FUNGSI SISTEM POLITIKDosen :Edi Nurwahyu Julianto

1. SOSIALISASI POLITIKPENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK

PEMASYARAKATAN URUSAN NEGARA, URUSAN NEGARA YANG DIMAKSUD ADALAH SEMUA ASPEK KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

TUJUAN SOSIALISASI POLITIK : MENUMBUHKEMBANGKAN SERTA MENGUATKAN SIKAP POLITIK DIKALANGAN MASYARAKAT SECARA UMUM (MENYELURUH) ATAU BAGIAN-BAGIAN DARI PENDUDUK ATAU MELATIH RAKYAT UNTUK MENJALANKAN PERANAN PERANAN POLITIK , ADMINISTRASTIF, JUDISIAL TERTENTU.

OBYEK SASARAN DARI SOSIALISASI POLITIK ADALAH KESELURUHAN MASYARAKAT, LEMBAGA INFRASTRUKTUR POLITIK (INTEREST GROUP, PARTAI POLITIK) DAN LEMBAGA SUPRASTRUKTUR POLITIK (LEGISLATIF, EKSEKUTIF DAN YUDIKATIF).

LEMBAGA YANG MENJALANKAN FUNGSI SOSIALISASI POLITIK : LEMBAGA KELUARGA, SEKOLAH, GEREJA, INSTITUSI PEMERINTAH ATAU SWASTA, MEDIA KOMUNIKASI DAN INSTITUSI LAINNYA.

2. REKRUITMEN POLITIKPENGERTIAN REKRUITMEN POLITIK PENYELEKSIAN RAKYAT UNTUK MELAKSANAKAN URUSAN NEGARA

TUJUAN REKRUITMEN POLITIK : TERPILIHNYA PENYELENGGARA POLITIK (PEMERINTAHAN NEGARA) DARI TINGKAT PUSAT HINGGA TINGKAT TERBAWAH (LURAH/DESA) YANG SESUAI KRITERIA YANG TELAH DITENTUKAN DALAM PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DAN ATAU DITENTUKAN MELALUI KONVENSI (HUKUM TIDAK TERTULIS) YANG BERLAKU DALAM MASYARAKAT.

OBYEK REKRUITMEN POLITIK : SELURUH MASYARAKAT INDONESIA YANG SAH SEBAGAI WNI BERDASARKAN UUD 1945 DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA.CONTOH SYARAT PARTAI POLITIK MENJADI PESERTA PEMILU 2009 (UU TAHUN 2008)1. Partai politik dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan: berstatus badan hukum sesuai undang-undang tentang partai politik; memiliki kepengurusan di 2/3 (dua pertiga) jumlah provinsi, Memiliki kepengurusan di 2/3 (dua pertiga) julmah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan, Menyertakan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik di tingkat pusat, Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu tanda anggota, mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan sebagaimana pada huruf b dan huruf c, mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU.2. Partai politik peserta pemilu pada pemilu sebelumnya dapat menjadi peserta pemilu pada pemilu berikutnya.

MEKANISME REKRUITMEN POLITIK, DAPAT DIBAGI DALAM BEBERAPA CARA :PEMILUPOLA REKRUITMEN INI DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH MELALUI KPU YANG DITUJUKAN UNTUK MENGHASILKAN PEMIMPINAN POLITIK DISELURUH TINGKATAN (HIRARKI) PEMERINTAHAN NEGARA DALAM ARTI YANG LUAS (LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF). MASA JABATAN PEMIMPIN POLITIK DALAM NEGARA HANYA 5 TAHUN DAN SESUDAHNYA DAPAT DIPILIH KEMBALI UNTUK HANYA SATU PERIODE MASA JABATAN.

FIT AND PROPERTESTPOLA REKRUITMEN YANG DILAKUKAN OLEH LEGISLATIF (DPR) MELALUI MEKANISME UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN DITUJUKAN UNTUK MEMILIH PIMPINAN EKSEKUTIF YANG AKAN MEMIMPIN LEMBAGA TERTENTU, YAKNI LEMBAGA TINGGI NEGARA DAN LEMBAGA YANG MEMILIKI OTORITAS YANG LUAS DAN BESAR BAGI KESEJAHTERAAN RAKYAT, CONTOHNYA : BPK, MA, TNI, BUMN, DUTA BESAR DAN LAINNYA.

SELEKSI CPNSPOLA REKRUITMEN INI ADALAH POLA YANG DILAKUKAN OLEH INSTITUSI MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA (MENPERA) RI. HASIL REKRUITMEN INI DITUNJUKAN UNTUK MENGISI FORMASI YANG ADA DALAM BIROKRASI PEMERINTAHAN, YANG FUNGSINYA ADALAH UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT UMUM DAN MEMILIKI STATUS KEPEGAWAIAN YANG TETAP SELAMA KINERJA DAN PERILAKUNYA TIDAK MELANGGAR PERATURAN KEPEGAWAIAN NEGARA

3. KOMUNIKASI POLITIKPENGERTIAN :KOMUNIKASI YANG DIARAHKAN KEPADA PENCAPAIAN SUATU PENGARUH SEDEMIKIAN RUPA. SEHINGGA MASALAH YANG DIBAHAS OLEH JENIS KEGIATAN KOMUNIKASI INI DAPAT MENGIKAT SEMUA WARGANYA MELALUI SUATU SANKSI YANG DITENTUKAN BERSAMA OLEH LEMBAGA LEMBAGA POLITIK (ASTRID S. SUSANTO)

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI POLITIKMENURUT DRS. SUMARMO, UNSUR POLITIK MELIPUTI DUA UNSUR :UNSUR KOMUNIKASI POLITIK DALAM LEMBAGA SUPRASTUKTUR, DALAM UNSUR INI TERDIRI DARI TIGA KELOMPOK YANG BERADA PADA LEMBAGA LEGISLATIF, EKSEKUTIF DAN YUDIKATIF. PADA KETIGA KELOMPOK TERSEBUT TERDIRI DARI : ELITE POLITIK, ELIT MILITER, TEKNOKRAT, PROFESIONAL GROUP.

UNSUR KOMUNIKASI POLITIK DALAM LEMBAGA INFRASTUKTUR POLITIK, DALAM UNSUR INI TERDIRI DARI BEBERAPA KELOMPOK, YAITU : PARTAI POLITIK, INTEREST GROUP, MEDIA KOMUNIKASI POLITIK, KELOMPOK WARTAWAN, KELOMPOK MAHASISWA, PARA TOKOH POLITIK DAN FUNGSI KOMUNIKASI POLITIK.

MENURUT DAN NIMMO, UNSUR KOMUNIKASI POLITIK MELIPUTI LIMA BAGIAN, YAITU :KOMUNIKATOR POLITIK, ADALAH PEMBUAT OPINI PEMERINTAH ATAS HAL IHWAL NASIONAL YANG MULTI MASALAH (JAMES ROSENAU), YANG TERMASUK DIDALAMNYA : PEJABAT EKSEKUTIF (PRESIDEN, KABINET); PEJABAT LEGISLATIF (DPD, PIMPINAN UTAMA DPR); PEJABAT YUDIKATIF (PARA HAKIM, MA & MK)J.D HALLORAN MENYEBUT KOMUNIKATOR MASSA BERLAKU JUGA BAGI KOMUNIKATOR POLITIK.

MENURUT LEONARD W. DOB, KOMUNIKATOR POLITIK DAPAT DIBAGI DALAM TIGA MACAM :POLITIKUS SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK. POLITIKUS ADALAH ORANG YANG MEMILIKI OTORITAS UNTUK BERKOMUNIKASI SEBAGAI WAKIL DARI KELOMPOKNYA. POLITIKUS JUGA BERTINDAK SEBAGAI IDEOLOG YANG AKTIVITASNYA MEMBUAT KEBIJAKAN YANG LUAS, MENGUASAHAKAN REFORMASI DAN BAHKAN MENDUKUNG PERUBAHAN REVOLUSIONER.

KOMUNIKATOR PROFESIONAL DALAM POLITIK. ADALAH ORANG YANG MENGHUBUNGKAN GOLONGAN ELITE DALAM ORGANISASI ATAU KOMUNITAS MANAPUN DENGAN KHALAYAK UMUM, CONTOH JURNALIS, PROMOTOR.AKTIVIS ATAU KOMUNIKATOR PARUH WAKTU. ADALAH ORANG YANG CUKUP BANYAK TERLIBAT DALAM KEGIATAN POLITIK TETAPI TIDAK MENJADIKAN KEGIATANNYA SEBAGAI LAPANGAN PEKERJAAN, CONTOH JURU BICARA, PEMUKA PENDAPAT DAN PENGAMAT

MENURUT ILMUWAN KOMUNIKASI, PEMBAGIAN TEORI ILMU KOMUNIKASI DALAM BEBERAPA KONSEP DISESUAIKAN DENGAN SISTEM YANG BERLAKU PADA NEGARA YANG BERSANGKUTAN. W.K. RIVERS, W. SCHRAMM DAN C.G. CRISTIANS DALAM BUKUNYA RESPONSIBILITY IN MASS COMMUNICATIONS MEMBAGI DALAM TIGA KONSEP, YAITU :AUTHORITHARIANISMLIBERITARIANISMSOCIAL RESPONSIBILITY THEORY

PESAN KOMUNIKASI POLITIK. ADALAH PESAN YANG BERKAITAN DENGAN PERAN NEGARA DALAM MELINDUNGI SEMUA KEPENTINGAN MASYARAKAT. BENTUK PESANNYA DAPAT BERUPA KEPUTUSAN, KEBIJAKAN DAN PERATURAN.MEDIA. ADALAH SALURAN KOMUNIKASI POLITIK YANG DIGUNAKAN MENYAMPAIKAN PESAN. TIPE-TIPE SALURAN KOMUNIKASI POLITIK : KOMUNIKASI MASSA, INTERPERSONAL DAN KOMUNIKASI ORGANISASI.

KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK. SEMUA KHALAYAK YANG TERGOLONG DALAM INFRASTUKTUR MAUPUN SUPRASTUKTUR.EFEK (UMPAN BALIK)MENURUT BALL ROKEAH DAN DE FLEUR, AKIBAT (EFEK) POTENSIAL KOMUNIKASI DAPAT DIKATEGORIKAN DALAM TIGA MACAM, YAITU :EFEK KOGNITIF, BERKAITAN DENGAN PENGETAHUAN KOMUNIKANEFEK AFEKTIF, BERKAITAN DENGAN PEMAHAMAN KOMUNIKANEFEK KONATIF, BERKIAITAN DENGAN PERUBAHAN PERILAKU KOMUNIKAN.

FUNGSI KOMUNIKASI POLITIKDITINJAU DALAM ASPEK TOTALITAS, ADALAH MEWUJUDKAN SUATU KONDISI NEGARA YANG STABIL DENGAN TERHINDAR DARI FAKTOR-FAKTOR NEGATIF YANG MENGGANGGU KEUTUHAN NASIONAL.DITINJAU DALAM ASPEK HUBUNGAN SUPRASTUKTUR DAN INFRASTUKTUR ADALAH SEBAGAI JEMBATAN PENGHUBUNG ANTARA KEDUA SUASANA TERSEBUT DALAM TOTALITAS NASIONAL YANG BERSIFAT INDEPENDEN DALAM BERLANGSUNGNYA SUATU SISTEM PADA RUANG LINGKUP NEGARA.

KONSEP KOMUNIKASI DALAM SISTEM POLITIK AUTHORITARIANISMKOMUNIKASI POLITIK DIMANA LEMBAGA SUPRASTRUKTUR POLITIK MENGATUR BAHKAN MENGUASAI SISTREM KOMUNIKASI POLITIK YANG MENGHUBUNGKAN ANTARA SUPRASTUKTUR DENGAN INFRASTUKTUR, ARTINYA NEGARA LEBIH BESAR MEMILIKI PENGARUH DALAM MENGENDALIKAN MEDIA KOMUNIKASI POLITIK KEPADA MASYARAKAT. MASYARAKAT TIDAK MEMILIKI DAYA YANG KUAT UNTUK MENGENDALIKAN SISTEM KOMUNIKASI ATAU HANYA BISA MENERIMA PESAN KOMUNIKASI POLITIK YANG DISAMPAIKAN OLEH NEGARA.

KONSEP KOMUNIKASI POLITIK DALAM SISTEM POLITIK LIBERITARIANISMKOMUNIKASI POLITIK DIMANA LEMBAGA INFRASTUKTUR POLITIK MEMILIKI KEWENANGAN YANG BESAR UNTUK MENGATUR BAHKAN MENGUASAI SISTEM KOMUNIKASI POLITIK YANG MENGHUBUNGKAN ANTARA SUPRASTUKTUR DENGAN INFRASTUKTUR POLITIK. ARTINYA NEGARA HANYA MEMANTAU ATAU MENGENDALIKAN SISTEM KOMUNIKASI AGAR TIDAK MELANGGAR SEMUA ATURAN DALAM NEGARA YANG BERDAMPAK KERUGIAN BAGI MASYARAKAT.

KONSEP KOMUNIKASI POLITIK DALAM SISTEM POLITIK SOCIAL RESPONSIBILITY THEORYKOMUNIKASI POLITIK DIMANA LEMBAGA SUPRASTUKTUR POLITIK MENGATUR BAHKAN MENGUASAI SEBAGIAN BESAR SISTEM KOMUNIKASI POLITIK YANG MENGHUBUNGKAN ANTARA SUPRASTUKTUR DENGAN INFRASTUKTUR. ARTINYA NEGARA LEBIH BESAR MEMILIKI PENGARUH DALAM MENGENDALIKAN MEDIA KOMUNIKASI POLITIK KEPADA MASYARAKAT. MASYARAKAT TIDAK MEMILIKI DAYA YANG KUAT UNTUK MENGENDALIKAN SISTEM KOMUNIKASI ATAU HANYA BISA MENERIMA PESAN KOMUNIKASI POLITIK YANG DISAMPAIKAN OLEH NEGARA.