fundamental analysis

18

Click here to load reader

Upload: stiebankbpdjateng

Post on 12-Jul-2015

72 views

Category:

Economy & Finance


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fundamental analysis

ANALISIS FUNDAMENTALANALISIS FUNDAMENTAL

OlehOleh

Yanuar Rachmansyah,SE,M.SiYanuar Rachmansyah,SE,M.Si

Page 2: Fundamental analysis

Analisis SahamAnalisis Saham

**Francis (1988) mengemukakan dua pendekatan Francis (1988) mengemukakan dua pendekatan dalam penilaian sekuritas, yaitu dalam penilaian sekuritas, yaitu fundamental fundamental approachapproach dan dan technical approachtechnical approach. .

Pendekatan fundamental merupakan analisis Pendekatan fundamental merupakan analisis saham yang mempelajari tentang keuangan saham yang mempelajari tentang keuangan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah penilaian nilai saham suatu sebagai langkah penilaian nilai saham suatu perusahaan.perusahaan.

Pendekatan teknikal merupakan suatu studi yang Pendekatan teknikal merupakan suatu studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh di pasar saham dan implikasi yang berpengaruh di pasar saham dan implikasi yang ditimbulkannya pada harga saham. yang ditimbulkannya pada harga saham.

Page 3: Fundamental analysis

Hubungan Analisis Industri Hubungan Analisis Industri dan Analisis Perusahaandan Analisis Perusahaan

**Analisis fundamental merupakan analisis Analisis fundamental merupakan analisis berjenjang yang dimulai dari: (1) analisis ekonomi, berjenjang yang dimulai dari: (1) analisis ekonomi, (2) analisis industri dan kemudian (3) analisis (2) analisis industri dan kemudian (3) analisis pada perusahaan. Perkembangan dari faktor pada perusahaan. Perkembangan dari faktor ekonomi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi akan mempengaruhi pertumbuhan industri. Sedangkan pertumbuhan industri lebih industri. Sedangkan pertumbuhan industri lebih lanjut akan mempengaruhi perkembangan lanjut akan mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam kelompok industri tersebutperusahaan dalam kelompok industri tersebut

Page 4: Fundamental analysis

Kewajaran Harga SahamKewajaran Harga Saham

Penilaian tentangPenilaian tentang kewajaran harga suatu kewajaran harga suatu saham dapat menggunakan 6 model yaitu saham dapat menggunakan 6 model yaitu (1) model arus kas, (1) model arus kas, (2) model diskonto dividen, (2) model diskonto dividen, (3) model Multi Faktor, (3) model Multi Faktor, (4) model PER, (4) model PER, (5) model nilai buku dan (5) model nilai buku dan (6) model Historis. (6) model Historis.

Page 5: Fundamental analysis

KegunaanKegunaan

Dengan analisis fundamental yang Dengan analisis fundamental yang mendalam dan menyeluruh atas kondisi mendalam dan menyeluruh atas kondisi suatu perusahaan (emiten), maka investor suatu perusahaan (emiten), maka investor akan dapat memilih mana saham yang akan dapat memilih mana saham yang dinilai terlalu rendah dan mana saham yang dinilai terlalu rendah dan mana saham yang dinilai terlalu tinggi. dinilai terlalu tinggi.

Page 6: Fundamental analysis

PendekatanPendekatan

Analisis fundamental umumnya Analisis fundamental umumnya menggunakan tiga tahapan yaitu :menggunakan tiga tahapan yaitu :1.analisis kondisi perekonomian, 1.analisis kondisi perekonomian, 2.analisis industri, dan 2.analisis industri, dan 3.analisis kondisi perusahaan 3.analisis kondisi perusahaan faktor-faktor makro umumnya faktor-faktor makro umumnya dipertimbangkan : tingkat inflasi, tingkat suku dipertimbangkan : tingkat inflasi, tingkat suku bunga, kurs rupiah dan pertumbuhan bunga, kurs rupiah dan pertumbuhan ekonomi.ekonomi.

Page 7: Fundamental analysis

Kondisi PerekonomianKondisi Perekonomian

Pada Tahun 2004 faktor fundamental Pada Tahun 2004 faktor fundamental seperti menguatnya kurs rupiah terhadap seperti menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS , posisi tingkat suku bunga SBI dolar AS , posisi tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan inflasi yang (Sertifikat Bank Indonesia) dan inflasi yang kondusif merupakan faktor penopang yang kondusif merupakan faktor penopang yang berperan terhadap kinerja bursa ( IHSG). berperan terhadap kinerja bursa ( IHSG). Demikian pula adanya publikasi laporan Demikian pula adanya publikasi laporan keuangan yang membaik dari para emitenkeuangan yang membaik dari para emiten

Page 8: Fundamental analysis

ASPEK FUNDAMENTAL MAKRO

Tabel 1Tabel 1 3/1/01 2/1/02 2/8/02 3/3/03 23/12/0

4

BUNGA 14,5 % 17,5 % 15,5 13,5 %

7%

KURS $

9.500,- 10.400,-

8.700 8.900,-

9.300,-

IHSG 405 395 492,3 407 986

Page 9: Fundamental analysis

Kegunaan Analisis IndustriKegunaan Analisis Industri

Analisis industri terhadap sembilan sektor Analisis industri terhadap sembilan sektor tersebut akan menghasilkan tersebut akan menghasilkan short listshort list pilihan pada kelompok saham tertentu. pilihan pada kelompok saham tertentu. Pengaruh dari faktor fundamental ekonomi Pengaruh dari faktor fundamental ekonomi terhadap terhadap short listshort list pilihan pada kelompok pilihan pada kelompok saham tertentu tersebut mempunyai derajad saham tertentu tersebut mempunyai derajad sensitivitas yang berbeda-beda.sensitivitas yang berbeda-beda.

Page 10: Fundamental analysis

Sektor industri saham di BEJSektor industri saham di BEJ

Sembilan sektor yaitu Sembilan sektor yaitu (1)(1) pertanian, pertanian, (2)(2) pertambangan, pertambangan, (3)(3) industri dasar dan kimia, industri dasar dan kimia, (4)(4) aneka industri, aneka industri, (5)(5) industri barang konsumsi, industri barang konsumsi, (6)(6) properti dan real estat, properti dan real estat, (7)(7) infra struktur, infra struktur, (8)(8) keuangan serta keuangan serta (9)(9) perdagangan, jasa dan investasiperdagangan, jasa dan investasi

Page 11: Fundamental analysis

Analisis Perusahaan

Fokus analisis Perusahaan terkonsentrasi pada Fokus analisis Perusahaan terkonsentrasi pada analisis manajemen dan analisis keuangan analisis manajemen dan analisis keuangan perusahaan. Analisis neraca dan rugi laba perusahaan. Analisis neraca dan rugi laba perusahaan menghasilkan rasio-rasio keuangan perusahaan menghasilkan rasio-rasio keuangan standar misalnya rasio likwiditas, rasio standar misalnya rasio likwiditas, rasio solvabilitas , rasio aktivitas maupun rasio solvabilitas , rasio aktivitas maupun rasio keuntungan . Namun demikian rasio-rasio standar keuntungan . Namun demikian rasio-rasio standar tersebut tidak bisa secara langsung memberikan tersebut tidak bisa secara langsung memberikan informasi yang aplikabel bagi para investorinformasi yang aplikabel bagi para investor

Page 12: Fundamental analysis

Fundamental Perusahaan

Pengaruh lain dari membaiknya Fundamental Pengaruh lain dari membaiknya Fundamental makro dapat menyebabkan membaiknya kondisi makro dapat menyebabkan membaiknya kondisi aspek finansial dari masing-masing emiten aspek finansial dari masing-masing emiten misalnya berupamisalnya berupa

1.earnings per share 1.earnings per share (EPS), (EPS),

2.2.return on asset return on asset (ROA), (ROA), return on equityreturn on equity (ROE) (ROE)

3.price earning ratio3.price earning ratio (PER). Semakin tinggi angka (PER). Semakin tinggi angka EPS, ROA, ROE berarti menunjukkan semakin EPS, ROA, ROE berarti menunjukkan semakin baik fundamental perusahaan dan dapat baik fundamental perusahaan dan dapat meningkatkan harga saham. meningkatkan harga saham.

Page 13: Fundamental analysis

Rasio Khusus

Analisis pada pasar modal lebih Analisis pada pasar modal lebih menggunakan rasio-rasio khusus yang lebih menggunakan rasio-rasio khusus yang lebih aplikabel bagi investor. Rasio khusus aplikabel bagi investor. Rasio khusus tersebut dengan cara membandingkan tersebut dengan cara membandingkan harga suatu saham dengan berbagai harga suatu saham dengan berbagai macam basis perhitunganmacam basis perhitungan

Page 14: Fundamental analysis

Rasio Basis Keuntungan

Semakin tinggi keuntungan perusahaan seharus-Semakin tinggi keuntungan perusahaan seharus-nya harga sahamnya juga semakin tinggi. Basis ini nya harga sahamnya juga semakin tinggi. Basis ini dirumuskan dengan cara membandingkan harga dirumuskan dengan cara membandingkan harga saham dengan keuntungan perusahaan atau saham dengan keuntungan perusahaan atau price price earning ratioearning ratio (PER). Semakin tinggi PER sebenar- (PER). Semakin tinggi PER sebenar-nya menujukkan bahwa harga suatu saham sema-nya menujukkan bahwa harga suatu saham sema-kin dinilai tinggi oleh pasar sebanding dengan ke-kin dinilai tinggi oleh pasar sebanding dengan ke-untungan yang didapatkan oleh perusahaannya. untungan yang didapatkan oleh perusahaannya. Namun demikian semakin tinggi PER berarti harga Namun demikian semakin tinggi PER berarti harga suatu saham semakin suatu saham semakin overpriceoverprice atau sema-kin atau sema-kin mahalmahal

Page 15: Fundamental analysis

Rasio Basis Nilai Buku

nilai buku perusahaan merupakan nilai aset neto nilai buku perusahaan merupakan nilai aset neto perusahaan sesudah diperhitungkan penyusutan-perusahaan sesudah diperhitungkan penyusutan-nya. Seharusnya semakin tinggi nilai buku nya. Seharusnya semakin tinggi nilai buku perusahaan maka harga sahamnya di bursa juga perusahaan maka harga sahamnya di bursa juga semakin tinggi. Basis ini dirumuskan dengan cara semakin tinggi. Basis ini dirumuskan dengan cara membandingkan harga suatu saham dengan nilai membandingkan harga suatu saham dengan nilai bukunya atau dikenal dengan bukunya atau dikenal dengan price to book valueprice to book value (PBV). Semakin tinggi PBV sebenarnya (PBV). Semakin tinggi PBV sebenarnya menujukkan bahwa harga suatu saham semakin menujukkan bahwa harga suatu saham semakin dinilai tinggi oleh pasar sebanding dengan nilai dinilai tinggi oleh pasar sebanding dengan nilai buku dari perusahannya. Namun demikian buku dari perusahannya. Namun demikian semakin tinngi PBV berarti harga suatu saham semakin tinngi PBV berarti harga suatu saham sebenarnya sudah semakin sebenarnya sudah semakin overpriceoverprice atau atau semakin mahal. semakin mahal.

Page 16: Fundamental analysis

Rasio Basis Nilai Intrinsik

nilai intrinsik yaitu nilai sekarang plus nilai nilai intrinsik yaitu nilai sekarang plus nilai premium prospek kinerja perusahaan dimasa yang premium prospek kinerja perusahaan dimasa yang akan datang . Bila harga suatu saham sudah akan datang . Bila harga suatu saham sudah berada jauh diatas nilai intrinsiknya maka berada jauh diatas nilai intrinsiknya maka menggambarkan bahwa harga suatu saham menggambarkan bahwa harga suatu saham sudah semakin mahal. Demikian sebaliknya bila sudah semakin mahal. Demikian sebaliknya bila harga suatu saham masih berada jauh dibawah harga suatu saham masih berada jauh dibawah nilai intrinsiknya maka menggambarkan bahwa nilai intrinsiknya maka menggambarkan bahwa harga suatu saham tersebut masih relatif murah. harga suatu saham tersebut masih relatif murah. Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai rasio Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai rasio harga saham terhadap nilai intrinsiknya atau harga saham terhadap nilai intrinsiknya atau Price Price to Intrinsic Valueto Intrinsic Value (PIV). (PIV).

Page 17: Fundamental analysis

Nilai intrinsik

Penman (1998) Nilai intrinsik atas dasar :Penman (1998) Nilai intrinsik atas dasar : 1.Dividend discount model (DDM)1.Dividend discount model (DDM) 2.Discounted cash flow model (DCF)2.Discounted cash flow model (DCF) 3.Residual earning model (REM)3.Residual earning model (REM) Nilai pada REM merupakan penjumlahan Nilai pada REM merupakan penjumlahan

dari book value dengan expected residual dari book value dengan expected residual earning.earning.

Page 18: Fundamental analysis

under valued atau overvalued

jenis saham dinilai jenis saham dinilai under valuedunder valued (harganya terlalu (harganya terlalu rendah) atau dinilai rendah) atau dinilai over valuedover valued (harganya terlalu (harganya terlalu tinggi) melalui dua cara yaitu tinggi) melalui dua cara yaitu

(1) dengan menentukan nilai intrinsik saham dan (1) dengan menentukan nilai intrinsik saham dan (2) melalui perhitungan (2) melalui perhitungan Price Earning RatioPrice Earning Ratio

( PER). Angka PER merupakan hasil ( PER). Angka PER merupakan hasil perbandingan antara harga saham dengan perbandingan antara harga saham dengan pendapatan per lembar saham ( EPS).pendapatan per lembar saham ( EPS).