fundamental and instalation

Download Fundamental and Instalation

If you can't read please download the document

Upload: rikoo-aditya-fratama

Post on 04-Aug-2015

254 views

Category:

Documents


63 download

TRANSCRIPT

PETUNJUK PRAKTEKFUNDAMENTA L & INSTALLATION TRAINER PT 980410/ PTE-045|Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-727 2755 (Hunting) Fax . + 62- 22- 720 7252 - E - m ail: c ontac t@pudak .c om - Webs ite: w w w.pudak .c omKata PengantarPesawat latih "Fundam ental and Installation Trainer" ini, dipersiapkan untuk praktek dasar Teknik Instalasi Listrik, dirancang dalam bentuk modul-modul, sehingga lebih memudahkan pemakai untuk mempergunakannya dan mengambil suatu pengertian dari hasil proses belajar mengajar. Untuk menunjang agar proses belajar mengajar praktek dasar-dasar Instalasi Listrik dapat terlaksana dengan baik dan sesuai tujuan, diperlukan adanya petunjuk tertulis sebagai penuntun pelaksanaan praktek. Oleh karena itu, Buku Petunjuk Praktek yang disertakan dengan pesawat latih ini disusun agar para pemakai dapat melaksanakan praktek dengan tahapan-tahapan yang benar, selebihnya Guru atau Instruktur dapat mengembangkan percobaan penginstalasian sesuai kebutuhan praktikumnya dengan menggunakan modulmodul yang ada pada Pesawat Latih ini. Pemakai pesawat latih ini diharapkan sudah mempunyai bekal pengetahuan dasar tentang teori-teori dasar kelistrikan, Instalasi Listrik baik teori dasar listrik rumah tangga, listrik industri serta memahami Peraturan Umum Instalasi Listrik. Di samping itu pemakai telah memiliki juga pengetahuan tentang pemakaian alat-alat ukur seperti Voltmeter, Amperemeter dan lain sebagainya.Pudak ScientificiDAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................................ Daftar isi..................................................................................................................... I. II. .i iiiPendahuluan....................................................................................................... .1 Percobaan- percobaan.......................................................................................... .2 1. Hubungan Sebuah Lampu dan Saklar Tunggal................................................. .2 2. Hubungan Saklar Tunggal dan Kotak Kontak ................................................... .4 3. Hubungan Dua Buah Lampu dengan Saklar Seri serta Kotak-Kontak ................. .7 4. Hubungan Sebuah Lampu dan Saklar Tukar (saklar hotel)................................ .9 5. Sistem Kontrol dengan Saklar Magnet ............................................................ 11 6. Sistem Kontrol dengan Saklar Magnet yang Dilengkapi dengan Pengaman Beban lebih ................................................................................ 7. Sistem Kontrol dengan Saklar Magnet yang Dioperasikan Lebih dari Satu Tempat ................................................................................................ 15 198. Kontrol Jalan Merangkak (Jogging/Inching) .................................................... 23 9. Sistem Kontrol dengan Putaran Kanan dan Kiri ............................................... 26 10. Penyalaan Lampu dengan Waktu Tunda ........................................................ 29 11. Rangkaian Kontaktor dengan Menggunakan Relay Tunda Waktu (Time Delay Relay) ....................................................................................... 3312. Hubungan Bintang-Segitiga (Y/) .................................................................. 36 13. Rangkaian Operasi Berurutan Menggunakan Dua kontaktor ............................ 40 14. Mengubah Kecepatan Putaran Motor Induksi 3 Fasa ....................................... 43 15. Menjalankan Motor 1 Fasa dengan Saklar Magnet........................................... 47 16. Sistem Kontrol Putaran Kanan dan Kiri dengan Saklar Putar Cam (cam switch) ...................................................................... 52 III. Lampiran A. Gambar Peralatan ...................................................................................... B. Cara Merakit Rak Panel .............................................................................. 55 60| iiI.PENDAHULUAN Buku petunjuk praktek ini menyajikan langkah-langkah penggunaan pesawat latih Fundamental & Installation Trainer dengan langkah yang sistematis dan jelas untuk melaksanakan tugas-tugas praktek/perco baan. Percobaan yang akan dipraktekkan ini merupakan instalasi-dasar yang sering kita jumpai sehari-hari dalam rumah tangga, hingga instalasi dasar pengaturan motor AC dalam industri. Setiap nomor percobaan terbagi menjadi beberapa komponen yang disusun sedemikian rupa, sehingga mempermudah memakai dalam pelaksanaan persiapan, proses penyambungan rangkaian, proses percobaan rangkaian serta mencari fault yang terjadi, sehingga memudahkan pemakai untuk memperoleh suatu pemahaman tentang dasar instalasi listrik. Komponen-komponen tersebut meliputi: Nomor percobaan Menunjukkan urutan percobaan yang akan dilaksanakan. Judul percoba an Memberikan gambaran arah dan penekanan percobaan yang akan dilaksanakan.A.TUJUAN PERCOBAAN Memberikan petunjuk tentang sasaran yang akan dicapai atau perubahan tingkah laku yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan percobaan.B.PENDAHULUAN Memberikan suatu gambaran umum sebagai pengetahuan pembuka, sebagai bekal awal dalam melaksanakan percobaanC.PERALATAN Terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu: Utama Pendukung : Peralatan yang terdapat dalam pesawat latih. : Yaitu peralatan yang digunakan sebagai penunjang praktek yang tidak tersedia pada perlengkapan pesawat latih.D.LANGKAH KERJA Merupakan petunjuk yang harus diikuti secara bertahap dalam proses pelaksanaan kegiatan praktek.E.EVALUASI/PERTA NYAAN Untuk mendapatkan gambaran tentang hasil yang di capai setelah melaksanakan percobaan, yang juga merupakan control apakah percobaan telah dilaksanakan dan sesuai dengan tujuannya. Disamping hal-hal di atas, pada akhir bagian buku ini disertakan gambar peralatan (modul), dengan maksud untuk membantu pemakai dalam mempelajari rangkaian instalasi listrik secara teknis.1|Hubungan Sebuah Lampu dan Saklar TunggalA. TUJUANLE04001Siswa trampil menghubungkan dan melakukan pengawatan sebuah lampu dan saklar tunggal. B. PENDAHULUAN Saklar sangat banyak jenisnya misalnya untuk keperluan instalasi tenaga, instalasi penerangan dan sebagainya. Saklar yang banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari di rumah, sekolah dan tempat umum lainnya biasanya untuk instalasi penerangan salah satunya adalah saklar tunggal. Sesuai dengan namanya berfungsi tunggal artinya hanya dapat menyalakan atau memadamkan lampu. Pada saklar ini hanya ada dua titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa dengan lampu.L1/N/NE3X13 X2 2NPEL12Q1E1Q1E1Gambar 1.1 Diagram Garis C. PERALATAN Utama : : : : Pendukung D. LANGKAH KERJA : MCB 1 Phase Single Switch Socket Lamp Connection Lead Lampu pijar 220 VACGambar1.2 Diagram pengawatanPTE-045-011 PTE-045-015 PTE-045-0101 Unit 1 Unit 1 Unit1 BuahUntuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambung. 1. 2. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 1. Pasanglah instalasi pengawatannya sesuai dengan Gambar 1. 2.2|Main supply0 L11 PHAS E MCBP TE- 0 45 - 011SINGL E SWITCHP T E- 0 45 - 01 5SOCKET LAMPP TE- 0 45 - 01 0LampNNNGambar 1.3 Penyusunan modul-modul panel3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. E.Setelah selesai merangkai periksakan rangkaian Anda pada Instruktur / Guru. Setelah disetujui Instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan. Hubungkan MCB 1 phasa ke sumber tegangan. Tekan saklar Q1. Lepaskan hubungan MCB 1 phasa ke sumber tegangan. Ulangi langkah ke 6. Selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan, rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikan laporan Anda.PERTA NYAAN 1. 2. 3. 4. 5. Berapa luas penampang kawat jika menggunakan kawat tembaga. Pelajari Tabel 711-1 pada PUIL, juga pelajari Tabel 711-A. Tulis hasil kesimpulan Anda. Sebutkan jenis saklar yang Anda ketahui. Dapatkah saklar ini digunakan untuk arus searah. Jika pada suatu instalasi listrik terdapat saklar maupun pengaman arus lebih/arus hubung singkat, bagaimana cara memasangnya.|3Hubungan Saklar Tunggal dan Kotak KontakA. TUJUANLE04002Siswa trampil menghubungkan dan melakukan pengawatan sebuah lampu dan saklar tunggal dan kotak kontak. B. PENDAHULUAN Kotak kontak yang dipasang dalam tembok adalah kotak kontak yang umum di gunakan di Indonesia. Untuk Jenis kotak kontak yang simbol yang dipergunakan adalah seperti yang terlihat pada Gambar 1a. Gambar 1b memperlihatkan diagram pengawatan dari kotak kontak. Kotak kontak satu fasa yang terdapat terminal pembumian mempunyai kawat masuk 3 buah. Kawat bumi (tanah) atau PE dihubungkan pada terminal pembumian. Kawat netral dihubungkan pada kontak sebelah kanan dan fasa sebelah kiri. Lihat PUIL pasal 206 B4. Secara skema dapat digambarkan seperti Gambar 2.1c.L N PE(a)(b) Gambar 2.1(c)Pemberian tanda warna untuk jenis penghantar di atas adalah: Warna untuk PE : Kuning strip hijau. Warna untuk N : Biru Warna untuk L : Merah, Hitam atau Kuning.L1/N/PE3X14 X2 3 3N PE L12Q1E1Q2Q1E1Q2Gambar 2.2 Diagram GarisGambar 2.3 Diagram pengawatan|C.PERALATAN Utama : : : : : Pendukung : MCB 1 Phase Single Switch Socket Lamp Socket Connection Lead Lampu pijar 220 VAC 1 Buah PTE-045- 011 PTE-045- 015 PTE-045- 010 PTE-045- 017 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 UnitD.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambung. 1. 2. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 2. Pasanglah instalasi pengawatannya sesuai dengan Gambar 2.3 atau mengikuti panduan seperti Gambar 2.4Main supplyPE 0 L11 PHASE MCBP T E- 0 45 -011SINGLE SWITCHP T E- 0 45 - 01 5SOCKET LAMPP TE-0 45 -01 0SOCKETP TE- 0 45 -01 7Lampu 220VMeasure its voltage with voltmeterNNNNGambar 2.4 Penyusunan modul-modul Panel3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.Setelah selesai merangkai periksakan rangkaian Anda pada Instruktur / Guru. Setelah di setujui Instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan. Hubungkan MCB 1 phasa ke sumber tegangan. Tekan saklar Q1. Hubungkan voltmeter atau lampu pada kotak kontak. ingat bahwa kawat fasa dipasang di sebelah kiri dari terminal kotak kontak. Lepaskan hubungan MCB 1 phasa ke sumber tegangan Ulangi langkah ke 6 dan ke 7. tegangan,10. Selesai melakukan percobaan putuskan hubungan dari sumber rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. 11. Selesaikanlah laporan Anda.|E. PERTANY AAN 1. 2. 3. 4. Ketentuan-ketentuan umum apa yang berlaku mengenai pemasangan kotak kontak, Berapakah seharusnya kemampuan hantar arus suatu kotak kontak. Mengapa tabung-tabung kontak dibuat berpegas. Pemberian tanda warna kabel untuk dihubungkan ke kotak kontak adalah: Penghantar PE warna: . Penghantar N warna: Penghantar L warna: |Hubungan Dua Buah Lampu dan Saklar Seri serta Kotak KontakA. TUJUANLE04003Siswa trampil menghubungkan dan melakukan pengawatan dua buah lampu dan saklar seri serta kotak kontak. B. PENDAHULUAN Saklar seri mempunyai 4 titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa. Biasanya saklar ini digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan penghantar fasa secara bersama-sama, sehingga memberikan pelayanan yang lebih aman kepada pemakai. Hubungan dua buah lampu dan saklar seri, juga dalam rangkaian terdapat sebuah kotak kontak dengan terminal bumi seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.2 memperlihatkan diagram rangkaian. Diagram pengawatan tergantung pada keadaan tata letak komponen yang Anda lakukan.L1/N/PE 3 X1 4 X2 3 35N PE LQ1 3 Q2E1E2Q1E1 Q2E2Gambar 3.1 Diagram Garis C. PERALATAN Utama : MCB 1 PhaseGambar 3.2 Diagram PengawatanPTE-045-011 PTE-045-016 PTE-045-010 PTE-045-0171 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Buah: Series Switch : Socket Lamp : Socket : Connection Lead Pendukung : Lampu pijar 220 VAC|D.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambung. 1. 2. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 3. Pasanglah instalasi pengawatannya sesuai dengan Gambar 3.2 atau mengikuti panduan seperti Gambar 3.3.Main supplyPE 0 L11 PHASE MCBP T E-0 45 - 0 1 1SERIES SWITCHP T E- 0 4 -0 6 5 1SOCKE TP T E- 0 45 -01 7SOCKET LAMPP T E- 0 45 -01 0SOCKET LAMPP T E-0 45 - 0 0 1LampLamuNNNNNGambar 3.3 Penyusunan modul-modul Panel3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. E.Setelah selesai merangkai periksakan rangkaian Anda pada instruktur / guru. Setelah di setujui instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan. Hubungkan MCB 1 phasa ke sumber tegangan. Tekan saklar Q1. Lepaskan hubungan MCB 1 phasa ke sumber tegangan. Ulangi langkah ke 6. Selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan, rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikanlah laporan Anda.PERTA NYAAN Uraikanlah dengan gambar bagaimana seharusnya konstruksi kotak kontak supaya bagian-bagian yang bertegangan, tidak dapat tersentuh dengan jari pada waktu memasukkan kontak tusukny a.|Hubungan Sebuah Lampu dan Saklar Tukar (saklar hotel)A. TUJUANLE04004Siswa trampil menghubungkan dan melakukan pengawatan sebuah lampu dan saklar tukar (Saklar Hotel) B. PENDAHULUAN Saklar tukar sering disebut juga saklar hotel, hal ini dilihat dari segi prinsip kerja dan penggunaannya. Disebut saklar tukar karena dapat menghubungkan 1 lampu atau kelompok lampu yang dapat dinyalakan dari dua tempat secara bergantian. Dari segi penggunaannya saklar jenis ini sering dijumpai di hotel-hotel maka saklar ini juga disebut saklar hotel. Apabila kita hendak melampaui 1 lampu atau kelompok lampu yang akan dinyalakan/dipadamkan dari dua tempat misalnya dalam gang tangga, kamar dengan dua pintu, maka kita dapat memakai dua buah saklar tukar perhatikan Gambar 4.1 dan 4.2E1L1/N/PE 3 3 X1 4 X2N PE L1 E1 Q233Q1Q1Q2Gambar 4.1 Diagram Garis C. PERALATAN Utama : : : : Pendukung : MCB 1 Phase Change Over Switch Socket Lamp Connection Lead Lampu pijar 220 VACGambar 4.2 Diagram PengawatanPTE-045-011 PTE-045-008 PTE-045-0101 Unit 2 Unit 1 Unit 2 Buah|D.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambung. 1. 2. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 4. Pasanglah instalasi pengawatan juga sesuai dengan Gambar 4.2. atau panduan pemasangan connection lead seperti Gambar 4.3Main sup plyPE 0 L11 PHASE MCBP TE-0 45 - 011CHANGE-OVE R SWITCHP TE- 045- 00 8CHANG E-OVER SWITCHP TE- 045 -00 8SOCK ET LAMPP TE- 0 45 -01 0LampNNNNGambar 4.3 Penyusunan modul-modul panel3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. E.Setelah selesai merangkai periksakan rangkaian Anda pada instruktur/guru. Setelah disetujui instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan. Hubungkan MCB 1 phase ke sumber tegangan. Tekan saklar Q1. Kemudian tekan saklar Q2. Selesai melakukan percobaan putuskan hubungan dari sumber rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikanlah laporan Anda. tegangan,PERTA NYAAN 1. 2. Di mana harus digunakan saklar hotel (saklar tukar). Bagaimana penggunaan saklar hotel? Uraikan cara kerjanya.|Sistem Kontrol dengan Saklar MagnetA. TUJUAN Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat: 1. Siswa trampil membaca rangkaian kontrol. 2. Siswa trampil melakukan pengawetan motor kontrol. B. PENDAHULUAN Untuk mengontrol motor dapat melakukan dengan dua cara:LE040051. Manual Starter, di mana alat-alat kontrolnya secara langsung digerakkan oleh tangan. 2. Magnetik kontaktor dimana bagian-bagian yang menghubungkan/memutuskan rangkaian itu bekerjanya dengan bantuan kemagnitan. Ada dua jenis magnetik kontaktor : 1. Magnetik kontaktor untuk arus searah. 2. Magnetik kontaktor untuk arus bolak balik. Magnetik kontaktor untuk arus searah inti kumparannya tidak mengguna kan kumparan hubung singkat sedangkan untuk arus bolak balik intinya dipasang kumparan hubung singkat. Magnetik kontaktor itu sendiri banyak pariasinya ada yang dilengkapi dengan 4 kontak yang semuanya membuka bila kumparan magnit tidak menerima daya. Magnetik konduktor terdiri dari kontak utama (yang mengalirkan arus beban) dan kontak bantu untuk rangkaian kontrol, kontak bantu ini mempunyai kemampuan menghantarkan arus yang kecil. Kontak utamanya diberi angka/nomor 1, 3 dan 5 untuk disambungkan ke sumber daya, dan angka/nomor 2,4 dan 6 untuk disambungkan ke beban, sedangkan kontak bantunya diberi nomor 53 dan 54 atau nomor 63 dan 64. Magnetik kontaktor 5NO 2NC yang terdiri dari 3 kontak utama dan 4 kontak bantu yang terdiri dari 2 kontak normali open (NO) dan 2 kontak Normali Close (NC)1 3 5 53 63 71 81 A1 A224654 64 72 82Gambar 5.1|C.PERALATAN Utama : : : : : : : : : : NFB1 3 5PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 PTE-045- 007 PTE-045- 011 PTE-045- 013 PTE-045- 018 PTE-045- 019 PTE-045- 0211 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 UnitELCBMCB 3 Phase PB Change Switches Indicator Lamp MCB 1 Phase Supply Contactor Voltmeter Amperemeter Motor Induksi 3 Phase Connecting LeadsD.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambung. 1. 2. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 1 pada rel bingkai standart Pasanglah instalasinya (pengawatannya) untuk rangkaian daya dan rangkaian pengendali seperti Gambar 5.3.L1 L2 L3 PEF1 24 1 3 K1 2 4U1 V16 5 6W1MGambar 5.2 Rangkaian Daya 3. 4.Gambar 5.3 Rangkaian PengendaliSetelah selesai merangkai periksakan rangkaian anda pada instruktur/guru. Setelah disetujui instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.|PE N T S RV30 0 10 0 50 0A6 4 2 8102000S1 S2S 1 S 2Gambar 5.4 Penyusunan modul-mosul panel 5. 6. 7. 8. 9. Tekan tombol S2. Lepaskan tombol S2. Ulangi langkah ke 5 dan 6. Lepaskan hubungan rangkaian sumber tegangan. kontak bantu no. 54 dan A1. sesuai dengan Gambar 5.5 berikut iniL1F2 S153S2K1K154K1H1 K1 NH2Gambar 5.5 Rangkaian pengendali 10. 11. 12. | Hubungkan kembali rangkaian ke sumber tegangan. Tekan tombol S2. Lepaskan Tombol S2.13. 14. 15. 16. E.Tekan tombol S1. Ulangi langkah ke 11 dan 13. Selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikanlah laporan anda.PERTA NYAAN 1. 2. 3. 4. 5. Magnetik konduktor untuk arus bolak balik tidak boleh digunakan untuk arus searah, sebab. Magnetik kontaktor untuk arus searah tidak boleh digunakan untuk arus bolak balik, sebab Kontak utama mempunyai fisik yang lebih besar dibandingkan dengan kontak bantu, sebab . Kontak bantu gunanya untuk. Jelaskan prinsip kerja rangkaian di bawah:L1F1S1K1K1S2 S3 K1 NK1H1H2Gambar 5.6|Sistem Kontrol dengan Saklar Magnet yang Dilengkapi dengan Pengaman Beban LebihA. TUJUAN 1. 2.LE04006Siswa trampil menentukan besar pengaman beban lebih dari suatu beban. Siswa trampil memasang instalasi motor listrik yang mempergunakan magnetik kontaktor yang dikombinasikan dengan pengaman beban lebih.B.PENDAHULUAN Bila menambah menyalanya lampu maka anda menambah beban, didalam hal ini anda menambah beban dengan jalan mengurangi nilai tahanan total dari rangkaian. Bila beban bertambah maka arusnya bertambah, bila arus bertambah anda akan ingat hukum joule: H=I R t (joule) Nilai panas itu berfungsi kwadrat dari arus, jadi bila arus itu naik menjadi 2 kali maka panasnya akan naik menjadi 4 kali. Untuk melindungi rangkaian dari panas yang berlebihan maka dipasanglah pengaman beban lebih. Pengaman beban lebih tersebut ada yang bekerjanya cepat ada yang lambat. Untuk pengaman motor-motor listrik dipilih pengaman yang bekerjanya lambat sebab pada waktu start, motor akan mengambil arus yang besarnya mencapai 6 kali arus nominalnya, bila digunakan pengaman yang bekerjanya cepat maka pengamannya akan putus setiap dipergunakan untuk start. Biasanya pengaman ini disebut thermal over load dan diberi simbol seperti Gambar 6.1.2Gambar 6.1 Pengaman ini bekerja berdasarkan muai panjang dari dua batang logam karena pengaruh panas yang menggunakan bimetal trip, perhatikan Gambar 6.2.|Gambar 6.2 Setting knob digunakan untuk mengatur batas arus nominal yang akan mengalir melewati resistance wire diberi nomor 1,3 dan 5 yang disambungkan ke terminal 2,4 dan 6 dihubungkan ke beban sedangkan kontak untuk beban lebih diberi nomor 95, 96 dan 98. Nomor 95 dan 96 kontak NC, sedangkan nomor 95 dan 98 adalah kontak NO. Terminal no. 95 untuk dihubungkan pada sumber tegangan. C. PERALATAN Utama : NFB PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 PTE-045- 007 PTE-045- 009 PTE-045- 011 PTE-045- 013 PTE-045- 014 PTE-045- 018 PTE-045- 019 PTE-045- 021 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit: ELCB : MCB 3 Phase : PB Change Switches : Indicator Lamp : MCB 1 Phase : Supply Contactor : Thermo Relay : Voltmeter : Amperemeter : Motor Induksi 3 Phase : Connection Leads D. LANGKAH KERJAUntuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. Siapkan peralatan yang diperlukan sesuai dengan Percobaan 6 pada rel bingkai standar. 2. Pasanglah instalasinya (pengawatannya) untuk rangkaian daya dan rangkaian pengendali seperti Gambar 6.4.|L1 L2 L3 PEL1F2F196F3K19597S1F3U1 V1 W1K153F398M 3S2 K1 NK154H1H2Gambar 6.3 Rangkaian Daya 3. 4.PE N T S RGambar 6.4 Rangkaian PengendaliSetelah selesai merangkai periksalah rangkaian anda pada instruktur/guru. Setelah disetujui instruktur, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.V30 0 10 0 50 0A6 4 28 102000S1 S2S 1 S 2Gambar 6.5 Penyusunan panel-panel 5. 6. Tekan tombol S2. Bebani motor hingga pengaman beban lebih bekerja dengan sendirinya atur batas pengaman beban lebih sama atau sedikit dibawah arus nominal motor.|7. 8. E.Setelah selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikan laporan anda.PERTA NYAAN 1. 2. Pengaman beban untuk motor-motor diambil yang waktu pemutusannya.. Pengaman beban lebih (thermo relay) hubungannya dapat di sambungkan lagi setelah.3. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Gambar 6.6.L1F2F3 S1 K1 S2 K1 N H1 H2 K1 F3Gambar 6.6|SISTEM KONTROL DENGAN SAKLAR MAGNET YANG DIOPERASIKAN LEBIH DARI SATU TEMPAT A. TUJUANLE04007Setelah melaksanakan percobaan ini, Peraktikan/ siswa diharapkan : 1. 2. B. Siswa trampil memasang motor yang dikontrol dari beberapa tempat. Siswa trampil melayani (mengontrol) motor dari beberapa tempat.PENDAHULUAN Dengan menggunakan magnetik kontaktor maka motor dapat dikontrol dari beberapa tempat. Dalam percobaan ini anda akan mengontrol motor dari dua tempat atau lebih. Pada suatu pabrik yang besar maka diperlukan mengontrol motor yang dilakukan dari beberapa tempat hingga bila sewaktu-waktu ada keperluan untuk menghentikan/menjalankan motor tidak perlu datang ke suatu tempat. Untuk menontrol motor dari beberapa tempat dapat dilakukan dengan menyambungkan seri tombol NC dan menyambungkan pararel tombol NO sehingga setiap tombol Noditekan maka kumparan magnit akan mendapatkan daya dan setiap tombol NC ditekan kumparan magnit akan kehilangan daya.C.PERALATAN Utama : : : : : : : : : : : : NFB ELCB MCB 3 Phase PB Change Switches Indicator Lamp MCB 1 Phase Supply Contactor Thermo Relay Voltmeter Amperemeter Motor Induksi 3 Phase Connection Leads PTE-045-001 PTE-045-002 PTE-045-003 PTE-045-007 PTE-045-009 PTE-045-011 PTE-045-013 PTE-045-014 PTE-045-018 PTE-045-019 PTE-045-021 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit|D.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak ters ambung. 1. 2. Siapkan peralatan yang diperlukan sesuai dengan Percobaan 7 pada rel bingkai standar. Pasanglah instalasinya (pengawatannya) untuk rangkaian daya dan rangkaian pengendali seperti Gambar 7.1 dan Gambar 7.2.L1 L2 L3 PE L1 F295F396F1S1 S261 83 97K1K162 53 U1 V1 W1K184F398F3 M 3 NS3S4K154H1H2H3K1Gambar 7.1 Rangkaian Daya 3.Gambar 7.2 Rangkaian PengendaliSetelah selesai merangkai periksakanlah rangkaian anda pada instruktur/gur u.|PE N T S RV30 0 100 0 50 0A6 4 2 0 81020S1S3S2S4O FFOFFONONGambar 7.3. Penyusunan modul-modul Panel 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. E. Setelah disetujui instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber Tekan tombol S3. Tekan tombol S1. Tekan tombol S4. Tekan tombol S2. Setelah selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikan laporan anda. . tegangan.PERTANYAAN 1. 2. 3. Dalam mengontrol motor dari beberapa tempat, maka tombol tekan NO harus disambungkan Dalam mengontrol motor dari beberapa tempat maka tombol tekan NC harus disambungkan Jelaskan prinsip kerja rangkaian Gambar 7.4.|L1 F1 F2 S1 S2 S3 S4 K1 H1 H2 K1 F2K1 NGambar 7.4|KONTROL JALAN MERANGKAK ( JOGGING/INCHING ) LE04008A.TUJUAN Setelah melaksanakan percobaan ini, Peraktikan/Siswa diharapkan: 1. 2. Siswa dapat memahami dan terampil membuat rangkaian instalasi control yang bias berjalan merangkak (jogging/inching). motorSiswa trampil memasang instalasi motor listrik yang dapat berjalan terus dan merangka k.B.PENDAHULUAN Aplikasi rangkaian ini biasanya dipakai pada motor-motor yang perlu dijalankan sesaat, seperti pada: Saat memposisikan suatu bagian alat (menyetel roda gigi atau ban conveyor) Ban berjalan (Conveyor) untuk memindahkan benda, terutama untuk pabrikpabrik perakitan. Untuk memindahkan benda yang berat-berat agar mendapatkan tempat yang tepat maka perlu menjalankan motor yang hampa sesaat, dan pada saat lain perlu membawa benda tersebut ketempat yang jauh.C.PERALATAN Utama : NFB : ELCB : MCB 3 Phase : PB Change Switches : Indicator Lamp : MCB 1 Phase : Supply Contactor : Thermo Relay : Voltmeter : Amperemeter : Motor Induksi 3 Phase : Connection Leads PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 PTE-045- 007 PTE-045- 009 PTE-045- 011 PTE-045- 013 PTE-045- 014 PTE-045- 018 PTE-045- 019 PTE-045- 021 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit|D.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaa n, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. 2. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 8 pada rel bingkai standart. Pasanglah instalasinya (pengawatannya) pengendali seperti Gambar 8.1 dan 8.2.L1 L2 L3 PEuntuk rangkaian daya dan rangkaianL1 F295F396F1S1 S3 31 2 538398K184F397K1S24K1 F3U1 V1 W1H154H2K1 NM 3Gambar 8.1 Rangkaian Daya 3. 4.Gambar 8.2 Rangkaian PengendaliSetelah selesai merangkai periksakanlah rangkaian anda pada Instruktur/Guru. Setelah disetujui instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.|PE N T S RV30 0 500A6 4 8102010 0 0 02S1S3S2S4OFFO FF ONONGambar 8.3 Penyusunan modul-modul panel 5. 6. 7. 8. 9. E. Tekan tombol S2, motor berputar. Tekan tombol S1. Tekan tombol S3, motor berputar selama S3 ditekan. Ulangi langkah 5 sampai 7 danperhatikan baik-baik setiap kejadian. Selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Bila tombol tekan S3 (NC) dibuka/dilepas, maka motor akan berjalan bila . Motor yang berjalan seperti ini disebut .. Bila tombol tekan S3 (NC) dipasang kembali maka setelah tombol tekan S2 ditekan motor akan Untuk menghentikan motor apa yang harus dilakukan!PERTA NYAAN 10. 11. 12. 13.|SISTEM KONTROL DENGAN PUTARAN KANAN DAN KIRILE04009A.TUJUAN Siswa trampil memasang instalasi motor dengan dua mal putaran/ putaran kiri dan kanan.B.PENDAHULUAN Arah putaran motor induksi ditentukan oleh arah medan putarnya. Gambar 5-1 memperlihatkan motor 1 phasa yang menghasilkan arah medan putar ke kanan. Bila salah satu sambungan kumparannya dibalik maka arah medan putarnyapun akan berubah, perhatikan Gambar 9-1.L LNNGambar 9.1Gambar 9.2Dari Gambar 9.1 dan 9.2 dapat disimpulkan bahwa untuk membalikkan arah putaran motor induksi yaitu dengan jalan satu kumparannya dihubungkan dengan arah arus yang sama sedangkan yang lainnya dibalikkan dengan jalan membalikkan/menukarkan sambungannya. Untuk motor 3 phasa demikian juga yang satu dibuat tetap yang lain saling dipertukarkan, perhatikan Gambar 9.3.L1 L2 L3 L1 L2 L3 L1 L2 L3U1 V1W1U1 V1W1U1 V1W1Gambar 9.3|H2 H3C.PERALATAN Utama : NFB PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 PTE-045- 007 PTE-045- 009 PTE-045- 011 PTE-045- 013 PTE-045- 014 PTE-045- 018 PTE-045- 019 PTE-045- 021 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit: ELCB : MCB 3 Phase : PB Change Switches : Indicator Lamp : MCB 1 Phase : Supply Contactor : Thermo Relay : Voltmeter : Amperemeter : Motor Induksi 3 Phase : Connection Leads D. LANGKAH KERJAUntuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambung. 1. 2. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 9 pada rel bingkai standar. Pasanglah instalasinya (pengawatannya) untuk rangkaian daya dan rangkaian pengendali seperti Gambar 9.5.L1 L2 L3 PE F1L1 F295F396S1K1 K261 61 83 83 97K262K162 53 53K184K284F398F3U1 V1S2W1S3K154K2 H154M 3K1 NK2Gambar 9.4 Rangkaian Daya 3. 4. |Gambar 9.5 Rangkaian PengendaliSetelah selesai merangkai periksakanlah rangkaian anda pada Instruktur/Guru. Setelah di setujui Instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.PE N T S RV300 100 0 50 0A6 4 2 0 81020S1 S3S2O FFOFF ONONGambar 9.6 Penyusunan modul-modul panel 5. 6. 7. 8. Tekan tombol tekan S2 (N0) Forward Tekan tombol tekan S1 (NC) STOP. Tekan tombol tekan S3 (N0) Reverse Selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan. Rapihkan dan kembalikan pada tempat semula.E.PERTANYAAN 1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Gambar 9.7 di bawah ini.L1 F2 F3 S1 S2 K1 S3 S2 H1 H2 S3 K2 K1 K2K2 K1 N K2K1Gambar 9.7|PENYALAAN LAMPU DENGAN WAKTU TUNDA A. TUJUANLE04010Siswa trampil memasang instalasi motor listrik yang dilengkapi dengan relay penunda waktu bila daya hilang beberapa detik. B. PENDAHULUAN Pada industri-industri yang besar banyak menggunakan motor dengan ukuran besar. Kita ketahui bahwa arus start motor itu dapat mencapai 6 kali arus nominalnya, sehingga bila mempunyai motor dengan arus nominal 20 ampere, maka pada saat arus motor itu mulai dijalankan, dapat mengambil arus sampai 120 ampere. Dengan arus sebesar 120 ampere ini, maka ia akan menurunkan tegangan jala-jala yang cukup besar, dimana turunnya tegangan jala-jala (U) besarnya sebagai berikut: U = I.R. 3 (Volt) R adalah tahanan dari sistem penghantar dari sistem penghantar 3 kawat (3 fase). Dengan besarnya penurunan tegangan itu maka motor-motor yang dikontrol oleh magnetik kontaktor akan terganggu fungsinya, dimana kemungkinan kontak-kontak tersebut akan lepas dan harus di start kembali. Untuk menjaga agar kita tidak perlu menekan tombol start kembali bila kehilangan daya antara 0,1 sampai 0,2 detik yang disebabkan oleh adanya penurunan tegangan yang terlalu besar oleh adanya motor yang baru mulai jalan, maka perlu dipasang penunda waktu. Ada dua jenis Relay Penunda waktu: 1. Relay Penunda waktu berdasarkan induksi elektromagnetik. Prinsip kerjanya perhatikan Gambar 10.1. Bila kumparan menerima arus bolakbalik, maka akan timbul medan putar sehingga motor akan berputar. Rotor itu akan memutarkan piringan dengan pengantara roda gigi. Pada roda piringan itu terdapat suatu tuas yang dapat menekan micro switch. Jarak tuas dengan micro switch dapat diatur, hingga waktu antara kumparan diberi daya dengan tertekannya micro switch dapat diatur. Bila daya yang diberikan pada kumparan hilang, maka pegas akan menarik tuas kembali pada kedudukan semula.|Gambar 10.1 2. Relay penunda waktu dengan menggunakan kapasitor. Perhatikan Gambar 10.2. Relay ini akan bekerja bilamana tegangan pada kapasitor itu telah menyamai tegangan yang dibutuhkan oleh kumparan relay. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian kapasitor tergantung dari besar R dan kapasitas dari kapasitor itu sendiri. Relay Penunda waktu dengan RC tegangannya harus disearahkan.Relay R ac CGambar 10.2Gambar 10.3|C.PERALATAN Utama : Contactor PTE-045- 004 PTE-045- 005 PTE-045- 009 PTE-045- 011 PTE-045- 015 PTE-045- 013611 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit: Timer Delay : Indicator Lamp : MCB 1 Phase : Single Switch : Supply Contactor : Connection Leads D. LANGKAH KERJA62Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerj aan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng.55 561. 2. 3.Siapkan semua peralatan sesuai dengan percobaan. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar rangkaian 10.3. Periksakanlah rangkaian yang pasang kepada Guru / Instruktur, bila telah diperiksa dan disetujui, baru siap dioperasikan.Ke PLN1 PHASE MCBPTE-045 -011SINGLE SWITCHPTE-045-015CONTACTO RPTE-045-004SUPPLY CONTACTORPTE-045 -013TIMER DELAY ONPTE-045-005INDICATOR LAMPSPTE-045 -009L1 L2 L3T1 T2 T31 3 52 4 6L1 L2 L3T1 T2 T3L1 L2 L3A1 13A2 14A1 53A2 54A1 13A2 1471 8372 846768LA2 DT2LA1 DN 22NNN N N NGambar 10.4 Penyusunan panel-panel 4. 5. 6. 7. 8. 9. Atur waktu pada Time Delay Relay (TDR) untuk 5 detik. Hubungkan saklar Q1, amati setiap kejadian. Ulangi langkah ke 4 dan atur kembali time delay relay untuk 10 detik. Hubungkan saklar Q1, amati setiap kejadian. Selesai melaksanakan percobaan, matikan sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini.|E.PERTA NYAAN 1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Gambar 10.5 berikut ini :L1 F1 S1 K1 K2 K1 K2K1K2K3H1H2NGambar 10.5|K1RANGKAIAN KONTAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN RELAY TUNDA WAKTU ( TIM E DELAY RELAY ) A. TUJUANLE04011Siswa trampil memasang instalasi motor listrik yang dilengkapi dengan relay penunda waktu (Time Delay Relay). B. PENDAHULUAN Dengan menekan tombol S3, kontaktor K1 akan bekerja dengan mengunci. kontak (NO) K1 akan menghubungkan relay penunda waktu K2, sedangkan lampu H1 dan kontaktor K3 yang dilayani oleh kontak NO (K1) akan menutup, serta mengunci sendiri motor M1 akan bekerja. Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 dan K2 serta lampu H1 akan terputus. Setelah waktu tunda TDR K2 tercapai, maka kontak K2 akan memutuskan arus yang melayani kumparan K3. Kontaktor K3 terbuka dan akan memutuskan arus jala-jala motor M1. Jika Tombol S1 ditekan, maka kontaktor K3 dengan langsung akan terbuka tanpa melalui proses penunda waktu.L1 F4 F5S1 S2 S313 14K1 K1 H1 K2K3K1 NK2K3Gambar 11.1C.PERALATAN Utama : Contactor PTE-045-004 1 Unit|LA1 DN 22: : : : : : D. LANGKAH KERJATimer Delay PB Change Switches Indicator Lamp MCB 1 Phase Supply Contactor Connection LeadsPTE-045- 005 PTE-045- 007 PTE-045- 009 PTE-045- 011 PTE-045- 0131 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 UnitUntuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerj aan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. 2. 3. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Pasanglah instalasinya sesuai dengan Gambar 11.1. Periksakanlah rangkaian yang pasang kepada Guru / Instruktur, bila setelah diperiksa dan disetujui, baru siap dioperasikan.Ke PLN1 PH S E MCB AP T E- 0 45 - 011PB C AN E H G SWITCH S EP T E - 0 4 - 00 7 5PB C A GE H N SWITCH S EP T E- 0 45 - 00 7CO NTACTO RP T E- 0 45 - 0 4 0TIMER DELAY ONP TE- 0 45 - 00 5SU P LY P CONTACT ORP TE - 0 45 - 01 3INDICATOR LAMPSP T E - 0 45 - 00 91 3A2 41 3A 2 4 L1 L2 L3 T1 T2 T3 L1 L2 L3 T1 T2 T3 1 3 5 2 4 6 L1 L2 L31 3B2 41 3B 2 4A1 13A2 14A1 13 55A2 14 56A1 53 61A2 54 62S1 S2S3 S4676871 8372 84LA2 D T 2NNNN N N NGambar 11.2 Penyusunan modul-modul panel 4. 5. 6. 7. 8. 9. Atur waktu pada Time Delay Relay (TDR). Tekan tombol tekan S3, amati setiap kejadian. Tekan tombol tekan S2. Ulangi langkah ke 5, perhatikan setiap kejadian. Tekan tombol S1 Selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan. Rapihkan dan kembalikan pada tempat semula.|E.Pertanyaan 1. 2. Jelaskan prinsip kerja rangkaian di bawah. Sebutkan aplikasi rangkaian tersebut di atas, jika K3 merupakan kontaktor utama.L1S1K2K3 K2 K1 NK1K3 K1K2K1K3H1 K2 K3Gambar 11.3|F. HUBUNGAN BINTANG SEGITIGA (/) A. TUJU AN Siswa trampil memasang instalasi motor listrik dengan saklar menjalankan motor 3 phasa dengan hubungan (/) secara otomatis. B. PENDAHULUANLE04012magnetuntukBila pada panel motor dituliskan U = 220 V/ , U = 380 V/ artinya kumparan tiap fasa dari motor itu dirancang untuk tegangan 220V. Jadi bila tegangan jala-jala 220 Volt, maka motor tersebut akan memberikan daya nominal bila dihubungkan segitiga. Apabila tegangan jala-jala 380 Volt, maka harus dihubungkan bintang, sebab bila dihubungkan segitiga, kumparannya tidak mampu. Bila motor dihubungkan pada tegangan yang tetap dalam hubungan bintang, kumparan motor menerima tegangan 1/3 tegangan jala-jala hingga arus fasanya juga turun 1/3 bila dihubungkan segitiga.1/ 3UUUUGambar 12.1 Hubungan Bintang Bila sambungan motor tersebut diubah ke sambungan segitiga, maka setiap kumparan motor disambungkan langsung pada jala-jala (mendapat tegangan jala-jala), Ufasa = U jala-jala. Arus fasa pada hubungan segitiga sama dengan 1/3 arus jala-jala.UUUGambar 12.2 Hubungan segitiga Jadi arus jala-jala hubungan bintang sama dengan 1/3 arus jala-jala hubungan segitiga. Dengan adanya arus yang kecil pada hubungan bintang tersebut, maka pengaman rangkaian tersebut cukup dipasang sebesar arus nominalnya, sebab arus sudah diperkecil dengan hubungan bintang tadi. Sebab arus jala-jala pada hubungan bintang hanya 1/3 arus jala-jala pada hubungan segitiga, maka daya motor dalam hubungan bintang juga hanya 1/3 daya motor itu bila dihubungkan segitiga (pada tegangan jala-jala yang sama). |Untuk melakukan hubungan bintang ke segitiga secara otomatis diperlukan alat bantu relay penunda waktu (Timer Delay Relay). Prinsip kerja relay penunda waktu lihat di percobaan 6. Gambar rangkaian 12.3 dan 12.4 memperlihatkan rangkaian / otomatis untuk motor 3 fasa.L1 L2 L3 N PE F1... F3K3K4K1F3U1 V1 W1M 3W2 U2 V2Gambar 12.3 Rangkaian DayaL1 F495F596S153 83 53S261K154 71K184K354K361K4 K2 K1 N62K455 56 72K162K2K3K4Gambar 12.4 Rangkaian PengendaliC.PERALATAN Utama : : : | NFB ELCB MCB 3 Phase PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 1 Unit 1 Unit 1 Unit: : : : : : : : D.Timer Delay On PB Change Switches Indicator Lamp MCB 1 Phase Supply Contactor Voltmeter Amperemeter Motor Induksi 3 Phase Connecting LeadsPTE-045- 005 PTE-045- 007 PTE-045- 011 PTE-045- 013 PTE-045- 018 PTE-045- 019 PTE-045- 0211 Unit 1 Unit 1 Unit 3 Unit 1 Unit 1 Unit 1 UnitLANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerj aan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. 2. 3. Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 12. Rangkailah peralatan sesuai dengan Gambar rangkaian 12.3 dan 12.4 Periksakanlah rangkaian yang pasang kepada Guru / Instruktur, bila telah diperiksa dan disetujui, baru siap dioperasikan.PE N T S RVAS1S2OFF ONGambar 12.5. Penyusunan modul-modul panel 4. 5. 6. 7. 8. Atur waktu pada Time Delay Relay (TDR) untuk 20 detik. Tekanlah tombol NO Perhatikan dengan baik pada waktu 20 detik dari waktu menekan tombol tekan NO, maka motor menjadi berganti tipe hubungan ..... Tekan tombol NC Ulangi langkah ke 4 dengan mengatur Time Delay Relay pada waktu 25 detik. |9. 10. 11. 12. 13. E.Tekan tombol NO Motor menjadi hubungan segitiga setelahdetik dari waktu penekanan tombol tekan NO. Tekan tombol NC. Selesai melaksanakan percobaan, matikan sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini.TUGAS / PERTANY AAN 1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Gambar 12.6 berikut :L1 F4 F5 S1 S2 K1 S3 K2 K1 K2 K3 K5 K5K2K1K5K4 K5K1 NK2K3K4Gambar 12.6|G. RANGKAIAN OPERASI BERURUTAN MENGGUNAKAN DUA KONTAKTOR A. TUJU ANLE04013Siswa trampil memasang instalasi beberapa motor yang mulai jalan maupun menghentikannya secara berurutan. B. PENDAHULUAN Beberapa peralatan / pesawat mungkin memerlukan beberapa motor baik yang mulai jalan maupun menghentikannya harus berurutan, misalnya mesin bubut, mesin frais dan sebagainya. Dimana mesin pompa pendingin harus berjalan yang pertama, baru motor yang meggerakkan benda kerja, pahat dan seterusnya. Sedangkan untuk menghentikannya harus dilakukan sebaliknya. Untuk yang paling sederhana perhatikan Gambar 13.1 dan Gambar 13.2. Perhatikanlah urutan kerjanya. Bila tombol tekan No. 1 ditekan, pertama-tama motor M1 berputar karena kontaktor 1 menutup, selanjutnya bila tombol tekan No.2 ditekan, motor No.2 berputar, karena kontaktor 2 dapat bekerja. Apabila hendak menjalankan dengan menekan tombol No. 2, motor M2 tidak akan berputar karena rangkaian kontrolnya masih membuka pada kontaktor 1. Selanjutnya untuk menghentikan harus menekan tombol tekan NC/STOP No.2, maka motor M2 berhenti, barulah menekan tombol tekan NC (Stop) No.1 maka motor M1 berhenti.L1 L2 L3 PE F1 F2K1K2F3U1 V1W1F4U1 V1W1M 3M 3Gambar 13.1.|L1 F5 F6 S1 S295 96 83 84K253 54K195K1 F796K2H1H2S353S4K254K1 NK2Gambar 13.2 C. PERALATAN Utama : : : : : : : : : : : : Penunjang : : NFB ELCB MCB 3 Phase PB Change Switches Indicator Lamp Indicator Lamps MCB 1 Phase Supply Contactor Thermo Relay Voltmeter Amperemeter Motor Induksi 3 Phase Connecting Leads Motor Induksi 3 Phase Thermo Relay 1 Unit 1 Unit PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 PTE-045- 007 PTE-045- 009 PTE-045- 011 PTE-045- 013 PTE-045- 014 PTE-045- 018 PTE-045- 019 PTE-045- 021 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit|D.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Pasangkan instalasinya sesuai dengan Gambar 13.1 dan 13.2. Periksakanlah rangkaian yang pasang kepada Guru / Instruktur, bila telah diperiksa dan disetujui, baru siap dioperasikan. Tekan Tombol tekan S2 (START) Tekan Tombol tekan S4 (START) Tekan Tombol tekan S3 (STOP) Tekan Tombol tekan S1 (STOP) Tekan Tombol tekan S4 (START) Perhatikan apa yang terjadi. Ulangi langkah 4 dan 5. Tekan tombol tekan S1 (STOP) Perhatikan apa yang terjadi. Ulangi langkah 6 dan 7 Bila belum dapat mengamati dengan baik, ulangi langkah-langkah percobaan di atas. Selesai melaksanakan percobaan, matikan sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini.E.TUGAS / PERTANY AAN 1. 2. 3. Buatlah rangkaian pengendali / kontrol untuk rangkaian daya (Gambar 13.1) di mana: Untuk menjalankan Motor selanjutnya motor M1 jalan. M1 dan M2, pertama-tama motor M2 jalan,Untuk menghentikan Motor M1 dan M2, pertama-tama Motor M1 berhenti, selanjutnya motor M2 berhenti.|MENGUBAH KECEPATAN PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA A. TUJUANLE04014Siswa trampil memasang instalasi motor induksi 3 fasa yang mempunyai dua kecepatan. B. PENDAHULUAN Untuk mengubah kecepatan putaran dari suatu motor induksi, maka kita ingat suatu rumus :n=60 f pJadi agar n berubah, maka f (frekwensi) atau p (jumlah pasang kutub) harus diubah. Untuk mengubah f kita akan mengalami kesulitan, sebab f ditentukan oleh sumber pembangkit. Satu cara yang mudah untuk mengubah n adalah dengan cara mengubah jumlah kutubnya. Perubahan jumlah kutub ini dapat dilakukan dengan dua cara: 1. 2. Motor besar untuk Motor Memasang dua jenis kumparan statornya. Mengubah sambungan kumparan. induksi 3 fasa dengan 2 macam putaran akan mempunyai ukuran yang lebih bila dibandingkan dengan motor yang hanya mempunyai 1 macam putaran daya yang sama. Motor dengan 2 kecepatan putaran atau lebih dinamakan DAHLANDER.I U UI U IGambar 14.1UUUGambar 14.2|Perhatikan Gambar 14.1 dan 14.2. Disini kelihatan banyak kumparan yang diapit oleh tegangan jala-jala U selalu sama. Jadi meskipun kedua sambungan itu menghasilkan putaran yang berbeda, tetapi tetap menghasilkan daya yang sama. Untuk penyambungannya, perhatikan Gambar 14.3 dan 14.4.L1 L2 L3 PE F1...3 F4...6K3K1K2F82U 2V 2WF9M 31U 1V 1WGambar 14.3Gambar 14.4 Perhatikan gambar 14.4 (rangkaian pengendali), Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor beroperasi pada putaran rendah. Jika motor dalam| 47keadaan berhenti dan tombol S3 ditekan, maka kontaktor K2 dan K3 bekerja, kemudian dikunci oleh kontaktor K2. Motor beroperasi pada kecepatan tinggi. Suatu pengubahan putaran dari satu putaran ke putaran lain tidak memungki nkan, artinya setiap pengubahan putaran harus melalui penekanan tombol S1. Semua kontaktor yang sedang bekerja dapat diputuskan melalui tombol S1 atau bekerjanya relay arus lebih F8 dan F9. C. PERALATAN Utama : NFB PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 PTE-045- 007 PTE-045- 011 PTE-045- 013 PTE-045- 014 PTE-045- 018 PTE-045- 019 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 3 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit : ELCB : MCB 3 Phase : PB Change Switches Indicator Lamp : MCB 1 Phase : Supply Contactor : Thermo Relay : Voltmeter : Amperemeter : Connection Leads Pendukung D. : Motor AC 3 Phase Dual SpeedLANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerj aan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Pasangkan instalasinya sesuai dengan Gambar 14.3 dan 14.4. Periksakanlah rangkaian yang pasang kepada Guru / Instruktur, bila telah diperiksa dan disetujui, baru siap dioperasikan. Tekan Tombol tekan S2, Perhatikan putarannya Tekan Tombol tekan S3, perhatikan putarannya Tekan Tombol tekan S1 Tekan Tombol tekan S3, perhatikan putarannya Tekan Tombol tekan S2, Perhatikan putarannya Tekan Tombol tekan S1 Selesai melaksanakan percobaan, matikan sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula.E.TUGAS / PERTANY AAN 1. Jelaskan cara kerja rangkaian berikut ini:|L1 F7 F8F9 S1 K2 K3 K2 S2 S3 K1 N K2 K1 S3 K2 K1Gambar 14.5|MENJALANKAN MOTOR 1 FASA DENGAN SAKLAR MAGNET A. TUJUANLE04015Siswa trampil memasang dan menjalankan motor 1 fasa dengan saklar magnet. B. PENDAHULUAN Motor 1 fasa dengan kekuatan kurang dari 1 PK dewasa ini banyak digunakan di rumah tangga, kantor, pabrik maupun industri. Motor 1 fasa dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok berdasarkan konstruksi atau cara kerjanya. Jenis-jenis motor 1 fasa: 1. 2. Motor fasa belah (Split Phase motor) Motor Kapasitor (Capacitor Motor) - Starting Capacitor - Running Capacitor 3. 4. Motor Kutub bayangan (Shaded Pole Motor) Motor Seri (Universal Motor / AC, DC Motor)Pada motor Induksi 3 fasa, bahwa fluksi magnet yang terbentuk di sekitar stator merupakan medan magnet yang berbutar. Akan tetapi lain halnya dengan medan magnet yang terbentuk pada kumparan motor induksi satu fasa, dimana fluksi magnetnya hanya bergantian arah saja, sehingga motor pada saat mulai dijalankan (Start) akan sulit. Dalam hal ini berarti harus terdapat aliran listrik baru yang tidak sefasa dengan aliran listrik yang mengalir pada kumparan utama (main Winding), yang berarti harus terdapat kumparan kedua yang terpisah dari kumparan utama. Kumparan kedua ini umumnya disebut kumparan bantu (auxiliary Winding) atau Starting Winding, sedangkan kumparan utama disebut Running Winding. 5. Motor Fasa Belah (Split Phase Motor)oMotor fasa belah mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu yang letaknya bergeser 90 listrik dan disambung paralel.T8 L T11 R.W. S.W. N T4 T5 CSR.W S.W C.S: Running Winding : Starting Winding : Centrifugal Switch|Gambar 15.1 6. Motor Kapasitor (Running Capacitor)|Motor ini mempunyai kumparan bantu yang disambung seri dengan sebuah kapasitor. Kapasitor ini selalu dialam rangkaian baik pada waktu start maupun jalan (run). Oleh karena itu kapasitor tersebut dipakai, baik pada waktu start maupun jalan, maka harus digunakan kapasitor yang memenuhi syarat.T5 L T1 R.W. S.W. N T4 T8 CR.W S.W C: Running Winding : Starting Winding : CapacitorGambar 15.2 7. Motor Kutub Bayangan (Shaded Pole Motor) Motor ini mempunyai kutub bayangan (Shaded Pole) dan Kutub Pokok (Unshaded Pole), rotornya adalah rotor Jangkar Tupai. 8. Motor seri (Universal Motor / AC,DC Motor) Motor ini dapat menggunakan sumber daya AC maupun DC, Oleh karena itu disebut Universal motor. Digunakan untuk menggerakkan mesin jahit, mesin bor tangan, mixer, blender dan lain-lain. Motor Universal bila dihubungkan pada sumber tegangan akan didapatkan putaran tinggi.L L1 L2NGambar 15.3C.PERALATAN Utama : : : : : : : | PB Change Switches Indicator Lamp MCB 1 Phase Motor Induksi 1 Phase Supply Contactor Thermo Relay ELCB 1 Phase Connection Leads PTE-045- 007 PTE-045- 011 PTE-045- 012 PTE-045- 013 PTE-045- 014 PTE-045- 29 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 UnitD.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. 2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan Percobaan 11. Pasangkan instalasinya untuk rangkaian daya dan rangkaian pengendali seperti gambar berikut.L1 N PE F1K1F3M 1Gambar 15.4 3. 4. Setelah selesai merangkai, periksakan rangkaian pada Guru / Instruktur. Setelah disetujui Guru / Instruktur, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.N L1S1S2Gambar 15.5 Penyusunan modul-modul panel 5. 6. Tekan Tombol tekan S1. Lepaskan tombol tekan S1. |7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.Ulangi langkah ke 5 dan 6. Lepaskan hubungan rangkaian sumber tegangan. Hubungkan kontak bantu no.53 dan 54. Hubungkan kembali rangkaian ke sumber tegangan. Tekan Tombol tekan S1. Tekan Tombol tekan S2. Ulangi langkah ke 11 dan 13. Selesai melaksanakan percobaan, putuskan hubungan Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikan Laporan. dari sumber tegangan.|E.TUGAS / PERTANY AAN 1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pengendali berikut ini :L1 F2 F313 23 24 95 98S1 S2K1 14 K1 H1F3 H2K1 NGambar 15.6 2. 3. Apa yang akan terjadi jika kontak K1 53 dan 54 dilepas. Apa yang akan terjadi jika kontak K1 53 dan 54 dihubung singkat.54 |H. SISTEM KONTROL PUTARAN KANAN DAN KIRI DENGAN (CAM SWITCH) A. TUJU AN SAKLAR PUTAR CAMLE04016Siswa trampil memasang instalasi motor dengan dua arah putaran kanan dan kiri dengan menggunakan cam switch. B. PENDAHULUAN Saklar putar Cam adalah salah satu tipe saklar yang digerakkan secara manual, dan sering digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian kontrol, misalnya untuk hubungan bintang-segitiga, membalik putaran motor. Saklar Cam ini merupakan gabungan dari sejumlah komponen memenuhi bermacam-macam keperluan seperti disebut di atas. standar untukSaklar cam ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dari saklar akan mengubah kontak-kontak, menutup atau membuka dan beroperasi dalam 1 gerakan. Gambar1 menunjukkan bagaimana menggambarkan fungsi dari sebuah saklar Cam. Tanda silang (X) menunjukkan kontak tertutup dan yang tidak diberi tanda menyatakan kontaknya membuka.L1 L2 L301 2 3 4 5 6 7 8 9 10212 0 1 1-2 3-4 5-6 7-8 9 - 10Gambar 16.1 C. PERALATAN Utama : : : : : : NFB ELCB MCB 3 Phase Selected Switch Motor Induksi 3 Phase Connection Leads PTE-045- 001 PTE-045- 002 PTE-045- 003 PTE-045- 009 PTE-045021 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit|D.LANGKAH KERJA Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada setiap awal pekerjaan, pastikan bahwa hubungan listrik ke sumber (PLN) tidak tersambu ng. 1. 2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan Percobaan 16. Pasangkan instalasinya untuk rangkaian seperti Gambar 16.1PE N T S RN FBP TE -0 45 -0 01EL CBP TE -0 45 -0 0 23 P H A SE M C BP TE -0 45 -0 03S E L E C T E D S W IT C HP T E- 04 5- 00 62 5 3 1 6 4 2 5 3 1 6 4 2 1 3 5 2 4 6 1 5 9 1 N 3 7 11 4 8 12 2 6 10TM A 3 A / 22 0V X.021PP TT EE -- 00 4 5 -- 0 2 11UU 22W 22U 22VV 22VV 22VV 11 UU 11WW WW1122WW22 UU 11NNNNU 11VV 11W 11WWUU1122VV 22VV 11!!Gambar 16.2 Penyusunan modul-modul panel 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Setelah selesai merangkai, periksakan rangkaian pada Guru/Instruktur. Setelah disetujui Guru/Instruktur, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan. Putar Cam Switch pada posisi 1. Putar kembali pada posisi 0. Selanjutnya Putar kembali pada Posisi 2. Ulangi langkah ke 5, 6 dan 7, perhatikan putaran motor. Selesai melaksanakan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempat semula. Selesaikan laporan.P O S IS I KONTAKA B C D E1|E.TUGAS / PERTANY AAN3AB CDE4Gambar 16.31. 2.Perhatikan tabel pada Gambar 16.3. Jelaskan kondisi kontak-kontak A, B, C, D dan E dari Cam Switch pada masing-masing posisi. Perhatikan gambar rangkaian 1, apa yang akan terjadi jika salah satu kontak dari cam switch tersebut tidak berfungsi (tidak terhubung ).|II.LAMPIRAN Gambar Peralatan|P T E - 0 45 - 0 0 1NF BP T E - 04 5- 00 2E LC B3 PH A S E M C BP T E- 0 4 5 - 0 0 3CO N T AC T O RP T E - 04 5- 00 45 3 16 4 25 3 16 4 21 3 52 4 6L1 L2 L3T1 T2 T3NA1 13A2 14TNNNN| 5960 |T I M E R DE L A Y O NP T E - 0 4 5 - 0 05S E L E C T E D S WI T C HPT E- 0 4 5 - 0 0 6P B C H AN GE SW I T C H ESP T E - 04 5- 0 0 7C H A N G E - O V E R S W IT CHP T E - 04 5- 00 82 1 L1 L2 L3 T1 5 T2 9 T3 3 A1 13 55 A2 7 14 11 56 12 8 3 4 1 4 1 B 2 10 6 3 4 2 1 A 26768M A X. 3 A / 2 2 0 V021LA2 D T 2NNNNI N D I C A T O R L A M PSP T E - 0 4 5- 0 0 91 PH AS E M C BP T E - 0 4 5- 0 1 1S U P P LY C O N T A C T O RPT E- 0 4 5 - 0 1 3T H E RM O R E L A YP T E- 0 4 5 - 0 1 4L1 L2 L31 3 52 4 6L1 L2 L3T1 T2 T3A1 53 61A2 54 6296 9795 9871 8372 84NNNN| 6162 |S IN G L E S W I T C HP T E -0 4 5 -0 1 5SE R I ES SW I T C HPT E - 0 4 5 - 0 1 6SO C K ETP T E - 0 45 - 0 1 7NNN2V OL T M E T E RP T E- 0 4 5 - 0 1 8AM PE R E M E T ERP T E - 0 45 - 0 191 - P HA S E E L C BP T E- 0 4 5 - 0 2 0R S TT1 T2 T312NV30 0 100 02500A6 48 1020T97 4 14 3 0 89 7 1 0 0 4 630210 / 5 AV O LT M ET E R OF F RS RNA M M ET E R OF FSTSNTRTRTNNNN| 63Cara merakit rak panel 11. Keluarkan semua perangkat ASSEMBLY RACK, yang terdiri atas: 2 buah kaki panjang (a); 2 buah penopang pendek (b); 3 batang alumunium (c); 6 buah baut kuningan (d); 12. Pasangkan kaki panjang dan kaki pendek, kemudian ikatkan dengan menggunakan baut berkepala obeng "+", masing-masing 2 buah (lihat gambar inset 2). Kencangkan ikatan masing-masing baut. Masukkan baut kuningan pada lubang berulir pada batang alumunium masingmasing dua buah (kiri dan kanan). Perhatikan gambar inset 1, posisi celah yang lebih dalam (X) pada batang alumunium dipasang menghadap ke bawah. Setelah baut kuningan terpasang semua, satukan batang-batang alumunium ini dengan kaki besi dengan memasukkan ujung baut kuningan ke lubang yang sudah tersedia pada kaki besi, ikatlah penyangga ini dengan baut kepala kunci "L", jangan langsung dikencangkan. Pasanglah semua batang alumunium pada sebelah kaki terlebih dahulu. Pasangkan kaki besi yang lain pada sisi yang lain batang-batang alumunium, kemudian pasangkan juga baut pengikatnya. Setelah semua batang alumunium terpasang dan terikat dengan baik, barulah kencangkan ikatan baut pengikat ini dengan menggunakan kunci "L". Tutuplah lubang baut dengan penutup plastik (g). 6 buah baut kepala kunci "L" (e); 4 buah baut kepala obeng "+" (f). 6 buah penutup plastik (g).13.14.15. 16. 17.64 |acX d egbf| 65