gagal ginjal karena diabetes

Upload: dion-manuel

Post on 08-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 Gagal Ginjal Karena Diabetes

    1/4

    Gagal Ginjal pada diabetesPendahuluanA. Latar Belakang

    Gagal ginjal adalah ketidakmampuan ginjal mengekskresikan metabolit-metabolit pada kadar

    normal plasma dalam pembebanan normal atau ketidakmampuan menyimpan elektrolit padakeadaan masukan normal Berdasarkan onset terjadinya, gagal ginjal dibedakan menjadi akut

    dan kronik. Pada bentuk akut, ditandai dengan uremia dan biasanya dengan oliguria atau

    anuria, disertai hiperkalemia dan edema paru. Bentuk kronik disebabkan oleh beragam

    keadaan dan dapat memerlukan hemodialisis atau transplantasi. (Newman, 2002).

    Gagal ginjal dapat diakibatkan oleh penyakit pada ginjal atau merupakan manifestasi dari

    penyakit lain. Umur penderita gagal ginjal berkisar 40-50 tahun tetapi hampir semua umur

    dapat terkena penyakit ini. Kejadian pada pria dan wanita hampir sama. Angka kematian

    akibat gagal ginjal masih tinggi (Edhiwan, 1975). Oleh karena itu pengetahuan tentang ginjal

    yang normal dan patologis akan kita bahas pada laporan ini.

    B. Rumusan Masalah

    Bagaimanakah patofisiologi dan patogenesis gejala-gejala yang dialami oleh pasien?

    Apa sajakah Differential Diagnosis yang bersangkutan dengan skenario 2?

    Pemeriksaan apa sajakah yang diperlukan?

    Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan pada pasien?

    Bagaimana penanganan dan penatalaksanaan yang tepat?

    C. Tujuan

    Tujuan dari penulisan ini adalah, mahasiswa dapat:

    Untuk menjelaskan patofisiologi penyakit pada skenario 2.

    Untuk mengetahui cara-cara pemeriksaan pada pasien skenario 2.

    Untuk mengetahui penatalaksanaan dan penanganan secara preventif penyakit gagal ginjal.

    D. Manfaat

    Sebagai langkah awal dari proses pembelajaran seorang dokter dalam mengetahui prosesdemi proses perjalanan penyakit dan mekanisme klinik yang ditimbulkan yang tercangkup

    dalam sistem urogenitale dalam bidang kedokteran.

    Tinjauan PustakaFAAL GINJAL

    Unit anatomik yang juga merupakan unit fungsional ginjal adalah nefron. Nefron terdiri dariglomerulus dengan kapsul Bowman, tubulus proksimal, ansa Henle dan tubulus distal. Kedua

    ginjal mempunyai kira-kira 2 juta nefron.(Guyton, 1995)Ginjal merupakan organ tubuh yang terbanyak dilalui darah per satuan berat. Berat ginjal

    kurang dari 1% berat badan sedangkan 2025% dari curah jantung pada keadaan istirahat

    (kira-kira 1Q permenit) yang mengalir melalui ginjal. Faal ginjal dapat dibedakan menjadi

    faal ekskresi, faal regulasi, faal endokrin dan aspek metabolik. Faal ekskresi dan regulasi

    dilakukan dengan 3 proses yaitu filtrasi plasma darah melalui glomeruli, reabsorpsi selektif

    oleh tubuli dan sekresi oleh tubuli. Hasil akhir yang dikeluarkan dari tubuh adalah

    urin.(Efendi, 1981)

    Proses filtrasi di glomeruli terjadi secara pasif. Kecepatan filtrasi glomeruli (GFR) ditentukan

    oleh tiga faktor yaitu keseimbangan tekanan-tekanan yang bekerja pada dinding kapiler

    (tekanan hidrostatik kapiler glomeruli dan tekanan onkotik kapsul Bowman mendorong

    terjadinya filtrasi sedangkan tekanan onkotik kapiler glomeruli dan tekanan hidrostatik kapsul

  • 8/7/2019 Gagal Ginjal Karena Diabetes

    2/4

    Bowman menghambatnya), kecepatan aliran plasma melalui glomeruli (GPF) danpermeabilitas serta luas permukaan kapiler yang berfungsi. GFR pada keadaan normal kira-

    kira 120 ml/menit. Urin dalam bentuk awal tersebut merupakan ultranitrat plasma keculaisejumlah kecil protein yang dapat diabaikan dan yang kemudian akandireabsorpsi di

    tubuli.(Guyton, 1995)

    Di tubuli proksimal terjadi reabsorpsi 2/3 dari ultrafiltrat glomeruli secara isoosmotik. Akibat

    susunan anatomik nefron yang amat khusus maka bila di glomeruli tekanan hidrostatik lebihbesar dari tekanan onkotik maka pada kapiler peritubular di tubuli proksimal sebaliknya.

    Selain air dan Na+juga direabsorpsi sebagian besar HCO3, asam amino dan glukosa.

    Sebaliknya kadar Cl- di dalam tubuli meningkat.(Guyton, 1995)

    Di bagian menurun anssa Hanle terjadi pengeluaran air secara pasif sehingga urin menjadi

    hipertonik. Di bagian naik ansa Hanle tidak permeabel untuk air sedangkan NaCl keluar. Urin

    yang sampai ke tubuli distal bersifat hipoosmotik, terjadi reabsorpsi Na secara aktif.

    Aldosteron berperan disini. Hormon antidiuretik (ADH) berperan mereabsorpsi air di bagian

    akhir tubuli distal dan collecting duct sehingga urin yang hipotonik dapat menjadi

    hipertonik.(Guyton, 1995)

    Produk metabolisme utama yang diekskresi dengan urin adalah ureum, yang juga mengalamireabsorpsi terutama bila diuresis kurang. Selain itu juga diekskresi fosfat dan sulfat hasil

    katabolisme protein. Dengan proses sekresi oleh tubuli secara aktif kreatinin dan asam uratdiekskresi. Kreatinin yang difiltrasi tidak mengalami reabsorpsi sedang asam urat hampir

    seluruhnya direabsorpsi. Dengan faal regulasi bahan-bahan yang berguna bagi tubuh diaturpengeluarannya oleh ginjal; adakalanya dengan bantuan hormon.(Efendi, 1981)

    Air diatur oleh ginjal dan juga ADH. Reabsorpsi Na terjadi baik secara aktif maupun denganpengaruh aldosteron. Pertukaran Na+ dengan K+ dan H+ atas pengaruh aldosteron ini terjadi

    di tubuli distal. Ion H+ juga disekresi (proses pengasaman urin). Bikarbonat direabsorpsi

    dalam bentuk CO2 yang berdifusi ke dalam sel dimana CO2 dibentuk kembali menjadi

    bikarbonat (regulasi status asam-basa). Asam amino dan glukosa direabsorpsi terutama di

    tubuli proksimal, makin tinggi kadamya dalam filtrat glomeruli makin banyak pula glukosa

    yang dikeluarkan bersama urin. (Efendi, 1981)

    Faal endokrin ginjal dicerminkan dengan sistem renin-angiotensin, eritropoetin dan lipida

    yang bersifat vasodepresor menyerupai prostaglandin. Aktivitas metabolik ginjal yang

    penting adalah perubahan cholecalciferol (vit. D3) menjadi bentuk aktifnya. Proses di korteks

    ginjal merupakan metabolisme aerobik sedangkan di medula ginjal enersi dihasilkan terutama

    secara anaerobik Pada kesempatan ini faal endokrin dan aspek metabolik ginjal tidak dibahas

    leblh lanjut.(Efendi, 1981)

    GAGAL GINJAL KRONIKGagal Ginjal Kronik adalah suatu kerusakan kekurangan fungsi ginjal yang hampir selalu

    tidak reversibel dan sebabnya bermacam-macam.Penyebab Gagal Ginjal Kronik

    Penyebab Gagal Ginjal Kronik dapat dibagi dua, yaitu :

    1. Kelainan parenkim ginjala. Penyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, Pielonefritis, Ginjal polikistik dan TBC ginjalb. Penyakit ginjal sekunder: Nefritis lupus, Nefropati analgesik dan Amiloidosis ginjal

    2. Penyakit ginjal obstruktip

    Pembesaran prostat batu,

    Batu saluran kencing, dll.

    Manifestasi Klinik

    Uremia,Oedem, Asidosis, Hiperkalemia Azotemia, Anemia,Osteomalacia.

    Diagnosa

  • 8/7/2019 Gagal Ginjal Karena Diabetes

    3/4

    Diagnosa ditegakkan atas adanya kriteria sebagai berikut :1. Kriteria klinis

    - adanya anuri atau oliguri (produksi urin kurang dari 400 ml/24 jam) yang berlangsungselama beberapa hari ataubeberapa minggu.

    - uji klinik untuk menyingkirkan hipoperfusi ginjal.

    - infus garam fisiologik 1 liter dalam 1 jam, diuresis lebih dari 20 ml/jam.

    - 4080 mg furosemid i.v., diuresis lebih dari 50 mlram.- 80100 ml manitol 20% melalui i.v. drip selama 1015 menit, diuresis lebih dari 40

    ml/jam.

    - adanya syok atau faktor-faktor presipitasi lain.

    - kembalinya faal ginjal menjadi normal.

    2. Kriteria laboratorium

    - Peninggian mendadak konsentrasi urea N atau kreatinin serum.

    - Konsentrasi natrium urin > 40 mEq/1 (atau > 20 mEq/1 untuk yang non-oligurik).

    - Osmolalitas urin 3 (atau > 1 untuk yang non-oligurik).

    (Sidabutar, 1982)

    PEMBAHASANPasien pada kasus ini menampakkan tanda-tanda kegagalan ginjal, antara lain peningkatan

    serum kreatinin dan ureum serta kalium, oligouria, badan lemas, kadang berkunang-kunangdan sering mual, Hb turun, kenaikan tekanan darah, nyeri pinggang dan asidosis metabolik.

    Selain hal diatas, pasien juga mempunyai riwayat DM selama 4 tahun dan berobat tidak

    teratur. DM merupakan salah satu faktor resiko terbesar yang dapat menyebabkan gagal

    ginjal kronik. Mekanisme gagal ginjal kronik akibat DM ada 3 yaitu (1) Penderita DM

    memiliki sistem imun yang lemah sehingga mudah terjadi infeksi pada ginjal; (2) Pada DM

    terjadi peningkatan VLDL dan kecenderungan pembekuan darah sehingga akan mendorong

    terbentuknya makroangiopati yang akan merusak ginjal; (3) Peningkatan asam amino akibat

    proteolisis yang meningkat akan menyebabkan hiperfiltrasi pada ginjal sehingga

    menyebabkan glomerulosklerosis (Silbernagl, 2006). Jadi pada skenario ini penulis

    berpendapat bahwa pasien pada kasus ini menderita gagal ginjal kronik akibat komplikasi

    DM.

    Prinsip penanganan gagal ginjal kronik pada kasus ini ada 2, yaitu pengobatan konservatif

    dan dasar. Pengobatan konservatif meliputi :

    I . a. Minum yang cukup; b. Pengaturan diet protein ;c. Pengendalian hipertensi;d.Pengobatan anaemia;e. Pengobatan gangguan elektrolit; f. Pengobatan asidosis; g.

    Pengobatan osteodistrofi; h. Pengobatan bakteruri; i. Pengobatan hiperurikaemi berat; j.Pengobatan gejala saluran pencernaan; k. Pengobatan gejala saraf dan otot; 1. Pengobatan

    pruritis; II . a. Menghindarkan obat nefrotoksik; b. Menghindarkan kontras radiologik yang

    tidak amat perlu; c. Menghindarkan instrumentasi yang tidak amat perlu; d. Mencegahkehamilan pada penderita yang berrisiko tinggi; e. Mencegah pemberian hal-hal yang toksiksecara tidak sengaja. Untuk pengobatan dasar hanya dapat dilakukan dengan dialisis dan

    transplantasi ginjal. Selain itu kita juga perlu untuk menangani faktor penyebab gagal ginjal,

    misal DM dan batu saluran kencing.(Hartono, 2008)

    KESIMPULANPasien pada skenario menderita uretritis yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri neisseria

    gonorrhoe yang ditularkan secara seksual mengingat kebiasaan pasien yang sering

  • 8/7/2019 Gagal Ginjal Karena Diabetes

    4/4

    berhubungan dengan WTS. Meskipun dugaaan sementara agen penyebab urethritis padapasien adalah neisseria gonorrhoe tetapi tetap diperlukan pemeriksaan lain seperti yang telah

    dibahas di atas.

    V. Saran

    Untuk mencegah seseorang (terutama para remaja) dari PMS, informasi yang tepat harus

    diberikan sejak dini. Informasi yang diperlukan tersebut dapat diperoleh melalui klinik-klinikkesehatan, sekolah, rumah sakit swasta ataupun puskesmas. Jika seseorang telah mendapati

    gejala dari PMS, sebaiknya secepatnya memeriksakan diri ke dokter. Biasanya para dokter

    akan merahasiakan identitas pasiennya. Sesungguhnya ketakutan terhadap hal yang belum

    tentu kebenarannya akan membuat kondisi seseorang lebih parah. Dengan mengetahui dan

    memahami gejala PMS yang sebenarnya, penyembuhannya akan lebih mudah dilakukan.

    Dengan semakin banyak mengetahui dan memahami akibat yang ditimbulkan dari aktivitas

    seksual yang tidak sehat, mahasiswa diharapkan dapat menjaga dirinya dari infeksi PMS.

    Selain itu, diharapkan akan muncul kesadaran bahwa apapun yang dilakukan pasti akan

    menimbulkan konsekuensi, baik positif maupun negatif, tergantung dari perbuatan yang

    dilakukan. Membatasi diri terhadap pergaulan juga sesuatu yang harus dipertimbangkan.Mahasiswa seyogyanya memegang teguh ajaran agama dan norma yang telah tertanam dalam

    nuraninya dan masyarakat.