gambaran perilaku membaca label pangan dan …

19
GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN PENGETAHUAN GIZI PADA MAHASISWA JENJANG SARJANA REGULER FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA ANGKATAN 2013 Noti Sudahono, Yvonne Magdalena Indrawani Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Email: [email protected] ABSTRAK “Label pangan adalah keterangan mengenai pangan baik berupa gambar, tulisan, kombinasi gambar dan tulisan, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. (PP no.69 tahun 1999)”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku membaca label pangan dan pengetahuan gizi pada mahasiswa sarjana reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 2013. Penelitian memakai desain cross-sectional dengan responden 110 mahasiswa sarjana reguler FKM UI angkatan 2013. Penelitian berlangsung pada bulan Maret-Mei 2014. Data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan metode quota sampling. Analisis data adalah analisis deskriptif univariat. Peneliti menemukan bahwa 66,4% responden membaca label pangan bagian informasi produk dan 62,7% membaca label informasi nilai gizi pada label pangan. Komponen informasi produk paling banyak dibaca adalah tanggal kedaluwarsa (92,7%) dan paling sedikit dibaca adalah nomor pendaftaran (0%). Komponen label informasi gizi paling banyak dibaca adalah lemak total (54,5%), dan paling sedikit dibaca adalah natrium (11,8%). Tingkat pengetahuan mengenai gizi dan label pangan 87,3% baik dan 12,7% kurang. The Overview of Food Label Reading Behavior and Nutrition Knowledge among College Student of Publich Health Faculty of Universitas Indonesia ABSTRACT Food labels contain nutritional information about food product intended to inform consumer about the product specifically. Food label will reach its function only if consumer read it with good understanding about nutrition and food labels knowledge. This research aims to get an overview about food label reading behavior and the knowledge about nutrition and food label among college student at Public Health Faculty of Universitas Indonesia. This is a descriptive research with cross-sectional design. The total respondents were 110 participants taken with quota sampling method. The research was conducted between March and May, 2014. The researcher gathers data by using self-reported questionnaire. The Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN PENGETAHUAN GIZI PADA MAHASISWA JENJANG SARJANA

REGULER FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA ANGKATAN 2013

Noti Sudahono, Yvonne Magdalena Indrawani Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Email: [email protected]

ABSTRAK

“Label pangan adalah keterangan mengenai pangan baik berupa gambar, tulisan, kombinasi gambar dan tulisan, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. (PP no.69 tahun 1999)”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku membaca label pangan dan pengetahuan gizi pada mahasiswa sarjana reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 2013. Penelitian memakai desain cross-sectional dengan responden 110 mahasiswa sarjana reguler FKM UI angkatan 2013. Penelitian berlangsung pada bulan Maret-Mei 2014. Data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan metode quota sampling. Analisis data adalah analisis deskriptif univariat. Peneliti menemukan bahwa 66,4% responden membaca label pangan bagian informasi produk dan 62,7% membaca label informasi nilai gizi pada label pangan. Komponen informasi produk paling banyak dibaca adalah tanggal kedaluwarsa (92,7%) dan paling sedikit dibaca adalah nomor pendaftaran (0%). Komponen label informasi gizi paling banyak dibaca adalah lemak total (54,5%), dan paling sedikit dibaca adalah natrium (11,8%). Tingkat pengetahuan mengenai gizi dan label pangan 87,3% baik dan 12,7% kurang.

The Overview of Food Label Reading Behavior and Nutrition Knowledge among College Student of Publich Health Faculty of

Universitas Indonesia

ABSTRACT

Food labels contain nutritional information about food product intended to inform consumer about the product specifically. Food label will reach its function only if consumer read it with good understanding about nutrition and food labels knowledge. This research aims to get an overview about food label reading behavior and the knowledge about nutrition and food label among college student at Public Health Faculty of Universitas Indonesia. This is a descriptive research with cross-sectional design. The total respondents were 110 participants taken with quota sampling method. The research was conducted between March and May, 2014. The researcher gathers data by using self-reported questionnaire. The

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 2: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

data was analized using univariate analysis. This research found that 66,4% respondents read food labels containing product information and 62,7% respondents read nutrition label. Most of respondents read expired date (92,7%) and total fat (54,5%). None of respondents read registration number of product (0%) and few read natrium (11,8%). General knowledge about nutrition and food labels is good (87,3%) and the rest is not good enough (12,7%).

Keywords: Food label, nutrition knowledge Pendahuluan

Label pangan berpengaruh terhadap pilihan makanan konsumen, hanya jika konsumen

membaca label. Rendahnya kebiasaan membaca label pangan membuat konsumen

memilih makanan yang tidak sehat sehingga menurunkan kondisi kesehatan. Mereka

yang tidak membaca label pangan mengonsumsi lebih tinggi lemak. kolesterol, dan gula

dibandingkan dengan yang membaca label (Guthrie et al., 1995; Neuhouser, Kristal, &

Patterson, 1999; Jasti & Kovacs, 2010; Weaver & Finke, 2003). Pengetahuan, terutama

mengenai gizi seimbang dan cara membaca label, merupakan salah satu hal yang

berpengaruh terhadap pembacaan label makanan. Pengetahuan menumbuhkan motivasi

untuk membaca label serta menjadi tuntunan ketika membaca label, sehingga konsumen

tidak hanya membaca namun juga memahami apa yang dibaca. Permasalahannya adalah

seberapa baik pengetahuan gizi yang dimiliki oleh konsumen.

Perilaku membaca label pangan di Indonesia masih rendah. Beberapa penelitian

bertema label pangan yaitu penelitian Asmaiyar (2004), Susanto (2008), Zahara (2009),

Woro (2011), dan Assifa (2012). Dalam penelitian Zahara (2009), didapatkan hasil

masing-masing 42,3 % dan 47 % responden kadang-kadang membaca label informasi

gizi dan komposisi. Masih dalam penelitian yang sama, sebanyak 60,9 % dan 61,1 %

responden tidak patuh dalam membaca label informasi gizi dan komposisi. Penelitian

Assifa (2012) menemukan hasil bahwa 48,4 % responden tidak patuh dalam membaca

label pangan. Penelitian Susanto (2008) menemukan bahwa 38,8 % responden tidak

memperhatikan label pangan saat akan membeli makanan.

Konsumsi makanan kemasan oleh remaja merupakan hal yang lumrah. Hampir semua

remaja mengkonsumsi makanan kemasan paling sedikit satu bungkus per hari dengan

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 3: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

kisaran satu sampai tujuh makanan kemasan (Bigler-Doughten, 1987 dalam Brown,

2005). Makanan kemasan menyumbang energi harian remaja sebesar 25% sampai 33%

(Bigler-Doughten, 1987 dalam Brown, 2005). Mahasiswa S1 Reguler FKM UI yang

termasuk dalam rentang usia remaja akhir umumnya memiliki aktifitas yang padat.

Mereka kebanyakan aktif dalam organisasi atau kegiatan di luar jam kuliah ataupun

pada kegiatan akademis kampus. Kesibukan tersebut kadang berdampak pada

ketidakteraturan jadwal makan dan meningkatkan kebiasaan ngemil atau mengkonsumsi

makanan kemasan (snack food).

Penelitian mengenai perilaku membaca label pangan perlu diteliti untuk memperoleh

gambaran pembacaan label, mulai dari seberapa sering konsumen membaca label

makanan, komponen apa saja yang paling sering dibaca dari label pangan, pemahaman

terhadap arti dari informasi yang tertera di label pangan, hingga hambatan-hambatan

yang dirasakan konsumen ketika membaca label pangan. Jika data deskriptif mengenai

perilaku membaca label pangan dapat dikumpulkan, diharapkan dapat memberi

gambaran untuk penelitian lanjutan mengenai label pangan. Berdasarkan keterangan-

keterangan di atas, perlu dilakukan penelitian untuk melihat gambaran perilaku

membaca label pangan.

Tinjauan Teoritis

Label Pangan

Label pangan adalah semua informasi yang tertera pada bungkus makanan. Keterangan

mengenai produk makanan disertakan pada kemasan dengan berbagai cara, baik

ditempel, dicetak, atau dimasukan ke dalam bungkus makanan (BPOM, 2004).

Keterangan dapat berupa tulisan, gambar atau kombinasi gambar dan tulisan yang tidak

mudah rusak dan lepas dari kemasan, diletakkan pada bagian yang mudah dibaca, dan

tidak menyesatkan pembaca (BPOM, 2004). Informasi dalam label pangan berupa nama

produk/dagang (merk), isi bersih/berat bersih, nama dan alamat pabrik atau importir,

komposisi, petunjuk penyimpanan, tanggal kedaluwarsa, petunjuk penggunaan,

informasi nilai gizi, nomor pendaftaran, dan pernyataan khusus (contoh: label halal,

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 4: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

dsb.) (BPOM, 2004). Keterangan pada label makanan menurut jenis informasinya dapat

dibagi menjadi dua, yaitu keterangan label yang berhubungan dengan produk dan

keterangan yang berhubungan dengan informasi nilai gizi.

Perilaku Kesehatan

Perilaku sehat adalah segala aktivitas yang dilakukan seseorang untuk tetap sehat

dengan cara mencegah penyakit atau mendeteksi penyakit sebelum penyakit tersebut

memunculkan gejala (asymptomatic stage) (Sarafino, 1994). Sedangkan menurut

Notoatmodjo (2010), perilaku kesehatan adalah respon terhadap objek atau stimulus

yang berhubungan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya (lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan). Skinner

(1938) dalam Notoatmodjo menyimpulan bahwa perilaku merupakan respons atau

reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Menurut skinner (1938)

lagi, pengelompokkan perilaku manusia terbagi menjadi dua, yaitu perilaku tertutup

(covert behavior) dan perilaku terbuka (overt behavior).

Pengetahuan Gizi

Banyak penelitian yang menemukan adanya korelasi antara pengetahuan gizi seimbang

dan label pangan terhadap kesadaran membaca label pangan. Pengetahuan gizi

seimbang dan label yang memadai akan memudahkan proses memahami informasi

dalam label pangan. Bekal pengetahuan gizi seimbang dan label pangan yang baik juga

akan memotivasi konsumen untuk mau membaca label nutrisi (Grunert, Wills, &

Celemin, 2010). Guthrie et al. (1995) dan Kim, Nayga, & Capps (2001) menemukan

adanya hubungan positif antara pengetahuan dengan pembacaan label nutrisi.

Dampak Tidak Membaca Label Pangan

Konsumen yang tidak membaca label pangan akan mendapatkan resiko-resiko berkaitan

dengan kesehatan. Hal ini karena konsumen tidak mengetahui kandungan yang terdapat

pada pangan sehingga mengkonsumsi pangan dengan kandungan gizi tertentu yang

dapat berdampak bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa dampak jika konsumen

tidak membaca label pangan.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 5: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Obesitas

Obesitas didefinisikan sebagai peningkatan lemak pada jaringan konektif subkutan yang

abnormal. Artinya, banyak sekali kandungan lemak yang terkumpul pada jaringan

bawah kulit. Obesitas merupakan hasil dari ketidakseimbangan energi dimana energi

yang keluar lebih sedikit jika dibandingkan dengan energi yang masuk dalam tubuh

(Wardlaw, 2007). Obesitas patut diwaspadai karena merupakan faktor resiko pencetus

penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner, diabetes, dsb. Obesitas

disebabkan oleh banyak faktor, termasuk (1) faktor lingkungan yang mendukung pola

makan berlebihan dan membatasi aktivitas fisik, (2) perilaku konsumsi kalori berlebihan

yang tidak dibarengi dengan aktivitas fisik yang cukup, dan (3) faktor genetik yang

mempengaruhi kerentanan seseorang menderita obesitas (Kelly, 2006).

Alergi Makanan

Alergi makanan adalah keadaan hipersensitivitas atau respon berlebihan sistem

kekebalan tubuh terhadap protein makanan yang berujung pada penyakit (Pulido, 2010;

Ring, 2005). Makanan merupakan salah satu pencetus alergi dimana ketika seseorang

memiliki alergi makanan tertentu, maka efek yang ditimbulkan dapat menjadi sangat

parah. Alergi karena makanan disebut juga dengan istilah alergi makanan. WHO (2006)

mendefinisikan alergi makanan sebagai reaksi negatif sistem kekebalan tubuh terhadap

suatu makanan. Istilah “alergi” pertama kali diperkenalkan oleh Clemens von Pirquet

pada tanggal 24 Juli 1906 dalam literatur medis yang dimuat di Munchener

Medizinische Wochenschrift (Munich Medikal Weekly). Satu-satunya cara menghindari

alergi adalah dengan tidak mengkonsumsi makanan yang memicu alergi. Cara tersebut

dapat diterapkan jika konsumen teliti membaca label pangan sebelum membeli produk

makanan.

Keracunan Makanan

Keracunan makanan (food borne disease) adalah penyakit yang disebabkan oleh

konsumsi makanan yang mengandung bakteri, parasit, virus, dan zat racun berbahaya

yang dapat merusak kerja tubuh (Assifa, 2012). Keracunan makanan disebabkan oleh

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 6: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

adanya kontaminan dalam makanan dan mengkonsumsi makanan kedaluwarsa

(Trickett, 2001). Kasus keracunan makanan biasanya berakibat fatal dan dapat berujung

pada kematian.

Hipertensi

Tingginya tekanan darah adalah determinan utama terjadinya penyakit jantung koroner

dan stroke. Tekanan darah berhubungan dengan lemak tubuh, yang juga sensitif

terhadap variasi asupan natrium. Makanan dalam kemasan umumnya tinggi kandungan

natrium sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu faktor risiko

hipertensi. Penelitian

Metode Penelitian

Sampel penelitian adalah 110 mahasiswa sarjana reguler Fakultas kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi sampel adalah

berstatus akademis aktif dan bersedia terlibat dalam penelitian Besar sampel diperoleh

dengan rumus estimasi proporsi dengan presisi mutlak. Teknik pengambilan sampel

dengan metode quota sampling.

Instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner memuat pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan variabel penelitian. Kuesioner bertujuan untuk mendapatkan data

mengenai karakteristik demografis (jenis kelamin, usia), perilaku membaca komponen-

komponen dalam label pangan, dan pengetahuan gizi seimbang. Bagian awal kuesioner

memuat informed consent yang menjelaskan mengenai judul penelitian, tujuan

penelitian, dan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Kuesioner

terdiri atas enam bagian, yaitu bagian A (identitas responden), bagian B (karakteristik

responden), bagian C (perilaku membaca label pangan), bagian D (frekuensi membaca

komponen label pangan), bagian E (frekuensi membaca komponen dalam Label

Informasi Nilai Gizi), bagian F (Pengetahuan Gizi).

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi kelas-kelas kuliah yang berisi

target penelitian, yaitu mahasiswa reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia jenjang sarjana (S1) angkatan 2013, dan menemui langsung target yang

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 7: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

berada saat jam istirahat di lokasi FKM UI. Peneliti dibantu oleh seorang enumerator

menyebarkan kuesioner di akhir perkuliahan. Mahasiswa yang mengisi kuesioner

hanyalah mereka yang bersedia diikutkan dalam penelitian (kriteria inklusi: bersedia

ikut dalam penelitian). Proses pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden

sesuai dengan instruksi pengisian yang terdapat dalam kuesioner dan penjelasan dari

peneliti. Peneliti dan enumerator mengawasi proses pengisian kuesioner oleh responden.

Ketika responden selesai mengisi kuesioner, enumerator akan memeriksa kembali

kelengkapan data. Jika ada data yang salah atau kurang lengkap akan dikembalikan

kepada responden untuk diisi/diperbaiki secara langsung atau via telepon.

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Analisis univariat

bertujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian. Deskripsi disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data analisis univariat ditujukan untuk memberi

gambaran besaran persebaran variabel penelitian. Gambaran tersebut meliputi perilaku

dalam membaca komponen-komponen label pangan, pengetahuan gizi, dan karakteristik

demografis responden.

Hasil Penelitian

Total sampel yang didapatkan dari penelitian telah sesuai dengan besar sampel minimal

yang diperlukan peneliti, yaitu sebanyak 110 orang. Berikut ini akan dijabarkan hasil

penelitian.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, status diet, aktivitas

pembelanja makanan, tempat berbelanja makanan kemasan, lama waktu berbelanja,

pengeluaran berbelanja makanan kemasan, konsumsi makanan kemasan harian dan

mingguan, serta latar belakang pendidikan ayah. Hasil analisis univariat

menggambarkan bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan

responden laki-laki. Umur responden lebih banyak pada usia 19 tahun.. Data lengkap

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 8: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Demografis Responden

Variabel Jumlah (N=110) Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 11 10 Perempuan 99 90 Umur 18 21 19,1 19 77 70 20 12 10,9 Status Diet Ya 8 7,3 Diet Rendah Kalori 6 75 Diet Makanan Seimbang 1 12,5 Diet Rendah Lemak dan Gula 1 12,5 Tidak 102 92,7 Aktivitas Pembelanja Makanan Ya 84 76,4 Tidak 26 23,6 Tempat Berbelanja Makanan Kemasan Pasar Tradisional 2 1,8 Warung/Toko Dekat Rumah 30 27,3 Supermarket 78 70,9 Lama Waktu Berbelanja Cukup 55 50% Kurang 55 50% Pengeluaran Belanja Makanan Kemasan < Rp.500.000,00 97 88,2 Rp.500.000,00-Rp.1000.000,00 10 9,1 > Rp.1000.000,00 3 2,7 Latar Belakang Pendidikan Ayah Tinggi ( > SMA/Sederajat) 69 62,7 Rendah ( ≤ SMA/Sederajat) 41 37,3

Variabel Mean Median SD Min-Max 95 % CI

Konsumsi Makanan Kemasan Harian 1,95 2 1,3 0-7 1,7-2,1

Konsumsi Makanan Kemasan Mingguan 7,05 5 6,4 0-35 5,9-8,3

Dari tabel 1 didapatkan data responden laki-laki berjumlah 11 orang atau 10%,

sedangkan responden perempuan berjumlah 99 orang atau 90% dari total 110 orang.

Berdasarkan umur, dari total 110 responden diperoleh data bahwa mayoritas umur

responden adalah 19 tahun dengan jumlah responden sebanyak 77 orang atau 70%,

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 9: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

kemudian terbesar kedua berumur 18 tahun sebanyak 21 orang atau 19,1%, dan sisanya

di urutan ketiga berumur 20 tahun sebanyak 12 orang atau 10,9%.

Berdasarkan status diet, responden lebih banyak yang tidak menjalani diet khusus, yaitu

sebanyak 102 orang atau 92,7%, sisanya melakukan diet khusus sebanyak 8 orang atau

7,3%.

Berdasarkan aktivitas pembelanja makanan. Mayoritas responden merupakan

pembelanja makanan, yaitu sebanyak 84 orang atau 76,4%. Berdasarkan tempat

berbelanja makanan kemasan. Sebagian besar responden berbelanja makanan kemasan

di supermarket, dengan jumlah responden sebanyak 78 orang atau 70,9%. Berdasarkan

lamanya waktu berbelanja. Distribusi responden merata, yaitu masing-masing

responden yang waktu berbelanja cukup dan kurang berjumlah 55 orang atau 50% dari

total 110 responden. Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

responden mengeluarkan uang kurang dari Rp.500.000,00 untuk belanja makanan

kemasan tiap bulannya.

Perilaku Membaca Label Bagian Informasi Produk

Hasil analisis univariat menggambarkan bahwa secara umum mayoritas responden

membaca label pangan bagian informasi produk. Data lengkap mengenai banyanknya

responden yang membaca atau tidak membaca label pangan bagian informasi produk

dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Distribusi Membaca Label Informasi Produk pada Responden

Membaca Jumlah (N=110) Persentase (%)

Ya 73 66,4

Tidak 37 33,6

Peneliti juga menanyakan alasan responden membaca atau tidak membaca label pangan

bagian informasi produk. Jawaban responden dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 10: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Tabel 3 Distribusi Alasan Membaca Label Pangan Bagian Informasi Produk

Alasan Jumlah (N=110) Persentase (%)

Mengetahui komposisi 16 14,5

Mengetahui batas kedaluwarsa 20 18,1

Mengetahui keterangan halal 13 11,8

Mengetahui kandungan makanan 15 13,6

Malas 8 7,3

Lupa 9 8,2

Alasan Kesehatan 17 15,5

Tanpa alasan 12 11

Selanjutnya. Data analisis kepatuhan membaca tiap komponen label pangan bagian

informasi produk akan dipaparkan pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 Distribusi Kepatuhan membaca Komponen Label Informasi Produk pada Responden

Komponen

Patuh Tidak Patuh

Jumlah

(N=110)

Persentase

(%)

Jumlah

(N=110)

Persentase

(%)

Nama Produk 96 87,3 14 12,7

Berat Bersih 38 34,5 72 65,5

Nama dan Alamat Pabrik/Importir 12 10,9 98 89,1

Komposisi 57 51,8 53 48,2

Petunjuk Penyimpanan dan Penggunaan 29 26,4 81 73,6

Tanggal Kedaluwarsa 102 92,7 8 7,3

Label Halal 83 75,5 27 24,5

Nomor Pendaftaran 0 0 100 100

Berdasarkan tabel 4 tersebut, dapat diurutkan tingkat kepatuhan membaca komponen-

komponen bagian informasi produk dari yang memiliki tingkat kepatuhan paling tinggi

hingga paling rendah sebagai berikut: tanggal kedaluwarsa, nama produk, label halal,

komposisi, berat bersih/isi bersih, petunjuk penyimpanan dan penggunaan, nama dan

alamat pabrik/importir, nomor pendaftaran.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 11: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Perilaku Membaca Label Bagian Informasi Nilai Gizi

Gambaran perilaku responden dalam membaca label pangan yang berkaitan dengan

informasi nilai gizi secara umum ditunjukkan oleh tabel 5 berikut ini.

Tabel 5 Distribusi membaca Label Informasi Nilai Gizi pada Responden

Membaca Jumlah (N=110) Persentase (%)

Ya 69 62,7

Tidak 41 37,3

Tabel 5 menggambarkan bahwa dari total 110 responden, sebagian besar membaca label

pangan bagian informasi nilai gizi, yaitu sebanyak 69 orang atau 62,7% dan sisanya

sebanyak 41 orang atau 37,3% tidak membaca label pangan bagian informasi produk

saat membeli makanan kemasan.

Analisis kepatuhan membaca tiap komponen label pangan bagian informasi nilai gizi

akan dipaparkan pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6 Distribusi Kepatuhan Membaca Komponen Label Informasi Nilai Gizi pada Responden

Komponen

Patuh Tidak Patuh

Jumlah

(N=110)

Persentase

(%)

Jumlah

(N=110)

Persentase

(%)

Energi total 57 51,8 53 48,2

Lemak total 60 54,5 50 45,5

Lemak jenuh 41 37,3 69 62,7

Kolesterol 38 34,5 72 65,5

Protein 31 28,2 79 71,8

Karbohidrat total 49 44,5 61 55,5

Gula 35 31,8 75 68,2

Natrium 13 11,8 97 88,2

Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat diurutkan tingkat kepatuhan membaca komponen-

komponen bagian informasi nilai gizi dari yang memiliki tingkat kepatuhan paling

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 12: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

tinggi hingga paling rendah sebagai berikut: lemak total, energi total, karbohidrat total,

lemak jenuh, kolesterol, gula,protein, natrium.

Gambaran Pengetahuan Gizi Responden

Distribusi jawaban benar responder per soal dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan jawaban Benar Pengetahuan Gizi

Pertanyaan

Jawaban Benar

N %

1. Makanan sumber protein nabati 109 99,1

2. Makanan sumber protein hewani 109 99,1

3. Penyakit terkait konsumsi makanan tinggi lemak 110 100

4. Penyakit terkait konsumsi makanan tinggi gula 110 100

5. Penyakit terkait konsumsi makanan tinggi garam 107 97,3

6. Penyakit terkait konsumsi makanan rendah serat 110 100

7. Fungsi vitamin D dan kalsium 110 100

8. Makanan dengan kadar lemak tertinggi 81 73,6

9. Kandungan zat gizi pada minyak 100 90,9

10. Kandungan iodium dalam garam dapur 105 95,5

11. Batas akhir jaminan mutu pangan 109 99,1

12. Produk pangan dengan umur simpan kurang dari 3 bulan dinyatakan

dalam

26 23,6

13. Bahan yang pertama kali ditulis dalam keterangan komposisi 82 74,5

14. Acuan pelabelan pada informasi nilai gizi 84 76,4

15. Satuan untuk menyatakan total energi pada label pangan 110 100

16. Keterangan berisi daftar kandungan zat gizi produk disebut 105 95,5

17. Acuan kebutuhan energi untuk label informasi nilai gizi berdasarkan

AKG sebesar

78 70,9

Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab benar

adalah pertanyaan nomor 3, 4, 6, 7, dan 15. Pertanyaan yang paling banyak dijawab

salah oleh responden adalah pertanyaan nomor 12.

Pengetahuan dikategorikan baik jika skor lebih dari atau sama dengan 80 dan

dikategorikan kurang jika skor kurang dari 80 (Khomsan, 2003). Distribusi kategori

pengetahuan responden dapa dilihat pada tabel 8 berikut.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 13: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Tabel 8 Distribusi Tingkat Pengetahuan Gizi Responden

Tingkat Pengetahuan N % Mean Median SD 95% CI

Baik 96 87,3

87,8

88,2

7

86,5-89,1 Kurang 14 12,7

Total 110 100

Tabel 8 menggambarkan tingkat pengetahuan gizi dan label pangan pada responden.

Rata-rata skor responden adalah 87,8 dengan jumlah responden berpengetahuan baik

sebanyak 96 orang atau 87,3% dan responden berpengetahuan kurang sebanyak 14

orang atau 12,7%.

Pembahasan

Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan karakteristik responden sebagaian besar

berjenis kelamin perempuan, sebagian besar berumur 19 tahun, kebanyakan tidak

sedang menjalankan diet khusus, melakukan aktivitas belanja makanan mandiri,

kebanyakan berbelanja makanan kemasan di supermarket, rata-rata waktu belanja cukup

(lebih dari median, 22,50 menit), paling banyak responden mengeluarkan uang kurang

dari Rp.500.000,00 dalam sebulan untuk berbelanja makanan kemasan, kebanyakan

responden memiliki ayah dengan latar belakang pendidikan tinggi (> SMA/sederajat),

rata-rata konsumsi makanan kemasan harian dan mingguan responden adalah 2 bungkus

dan 7 bungkus.

Perilaku Membaca Label Pangan Bagian Informasi Produk

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden mengaku membaca label pangan

dengan persentase 66,4% dari total responden. Lebih jauh lagi, tingkat kepatuhan

membaca komponen-komponen pada label pangan bagian informasi produk dari yang

tertinggi hingga terendah yaitu tanggal kedaluwarsa, nama produk, label halal,

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 14: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

komposisi, berat bersih/isi bersih, petunjuk penyimpanan dan penggunaan, nama dan

alamat pabrik/importir, nomor pendaftaran.

Tanggal kedaluwarsa merupakan komponen dengan tingkat kepatuhan membaca

tertinggi, yaitu 92,7% dari total responden. Hasil kepatuhan membaca label

kedaluwarsa pada penelitian ini lebih tinggi daripada penelitian Zahara (2009) yang

menemukan 92,1% responden penelitiannya patuh dalam membaca tanggal

kedaluwarsa. Banyaknya responden yang membaca tanggal kedaluwarsa menunjukkan

bahwa motif utama responden membaca label pangan adalah untuk menjamin bahwa

produk yang dibeli aman. Hal ini senada dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh

Sosial Science Research Unit Food Standar Agency bahwa alasan utama konsumen

membaca label pangan adalah untuk mengetahui keamanan produk pangan (Davies, et

al., 2010).

Perilaku Membaca Label Pangan Bagian Informasi Nilai Gizi

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa tingkat kepatuhan membaca label

informasi gizi sudah tinggi, yaitu 62,7%. Hasil penelitian ini berkebalikan dengan

penelitian Zahara (2009) yang menemukan bahwa besarnya kepatuhan membaca label

informasi nilai gizi masih rendah, yaitu 39,1%.). Perbedaan hasil ini bisa terjadi

kemungkinan karena adanya over reporting oleh responden ditambah dengan tidak

adanya observasi langsung yang dilakukan peneliti terhadap praktek membaca label

responden saat berbelanja makanan.

Pengetahuan Gizi dan Label Pangan

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar responden (87,3%) telah

memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai gizi dan label pangan (skor jawaban

benar lebih dari 80%). Hal ini bisa terjadi dimungkinkan karena jensi pertanyaan

mengenai pengetahuan gizi dan label pangan di kuesioner adalah pertanyaan dasar.

Akan tetapi perlu dilihat bahwa jawaban per soal yang paling sedikit dijawab dengan

benar adalah pada pertanyaan yang berhubungan dengan label pangan. Karena itu,

meskipun skor responden mayoritas sudah baik namun belum menjamin bahwa

pengetahuan responden mengenai label pangan sudah baik.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 15: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Kesimpulan

1. Perilaku responden dalam membaca label pangan sudah baik, yaitu 66,4%

membaca label pangan bagian informasi produk dan 62,7% membaca label

informasi nilai gizi pada label pangan.

2. Gambaran pembacaan komponen-komponen pada label pangan bagian informasi

produk adalah sebagai berikut: tanggal kedaluwarsa (92,7%), nama produk

(87,3%), label halal (75,5%), komposisi (51,8), berat bersih/isi bersih (34,5%),

petunjuk penyimpanan dan penggunaan (26,4%), nama dan alamat

pabrik/importir (10,9%), nomor pendaftaran (0%). Komponen yang paling

banyak dibaca adalah tanggal kedaluwarsa dan paling sedikit dibaca adalah

nomor pendaftaran (0%).

3. Tidak adanya responden yang membaca nomor pendaftaran menandakan bahwa

responden belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai label pangan dan

keamanan pangan.

Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian lebih mendalam

mengenai perilaku membaca label pangan dengan melakukan observasi

langsung praktek membaca label pangan responden. Peneliti menyarankan agar

selanjutnya dilakukan penelitian kualitatif mengenai perilaku membaca label

pangan karena penelitian kualitatif lebih bisa menggambarkan secara mendalam

mengenai pembacaan label pangan. Peneliti juga menyarankan agar dalam

penelitian selanjutnya mengobservasi perilaku konsumen di tempat perbelanjaan

dalam membaca label pangan karena di lokasi tersebut perilaku responden

secara langsung dapat diobservasi.

2. Bagi Mahasiswa diharapkan membiasakan membaca label pangan setiap kali

akan membeli makanan atau minuman kemasan. Selain itu juga menjadikan

keterangan yang terdapat pada label pangan, terutama label informasi nilai gizi

sebagai pedoman dalam memilih produk makanan atau minuman kemasan.

Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan informasi-informasi pada label

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 16: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

pangan dalam memutuskan pilihan makanan mereka. Mahasiswa juga

diharapkan meningkatkan pengetahuan mengenai label pangan dan keamanan

pangan.

3. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat diharapkan lebih banyak mengadakan

kuliah umum mengenai label pangan serta keamanan pangan, juga mengajarkan

bagaimana praktek membaca label pangan yang benar pada mahasiswanya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001, Ed.2. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, Sunita., et al. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. 2011. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Asmaiyar. 2004. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Konsumen Membaca Label Produk Pangan di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2003. [Tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Assifa, Rezi Rafiki. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label Pangan pada Siswa SMA Negeri 68 Jakarta Tahun 2012 [Skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Baltas, George. (2001). Nutrition labelling: issues and policies. European journal of marketing, 35 (5/6), 708-721.

Besler, Halit Tanju., et al. 2012. Consumer understanding and use of food and nutrition labelling in Turkey. Jurnal of Nutrition Education and Behavior, 44, 584-591.

Brown, Judith E., et al. 2005. Nutrition Through The Life Cycle. Second Edition. USA: Thomson Wadsworth.

Cowburn, G., & Stockley, L. 2005. Consumer understanding and use of nutrition labelling, a systematic review. Public Health Nutrition, 8, 21–28.

Cunningham, J., & Sobolewski, R. 2011. Food Composition Databases for Nutrition Labelling: Experience from Australia . Journal of Food Composition and Analysis, 24, 682-685.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 17: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Driskell, Judy A., et al. 2008. Using nutrition labeling as a potential tool for changing eating habits of university dining hall patrons. Journal of the American Dietetic Association, 108, 2071-2076.

Green, Lawrence W. et al. 1980. Health Education Planning a Diagnostic Approach. California: Mayfield Publishing Company.

Grunert, K. G., & Wills, J. M. 2007. A review of European research on consumer response to nutrition information on food labels. Journal of Public Health, 15, 385–399.

Guthrie, Joanne F. et al. 1995. Who uses nutrition labeling, and what effects does label use have on diet quality? Journal of Nutrition Education, 27, 163-172.

Hess, Rebeca., et al. 2011. The role of health-related, motivational and sociodemographic aspects in predicting food label use: a comprehensive study. Public Health Nutrition, 15 (3), 407-414.

Jasti S., Kovacs S. 2010. Use of trans fat information on food labels and its determinants in a multiethnic college student population. Journal of Nutrition Education and Behaviour, 42, 307-314.

Marietta, A. B., et al. 1999. Knowledge, attitudes, and behaviors of college students regarding the 1990 Nutrition Labeling Education Act food labels. Journal of the American Dietetic Association, 99, 445–449.

Misra, R. 2007. Knowledge, attitudes, and label use among college students. Journal of the American Dietetic Association, 107, 2130–2134.

Muchtadi, D. 1996. Pencegahan gizi lebih dan penyakit kronis melalui perbaikan pola konsumsi pangan. Dalam NN, Pangan dan Gizi: Ilmu, Teknologi, Industri, dan Perdagangan (hal.94-120). Bogor: Sagung Seto.

Nayga, Rodolfo M. Jr. 1996. Determinants of consumers’ use of nutritional information on food packages. Journal of Agricultural Economics Association, 28, 2 (December 1996): 303-312.

Neuhouser, M. I., Kristal, A. R., & Patterson, R. E. (1999). Use of food nutrition labels is associated with lower fat intake. Journal of the American Dietetic Association, 99(1), 45–53.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pelletier, Allan L., et al. 2004. Patients’ understanding and use of snack food package nutrition labels. J of the American Board of Family Practice, 17, 319-23.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 18: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Pennington, Orit. 2009. Food Label Requirement Made a Simple Guide for the FDA Food Label Regulation. TPGTEX Label Soultions.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.

Ring, Johannes. 2005. Allergy In Practice. Germany: Springer

Roemling, Cornelia & Matin Qaim. 2012. Obesity trends and determinants in Indonesia. Appetite, 58, 1005-1013.

Rothman, R. L., Housam, R., et al. 2006. Patient understanding of food labels. The role of literacy and numeracy. American Journal of Preventive Medicine, 31(5), 391–398.

Sarafino, Edward P. 1994. Health psychology: Biopsychosocial interactions, Second Edition. USA: John Wiley & Sons Inc.

Sizer, Frances. S., & Ellie Whitney. 2011. Nutrition Concepts and Controversies, Twelfth edition.: Wadsworth.

Sloan, E. 2003. What Consumer want and don’t want on food and beverage labels. Food Technology, 57(11), 26-36

Stangor, Charles. 2011. Research Methods for The Behavioral Sciences, Fourth edition.USA : Wadsworth.

Susanto. 2008. Pengaruh Label Kemasan Pangan terhadap Keputusan Siswa Sekolah Menengah Atas dalam Membeli Makanan Ringan di Kota Bogor. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sutanto, Priyo H. 2006. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Tee, Siong-E., et al. 2002. Current status of nutrition labelling and claims in the South-East Asian region: are we in harmony? Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 11 (2), S80-S86.

Tricket, Jill. 2001.The Prevention of Food Poisoninng. Fourth Edition. UK: Nelson Thomes Ltd.

Vijaykumar, S., et al. 2013. Determinants of food label use among supermarket shoppers: a Singaporean perspective. Journal of Nutrition Education and Behavior, 45 (3), 204-212.

Wardlaw, Gordon M. dan Jeffrey S. Hampl. 2007. Perspective in Nutrition. Seventh Edition. USA: Mc Graw Hill Company.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014

Page 19: GAMBARAN PERILAKU MEMBACA LABEL PANGAN DAN …

Weaver D., Finke M. 2003. The relationship between the use of sugar content information on nutritional labels and the consumption of added sugar. Food Policy, 28, 213-219.

Worl Health Organization. 2006. International Food Safety Authorities Network: Food Allergies. INFOSAN Information Note No.3/2006. Geneva, Switzerland: World Health Organization.

Zahara, Siti. 2009. Hubungan Karakteristik Individu, Pengetahuan, dan Faktor Lain dengan Kepatuhan Membaca Label Informasi Zat Gizi, Komposisi, dan Kedaluwarsa pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Depok 2009. [Skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Gambaran perilaku…, Noti Sudahono, FKM UI, 2014