perbandingan sistem politik

59
PERBANDINGAN SISTEM POLITIK United States of America & United Kingdom United States of America Bentuk Negara . United States of America (USA) atau Amerika Serikat (AS) adalah sebuah negara yang terletak di bagian Utara benua Amerika dengan bentuk negara Republik Federal. AS terbentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang memerdekakan diri pada tanggal 4 Juli 1776. Namun setelah ekspansi besar- besaran, kini Amerika Serikat terdiri dari 50 negara bagian.1 Bentuk negara Federal adalah pemerintahan yang terbentuk dari beberapa negara bagian, dengan masing-masing negara bagian memiliki otonomi untuk mengatur masalah dalam negaranya, yang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.2 Federalisme di AS, negara pusat dan negara bagian berbagi kekuasaan. Negara pusat berkuasa terhadap beberapa perkara seperti politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter, dan fiskal. Namun, negara- negara bagian berkuasa menentukan hak dan undang-undang masing-masing seperti aborsi dan hukuman maksimal dalam hal undang-undang. Doktrin pembagian kekuasaan “Trias Politica” (pasal 1 hingga 3 Konstitusi Amerika), telah menggariskan secara terperinci mengenai kekuasaan negara yang utama yaitu eksekutif, legislatif, dan kehakiman. Checks and Balance atau pemeriksaan dan keseimbangan merupakan satu ciri yang utama dalam negara Amerika dan hal ini begitu kompherensif sehingga tidak ada satu cabang negara yang mempunyai kekuasaan mutlak untuk mengawal cabang yang lain.3 Bentuk Pemerintahan. Bentuk pemerintahan AS adalah Republik yaitu bentuk pemerintahan yang berkedaulatan rakyat dan dikepalai seorang presiden. Republik Dalam pengertian dasar, adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari

Upload: ishmah-killua-chan

Post on 25-Jun-2015

3.985 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

United States of America & United Kingdom

United States of America

Bentuk Negara .United States of America (USA) atau Amerika Serikat (AS) adalah sebuah negara yang terletak di bagian Utara benua Amerika dengan bentuk negara Republik Federal. AS terbentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang memerdekakan diri pada tanggal 4 Juli 1776. Namun setelah ekspansi besar-besaran, kini Amerika Serikat terdiri dari 50 negara bagian.1Bentuk negara Federal adalah pemerintahan yang terbentuk dari beberapa negara bagian, dengan masing-masing negara bagian memiliki otonomi untuk mengatur masalah dalam negaranya, yang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.2 Federalisme di AS, negara pusat dan negara bagian berbagi kekuasaan. Negara pusat berkuasa terhadap beberapa perkara seperti politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter, dan fiskal. Namun, negara-negara bagian berkuasa menentukan hak dan undang-undang masing-masing seperti aborsi dan hukuman maksimal dalam hal undang-undang.Doktrin pembagian kekuasaan “Trias Politica” (pasal 1 hingga 3 Konstitusi Amerika), telah menggariskan secara terperinci mengenai kekuasaan negara yang utama yaitu eksekutif, legislatif, dan kehakiman. Checks and Balance atau pemeriksaan dan keseimbangan merupakan satu ciri yang utama dalam negara Amerika dan hal ini begitu kompherensif sehingga tidak ada satu cabang negara yang mempunyai kekuasaan mutlak untuk mengawal cabang yang lain.3

Bentuk Pemerintahan. Bentuk pemerintahan AS adalah Republik yaitu bentuk pemerintahan yang berkedaulatan rakyat dan dikepalai seorang presiden. Republik Dalam pengertian dasar, adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, atau “urusan awam”, yanng artinya kerajaan dimilik serta dikawal oleh rakyat.Sampai sekarang AS telah dipimpin oleh 43 presiden. Pemilihan presiden pertama di AS terjadi pada tahun 1789. Presiden pertama AS adalah George Washington dan wakilnnya John Adams. Di AS presiden dipilih oleh rakyat melaluli electoral college dengan masa jabatan empat tahun dan terbatas untuk dua periode. Presiden AS saat ini adalah George Walker Bush dan wakilnya Dick Cheney (Jabatan akan berakhir pada 20 Januari 2009). Tugas utama presiden di AS adalah melindungi konstitusi dan menegakan hukum yang dikeluarkan oleh kongres. Kongres di AS terdiri dari dua kamar; yaitu: Senate dan House of Representatif yang kedudukannya sejaajr dan saling melengkapi.4

Sistem Pemerintahan .AS menggunakan sistem pemerintahan presidensial (presidensiil) atau disebut juga dengan sistem kongresional. Presidensial merupakan sistem dari pemerintahan negara republik dimana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan keuasaan legislatif.

Page 2: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:• Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.• Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.• Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.Dalam sistem presidensiil, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, posisi presiden bisa dijatuhkan. Ciri-ciri pemerintahan presidensiil yaitu:• Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.• Kekuasan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.• Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.• Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasan eksekutif presiden bukan kepada kekuasaan legislatif.• Presiden tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.5

Pemilu di ASSedikit negara yang pada saat ini memiliki ciri-ciri sistim dwi partai, tetapi Amerika Serikat adalah salah satunya. Dua partai politik dominan di AS adalah Partai Demokrat dan Partai Republik. Partai Republik merupakan partai mayoritas sedangkan oposisinya adalah Partai Demokrat yang merupakan partai minoritas.Partai Republik (Republican Party) sering disingkat GOP untuk Grand Old Party (Partai Tua Besar) adalah partai yang lebih konservatif di antara kedua partai besar. Simbol resmi Partai Republik adalah gajah. Didirikan di Ripon, Wisconsin pada 28 Februari 1854, sebagai sebuah partai yang melawan perbudakan dalam wilayah baru, partai ini tidak boleh disamakan dengan Partai Demokratik-Republik AS-nya Thomas Jefferson atau Partai Republik Nasional AS-nya Henry Clay.

Partai Demokrat (Democratic Party) adalah parpol yang berhaluan tengah kiri atau demokrat sosial meski kebijakan-kebijakannya tidak terlalu kiri dibandingkan dengan partai-partai buruh atau demokratis sosial di negara-negara lainnya. Didirikan pada tahun 1828. Di AS sendiri, partai ini dikenal sebagai partai yang lebih "liberal", meski liberalisme ini merujuk kepada maknanya di AS.6

Sistem dwi partai umumnya diperkuat dengan digunakannya sistem pemilihan single-member constituency (Sistem Distrik) dimana setiap daerah pemilihan hanya dapat dipilih satu wakil saja. Pemilihan Umum di Amerika Serikat dilaksanakan untuk memilih Presiden AS.Sistem Pemilihan Umum di Amerika Serikat:

Pemilihan Umum (Pemilu) di Amerika Serikat diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Pemilu ini dilaksanakan pada bulan November tahun genap. Pemilu selalu jatuh pada hari Selasa setelah Senin pertama pada bulan tersebut.

Page 3: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Walaupun diselenggarakan setiap dua tahun sekali, hanya setiap dua pemilu atau empat tahun sekali jabatan Presiden Amerika Serikat diperebutkan. Di saat inilah Pemilu di Amerika Serikat umumnya mendapatkan perhatian seluruh dunia, misalnya saja Pemilu yang diadakan pada tahun 2000 dan Pemilu yang diadakan tahun 2004 kemarin.

Pemilu yang diadakan di Amerika Serikat pada tahun 2002, tidak memperebutkan jabatan Presiden sehingga tidak banyak menyita perhatian dunia. Pemilu yang demikian dinamakan sebagai Pemilu Paruh Waktu (Midterm Election). Dinamakan demikian sebab, terjadinya persis pada separuh masa jabatan Presiden yang sedang berkuasa serta hasil dari Pemilu ini dapat diinterprestasikan sebagai evaluasi, dukungan, ataupun penolakan rakyat atas kebijakan-kebijakan Presiden selama ia berkuasa.

Sistem pemilu di Amerika bukan mengadopsi pemilihan presiden secara langsung, tetapi menggunakan sistem Electoral College (Dewan Pemilih). Electoral College adalah dimana setiap unit pemilihan (negara bagian) diberi bobot suara Dewan Pemilih sesuai dengan jumlah penduduknya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa semakin banyak jumlah penduduknya, negara bagian tersebut akan memiliki suara (elektoral vote) yang lebih banyak dalam Dewan Pemilih. Oleh karena itu, maka negara-negara bagian yang berpenduduk banyak seperti Ohio, California, New York, Florida, dan sejumlah negara bagian besar lainnya akan sangat menentukan kemenangan seorang kandidat untuk menjadi Presiden Amerika Serikat.7

Dalam sistem Dewan Pemilih, setelah pemilihan presiden, keseluruhan jumlah suara yang diperoleh setiap kandidat di negara-negara bagian akan dihitung. Pemenang di setiap negara bagian berhak memperoleh keseluruhan suara Dewan Pemilih di negara bagian yang bersangkutan. Sebagai contoh, Ohio memiliki jatah elektoral votes sebanyak 20, Florida sebanyak 27, dan California 55 elektoral votes. Jadi, di wilayah Ohio, jika seorang kandidat presiden berhasil meraih suara terbanyak maka secara otomatis kandidat itu memenangkan 20 suara Dewan Pemilih, sehingga pada akhirnya kandidat yang memperoleh suara Dewan Pemilih terbesar akan memenangkan pemilihan presiden. Maka tidaklah mengherankan jika kandidat yang berhasil memenangkan suara-suara di negara bagian dengan jumlah penduduk padat seperti California, New York, Florida dan Texas biasanya akan memiliki peluang yang cukup besar untuk terpilih kembali dalam pemilihan presiden.

Sebagaimana yang telah diketahui, jumlah pemilih dalam Electoral College adalah 538 electors. 538 electors ini terdiri dari 535 adalah jumlah total suara anggota Kongres dan 3 lainnya merupakan representasi dari perwakilan yang ada di Washington DC.Dalam pelaksanaanya, alat yang digunakan untuk memilih bukan lagi kertas suara yang dicoblos seperti di Indonesia, tetapi alat elektronik seperti ATM. Meskipun demikia, sejumlah negara bagian masih mempraktikan pemakaian kertas suara. Akan tetapi jumlahnya sudah sangat kecil yakni hanya sekitar 1 persen saja.

Setelah penghitungan suara selesai pada Senin pertama di bulan Desember kemudian dilanjutkan pada Rabu pekan kedua pada bulan yang sama diadakanlah pertemuan di antara para anggota Dewan Pemilih dari setiap negara bagian. Setelah pertemuan ini, mereka akan mengumumkan secara resmi hasil penghitungan suara tersebut dan akan mengirimkan hasilnya pada ketua senat. Maka ketua senatlah yang berhak mengumumkan dan melantik presiden baru tersebut.

Page 4: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Sama halnya dengan sistem pemilu langsung yang memiliki kelebihan dan kekurangan, maka sistem electoral college ini pun juga mengandung kelebihan dan kekurangan pula. Kekuatan dari sistem electoral college ini adalah jika jumlah pemilih kurang dari mayoritas maka anggota Dewan Pemilih akan dapat mengoreksi kurangnya legitimasi akibat sedikitnya jumlah pemilih. Sedangkan kelemahan dari sistem ini adalah memungkinkannya seorang kandidat untuk menang meskipun hanya memenangkan suara di beberapa bagian yang padat penduduknya. Konsekuensinya, legitimasi presiden terpilih menjadi lemah sebab kemenangannya hanya didukung oleh beberapa negara bagian yang kebetulan berpenduduk padat. Padahal Amerika Serikat sendiri terdiri atas 50 negara bagian. Selain itu juga sistem ini memberi bobot yang lebih besar kepada negara-negara bagian yang padat penduduknya.

United Kingdom

Bentuk NegaraUnited Kingdom (dalam bahasa Indonesia: Britania Raya / Inggris Raya) adalah sebuah negara yang terdiri dari negara-negara dalam pulau Great Britain: England, Wales, dan Scotland; dan ditambah dengan Northern Ireland. Nama lengkapnya adalah United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland. Britania raya merupakan kesatuan dari bebrapa negara sejak 840 tahun lalu. Dari seluruh kesatuan politik ini, yang diakui sebagai negara tersendiri adalah United Kingdom dan Republic of Ireland.Menjadi agak sulit mendefinisikan bentuk negara UK, karena tidak ada bentuk negara federal seperti di UK dimana negara-negara yang tergabung Great Britain mempunyai pengaturan pemerintahan tersendiri. Oleh karena itu dipandang dari segi sosial politik, kerajaan Inggris Raya adalah suatu negara aneka bangsa. Dalam status politik, yang menjadi anggota Uni Eropa dan PBB adalah United Kingdom dan Republic of Ireland. Sehingga yang bukan bagian dari Uni Eropa adalah Isle of Man dan Channel Island.8

Bentuk PemerintahanBentuk pemerintahan Inggris adalah monarki atau kerajaan; yaitu pemerintahan dengan raja, ratu, atau kaisar sebagai satu-satunya orang yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang dipusakainya turun-temurun. Monarki di Inggris merupakan monarki terbatas, dimana kekuasaan dibatasi oleh prinsip fudamental yang tak tertulis. Monarki di Inggris hanya sebatas nama saja dalam pemerintahan; raja adalah pemerintah namun tidak memerintah. Kekuatan atau kekuasaan merupakan teori semata, karena pemerintahan dipimpin oleh yang lainnya.United Kingdom mengakui Ratu Elisabeth II sebagai kepala negara. Ratu Elisabeth II telah menjadi kepala negara sejak 1952. Ratu secara resmi juga diakui sebagai kepala negara di 15 Negara Persemakmurannya:• Antigua and Barbuda• Australia• the Bahamas• Barbados• Belize• Canada• Grenada• Jamaica• New Zealand

Page 5: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

• Papua New Guinea• Saint Kitts and Nevis• Saint Lucia• Saint Vincent and the Grenadines• Solomon Islands• Tuvalu.9Namun saat ini fungsi Ratu selain sebagai kepala negara hanya sebatas simbol atau lambang persatuan dan kesatuan, bukan penguasa penuh. Ratu hanya berfungsi dalam segi-segi pemerintahan yang bersifat keupacaraan.

Sistem PemerintahanInggris Raya pada dasarnya menggunakan sistem pemerintahan Demokrasi Parlementer dengan kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri. Gordon Brown adalah Perdana Menteri United Kingdom saat ini.Dalam sistem parlementer di Britania Raya, eksekutif adalah kabinet di bawah pimpinan Perdana Menteri (Prime Minister). Eksekutif merupakan anggota parlemen, oleh karena itu eksekutif dapat membubarkan parlemen. Parlemen Britania Raya adalah yang tertua di dunia dan terdiri dari dua kamar: House of Commons dan House of Lords.Di Inggris Raya Ratu bertanggung jawab atas penunjukan perdana menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa pemilihan. Namun, Ratu diharapkan menghargai kehendak parlemen, seperti yang disampaikan kepadanya oleh para pemimpin yang memerintah. Dulu hak raja untuk menunjuk perdana menteri adalah tidak lebih dari sekedar formalitas, tetapi sekarang penunjukan ratu mengenai perdana menteri didikte oleh partai mayoritas di dalam majelis rendah.

Pemilu di InggrisMasyarakat Inggris akan menyalurkan aspirasi demokrasinya melalui general election atau pemilihan umum. Pemilu di Inggris menguunakan sistem distrik. Secara tradisional, ada tiga partai besar yang bertarung di kancah politik Inggris: Partai Buruh (Labour), Partai Konservatif (Conservative), dan Partai Liberal Demokrat (Liberal Democrat).Partai Buruh Britania Raya (bahasa Inggris: Labour Party) adalah sebuah partai politik sayap kiri-tengah atau demokratis sosial di Britania Raya, dan merupakan salah satu dari tiga partai politik besar di negara tersebut. Partai ini didirikan pada 7 Februari 1900 dan saat ini dipimpin oleh Gordon Brown, yang juga adalah Perdana Menteri Britania Raya saat ini.10James Gordon Brown (lahir 20 Februari 1951 di Glasgow) adalah Perdana Menteri Inggris (sejak 27 Juli 2007), Anggota Parlemen Inggris untuk Kirkcaldy dan Cowdenbeath (Konstituen Parlemen Inggris), dan Ketua Partai Buruh Inggris. Sebelumnya, ia menjabat Menteri Keuangan Inggris di masa pemerintahan Tony Blair (1997-2007). Ia menjadi menteri keuangan termuda sejak Nicholas Vansittart, Baron Bexley Pertama (1812-1823).Partai Konservatif adalah partai kedua terbesar di Britania Raya, yang pernah memegang tampuk kekuasaan pada era Margaret Thacther dan John Major di tahun 80-an sampai tahun 1997. Saat ini partai tersebut dipimpin oleh Michael Howard.Partai Liberal Demokrat adalah partai yang menduduki urutan ketiga pada pemilu terakhir dan saat ini dipimpin oleh Charles Kennedy.Selain ketiga partai besar tersebut, ada juga partai-partai kecil lain seperti United Kingdom Independence Party (UKIP), Green Party, British Nationalist Party (BNP), Respect party dan lain-lain

Page 6: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Pemilu di Inggris dilaksanakan untuk memilih 646 anggota majelis rendah. Sementara secara otomatis ketua partai yang memenagkan pemilihan umum akan diangkat menjadi Perdana Menteri.

KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas mengenai perbandingan sistem politik di United States of America (USA) dan United Kingdom (UK), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Terdapat beberapa perbedaan antara USA dan UK. Walaupun sari sisi sejarah Amerika Serikat adalah mantan koloni Inggris Raya. Pertama, dari segi bentuk pemerintahan. Walaupun Inggris Raya sampai saat ini pemerintahannya masih monarki, tetapi Amerika Serikat sebagai koloni Inggris bentuk pemerintahannya adalah republik dimana pemerintahannya benar-benar berasal dari rakyat dan Ratu Inggris tidak lagi berkuasa atas pemerintahan AS. Namun demikian kedua negara ini tetap bisa menjaga stabilitas politiknya dan tetap bisa bekerjasama dengan baik dalam hubungan internasionalnya.Kedua, dilihat dari segi sistem pemerintahannya, maka Amerika Seriakt dan Inggris Raya memiliki sistem yang sangat berbeda. Amerika Serikat menggunakan sistem pemerintahan Presidensial dimana Presiden berkuasa sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan sekaligus. Sementara Inggris menggunakan sistem pemrintahan parlementer dimana tetap memandang kepemimpinan Ratu dan Raja walau hanya sebagai kepala negara dan sebatas simbol dalam keupacaraan negara.Ketiga, dari segi pemilu di negara masing-masing. Pemilihan Umum di Amerika sukses dengan sistem dwi-partai-nya. Sistem dwi partai di Amerika Serikat hanya ada dua partai besar yang berkuasa yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. Dengan sistem Electoral College (Dewan Pemilih), warga negara Amerika Serikat melakukan pemilu untuk memilih presiden dengan peride jabatan empat tahun. Sementara di Inggris Raya sistem pemilihan umumnya melibatkan banyak partai politik atau sistem multi partai. Partai-partai besar yang ada di Inggris Raya adalah Partai Buruh, Partai Konserfatif, Partai Liberal Demokrat, dan beberapa partai kecil lainnya seperti seperti United Kingdom Independence Party (UKIP), Green Party, British Nationalist Party (BNP), Respect party dan lain-lain. Pemilihan umum di Inggris dilaksanakan untuk memilih anggota mejelis rendah dimana kandidat dari partai politik yang meraih suara terbanyak akan diangkat Ratu atau Raja menjadi Perdana Menteri United Kingdom.Terdapat sedikit persamaan tetapi berbeda berkenaan dengan bentuk negara kedua negara ini. Amerika Serikat jelas berbentuk federal karena memiliki negara-negara bagian yang pemerintahannya tetap beracu pada pemerintah pusat dan 50 negara bagian tersebut merupakan kesatuan bagian dalam Amerika Serikat sendiri. Berbeda dengan Amerika Seriakt, Bentuk Negara dari United Kingdom sedikit lebih rumit. Serupa namun tak sama, United Kingdom adalah sebuah negara yang terdiri dari negara-negara dalam pulau Great Britain: England, Wales, dan Scotland; dan ditambah dengan Northern Ireland. Nama lengkapnya adalah United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland. Bukti bahwa negara-negara yang ada dalam United Kingdom adalah negara yang mempunyai pemerintahan sendiri walau tetap berada di bawah payung United Kingdom adalah bahwa setiap kesatuan politik dalam United Kingdom memiliki bendera masing-masing. Bendera United Kingdom adalah perpaduan dari bendera England, Northern Ireland dan Scotland. Bendera Wales tidak terwakili dalam bendera United Kingdom

Page 7: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

ini. Bendera United Kingdom adalah bagian dari bendera negara Australia, New Zealand, Tuvalu, Fiji dan beberapa bendera wilayah lainnya.

SISTEM POLITIK INDONESIA & SINGAPURA

SISTEM POLITIK INDONESIAIndonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.Para Bapak Bangsa (the Founding Fathers) yang meletakkan dasar pembentukan negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebardi ribuan pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia pernah menjalani sistem pemerintahan federal di bawah Republik Indonesia Serikat (RIS) selama tujuh bulan (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950), namun kembali ke bentuk pemerintahan republik. Setelah jatuhnya Orde Baru (1996 - 1997), pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk mewujudkan desentralisasi kekuasaan.

Undang-undang Dasar 1945 Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara negara; kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara. Lembaga legislatif terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang merupakan lembaga tertinggi negara dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Lembaga Eksekutif terdiri atas Presiden, yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan kabinet. Di tingkat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan di pemerintahan kabupaten/kotamadya dipimpin oleh seorang bupati/walikota. Lembaga Yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain yang berada di bawahnya. Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan, pengaturan, memberi nasehat, dan fungsi adminsitrasi. Saat ini UUD 1945 dalam proses amandemen, yang telah memasuki tahap amandemen keempat. Amandemen konstitusi ini mengakibatkan perubahan mendasar terhadap tugas dan hubungan lembaga-lembaga negara.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fungsi pokok MPR selaku lembaga tertinggi negara adalah menyusun konstitusi negara; mengangkat dan memberhentikan presiden/wakil presiden; dan menyusun Garis-garis Besar

Page 8: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Haluan Negara (GBHN). Fungsi pokok MPR yang disebut di atas dapat berubah bergantung pada proses amandemen UUD 1945 yang sedang berlangsung. Jumlah anggota MPR adalah 700 orang, yang terdiri atas 500 anggota DPR dan 200 anggota Utusan Golongan dan Utusan Daerah, dengan masa jabatan lima tahun.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Selaku lembaga legislatif, DPR berfungsi mengawasi jalannya pemerintahan dan bersama-sama dengan pemerintah menyusun Undang-undang. Jumlah anggota DPR adalah 500 orang, yang dipilih melalui Pemilihan Umum setiap lima tahun sekali.

Presiden/Wakil PresidenPresiden Republik Indonesia memegang pemerintahan menurut UUD 1945 dan dalam melaksanakan kewajibannya, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden. Dalam sistem politik Indonesia, Presiden adalah Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya. Presiden juga berkedudukan selaku mandataris MPR, yang berkewajiban menjalankan Garis-garis Besar Haluan Negara yang ditetapkan MPR. Presiden mengangkat menteri-menteri dan kepala lembaga non departemen (TNI/Polri/Jaksa Agung) setingkat menteri untuk membantu pelaksanaan tugasnya. Dalam UUD 1945 (versi sebelum amandemen) disebutkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR dengan suara yang terbanyak. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

Mahkmah AgungMahkamah Agung (MA) adalah pelaksana fungsi yudikatif, yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya. MA bersifat independen dari intervensi pemerintah dalam menjalankan tugasnya menegakkan hukum dan keadilan, meski penunjukan para hakim agung dilakukan Presiden.

Lembaga Tinggi Negara Lainnya Lembaga tinggi negara lainnya adalah Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Fungsi utama BPK adalah melakukan pemeriksaan keuangan pemerintah. Temuan-temuan BPK dilaporkan ke DPR, selaku badan yang menyetujui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). DPA berfungsi untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan Presiden yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, termasuk dalam masalah politik, ekonomi, social budaya, dan militer. DPA juga dapat memberi nasehat atau saran atau rekomendasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kepentingan negara. Anggota DPA diusulkan oleh DPR dan diangkat oleh Presiden untuk masa bakti lima tahun. Jumlah anggota DPA adalah 45 orang.

Pemerintah Daerah Di tingkat daerah, sebuah provinsi dikepalai oleh seorang gubernur sedangkan kabupaten/kotamadya dikepalai oleh seorang bupati/walikota. Saat ini terdapat 30 provinsi dan 360 kabupaten/kotamadya. Sejak diberlakukannya UU Nomor 22/1999 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah pada tanggal 1 Januari 2001, kewenangan pengelolaan daerah dititikberatkan ke

Page 9: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Kabupaten, sehingga hubungan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten lebih bersifat koordinasi. Hubungan lembaga legislatif, eksekutif, dan legislatif di tingkat daerah sama halnya dengan hubungan antarlembaga di tingkat nasional. Contohnya, tugas DPR Tingkat I adalah mengawasi jalannya pemerintahan di tingkat provinsi dan bersama-sama dengan Gubernur menyusun peraturan daerah. Lembaga yudikatif di tingkat daerah diwakili oleh Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri.

SISTEM POLITIK SINGAPURAKonstitusi Singapura berdasarkan sistem Westminster karana Singapura merupakan bekas jajahan Inggris. Posisi Presiden adalah simbolis dan kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri yang merupakan ketua partai politik yang memiliki kedudukan mayoritas di parlemen.Arena politik dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP) yang telah memerintah sejak Singapura merdeka. Pemerintah PAP sering dikatakan memperkenalkan undang-undang yang tidak memberi kesempatan tumbuhnya penumbuhan partai-partai oposisi yang efektif. Cara pemerintahan PAP dikatakan lebih cenderung kepada otoriter daripada demokrasi yang sebenarnya. Namun, cara pemerintahan tersebut berhasil menjadikan Singapura sebuah negara yang maju, bebas daripada korupsi dan memiliki pasar ekonomi yang terbuka. Para ahli politik menganggap Singapura sebuah negara yang berideologi 'Demokrasi Sosialis'.

COMMON LAW DI SINGAPURA

Akar-akar Common Law Common Law adalah sehelai benang penting dari lembar kain politik-hukum Singapura. Singapura telah mewarisi tradisi common law Inggris dan karenanya telah menikmati manfaat-manfaat kestabilan, kepastian dan internasionalisasi yang inheren dalam sistem Inggris (khususnya dalam bidang komersial/perdagangan). Singapura memiliki akar common law Inggris yang sama dengan yang dimiliki negara-negara tetangganya (seperti India, Malaysia, Brunei dan Myanmar), walaupun detil penerapan dan pelaksanaan dari masing-masing negara berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan setiap negara.

Doktrin Preseden Yudisial (Judicial Precedent) Pada intinya, sistem hukum common law Singapura dicirikan dari doktrin preseden yudisial (atau stare decisis). Berdasarkan doktrin ini, hukum itu dibangun dan dikembangkan terus oleh para hakim melalui aplikasi prinsip-prinsip hukum pada fakta-fakta dari kasus-kasus tertentu. Dalam hal ini, para hakim hanya diwajibkan untuk menerapkan ratio decidendi (atau alasan yang mempengaruhi diambilnya suatu keputusan) dari pengadilan yang tingkatnya lebih tinggi dalam hirarki yang sama. Jadi, di Singapura, ratio decidendi yang terdapat dalam keputusan-keputusan Pengadilan Banding Singapura (Singapore Court of Appeal) secara ketat mengikat Pengadilan Tinggi Singapura (Singapore High Court), Pengadilan Negeri (District Court) dan Pengadilan Magistrat (Magistrate’s Court). Di lain pihak, keputusan-keputusan pengadilan Inggris dan negara-negara Persemakmuran lainnya tidak secara ketat mengikat Singapura. Pernyataan-pernyataan yudisial lainnya (obiter dicta) yang dibuat dalam keputusan pengadilan yang lebih tinggi tingkatannya, yang tidak secara langsung mempengaruhi hasil akhir suatu kasus, dapat diabaikan oleh pengadilan yang lebih rendah tingkatannya.

Page 10: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Pengadilan yang lebih rendah tingkatannya, dalam beberapa kasus, dapat menghindarkan diri dari keharusan menerapkan ratio decidendi dari keputusan pengadilan yang lebih tinggi yang dikeluarkan sebelumnya, jika (a) pengadilan tersebut dapat membedakan secara material fakta-fakta kasus yang dibawa ke hadapannya dengan fakta-fakta dari keputusan yang sebelumnya pernah diambil oleh pengadilan yang lebih tinggi; atau (b) keputusan pengadilan yang lebih tinggi tersebut memang dibuat secara per incuriam (yaitu, tanpa menghiraukan doktrin stare dicisis).

Pengaruh dari dan Ditinggalkannya Common Law InggrisPengaruh besar dari hukum common law Inggris pada perkembangan hukum Singapura secara umum lebih terbukti dari beberapa bidang common law tradisional (seperti Perjanjian/Contract, Perbuatan Melawan Hukum/Tort dan Restitusi/Restitution) daripada bidang-bidang lain yang didasarkan pada undang-undang (seperti Hukum Pidana/Criminal Law, Hukum Perusahaan/Company Law dan Hukum Pembuktian/Law of Evidence). Mengenai bidang-bidang yang didasarkan pada undang-undang ini, negara-negara lain seperti India dan Australia telah amat mempengaruhi dari segi pendekatan dan isi dari beberapa undang-undang Singapura tersebut.Namun, akhir-akhir ini tendensi pengadilan di Singapura yang dahulu selalu mengindahkan keputusan-keputusan Inggris telah secara signifikan mulai beralih menuju ditinggalkannya pengadilan-pengadilan Inggris tersebut (bahkan untuk bidang-bidang tradisional common law). Bahkan saat ini terdapat pengakuan yang lebih besar pada yurisprudensi lokal di dalam perkembangan common law di Singapura.Dua contoh yang terjadi baru-baru ini, akan memberikan gambaran yang cukup jelas tentang hasrat Singapura mengembangkan sistem dan badan hukum sendiri. Dalam bidang perbuatan melawan hukum (torts), pengadilan-pengadilan Singapura telah secara sadar menyimpang dari exclusionary rule dalam kasus Inggris Murphy vs Pengadilan Negeri Brentford (1991) sehingga memungkinkan pemulihan kerugian secara ekonomi yang timbul dari tindakan kelalaian (negligent acts) atau kegagalan melakukan sesuatu (omissions) berdasarkan kasus Anns vs Merton (1978). Dalam kasus yang baru-baru ini terjadi, dalam bidang hukum perjanjian, yaitu kasus Chwee Kin Keong v Digilandmall.com Pte Ltd (2005) di Pengadilan Banding Singapura (Singapore Court of Appeal), pengadilan tersebut telah memilih untuk tidak mengadopsi pendapat dalam putusan Pengadilan Banding Inggris (the English Court of Appeal) dalam kasus Great Peace Shipping Ltd v Tsavliris Salvage (International) Ltd (2002) mengenai yurisdiksi yang adil (equity jurisdiction) dalam hal terjadi kesalahan unilateral. Kebutuhan untuk memiliki sistem hukum sendiri ini secara lebih jauh telah didorong oleh adanya perkembangan-perkembangan hukum Uni Eropa dan dampaknya bagi sistem Inggris.

Perbandingan Sekilas: Sistem Hukum Common Law dengan Sistem Hukum Civil LawSistem common law di Singapura mengandung perbedaan yang material dengan sistem hukum di beberapa negara Asia lainnya yang telah dipengaruhi oleh tradisi sistem civil law (seperti RRC, Vietnam dan Thailand) atau negara-negara yang sistem hukumnya merupakan campuran dari sistem civil law dan common law (misalnya Filipina). Pertama-tama, sistem civil law tidak terlalu mengandalkan diri pada putusan pengadilan yang telah ada sebelumnya dan tidak tunduk pada doktrin stare decisis, tidak seperti halnya sistem common law sebagaimana dijelaskan di dalam Bagian 3.2 dan 3.3 di atas. Pengadilan-pengadilan common law seperti di Singapura pada umumnya mengambil pendekatan yang berlawanan

Page 11: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

(adversarial approach) di dalam proses litigasi antara para pihak yang bersengketa sedangkan hakim dari sistem civil law bertendensi untuk mengambil peran yang lebih aktif di dalam penemuan bukti dalam memutuskan perkara yang dihadapinya. Ketiga, di dalam sistem common law, banyak prinsip-prinsip hukum yang telah dikembangkan oleh para hakim sedangkan hakim dalam sistem civil law lebih mengandalkan diri pada kitab undang-undang yang umum dan lengkap yang mengatur berbagai bidang hukum. Akan tetapi, perbedaan antara sistem hukum common law dan civil law sekarang menjadi lebih tidak kentara dibandingkan dengan masa yang lampau. Yurisdiksi common law, misalnya, telah mulai membuat peraturan-peraturan untuk mengisi kesenjangan yang terjadi di dalam sistem common law. Dalam hal ini, Singapura baru-baru ini telah mengundangkan berbagai undang-undang untuk mengatur berbagai bidang hukum tertentu (misalnya Contract (Rights of Third Parties) Act 2001 (Cap 53B, 2002 Rev Ed), Competition Act 2004 (No 46 of 2004) dan Consumer Protection (Fair Trading) Act) (Cap 52A, 2004 Rev Ed).

Common Law dan Equity Menurut sejarah, di Inggris, prinsip Equity (atau raga dari prinsip-prinsip keadilan – fairness or justice) telah diterapkan oleh pengadilan-pengadilan untuk memperbaiki cacat atau kelemahan yang inheren dalam sistem common law yang kaku. Pada masa yang lalu di Inggris, pengadilan-pengadilan Chancery [Chancery courts] menjalankan Equity secara terpisah dari pengadilan-pengadilan common law. Namun, demarkasi sejarah tersebut tidaklah penting bagi Singapura di masa kini.Menurut Undang-undang Hukum Perdata Singapura (Singapore Civil Law Act, Cap 43, 1999 Rev Ed), pengadilan-pengadilan Singapura diberi wewenang untuk menjalankan common law dan equity secara bersamaan. Dampak praktisnya adalah penggugat dapat mencari upaya-upaya hukum secara common law (Ganti rugi/Damages) dan secara equity (termasuk Putusan Sela/Injunctions dan Pelaksanaan Janji Tertentu/Specific Performance) dalam persidangan yang sama dan di hadapan pengadilan yang sama pula. Meskipun telah ada penghapusan pemisahan Common Law-Equity, prinsip Equity telah memegang peran yang bersifat menentukan, dalam perkembangan doktrin-doktrin tertentu dalam hukum perjanjian, termasuk doktrin Undue Influence dan Promissory Estoppel.

Publikasi Laporan-laporan HukumTanpa adanya publikasi secara reguler tentang preseden-preseden yudisial yang dapat diakses oleh para hakim dan penasehat hukum, maka common law Singapura tidak akan berkembang sepesat dan seekstensif sekarang. Laporan-laporan Hukum Singapura (Singapore Law Reports) merupakan publikasi utama/penting bagi putusan-putusan pengadilan Singapura sejak 1992. Sebelumnya, Malayan Law Journal merupakan sumber publikasi kasus-kasus lokal sejak 1932. Buku-buku hukum dan artikel-artikel jurnal mengenai bidang-bidang yang penting juga telah memberikan sumbangan bagi common law Singapura yang sedang tumbuh.

Hukum Islam (dalam Masalah Hukum Perorangan/Keluarga)Di samping Common Law dan Equity, Pengadilan Syariah (Syariah Court) juga telah menerapkan/menjalankan hukum Islam untuk menangani masalah-masalah hukum tertentu mengenai perkawinan, perceraian, pembatalan perkawinan dan perpisahan yudisial di bawah Undang-undang Administrasi Hukum Islam (the Admintration of Muslim Law Act – AMLA, Cap 3, 1999 Rev Ed) yang berlaku untuk penduduk muslim atau para pihak yang menikah

Page 12: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

berdasarkan hukum Islam (walaupun Pengadilan Tinggi/High Court mempunyai yurisdiksi yang setara dengan Pengadilan Syariah/Syariah Court untuk masalah-masalah tertentu yang berhubungan dengan pemeliharaan/maintenance, pengasuhan/custody dan pemisahan harta/division of property). Untuk bidang waris/inheritance dan suksesi/succession, AMLA secara tegas menerima teks-teks Islami tertentu sebagai bukti dalam hukum Islam.

KONSTITUSI

Undang-undang Tertinggi (Supreme Law)Konstitusi (Constitution, 1999 Rev Ed) adalah undang-undang tertinggi di Singapura. Diamanatkan bahwa setiap peraturan yang bertentangan dengan Konstitusi adalah batal.Ketentuan-ketentuan dalam Konstitusi hanya dapat diubah berdasarkan persetujuan 2/3 suara dari jumlah total Anggota Parlemen terpilih. Sehubungan dengan perubahan-perubahan konstitusional tertentu untuk mengubah wewenang-wewenang memutuskan dari Presiden Terpilih dan ketentuan-ketentuan tentang kemerdekaan fundamental, bagaimanapun, disyaratkan juga persetujuan dari sedikitnya 2/3 dari jumlah total suara yang diambil oleh para pemilih (electorate) dalam suatu referendum nasional.

Hak-hak Fundamental Konstitusi menetapkan hak-hak fundamental tertentu, seperti kebebasan beragama (freedom of religion), kebebasan berbicara (freedom of speech) dan persamaan hak (equal rights). Hak-hak individual ini tidaklah bersifat absolut melainkan dibatasi oleh kepentingan umum, seperti pemeliharaan ketertiban umum, moralitas dan keamanan nasional. Di samping perlindungan umum ras dan agama golongan minoritas, kedudukan kaum Melayu, sebagai masyarakat asli/pribumi Singapura, juga secara konstitusional diamanatkan.

Wewenang dan Fungsi Organ-organ NegaraKonstitusi mengandung ketentuan-ketentuan yang secara tegas menentukan wewenang dan tugas/fungsi berbagai organ negara, termasuk badan legislatif/Legislature, badan eksekutif/Executive dan badan yudikatif/Judiciary.

BADAN LEGISLATIF

TugasTugas utama Parlemen Singapura adalah mengundangkan undang-undang yang mengatur Negara.

Proses Pembuatan Undang-undangProses pembuatan undang-undang dimulai dengan Rancangan Undang-Undang (“RUU”), yang biasanya disusun oleh pejabat-pejabat hukum Pemerintah. RUU-RUU yang berjenis private members jarang terdapat di Singapura. Selama masa diskusi dalam Parlemen mengenai suatu RUU yang penting, kadang-kadang para Menteri melakukan pidato atau presentasi yang mengesankan dalam upaya mereka mempertahankan RUU tersebut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit yang diajukan oleh para penentangnya (backbenchers). Para Anggota Perlemen (Members of the Parliament – MPs), dalam beberapa hal, dapat memutuskan untuk menyerahkan RUU tersebut kepada suatu Komite Khusus (Select Committee) agar memeriksa/membahas

Page 13: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

dengan seksama dan melaporkan hasilnya kepada Perlemen. Jika laporan tersebut dinilai baik atau jika usulan perubahan-perubahan atas RUU tersebut disetujui oleh Parlemen, maka RUU tersebut diterima dan disetujui oleh Parlemen.Dewan Kepresidenan untuk Hak-hak Minoritas (The Presidential Council for Minority Rights -- PCMR) yang dibentuk berdasarkan Konstitusi Singapura ditugasi untuk memeriksa/menelaah RUU-RUU dengan seksama, kecuali untuk beberapa RUU tertentu yang dikecualikan, untuk memastikan agar RUU yang diperiksanya itu dengan cara apapun tidak merugikan orang-orang dari golongan ras atau agama tertentu dan secara seimbang tidak pula merugikan golongan lainnya, baik yang secara langsung menaruh prasangka pada orang-orang dari golongan tertentu atau yang secara tak langsung memberikan keuntungan hanya pada suatu golongan tertentu lainnya. Jika laporan PCMR itu menunjukkan hasil yang baik atau jika persetujuan 2/3 mayoritas di Parlemen telah diterima untuk menyampingkan laporan PCMR yang menunjukkan hasil tidak baik, maka RUU tersebut, selanjutnya akan diteruskan kepada Presiden untuk disetujui. Pada tahap inilah RUU tersebut secara resmi telah diundangkan sebagai “undang-undang”.

SusunanDari segi susunan, Parlemen Singapura terdiri dari para anggota yang dipilih dan para anggota yang tidak dipilih.

Anggota Parlemen Yang Dipilih Anggota Parlemen yang dipilih berasal para calon angggota yang memenangi pemilihan umum yang diselenggarakan setiap 4 sampai 5 tahun. Pada saat ini, Parlemen didominasi oleh partai PAP yang sedang memimpin dan yang lain adalah sedikit perwakilan dari beberapa partai politik oposisi. Mereka (anggota dari partai politik oposisi) berasal dari campuran antara daerah-daerah pemilihan beranggota tunggal (single-member constituencies) dengan Daerah Pemilihan dengan Perwakilan Kelompok (Group Representation Constituencies - GRCs). GRC yang didirikan pada tahun 1988, saat ini terdiri dari 4 sampai 6 anggota, yang paling sedikit satu di antaranya harus merupakan perwakilan yang dipilih dari golongan minoritas. Tujuan utama GRC adalah untuk menjalankan multirasialisme dalam dunia politik Singapura.

Anggota Parlemen Yang Tidak Dipilih Di lain pihak, Anggota Parlemen yang tidak dipilih tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan suara/voting untuk perubahan-perubahan konstitusional, RUU keuangan dan mosi tidak percaya pada Pemerintah. Anggota Parlemen yang tidak dipilih ini terdiri dari dua kategori yang berbeda, yaitu: Anggota Parlemen Bukan Dari Daerah Pemilihan (Non-Constituency Members of Parliament - NCMPs) dan Anggota Parlemen Yang Dicalonkan (Nominated Members of Parliament - NMP). Untuk menyalurkan suara politik yang berbeda di Parlemen, anggota NCMPs dipilih dari para calon anggota yang telah mengumpulkan persentase suara tertinggi di antara mereka “yang kalah” dalam pemilihan umum. Sebaliknya, anggota NMPs adalah para tokoh masyarakat non-politikus yang dicalonkan agar memberikan variasi yang lebih besar pada pandangan-pandangan non-partisan di Parlemen.

BADAN EKSEKUTIF

Kelayakan, Tugas dan Wewenang Presiden Terpilih

Page 14: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Pemimpin Badan Eksekutif adalah Presiden Terpilih. Kualifikasi atau persyaratan untuk jabatan kepresidenan sangatlah ketat. Di samping integritas, karakter baik dan syarat-syarat lainnya, calon presiden diharuskan telah menduduki jabatan tinggi selama tidak kurang dari 3 tahun di posisi yang ditentukan secara konstitusional, dewan resmi negara, perusahaan besar atau jabatan setingkat lainnya dalam organisasi atau departemen yang mempunyai ukuran besar dan kompleksitas yang setara (baik dari sektor publik maupun swasta), yang telah memberikan pengalaman dan kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan tanggung jawab kepresidenan yang akan dipikulnya. Komite Pemilihan Presiden (Presidential Elections Committee) telah dibentuk untuk memastikan agar persyaratan-persyaratan tersebut terpenuhi.Presiden Terpilih mengemban tugas menjaga cadangan devisa luar negeri negara dan mempertahankan hak veto atas pengangkatan para pegawai negeri yang memegang posisi kunci. Jika Presiden akan melepaskan tugas-tugas konstitusional ini, maka Presiden diharuskan berkonsultasi dengan Dewan Penasehat Presiden (Council of Presidential Advisers), suatu badan yang dibentuk berdasarkan Konstitusi Singapura.

Kabinet Kabinet, yang berada di bawah wewenang Perdana Menteri (Prime Minister), bertanggung jawab secara kolektif kepada Parlemen. Perdana Menteri adalah seseorang yang dipilih oleh Presiden Terpilih, yang atas penilaian Presiden Terpilih dianggap akan dapat memperoleh kepercayaan dari mayoritas Anggota Parlemen. Tidak ada pemisahan wewenang secara tegas antara Badan Eksekutif dengan Badan Legislatif. Dari segi komposisi, para anggota Kabinet dipilih dari Anggota Parlemen (Members of Parliament). Para Sekretaris Parlemen (Parliamentary Secretaries) selanjutnya dipilih dari para Anggota Parlemen untuk membantu kerja para Menteri. Selanjutnya, para Menteri dan badan-badan pemerintah yang terkait bertanggung jawab membuat peraturan-peraturan di tingkat yang lebih rendah sebagai pelaksanaan dari peraturan induk yang telah diundangkan oleh Parlemen.

Para Penasehat Hukum Pemerintah Untuk segi hukum, Pemerintah dinasehati dan diwakili oleh Jaksa Agung (Attorney General) dan Pengacara Umum Negara (Solicitor-General) baik untuk masalah-masalah perdata maupun pidana. Juga ada bagian-bagian khusus dalam Kejaksaan Agung (Attorney General’s Chambers) yang menangani pembuatan rancangan/konsep peraturan, reformasi hukum dan urusan-urusan internasional.

BADAN YUDIKATIF

Reputasi Internasional Tingkat efisiensi dan kekuasaan Badan Yudikatif Singapura yang sangat tinggi telah memenangi penghargaan-penghargaan internasional dan reputasi internasional yang kuat (lihat peringkat sistem-sistem hukum dunia yang dibuat oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC) dan Institute for Management Development (IMD)). Di bawah kepemimpinan Hakim Kepala (Chief Justice) Yong Pung How yang saat ini menjabat, pelaksanaan secara ketat manajemen kasus dan metode-metode Alternatif Penyelesaian Sengketa (lihat Bagian 9 di bawah ini) telah secara drastis mengurangi timbunan kasus yang telah lama bertumpuk di Mahkamah Agung

Page 15: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

(Supreme Court) dan Pengadilan-pengadilan Yang Lebih Rendah (Subordinate Courts) di masa yang baru saja berlalu.

Tugas dan Wewenang Hakim di Singapura adalah arbiter baik dari segi hukum maupun fakta. Sistem juri/jury system telah secara keras dibatasi di Singapura dan akhirnya dihapuskan sepenuhnya pada tahun 1970. Wewenang yudisial diberikan kepada Mahkamah Agung/Supreme Court (yang terdiri dari Pengadilan Banding Singapura/Singapore Court of Appeal dan Pengadilan Tinggi/High Court) dan kepada Pengadilan-pengadilan Yang Lebih Rendah/Subordinate Courts.

Pengadilan Banding (Court of Appeal)Pengadilan tertinggi di Singapura adalah Pengadilan Banding permanen/permanent Court of Appeal, yang menangani kasus-kasus banding baik perdata maupun pidana, yang berasal dari Pengadilan Tinggi/High Court dan Pengadilan-pengadilan Yang Lebih Rendah/Subordinate Courts. Sebagai tonggak sejarah hukum yang penting di Singapura, pada tahun 1994, pengajuan-pengajuan banding ke Privy Council di Inggris dihapuskan. Pada tanggal 11 Juli 1994, suatu Pernyataan tentang Preseden Yudisial (Practice Statement on Judicial Precedent) yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Singapura memberikan penjelasan bahwa Pengadilan Banding Singapura/Singapore Court of Appeal tidak terikat pada keputusan-keputusannya sendiri maupun pada keputusan-keputusan terdahulu Privy Council. Namun, Pengadilan Banding Singapura/Singapore Court of Appeal akan tetap menganggap keputusan-keputusan tersebut mengikat secara normal, meskipun pengadilan tersebut dapat menyimpang dari preseden terdahulu jika dianggap benar untuk melakukannya.

Pengadilan Tinggi (High Court) Para Hakim Pengadilan Tinggi/High Court Judges menikmati jaminan masa tugas untuk jangka waktu tertentu, sementara para Komisaris Yudisial/Judicial Commissioners diangkat berdasarkan kontrak jangka pendek. Namun demikian, keduanya mempunyai wewenang yudisial dan imunitas yang sama. Wewenang yudisial mereka meliputi yurisdiksi tingkat awal (original) maupun tingkat banding (appellate) baik untuk perkara perdata maupun pidana. Pengangkatan para Hakim Pengadilan Tinggi baru-baru ini, yang khusus untuk menangani perkara arbitrase di Pengadilan Tinggi, telah menambah 2 jenis pengadilan khusus yang telah ada, yaitu: Pengadilan Maritim/Admiralty Court dan Pengadilan Hak Milik Intelektual/Intellectual Property Court.

Tribunal Konstitusional (Constitutional Tribunal)Suatu Tribunal Konstitusional/Constitutional Tribunal khusus juga telah dibentuk yang berada di bawah yurisiksi Mahkamah Agung/Supreme Court, untuk menangani pertanyaan-pertanyaan yang berdampak pada ketentuan-ketentuan konstitusional yang diserahkan oleh Presiden Terpilih.

Pengadilan-pengadilan Yang Lebih Rendah (Subordinate Courts) Pengadilan-pengadilan Yang Lebih Rendah/Subordinate Courts (yang terdiri dari Pengadilan Negeri/District Courts, Pengadilan Magistrat/Magistrates’ Courts, Pengadilan Anak-anak/Juvenile Courts, Coroners Courts serta Tribunal Gugatan Kecil/Small Claims Tribunals) juga telah dibentuk dalam hirarki yudisial Singapura untuk melaksanakan keadilan dalam masyarakat. Dengan adanya peningkatan kecanggihan dalam dunia transaksi bisnis dan

Page 16: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

hukum, baru-baru ini telah dibentuk Pengadilan Negeri Urusan Niaga Perdata dan Pidana/Commercial Civil and Criminal District Courts dalam Subordinate Courts, untuk menangani kasus-kasus yang lebih kompleks.

Pengadilan Negeri (District Courts) dan Pengadilan Magistrat (Magistrates’ Courts) Pengadilan Negeri/District Courts dan Pengadilan Magistrat/Magistrates’ Courts mempunyai wewenang yang sama dalam penanganan masalah-masalah tertentu seperti gugatan-gugatan yang mengandung unsur kontraktual dan perbuatan melawan hukum atas utang, tagihan atau kerugian dan tindakan-tindakan untuk pengembalian uang. Namun, yurisdiksi mereka dibatasi oleh besarnya nilai perkara, yaitu untuk kasus-kasus perdata senilai $ 60.000 Dolar Singapura untuk Pengadilan Magistrat dan $ 250.000 Dolar Singapura untuk Pengadilan Negeri. Pengadilan-pengadilan itu juga mempunyai perbedaan dari segi wewenang menghukum secara pidana. Batasan masa kurungan yang ditetapkan Pengadilan Magistrat adalah 2 tahun, sedangkan batasan masa kurungan yang ditetapkan Pengadilan Negeri adalah 7 tahun.

Tribunal untuk Gugatan Kecil (Small Claims Tribunals)Di lain pihak, Tribunal untuk Gugatan Kecil/Small Claims Tribunals, dapat menangani kasus secara lebih cepat, hemat dan dengan proses yang tidak terlalu formal untuk memutuskan kasus-kasus gugatan kecil dengan batasan sebesar $20.000 Dolar Singapura (asalkan para pihak yang bersengketa sama-sama menyetujui secara tertulis).

Pengadilan Keluarga (Family Courts)Di samping pengadilan-pengadilan yang disebutkan di atas, Pengadilan Keluarga/Family Courts menangani masalah-masalah perceraian, pemeliharaan, perwalian dan adopsi.

Pengadilan dan Teknologi InformasiBadan Yudikatif juga telah mengambil langkah-langkah penting dalam memanfaatkan teknologi informasi di pengadilan, yang telah meningkatkan tingkat efisiensi, setidaknya untuk sebagian hal. Pengadilan Berteknologi, misalnya, telah didirikan untuk memungkinkan adanya information sharing di antara para pengacara dan hakim dan pengajuan bukti-bukti oleh para saksi melalui konferensi video. Upaya-upaya hukum yang melibatkan suatu perusahaan atau seseorang individu dapat dimonitor melalui suatu fasilitas yang disebut Casewatch. Sistem Pengarsipan Elektronik/Electronic Filing System (EFS), suatu proyek gabungan antara Badan Yudikatif, Singapore Network Services dan Singapore Academy of Law untuk memungkinkan pengarsipan, ekstraksi dan penyampaian dokumen-dokumen pengadilan serta pelacakan kasus secara elektronik, sekarang juga telah mencapai tahap penyempurnaan kembali untuk meningkatkan pelayanan pada para pemakai jasa. Berbagai inovasi teknologi informasi telah pula dimanfaatkan untuk memfasilitasi dan menyederhanakan berbagai proses pidana, yaitu pendaftaran dan pengelolaan kasus-kasus pidana (SCRIMS), pemrosesan biaya-biaya lalu lintas antara Polisi dan Pengadilan (TICKS 2000) dan pembayaran denda-denda pelanggaran lalu lintas yang kecil (ATOMS).

Page 17: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Sistem Politik Australia

Australia adalah negara monarki konstitusional yang mempunyai sistem pemerintahan parlementer. Sebagai Negara Persemakmuran, Australia memiliki Gubernur-Jenderal yang bertugas mewakili tugas Ratu Elizabeth II. Namun kekuatan eksekutif tersebut hanya dapat dijalankan melalui nasehat dari Perdana Menteri.

Australia mempunyai parlemen yang bikameral, terdiri dari Senat yang berisi 76 senator, dan Dewan Perwakilan yang mempunyai 150 anggota. Pemerintah dibentuk di Dewan Perwakilan, dan pemimpin partai atau koalisi mayoritas dalam Dewan adalah yang menjadi Perdana Menteri.

Anggota Dewan dipilih dari daerah pemilihan beranggotakan tunggal yang umumnya disebut electorate. Negara bagian yang lebih besar populasinya mempunyai lebih banyak perwakilan; setiap negara bagian minimal mempunyai lima perwakilan. Dalam Senat, setiap negara bagian diwakili 12 senator tanpa mempedulikan jumlah penduduknya.

Sebagai negara yang menganut demokrasi perwakilan, para wakil rakyat di Australia dipilih untuk membuat kebijakan-kebijakan yang memihak konstituennya. Ada tiga macam Pemilu di Australia: pertama, untuk memilih wakilnya untuk duduk di Pemerintah Daerah, Pemerintah Negara Bagian dan Pemerintah Federal. Pemilihan anggota dewan di Pemerintah Daerah dilakukan setiap empat tahun sekali pada Sabtu terakhir di bulan November. Pemilu berikutnya akan berlangsung pada 29 November 2008. Sedangkan pemilihan anggota parlemen Negara Bagian diadakan pada Sabtu minggu terakhir bulan November setiap empat tahun sekali. Pemilu ini baru dilaksanakan pada 25 November 2006. Sementara itu pemilihan anggota parlemen Pemerintah Federal diadakan setiap tiga tahun sekali, namun biasanya hanya setengah dari kursi-kursi Senat yang diperebutkan, karena para senator mempunyai masa jabatan enam tahun yang saling tumpang-tindih. Pemilu ini akan diadakan tahun 2007 ini setelah Pemilu serupa berlangsung pada 9 Oktober 2004.

Masing-masing wakil rakyat tersebut mempunyai wilayah tanggungjawab yang berbeda-beda. Para wakil rakyat di tingkat Pemerintah Daerah berkewajiban membuat kebijakan yang mencakup bidang: pusat kesejahteraan balita dan penitipan anak; penyediaan bantuan makanan dan tempat tinggal; pemeliharaan sarana olahraga dan tempat-tempat rekreasi; perpustakaan masyarakat dan tempat pertemuan masyarakat; pendaftaran hewan; pengambilan sampah basah dan sampah daur ulang; perencanaan tata kota dan peraturan tentang bangunan; serta pemeliharaan jalan-jalan dan gang-gang setempat.

Page 18: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Para wakil rakyat di tingkat Negara Bagian bertanggung-jawab untuk membuat kebijakan yang berkaitan dengan masalah: lingkungan; rumah sakit dan sarana kesehatan; penanggulangan narkoba dan kriminalitas; pendidikan dan pelatihan; pengembangan keluarga dan masyarakat; transportasi dan keselamatan di jalan raya; serta pengembangan layanan di tingkat pedesaan dan daerah.Para wakil rakyat di tingkat Pemerintah Federal membuat kebijakan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup seluruh rakyat Australia, yaitu yang berkaitan dengan: ekonomi nasional; pertahanan; kebijakan luar negeri; imigrasi; layanan sosial seperti tunjangan pensiun dan keluarga; perdagangan dan perindustrian; pendidikan perguruan tinggi; dan pendanaan perawatan kesehatan.Seandainya pembagian tugas di tingkat Pemda Kota dan Pemda Propinsi di negeri kita jelas seperti ini, sepertinya jalan-jalan berlubang di daerah Depok bisa cepat teratasi tanpa harus saling melempar tanggungjawab apakah tugas Pemda Propinsi Jawa Barat ataukah Pemda Kota Depok untuk memperbaikinya.

Sistem Politik Malaysia

Malaysia merupakan negara demokrasi parlementer yang bentuknya adalah monarki konstitusional dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Malaysia menggunakan system multi partai.Partai yang berkuasa di Malaysia adalah merupakan kumpulan partai2 yang beraliansi yang disebut sebagai Barisan Nasional dimana di dalamnya termasuk UMNO (United Malays National Organization). Selain itu, ada pula partai2 lain di luar Barisan Nasional seperti Democratic Action Party dan Partai Keadilan Rakyat. Malaysia memiliki sekitar 30 partai politik yang kesemuanya memiliki wakil di parlemen.EksekutifKepala negara Malaysia adalah Yang Dipertuan Agong. Yang Dipertuan Agong menjabat selama 5 tahun dan dipilih dari 9 sultan di 9 negara bagian secara bergilir. Sebagai salah satu negara bekas jajahan Inggris, system politik di Malaysia mengadopsi system Westminster. Anggota di cabinet dipilih dari anggota kedua badan di parlemen.LegislatifMalaysia memiliki system bicameral yang terdiri dari Senat (Dewan Negara) dan House of Representatives (Dewan Rakyat). Senat menguasai 70 kursi di parlemen sementara HoR menguasai 219 kursi. 44 anggota Senat ditunjuk oleh pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan pembuat UU di negara bagian. Anggota HoR dipilih melalui popular vote untuk masa jabatan selama 5 tahun.JudikatifSistem hukum di Malaysia berdasar pada hukum Inggris dan kebanyakan UU serta konstitusi diadaptasi dari hukum India. Di Malaysia terdapat Federal Court, Court of Appeals, High Courts, Session's Courts, Magistrate's courts dan Juvenile Courts. Hakim Pengadilan Federal ditunjuk oleh pemimpin tertinggi dengan nasehat PM. Pemerintah federal memiliki kekuasaan atas hubungan luar negeri, pertahanan, keamanan dalam negeri, keadilan, kewarganegaraan federal, urusan keuangan, urusan perdagangan, industri, komunikasi serta transportasi dan beberapa

Page 19: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

urusan lain.

Pemerintah Negara BagianPemerintah negara bagian dipimpin oleh kepala menteri (chief minister). Kepala menteri di tiap negara bagian diangkat oleh majelis negara bagian. Ada 13 negara bagian di Malaysia serta 3 wilayah federal yaitu Kuala Lumpur, Labuan Island dan Putrajaya sebagai wilayah administratif federal. Setiap negara bagian memiliki majelis dan pemerintahannya dipimpin oleh kepala menteri.

• Mahathir Muhammad menjadi PM pada periode 1981-2003. Beliau membawa UMNO dan Barisan Nasional mencapai masa kesuksesannya. Di masa pemerintahannya, PM Mahatir menekankan pada pembangunan ekonomi, terutama di sektor ekspor dan infrastruktur. Mahatir menolak berhubungan dengan negara-negara barat dan bahkan menolak bantuan IMF pada krisis ekonomi 1997-1998.Mahathir memecat Deputi PM Anwar Ibrahim karena tuduhan tindakan tidak bermoral serta dugaan korupsi. Anwar menyanggah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa penyebab dirinya dipecat adalah perbedaan pandangan politik antara dirinya dan Mahathir.PM Mahathir turun jabatan setelah 22 tahun berkuasa dan digantikan oleh Deputi PM Abdullah Ahmad Badawi. Badawi menekankan pada pentingnya pendidikan, kerukunan social dan kemajuan bidang ekonomi.

• Dominasi etnis Melayu dalam politik Malaysia merefleksikan adanya hubungan saling mempengaruhi antara konsepsi keamanan etnis Melayu dena konsepsi keamanan nasional. Rasa aman dan tidak aman yang dirasakan oleh etnis Melayu terefleksi dalam kebijakan keamanan pemerintah. Kebijakan New Economic Policy yang lahir setelah kerusuhan berdarah tahun 1969 merupakan refleksi dari keinginan kuat elit Melayu guna mendongkrak kemampuan etnis Melayu yang secara ekonomi lebih lemah dibandigkan dengan etnis Tionghoa

Politik Malaysia Written by Helmi    Thursday, 05 June 2008 19:49 Malaysia ialah sebuah negara yang menggunakan corak politik Sistem Demokrasi Berparlimen dengan diketuai Raja Berperlembagaan. Oleh itu, ketua tertinggi negara Malaysia ialah Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong yang merupakan sultan dari 9 buah negeri di Malaysia menerusi sistem pergiliran. Selain sebagai Ketua Negara, Agong juga merupakan Pemerintah Tertinggi Angkatan Tentera di-Raja Malaysia.

Malaysia mengamalkan corak pemerintahan barat kerana hasil dari pemerintahan British pada masa dahulu. Ahli kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia memegang kuasa eksekutif. Menurut Perlembagaan Malaysia, seorang Perdana Menteri mestilah merupakan

Page 20: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

anggota Dewan Rakyat setelah mendapat restu dari Yang di-Petuan Agong. Sementara itu, kabinet adalah Ahli Parlimen yang dipilh dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Di Malaysia terdapat Dewan Negara dan Dewan Rakyat. Dalam Dewan Negara, seramai 70 orang ahli akan dipilih untuk berkhidmat selama 3 tahun. Ianya dipilih menerusi dua bahagian iaitu seramai 26 orang ahli dipilih dari Dewan Undangan Negeri menerusi 13 buah negeri di Malaysia dan selebihnya dipilih oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong atas nasihat dari Perdana Menteri Malaysia. Ianya juga termasuk dua ahli dari Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan satu ahli dari Wliayah Persekutuan Labuan dan Putrajaya masing – masing.

Bagi Dewan Rakyat pula, terdapat sebanyak 222 ahli yang mewakili setiap kawasan pilihanraya. Ahli – ahli Dewan Rakyat dipilih menerusi proses pilihanraya yang ditentukan oleh rakyat sendiri. Tempoh jawatan yang dipegang oleh Ahli Dewan Rakyat adalah selama 5 tahun dan proses pilihanraya yang baru akan dijalankan bagi memilih Ahli Dewan rakyat untuk mewakili kawasan terbabit.

Kuasa perundangan pula adalah atas kuasa kerajaan pusat dan kerajaan negeri. Perlembagaan Malaysia merupakan undang – undang yang tertinggi dan hanya sokongan dua pertiga Ahli Dewan Rakyat mampu mengubah Perlembagaan Malaysia. Manakala undang – undang Syariah pula adalah undang – undang yang dikenakan ke atas rakyat beragama Islam dan ianya tertakluk dibawah penguasaan negeri masing – masing iaitu Sultan. Bagi negeri yang tidak mempunyai Sulaan pula, ianya dikawal oleh Yang di-Pertuan Agong Malaysia.

Suasana politik Malaysia

Barisan Nasional merupakan sebuah parti gabungan yang telah memegang tampuk kepimpinan negara sejak kemerdekaan Malaysia. Terdapat 14 parti komponen Barisan Nasional dan 3 parti utama ialah UMNO, MCA dan MIC. Ketua pemimpin bagi Barisan Nasional adalah berasal dari pemimpin UMNO. Beliau akan secara mutlak menjadi Perdana Menetri Malaysia.

Satu pergolakan politik telah berlaku di Malaysia pada tahun 1998 di mana ketika itu Malaysia mengahdapi krisis ekonomi yang teruk. Pada masa itu, Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir telah memecat Anwar yang merupakan Timbalan Perdana Menteri atas beberapa tuduhan yang didakwanya. Namun Anwar menyatakan bahawa pemecatan beliau adalah kerana pandangan politik yang berbeza antara mereka.

Keadaan ini menyebabkan tercetusnya beberapa tunjuk perasaan dan mendesak diadakan reformasi pada pilihanraya Malaysia. Selain itu, Anwar turut dikatakan ditumbuk oleh Ketua Polis Negara pada masa itu semasa beliau ditahan oleh pihak polis kerana sikapnya yang kurang sopan. Akhirnya pada tahun 1999, beliau telah didapati bersalah atas tuduhan korupsi dan dijatuhkan hukuman penjara selama 6 tahun.

Pilihanraya 1999 menyaksikan Barisan Nasional masih menguasai tiga perempat dari kerusi Parlimen namun kerusi UMNO telah jatuh dari 94 kepada hanya 72 kerusi. Sementara itu, barisan

Page 21: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

pembangkang yang diketuai PAS telah memenangi 42 kerusi dan kekal mengwal negeri Kelantan disamping berjaya menawan Terengganu.

Pada tahun 2003, Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi telah menggantikan Tun Dr Mahathir selaku Perdana Menteri Malaysia selepas persaraan Mahathir. Abdullah atau lebih dikenali sebagai Pak Lah dilihat lebih berlemah lembut dan bertolak ansur berbanding dengan Mahathir yang lebih tegas dan berani. Pak Lah juga kurang melibatkan diri dalam dasar luar negara tidak seperti yang dilakukan Mahathir yang berani mengkritik pemerintahan Amerika dan Australia.

Pilihanraya Umum 2004 pula menyaksikan Barisan Nasional menang besar dengan 92% kerusi Parlimen milik mereka. Kejayaan itu juga ditambah dengan negeri Terengganu yang jatuh ditangan PAS telah dirampas semula.

Namun keputusan Pilihanraya Umum 2008 mengejutkan semua pihak dimana Barisan Nasional gagal mempertahankan majoriti dua pertiga yang diperolehi sebelum ini semenjak penubuhan negara Malaysia. Barisan pembangkang yang menggelar diri mereka sebagai Pakatan Rakyat telah ditubuhkan tidak lama selepas pilihanraya itu yang dianggotai Parti Keadilan Rakyat (PKR), Parti Tindakan Demokratik (DAP) dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS). Gabungan mereka ini telah berjaya menawan Perak, Kedah, Pulau Pinang dan Selangor disamping mengekalkan penguasaan di Kelantan. Sementara itu, kubu kuat Barisan Nasional di Johor, Sabah dan Sarawak gagal meneruskan tradisi 100% yang diraih selama ini.

Sistem Politik

Siaran Tiongkok Internasional

    Republik Rakyat Tiongkok adalah negara sosialis diktatur demokrasi   rakyat di bawah pimpinan kelas buruh dengan persekutuan buruh dan tani sebagai dasarnya. Sistem sosialis adalah sistem pokok Republik Rakyat Tiongkok.

    Undang-Undang Dasar

    Undang-undang Dasar adalah undang-undang pokok negara. Undang-undang Dasar tersebut pada  umumnya menentukan isi-isi  penting antara lain prinsip pokok sistem sosial dan negara dari suatu  negara, prinsip pokok organisasi dan kegiatan instansi  negara, serta hak dan kewajiban pokok warga negara.  Ada pula yang menentukan bendera dan  lagu nasional , lambang negara dan ibu kota serta sistem lain yang dipandang penting oleh kelas berkuasa, dan meliputi semua bidang kehidupan negara. Undang-undang Dasar mempunyai efek hukum

Page 22: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

tertinggi, merupakan dasar untuk menetapkan  hukum lain, segala hukum dan peraturan tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang Dasar.

  Program Bersama Majelis  Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok yang diumumkan menjelang berdirinya Republik Rakyat Tiongkok adalah program front persatuan  demokratis rakyat Tiongkok, yang juga memainkan peranan sebagai undang-undang dasar sementara. Program tersebut diterima baik Sidang Pleno Pertama Dewan Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok dan diumumkan pada tanggal 29 September tahun 1949 . Program tersebut telah  memainkan peranan sebagai undang-undang dasar  sementara sebelum dikeluarkannya  Undang-undang Dasar  Republik Rakyat Tingkok pada tahun 1954.

  Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tanggal 1 Oktober tahun 1949, 4 buah Undang-undang Dasar  berturut-turut dirumuskan  dan diumumkan masing-masing pada tahun 1954,1975,1978 dan 1982.

  Undang-undang Dasar  keempat Tiongkok, yaitu yang diberlakukan  sekarang ini adalah diterima baik dan diumumkan dalam Sidang ke-5 Kongres Rakyat Nasional Tiongkok ke-5 pada tanggal 4 Desember tahun 1982. UUD tersebut mewarisi dan mengembangkan prinsip pokok UUD tahun 1954, menyimpulkan  pengalaman perkembangan sosialis Tiongkok, dan menyerap pengalaman-pengalaman  internasional, merupakan sebuah undang-undang dasar yang berkepribadian  Tiongkok dan sesuai dengan kebutuhan modernisasi sosialis Tiongkok. UUD tersebut dengan tegas menetapkan  sistem politik dan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok ,berserta  hak dan kewajiban warga negara, pengadaan  badan negara dan  lingkungan tanggung jawabnya serta tugas pokok negara pada masa selanjutnya. Dengan cirri pokok menetapkan  sistem pokok dan tugas pokok Tiongkok,  mengukuhkan  4 prinsip dasar dan pedoman dasar reformasi dan keterbuka Tiongkok. UUD tersebut menetapkan  rakyat semua etnis dan segala organisasi di seluruh Tiongkok harus menjadikan  UUD itu  sebagai patokan fundamental  kegiatan, segala organisasi atau perseorangan tidak mempunyai hak istimewa untuk melangkaui  UUD dan  dan hukum.

  UUD tersebut terbagi 5 bagian, kata pengantara, program umum, hak dan kewajiban pokok warga negara, badan negara, bendera nasional, lambang nasional dan ibu kota, terdapat 4 abab dengan 138 pasal. Sejak diumumkannya, Tiongkok telah mengadakan empat kali revisi atas UUD  tersebut agar disempurnakan terus.

    Sistem Kongres Rakyat

    Sistem Kongres Rakyat adalah sistem politik mendasar Tiongkok, adalah bentuk organisasi kekuasaan politik dari diktatur demokrasi rakyat Tiongkok, dan adalah bentuk pemerintahan Tiongkok. Berbeda dengan parlemen di bawah sistem “trias politika ” Barat, Kongres Rakyat Nasional KRN Tiongkok dikukuhkan oleh UUD Tiongkok sebagai badan kekuasaan negara tertinggi. Semua warga negara Tiongkok yang umurnya 18 tahun ke atas semuanya mempunyai hak memilih atau dipilih menjadi

Page 23: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

 wakil kongres rakyat. Di Tiongkok, dalam Kongres Rakyat berbagai tingkat, wakil kongres rakyat tingkat kecamatan  dan kebupaten dipilih secara langsung, tapi ke tingkat yang lebih tinggi wakil kongres rakyat  dipilih secara tidak langsung. Kongres Rakyat Nasional terdiri atas wakil-wakil dari berbagai propinsi, daerah otonom, kota setingkat propinsi dan tentara Tiongkok dengan masa baktinya  5 tahun, dan mengadakan  Sidang lengkap setiap tahun.

  Dalam sidang rutin KRN Tiongkok yang diadakan setiap tahun, wakil-wakil KRN Tiongkok mendengarkan laporan pekerjaan  pemerintah serta sejumlah laporan penting lain. Setelah dibahas diambil  keputusan relevan. Selama penutupan sidang, badan tetap dari semua tingkat kongres rakyat, yaitu Komite Tetap KRN akan menjalankan  wewenang yang  diberikan Kongres Rakyat Nasional . Misalnya wewenang Komite Tetap KRN Tiongkok meliputi penjelasan UUD dan pengawasan pelaksanannya, menetapkan  dan merevisi undang-undang  di luar undang-undang  yang dirumuskan  oleh KRN Tiongkok, bertanggungjawab dan melapor pekerjaan kepada  KRN.

  Wewenang pokok KRN Tiongkok termasuk hak pembuatan  hukum, hak pengawasan, hak pemutusan masalah penting serta hak pengangkatan  atau pembebasan personel. Di Tiongkok, perumusan  program ekonomi nasional dan pembangunan sosial dalam masa tertentu telah menjadi kebijakan penting untuk mendorong perkembangan masyarakat Tiongkok, dan program-program itu baru akan memiliki efek hukum setelah diratifikasi oleh KRN Tiongkok. Hukum Tiongkok menentukan pemimpin utama Tiongkok, misalnya presiden dan Ketua KRN semua dipilih oleh KRN Tiongkok. Perdana Menteri dan semua  menteri pemerintah  dilantik oleh KRN Tiongkok. KRN Tiongkok dapat mengajukan mosi  pemecatan  jabatan Ketua Komite Tetap KRN, Presiden Negara dan Perdana Menteri Dewan Negara yang sudah terpilih atau diputuskan  melalui prosedur tertentu.

    Sistem Kerjasama Multi Partai dan Musyawarah Politik

    Sistem kerjasama multi partai dan musyawarah  politik di bawah pimpinan  Partai Komunis Tiongkok adalah sebuah sistem politik pokok Tiongkok.

  Tiongkok adalah negara multi  partai. Selain  Partai Komunis Tiongkok, masih terdapat 8 partai demokratis . Partai-partai demokratis itu telah ada sebelum berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, mereka mendukung pimpinan  Partai Komunis Tiongkok di bidang politik, ini merupakan pilihan sejarah yang diambil mereka dalam kerjasama berjangka panjang  dan proses perjuangan bersama dengan Partai Komunis Tiongkok. Partai Komunis Tiongkok dan berbagai partai demokratis harus menjadikan  UUD sebagai patokan  kegiatan fudamentalnya. . Semua partai demokratis merdeka di bidang organisasi, mempunyai kebebasan politik, kemerdekaan organisasi dan kedudukan  hukum yang setara dalam lingkungan  yang ditetapkan UUD. Pedoman pokok kerjasama Partai Komunis Tiongkok dengan  berbagai partai demokratis yalah hidup berdampingan dalam jangka panjang, saling mengawasi, berhati terbuka serta senasib sepenanggungan .

Page 24: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

  Partai- partai demokratis Tiongkok buka  partai oposisi, melainkan partai yang berpartisipasi dalam urusan pemerintahan dan  politik. Isi pokok partisipasi partai-partai tersebut adalah sebagai berikut: ikut serta dalam musyawarah tentang politik dan  pedoman penting  negara serta calon pemimpin negara,  ikut serta dalam pengelolaan urusan negara, ikut serta dalam penetapan dan  pelaksanaan pedoman, kebijkan, hukum dan peraturan negara.

  Dalam pengambilan langkah penting atau pemutusan  masalah penting yang menyangkut ekonomi  negara dan penghidupan  rakyat, Partai Komunis Tiongkok sebelumnya pasti mengadakan musyawarah  dengan Partai-partai demokratis dan tokoh-tokoh non-partai, untuk secara luas mendengar pendapat  dan usul mereka, kemudian baru diambil keputusan. Partai-partai demokratis  dan tokoh-tokoh non-partai mempunyai wakil dalam proporsi tertentu dalam KRN beserta komite tetapnya, dalam komisi khusus tetap, dalam KR berbagai tingkat untuk dapat dengan lebih baik ambil bagian dalam  urusan politik dan pemerintahan  dan memainkan peranan pengawasan, dan memainkan peranan dalam Majelis Permusyawaratan Politik  Rakyat MPPR Tiongkok serta merekomendasi tokoh-tokoh  partai demokratis dan  non-partai menjabat pimpinan di pemerintah berbagai tingkat serta badan hukum.

  Bentuk kerjasama multi-partai dan permusyawaratan politik terutama sebagai berikut: pertama, Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat MPPR. MPPR adalah forum  penting di mana  berbagai partai, berbagai organisasi rakyat  dan tokoh  representiatif berbagai kalangan berpartisipasi dalam urusan politik dan pemerintahan.  Kedua, temu wicara yang diselenggarakan Komite Sentral Partai kOmunis Tiongkok dan Komite Partai daerah berbagai tingkat dengan totoh-tokoh partai demokratis dan non-partai untuk melaporkan keadaan penting, dan mengadakan musyawarah  tentang masalah kebijakan dan pedoman penting, daftar calon pemimpin pemerintah pusat dan daerah, daftar calon anggota KRN, MPPR, mendengarkan usul dan pendapat mereka. Ketiga, wakil KRN dari berbagai partai demokratis berpartisipasi dalam urusan politik dan pemerintahan  dan memainkan peranan pengawasan  dengan status  wakil rakyat. Keempat, memilih anggota berbagai partai demokratis menjabat pimpinan di dewan negara dan  berbagai departemen serta pemerintah tingkat kabupaten ke atas serta berbagai bagiannya. Kelima, mengrekomendasi anggota-anggota dari berbagai partai demokratis yang sesuai syarat untuk menjabat  pimpinan badan  kejaksaan dan pengadilan.

Memahami Politik KoreaApr 28, '08 11:41 PMfor everyone

Page 25: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Category: Books

Genre: History

Author: Mohtar Mas’oed dan Yong Seung-Yoon

Pengaruh konfuasianisme dalam kebudayaan tradisional Korea sangatlah dalam mengakar. Penafsiran dalam konfusianisme terus mengalami perubahan dan semakin bervariasi seiring dengan berjalannya waktu terutama pada abad ke-20 saat masyarakat Korea mengalami masa sejarah kolonialisme dan pembagian nasional. Disini semua kehidupan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma dari kebudayaan konfusianisme. Kebudayaan konfusianisme Korea menggambarkan suatu perbedaan yang tajam dalam dunia politik, yaitu antara “yangban” sebagai seorang sipil, aristokrat turun temurun dan dengan orang awam sebagai rakyat jelata. Secara teoritis pembukaan pegawai sipil tebuka bagi siapapun, akan tetapi berdasarkan sistem ujian dinas sipil yang kompetitif, orang awam disingkirkan dalam urusan Negara. Sebenarnya konfusianisme dalam pemerintahan mengajarkan tentang prinsip-prinsip etika moral bahwa penguasa harus belajar untuk mengatur wilayah dan rakyatnya. Dalam konfusius, moralitas dan politik tidak dapat dipisahkan karena ada hubungan penting antara diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara.Politik Korea berpengaruh juga dalam ekonomi. Perekonomian Korea merupakan modernisasi yang telah dicapai Korea Selatan melalui industrialisasi ekonomi dan startegi ekspansi ekspor serta pertumbuhan ekonomi yang dipimpin oleh Negara. Keajaiban ekonomi Korea Selatan direncanakan dan dikembangkan oleh rezim otoritarian Negara yang berkembang menjadi kapitalis. Keruntuhan pemerintahan otoriter diganti dengan sistem yang demokrasi pada akhir 1980-an, hal ini merupakan salah satu pembangunan politik yang paling dramatis dalam sejarah modern Korea. Agenda politik Korea Selatan saat ini adalah terus untuk mewujudkan dan mencapai demokrasi baik dalam politik maupun kehidupan masyarakat. Dalam proses pembentukan demokrasi Korea Selatan berharap dapat mencapai cita-cita dan nilai modernisasi yang mencakup perdamaian dan stabilitas wilayah tersebut.Demokrasi konfusian akan menjadi sistem politik yang didasarkan pada konsep kuno, yaitu

Page 26: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

sebuah aturan yang tidak didasarkan pada paksaan maupun sikap pasif, kekuasaan serta keyakinan, akan tetapi berdasarkan kekuasaan dalam arti murni. Korea telah mengembangkan ekonomi kapitalis dan politik demokrasi, yang menyajikan suatu pandangan menuju kemungkinan landasan teoritis alternatife bagi politik demokratis pada saat landasan teoritis tradisional seperti pembangunan lembaga-lembaga yang cenderung bersifat otonomik dan epistemologi yang dihasilkan menjadi subjek kritik radikal dari seluruh penjuru dunia.Dalam demokrasi politik ini, menyebabkan adanya pembagian dalam pemerintahan. Pemerintahan Pusat dan DPR Nasional Korea menjalankan pemerintahan Negara Republik Korea di DKI Seoul dan di Kotamadya Kwochon. Sedangkan jawatan di pusatkan di daerah tingkat I, yaitu DKI, DI dan Provinsi. Hubungan antara daerah dan pusat tadinya bersifat unilateral, akan tetapi dengan adanya UU Otonomi Daerah berubah menjadi bilateral untuk mendorong demokratisasi dan efisiensi pemerintahan daerah, menjamin pembangunan daerah yang seimbang dan memperkuat dasar-dasar demokrasi politik. Pengawasan pemerintah daerah oleh pemerintah pusat dilakukan melalui pengawasan oleh DPR Nasional, pengawasan eksekutif. Selain itu ada pula saran-panduan dari pemerintah pusat, bantuan oleh pemerintah pusat, mediasi oleh pemerintah pusat. Masih ada pula hubungan antara Daerah I dengan Daerah II, kemudian hubungan antar perintah daerah yang meliputi sistem administrasi wilayah dewan konsultasi administrasi, asosiasi pemerintah daerah serta pendelegasian.Beralih dalam topik lain, disini akan dilihat tentang pembuatan kebijakan tingkat presiden yang dibantu oleh para ahli. Banyak kelompok yang berusaha untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan tingkat presiden dalam proses formal. Demokrasi politik memperkuat tingkat ketergantungan terhadap ahli luar karena demokratisasi sepertinya akan lebih bersifat mendukung pergantian kepresidenan daripada apa yang telah dibahas dalam dunia pemerintahan Korea Selatan. Akan tetapi demokratisasi tidak menjamin pergantian yang teratur seperti yang ada di Jepang. Disini apabila pihak luar mengambil alih kepemimpinan ekonomi, birokrat akan membagi kekuasaan pembuatan kebijakan dengan para ahli luar tertentu. Para ahli luar walaupun memiliki pengetahuan yang lebih luas dan teoritis. Akan tetapi konsekuensi demokrasi Korea bagi hubungan antara para ahli dan politikus saat ini belum dapat diketahui.Sebagai sebuah Negara demokratis, tentunya tidak akan terlepas dari unsur partai. Hal ini dikarenakan partai politik memainkan peran penting dalam mengkonsolidasikan tujuan demokrasi. Partai dengan basis masyarakat umum diseluruh wilayah negeri, dapat secara langsung meningkatkan legitimasi dan kemajuan demokratisasi dengan mengumpulkan kepentingan yang saling bertentangan dengan masyarakat dan menjamin kemampuan para pemimpin politik. Di Korea Selatan hanya sedikit partai yang ikut secara aktif dalam pemilu, dan disini sistem sosial tidak diatur untuk membatasi kegiatan kelompok (partai) dalam pemilu. Partai yang telah didirikan setelah pertengahan tahun 1980-an telah menyusun strategi pemilu yang lebih sistematis dan aktif dari pada kepentingan kelompok yang terdahulu. Kelompok kepentingan yang berkembang secara independen berpartisipasi secara aktif dalam pemilu. Partai utama di Korea bekerja untuk membentuk saluran lobby yang baru untuk mendekati pemerintahan sipil yang baru. Mereka percaya bahwa pemerintah yang baru akan mengubah suasana politik dengan cepat. Dalam kenyataannya, hubungan antar partai dan politikus mengalami perubahan dari pola baru dalam sistem lobby. Di Korea Selatan terdapat sekitar 18 partai yang menampung aspirasi rakyat yang maju dalam dunia politik pemerintahan.Beralih dalam masalah kepartaian Korea Selatan, terdapat fenomena menarik di Korea Selatan yaitu adanya kekhawatiran terhadap gerakan pencekalan para kandidat anggota DPR yang dilakukan oleh organisasi non-pemerintah. Walupun gerakan pencekalan yang dilakukan oleh

Page 27: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

organisasi sipil dalam lingkup politik Korea mengalami pertumbuhan serta perubahan yang cukup signifikan. Partai Liberal Demokrat sebagai salah satu partai oposisi yang berpengaruh di Korea Selatan justru mengalami kekalahan dalam pemilihan umum tahun 2000. Hal ini disebabkan adanya gerakan-yang dilakukan oleh organisasi non-pemerintah, munculnya organisasi sipil dalam masyarakat Korea menunjukkan adanya kekuatan masyarakat sipil dalam bidang politik semakin meningkat. Ketika itu, berdasarkan berbagai kriteria, seperti ada tidaknya masalah atau kasus ketika pendaftaran calon, peraturan perundangan tentang perubahan, juga karena semakin meningkatnya sentimen kedaerahan, maka telah dikeluarkan daftar nama yang memuat 167 calon orang yang secara konstitusi tidak layak untuk menjadi anggota DPR. Namun, hasil pembeberan ini justru dikritik sebagai sesuatu yang terlalu transparan.Dalam perpolitikan masih dapat ditemukan adanya konflik yang bersifat kedaerahan antara anggota DPR. Selain itu masih banyak ditemukan anggota DPR lebih mementingkan kepentingan pribadi maupun partainya, daripada pemerintahan. Kondisi ini tentu saja akan menjadi penghambat terwujudnya persatuan dan reformasi nasional. Sifat dari DPR inilah menyebabkan adanya gerakan pencekalan yang dilakukan oleh organisasi non-pemerintah. Dengan adanya pencekalan ini menyebabkan dalam pencalonan DPR tidak lagi bersifat tertutup, sehingga dalam pemilu tidak akan terjadi adanya pengelabuhan hukum, pelanggaran hukum, jual beli suara dan propaganda gelap kepada para pemilih dan antar partai politik. Munculnya gerakan non-pemerintah ini membawa pengaruh bagi partai Liberal Demokrat, karena PLD semakin terpojok. Sehingga masyarakat menginginkan DPR dibersihkan dari orang-orang bermasalah apabila ingin Negara maju, hal ini dikarenakan sikap oportunitis yang ditunjukkan oleh PLD tidak dapat ditolelir lagi.Dengan adanya pencekalan ini berarti bahwa kehidupan demokrasi mulai ada di Korea Selatan. Ketika pemilu dilakukan secara kotor, maka tidak akan ada harapan lagi bagi masyarakat. DPR itu diharapkan mampu menampung kepentingan dan tuntutan para pendukung mereka dalam agenda legislatife. DPR Nasional Korea merupakan “arena” legislatif yang menyediakan suatu tatanan formal bagi hubungan saling mempengaruhi antara partai berkuasa dengan partai oposisi dalam mewakili tujuan dan kepentingan mereka. Meskipun sebagai lembaga interaksi politik, DPR Nasional Koea belum sepenuhnya menerapkan tradisi penyesuaian antar partai-partai oposisi yang lancar dan efektif. Masalah-masalah internal yang menyebabkan peningkatan konflik partisipan di Korea Selatan adalah komposisi-polarisasi partisipan, aturan partai yang ketat, peran juru bicara, kurangnya otonomi komite, pelaksanaan aturan formal yang mengontrol tindakan, kurangnya norma-norma informal dalam resolusi politikPerbedaan ideologi inilah yang menyebabkan pertentangan. Permasalahan ideologi tersebut meliputi bentuk dasar pelembagaan pemerintah (presidensial atau parlementer), prosedur pemilihan kepala eksekutif dan DPR Nasional (umum atau tidak langsung), jangkauan kekuasaan presiden, jumlah bidang yang dikerakan oleh presiden, penekanan yang sah terhadap organisasi dan berjalannya lembaga politik kunci, besarnya hak asasi warga negara seperti kebebasan berbicara dan pers, dan yang terakhir yaitu legitimasi penguasa politik, berkaitan dengan kudeta militer, kecurangan pemilu dan korupsi pemerintah.Di dalam DPR sendiri ketika mayoritas dalam DPR (biasanya partai berkuasa) bersikeras untuk mencari keputusan legislatife yang dapat mengancam kepentingan minoritas oposisi, sehingga pihak oposisi akan menggunakan berbagai taktik yang tidak sah. Dengan adanya keputusan legislatife yang seperti ini akan menjadikan DPR Nasional sengai arena kekerasan fisik antara pihak-pihak yang saling bertentangan. Dengan kekerasan akan menyebabkan kebuntuan dalam proses menjalankan pemerintahan karena strategi keras mendominasi strategi lunak. Dengan

Page 28: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

memandang rendah semua taktik yang digunakan oleh oposisi, partai berkuasa memobilisasi mayoritas dalam pembuatan keputusan legislatife, sehingga oposisis akan menyerah dan dimulainya kembali perundingan dalam DPR.Pembahasan tentang masalah politik dalam negeri Korea Selatan cukup pada masalah eksekutif. Dalm bab terakhir dalam buku ini akan dibicarakan tentang permasalahan dan perkembangan hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara yang terpisah sejak 1945. permasalahan diantara keduanya diawali dengan pendudukan Uni Soviet di Korea Utara dan Amerika Serikat di Korea Selatan. Kedua Negara tersebut berbeda ideologi, utara dengan komunisnya dan Selatan dengan Demokrasi Liberal. Tahun 1950-an terjadi Perang Korea yang merupakan perang paling kejam di dunia, hal ini dikarenakan ini adalah perang saudara, yaitu sesama rakyat di Semenanjung Korea. Sekitar 1960-an, Korea Utara tidak mau mengakui perkembangan perekonomian Korea Selatan bahkan berusaha untuk menghalang-halanginya. Korea Selatan berusaha untuk membawa Korea Utara dalam dunia Internasional, dan semua ini diusahakan dalam kebijakan Sinar Matahari yang diusung Korea Selatan. Kebijakan Sinar Matahari ini dikeluarkan oleh Presiden Kim Dae-Jung. Akan tetapi Korea Utara tidak mau mendengarkan dan tetap berusaha sendiri dengan ideologi Ju-Che. Pada akhirnya Chu Ju-Young melakukan kunjungan ke Korea Utara dan tercapai kesepakatan untuk membentuk “Pariwisata ke Gunung Keum-Kang”. Hal ini dikarenakan rakyat Korea Selatan rindu dengan pemandangan Gunung Keum-Kang yang begitu indah di Korea Utara. Dengan keberhasilan kebijakan Sinar Matahari ini, berarti kembalinya hubungan antar Korea. Diadakan program pertemuan kelurga yang tepisah karena pembagian Semenanjung Korea. Program-program selanjutnya diadakan dalam bidang ekonomi, pertahanan dan juga dalam bidang sosial budaya.

SISTEM POLITIK REPUBLIK FEDERAL JERMAN

Ditulis oleh admin

SISTEM POLITIK REPUBLIK FEDERAL JERMAN

1. Konstitusi Republik Federal Jerman

Undang-Undang Dasar RFJ yang bersifat sementara (Ubergangszeit) yang di buat pada tanggal 23 Mei 1949 (saat itu diputuskan oleh ?Dewan Menteri Wilayah Barat? yang dikepalai oleh Konrad Adenauer), menjadi dasar dan landasan terwujudnya satu peraturan kebebasan demokrasi untuk rakyatnya. Penduduk RFJ dituntut aktif untuk mewujudkan, mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan RFJ. Setelah Jerman bersatu kembali pada tahun 1990, tuntutan ini terpenuhi oleh karena itu selain ?Preambul? juga pasal (artikel) penutup UUD diperbaharui.

Pada tahun 1999 orang Jerman telah mempunyai pengalaman setengah abad dengan Undang-Undang Dasar mereka yaitu Grundgesetz. Pada jubileum ke-40 dari Republik Federal Jerman pada tahun 1989, Grundgesetz telah dinyatakan sebagai undang-undang dasar yang terbaik dan

Page 29: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

paling liberal yang pernah terdapat di bumi Jerman. Penerimaan rakyat terhadapnya melebihi sikap terhadap konstitusi Jerman yang manapun sebelumnya. Dengan Grundgesetz telah diciptakan sebuah negara, yang sejauh ini belum pernah dilanda krisis konstitusional yang serius.

Grundgesetz terbukti merupakan landasan yang kokoh bagi kehidupan suatu masyarakat negara demokratis yang stabil. Kehendak penyataun kembali yang terkandung di dalmnya terlaksana pada tahun 1990. Berdasarkan Perjanjian Unifikasi yang mengatur bergabungnya RDJ dengan Republik Federal Jerman, mukadimah dan pasal penutuf Grundgesetz mengalami penyusunan baru, dan kini menyatakan bahwa dengan bergabungnya RDJ maka rakyat Jerman sudah kembali memperoleh kesataunnya. Sejah tanggal 3 Oktober 1990 Grundgesetz berlaku untuk seluruh Jerman.

Isi Grundgesetz sendiri banyak mencerminkan pengalaman para penyusunya pada masa pemerintahan totaliter di bawah rezim diktatorial Nazi. Terlihat dalam banyak pokok pikiran UUD ini upaya untuk menghindari kesalahan masa lalu yang ikut menyebabkan keruntuhan Republik Weimar yang demokratis. Para penyusun Geundgesetz pada tahun 1948 mencakup para Perdana Menteri negara bagian di ketiga zone Barat serta anggota Majelis Parlementer yang diutus oleh setiap parlemen negara bagian. Majelis yang dipimpin oleh Konrad Adenauer ini memutuskan Grundgestz yang diikrarkan pada tanggal 23 Mei 1949.

2. Penghargaan hak-hak asasi manusia

Pada bagian pertama Grundgesetz tercantum uraian hak-hak asasi disertai kewajiban negara untuk menghormati dan melindungi martabat manusia. Jaminan ini dilengkapi dengan hak umum atas kemerdekaan mengembangkan kepribadian bagi setiap individu. Hak tersebut menjamin perlindungan menyeluruh bagi warga terhadap kesewenang-wenangan pihak negara. Penghormatan terhadap martabat manusia dan kemerdekaan mengembangkan kepribadian berlaku baik bagi warga Jerman maupun warga asing. Di antara hak-hak kemerdekaan klasik yang tercantum dalam Grundgesetz tergolong antara lain : kebebasan beragama, kebebasan mengeluarkan pendapat (termasuk kebebasan pers) dan perlindungan hak milik. Selain itu, kemerdekaan seni dan ilmu pengetahuan, hak berkoalisi, perlindungan atas kerahasiaan isi surat, kiriman pos dan telekomunikasi, perlindungan terhadap pemaksaan kerja dan kerja-paksa, kedaulatan penuh atas tempat tingal, dan hak menolak wajib militer berdasarkan alasan hati nurani.

Kategori hak individu lain yang tercantum dalam Grundgesetz adalah hak-hak warga. Berbeda dengan hak-hak asasi di atas, hak warga hanya berlaku untuk warga negara Jerman. Hak ini terutama menyangkut partisipasi politik dan kebebasan melaksanakan pekerjaan. Intinya mencakup kebebasan berkumpul, hak mendirikan perkumpulan dan organisasi, kebebasan bergerak dan menentukan tempat tinggal di wilayah Republik Federal (termasuk memasukinya), kemerdekaan memilik dan melaksanakan pekerjaan, larangan ekstradisi dan hak ikut dalam pemilihan umum.

Page 30: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Disamping hak-hak kemerdekaan tersebut masih terdapat hak-hak kesamaan. Prinsip umum, bahwa setiap manusia adalah sama di hadapan hukum diuraikan secara kongkret dalam Grundgesetz. Tak seorang pun boleh dirugikan atau diuntungkan berdasarkan jenis kelamin, keturunan, ras, bahasa, tanah air maupun asal-usul, kepercayaan, agama atau keyakinan politiknya. Juga dengan jelas diatur persamaan hak lelaki dan perempuan. Grundgesetz juga menjamin hak setiap warga negara jerman untuk diperlakukan sama dalam hal penempatan jabatan publik.

Hak-hak asasi juga mengenai perlindungan dan jaminan terhadap kelembagaan sosial seperti perkawinan, keluarga, gereja dan sekolah. Beberapa hak asasi secara tegas dirumuskan sebagai hak untuk memperoleh pelayanan dan manfaat, seperti misalnya hak seorang ibu untuk memperoleh perlindungan dan perawatan kesejahteraan oleh masyarakat.

Hak asasi yang tidak bisa lain hanya berlaku untuk warga asing dan yang pertama kali tercantum dalam UUD Jerman adalah hak suaka. Hak ini menjain pemberian suaka di Jerman bagi warga asing yang ditindas karena alasan politik di negara asal. Beberapa saat yang lalu kedatangan ratursan ribu pemohon suaka ke Jerman yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan akhirnya hampir tidak terkontrol lagi menimbulkan keadaan genting. Sebagaian besar pemohon suaka ternyata datang bukan karena penindasan politik, tetapi umumnya berdasarkan alasan ekonomi. Hal ini mengancam keberadaan hak suaka bagi mereka yang benar-benar tertindas.

Dalam batasan yang sangat ketat, Grundgesetz memberi kemungkinan untuk membatasi hak-hak asasi tertentu secara langsung atau tidak langsung melalui undang-undang. Akan tetapi peraturan hukum tak pernah boleh menafikan makna pokok hak-hak asasi. Hak asasi adalah hukum yang berlaku langsung. Inilah salah satu pembaruan Grundgesetz yang terpenting. Dalam konstitusi-konstitusi yang lama, pencantuman hak-hak asasi lebih bersifat pernyataan program yang tidak mengikat secara yuridis. Kini, ketiga badan penyelenggara negara ? baik parlemen sebagai legislatif, maupun eksekutif, yaitu pemerintah dengan segala aparatur administrasi negara, polisi dan tentara, begitu juga pengadilan sebagai pelaksana yuridiksi ? terikat secara ketat oleh hak-hak asasi. Seitap warga yang merasa salah satu hak asasinya tidak diindahkan, berhak untuk mengajukan tuntutan perihal keputusan atau tindakan negara kepada Mahkamah Konstitusional Federal. Dengan memasuki Konvensi Eropa untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kemerdekaan Pokok Individu pada tahun 1952, Republik Federal Jerman sejak 1953 berada di bawah pengawasan internasional untuk hak asasi. Pasal 25 konvensi tersebnut memberikan hak kepada warga negara-negara penandatangan untuk menuntut negaranya sendiri di hadapan Komisi Eropa; protokol tambahan ke-9 pada konvensi itu juga membukakan kemungkinan kepada warga untuk mengajukan keluhan-keluhan yang bersifat individual kepada Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia. Pada tahun 1973 Jerman juga meratifikasi Pakta-Pakta Internasional PBB tentang Hak Asasi Manusia.

3. Dasar-dasar tata negara

Ada lima prinsip yang menjadi acuan ketatanegaraan dalam Grundgesetz; Jerman adalah negara republik dan demokrasi, negara federal, negara hukum dan negara sosial.

Page 31: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Republik sebagai bentuk negara dikukuhkan oleh UUD dalam penamaan ?Republik Federal Jerman?. Ke luar hal ini tampak dalam kenyataan, bahwa Presiden Federal (Bundesprasident) adalah kepala negara yang ditentukan melalui pemilihan. Dasar bentuk negara demokrasi adalah asas kedaulatan rakyat. Undang-Undang Dasar menyebutkan, bahwa seluruh kekuasaan negara berasal dari rakyat. Dalam hal ini Grundgesetz menganut sistem demokrasi tak langsung, yaitu demokrasi melalui perwakilan. Artinya : kekuasaan negara harus diakui dan disetujuai rakyat, tetapi penyelenggaraannya tidak langsung oleh keputusan-keputusan rakyat, selain dalam pemilihan umum. Penyelenggaraan ini diserahkan kepada ?badan-badan tersendiri? dibidang legislatif, eksekutif dan yudikatif. Rakyat sendiri menjalankan kekuasaan negara terutama dalam pemilihan parlemen yang diselenggarakan secara berkala. Berbeda dengan konstitusi berbagai negara bagian, Grundgesetz menentukan bentuk-bentuk demokrasi langsung seperti referendum dan plebisit hanya sebagai perkecualian. Penyelenggaraan plebisit hanya diharuskan dalam hal perubahan pembagian wilayah federal.

Grundgesetz memilik konsep ?demokrasi yang berani melawan?. Sikap ini berasal dari pengalaman pada saat Republik Weimar, yang diruntuhkan oleh partai-partai radikal dan memusuhi konstitusi. Dasar pemikiran demokrasi berlawanan adalah bahwa kebebasan semua kekuatan dalam percaturan politik menemui batasnya, bila ada usaha meniadakan demokrasi itu sendiri melalui prosedur demokrastis. Itulah alasan mengapa Grundgesetz memberikan kewenangan kepada Mahkamah Konstitusional Federal untuk melarang partai politik yang bertujuan menghambat atau meniadakan tata negara demokratis.

Ditetapkan bentuk negara federal dalam UUD berarti bahwa tidak hanya federasi, tetapi juga ke-16 negara bagian mempunyai status setara negara. Untuk bidang-bidang tertentu, negara-negara bagian tersebut memiliki kedaulatan atas wilayahnya, yang diwujudkan melalui legislasi, penegakan hukum dan yurisdiksi sendiri. Setelah ditetapkannya pebagian tugas dan kewenangan antara federasi dan negara bagian, titik berat kegiatan legislatif ternyata memang terletak pada negara pusat atau federasi. Bukanlah pada negara bagian seperti yang diinginkan oleh konstitusi. Negara bagian terutama bertugas menyelenggarakan administrasi negara, artinya melaksanakan undang-undang. Pembagian tugas ini adalah unsur penting dalam sistem pembagian kewenangan dan keseimbangan keuasaan yang digariskan oleh Grundgesetz.

Inti dari prinsip negara hukum yang tertuang dalam Grundgesetz adalah pebagian kekuasaan. Fungsi-fungsi kekuasaan negara dipercayakan kepada badan legislatif, badan eksekutif dan badan yudikatif yang masing-masing bediri sendiri. Arti penting pembagian kewenangan dini terletak pada pembentukan kekuasaan negara melalui pengawasan dan pembatasan timbal balik yang membuahkan perlindungan bagi kebebasan seitap warga. Elemen penting yang kedua dalam prinsip negara hukum adalah berlakunya hukum secara mutlak pada semua perbuatan negara. Prinsip pemerintahan atas dasar hukum ini berarti, bahwa badan eksekutif alias pemerintah tidak boleh melanggar hukum yang berlaku, terutama konstitusi dan undang-undang (keutamaan undang-undang); selanjutnya untuk segala bentuk interfensi ke dalam ruang hukum dan ruang kemerdekaan individu dibutuhkan suatu dasar hukum formal (persyaratan adanya undang-undang). Semua tindakan alat negara dapat diperiksa kesesuaian hukumnya oleh hakim yang independen, bila ada pengaduan hak yang tersangkut.

Page 32: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

Prinsip negara sosial adalah pemikiran baru yang melengkapi gagasan tradisional tentang negara hukum. Negara diwajibkan melindungi kelompok-kelompok masyarkat yang lemah dan senantiasa mengusahkan keadilan sosial. Banyak sekali undang-undang dan keputusan pengadilan yang telah menghidupi prinsip ini. Negara sosial diwujudkan dalam asuransi wajib kesejahteraan sosial yang meliputi tunjangan purnakarya (pensiun), tunjangan bagi orang cacat, biaya perawatan dan pemulihan kesehatan serta tunjangan bagi penganggur. Negara juga, untuk menyebut beberapa contoh lagi, memberi bantuan sosial kepada yang membutuhkan, tunjangan tempat tinggal dan tunjangan anak, serta menjaga keadilan sosial melalui perundangan yang menyangkut lindungan pekerjaan dan waktu kerja

4. Perubahan terhadap Grundgesetz.

Undang-undang dasar Jerman hanya dapat diubah melalui persetujuan dua pertiga anggota Bundestag (Parlemen) dan dua pertiga anggota Bundesrat (Dewan Perwakilan Negara Bagian). Karena jarang sekali ada satu partai atau koalisi yang memiliki mayoritas suara sebesar ini baik di Bundestag maupun di Bundesrat, perubahan terhadap Grundgesetz membutuhkan konsensus yang sangat luas. Perubahan seperti itu hanya mungkin, bila sebagian anggota oposisi ikut menyetujuinya.

Beberapa aturan dalam Grundgesetz tidak boleh diubah, juga tidak melalui mayoritas dua pertiga. Termasuk dalam pooko-pokok konstitusi yang tak dapat diganggu-gugat ini adalah bentuk negara federasi, pembagian kekuasaan, prinsip-prinsip demokrasi, negara hukum dan negara sosial. Selanjutnya pengakuan terhadap martabat manusia dan inti dari hak-hak kesamaan dan kemerdekaan yang bersifat hak asasi.

Pada tanggal 1 Juli 1993 mulai berlaku suatu perubahan terhadap Grundgesetz (pasal 16a) yang berisikan hak untuk mendapat suaka (bandingan bab tentang ?Penduduk?).

Perubahan terbaru terhadap Grundgesetz mulai berlaku pada tanggal 15 November 1994. di satu pihak, amandemen tersebut mencakup tujuan negara di bidang pelestarian lingkungan, perwujudan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki secara nyata, serta perlindungan bagi penyandang cacat. Dipihak lain dimasukkan pula perubahan menyangkut pembagian kewenangan legislatif antara federasi dan negara bagian.

Perubahan konstitusi selanjutnya berhubungan dengan status Jerman di Eropa diakibatkan oleh Perjanjian Maastricht. Pasal bersangkutan, yaitu Pasal 23 Grundgesetz, menegaskan dalam versi barunya niat Republik Federal Jerman untuk mencapai Eropa bersatu dengan struktur demokratis, bertatanegara hukum, sosial dan federalistis. Dalam hubungan ini, prinsip pembagian kerja sangat dijunjung tinggi. Pasal 23 yang baru itu juga mengatur peran serta Bundestag dan negara-negara bagian dalam upaya memajukan integrasi Eropa..

Page 33: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

5. Sistem Pemerintahan

a. Umum

Republik Federal Jerman terdiri atas 16 negara bagian. Negara bagian bukanlah provinsi, tetapi negara dengan kewenangan bernegara sendiri. Setiap negara bagian mempuyai undang-undang dasar sendiri, yag harus sesuai dengan prinsip negara hukum berbentuk republik yang demokratis dan sosial menurut norma Grundgesetz. Di luar itu, negara bagian tersebut memiliki kebebasan menentukan sendiri undag-undang dasarnya.

Bentuk negara federal termasuk di antara prinsip-prinsip konstitusi yang tidak bisa diubah. Akan tetapi keberadaan negara bagia yang ada sekarang bukan tidak bisa berubah. Untuk penyusunan kembali RFJ terdapat aturan dalam Grundgesetz.

Sistem federasi mempunyai tradisi konstitusional yang panjang, yang hanya pernah diselingi oleh sistem negara kesatuan di bawah rezim Nazi (1933-1945). Jerman termasuk contoh negara federal yang klasik. Federalisme telah terbukti tangguh: baik keistimewaan maupun masalah-masalah regional dapat diperhatikan dan teratasi dengan lebih baik melalui sistem ini dibandingkan melalui sistem pemerintahan terpusat.

Tatanan federal di Jerman, seperti juga di Amerika Serikat dan Swis, menjembatani persatuan ke luar dengan keanekaragaman di dalam. Pelestarian keanekaragaman itu adalah fungsi tradisional federalisme. Kini fungsi tersebut menjadi semakin penting berkenaan dengan tuntutan regional seperti perlindungan bangunan bersejarah, pelestarian tradisi tata kota serta pengembangan kebudayaan daerah.

Tugas utama federasi adalah mempertahankan kemerdekaan. Pembagian antara federasi dengan negara bagian adalah elemen penting dalam sistem pembagian kewenangan dan keseimbangan kekuasaan. Termasuk di dalamnya keikutsertaan negara bagian dalam kegiatan politik pada tingkat federasi melalui perannya di Bundesrat.

Tatanan federal juga memperkuat prinsip demokrasi karena memungkinkan keterlibatan politik warga dalam lingkungannya. Demokrasi akan lebih hidup, bila warganya ikut terlibat dalam proses politik di daerah yang dikenalnya melalui pemilihan umum dan pemungutan suara.

Sistem federasi masih mempunyai beberapa kelebihan, misalnya kesempatan bereksperimen dalam lingkup terbatas dan munculnya persaingan sehat antar negara bagian. Salah satu negara bagian dapat saja menerapkan sesuatu yang baru, misalnya dalam bidang pendidikan, dan dengan demikian merintis pembaruan di seluruh wilayah federal.

Selain itu, sistem federasi mampu memberi kesempatan sesuai dengan perbedaan regional dalam

Page 34: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

pembagian kekuatan politik. Partai yang beroposisi pada tingkat federal, bisa saja memiliki mayoritas dan memegang pemerintahan di salah satu negara bagian.

b. Kewenangan Negara Bagian

Grundgesetz mengatur kewenangan legislatif federasi dengan memperhatikan, apakah diperlukan peraturan hukum yang berlaku di seluruh wilayah federal, ataukah diinginkan peluang bagi negara bagian untuk menciptakan undang-undang sendiri. Hal ini jelas lagi dengan adanya pembagian kewenangan federasi dalam penetapan hukum yaitu kewenangan penuh, kewenangan bersaing dan kewenangan membuat undang-undang pokok. Federasi mempunyai kewenangan legislatif penuh antara lain atas bidang-bidang hubungan luar negeri, pertahanan, moneter dan alat pembayaran, perkeretaapian, hubungan udara dan sebagian peraturan perpajakan.

Dalam hal kewenangan bersaing, negara bagian mempunyai hak menetapkan undang-undang hanya bila hal bersangkutan belum di atur federasi. Pusat di lain pihak hanya boleh melakukannya, jika benar-benar diperlukan peraturan hukum yang seragam untuk seluruh wilayah negara federal. Termasuk dalam kewenangan bersaing antara lain bidang-bidang hukum pidana dan perdata, hukum niaga, undang-undang mengenai energi nuklir, hukum perburuhan dan hukum pertanahan; selanjutnya peraturan untuk warga asing, bidang perumahan, pelayaran dan lalu lintas jalan, masalah limbah, kebersihan udara dan peredaman kebisingan. Dalam kenyataannya, untuk semua hal tersebut dibutuhkan peraturan hukum yang seragam, sehingga secara praktis negara bagian tidak lagi memiliki kewenangan di bidang tersebut.

Beberapa bidang dimasukkan dalam kewenangan negara bagian, dengan berpatokan pada undang-undang pokok yang ditentukan federasi. Di sini termasuk perguruan tinggi, kelestarian alam dan cagar alam, perencanaan daerah dan masalah air. Masih ada beberapa bidang yang pada awalnya tidak tercantum dalam Grundgesetz, yang saat ini direncanakan, di atur dan dibiayai bersama oleh federasi dan negara bagian. Bidang-bidang yang disebut ?Kewenangan Bersama? ini pada tahun 1969 dimasukkan ke dalam Grundgesetz. Termasuk diantaranya perluasan dan pembangunan perguruan tinggi, perbaikan struktur ekonomi regional serta struktur pertanian dan perlindungan pantai.

Lembaga administrasi negara pada tingkat federal hanya ada untuk bidang-bidang hubungan luar negeri, kereta api, pos, penempatan tenaga kerja, bea cukai, serta pada polisi perbatasan dan angkatan bersenjata. Bagian terbesar administrasi publik dikerjakan oleh setiap negara bagian secara mandiri. Yurisdiksi federasi pada dasarnya terbatas pada Mahkamah Konstitusional Federal dan pengadilan-pengadilan tinggi. Keberadaan pengadilan tersebut menjamin penafsiran hukum yang seragam. Semua pengadilan lainnya adalah pengadilan negara bagian.

Dalam menegakkan hukum, negara bagian memiliki kewenangan atas semua bidang yang belum di atur oleh federasi atau yang tidak ditentukan sebagai kewenangan federasi oleh Grundgesetz. Dengan demikian poko-pokok yang tinggal untuk legislasi negara bagian adalah sebagian luas bidang pendidikan dan kebudayaan, sebagai perwujudan ?kedaulatan budaya? mereka. Selain itu, peraturan hukum di tingkat komunal serta bidang kepolisian juga menjadi kewenangan negara

Page 35: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

bagian.

Kekuatan negara bagian yang sebenarnya terletak pada pelaksanaan administrasi negara dan keterlibatannya dalam pembuatan undang-undang federasi melalui bundesratz. Negara-negara bagian berwenang melaksanakan seluruh administrasi dalam negeri. Pada waktu yang sama, aparat pemerintah negara bagian bertanggung jawab pula atas pelaksanaan bagian terbesar undang-undang dan peraturan yang diberlakukan federasi.

Ada tiga macam tugas yang diemban pemerintahan negara bagian: pertama tugas yang semata-mata menjadi urusan sendiri (misalnya sekolah, kepolisian dan perencanaan regional). Kemudian tugas melaksanakan hukum federal sebagai urusan dan tanggung jawab sendiri (misalnya undang-undang perencanaan bangunan, perizinan usaha, pelestarian lingkungan), dan terakhir tugas melaksanakan peraturan hukum federal atas mandat federasi (umpamanya pembangunan jalan negara, bantuan pendidikan).

Dengan demikian tata negara yang digariskan oleh konstitusi Republik Federal Jerman dalam kenyataannya telah berkembang menjadi tatanan yang bersifat sentral dalam bidang legislatif dan yang lebih menonjol ciri federalnya dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan

c. Swapraja Komunal

Pemerintahan kota dan desa yang otonom adalah pencerminan kemerdekaan warga yang menjadi tradisi di Jerman. Hal ini berakar pada hak-hak istimewa kota-kota berdaulat pada abad pertengahan. Pada masa itu orang yang memperoleh hak sebagai warga kota berdaulat terbebaskan dari belenggu perhambaan tuan tanah feodal. (?Udara kota membebaskan,? demikianlah semboyan saat itu). Di zaman modern, otonomi pemerintahan komunal erat berhubungan dengan pembaruan yang dilaksanakan Freiherr vom Stein, terutama dalam tata Kotapraja Prusia yang diberlakukan tahun 1808.

Grundgesetz meneruskan tradisi ini dan dengan jelas menjamin pemerintahan komunal yang otonom pada tingkat kota komune (Gemeinde) dan kabupaten (Kreis). Dengan demikian mereka berhak untuk mengatur segala urusanmasyarakat setempat secara mandiri dalam kerangka hukum nasional. Pemerintah kota, komune dan kabupaten harus dilaksanakan secara demokratis. Perundang-undangan komunal menjadi kewengan negara bagian. Berdasarkan alasan historis, undang-undang pokok di bidang ini berbeda dari satu negara bagian ke negara bagian lain. Namun praktik administrasi komunal pada umumnya hampir sama di semua negara bagaian.

Hak swaraja terutama mencakup bidang angkutan umum di wilayah komunal, pembangunan jalan setempat, pengadaan listrik, air dan gas, pengolahan air limbah, dan perencanaan tata kota. Selain itu pembangunan dan pemeliharaan sekolah-sekolah, teater, museum, perpustakaan umum, rumah sakit, gedung olah raga dan kolam renang. Setiap komune bertanggung jawab pula untuk pendidikan lanjutan dan pembinaan remaja. Setiap satuan swapraja juga menentukan sendiri apakah tindakannya efisien dan ekonomis. Banyak masalah setempatyang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh komune dan kota-kota kecil. Tugas seperti ini dapat diambil alih oleh

Page 36: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

kabupaten sebagai satuan wilayah yang lebih besar. Kabupaten inipun dengan badan-badan yang dipilih secara demokratis, merupakan bagian dari sistem swapraja komunal. Kota-kota yang agak besar tidak ternasuk administrasi kabupaten, melainkan berdiri sendiri.

Swapraja komunal dan kemandirian daerah tidak akan ada artinya, bila komune-komune tidak memiliki uang yang cukup untuk membiayai pelaksanaan tugasnya. Keuangan yang memadai selalu mejadi bahan pembahasan. Setiap komune berhak menarik sendiri pajak dan iuran tertentu, seperti pajak bumi dan pajak usaha. Di samping itu komune berhak atas pajak konsumsi dan pajak kemewahan yang ditarik oleh negara bagian dari warga setempat. Namun itu semua biasanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan komune. Karena itu setiap komune mendapat andil dari federasi maupun dari negara bagian, misalnya dari pajak imbalan kerja dan pajak pendapatan. Selain itu ada bantuan dari dana pengimbangan antar komune, yang dkelola secara intern oleh setiap negara bagian. Selain itu swapraja komunal mengenakan pungutan untuk pelayanan jasa.

Sistem swapraja komunal memberi peluang bagi masyarakat untuk turut serta dalam pelaksanaan politik dan dalam pengawasan. Dalam rapat terbuka untuk warga setempat, setiap warga dapat berbicara langsug dengan wakil-wakil rakyat yang dipilih, ia dapat memeriksa anggaran pendapatan dan belanja, atau ikut dalam diskusi mengenai rencana pembangunan. Kota dan Gemeinde adalah sel-sel kebersamaan politik masyarakat yang terkecil. Sel-sel itu harus senantiasa berkembang dan memperbarui diri, agar kemerdekaan dan demokrasi dalam negara dan masyarakat tetap terpelihara.

6. Lembaga Pemerintahan

Sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi, RFJ berupaya keras untuk tidak mengulangi politik yang pernah diterapkan dan terjadi sesaat Hitler memegang kekuasaan. Oleh karena itu diupayakan adanya pembagian kekuasaan dan kewenangan yang jelas sehingga tidak dapat terulang lagi penyalahgunaan kekuasaan.

Dalam sistem demokrasi yang dianut oleh RFJ (demokratis-parlementer) partai-partai politik memegang peran yang konstitutif. Yang berarti jika salah satu partai politik menang dalam pemilu baik tingkat daerah ataupun tingkat federal/pusat, maka partai ini berkuasa penuh dan bertanggung jawab atas pelaksanaan politik dalam periode pemerintahan yang ditentukan. Kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki oleh negara terbagi dalam 3 lembaga pemerintahan yaitu :

1) Lembaga Legislatif :

a) Bundestag (DPR)

Bundestag Jerman adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Federal Jerman. Parlemen ini

Page 37: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

dipilih oleh rakyat setiap empat tahun. Pembubarannya (sebelum masa jabatan berakhir) hanya dapat dilakukan dalam situasi khusus dan menjadi kewenangan Presiden Federal. Tugas Bundestag yang utama adalah menetapakan undang-undang, memilih Kanselir dan mengawasi pemerintah.

Sidang pleno Bundestag adalah forum perdebatan besar di parlemen, terutama dalam diskusi mengenai masalah penting politik dalam negeri dan luar negeri. Pekerjaan awal mempersiapaan perundangan dilaksanakan dalam rapat-rapat komisi yang biasanya bersifat tertutup. Disini aspirasi politik harus dipertemukan dengan pandangan para ahli dari bidangnya masing-masing.

Dalam lingkup tugas komisi terletak juga titik berat pengawasan parlemen atas perilaku pemerintah. Tanpa pembidangan itu, penyelesaian begitu banyak masalah yang beraneka ragam tak mungkin tercapai. Bundestag menentukan komisi-komisi sesuai dengan pembagian bidang tugas yang berlaku pada pemerintah. Ini mencakup Komisi Luar Negeri, Komisi Sosial sampai Komisi Anggaran Belanja Negara, yang juga memainkan peranan penting, karena mewujudkan kewenangan parlemen atas pendapatan dan belanja negara. Kepada Komisi Petisi setiap warga dapat mengajukan permohonan maupun keluhannya.

Dari tahun 1949 sampai akhir periode legistalif 1990, 6700 rancangan undang-undang (RUU) diajukan kepada parlemen dan 4400 telah diputuskan. Kebanyakan RUU tersebut berasal dari pihak pemerintah, bagian lebih kecil dari parlemen sendiri maupun dari Bundesrat. RUU dibacakan dan dibahas tiga kali kepada komisi yang bersangkutan. Pada pembacaan ketiga diadakan pemungutan sura. Suatu undang-undang (kecuali perubahan terhadap konstitusi) diterima, apabila disetujui mayoritas dari jumlah suara yang diberikan. Untuk udang-undang yang menyangkut kewenangan negara bagian masih diperlukan persetujuan dari Bundesrat.

Anggota-anggota Bundestag Jerman dipilih dalam pemilihan yang umum, langsung, bebas, sama dan rahasia. Mereka masing-masing adalah wakil seluruh rakyat, tidak terikat pada penugasan dan perintah siapapun dan hanya bertanggung jawab pada hati nuraninya sendiri. Jadi mereka memiliki mendat bebas. Sesuai keanggotaan partai, mereka bergabung dalam fraksi-fraksi atau kelompok. Hati nurani dan solidaritas politis pada partai sendiri kadang-kdang dapat bertabrakan. Namun, walaupun seorang anggota parlemen keluar dari partainya, ia masih tetap memegang mandatnya di Bundestag. Di sinilah tampak dengan sangat jelas ketidaktergantungan anggota-anggota parlemen.

Berdasarkan jumlah anggota fraksi dan kelompok ditentukan pula jumlah wakilnya dalam komisi-komisi. Ketua Bundestag biasanya dipilih dari fraksi terbesar sesuai kebiasaan undang-undang dasar Jerman sejak dahulu.

Ketidaktergantungan para anggota parlemen secara keuangan dijamin melalui pemberian honorarium yang tingginya sesuai dengan arti penting kedudukan seorang wakil rakyat. Siapa yang sedikitnya delapan tahun menjadi anggota parlemen berhak mendapatkan pensiun setelah mencapai batas usia yang ditentukan.

Page 38: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

b) Bundesrat (Dewan utusan negara bagian)

Lembaga legislatif yang terdiri dari perwakilan dari negara bagian yang jumlahnya didasarkan pada banyaknya penduduk negara bagian yang bersangkutan.

Bundesrat turut serta dalam pembuatan undang-undang dan administrasi negara federal. Berbeda dengan sistem senat di federasi lain seperti di Amerika Serikat atau Swis, Bundesrat tidak terdiri dari wakil rakyat yang dipilih. Anggota Bundesrat tidak terdiri dari wakil rakyat yang dipilih. Anggota Bundesrat adalah pejabat pemerintah negara bagian atau orang yang diberi kuasa oleh pemerintah tersebut. Sesuai dengan jumlah penduduknya, setiap negara bagian mempunyai tiga, empat, lima atau enam suara. Dalam pemungutan suara, setiap negar bagian hanya dapat memberikan suaranya sebagai kesatuan. Lebih dari setengah undang-undang yang dibuat memerlukan persetujuan Bundesrat. Artinya, undang-undang tersebut tak dapat diputuskan tanpa direstui oleh Bundesrat terutama adalah undang-undang yang berkaitan dengan kepentingan negara bagian, misalnya dengan keuangan atau kewenangan administrasi mereka. Bagaimanapun juga, perubahan terhadap UUD memerlukan persetujuan Bundesrat dengan mayoritas dua pertiga dalam hal perundangan lain, Bundesrat mempunyai hak keberatan saja, yang dapat dibatalkan oleh keputusan Bundestag. Bila kedua dewan tersebut tidak dapat mencapai kesepakatan, maka Komisi Perantara, yang anggotanya berasal baik dari Bundestag maupun dari Bundesrat, akan bersidang.

Di Bundesrat, kepentingan negara bagian sering kali didahulukan dari kepentingan partai. Akibatnya, pemungutan suara dapat membawa hasil yang tidak sesuai dengan pembagian kursi di parlemen. Ini menunjukkan sistem federasi yang hidup. Pemerintah pusat tak selalu dapat yakin, bahwa seitap negara bagian yang pemerintahannya didominasi oleh partai sendiri, akan juga selalu mendukung kebijakan Pemerintah Federal. Setiap negara bagian mendahulukan kepentingan khususnya di Bundesrat dan akan bersekutu dengan negara bagian lain yang bertujuan sama, tanpa peduli partai apa yang berkuasa di sana. Ini membuat situasi mayoritas yang berganti-ganti. Kompromi harus selalu ditemukan, apabila partai-partai yang membentuk pemerintah federal tidak memiliki mayoritas di Bundesrat.

Ketua Bundesrat dipilih secara bergilir dari antara negara bagian yang terwakili di dalamnya untuk masa jabatan setahun. Ketua Bundesrat mewakili Presiden Federal, bila yang terakhir berhalangan.

c) Bundesversammlung (Badan Permusyawaratan).

Bundesversammlung yang dibentuk pada tahun 1951 berlokasi di kota Karlsruhe bertugas untuk mengawasi agar semua ketentuan peraturan di dalam UUD dipenuhi, Hanya Bundesversammlung yang dapat memutuskan apakah suatu partai yang berbahaya terhadap ?kebebasan-demokrasi UUD dilarang atau tidak.

Page 39: PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

2) Lembaga eksekutif :

a). Pemerintah Federal (Bundeskanzler)

Pemerintah Federal Jerman, disebut juga kabinet, terdiri atas Kanselir dan para menteri. Kanselir Federal mempunyai posisi istimewa dan mandiri dalam pemerintah dan dihadapan para menteri. Ia mengepalai kabinet federal, ia saja yang berhak membentuk kabinet; Kanselir memilih menteri dan mengajukan usulan mengikat kepada Presiden Federal untuk mengangkat maupun memberhentikan mereka. Selain itu, Kanselir juga menentukan jumlah menteri dan bidang tugas mereka. Beberapa kementrian disebutkdan dalam Grundgesetz; Kementerian Luar Negeri, Kementerian-kementerian Federal Dalam Negeri, Kehakiman, Keuangan dan Pertahanan. Pengadaan ketiga kementerian yang disebutkan terakhir merupakan persyaratan konstitusional. Posisi Kanselir yang kuat bertumpu pada kewenangannya : ia menentukan garis besar kebijakan pemerintah. Para menteri federal mengepalai bidang tugas masing-masing dengan menjalankan garis besar tersebut secara mandiri dan atas tanggung jawab sendiri. Dalam politik praktis, Kanselir harus juga mematuhi kesepakatan dengan partner koalisinya dan menghormati kepentingan mereka.

Tidaklah salah bila sistem pemerintahan Jerman juga dijuluki sebagai ?demokrasi Kanselir?. Kanselir Federal adalah satu-satunya orang dalam kabinet yang dipilih oleh parlemen, hanya ialah yang bertanggung jawab terhadap Dewan Perwakilan Rakyat. Pertanggungjawaban ini dapat berwujud ?mosi tidak percaya konstruktif?. Prosedur mosi ini sengaja dicantumkan dalam Grundgesetz sebagai perbaikan terhadap UUD Republik Weimar. Maksud mosi konstruktif ini untuk menghindari jatuhnya pemerintah atas ulah kelompok-kelompok oposisi yang hanya sepakat menolak pemerintah, tetapi tidak memiliki program alternatif bersama. Dalam sistem ini, Bundestag yang megnajukan mosi tidak percaya terhadap anselir, sekaligus harus memilih Kanselir baru. Percobaan menjatuhkan Kanselir melalui mosi ini telah dua kali dilakukan, tetapi baru satu kali berhasil : Pada bulan Oktober 1982 melalui mosi tidak percaya terhadap Kanselir Helmut Schmidt dipilihlah Helmut Kohl sebagai Kanselir baru. Grundgesetz tidak mengenal mosi tidak percaya terhadap menteri.

Struktur Federal Jerman