gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang · pdf filetujuan penelitian : ... dengan segala...

53
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG REAKSI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DPT/HB COMBO DI POSYANDU DESA DOYONG KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : SUSANTI EKA SARI B 09 113 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: danghanh

Post on 03-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG

REAKSI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)

DPT/HB COMBO DI POSYANDU DESA DOYONG

KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

SUSANTI EKA SARI

B 09 113

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan
Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan
Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

iv

CURICULUM VITAE

Nama : Susanti Eka Sari

Tempat Lahir/Tanggal Lahir : Balikpapan, 11 Oktober 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Doyong RT 008, Kecamatan Miri Kabupaten Sragen

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Doyong 2 LULUS TAHUN 2003

2. SMP Negeri 1 Gemolong LULUS TAHUN 2006

3. SMA Negeri 1 Sumberlawang LULUS TAHUN 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012

Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

v

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Susanti Eka Sari

09.113

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG

REAKSI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)

DPT/HB COMBO DIPOSYANDU DESA DOYONG

KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

XIV + 39 Halaman+14 Lampiran+5 Tabel+2 Gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya.

Terdapat efek samping setelah pelaksanaan imunisasi DPT/HB Cmbo yang

dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Pemahaman persepsi

dan pengetahuan ibu tentang imunisasi membantu pengembangan program

kesehatan. Berdasarkan studi pendahuluan di Posyandu desa doyong didapatkan

hampir semua ibu balita yang membawa anaknya ke posyandu merasa cemas

setelah mengimunisasikan anaknya pernyatan tersebut didukung oleh survey yang

dilakukan di 4 BPS hanya 1 BPS yang pernah menyampaikan tentang KIPI.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Reaksi Kejadian IkutanPasca Imunisasi(KIPI) DPT/HB Combo di

Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Mei 2012 di

posyandu desa Doyong. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 orang dengan meggunakan

purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Alat pengumpulan data

yang digunakan adalah kuesioner. Sedangkan analisa data dilakukan secara

univariat dengan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Berdasarkan analisa didapatkan hasil 16 responden (54%)

memiliki pengetahuan yang cukup baik, sedangkan 12 responden (40%)

berpengetahuan baik 2 responden (6%) yang berpengetahuan kurang baik dan

tidak ada responden yang mempunyai pengetahuan tidak baik 0%.

Kesimpulan : Pengetahuan ibu tentang reaksi KIPI DPT/HB Combo di desa

Doyong kecamatan Miri kabupaten Sragen cukup baik yaitu sebesar 16 responden

(54%)

Kata Kunci : Pengetahuan, Kejadian ikutan pasca imunisasi

Kepustakaan : 19 (2002 s/d 2011)

Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

vi

MOTTO

· Semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila tidak mengisi

waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik (Q.S Al’Ashr)

· Hal baik merupakan rtefleksi dari fikiran yang positif (Penulis)

· Terlalu berhati-hati sama buruknya dengan tidak berhati-hati karena terlalu

berhati-hati akan membuat orang lain sangsi dengan kemampuan yang kita

miliki

· Hal yang kita anggap paling sulit justru akan menjadi hal termudah

dikemudian hari

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis

persembahkan :

à Alloh SWT atas karunianya yang tak terhingga

à Mama dan Papa tercinta yang selalu memberikan

semua yang terbaik dan tak ternilai pengorbanannya

à Ibu Siti Nurjanah, SST yang dengan sabar

membimbingku hingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai

dengan baik

à Ibu Eny Rumuyati, SST yang telah memberikan ACC

ratusan askeb sehingga membuat ku bersemangat

menjalankan tugas-tugas kampus

à Mahasiswi Tingkat III prodi Kebidanan stikes

Kusuma Husada angkatan 2012 yang menjadi teman

seperjuanganku

à Almamater tercinta

Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo di Posyandu

Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si , selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Siti Nurjanah, SST selaku pembimbing teknis dan materi dalam

penyusunan proposal yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Endang Pertiwi, Amd. Keb, selaku bidan desa Doyong, yang telah

bersedia memberikan ijin pada penulis dalam melakukan penelitian.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

viii

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan l Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… iii

CURICULUM VITAE………………………………………………………… iv

ABSTRAK……………………………………………………………………... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………… vi

KATA PENGANTAR………………………………………………………… vii

DAFTAR ISI…………………………………………………….…………… viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….… xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................3

C. Tujuan Penelitian............................................................................3

D. Manfaat Penelitian..........................................................................4

E. Keaslian Penelitian.........................................................................5

F. Sistematika Penulisan.....................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTeoritis..............................................................................8

1. Pegetahuan …………………………………………………..8

a. Pengertian…………………………………………….……8

b. Tingkat Pengetahuan……………………………………....8

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

x

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan………….10

d. Kategori Pengetahuan …………………………………….12

2. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ……………………………..13

a. Pengertian………………………………………….………13

b. Penyebab…………………………………………………..13

c. Gejala KIPI ……………………………………………….17

d. Reaksi KIPI DPT/HB Combo ……………………………18

B. Kerangka Teori..............................................................................21

C. Kerangka Konsep..........................................................................22

BAB III METODLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian..........................................................23

B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................23

C. Populasi Sampel dan Teknik Sampling........................................24

D. Instrumen Penelitian.................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................28

F. Variabel Peneliti...........................................................................29

G. Definisi Operasional.....................................................................29

H. Metode Pengolahan dan Analisis data.........................................30

I. Masalah Etika...............................................................................31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………33

B. Hasil Penelitian……………………………………………....…33

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………....…35

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

xi

D. Keterbatasan………………………………………………..…37

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………..….. 38

B. Saran……………………………………………………...……39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Gejala KIPI…………………….......................................... 18

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner.............................................................. 25

Tabel 3.2 Hasil Validitas Proposal……………………………..…… 27

Tabel 3.3 Definisi Operasioal………………...................................... 29

Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Tentang Reaksi Kejadian Ikutan

Pasca Imunisasi DPT/HBCombo………….……………… 34

Page 13: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori..................................................................... 20

Gambar 2.2 Kerangka Konsep................................................................. 21

Page 14: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3 Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 4 Surat Balasan Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5 Surat Permohonan Penggunaan Lahan

Lampiran 6 Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7 Surat Recomendasi Research

Lampiran 8 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9 Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10 Lembar Kuesioner

Lampiran 11 Data Tabulasi Pengetahuan Ibu Tentang Reaksi KIPI DPT/HB

Combo di Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten

Sragen

Lampiran 12 Validitas Pengetahuan Ibu Tentang Reaksi KIPI DPT/HB Combo

di Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen

Lampiran 13 Tabel Distribusi Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Reaksi

KIPI DPT/HB Combo di Posyandu Desa Doyong Kecamatan

Miri Kabupaten Sragen

Lampiran 14 Perhitungan Mean dan Standart Deviasi

Lampiran 15 Perhitungan Prosentase

Lampiran 16 Lembar Konsultasi

Page 15: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem kesehatan nasional imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi

kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi

dan balita. Dasar utama pelayanan kesehatan bidang preventif merupakan

prioritas. Pada tahun 1974 cakupan imunisasi baru mencapai 5% dan setelah

dilaksanakannya imunisasi global yang disebut dengan extended program on

immunization (EPI) cakupan terus meningkat dan hampir setiap tahun minimal

sekitar 750.000 anak terhindar dari kecacatan. Namun demikian, masih ada

satu dari empat orang anak yang belum mendapatkan imunisasi dan dua juta

anak meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dari

imunisasi (Ranuh dkk, 2008).

Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya, salah satunya

adalah imunisasi DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus). Imunisasi DPT

merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit Diphteria,

Pertussis, Tetanus (Hidayat, 2008).

Terdapat efek samping setelah pelaksanaan imunisasi DPT yang

dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau Adverse Events

Following Immunization (AEFI). Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

merupakan suatu kejadian sakit yang terjadi setelah menerima imunisasi

yang diduga berhubungan dengan imunisasi (Depkes, 2000).

1

Page 16: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

2

Di Indonesia sendiri KIPI yang paling serius pada anak adalah reaksi

anafilaksis , angka kejadian reaksi anafilaksis pada DPT diperkirakan 2 dalam

100.000 dosis. Tetapi yang benar-benar reaksi anafilatik hanya 1-3 kasus

diantara 1 juta dosis. Anak yang lebih besar dan orang dewasa lebih banyak

mengalami sincope segera atau lambat. Episode hipotonik-hiporesponsif juga

tidak jarang terjadi, secara umum dapat terjadi 4-24 jam setelah imunisasi

(Ranuh dkk, 2008).

Peran seorang ibu pada program imunisasi sangat penting, Karena

pengetahuan tentang imunisasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan

imunisasi (Tawi, 2008). Pemahaman persepsi dan pengetahuan ibu tentang

imunisasi membantu pengembangan program kesehatan (Manjunath, 2003).

Kebanyakan anak menderita panas setelah mendapat imunisasi DPT,

tetapi itu adalah hal yang wajar, namun seringkali ibu-ibu tegang, cemas

dan khawatir (Tecyya, 2009). Banyak ibu yang cemas sekali karena timbul

bengkak di bekas tempat suntikan. Untuk anak yang memiliki riwayat

kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan.

Adapun penyebab kecemasan ibu dikarenakan pemberitaan miring tentang

efek samping imunisasi (Antono dkk, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di posyandu desa Doyong,

didapatkan hasil hampir semua ibu balita yang membawa anaknya ke

posyandu merasa cemas setelah mengimunisasikan anaknya. Pernyataan

tersebut didukung oleh survey di beberapa BPS di wilayah kabupaten Sragen

pada tanggal 13 maret 2012 melalui metode wawancara, dengan hasil dari 4

Page 17: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

3

BPS hanya 1 BPS yang pernah menyampaikan kejadian ikutan yang terjadi

pasca imunisasi pada ibu, padahal banyak ibu-ibu yang selalu mengeluh dan

merasa khawatir karena anak-anak demam setelah diberikan imunisasi, selain

itu pengetahuan mengenai kejadian ikutan pasca imunisasi juga harus benar-

benar dimiliki oleh tenaga kesehatan terutama bidan agar dapat lebih berhati-

hati dalam menjalankan tugas imunisasi.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang reaksi Kejadian

Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo di Posyandu desa Doyong

Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang maka penulis membuat rumusan

masalah penelitian : “Bagaimanakah Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo di

Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan

Ibu Tentang Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB

Combo di Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

Page 18: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

4

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo di

Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen pada

tingkat baik.

b. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo di

Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen pada

tingkat cukup baik.

c. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo di

Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen pada

tingkat kurang baik.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan

pengetahuan tentang reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

DPT/HB Combo

Page 19: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

5

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan

pengetahuan lebih lanjut mengenai reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

(KIPI) DPT/HB Combo

3. Institusi

a. Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan referensi tambahan serta

informasi bagi penelitian selanjutnya

b. Posyandu

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

dan masukan serta bantuan dalam memberikan promosi kesehatan pada

ibu yang membawa bayinya ke posyandu

4. Bagi Ibu

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

pemahaman tentang reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

DPT/HB Combo

E. Keaslian Penelitian

1. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Reaksi Kejadian Ikutan

Pasca Imunisasi ( KIPI ) DPT/HB Combo dengan Kecemasan Ibu Sebelum

Melaksanakan Imunisasi di Polindes Desa Karangrejo Wilayah Kerja

Puskesmas Ngasem Kediri. Dengan menggunakan metode desain korelasi

cross sectional. Dengan hasil penelitian pengetahuan ibu cukup ke arah

baik, responden yang mengalami cemas ringan 67,6% (25 responden),

Page 20: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

6

cemas sedang 13,5% (5 responden), tidak cemas 13,5% (5 responden),

cemas berat 2,7% (1 responden), cemas berat sekali 2,7% (1 responden)

serta tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu bayi tentang reaksi KIPI

DPT/HB Combo dengan kecemasan ibu sebelum melaksanakan imunisasi

DPT/HB Combo. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian

sebelumnya terletak pada tempat, subjek, metode, variabel dan waktu

penelitian.

F. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Merupakan gambaran tentang isi Karya Tulis Ilmiah secara

keseluruhan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Keaslian Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas tentang Pengetahuan (Pengertian

Pengetahuan, Tingkat Pengetahuan, Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengetahuan) dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

(Pengertian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, Penyebab Kejadian

Ikutan Pasca Imunisasi, Gejala Klinis Kejadian Ikutan Pasca

Imunisasi, Reaksi KIPI pada Imunisasi DPT/HB combo) serta

Kerangka Teori dan Kerangka Konsep.

Page 21: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jenis dan Desain Penelitian, Lokasi dan

Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel, Instumen Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, Variabel Penelitian, Definisi Operasional

Variabel, Metode Pengolahan dan Analisis Data, serta Etika

Penelitian.

BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil

penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan

jawaban atas perumusan masalah dari tujuan penulisan dan

merupakan inti dari penelitian ini, sedangkan saran merupakan

alternatif pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itu

terjadi melalui panca indera manusia, yakni penciuman, rasa dan raba.

Sebagian penginderaaan diperoleh melaui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca inderanya (Soekanto, 2003).

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa pengertian

pengetahuan adalah hasil peginderaan manusia yang didapatkan

menggunakan panca indera.

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan

yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

8

Page 23: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

9

mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap

objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang

dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya

dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

sutau struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

Page 24: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

10

kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Soekanto (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan antara lain :

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

Pendidikan akan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia dalam

membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan dapat berpikir

secara ilmiah.

Page 25: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

11

2) Informasi

Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak dan

memiliki pengetahuan yang lebih luas.

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5) Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan

hidup yang semakin tinggi, tingkat sosial ekonomi akan semakin

mudah dalam menambah tingkat pengetahuan.

Cara memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003) antara lain :

1) Cara coba-coba salah (Trial and error)

Cara ini dilakukan dengan maksud kemungkinan dalam

pemecahan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil akan dicoba kemungkinan yang lain.

2) Cara kekuasaan (otoritas)

Sumber pengetahuan dapat berupa pimpinan-pimpinan

masyarakat lebih formal, maupun ahli agama, pemerintah dan

sebagainya dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh

berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan.

Page 26: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

12

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi masa itu.

4) Melalui jalan pikiran

Manusia telah menggunakan penalaran dalam memperoleh

pengetahuan, atau dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang

ingin diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan dalam

domain kognitif. Sumber pengetahuan diperoleh manusia lewat

kemampuan berpikir rasional dan melalui pengalaman yang konkrit

yaitu berasal dari seminar, penyuluhan, pendidikan formal dan

pendidikan nonformal.

d. Kategori pengetahuan

Kategori pengetahuan dibedakan berdasarkan beberapa tingkatan, yaitu :

1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Kurang baik, bila nilai responden (x) < mean – 1SD

(Riwidikdo, 2010)

Page 27: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

13

2. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

a. Pengertian

Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah kejadian medik yang

berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin ataupun efek

samping, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis atau kesalahan

program koinsidensi, reaksi suntikan atau hubungan kausal tidak dapat

ditentukan (Depkes, 2005).

Menurut KN PP KIPI dalam Proverawati dan Andhini (2010) Kejadian

ikutan pasca imunisas (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan kematian

yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Pada beberapa keadaan

tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari.

Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa kejadian ikutan

pasca imunisasi (KIPI) adalah kejadian penyerta yang terjadi setelah

pemberian imunisasi, baik berupa kesakitan maupun kematian dalam kurun

waktu 1 bulan setelah pemberian imunisasi.

b. Penyebab

Tidak semua kejadian ikutan pasca imunisasi ( KIPI) disebabkan oleh

imunisasi karena sebagian besar ternyata tidak ada hubungannya dengan

imunisasi oleh karena itu , untuk menentukan KIPI diperlukan beberapa

keterangan seperti :

Page 28: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

14

1. Besar frekuensi kejadian KIPI pada pemberian vaksin tertentu .

Sangat jarang terjadi KIPI berat , 1 kejadian dalam 2 juta dosis. Kalau

ada 22 juta balita, kemungkinan terjadinya KIPI berat sekitar 11 anak

(Soedjatmiko, 2009).

2. Sifat kelainan tersebut lokal atau sistemik

3. Derajat sakit resipien

4. Apakah penyebab dapat dipastikan, diduga atau tidak terbukti.

Berita kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) harus dikonfirmasi

oleh orang yang berkompeten. Adanya berita di media masa tentang

kejadian ikutan pasca imunisasi yang berat, perlu di informasi kepada

ahli-ahli dibidangnya. Beberapa KIPI berat lain, setelah diperiksa oleh

ahli-ahli di bidangnya terbukti bahwa KIPI tersebut akibat penyakit lain

yang sebelumnya sudah ada, bukan oleh imunisasi. Oleh karena itu

setiap berita KIPI harus dikaji secara ilmiah oleh ahli-ahlinya, antara lain

di Komisariat daerah (Komda) KIPI yang ada di Propinsi atau

Komisariat Nasional (Komnas) KIPI di Jakarta.

5. Apakah dapat disimpulkan bahwa KIPI berhubungan dengan vaksin,

kesalahan produksi atau kesalahan prosedur

(Proverawati dan Andhini, 2010).

Page 29: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

15

KN PP KIPI membagi penyebab KIPI menjadi 5 kelompok faktor

etiologi menurut klasifikasi lapangan WHO Western Pasific (1999)

dalam Ranuh (2008) antara lain:

a. Kesalahan program atau teknik pelaksanaan (programmic errors)

Sebagian kasus KIPI berhubungan dengan masalah program dan

teknik pelaksanaan imunisasi yang meliputi kesalahan program

penyimpanan, pengelolaan, dan tata laksana pemberian vaksin.

Kesalahan tersebut dapat terjadi pada berbagai tingkatan prosedur

imunisasi, misalnya:

1) Dosis antigen ( terlalu banyak)

2) Lokasi dan cara menyuntik

3) Sterilisasi spuit dan jarum suntik

4) Jarum bekas pakai

5) Tindakan aseptic dan antiseptic

6) Kontaminasi vaksin dan perlatan suntik

7) Penyimpanan vaksin

8) Pemakaian sisa vaksin

9) Jenis dan jumlah pelarut vaksin

10) Tidak memperhatikan petunjuk produsen

Kecurigaan terhadap kesalahan tata laksana perlu diperhatikan

apabila terdapat kecenderungan kasus KIPI berulang pada petugas

yang sama.

Page 30: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

16

b. Reaksi suntikan

Semua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusuk jarum suntik

baik langsung ataupun tidak langsung harus dicatat sebagai reaksi

KIPI. Reaksi suntikan langsung, misalnya rasa sakit, bengkak dan

kemerahan pada tempat suntikan, sedangkan reaksi suntikan tidak

langsung misalnya rasa takut, pusing, mual sampai sincope.

c. Induksi vaksin (Reaksi vaksin)

Gejala KIPI yang disebabkan oleh induksi vaksin biasanya

sudah dapat diprediksi terlebih dahulu karena merupakan reaksi

simpangan vaksin dan secara klinis biasanya ringan. Walaupun

demikian dapat saja terjadi gejala klinis hebat seperti reaksi

anafilaksis sistemik dengan resiko kematian. Reaksi simpangan ini

sudah teridentifikasi dengan baik dan tercantum dalam petunjuk

pemakaian tertulis oleh produsen sebagai indikasi kontra, indikasi

khusus, perhatian khusus, atau berbagai tindakan dan perhatian

spesifik lainnya termasuk kemungkinan reaksi obat atau vaksin lain.

Petunjuk ini harus diperhatikan dan ditanggapi dengan baik oleh

pelaksana imunisasi.

d. Faktor kebetulan ( koinsiden)

Seperti telah disebutkan di atas maka kejadian yang timbul ini

terjadi secara kebetulan saja setelah diimunisasi. Indikator faktor

kebetulan ini ditandai dengan ditemukannya kejadian yang sama

Page 31: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

17

disaat yang bersamaan pada kelompok populasi setempat dengan

karakteristik serupa tetapi tidak mendapatkan imunisasi.

e. Penyebab tidak diketahui

Bila kejadian atau masalah yang dilaporkan belum dapat

dikelompokkan ke dalam salah satu penyebab maka untuk

sementara dimasukkan dalam kelompok ini sambil menunggu

informasi lebih lanjut, biasanya dengan kelengkapan informasi

tersebut akan dapat ditentukan kelompok penyebab KIPI.

Kejadian yang bukan disebabkan efek langsung vaksin dapat

terjadi karena kesalahan teknik pembuatan, pengadaan dan distribusi

serta penyimpanan vaksin, kesalahan prosedur dan teknik

pelaksanaan imunisasi, atau semata-mata kejadian yang timbul

secara kebetulan. Sesuai telaah laporan KIPI oleh Vaccine Safety

Committee, Institute of Medicine (IOM) USA menyatakan bahwa

sebagian besar KIPI terjadi karena kebetulan saja. Kejadian yang

memang akibat imunisasi tersering adalah akibat kesalahan prosedur

dan teknk pelaksanaan (programmic error)

(Ranuh dkk, 2008).

Page 32: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

18

c. Gejala KIPI

Gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat ataupun lambat dan dapat

dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan saraf pusat , serta

reaksi lainnya. Pada umumnya semakin cepat KIPI terjadi , makin cepat

gejalanya.

Tabel 2.1 Gejala KIPI

No Reaksi KIPI Gejala KIPI

1 Lokal Abses pada tempat suntikan

Limfadenitis

Reaksi lokal lain yang berat misalnya

selulitis,BCG-Itis

2 SSP Kelumpuhan akut

Ensefalopati

Ensefalitis

Meningitis

Kejang

3 Lain-lain Reaksialergi:urtikaria,

dermatitis,

edema reaksi anafilaksis

Syok anafilaksis

Artralgia

Demam tinggi > 38,5°C

Episode Hipotensif-hiporesponsif

Osteomielitis

Menangis menjerit terus-menerus

selama 3 jam

Sindrom syok septic

Sumber : Artikel fakultas kedokteran UNAIR, 2006

Tidak semua jenis vaksin aman tanpa efek samping, maka jika seorang

anak telah medapatkan imunisasi perlu diobservasi beberapa saat, sehingga

dapat dipastikan tidak terjadi KIPI (reaksi cepat)

( Proverawati dan Andhini, 2010).

Page 33: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

19

d. Reaksi KIPI DPT/HB Combo

Imunisasi DPT berfungsi untuk mencegah 3 penyakit sekaligus , yaitu

difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh

bakteri corynebacterium diphtheria. Gejalanya adalah demam lebih kurang

38°C, mual, muntah, sakit pada waktu menelan dan terdapat

pseudomembran putih keabu-abuan di faring, laring atau tonsil. Sedangkan

pertusis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella

Pertusis. Bakteri ini mengeluarkan racun yang menyebabkan ambang

rangsang batuk jadi rendah sehingga bila terjadi sedikit saja rangsangan

akan terjadi batuk yang hebat dan lama. Penyakit terakhir yang dapat

dicegah dengan imunisasi DPT adalah tetanus. Tetanus adalah penyakit

yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani. Tetanus dapat menyerang

bayi, anak-anak dan juga orang dewasa. Biasanya ditularkan melalui luka

yang kotor atau luka terkontaminasi spora kuman tetanus. Sedangkan

Imunisasi hepatitis B ditujukan untuk memberi kekebalan terhadap penyakit

hepatitis B yang disebabkan oleh virus yang telah mempengaruhi organ

liver (hati). Virus ini akan timbul selama-lamanya dalam tubuh. Virus

hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh penderita

penyakit ini atau dari ibu ke anak saat melahirkan (Ranuh dkk, 2008).

1) Kontra Indikasi

Saat ini didapatkan dua hal yang diyakini sebagai kontra indikasi mutlak

terhadap pemberian vaksin pertusis, yaitu :

Page 34: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

20

a) Riwayat anafilaksis pada pemberian vaksin sebelumnya

b) Ensefalopati sesudah pemberian vaksin pertusis sebelumnya

c) Keadaan lain dapat dinyatakan sebagai perhatian khusus

(Precaution). Misalnya sebelum pemberian vaksin pertusis

berikutnya bila pada pemberian pertama dijumpai, riwayat

hiperpireksia, keadaan hypotonic-hiporesponsif dalam 48 jam, anak

menangis terus menerus selama 3 jam dan riwayat kejang dalam 3

hari sesudah imunisasi DPT.

2) Kejadian ikutan pasca imunisasi DPT menurut Hidayat (2008)

a) Demam dalam 24-48 jam

b) Sakit, kemerahan, bengkak pada daerah injeksi

c) Rewel

d) Mengantuk

e) Anoreksia

f) Urtikaria

g) Malaise

h) Kehilangan Kesadaran

i) Reaksi alergi sistemik

Page 35: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

21

B. Kerangka Teori

Kerangka teori atau kerangka pikir adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka

yang berisi tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan

dengan penelitian yang akan dilaksanakan (Silalahi, 2003).

Gambar 2.1 Kerangka teori

Sumber: Soekanto (2003) dan Notoatmodjo (2003)

Faktor yang mempengaruhi :

1. Tingkat pendidikan

2. Informasi

3. Budaya

4. Pengalaman

5. Sosial Ekonomi

Pengetahuan Reaksi

KIPI DPT/HB

Combo

Tingkat Pengetahuan :

1. Tahu (Know)

2. Memahami (Comprehention)

3. Aplikasi (Application)

4. Analisis (Analysis)

5. Sintesis (Synthesis)

6. Evaluasi (Evaluation)

Page 36: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

22

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-

penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005).

Variabel Penelitian

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Keterangan :

Diteliti

Tidak diteliti

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KIPI

DPT/HB Combo

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Tingkat pendidikan

2. Informasi

3. Budaya

4. Pengalaman

5. Sosial Ekonomi

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

Page 37: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis peneltian

yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengangkat fakta

keadaan atau memberikan gambaran tentang fenomena-fenomena yang terjadi

sekarang dalam bentuk angka-angka (Subana dan Sudrajat, 2011).

B. Waktu Dan Lokasi

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan waktu penelitian tersebut dilakukan

(Notoatmodjo, 2007). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei

2012.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti

dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini

dilakukan di Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

Page 38: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

24

C. Populasi , Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang

membawa bayi atau balitanya rutin ke Posyandu Desa Doyong yang

berjumlah 60 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti, atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz, 2010). Sampel dalam

penelitian ini adalah ibu-ibu yang rutin ke Posyandu Desa Doyong dan

memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 30 orang atau 50% dari total

populasi. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah pusposive sampling

yaitu menekankan pada pertimbangan karakteristik tertentu dari subjek

penelitiannya (Subana dan Sudrajat, 2011). Sebagai pertimbangan

pengambilan sampel penulis menetapkan kriteria inklusi. Kriteria inklusi

adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target dan

terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini

kriteria inklusinya adalah:

1) Ibu-ibu yang anaknya telah mendapat imunisasi DPT/HB combo dan

bersedia menjadi responden

2) Ibu-ibu yang bisa baca tulis

3) Ibu-ibu yang rutin datang ke posyandu

Page 39: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

25

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner.

Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik dan

sudah matang dimana responden tinggal memberikan tanda-tanda tertentu

pertanyaan yang diberikan pada responden mengenai pengetahuan responden

tentang kejadian ikutan pasca imunisasi. Kuesioner ini diisi dengan memilih

jawaban, apabila jawaban benar maka diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah

diberi nilai 0. Pada kuesioner yang terdiri dari 23 item pertayaan ini terdapat

11 pertanyaan favorable dan 12 pertanyaan unfavorable.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator No Soal Favorable

Pengetahuan ibu

tentang reaksi

KIPI DPT/HB

Combo

1. Imunisasi DPT/HB

Combo

2. Pengetahuan tentang

KIPI DPT/HB

Combo

3. Reaksi KIPI

DPT/HB Combo

4. Kecemasan ibu

1, 2, 3, 4, 5,15

6, 7, 8, 9, 17, 18,

20, 21

10, 11, 16, 19

12, 13,14, 22, 23

1, 2, 3,4, 5, 6,

9, 10, 12, 18,

21

a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Untuk mengetahui

apakah kusioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang

hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai)

Page 40: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

26

tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Apabila

kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk (korelasi yang

bermakna) berarti item (pertanyaan) yang ada dalam kuesioner itu

mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2005).

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan di posyandu dusun Candirejo

dengan jumlah sampel 30 orang.

Rumus korelasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson

yaitu rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut:

Keterangan :

Rxy : Koefisien antara x dan y

X : Jumlah skor setiap item

Y : Jumlah total skor

X2 : Jumlah X2

Y2 : Jumlah Y2

N : Jumlah responden

XY : Skor pertanyaan dilakukan skor total

(Arikunto, 2006)

Uji validitas yang dilakukan penulis dengan menggunakan SPSS for

windows seri 16 dengan taraf signifikan 0,05 (p=5%) dengan nilai r tabel

( ) ( ) }Y Y {N }x X{

Y)( - Y) - X( N

222 2 SSS-S

S-SS=

N

XRxy

Page 41: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

27

0,361 didapatkan dua butir soal yang tidak valid. Soal dikatakan valid jika

nilai r hitung lebih besar dari r table dan nilai p<0,05.

Tabel 3.2 Validitas Kuesioner

b. Uji Reliabilias

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana pengukuran

individu-individu pada situasi-situasi yang berbeda memberikan hasil yang

sama (Arikunto, 2006).

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan cara mencoba

instrument 1 kali saja, analisa data yang digunakan adalah Alfa Cronbach

Rumusnya :

r11 = reliabilitas intrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσb2

= jumlah varian butir

σt2

= varians total

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai nilai reabilitas seluruh

instrumennya > 0,75 (Riwidikdo, 2008). Pada penelitian ini peneliti

melakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Alfa Cronbach dengan

Valid Tidak Valid No Soal yang tidak valid Nilai r hitung

21 2 7

19

0,286

-0,07

÷÷ø

öççè

æ-÷

ø

öçè

æ= åta

abr

2

2

11 11-k

k

Page 42: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

28

hasil reliabilitas seluruh instrument 0,876 > 0,75 yang berarti seluruh

instrument reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari subjek

penelitian dengan mengenakan alat pengukur atau alat pengambil data,

langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam

penelitian ini data primer diperoleh dari responden (Saryono, 2010). Data

primer yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang

sebelumnya telah di uji validitas terlebih dahulu. Data primer dalam

penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang reaksi KIPI DPT/HB

Combo.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan

yang sudah tersedia (Saryono, 2010). Data sekunder pada penelitian ini

didapatkan melalui dokumentasi dan interview kepada bidan desa. Data

sekunder pada penelitian ini adalah jumlah populasi yang ada di Posyandu

desa Doyong.

Page 43: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

29

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2005).

Pada penelitian ini variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu

tentang reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi DPT/HB combo.

G. Definisi operasional

Definisi operasional yaitu definisi peneliti terhadap suatu istilah yang

memberikan suatu deskripsi tentang metode riset konsep dengan menyebutkan

tindakan penting yang digunakan (Patricia, 2002).

Tabel 3.3 Definisi Operasional

Variabel Definisi Skala

Pengukuran Kategori Pengetahuan

Pengetahuan Ibu

tentang Reaksi KIPI

DPT/HB Combo

Kemampuan Wanita

yang membawa anak

balitanya keposyandu

untuk memahami

reaksi KIPI dengan

menjawab pertanyaan

dengan benar dalam

bentuk kuesioner

tentang kejadian

penyerta yang terjadi

setelah pemberian

imunisasi DPT/HB

combo

Ordinal 1) Baik, bila nilai

responden (x) >

mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai

mean – 1SD ≤ x ≤

mean + 1SD

3) Kurang, bila nilai

responden (x) <

mean – 1SD

Page 44: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

30

G. Metode Pengolahan dan Analisis data

1. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data (Arikunto, 2006)

antara lain :

a. Editing

Memeriksa kelengkapan data yang ada dan memperjelas pengecekan

terhadap data yang telah dikumpulkan

b. Coding

Memberikan kode untuk mempermudah proses pengolahan data.

c. Tabulating

Kegiatan memasukan data hasil penelitian kedalam tabel-tabel sesuai

dengan kriteria.

2. Analisis Data

Data dianalisis secara deskriptif, analisis univariat yaitu menganalisis

variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk melakukan

analisis deskriptif perlu dipelajari tentang skala memusat. Skala yang

digunakan yaitu nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standart deviasi).

Dengan mengetahui ukuran pusat tersebut, maka kita dapat mencari

ukuran pusat yang lain. Dari data mean dan standart deviasi dapat dibuat

beberapa kategori yaitu:

1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Kurang baik, bila nilai responden (x) < mean – 1SD

Page 45: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

31

Sedangkan untuk menghitung prosentase atau banyaknya responden

dengan masing-masing kategori digunakan rumus

Prosentase =

I. Masalah Etika

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian tingkat pengetahuan ibu berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

menurut Hidayat (2007) masalah etika yang harus diperhatikan antara lain

sebagai berikut :

1. Informed Consent ( Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya, jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak responden.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

Page 46: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

32

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset

Page 47: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di posyandu desa Doyong kecamatan Miri

kabupaten Sragen. Posyandu di desa Doyong dilaksanakan setiap tanggal 11

pada setiap bulannya. Seperti posyandu-posyandu pada umumnya posyandu

desa Doyong memiliki program pemantauan tumbuh kembang bayi dan

balita, imunisasi, penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan lansia. Posyandu di

desa Doyong dikelola oleh 1 orang bidan desa dan dibantu oleh 8 orang kader

kesehatan dengan jumlah pengujung sekitar 60 orang setiap kali posyandu.

Desa Doyong merupakan suatu desa yang terletak di km 55 jalan Solo-

Purwodadi. Desa Doyong berbatasan dengan desa Modro di bagian utara,

desa Ngleri dibagian Selatan, desa Ngalub dibagian barat dan desa

Kedungdowo dibagian timur. Sebagian besar penduduk desa Doyong bermata

pencaharian sebagai petani dan wiraswasta.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif

kuanitatif dengan jumlah responden 30 orang. Tingkat pengetahuan responden

diukur dengan skor berdasarkan jawaban dari kuesioner yang dibagikan.

Pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan yang dimiliki responden

mengenai reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi DPT/HB Combo. Deskripsi

33

Page 48: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

34

pengetahuan responden menunjukan tingkat pengetahuan ibu tentang reaksi

kejadian ikutan pasca imunisasi. Setelah diulakukan analisis data didapatkan

nilai mean 14,63 dan standart deviasi 2,092. Berdasarkan nilai mean dan

standart deviasi, pengetahuan responden dapat dikategorikan dalam 3

tingkatan sebagai berikut:

1) Baik (x) > mean + 1 SD

(x) > 14,63 + 1 X 2,092

(x) > 16,72

Jadi pengetahuan yang baik adalah bila nilai responden

>16,72

2) Cukup mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

14,63 – 2,092 ≤ x ≤ 14,63 + 1 X 2,092

12,53 ≤ x ≤ 16,72

Jadi pengetahuan yang cukup adalah bila nilai responden

12,53 ≤ x ≤ 16,72

3) Kurang (x) < mean – 1SD

(x) < 14,63 – 1 X 2,092

(x) < 12,53

Jadi pengetahuan yang kurang adalah bila nilai responden

<12,53

Berdasarkan perhitungan diatas, tingkat pengetahuan ibu tentang reaksi

kejadian ikitan pasca imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo dapat

diklasifikasikan pada tabel 4.1

Page 49: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

35

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi DPT/HB Combo

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan hasil penelitian dalam hal tingkat pengetahuan yang telah

disajikan dalam bentuk tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai pengetahuan cukup baik tentang reaksi kejadian ikutan

pasca imunisasi DPT/HB Combo yaitu 20 responden (66,66%), sedangkan 5

responden (16,67%) berpengetahuan baik, 5 responden (16,67%) yang

berpengetahuan kurang. Hasil perhitungan prosentase jumlah responden

dalam masing-masing kategori terlampir pada lampiran 13.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Posyandu desa

Doyong kecamatan Miri kabupaten Sragen mengenai tingkat pengetahuan ibu

tentang reaksi KIPI DPT/HB Combo, didapatkan hasil pengetahuan cukup

baik. Pencapaian ini kemungkinan dipengaruhi oleh beragai faktor

diantaranya adalah informasi, pengalaman, pendidikan dan letak geografis

wilayah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekanto (2003) yang

menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan,

diantaranya pendidikan, informasi, budaya, pengalaman dan sosial ekonomi.

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

5

20

5

16,67%

66,66%

16,67%

Jumlah 30 100%

Page 50: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

36

Menurut hasil analisa kuesioner, responden yang berpengetahuan cukup

baik kurang memahami tentang Imunisasi DPT/HB Combo dan pengetahuan.

Imunisasi DPT/HB Combo adalah imunisasi yang berfungsi untuk mencegah

penyakit difteri, pertusis, tetanus dan hepatitis B (Ranuh dkk, 2008). Menurut

Soekanto (2003) pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca inderanya.

Tingkat pengetahuan yang baik pada responden mungkin dipengaruhi oleh

pengalaman dan informasi yang lebih banyak serta pendidikan yang tinggi.

Pada tingkat baik ini responden mampu menjawab hampir semua soal dengan

baik terutama soal mengenai reaksi KIPI DPT/HB Combo. Reaksi KIPI

DPT/HB Combo meliputi demam, sakit dan merah pada bekas suntikan,

rewel, anoreksia, urtikaria, malaise, kehilangan kesadaran serta reaksi alergi

(Hidayat, 2008).

Tingkat pengetahuan responden yang kurang baik kemungkinan

dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah kurangnya konsentrasi

responden dalam menerima informasi dan pengalaman. Responden dengan

pengetahuan kurang baik tidak mampu menjawab pertanyaan dengan baik

soal-soal tentang Imunisasi DPT/HB Combo, Pengetahuan dan Reaksi KIPI

DPT/HB Combo.

Kejadian ikutan pasca imunisasi DPT/HB Combo bukanlah suatu hal yang

berbahaya, namun adanya reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi DPT/HB

Combo akan menyebabkan kecemasan pada ibu dan akhirnya akan

mengurangi cakupan imunisasi. Pengetahuan yang cukup baik mengenai

Page 51: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

37

kejadian ikutan pasca imunisasi DPT/HB Combo diharapkan cakupan

imunisasi terus meningkat dan ibu-ibu tidak cemas lagi mengimunisasikan

anaknya.

D. Keterbatasan

1. Kendala Penelitian

Pada penelitian ini penulis mengalami beberapa kendala dalam penelitian,

diantaranya adalah alokasi waktu yang terbatas dan waktu Posyandu yang

sering bertabrakan dengan agenda institusi.

2. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini terletak pada instrument yang

digunakan, peneliti menggunakan kuesioner tertutup sehingga tidak bisa

digunakan untuk menggali informasi yang lebih dalam dari responden.

Page 52: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

38

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang reaksi kejadian

ikutan pasca imunisasi ( KIPI) DPT/HB Combo di posyandu desa Doyong

Kecamatan Miri kabupaten Sragen dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengetahuan Ibu Tentang Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

DPT/HB Combo di Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten

Sragen pada tingkat baik sebanyak 5 responden (16,67%)

2. Pengetahuan Ibu Tentang Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

DPT/HB Combo di Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten

Sragen pada tingkat cukup baik sebanyak 20 responden (66,66%)

3. Pengetahuan Ibu Tentang Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

DPT/HB Combo di Posyandu Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten

Sragen pada kurang baik sebanyak 5 responden (16,67%)

38

Page 53: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG  · PDF fileTujuan Penelitian : ... Dengan segala rendah hati, ... kejang demam, imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan

39

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis sehubungan dengan penelitian ini adalah

1. Bagi ilmu pengetahuan

Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian dengan variabel

yang lebih luas, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih

bervariasi.

2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Tenaga kesehatan sebaiknya dapat memberikan konseling dan

pemahaman lebih dalam pada ibu-ibu yang membawa anaknya untuk

imunisasi tentang reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi. Agar ibu mantap

dan tidak ragu untuk mengimunisasikan anaknya.

3. Bagi Institusi

Institusi sebaiknya memperbanyak referensi tentang imunisasi dan

kejadian ikutan pasca imunisasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.