hakekat dan fungsi komunikasi politik

28
HAKEKAT DAN FUNGSI KOMUNIKASI POLITIK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Politik Yang Dibina Oeh Romula OLEH : Livia Armilliana (125030100111094) Kelas: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Upload: disckid

Post on 03-Dec-2015

81 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

hakekat dan fungsi komunikasi politik

TRANSCRIPT

Page 1: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

HAKEKAT DAN FUNGSI KOMUNIKASI POLITIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Politik Yang Dibina Oeh Romula

OLEH :

Livia Armilliana (125030100111094)

Kelas:

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Istilah

komunikasi memang sudah menjadi keseharian dalam kehidupan manusia. Inti komunikasi

adalah manusia. Ketika manuisa ada, semua lini kehidupan manusia tersebut adalah komunikasi.

Komunikasi yaitu dianggap sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada

orang lain untuk membertahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara

lisan maupun tidak langsung melalui media. Seiring berkembangnya waktu, komunikasi

dianggap sebagai disiplin ilmu yang dapat berkembang secara cepat mempengaruhi kajian ilmu

sosial lainnya seperti sosiologi, psikologi, antropologi, hukum dan ilmu politik. Salah satu kajian

yang menarik minat ilmuwan politik dan ilmuwan komunikasi saat ini adalah kajian terhadap

komunikasi politik. Komunikasi politik adalah merupakan proses penyampaian pesan dimana

informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik pada bagian lainnya, dan

diantara sistem-sistem politik. Proses ini berlangsung di semua tingkat masyarakat disetiap

tempat yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi diantara individu-individu dengan

berbagai kelompok. Selain itu komunikasi politik tidak berarti hanya soal proses penyampain

informasi politik tetapi juga bagaimana sistem yang berlangsung dapat dipertahankan dan

dialihgenerasikan. Selain itu juga bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk mempengaruhi

negara lain. Dalam menjelaskan ruang lingkup komunikasi politik terdapat beberapa unsure

didalamnya seperti siapa, berkata apa, kepada siapa, melalui saluran apa, dan bagaimana

efeknya. Seperti adanya hubungan antara pemerintah dan media massa saat ini untuk berbagai

pencitraan dan untuk kepentingan lain.

Komunikasi politik sangat erat kaitannya dengan sistem politik dan ideologi politik.

Menurut Almond dan Powell (1966), komunikasi politik sebagai salah satu fungsi politik dalam

sistem politik. Sama halnya dengan ideologi politik. Ideologi dan sistem politik berkaitan erat

dengan komunikasi politik karena ideologi sangat menentukan bentuk sistem politil misalnya

hubungan media massa dengan negara, hubungan media massa dengan partai politik, kebebasan

menyatakan pendapat, dan budaya komunikasi politik bangsa. Ideologi dianggap sebagai

Page 3: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

pandangan hidup, sikap dan nilai, orientasi berfikir. Dalam makalah ini, kelompok penyaji akan

menyajikan penjelasan bagaimana hakekat dan fungsi komunikasi politik itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja ruang lingkup Komunikasi Politik ?

2. Bagaimana hubungan antara komunikasi politik dengan sistem politik dan ideologi

politik ?

3. Apa saja fungsi dari Komunikasi Politik ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui ruang lingkup Komunikasi Politik

2. Untuk menjelaskan hubungan antara Komunikasi Politik dengan sistem politik dan

ideologi politik

3. Untuk mengetahui fungsi dari komunikasi politik

Page 4: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi dan Politik

KOMUNIKASI

Secara Etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin Communication

berarti proses penyampaian pernyataan suatu hal. Secara Terminologi komunikasi berarti

proses penyampaian pernyataan oleh seorang kepada orang lain. Secara Pragmatis

komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seorang kepada orang lain untuk

memberitahu atau mengubah sikap atau pendapat, atau perilaku, baik secara lisan

maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 1992:5). Definisi komunikasi menurut

para ahli :

1. Cangara (2004:18), komunikasi adalah transaksi, proses simbolik yang menghendaki

orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama

manusia, (2) melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku

orang lain, serta (4) berusaha mengubah sikap dan tigkah laku itu.

2. Carl I.Hovland (dalam Effendy, 1999:12), Ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis

untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan

pendapat dan sikap.

3. Edward Depari (dalam Widjaja,1986:1-2), komunikasi adalah proses penyampaian

gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mengandung

arti, dilakukan oleh penyampaian pesan (source, communicator, sender) ditujukan pada

penerima pesan (receiver, communican atau audience) dengan maksud mencapai

kebersamaan (commoness).

Bedasarkan beberapa definisi komunikasi yang telah dikemukakan oleh beberapa

ahli di atas, dapat disimpulakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku

orang lain, akan tetapi seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku

orang lain, apabila komunikasinya itu memang komunikatif. Maka jelas bahwa

komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang menyampaiakn

Page 5: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Artinya komunikasi hanya bisa terjadi

kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini

bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.

Unsur – unsur komunikasi :

1. Sumber adalah semua peristiwa komunikasi yang melibatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi

2. Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan

pengirim kepada penerima.

3. Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada

penerima.

4. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikrim oleh sumber.

5. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan

dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan

6. Tanggapan baik ialah salah satu bentuk pengaruh yang berasal dari penerima.

7. Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi

jalannya komunikasi.

Proses komunikasi :

PESAN MEDIA PENERIMA EFEKSUMBER

UMPAN BALIK

LINGKUNGAN

Page 6: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

Kekhasan komunikasi sama dengan politik, yaitu serbahadir dan multimakna. Semua definisi

komunikasi yang memberi perhatian utama kepada kontrol sosial atau upaya untuk

mempengaruhi, sesungguhnya telah mangandung makna politis karena aspek pengaruh

merupakan salah satu unsur utama politik. Pengertian yang memberi perhatian pada pengaruh itu

telah menempatkan komunikasi bukan saja sebagai kontrol sosial, tetapi juga menurut ilmua

politik David V.J Bell (1975:15,69), secara definisi telah mengandung noda politik. Artinya,

komunikasi telah melintasi bidang kajian politik karena politik juga meliputi pengaruh

disamping kekuasaan dan wewenang.

POLITIK

Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang

berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan

dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya

dalam negara. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu

antara lain:

1. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama

(teori klasik Aristoteles).

2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.

3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan di masyarakat.

4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan

publik.

Politik bersifat serbahadir dan multimakna. Pada umumnya politik dapat dikatakan bahwa

politik adalah bermacam kegiatan dalam suatu sistem politi atau negara yang menyangkut proses

menentukan tujuan tersebut. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang

menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan

penyusunan skala prioritas tujuan yang dipilih. Untuk melaksanakan kebijaksanaan itu, perlu

dimiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang akan dipakai baik untuk membina

Page 7: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik. Cara yang dipakai dapat bersifat persuasif

(menyakinkan) dan jika perlu bersifat paksaan (coercion). Politik selalu menyangkut tujuan

seluruh masyarakat (public goods), dan bukan tujuan perseoranagn (private goods). Berdasarkan

uraian diatas, konsep pokok politik adalah :

1. Negara (state)

2. Kekuasaan (power)

3. Pengambilan keputusan (decision making)

4. Kebijakan (policy)

5. Pembagian (distribution).

2.2 Komunikasi Politik

Di Indonesia terdapat dua istilah yang dalam penggunaannya mempunyai arti yang

sinonim, yaitu istilah “komunikasi” dan “publisistik”. Menurut Soesanto (1974:1-2) selalu

menghubungkan dengan kegiatan yang mempengaruhi penduduk suatu negara atau

masyarakat yang menduduki suatu wilayah negara. Istilah publisistik lebih menitikberatkan

pada segi efek politik disbanding dengan proses sosialnya.

Dengan demikian, pendekatan tentang “komunikasi mencakup politik” dan “politik

mencakup komunikasi”. Kedua bidang kajian itu kemudian menyatu dalam subdisiplin

Komunikasi Politik. Kajian ini baru berkembang dalam tahun 1970-an.

Pada mulanya studi yang dirangkum dalam komunikasi politik, baik di Amerika Serikat

maupun di Eropa berakar pada kajian mengeni pendapat umum, propaganda, persuasi serta

berkembangnya teori media media kritis. Sejalan dengan berkembangnya ilmu komunikasi

dan ilmu politik serta studi pembangunan sejak tahun 1950-1960, studi mengenai komunikasi

dan politik banyak dikaitkan dengan pembangunan.

Ilmuwan komunikasi Indonesia A. Muis (1990), menjelaskan bahwa istilah komunikasi

politik menunjukkan pada pesan sebagai objek formalnya sehingga titik berat konsepnya

terletak pada komunikasi dan bukan pada politik. Pada hakikatnya komunikasi politik

mengandung informasi atau pesan tentang politik.

Selain itu, Astrid S. SOesanto (1986) mengartikan komunikasi politik sebagai

komunikasi yang diarahkan pada pencapaian pengaruh sedemikian rupa sehingga masalah

yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat mengikat semua warganya melalui

Page 8: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik. Dengan demikian melalui

kegiatan komunikasi politik terjadi pengaitan masuarakat social dengan lingkup negara

sehingga komunikasi politik merupakan sarana untuk pendidikan politik/kesadaran warga

dalam hubungan kenegaraan.

Kemudian Muller merumuskan komunikasi politik sebagai hasil yang bersifat politik dari

kelas social, pola bahasa, dan pola sosialisasi. Sedangkan Galnoor (1980) menyebutkan

kombinasi dari berbagai interaksi social di mana informasi yang berkaitan dengan usaha

bersama dan hubungan masuk ke dalam peredaran.

Almond dan Powell (1966) justru menempatkan komunikasi politik sebagai fungsi politik

sebagai fungsi politik, bersama-sama dengan fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi, dan

rekruitmen yang terdapat dalam system politik tertentu. Menurut kedua pakar tersebut justru

komunikasi politik merupakan prasyarat yang diperlukan bagi berkelangsungnya fungsi-

fungsi yang lain.

Dari perpektif yang berbeda, Nimmo (1999) memandang inti komunikasi sebagai proses

interaksi social dan inti politik sebagai konflik sosial. Nimmo merumuskan komunikasi

politik sebagai kegiatan yang bersifat politis atas dasar konsekuensi aktual dan potensial yang

menata perilaku dalam konsisi konflik.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi politik mempunyai lingkup pembahasan

yang sangat luas, tidak hanya membahas bagaimana komunikasi dapat dipergunakan dalam

mencapai kekuasaan dan tujuan politik secara internal tapi juga bagaimana sistem yang

berlangsung dapat dipertahankan dan dialihgenerasikan. Secara eksternal, bagaimana

komunikasi dapat digunakan dalam upaya mempengaruhi negara lain dalam mencapai tujuan

politik negaranya atau ecara minimal dapat terwujudnya hubungan yang saling

menguntungkan diantara dua atau lebih negara yang mengadakan komunikasi.

2.3 Lingkup Komunikasi Politik

Model asswell: “ Siapa, berkata apa, kepada siapa, melalui saluran apa, dan bagaimana

efekn ya,” digunakan Nimmo (1999:13-20) dalam menjelaskan ruang lingkup komunikasi

politik. Dengan rumusan itu, Nimmo melakukan analisis tentang partai politik, yaitu

komunikator politik (siapa), analisis isi (berkata apa), khalayak politik (kepada siapa),

Page 9: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

analisis media (melalui saluran apa), khalayak politik (kepada siapa), dan efek politik

(bagaimana efeknya).

Dalam penelitian komunikasi, model lasswell itu telah melahirkan model penelitian yang

dikenal dengan model lasswell. Model Lasswell menunjukkan pada model analisis, yaitu

analisis sunber (siapa), analisis isi (berkata apa), analisis khalayak (kepada siapa), analisis

media (melalui saluran apa), khalayak politik (kepada siapa), dan efek politik (bagaimana

efeknya). Dalam kaitan dengan kajian dan penelitian komunikasi politik, model Lasswell

tersebut banyak diapakai dalam rangka paradigma atau persfektif mekanisme, sebagaimana

dilakukan oleh Nimmo diatas.

Berdasarkan ruang lingkup itu, terliohat bahwa, terlihat bahwa Nimmo memasukkan

hubungan pers dengan pemerintah sebagai hubungan antara wartawan dengan pejabat

pemerintah, keduanya digolongkan sebagai komunikator politik (Arifin, 2003:10). Studi

tentang media massa dan media lainnya juga tercakup di dalamnya. Demikian juga tentang

pernyataan politik, prototipe kelompok-kelompok kepentingan, dan pendapat umum, dapat

dimasukkan ke dalam lignkup komunikasi politik.

Krans dan Davis (1987) melukiskan komunikasi politik sebagai proses komunikasi

massa dan elemen di dalamnya yang mungkin mempunyai dampak terhadap perilaku politik.

Dalam hal ini Davis membagi komunikasi politik menjadi komunikasi massa dan sosialisasi

politik, komunikasi dan informasi politik, penggunaan media dan proses politik, dan

konstruksi realitas politik, dalam masyarakat. Dalam semua segi itu tercakup di dalamnya

masalah hubungan media massa dengan pemerintahan.

Rivers et.c al (1980), dengan tegas menunjukkan hubungan media massa dengan

pemerintah sebagai bagian penting dari studi komunikasi politik. Mereka menyebutkan

empat bidang penelitian komunikasi politik yang penting. Pertama, pengaruh pemerintah

terhadap media. Yakni studi tentang peraturan, hukum, pengendalian ekonomi, aturan-aturan

pengumpulan berita, dan penyensoran. Kedua, sistem informasi pemerintahan yang meliputi

saluran informasi formal maupun informal mengenai personel pemerintahan. Ketiga,dampak

media terhadap pemerintah seperti penggunaan media oleh para pejabat, dan dampak

pemberitaan terhadap perilaku pejabat. Keempat,terpusat pada media, kelembagaan, isi berita

dan aspek-aspek lain yang dipelajari melalui analisis isi.

Page 10: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

Berdasarkan paparan diatas, perlu diingat bahwa komunikasi politik, dapat disebut

sebagai himpunan berbagai kajian yang sudah lama ada, yaitu retorika politik, agitasi politik,

propaganda politik, dan pendapat umum (Arifin, 2003:11). Semuanya itu saat ini menjadi

cakupan komunikasi politik public relation politik.

2.4 Komunikasi Politik dan Sistem Politik

Almond dan Powell (1966) menempatkan komunikasi politik sebagai salah satu fungsi

politik dalam sistem politik. Bahkan komunikasi politik merupakan prasyarat yang

diperlukan bagi berlangsungnya fungsi-fungsi lainnya seperti fungsi artikulasi, agregasi,

sosialisasi dan rekruitmen. Berarti, komunikasi politik berkaitan erat dengan sistem politik

Sedangkan sistem politik dirumuskan oleh Robert Dahl (1977:12) sebagai tiap pola

tentang hubungan manusia yang mencakup secara luas kontrol, pengaruh, dan kekuasaan

atau wewenang, demokrasi, dan kediktatoran. Politik meliputi bermacam-macam kegiatan

dalam suatu negara, menyangkut proses penentuan tujuan dan pelaksanan tujuan itu sehingga

politik meliputi negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan pembagian atau

alokasi.

Rush dan Althof (1986:3) mengakui bahwa kekuasaan dapat dipandang sebagai titik

sentral studi politik sehingga proses politik adalah serentetan peristiwa yang hubungannya

satu sama lain didasarkan atas kekuasaan. Dengan adanya proses politik maka akan timbul

dinamika politik yang mencakup semua gerak dan perubahan yang menyangkut kekuasaan.

Perjuangan memperoleh kekuasaan akan menimbulkan konflik yang harus diselesaikan

dengan kompromi dan konsensus oleh para pihak yang saling berkepentingan.

2.5 Komunikasi Politik dan Ideologi Politik

Ideologi politik suatu bangsa selain sebagai sumber dinamika politik, juga sangat

menentukan bentuk sistem politik negara. Ideologi dan sistem politik berkaitan erat dengan

komunikasi politik. Misalnya hubungan media massa dengan negara, hubungan media massa

dengan partai politik, kebebasan masyarakat menyatakan pendapat, dan budaya komunikasi

politik bangsa.

Seperti dipaparkan Arifin (2003;14-23), ideologi digunakan untuk mencerminkan

pandangan hidup atau sikap mental tertentu. Secara khusus ideologi diartikan sebagai nilai

Page 11: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

perangkat pandangan, serta sikap dan nilai, atau orientasi berfikir tentang manusia dan

masyarakat. Ideologi dapat dimiliki oleh seseorang, juga dapat dimiliki bersama anggota

masyarakat.

Alfian (1980;109) merumuskan ideologi secara umum sebagai pandangan hidup atau

sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam yang dipunyai dan dipegang masyarakat

tentang bagaimana cara yang baik mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi

kehidupan duniawi. Dalam hal ini Wijaya (1986;3) mengartikan ideologi itu lebih kurang

sama dengan budaya politik. Itulah sebabnya ideologi politik seringkali disamakan dengan

filsafat politik.

Istilah ideologi pancasila, filsafat politik pancasila, atau budaya politik pancasila banyak

dipakai untuk maksud yang sama, yaitu pandangan hidup atau sistem nilai secara

menyeluruh dan mendalam, yang dipunyai atau dipegang oleh masyarakat, dalam kehidupan

berpolitik atau berkenegaraan.

Dalam ideologi tertentu, menurut Alfian (1980;109) tercermin kilasan subideologi yang

bersumber dari kelompok-kelompok kepentingan yang dilahirkan oleh adanya perbedaan

sosial, ekonomi, agama, etnis dan ras. Ideologi politik suatu bangsa tampak sebagai hasil

penjelmaan konsensus bersama dari berbagai kelompok atau golongan kepentingan. Dalam

proses mencapai konsensus terjadi pertarungan subideologi atau dikenal juga dengan aliran

politik.

Berarti ideologi menyangkut masalah nilai atau pandangan dalam bidang-bidang tertentu,

seperti politik, ekonomi, agama, dan pendidikan. Tetapi Istilah ideologi lebih banyak

dikaitkan dengan bidang politik sehingga lebih berarti sebagai filsafat politik, budaya politik,

pandangan politik, pemikiran politik, dan aliran politik atau paham (isme) politik. Ideologi

selalu menjadi dasar pokok dalam komunikasi politik, baik sebagai sistem maupun sebagai

konteks budaya

Ideologi atau filsafat politik suatu negara-bangsa tidak sama antara negara satu dengan

negara yang lainnya. Demikian juga dengan sistem politik dan sistem komunikasi politik

suatu negara, juga berbeda, antar satu negara dengan negara lain.

Filsafat politik atau ideologi politik otoritarian misalnya, melahirkan sistem otoriter, yang

mempengaruhi sistem komunikasi poltik, dimana tidak adanya kebebasan dalam menyatakan

pendapat dalam negara, terutama yang berkaitan dengan politik. Ideologi politik yang

Page 12: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

berkaitan dengan demokrasi, telah melahirkan sistem politik yang demokratis, dimana

terjamin adanya kebebasan dalam menyatakan pendapat, terutama dalam menyatakan

pendapat dalam bidang politik.

Filsafat politik pancasila telah melahirkan sistem politik pancasila dan sistem komunikasi

politik pancasila. Di dalamnya terdapat kebebasan dan tanggung jawab dalam mengeluarkan

pendapat yang berkaitan dengan politik. Pancasila menurut Bung Karno adlah sublimasi dari

filsafat otoritas dan filsafat demokrasi.

Perbedaan tersebut dilatarbelakangi perbedaan sejarah dan budaya yang melahirkan

budaya filsafat sosial. Misalnya masyarakat Barat pada umunya memiliki filsafat sosial atau

paham yang biasa disebut sebagai idividualisme, yang sangat mengutamakan kepentingan

individu (perseorangan) ketimbang kepentingan sosial (masyarakat). Itulah sebabnya sistem

ekonomi negara-bangsa yang menganut individualisme dan liberalisme lebih

mengembangkan sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi ini (kapitalis) menghargai

persaingan bebas dalam ekonomi dan menghargai pentingnya modal (kapital) dalam

persaingan itu.

Di negara demokrasi liberal, komunikasi politik tumbuh secara demokrasi, dari bawah

(rakyat) ke atas (penguasa). Media massa diletakkan jauh dari kekuasaan dan dekat dengan

rakyat. Kebebasan media massa dan individu dijamin oleh negara untuk melakukan kontrol

dan koreksi terhadap jalannya pemrintahan. Media massa tidak perlu memiliki izin terbit, dan

tidak ada sensor dan pembredelan. Selain itu, kegiatan propaganda dan agitasi sangat dibenci

dan tidak boleh dipakai. Sebaliknya, yang lebih disukai ialah kegiatan public relations

politik, mengandakan kekuatan persuasif (positif). Iitulah sebabnya pendapat umum dapat

tumbuh sebagai kekuasaan keempat , selain kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Komunikasi ototarian, maupun sistem komunikasi libertarian, berkembang masing-

masing dua variasi. Dalam libertarian muncul koreksi terhadapnya, yakni sistem pertanggung

jawaban sosial (social responsibility) dari media. Sistem inipun kemudian dikoreksi lagi,

dengan munculnya gagasan tentang sistem media demokratik partisipan. Dalam sistem

ototarian muncul dua varian versi, yaitu sistem media Soviet-Komunis di Uni Soviet dahulu,

dan sitem media pembangunan di negara yang baru berkembang (sedang membangun)

Di negara pancasila komunikasi politik sangat lentur (flexible) dan berkembang sesuai

keadaanya. Komunikasi politik berlangsung dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas

Page 13: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

dengan konsep kebebasan yang bertanggung jawab. Media massa dan individu dijamin

kebebasannya oleh negara, namun harus memiliki tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha

Esa, keselamatan negara, tata-susila bangsa, itulah sebabnya media massa diletakkan antara

rakyat dan penguasa. Pers harus memiliki surat terbit (SIT) atau surat izin usaha penerbitan

pers (SIUPP), sering disensor, dan dikenakan pembredelan.

Sejak 1999 (era reformasi) media massa memiliki kebebasan yang luas dalam melakukan

kotrol dan koreksi terhadap jalannya pemerintahan. Penerbitan pers di Indonesia tidak perlu

lagi memiliki izin (SIUPP) dan tidak lagi dikenalkan adanya sensor dan pembredelan. Pers

sangat memiliki kebebasan , saking bebasnya seringkali teras banyak surat kabar dan majalah

yang meyalahgunakan kebebasan itu.

Kini telah dikembangkan konsep Pers Pancasila, yaitu pers yang berasal dari ideologi

Pancasila. Salah satu esensi dari konsep Pers Pancasila ialah diperkenankannya dosa dalam

jurnalistik. Hal ini berarti bahwa redaktur dan wartawan akan merasa berdosa kepada Tuhan,

jika ia menyiarkan berita bohong, sensasi, kekerasan, dan/atau gambar cabul (pornografi)

kepada khalayak. Konsep dosa ini merupakan implementasi dari sila Ketuhanan Yang Maha

Esa dalam Pancasila.

Pers pancasila merupakan salah satu ciri khas dari negara-negara yang memiliki ideologi

pancasila, dimana komunikasi politik dikembangkan berdasarkan paradigma kebebasan

positif, yaitu kebebasan untuk kepentingan dan kemaslahatan rakyat dengan landasan

moralitas dan nilai-nilai agama yang kuat. Selain itu, kegiatan komunikasi politik seperti

agitasi, propaganda, dan public relations di negara Pancasila, berjalan bersama-sama.

Demikian pula pendapat umum, kadang-kadang semu dan kadang-kadang menjadi kekuatan

yang prima dalam kehidupan politik.

2.6 Fungsi Komunikasi Politik

Michael J Jucius (dalam soesanto 1974:57) fungsi sebagai aktifitas yang dilakukan oleh

manusia dengan harapan dapat tercapai apa yangdiinginkan. (function are the activities by

the performence of which it is hopedto attain desired goals). Michael J Jucius lebih menitik

beratkan pada aktivitas manusia dalam pencapaian tujuan. Berbeda dengan Victor A

Thomson dalam batasn yang lebih lengkap tidak hanya memperhatikan pada kegiatannya

saja tapi juga memperhatikan terhadap nilai dan menghargai nilai serta memeliharanya dan

meningkatkan nilai tersebut.

Page 14: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

Fungsi komunikasi Sean Mac Bride (1980:14)

a. fungsi informasi

pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,data gambar,fakta dan

pesan, opinidan komentar dibutuhkan agar dapat dipahami dan bereaksi secra jalas

terhadap kondisi internasional,nasional, lingkungan dan orang lain agar dapat

menggambil keputusan yang tepat

b. fungsi sosialisasi

peneyedia sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak

sebagai anggota masyarakat yangefektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan

dapat aktif dalam masyarakat.

c. fungsi motivasi

menjelaskan tujuan tiap masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Mendorong individu menentuka pilihan dan keinginannya.

d. fungsi debat dan diskusi

menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.

e. fungsi pedidikan

pengalihan ilmu pengetahuan yang dapat mendorong perkembangan intelektual ,

pembentukan watak dan pendidikan ketrampilan dan kemahiran yang diperlukan dalm

seluruh bidang kehidupan.

f. Memajukan kebudayaan

Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksudmelestarikan warisan masa

lampau.

g. Hiburan

Penyebarar luasan lambang, tari, kesenian musik, komedi, imej drama olehraga

pemainan dan sebagainya.

h. Integrasi

Menyediakan bangsa , kelompok dan individu, kesempatan memperoleh berbagai pesam

yang meraka perlukan agar terwududnya saling pengertian dan saling menghargai

kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.

Page 15: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

fungsi politik

Pengertian fungsi poltik adalah pemenuhan tugas dan tujuan struktur politik,

yaitustruktur yang ada pada masyarakat dan struktur yang ada pada sektor

pemerintah(budiarjo, 1997:163-164). Fungsi poltik lebih cenderung fungsi politik yang

ada pada suprastruktur yang telah digariskan berdasarkan konstitusi yang berlaku dan

sesuai dengan garis strategi pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya.

Fungsi politik ada dua fungsi utama dilihat dari proses dan sifatmya yaitu:

a. Agregasi kepentingan (interest aggregation function)

Pada fungsi ini terdapat proses penggabungan kepentingan, untuk kemudian

dirumuskan dan disalurkan kepemegang kekuasaan atau pemerintah yang memegang

kekuasaan atau yang berwenang untuk dijadikan kebijaksanaan umum.

b. Fungsi artikulasi kepentingan (interest articulation function)

Pada fungsi ini terjadi proses sintesis aspirasi individu-individu manusia sebagai

anggota kelompok berupa ide,pendapat yang kemudian dijadika pola dan program

politik.

Fungsi yang ada pada pemrintah, komunikasi politik berisikan informasi yang

menyangkut seluluh kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Isi komunikasi ditujukan

keupaya mewujudkan loyalitas dan integritas nasional untuk mencapai tujuan negara yang lebih

luas. Hal inin dapat dilihat dari fungsi komunikasi yang dikemukakan Mac Bride. Orientasi

politik pemerintah tidak memtingkan salah satu kelompok atau golongan atau asosiasi tertentu,

tetapi pemerintah selalu berorientasi pada kepentingan umum yang disesuaikan dengan

aspirasi,cita-cita, dan harapan masyarakatnya atau warga negaranya.

Fungsi komunikasi politik

Komunikasi politik merupakan jalan mengalirnya informasi melalui masyarakat

dan melalui berbagai struktur yang ada sistempolitik Mas’oed dan Andrew, (1990:130).

Fungsi komunikasi politik adalah struktur politik yang menyerap berbagai aspirasi,

pandangan, dan gagasan yang berkembang dalam masyarakat dan menyalurkannya

sebagai bahan dalam penentuan kebijakan. Dengan demikian fungsi membawakan arus

informasi balik dari masyarakat ke pemerintah dan dari pemerintah ke masyarakat

Page 16: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

Fungsi yang secara langsung terkait dengan pembuatan dan pelaksanaan

kebijakan (Mas’oed dan Andrew, 1990:31) yaitu:

a. Fungsi artikulasi kepentingan

Upaya mewujudkan pola hubungan baru yang menampung seluruh kepentingan melalui

proses sintesis aspirasi banyak orang itulah yang dinamakan artikulasi kepentingan.

Artikulasi juga dikatakan sebagai proses yang mengolah aspirasi masyarakat yang

bercorak ragam yang disaring dan dirumuskan dalam bentuk rumusan yang teratur.

Berartiaspirasi yang beraneka ragam itu dapat dipahami lalu di cerminkan dalam

kebijakan.

b. Fungsi agregasi kepentingan

Pendapat atau aspirasi seseorang atau kelompok dapat hilang ditelan oleh hiruk pikuk

kehidupan modern apabila tidak dilakukan pengabungan antara beberapa pendapat dan

aspirasi yang sama atau hampir sama. Fungsi menggabungkan berbagai kepentingan

sama atau hampir sama untuk disatukan dalam rumusan kebijaksanaan lebih lanjut inilah

yang dinamakan agregasi kepentingan ini, yang muncul bukan lagi kepentingankelompok

orang saja tapi juga masyarakat.

c. Fungsi pembuatan kebijakan

Fungsi pembuatan kebiajakn merupakan fungsi yang dijalankan oleh legislatif. Untuk

menjalankan fungsi itu legislatif bisa bekerja sama dengan lembaga eksekutif. Untuk

melaksanakan fungsi tersebut badan perwakilan rakyat yang memiliki sejumlah hak,

seperti hak prakarsa, hak amandemen, hak budget, hak interplasi, dan hak angket.

d. Fungsi penerapan kebijakan

Fungsi penerapan kebijakan atau peraturan dijalankan oleh lembaga eksekutif beserta

jajran birokrasinya. Fungsi penerapan tidak hanya berartipembuatan rincian dan pedoman

pelaksanaan peraturan. Malah dalam banyak hal harus membeebrkan penafsiran atas

peraturan tersebut sehingga mudah dipahami dan ditaati oleh warga negara. Dengan

demikian kembag eksekutif dapat membuat berbagai keputusan yang sifatnya merupakan

penyebaran aturan-aturan pokok yang telah digariskan lembaga legislatif.

e. Fungsi penghakiman kebijakan

Merupakan fungsi untuk menyelesaikan pertikaian atau persengketaan yang menyangkut

persoalan peraturan, pelanggaran peraturan, dan penegasan fakta-fakta yang perlu

Page 17: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

mendapatkan keadilan. Fungsi penghakiman ini merupakan fungsi untuk membuat

keputusan yang mencerminkan rasa keadilan apabila terjadi penyelenggaraan atau

penentangan terhadap peraturan perundangan. Penghakiman peraturan pada dasarnya

bertujuan menjamin kepastian hukum tercapinya suasana tertib dalam masyarakat

Fungsi komunikasi secar totalitas yaitu mewujudkan kondisi negara yang stabil terhindar

dari faktor-faktor negatif yang mengganggu keutuhan nasional. Fungsi komunikasi politik dalam

hubungan supra dengan infrastruktur politik berfungsi sebagai jembatan penghubung antara

kedua suasana tersebut dalam totalitas nasional yang bersifat interdependensi dalam

berlangsungnya suatu sistem ruang lingkup negara

Page 18: Hakekat Dan Fungsi Komunikasi Politik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi politik (political communication) adalah suatu proses dan kegiatan-

kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegrasi ke dalam suatu sistem

politik dengan menggunakan seperangkat simbol-simbol yang berarti yang melibatkan

pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan,

pemerintahan, dan kebijakan pemerintah."

Fungsi dari komunikasi politik sendiri adalah Fungsi artikulasi kepentingan,

Fungsi agregasi kepentingan,Fungsi pembuatan kebijakan,Fungsi penerapan

kebijakan,Fungsi penghakiman kebijakan.

Jadi Hakekat komunikasi politik sendiri adalah tentang komunikator politik

(siapa),Analisis isi (berkata apa),Analisis Khalayak(kepada siapa), Analisis Media

(melalui saluran apa), dan Efek politik( bagaimana efeknya.)

3.2 Saran

Kebesaran suatu bangsa bergantung pada kemampuan rakyat, masyarakat umum,

dan massa untuk menemukan simbol dalam orang pilihan, karena orang pilihanlah yang

mampu membimbing massa. Kita sebagai mahasiswa sekaligus masyarakat umum harus

jeli dalam memilih calon pemimpin bangsa. Ajang pemilihan umum merupakan pesta

demokrasi bagi rakyat, adalah salah satu jalan untuk menentukan orang pilihan yang

mampu memimpin bangsa dan membimbing rakyat. Untuk itu, gunakan hak pilih kita

dengan sebaik-baiknya. Karena satu suara sangat menentukan nasib bangsa kita ke

depannya. Sehingga kita dapat menggunakan fungsi komunikasi politik secara tepat dan

cermat.