t e r : -
edo eran wa
- Secara berlebih merasa dirinya sangat penting (melebihkan
bakat atau prestasi, mengharap dikenal sebagai orang yang
superior).
- Berokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan,kehebatan, kecantikan atau kekasih ideal.
- Membutuhkan pemujaan berlebihan.
- Merasa dirinya sebagai orang “spesial” dan unik yang hanya
dapat dimengerti oleh atau perlu berhubungan dengan orang lain
atau institusi yang spesial atau berkedudukan lebih tinggi.
- Merasa dirinya “mempunyai hak istimewa” (menuntut agar ia
mendapat perlakuan khusus, atau orang lain harus menurut
kehendaknya).
- Bersikap sombong.
- Dalam hubungan interpersonal bersifat eksploitatif,
menggunakan orang lain untuk kepentingan dirinya.
- Kurang atau tidak mampu berempati : tidak mau mengenal
atau beridentifikasi dengan perasaan atau kebutuhan orang lain.
- Sering iri hati pada orang lain, atau merasa bahwa orang lain
iri hati terhadapnya.
mengatakan
semua orang di
desa itu jelek
dan pas liattelaga dia
bilang ternyata
ada yang cantik,
padahal itu
bayangan
sendiri.
JENIS TERAPI GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Psikoterapi:
1. Menyadarkan dampak disfungsi diri, hubungan interpersonal & sosial tidak menghakimi atau
menyalahkan.
2. Membantu sifat egosintonik egodistonik.
3. Jenis terapi kognitif, keluarga.
• Psikofarmaka:
Diberikan bila ada keluhan/ gejala depresi, anxietas.
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
7/11
Gangguan Ke ribadianIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h
a
|
L a y o u t e r : -
Kedokteran Jiwa
GANGGUAN PSIKOTIK LAINNYA
Gangguan Scizoafektif
Gangguan Waham
Gangguan Psikotik Akut
LATAR BELAKANG
Kriteria diagnostik untuk penyakit-penyakit psikiatriSeringkali tidak dapat dimasukkan secara tepat
dalam satu kriteria penyakit.
1. Mendiagnosis dengan dua penyakit yang berbeda.
2. Mempertimbangkan bahwa pasien mempunyai penyakit utama dan sekunder yang tidak begitupenting dan dapat membaik pada saat penyakit utama diterapi.
3. Menderita campuran beberapa penyakit yang berbeda.
A. SCIZOAFEKTIF
• Apabila gejala skizofrenia dan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan.
• Atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain dalam suatu episode yang sama.• Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif
tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.
EPIDEMIOLOGI
• Tidak ada penelitian epidemologi mengenai insiden dan prevalensi pada populasi umum (bisa
berubah dari waktu ke waktu).
• Terdapat bukti; prevalensi wanita lebih besar dari pada pria.
• Pria dengan skizoafektif kemungkinan menunjukkan prilaku antisosial dan afek innapropriate
atau tumpul.
ETIOLOGI
Diduga mirip dengan etiologi skizofrenia:1. Model Diatesis Stres
2. Faktor biologis
3. Hipotesa dopamin
» Berkaitan dengan kesimbangan dopamin serotonin.
4. Faktor genetik
5. Faktor psikososial
SCIZO AFEKTIF
PENDEKATAN
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
8/11
Gan uan Ke ribadian HIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h a
|
L a y o u t e r : -
edo eran wa
KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV UNTUK GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
A. Periode penyakit secara terus menerus dimana pada suatu waktu terdapat episode depresi
berat, episode manik, atau episode campuran yang terjadi bersama-sama dengan gejala
yang memenuhi kriteria skizofrenia.Keterangan: episode depresi berat harus masuk dalam kriteria.
A1: mood depresi
B. Selama episode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi paling sedikit 2 minggu
dalam kekosongan gejala mood yang nyata.
C. Gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk episode mood merupakan bagian utama dari
total durasi periode aktif dan residual penyakit.
D. Gangguan bukan berasal dari efek fisiologis langsung suatu zat (contoh: penyalah gunaan
obat, dalam pengobatan) atau suatu kondisi medis umum.
DIAGNOSIS BANDING
• Pasien yang diobati dengan steroid, penyalahguna amfetamin dan phencyclidine (PCP).
• Pasien dengan epilepsi lobus temporalis.
• Skizofrenia
• Gangguan mood
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Berdasarkan data bahwa pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe bipolar mempunyai prognosis
yang mirip pasien dengan gangguan bipolar I
• Buruk bila:
– Onset perlahan
– Tidak ada faktor pencetus
– Gejala psikotik menonjol; khususnya gejala defisit atau gejala negatif.
– Onset awal
– Dalam perjalanan tidak mengalami remisi
– Ada riwayat keluarga.
TERAPI
1. Perawatan di RS
2. Medikasi
3. Intervensi psikososial.
Prinsip dasar
• Protokol antidepresan dan antimanik harus diikuti atas indikasi.
• Antipsikotik hanya digunakan bila diperlukan untuk terapi jangka pendek.
MEDIKASI
• Skizoafektif ?sedikit penelitian yang menguji efikasi mood stabilizer pada skizoafektif.
• Bipolarmood stabilizer
• Penelitian: menunjukkan superioritas carbamazepine untuk skizoafektif tipe depresi.
• Pada episode manik, pasien skizoafektif seharusnya diterapi secara agresif dengan mood
stabilizer dosis menengah sampai tinggi.
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
9/11
Gangguan Ke ribadianIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h
a
|
L a y o u t e r : -
Kedokteran Jiwa
• Pada saat pasien sampai pada fase pemeliharaan dosis dapat dikurangi menjadi lebih rendah
sampai menengah pada rentang konsentrasi obat dalam darah untuk mencegah efek yang
merugikan
• Pengawasan laboratorium terhadap konsentrasi obat dalam plasma dan skrining periodik dari
tiroid, ginjal, dan fungsi hematologis sebaiknya dilakukan.
• Pada kasus dimana terdapat manik yang menetap, penggunaan Electro-convulsive Therapy (ECT)
dapat dipertimbangkan.
ANTIDEPRESAN
• Sesuai dengan definisi, banyak pasien skizoafektif mengalami episode depresi berat.
• Terapi dengan antidepresan mencerminkan pengobatan pada depresi bipolar.
• Sebaiknya dokter tidak mempercepat perubahan siklus dari depresi ke manik dengan
antidepresan
• Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (contoh: fluoxetine {Prozac} dan sertraline {Zoloft})
• Pada pasien yang gelisah dan menderita insomnia akan mendapat keuntungan dengan
penggunaan antidepresan trisiklik.
• Pada semua kasus depresi, pemakaian ECT sebaiknya dipertimbangkan.
ANTIPSIKOTIK
• Digunakan bila jelas ada psikotik harus mendapat terapi yang adekuat dari agen antipsikotik.
• Dapat digunakan antagonis serotonin-dopamin seperti clozapine (Clozaril), risperidon, olanzapine
(Zyprexa), atau quetiapine (Seroquel).
• Satu penelitian menunjukkan superioritas haloperidol dan amitriptilin di atas risperidon pada
kelompok pasien psikotik (termasuk di dalamnya pasien dengan gangguan skizoafektif) dengan
gejala-gejala depresi.
TERAPI PSIKOSOSIAL
• Terapi psikososial pada gangguan skizoafektif dapat meniru terapi psikososial untuk skizofrenia.
• Kombinasi terapi keluarga, pelatihan kemampuan sosial, dan rehabilitasi kognitif.• Karena pada lingkup psikiatri sulit untuk menentukan diagnosis pasti dan prognosis dari gangguan
skizoafektif, ketidakpastian ini harus dijelaskan pada pasien.
PROGNOSIS
• Dulu dianggap gangguan skizoafektif memiliki prognosis yang lebih baik dibanding skizofrenia,
namun saat ini tidak benar lagi.
• Perlu dijelaskan bahwa pasien menderita suatu gangguan mood dapat disembuhkan, dan lain
waktu mungkin menjadi gangguan psikotik yang berat.
B.
PSIKOTIK AKUT
EPIDEMIOLOGI
• Relatif jarang dalam penelitian DSM
• Onset umur yang dilaporkan pada umumnya adalah akhir 20 tahun dan awal 30 tahun.
Data lain sangat kurang.
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
10/11
Gan uan Ke ribadian HIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h a
|
L a y o u t e r : -
edo eran wa
ETIOLOGI
• Konflik intrafisik yang parah (sebuah stresor internal)
• Pembelaan diri yang imatur dan perkembangan ego sebagai kontributor utama.
• Penelitian keluarga mendukung kerapuhan genetik pada psikotik reaktif singkat akan tetapi tidak
mendukung hubungan genetik antara gangguan ini dan skizofrenia.
DIAGNOSTIK DAN GAMBARAN KLINIS
• Kriteria eksklusinya adalah
– adanya gangguan mood dengan ciri psikotik,
– gangguan skizoafektif,
– Skizofrenia
– gangguan psikotik sekunder lainnya yang memiliki efek langsung zat atau kondisi medis umum.
• Kriteria diagnostik DSM-IV terdapat pada Tabel 13.1-4. DSM-IV
• Menjelaskan gangguan psikotik singkat sebagai
– kerusakan dalam uji realitas yang berlangsung sekurang-kurangnya 1 hari, tetapi tidak lebih dari
1 bulan.
– kembalinya secara penuh pada tingkat fungsi premorbid pada akhir episode.
– Sedkitnya ada satu gejala yakni delusi, halusinasi, pembicaraan dan prilaku kacau serta katatonia
Tabel 13.1-4 DSM-IV Kriteria Diagnosis untuk Gangguan Psikotik Singkat
• Adanya satu (atau lebih) gejala-gejala di bawah ini:
» Delusi
» halusinasi
» bicara kacau
» perilaku sangat kacau atau
» perilaku katatonik
• Durasi suatu episode gangguan paling sedikit adalah 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan, dan akhirnya
kembali sepenuhnya pada tingkat fungsi premorbid.• Ditetapkan jika:
Dengan stresor nyata (psikotik reaktif singkat): jika gejala terjadi segera setelah dan sepertinya
dalam respon terhadap suatu kejadian, tunggal atau bersama, akan menjadi stres nyata pada
hampir semua orang dalam kejadian yang serupa pada budaya yang sama.
Tanpa stresor nyata: jika gejala psikotik tidak muncul segera setelah, atau sepertinya tidak dalam
respon terhadap suatu kejadian, tunggal atau bersama, akan menjadi stres nyata pada hampir
semua orang dalam kejadian yang serupa pada budaya yang sama.
Dengan onset post partum: jika onset dalam 4 minggu setelah melahirkan.
DIAGNOSIS BANDING
•
gangguan psikotik yang diinduksi obat• gangguan psikotik yang berhubungan dengan kondisi medis umum.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Bervariasi tergantung prediktor prognosis
• Sekitar setengah dari pasien yang didiagnosis gangguan psikotik singkat tetap menggunakan diagnosis
ini; sisanya akan berkembang dalam skizofrenia atau gangguan afektif berat.
-
8/20/2019 Gangguan Kepribadian.pdf
11/11
Gangguan Ke ribadianIPPOC MPUS
MISC
20 12
E d i t o r : D i c h
a
|
L a y o u t e r : -
Kedokteran Jiwa
• Gambaran prognosis yang baik serupa dengan gejala yang ditemukan pada gangguan skizofreniform,
gejala psikotik dengan onset akut, kebingungan atau kekacauan emosional pada puncak episode
psikotik,
– fungsi premorbid yang baik,
– adanya gejala afektif, dan
– gejala dengan durasi pendek.
PERAWATAN
• Jika perlu disarankan penggunaan obat antipsikotik potensi tinggi dalam dosis yang rendah.
• Peran medikasi psikotropik lain seperti mood stabilizers dan antidepresan masih belum jelas.
• Setelah episode akut telah dikesampingkan, perawatan jangka panjang sangat dibutuhkan.