sistem politik & demokrasi
TRANSCRIPT
SISTEM POLITIK & DEMOKRASI• Demokrasi sebagai sistem nilai dan sistem ketatanegaraan
• Lembaga demokrasi
• Nilai-nilai demokrasi
• Tipologi demokrasi
• Konflik Politik dan manajemen konflik
• Definisi konflik
• Pendekatan
• Penyebab Konflik
• Manajemen/ Pengelolaan konflik
• Sistem Politik Indonesia
• Suprastruktur politik
• Infrastruktur politik (Partai Politik dan kelompok kepentingan)
PENGERTIAN
Sistem Politik Demokratis:
suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas
• Sistem politik yag memelihara keseimbangan antara konflik dan konsensus
• Demokrasi memungkinkan perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan:
* di antara individu - kelompok
* individu - pemerintah - kelompok
* lembaga-lembaga pemerintah
lanjutan
• Demokrasi hanya akan mentolerir konflik yang tidak menghancurkan sistem
• Sistem politik demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedure yang mengatur dan menyalurkan konflik sampai pada penyelesaian dalam bentuk konsensus (kompromi/musyawarah)
CIRI CIRI DEMOKRASI
• Akuntabilitas dalam demokrasi sistem pertanggungjawaban jabatan publik pada pemilih
• Rotasi kekuasaan secara damai dan teratur, persamaan peluang untuk menempati jabatan publik
• Rekruitmen politik secara terbuka - kompetitif
LEMBAGA DEMOKRASI• Pemerintahan yang bertanggungjawab• DPR yang mewakili rakyat dan dipilih melalui
Pemilu yang bebas dan rahasia• Organisasi politik yang menyelenggarakan
hubungan yang kontinue antara masyarakat umum dengan pemimpin
• Pers dan media massa yang bebas menyatakan pendapat
• Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi dan mempertahankan keadilan
NILAI NILAI DEMOKRASI
• Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga
• menjamin terselenggaranya perubahan secara damai
• menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
• membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum• mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman• menjamin tegaknya keadilan
lanjutan
• Pemilu secara teratur, bebas, jujur dan rahasia
• Menjunjung tinggi hak asasi manusia
PRASYARAT DEMOKRASI• Kebebasan untuk membentuk dan
bergabung dalam organisasi• Kebebasan mengungkapkan pendapat• Hak untuk memilih dalam Pemilu• Hak untuk menduduki jabatan politik• Hak para pemimpin untuk bersaing
memperoleh dukungan• Adanya sumber informasi alternatif
Lanjutan prasayarat demokrasi
• Adanya Pemilu yang bebas dan jujur
• Lembaga menjamin adanya keputusan yang adil
PARTAI POLITIK SUATU KELOMPOK YANG
TERORGANISIR YANG ANGOTA-ANGGOTANYA MEMPUNYAI ORIENTASI, NILAI-NILAI DAN CITA-CITA YANG SAMA
• TUJUAN:
Memperoleh kekuasaan politik dan duduk dalam pemerintahan
FUNGSI PARTAI POLITIK
• Sarana recruitmen politik
• Sarana pengatur konflik
• Sarana sosialisasi politik
• Sarana komunikasi politik
• Kontrol politik
KELOMPOK KEPENTINGAN
Sejumlah orang yang memiliki kesamaan sifat, sikap, kepercayaan dan/ atau tujuan yang sepakat mengorganisir diri untuk melindungi dan mencapai tujuan secara terus menerus
TIPOLOGI DEMOKRASI
PRINSIP UTAMA DEMOKRASI
• LIBERALISASI : pengakuan terhadap hak asasi manusia
• PARTISIPASI: keterlibatan masyarakat dalam merumuskan kebijakan publik
Lanjutan tipologi
Dua aspek LIBERALISASI
• pengakuan terhadap hak sipil dan politik
• pengakuan terhadap hak ekosob
Dua aspek PARTISIPASI
• keterlibatan masyarakat sebatas pada lembaga dan proses pemerintahan
• keterlibatan masyarkat diperluas sampai pada lembaga dan proses non pemerintahan
Lanjutan tipologi
TIPOLOGI DEMOKRASI
• Demokrasi Liberal
• Demokrasi sosial
• Demokrasi kesejahteraan
• Demokrasi Otonomi
Lanjutan tipologi
• Demokrasi Liberal
model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan partisipasi dibatasi pada lembaga pemerintah
• Demokrasi Sosial
model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan partisipasi pada lembaga pemerintah dan non pemerintah
Lanjutan tipologi
• Demokrasi kesejahteraan:
model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan ekosob, namun partisipasi dibatasi pada lembaga dan proses pemerintahan
• Demokrasi Otonomi:
model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan ekosob, dan membolehkan partisipasi baik pada lembaga dan proses pemerintahan dan non pemerintahan
CIVIL SOCIETY Adalah suatu keadaan dimana,
pertama merasa bahwa dia mempunyai hak-hak sipil dan kedua dia harus hidup di dalam masyarakat yang ada civic culture nya.
Maksudnya, ada semacam pengakuan dalam diri setiap anggota masyarakat atas hak-hak orang lain.
Civil society: Berbagai Perspektif
• Perspektif Hegelian:
menekankan nilai penting keberadaan kelas menengah dan penguatan mereka, khususnya dalam sektor ekonomi
Lanjutan berbagai perspektif
• Perspektif Gramscian:
penguatan sivil society untuk menandingi hegemoni negara
• Perspektif Tocquevellian:
penguatan terhadap asosiasi - asosiasi independen di dalam masyarakat serta sosialisasi terhadap budaya sipil dalam rangka pemberdayaan semangat demokrasi
KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK
Pengertian Konflik:1. Konflik mengandung “benturan”, seperti
perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan antara individu dengan individu, kelompok-kelompok dan antara individu/kelompok dengan pemerintah;
2. Tidak semua konflik berdemensi politik, konflik dikatakan sebagai konflik politik apabila berkaitan –baik secara langsung ataupun tidak langsung– dengan pemerintah.
Masyarakat beragam
Pendekatan struktural-fungsional:
• Asumsi: masyarakat mencakup bagian-bagian yang berbeda fungsi tetapi saling berhubungan satu sama lain secara fungsional. Masyarakat terintegrasi atas dasar suatu nilai yang disepakati (konsensus) bersama sehingga masyarakat selalu dalam keadaan keseimbangan dan harmonis.
Pendekatan struktural-konflik• Asumsi: masyarakat mencakup berbagai bagian
yang memiliki kepentingan yang saling bertentangan. Masyarakat terintegrasi dengan suatu paksaan dari kelompok yang dominan sehingga masyarakat selalu dalam keadaan konflik.
Realitas Masyarakat:• Bahwa masyarakat tidak selalu dalam keadaan
konflik secara terus menerus dan masyarakat tidak selalu dalam kondisi harmonis, namun konflik dan konsensus merupakan gejala yang tidak terelakkan dalam masyarakat
PENYEBAB KONFLIKKemajemukan horisontal:
• struktur masyarakat yang beragam secara kultural: suku bangsa, daerah, agama dan ras;
• beragam secara sosial dalam arti perbedaan pekerjaan/profesi: petani, buruh, pedagang, pengusaha, pegawai negeri sipil, militer, wartawan, dokter, alim ulama, cendekiawan.
• Kemajemukan horisontal kultural dapat menimbulkan konflik karena masing-masing unsur kultural berupaya mempertahankan identitas dan karakteristik budayanya dari ancaman kultur lainnya
• Kemajemukan horisontal sosial dapat menimbulkan konflik sebab masing-masing kelompok berdasarkan pekerjaan dan profesi serta tempat tinggal tersebut memiliki kepentingan berbeda bahkan saling bertentangan
Keberagaman vertikal
• Kemajemukan/keberagaman vertikal adalah struktur masyarakat yang terpolarisasikan menurut pemilikan kekayaan, pengetahuan dan kekuasaan
• Kemajemukan vertikal dapat menimbulkan konflik sebab distribusi kekayaan, pengetahuan dan kekuasaan yang pincang.
Tipe Konflik• Konflik positif: konflik yang tidak
mengancameksistensi sistem politik, yang biasanya disalurkan lewat mekanisme penyelesaian konflik yang disepakati bersama dalam konstitusi
• Konflik negatif: konflik yang mengancam eksistensi sistem politik, yang biasanya disalurkan melalui cara-cara non konvensional, seperti kudeta, separatisme, terorisme dan revolusi
Pengelolaan Konflik• Penyelesaian konflik: lebih merujuk pada
sebab-sebab konflik• Pembasmian konflik: lebih merujuk pada
manifestasi konflik dari pada sebab-sebab konflik
• Pengaturan konflik: berupa bentuk-bentuk pengendalian lebih diarahkan pada manifestasi konflik dari pada sebab-sebab konflik.
Pengaturan Konflik• Efektifitas pengaturan konflik tergantung pada 3 (tiga)
faktor (Ralf Dahrendorf):1. Kedua pihak (yang berkonflik) harus mengakui
kenyataan dan situasi konflik yang terjadi diantara mereka
2. Kepentingan-kepentingan yang diperjuangkan harus terorganisasikan secara rapi, tidak cerai berai dan terkotak-kotak sehingga masing-masing pihak memahami dengan jelas lingkup tuntutan pihak lain;
3. Kedua pihak menyepakati aturan main yang menjadi landasan dan pegangan dalam hubungan dan interaksi di antara mereka.
Tiga Pengaturan Konflik (Ralf Dahrendorf)
1. Bentuk konsiliasi seperti parlemen atau kuasi parlemen dalam mana semua pihak berdiskuasi dan berdebat secara terbuka dan mendalam untuk mencapai kesepakatan tanpa ada pihak-pihak yang memonopoli pembicaraan atau memaksakan kehendak;
2. Bentuk mediasi dalam mana kedua pihak sepakat mencari nasihat dari pihak ketiga (seorang mediator berupa tokoh, ahli atau lembaga tertentu yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam mengenai hal yang dipertentangkan), tetapi nasihat yang diberikan tidak mengikat mereka;
3. Bentuk arbitrasi, kedua pihak sepakat untuk mendapatkan keputusan akhir (yang bersifat legal) sebagai jalan keluar konflik pada pihak ketiga sebagai arbitrator)