fungsi menulis

Upload: priyono-haryono

Post on 18-Jul-2015

1.134 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAHFUNGSI DAN PERANAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASADitulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menulis 1

Disusun Oleh : NAMA NIM KELAS :Eni : D.08100014 : 2-C

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATHLAUL ANWARBANTEN 2010/2011 PENDAHULUAN1

A. Latar Belakang Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus berpikir, menghubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya. Kegiatan berpikir yang lebih tinggi dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, dan tujuan untuk sampai kepada suatu simpulan. Jenis kegiatan berfikir yang terakhir inilah yang disebut kegiatan bernalar. Proses bernalar atau penalaran merupakan proses berpikir sistematik untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Menulis seperti halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menurut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Menurut gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan secara jelas, dan didata secara menarik.

B.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimanakah Fungsi dan Peranan Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa ?

C.Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui Fungsi dan Peranan Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa.

2

FUNGSI DAN PERANAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

A. Pengertian Menulis Secara sederhana menulis dapat diartikan sebagai penggoresan huruf dengan alat tulis di atas kertas. Arti lainnya, membuat suatu catatan untuk merekam hal-hal yang dianggap penting (Naning P., 2006: 9). Menurut Tarigan (1994: 22) menulis ialah menurunkan atau menukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut kalau mereka memahami gambaran grafik tersebut. Pengertian yang lebih dalam lagi, menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga bisa diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, seperti yang ditegaskan Roland Barthes (1915-1980) dalam buku Creative Writing yaitu untuk mengekspresikan yang tidak terekspresikan.

B. Fungsi dan Peranan Menulis Sebagai sebuah kegiatan yang ekspresif, kreatif, dan produktif, menulis selalu menghasilkan sesuatu yang konkret, ada wujudnya yang secara visual dapat dibaca (Kartimi, 2006: 2). Dalam bentuknya yang lebih berkembang menulis merupakan pernyataan pikiran seseorang secara berurutan sesuai dengan konvensi tanda-tanda tulis yang lebih berlaku dalam satu bahasa (Depdikbud dalam Kartimi, 2006: 2). Kegiatan menulis merupakan sarana komunikasi secara tidak langsung kepada orang lain. Pesan komunikasi yang disampaikan dapat berupa informasi, gagasan, pemikiran, ajakan, dan sebagainya. Dengan demikian, menulis dapat diartikan sebagai3

proses pemindahan pesan. Seperti yang dinyatakan oleh Tarigan (1982: 3) bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk bekomunikasi secara tidak langsung artinya tidak secara tatap muka. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Kemampuan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik secara teratur. Pada prinsipnya fungsi dan peranan utama dalam tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting karena memudahkan pelajar dalam berpikir. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubunganhubungan, memperdalam daya tangkap atau persepsi kita, memecahkan masalahmasalah yang kita hadapi, dan menyusun urutan bagi pengalaman.

C.Fungsi dan Peranan Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang diketahui secara umum. Pengajaran menulis sebagai dasar keterampilan menulis (Semi dalam Wahya, 2007:2). Pembelajaran menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang tidak bisa dipisahkan dengan kemampuan membaca, berbicara, dan menyimak. Dalam pelaksanaan pebelajaran, keempat keterampilan berbahasa itu harus diberikan secara seimbang dan terpadu. Oleh karena itu, pembelajaran menulis perlu diintegrasikan dengan pembelajaran membaca, menyimak dan berbicara. Bahkan dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca, menyimak dan berbicara kemampuan menulis (Sufanti, 2006: 25). Kegiatan menulis sendiri merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan kasus ini, maka penulis haruslah memanfaatkan grafologi,4

itu merupakan modal

struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

PENUTUP5

A.Simpulan a) Menurut Tarigan (1994: 22) menulis ialah menurunkan atau menukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami gambaran grafik tersebutb) Pada prinsipnya fungsi dan peranan utama dalam tulisan adalah sebagai alat

komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting karena memudahkan pelajar dalam berpikir. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau persepsi kita,

memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, dan menyusun urutan bagi pengalaman. c) Pembelajaran menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang tidak bisa dipisahkan dengan kemampuan membaca, berbicara, dan menyimak. Dalam pelaksanaan pebelajaran, keempat keterampilan berbahasa itu harus diberikan secara seimbang dan terpadu. Oleh karena itu, pembelajaran menulis perlu diintegrasikan dengan pembelajaran membaca, menyimak dan berbicara

DAFTAR PUSTAKA

6

Akhadiah M.K., Sabarti dkk. 1991/1992. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud. Brown, G. dan Yule, G. 1996. Discourse Analysis.Cambridge: Cambridge University Press. Hallyday, M.A.K dan Hasan, R. 1980. Cohenssion in English. London: Longman Hastuti PH, Sri dkk. 1991. Buku Pegangan Kuliah Bahasa Indonesia. Yogyakarta: UPP IKIP Yogyakarta. Keraf, Gorys. 1982. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. Sarwadi dkk. 1992. Langkah Maju Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Lukman. Soeparno, Haryadi, dan Suhardi. 2001. Bahasa Indonesia untuk Ekonomi. Yogyakarta: Ekonesia.

7