imunisasi dpt 3 - ika.doc
DESCRIPTION
jhfghfhyftyhfcyhcghTRANSCRIPT
wASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI “C” DENGAN IMUNISASI DPT III
DIPUSKESMAS GRIBIG, MADYOPURO
MALANG
OLEH
IKA NURMANIAH
0403.48
AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2006
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan studi kasus ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh
pembimbing kami selama melaksanakan Praktek Klinik di Puskesmas
Gribig – Malang
Laporan studi kasus ini disusu oleh:
Nama
Nim
Disahkan dan disetujui pada:
Hari
Tanggal
Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik
(_________________) (_________________)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Asuhan Kebidanan di Puskesmas Gribig – Malang.
Penyusunan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas praktek
Klinik Kebidanan dimana kasus ini dibuat, 6 Januari 2006. Asuhan Kebidanan ini
terbuat berkat bantuan dan bimbingan serta kerjasama dari berbagai pihak yang
terkait, untuk itu dikesempatan kali ini kami selaku penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Kepala Puskesmas Dr. Elly Herawati, yang telah memberikan ijin.
2. Direktur AKBID Widyagama Husada Malang Ibu. Yulianik SKM, yang telah
memberikan kebijaksanaan.
3. Pembimbing lapangan Ibu. Endah Tri Agustin, S. Sit, yang langsung terjun
dalam memberikan bimbingan.
4. Pembimbing ruangan Ibu. Sugiarti di Puskesmas Gribig
5. Kepada semua pihak yang terkait dan rekan-rekan yang ikut membantu dalam
pembuatan Asuhan Kebidanan ini.
Penulis menyadari, bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, karena
kitu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
penulisan Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Malang, 6 Januari 2006
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Rung Lingkup
D. Metode Penulisan
E. Pelaksanaan
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Imunisasi
B. Konsep Manajemen Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data
B. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
C. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
D. Identifikasi Kebutuhan Segera
E. Intervensi
F. Implementasi
G. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi masih banyak berkecamuk di
negara berkembang. Dewaasa ini keadaan di negara yang sudah maju
sangatlah berlainan, yaitu penyakit infeksi telah dapat ditekan serendah-
rendahnya dan bukan lagi merupakan masalah utama kesehatan anak.
Keberhasilan peningkatan derajat kesehatan anak ini dapat tercapai antara lain
dengan dilaksanakannya imunisasi selain adanya perbaikan nilai sosial dan
ekonomi.
Imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1856 dengan pelaksanaan
imunisasi cacar dipulau Jawa. Kegiatan ini telah berhasil membasmi penyakit
cacar di Indonesia, sehingga pada tahun 1974 Indonesia dinyatakan bebas
cacar oleh WHO. Pengembangan program Indonesia secara resmi dimulai
tahun 1977, yang mencakup 6 jenis antigen yaitu BCG, DPT, Polio, Campak,
TT, dan DT. Sejak tahun 1991 secara bertahap hepatitis B dimasukkan ke
dalam program imunisasi setelah selama 4 tahun (1987 – 1990) dilakukan uji
coba di Lombok.
Imunisasi DPT terutama bertujuan untuk menimbulkan dan
meningkatkan kekebalan seseorang terhadap penyakit diphteri, perpusi dan
tetanus, dimana angka kematian tetanus masih sangat tinggi, yaitu pada bayi
baru lahir sebesar 80 – 90%. Saat ini seluruh Puskesmas di Indonesia telah
melayani imunisasi melalui pelayanan Puskesmas, dan mengisi kegiatan
posyandu yang ada di masyarakat, maka semua unit pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta, serta praktek perorangan yang dilakukan oleh
profesi kesehatan (Dr, spesialis kandungan, bidan) hendaknya memberikan
pelayanan imunisasi. Disamping itu perlu dilakukan upaya untuk
mempertahankan mutu vaksin yang optimal, sterilisasi alat suntik yang
dipergunakan serta cara pemberian yang sesuai agar tujuan pencegahan
penyakit dapat tercapai.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melalui penulisan laporan ini diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan dan melaksanakan pelayanan/asuhan kebidanan sehingga
dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam proses belajar
praktek klinik kebidanan yang masih banyak membutuhkan bimbingan,
pengetahuan dan pengalaman.
2. Tujuan Khusus
Dengan disusunnya penulisan laporan ini, diharapkan:
a. Mahasiswa mampu mengkaji dan menganalisa data
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dioagnosa dan masalah
c. Menentukan masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Mengumpulkan intervensi yang komprehensif
f. Menentukan implementasi
g. Evaluasi
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup masalah dalam laporan ini hanya pada Asuhan
Kebidanan pada Bayi “R” umur 5,5 tahun. Dengan imunisasi DPT 3 diruang
KIA Puskesmas Gribig – Malang.
D. Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam laporan ini adalah:
1. Metode kepustakaan
Dengan membaca literatur yang berkaitan dengan topik masalah
2. Praktek langsung
Dengan memberi asuhan dan pendekatan
3. Data sekunder
Melalui status kesehatan/rekan medis klien
4. Bimbingan dari pembimbing ruangan dan akademik
E. Pelaksanaan
Badan pengelola Puskesmas Gribig – Malang tanggal 19 Desember 2005.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
c. Rung Lingkup
d. Metode Penulisan
e. Pelaksanaan
f. Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Teori
BAB III : Tinjauan Kasus
a. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
3. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
4. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
5. Identifkasi Kebutuhan Segera
6. Intervensi
7. Implementasi
8. Evaluasi
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutupan
a. Kesimulan
b. Saran
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP IMUNISASI
1. Pengertian
Imunisasi adalah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan)
didalam tubuh bayi dan anak.
(HTTP : // www. Depkes. Go. Id)
imunisasi adalah upaya untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh.
(Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi)
2. Tujuan Imunisasi
Untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap penyakit atau untuk
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
wabah yang sering terjangkit.
3. Macam Imunisasi Ada 2 Yaitu
a. Imunisasi Aktif
Tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan bertahan bertahun-
tahun.
b. Imunisasi Pasif
Tubuh anak tidak membuat sendiri zat anti, si anak mendapatkan dari
luar tubuh dengan cara menyuntikkan bahan atau serum yang telah
mengandung zat anti dari ibunya semasa dalam kandungan.
4. Sasaran Imunisasi
a. Bayi umur 0 – 11 bulan
b. Murid SD kelas 1
c. Murid wanita kelas 6 SD
d. Calon pengantin wanita
e. Wanita hamil
5. Pemberian imunisasi bayi yang lahir di rumah sakit/rumah bersalin
Umur Antigen
0 Bulan
1 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
7 Bulan
9 Bulan
Hb1, BCG, Polio1
Hb2, DPT, Polio2
DPT2, Polio3
DPT3, Polio4
Hb3 (bersamaan dengan campak pada usia 9 bulan)
Campak
6. Jadwal Pemberian Imunisasi
No Vaksin Pemberian Selang waktu pemberian Umur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BCG
DPT (1, 2, 3)
Polio
Campak
Hepartitis B (Hb1,
Hb2, Hb3)
DT (1, 2)
TT (1, 2)
TT Ibu Hamil
TT Calon Pengantin
1 x
3 x
4 x
1 x
3 x
2 x
2 x
2 x
2 x
4 Minggu
4 Minggu
-
1 Bulan/5 Bulan
4 Minggu
4 Minggu
4 Minggu
4 Minggu
0 – 11 Bulan
2 – 11 Bulan
0 – 11 Bulan
9 – 11 Bulan
0 – 11 Bulan
Anak SD kelas 1
Anak SD kelas 6
Selama hamil
Selama hamil
7. Imunisasi DPT (Diptheria, Pertusis, Tetanus)
Fungsinya
Memberikan kekebalan secara simultan terhadap penyakit Diptheria,
Pertusis, Tetanus.
Susunannya
Tiap mL mengandung 40 if Diptheria, 15 if tetanus toxoid yang telah
dimurnikan dan diabsorbsikan pada 3 minggu diminum phospat 32
miliyard, kuman B.
Penyimpanannya
Dalam lemari es pada suhu 2 0 – 8 0C
Kadaluarsa
2 tahun setelah tanggal pengeluaran yang dapat dilihat pada tabel.
Dosis
0,5 IU untuk tiap suntikan dan diberikann 3 kali suntikan dengan
interval minimum 4 minggu.
Cera pemberian
Intra muskular (IM) dari bagian luar
Kemasan
Flacon 5 mL, dosis efektif perflakon : 8 dosis
Kontra Indikasi
a. Anak diatas umur 7 tahun
b. Panas tinggi 37 0 – 38 0C
c. Riwayat berat pada pemberian DPT dosis sebelumnya seperti syok,
kejang, penurunan kesadaran, gejala neorologis lain.
d. Untuk dosis selanjutnya kasus ini diberikan vaksinasi DPT
Reaksi Samping Imunisasi
Yang mungkin disebabkan oleh komponen pertusis berupa:
a. Demam > 39 0, ratio : 1/25 – 1/16
b. Bengkak lokal, ratio : 1 – 1/25
c. Abses steril, ratio 1/187.000 – 1/1000
8. Manfaat Imunisasi
a. Untuk anak
Mencegah penderita yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan
cacat atau kematian.
b. Untuk keluarga
Mengurangi biaya pengobatan si anak sakit
c. Untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk menunjukkan pembangunan negara.
9. Efek Samping Vaksin DPT
Kebanyakan bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan suntikan
DPT tetapi panas ini akan sembuh sendiri dalam 1 – 2 hari. Sebagian bayi
merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak didaerah atau tempat suntikan.
Keadaan ini tidak akan berbahaya dan cukup diberikan paracetamol/obat
penenang panas.
a. Panas
Jika panas yang timbul sesudah DPT, bukanlah disebabkan oleh vaksin
DPT, mungkin ada infeksi yang perlu diteliti lebih lanjut. Berikan 1
tablet anti pluretik kepada ibunya dan kekebalan bahwa bila akan
panas tinggi (lebih dari 39 0C) maka anak perlu diberi ¼ tablet, dengan
cara daerah suntikan dikompres dengan air hangat.
b. Rasa sakit di daerah suntikan
Sebagian anak merasa nyeri sakit, kemerahan, bengkak ditempat
suntikan. Bila hal tersebut setelah suntikan berarti ini disebabkan oleh
suntikan DPT.
c. Peradangan
Bila pembengkakan sakit terjadi seminggu atau lebih sesudah
imunisasi, maka hal ini mungkin sebagai akibat dari
Jarum suntik tidak steril
- Jarum tersentuh tangan
- Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang
tidak steril.
- Sterilisasi kurang lama
- Lain-lain kontaminasi/pencemaran oleh kuman
d. Kejang-kejang
Reaksi disebabkan oleh komponen P dari vaksin DPT, karena cukup
berat maka anak yang pernah mendapat reaksi ini (misal: kejang) tidak
boleh diberi vaksin DPT lagi dan sebagai gantinya diberi DT saja,
dosis DT sama dengan DPT yaitu 0,5 cc setiap kali pemberian, jangan
diberi DPT pada anak yang berumur lebih dari 5 tahun komponennya
dapat mengakibatkan syok.
B. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN IMUNISASI
DPT
I. Pengkajian
Tanggal : Jam :
No. Reg :
Tempat :
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Bayi : Untuk mengetahui usia bayi
Tgl Lahir : Untuk mengetahui bayi
Umur : Sebagai parameter untuk mengetahui usia dalam
pemberian imunisasi DPT3 ( )
Nama orang tua, umur, agama, penddikan, pekerjaan, alamat,
untuk mengetahui identitas orang tua si bayi dan mempermudah
dalam kunjungan rumah.
2. Keluhan Utama
Ibu menginginkan anaknya mendapatkan imunisasi DPT3 dan saat
ini tidak sedang menderita sakit apapun.
3. Riwayat penyakit anak
Apakah anak pernah menderita penyakit campak, polio, batuk dan
pilek.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Apakah bayi dalam keadaan sehat atau sakit.
5. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit keluarga yang berpengaruh pada bayi penyakit
menular/menahun seperti DM, Jantung, TBC, HT, Asma dan
Hepatitis.
6. Riwayat penyakit prenatal, natal, dan post natal
a. Prenatal
Bagaimana keadaan ibu selama hamil berapa kali ibu
memeriksakan kehamilannya, pernah/tidak atau berapa kali
mendapatkan TT selama hamil, bagaimana pola kebiasaan ibu
selama hamil, mengkonsumsi jamu-jamuan/tidak, merokok,
minum-minuman keras/tidak.
b. Natal
Berapa UK saat bayi lahir, waktu/jam persalinan, jenis
persalinan spontan/tidak, A – 5, berapa BBL dan PB,
bagaimana reaksi bayi pada saat lahir menangis/tidak ditolong
siapa.
c. Post Natal
Bagaimana keadaan ibu pada waktu nifas, adakah
perdarahan/tidak.
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Bayi diberikan ASI eksklusif tanpa makanan pendamping
sampai usia 6 bulan frekuensi 7 kali sehari.
b. Pola Eliminasi
BAK : 9 – 10 x /hari
BAB : 3 x /hari
c. Pola Istirahat
Bayi tidur sekitar 16 – 18 jam tiap hari
d. Pola Aktivitas
Bayi menangis jika lapar, popoknya basah karena BAK atau
BAB.
8. Keadaan Sosial Budaya
Bagaimana keadaan bayi atau bagaimana keadaan keluarganya,
apakah dari keluarga mampu/tidak dan bagaimana kebiasaan dalam
keluarga.
9. Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui ibu atau keluarga menganut kepercayaan/agama
yang diyakininya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
b. TTV : N normal (100 – 200 x /menit)
RR normal (30 – 60 x /menit)
S normal (36 – 37 0C)
BB normal (Bertambah 100 – 1000 gr/bln)
PB normal (Bertambah 3 – 5 mm/bln)
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Tidak ada kelainan
Muka : Tidak pucat, tidak oedema
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning,
simetris
Hidung : Tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada polip
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
bendungan venajugularis.
Dada : Simetris, tidak ada refraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada kelainan, perut tidak kembung
Ekstremitas : Simetris, tidak oedema, tidak ada kelainan
b. Palpasi
Dada : Tidak ada nyeri tekan
Abdomen : Perut tidak kembung, tidak ada nyeri tekan
Kulit : Turgor kulit baik
Ekstremitas : Tidak oedema
c. Asukultasi
Dada : Tidak ada bunyi ronkhi, tidak ada wheezing
Perut : Bising usus normal
d. Perkusi
Perut : Tidak kembung
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek mengenggam
Akan menghilang pada usia 4 bulan
b. Reflek moro/terkejut dan reflek rooting/mencari
Akan menghilang pada usia 3 bulan
c. Reflek menghisap/sucking reflek
4. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
a. Adaptasi Sosial
Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan batunya dan dapat
membedakan anggota keluarganya.
b. Bahasa
Bayi menangis keras untuk mengungkapkan perasaannya
dalam menyatakan rasa lapar, BAK, BAB, kesakitan atau
tertawa dan berteriak.
c. Motorik Halus
Bayi sudah bisa bergerak aktif, dapat memegang tangan
d. Motorik Kasar
Bayi sudah bisa melakukan aktivitas yaitu kepala tegak ketika
didudukkan
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Bayi umur bulan dengan imunisasi DPT
Ds : Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya.
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : N (Normal : 100 – 200 x /menit)
RR (Normal : 30 – 60 x /menit)
S (Normal : 36 – 37 0C x /menit)
BB : (Normal : Bertambah 100 – 1000 gr /bln)
PB : (Normal : Bertambah 3 – 5 gr /bln)
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Panas
Rasa sakit daerah suntikan
Peradangan
Kejang-kejang
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Pemberian Antipiretik (Obat penurun panas)
V. INTERVENSI
Dx : Bayi umur bulan dengan imunisasi DPT3
Tujuan : Memberikan kekebalan terhadap Diphteria, Pertusis,
Tetanus.
Kriteria Hasil : Anak mendapatkan imunisasi dengan benar dan tepat
(Imunisasi DPT3 diberikan)
Intervensi
a. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ : Ibu dan keluarga akan kooperatif ketika bayi akan
mendapatkan tindakan
b. Jelaskan pada ibu manfaat, prosedur serta efek yang akan terjadi
R/ : Tidak terdapat komplikasi
c. Lakukan penyuntikan sesuai prosedur
R/ : Kesalahan dalam menyuntik dapat dihindari
d. Lakukan pencatatan dalam kartu imunisasi
R/ : Fungsi dokumentasi
e. Berikan obat paracetamol
R/ : Dengan oabt paracetamol dapat menurunkan panas
f. Anjurkan ibu untuk kembali melakukan imunisasi campak 4 bulan
lagi
R/ : Mencegah penyakit campak
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi
VII. EVALUASI
Tanggal 6 Januari 2006 Jam : 10.30 WIB
Dx : Bayi “C” dengan usia 5,5 bulan dengan imunisasi DPT3
S : Subyektif (Didapat dari ibu)
O : Obyektif (Didapat dari hasil pemeriksaan)
A : Assasement
P : Planing
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 6 Januari 2006 Jam : 10.30 WIB
Tempat : Rumah Pasien
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Bayi : Bayi “C”
Umur : 5 Bulan / (2 Agustus 2005)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 7,3 Kg
Nama Ibu : Ny “V”
Umur : 35 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Ambon
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Sawojajar XI / 43
Nama Ayah : Tn “A”
Umur : 40 Tahun
Agama : Katolik
Suku/Bangsa : Flores
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Sawojajar XI / 43
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan akan mengimunisasikan bayinya karena sudah
waktunya DPT3.
3. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan ini anak ke empat. Selama kehamilan ibu tidak
pernah mengalami gangguan atau sakit hingga harus MRS. Ibu
rutin memeriksakan kehamilan tiap bulan di bidan dan
mendapatkan imunisasi TT boster pada usia 7 bulan.
b. Riwayat Natal
Ibu mengatakan melahirkan putra ke empatnya dalam usia
kehamilan 9 bulan pada tanggal 2 Agustus 2005 jam 02.45 WIB
secara normal di BPS dengan BBL 3100 gr.
c. Riwayat Post Natal
Ibu mengatakan mengelami masa nifas dengan normal tanpa
adanya gangguan bayi juga sehat.
4. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Bayi diberikan ASI eksklusif. Bayi belum diberikan makanan
apa-apa kecuali susu. Frekuensi ASI 7 kali sehari.
b. Pola Eliminasi
Bayi BAK 9 – 10 kali tiap hari warna kuning tidak ada
keluhan BAB 3 kali tiap hari konsistensi lembek warna kuning
bau khas tidak ada keluhan.
c. Pola Istirahat
Bayi tidur sekitar 16 – 18 jam tiap hari.
d. Pola Aktivitas
Bayi menangis jika lapar, popoknya basah karena BAK atau
BAB.
5. Riwayat Penyakit Sehari-hari
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
yang menular atau menahun seperti DM, Jantung, TBC dan lain-lain.
B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum
Keadaan umum bayi baik, kemampuan menghisap baik, bergerak
bebas.
Tanda-tanda vital:
Suhu : 36,8 0C
Nadi : 120 x /menit
Pernafasan : 30 x /menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Kepala lonjong, rambut lurus, bersih
Muka : Bentuk oval, tidak pucat, tidak oedema
Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterus tidak terdapat perdarahan.
Hidung : Lubang simetris, tidak ada pernafasn cuping
hidung, tidak ada sekret.
Telinga : Simetris, bersih.
Mulut : Bibir berwarna merah muda, lembab, reflek
menghisap baik, lidah bersih.
Dada : Bentuk simetris, tidak ada reflaksi inding dada,
tidak terdapat suara ronkhi dan wheezing.
Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada benjolan pada perut.
Ekstremitas : Simetris, kaki dan tangan dapat bergerak bebas.
b. Palpasi
Dada : Dada terangkat bersamaan pada waktu tarik nafas,
tidak ada nyeri tekan.
Abdomen : Perut tidak kembung, tidak ada nyeri tekan.
Kulit : Turgor kulit baik.
Ektermitas : Tidak ada oedema.
c. Auskultasi : -
d. Perkusi : -
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek Menggenggam
Saat tangan disentuh dengan jari pemeriksa, bayi menggenggam
jari pemeriksa.
b. Reflek Moro/Terkejut
Bayi terkejut bila diberi sentuhan mendadak.
c. Reflek Rooting/Mencari
Bayi menolehkan ketika pipi bayi disentuh dengan jari.
d. Reflek Menghisap/Sucking Reflek
Hisap bayi pada putting susu kuat.
4. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
a. Adaptasi Sosial
Bayi dapat beradaptasi, bisa membedakan anggota keluarganya.
b. Bahasa
Bayi menangis keras, berteriak dan tertawa.
c. Motorik Halus
Bayi sudah bisa bergerak aktif, dapat memegang tangan.
d. Motorik Kasar
Bayi sudah bisa melakukan aktifitas yaitu kepala tegak ketika
didudukkan.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : By “C” usia 5 bulan denan imunisasi DPT3.
Ds : Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya karena
waktunya imunisasi DPT3.
Do : Pada KMS tercantum waktunya imunisasi DPT3.
Keadaan umum bayi baik.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Terjadi kenaikan suhu tubuh
Rasa sakit didaerah suntikan
Peradangan
Kejang-kejang
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Pemberian antipiretik (obat penurun panas)
V. INTERVENSI
Dx : By “C” usia 5 bulan denan imunisasi DPT3.
Tujuan : Memberikan kekebalan terhadap penyakit Diptheria,
Pertusis, Tetanus.
Kriteria Hasil : Anak mendapatkan imunisasi dengan benar dan tepat
(Imunisasi DPT3 diberikan).
Intervensi
a. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ : Ibu dan keluarga akan kooperatif ketika bayi mendapatkan
tindakan.
b. Jelaskan pada ibu manfaat serta efek yang akan terjadi setelah
penyuntikan.
R/ : Tidak terdapat komplikasi yang lebih serius.
c. Lakukan penyuntikan sesuai prosedur.
R/ : Kesalahan dalam menyuntik dapat dihindari
d. Lakukan pencatatan dalam kartu imunisasi
R/ : Fungsi dokumentasi
e. Berikan obat paracetamol
R/ : Dengan oabt paracetamol dapat menurunkan panas
f. Anjurkan ibu untuk kembali melakukan imunisasi campak 4 bulan lagi
R/ : Mencegah penyakit campak
VI. IMPLEMENTASI
Dx : By “C” usia 5 bulan denan imunisasi DPT3.
Tanggal : 6 Januari 2006 Jam : 10.30 WIB
a. Melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga
Meberi tahu keadaan bayinya, bahwa bayi boleh diberikan imunisasi
DPT3. Dan menjelaskan prosedur/tindakan yang akan dilakukan dan
menginformasikan hasil tindakan yang telah diberikan.
b. Jelaskan pada ibu manfaat, prosedur serta efek yang akan terjadi setelah
penyuntikan.
Manfaat penyuntikan DPT ini adalah untu mencegah terhadap penyakit
Diptheria, Pertusis, Tetanus. Efek samping yang bisa terjadi setelah
penyuntikan yaitu akan timbul demam ringan, pembekakan dan nyeri
ditempat bekas suntikan selam 1 – 2 hari. Bekas suntikan nampak merah
dan terdapat pembesaran, berikan kompres air hangat.
c. Penyutikan sesuai prosedur
1. Siapkan vaksin DPT3 disposible.
2. Mengatur posisi pasien, meminta ibu untuk membantu memegang
bayi.
3. Bersihkan lokasi yang akan disuntik dengan kapas alkohol 70%.
4. Letakkan ibu jari dan jari telunjuk pada posisi yang akan disuntik,
regangkan kulit paha bagian atas bagian luar.
5. Masukkan jarum 2/3 bagian denan sudut 900 secara IM.
6. Cabut jarum dan usap bekas suntikan dengan kapas alkohol 70%.
d. Berikan obat paracetamol
Memberikan obat paracetamol penurun panas sesuai dengan dosisnya.
e. Anjurkan ibu untuk kembali melakukan imunisasi campak 4 bulan lagi.
Untuk mencegah penyakit campak lebih dini.
VII. EVALUASI
Dx : By “C” usia 5 bulan denan imunisasi DPT3.
S : Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan suntikan DPT3
O : - Imunisasi DPT3 telah diberikan
- Mencatat pada KMS
A : Bayi “C” usia 5 bulan dengan imunisasi DPT3.
Masalah teratasi sebagian.
P : Rencana terus dilakukan
- Anjurkan untuk memberikan kompres air hangat serta obat
penurun panas jika bayi mengalami demam.
- Anjurkan untuk kembali 4 bulan lagi untuk mendapatkan
imunisasi campak.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan-
kesenjangan yang terjadi antara teori dengan praktek. Dalam kasus yang diangkat
ini tidak banyak kesenjangan yang terjadi. Setelah melakukan Asuhan Kebidanan
pada bayi “D” usia 3 bulan dengan imunisasi DPT/HB Combo II di Posyandu
Desa Sambigede Tidak terdapat kesenjangan yang cukup bermakna antara teori
dengan kasus, akan tetapi beberapa kesulitan yang didapat oleh penulis saat
melakukan pengkajian data tidak, tidak semua data terkaji, hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu. Begitu juga pada pemeriksaan fisik, penulis tidak bisa
melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Askeb pada bayi “D” usia 3 bulan dengan imunisasi DPT/HB Combo II
di Posyandu Desa Sambigede tidak menemukan adanya masalah sehingga
diharapkan tidak ada masalah yang timbul dikemudian hari yang merugikan diri
pasien/klien.
DAFTAR PUSTAKA
1. HTTP : // www. Depkes.go.id
2. Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri : Obstetri Patologi/Rustam : Editor, Delfi
Lutan, Edisi 2 – Jakarta : EGC, 1998.
3. Manuaba, Ida Bagus Gde, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan – Jakarta : EGC, 1998.
4. Tabar, Ben – Zion, Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi / Ben-
Zion Tabel – Ed.2 – Jakarta : EGC, 1994.
5. Ilmu Kebidanan/Editor Kedua, Hanifa Wiknjosastro Editor, Abdul Bari
Syaifuddin, Triyatmo Rachim Hadhi, Edisi 3, Cetakan 6, Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2002.