gagging

3
Gagging merupakan suatu kontraksi dari otot konstriktor di faring karenaadanya stimulasi dari reseptor sensori di soft palate oleh rasangan fisik atau obatsistemik. Gag Reflex atau sering juga disebut pharyngeal reflex merupakan suatu peristiwa kontak antara benda asing dengan membrane mukus fauces yangmenyebabkan terjadinya gagging. Gag Reflex mencegah benda asing melintasitenggorokan diluar cara menelan normal dan membantu mencegah tersangkutnya benda asing tersebut di tenggorokan.Gag Reflex merupakan sensasi subjektif yang berawal dari tingkat cortical.Lebih tepatnya, gag reflex merupakan suatu reflex bawaan yang bertujuan untuk melindungi sistem pernafasan dan sistem pencernaan dari benda asing yang dapatmerusaknya. Walaupun bisa juga reflex yang didapat yang dikondisikan oleh berbagai rangsangan seperti : visual, olfaktori, akustik, fisik, kimia atau racun yang disebarkan lewat aliran darah atau cairan serebrospinal.Menurut Bradley (1981) Gagging adalah suatu refleks yang diawali olehrangsangan mekanis dari facial pillars, dasar lidah, palatum dan dinding faring bagian posterior. Refleks yang terjadi merupakan mekanisme pertahanan alamidan dapat terjadi melalui beberapa jalur aferen.6,7 Gag reflex normal dapat berubah menurut keadaan, mekanisme vital bagi pertahanan kontrol primer oleh per sarafan parasimpatetik dari sistem saraf otonom. Mekanisme Terjadinya Gag Reflex Menurut Langland, Langlais R.P & Preece, Gag reflex dikontrol secaramenyeluruh dari batang otak. Mekanisme terjadinya gag reflek dimulai pada saattimbulnya iritasi atau sentuhan pada palatum lunak atau bagain 1/3 posterior belakang lidah dan kemudian diteruskan oleh serabut-serabut saraf afferent ke pusat pengaturan muntah di medulla oblongata (porsi bagian bawah otak). Darimedula oblongata, stimulus dilanjutkan keluar oleh serabut saraf efferent keluar dari serabut-serabut saraf otak ke otot-otot yang berperan dalam terjadinyamuntah.Dari mekanisme gag refleks, Gag refleks normal adalah kontraksi antara keduasisi belakang mulut dan otot-otot faringeal dan ditandai pada pasien denganadanya pengalaman tidak menyenangkan. Informasi rangsang (sakit) datang dari batang otak melalui SSP IX dan X (tubuh sel di ganglia superior), memasuki jalur spinal AV dan berakhir di caudal spinal nucleus V. Sel di spinal nucleus Vkemudian menghasilkan akson bilateral menuju ke nukleus ambigus. Kontraksiotot faringeal ipsilateral terhadap rangsang diseput Respon Langsung (DirectResponse), sedangkan kontraksi otot-otot kontralateral terhadap rangsang disebutRespon Konsensual (Consensual Respons). Stimulasi sensori dari palatum lunak dan faring dapat mencapai nukleus spinal V (melalui SSP IX dan X; gangliasuperior) dan TTT (Trigeminothalamic Tract), keduanya nukleus ambigus.14Sentuhan pada bagian dinding faringeal bagian posteriol, daerah tonsilatau dasar lidah dapat menyebabkan respon palatal (palatal reflex), terdiri dari pergerakan keatas palatum lunak dengan penyimpangan ipsilateral dari uvula, dangag reflex yang terdiri dari kontraksi visibel dari dinding faringeal. Respon yangterjadi termasuk perpindahan medial, peregangan, gerakan dinding faringeal, mata berair, batuk dan muntah. Terdapat variabilitas respon refleks pada setiapindivid u. Mekanisme refleks muntah dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Pada tahap awal iritasi gastrointestinal atau distensi yang berlebihan, akan terjadi gerakan antiperistaltis (beberapa menit sebelum muntah). 2) Antiperistaltis dapat dimulai dari ileum dan bergerak naik ke duodenum dan lambung dengan kecepatan 2-3 cm/detik dalam waktu 3-5 menit.

Upload: dinakurniasari

Post on 01-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

muntah

TRANSCRIPT

Gagging merupakan suatu kontraksi dari otot konstriktor di faring karenaadanya stimulasi dari reseptor sensori di soft palate oleh rasangan fisik atau obatsistemik. Gag Reflex atau sering juga disebut pharyngeal reflex merupakan suatuperistiwakontakantarabendaasingdenganmembranemukusfaucesyangmenyebabkan terjadinya gagging. Gag Reflex mencegah benda asing melintasitenggorokan diluar cara menelan normal dan membantu mencegah tersangkutnyabenda asing tersebut di tenggorokan.Gag Reflex merupakan sensasi subjektif yang berawal dari tingkat cortical.Lebih tepatnya, gag reflex merupakan suatu reflex bawaan yang bertujuan untukmelindungi sistem pernafasan dan sistem pencernaan dari benda asing yang dapatmerusaknya. Walaupun bisa juga reflex yang didapat yang dikondisikan olehberbagairangsanganseperti:visual,olfaktori,akustik,fisik,kimiaatauracunyang disebarkan lewat aliran darah atau cairan serebrospinal.Menurut Bradley (1981) Gagging adalah suatu refleks yang diawali olehrangsangan mekanis dari facial pillars, dasar lidah, palatum dan dinding faringbagianposterior.Refleksyangterjadimerupakanmekanismepertahananalamidan dapat terjadi melalui beberapa jalur aferen.6,7 Gag reflex normal dapatberubahmenurutkeadaan,mekanismevitalbagipertahanankontrolprimerolehpersarafan parasimpatetik dari sistem saraf otonom.Mekanisme Terjadinya Gag ReflexMenurut Langland, Langlais R.P & Preece, Gag reflex dikontrol secaramenyeluruh dari batang otak. Mekanisme terjadinya gag reflek dimulai pada saattimbulnya iritasi atau sentuhan pada palatum lunak atau bagain 1/3 posteriorbelakanglidahdankemudianditeruskanolehserabut-serabutsarafafferentkepusatpengaturanmuntahdimedullaoblongata(porsibagianbawahotak).Darimedula oblongata, stimulus dilanjutkan keluar oleh serabut saraf efferent keluardari serabut-serabut saraf otak ke otot-otot yang berperan dalam terjadinyamuntah.Dari mekanisme gag refleks, Gag refleks normal adalah kontraksi antara keduasisi belakang mulut dan otot-otot faringeal dan ditandai pada pasien denganadanya pengalaman tidak menyenangkan. Informasi rangsang (sakit) datang daribatang otak melalui SSP IX danX (tubuh sel diganglia superior), memasukijalurspinal AV dan berakhir di caudal spinal nucleus V. Sel di spinal nucleus Vkemudian menghasilkan akson bilateral menuju ke nukleus ambigus. Kontraksiotot faringeal ipsilateral terhadap rangsang diseput Respon Langsung (DirectResponse), sedangkan kontraksi otot-otot kontralateral terhadap rangsang disebutRespon Konsensual (Consensual Respons). Stimulasi sensori dari palatum lunakdan faring dapat mencapai nukleus spinal V (melalui SSP IX dan X; gangliasuperior) dan TTT (Trigeminothalamic Tract), keduanya nukleus ambigus.14Sentuhan pada bagian dinding faringeal bagian posteriol, daerah tonsilatau dasar lidah dapat menyebabkan respon palatal (palatal reflex), terdiri daripergerakan keatas palatumlunak dengan penyimpangan ipsilateral dariuvula, dangag reflex yang terdiri dari kontraksi visibel dari dinding faringeal. Respon yangterjadi termasuk perpindahan medial, peregangan, gerakan dinding faringeal, mataberair,batukdanmuntah.Terdapatvariabilitasresponreflekspadasetiapindividu.

Mekanisme refleks muntah dapat diuraikan sebagai berikut:1)Pada tahap awal iritasi gastrointestinal atau distensi yang berlebihan, akan terjadi gerakan antiperistaltis (beberapa menit sebelum muntah).2)Antiperistaltis dapat dimulai dari ileum dan bergerak naik ke duodenum dan lambung dengan kecepatan 2-3 cm/detik dalam waktu 3-5 menit.3)Kemudian pada saat bagian atas traktus gastrointestinal, terutama duodenum, menjadi sangat meregang, peregangan ini menjadi faktor pencetus yang menimbulkan muntah.4)Pada saat muntah, kontraksi intrinsik kuat terjadi pada duodenum maupun pada lambung, bersama dengan relaksasi sebagian dari sfingter esofagus bagian bawah, sehngga muntahan mulai bergerak ke esofagus. Selanjutnya, kontraksi otot-otot abdomen akan mendorong muntahan keluar.5)Distensi berlebihan atau adanya iritasi duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang menjadi penyebab kuat untuk muntah, baik oleh saraf aferen vagal maupun oleh saraf simpatis ke pusat muntah bilateral di medula (terletak dekat traktus solitarius). Reaksi motoris ini otomatis akan menimbulkan refleks muntah. Imuls-impuls motorik yang menyebabkan muntah ditransmisikan dari pusat muntah melalui saraf kranialis V, VII, IX, X dan XII ke traktus gastro-istestinal bagian atas dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen.6)Kemudian datang kontraksi yang kuat di bawah diafragma bersama dengan rangsangan kontraksi semua otot dinding abdomen. Keadaan ini memeras perut di antara diafragma dan otot-otot abdomen, membentuk suatu tekanan intragrastik sampai ke batas yang lebih tinggi. Akhirnya, sfingter esofagus bagian bawah berelaksasi secara lengkap, membuat pengeluaran isi lambung ke atas melalui esofagus.7)Reaksi refleks muntah yang terjadi menimbulkan beberapa efek di dalam rongga mulut yaitu: bernafas dalam, naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esofagus bagian atas hingga terbuka, penutupan glotis, pengangkatan palatum molle untuk menutup nares posterior (daearah yang paling sensitif dalam rongga mulut terhadap berbagai rangsangan).

2.5 Reaksi-reaksi Tubuh yang Timbul Akibat Gag Reflex Peristiwa gag reflek berlangsung dalam suatu rangkaain reaksi. Reaksi pertama kali adalah terhalangnya repirasi (jalan nafas) yang lalu diikuti oleh kontraksi otot-otot orofaringeal dan thoracicoabdominal. Terkadang peristiwa tersebut dapat menyebabkan keluarnya makanan menuju laring, orofaring dan mulut. Batuk dan muntah yang dihasilkan gag reflex bertujuan untuk mengeluarkan semua benda asing dari tenggorokan dan menghindari obstruksi saluran nafas. Pada sebagian orang, terjadi peningkatan produksi keringat dan saliva serta sekresi air mata ketika gag refleks terjadi. Sebagai tambahan gejala ini sebagian orang dalam persentase kecil juga mengalami nausea, muntah, pingsan dan serangan panik setelah terjadi rangsangan gag refleks

2.3 Nervus yang Berperan dalam Mengontrol Terjadinya Gag Reflex Nervus Kranial yang terlibat dalam refleks ini adalah Nervus IX dan Nervus X. Nervus Glosofaringeal dan Nervus Vagus secara berturut-turut. Serabut saraf muncul dari medulla dan meninggalkan tengkorak melalui foramen jugular ke tenggorokan. Nervus IX atau nervus glosofaringeal bertugas menentukan tingkat sensitifitas dari reseptor-reseptor gag refleks diatas dan juga mengontrol pergerakan reflek pada saat mengunyah, batuk dan muntah.Reseptor refele muntah2.2.1 Reseptor orofacial * Somesthetic affrence yang berasal dari labirin (cabang cohlear dari vestibulocochlear nerve- VIII), daerah Ramsay Hunt (cabang auricular dari vagus nerve- X), rongga mulut (cabang trigeminal V2, V3. Wrisberg.s VII bis intermediate nerve), lidah (glossopharyngeal nerve- IX), sistem pencernaan (vagus nerve-X), sistem okular (optic nerve II), semua bertemu, baik secara langsung atau tidak langsung, melalui pusat tinggi bertanggung jawab terhadap terjadinya gag reflex. * Reseptor Pencernaan, Reseptor-reseptor ini, bersama dengan reseptor olfaktori termasuk dalam kelompok kemoreseptor. Afferen berasal dari saluran pencernaan, melalui nervus vagus, mencapai solitary nucleus, menuju ke afferen dari nervus Wrisberg.s intermediate (VII bis) dan juga bertemu dari nervus glosofaringea. * Reseptor Aliran Darah Dalam memicu gag reflex, aliran darah dan limfa membawa mediator kimia yang bertanggung jawab terhadap perubahan humoral di area kemoreseptor dalam area postrema, dinding ventrikel keempat, kaya dengan reseptor dopaminergik. Perubahan cairan patologis, seperti uremia atau keracunan obat dapat bereaksi terhadap pusat muntah.