full paper_snti 10 anp-ahp

8
 Pembuatan Aplikasi Sistem Seleksi Calon Pegawai dan Pemilihan Supplier dengan Metode Analytic Network Process (ANP) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) di PT X. Leo Willyanto Santoso, Alexander Setiawan, Andreas Handojo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra Jln. Siwalankerto 121 – 131 Surabaya 60236 email : [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK Perusahaan sebagai suatu organisasi yang digerakkan oleh sumber daya manusia dihadapkan pada beragam pilihan dalam rangka menentukan tenaga kerja yang berkualitas. Pilihan yang dibuat oleh sebuah perusahaan dalam penerimaan tenaga kerja sangat berpengaruh pada performa dan kemajuan perusahaan. Selain itu, pemilihan supplier  yang tepat dalam pengadaan barang juga hal yang fital dalam perusahaan. PT. X mengalami permasalahan seperti di atas. Hal yang tersulit dalam membuat pilihan adalah upaya menghilangkan faktor subjektifitas dari manajer personalia dan manajer pengadaan barang sehingga setiap pilihan yang dibuat bersifat objektif dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria yang diharapkan oleh perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, PT. X membutuhkan suatu aplikasi komputer yang dapat mendukung pengambilan keputusan menggunakan metode  ANP dan  AHP untuk pemilihan calon pegawainya. Aplikasi yang dibutuhkan bukan merupakan pengambil keputusan utama yang menggantikan peran manusia namun hanya sebagai pendukung pengambilan keputusan. Aplikasi yang dibangun akan menyajikan informasi perbandingan calon tenaga kerja disesuaikan dengan kriteria tenaga kerja yang telah ditentukan oleh PT. X.  Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan,  Analytical  Network Process, Analytic Hierarchy Process, Kriteria I. PENDAHULUAN PT X merupakan salah satu Perusahaan Jasa Konstruksi Nasional yang berdomisili di Surabaya dengan wilayah operasinya meliputi wilayah Indonesia. Perusahaan ini telah memulai usahanya pada tahun 1986. Kebutuhan semua bahan dan alat yang diperlukan dalam memenuhi suatu proyek dibeli oleh perusahaan berdasarkan pada permintaan kebutuhan bahan dan alat proyek, yang dituliskan dalam daftar permintaan bahan dan alat proyek (jenis, ukuran, jumlah, spesifikasi, dan jadwal penggunaannya). Tim Operational Control System (OCS) memberikan usulan supplier  (minimal terhadap 3) berdasarkan hasil seleksi dan evaluasi terhadap penawaran proyek disertai spesifikasi sesuai dengan permintaan proyek dengan mempertimbangkan pula harga yang paling kompetitif dan daya pasok yang mencukupi. Kemudian, supplier  mengirim seluruh dokumen permintaan dan penawaran ke Kabag OCS dan tim OCS kantor untuk mendapatkan persetujuan perusahaan. Pembelian semua keperluan tersebut dilakukan oleh bagian  purchasing dengan prosedur pengadaan dan pengiriman bahan dan alat proyek yang telah diatur dengan menerbitkan P.O (Purchase Order ). Berdasarkan proses yang berjalan di atas, hal ini tentu menyulitkan dengan menggunakan sistem manual karena banyaknya formulir atau dokumen yang perlu dipakai, jenis bahan baku yang sangat banyak serta banyak supplier  yang memberikan penawaran pada bahan baku yang sama. Akibatnya, proses penentuan supplier  (yang ditentukan oleh banyak hal) membutuhkan waktu lama, sehingga bisa mengganggu atau menunda jalannya proyek. Karena itu dibutuhkan suatu sistem yang menyediakan penilaian dan penentuan terhadap supplier  dengan menggunakan metode AHP. Selain itu, karyawan/pegawai merupakan satu faktor yang penting pada PT. X. Pegawai yang berkualitas akan menghasilkan kinerja yang baik pada perusahaan serta mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Melihat pentingnya kualitas pegawai pada perusahaan, maka proses seleksi calon pegawai merupakan bagian yang penting untuk memberikan pegawai yang kualitas bagi perusahaan. PT. X harus berhati-hati dalam proses pengambilan keputusan saat seleksi calon pegawai. PT. X melakukan proses seleksi calon pegawai untuk menilai kemampuan teknis serta penilaian psikologis calon pegawainya. Tes psikologi secara umum akan menunjukkan keadaan emosional seseorang, di samping itu tes kemampuan teknis akan menunjukkan kompetensi seseorang untuk dapat bekerja. Meski demikian, seseorang dengan kemampuan teknis yang baik apabila tidak ditunjang dengan kecerdasan emosional yang cukup, akan mengalami kesulitan dalam lingkungan

Upload: dini-rahayu-efendi

Post on 15-Jul-2015

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 1/8

 

Pembuatan Aplikasi Sistem Seleksi Calon Pegawai dan Pemilihan

Supplier dengan Metode Analytic Network Process (ANP) dan Analytic

Hierarchy Process (AHP) di PT X.

Leo Willyanto Santoso, Alexander Setiawan, Andreas Handojo

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen PetraJln. Siwalankerto 121 – 131 Surabaya 60236

email : [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Perusahaan sebagai suatu organisasi yangdigerakkan oleh sumber daya manusia dihadapkan padaberagam pilihan dalam rangka menentukan tenaga kerjayang berkualitas. Pilihan yang dibuat oleh sebuahperusahaan dalam penerimaan tenaga kerja sangat

berpengaruh pada performa dan kemajuan perusahaan.Selain itu, pemilihan supplier  yang tepat dalampengadaan barang juga hal yang fital dalam perusahaan.PT. X mengalami permasalahan seperti di atas. Hal yangtersulit dalam membuat pilihan adalah upayamenghilangkan faktor subjektifitas dari manajerpersonalia dan manajer pengadaan barang sehingga setiappilihan yang dibuat bersifat objektif dengan berdasarkanpada kriteria-kriteria yang diharapkan oleh perusahaan.Berdasarkan permasalahan tersebut, PT. X membutuhkansuatu aplikasi komputer yang dapat mendukungpengambilan keputusan menggunakan metode   ANP dan

 AHP untuk pemilihan calon pegawainya. Aplikasi yang

dibutuhkan bukan merupakan pengambil keputusan utamayang menggantikan peran manusia namun hanya sebagaipendukung pengambilan keputusan. Aplikasi yangdibangun akan menyajikan informasi perbandingan calontenaga kerja disesuaikan dengan kriteria tenaga kerja yangtelah ditentukan oleh PT. X. 

  Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan,  Analytical

  Network Process, Analytic HierarchyProcess, Kriteria 

I. PENDAHULUAN

PT X merupakan salah satu Perusahaan JasaKonstruksi Nasional yang berdomisili di Surabaya denganwilayah operasinya meliputi wilayah Indonesia.Perusahaan ini telah memulai usahanya pada tahun 1986.

Kebutuhan semua bahan dan alat yangdiperlukan dalam memenuhi suatu proyek dibeli olehperusahaan berdasarkan pada permintaan kebutuhanbahan dan alat proyek, yang dituliskan dalam daftarpermintaan bahan dan alat proyek (jenis, ukuran, jumlah,

spesifikasi, dan jadwal penggunaannya). Tim Operational

Control System (OCS) memberikan usulan supplier  (minimal terhadap 3) berdasarkan hasil seleksi danevaluasi terhadap penawaran proyek disertai spesifikasisesuai dengan permintaan proyek denganmempertimbangkan pula harga yang paling kompetitif 

dan daya pasok yang mencukupi. Kemudian, supplier  mengirim seluruh dokumen permintaan dan penawaran keKabag OCS dan tim OCS kantor untuk mendapatkanpersetujuan perusahaan. Pembelian semua keperluantersebut dilakukan oleh bagian  purchasing denganprosedur pengadaan dan pengiriman bahan dan alatproyek yang telah diatur dengan menerbitkan P.O(Purchase Order ).

Berdasarkan proses yang berjalan di atas, hal initentu menyulitkan dengan menggunakan sistem manualkarena banyaknya formulir atau dokumen yang perludipakai, jenis bahan baku yang sangat banyak sertabanyak supplier yang memberikan penawaran pada bahanbaku yang sama. Akibatnya, proses penentuan supplier  (yang ditentukan oleh banyak hal) membutuhkan waktulama, sehingga bisa mengganggu atau menunda jalannyaproyek. Karena itu dibutuhkan suatu sistem yangmenyediakan penilaian dan penentuan terhadap supplier  dengan menggunakan metode AHP.

Selain itu, karyawan/pegawai merupakan satufaktor yang penting pada PT. X. Pegawai yang berkualitasakan menghasilkan kinerja yang baik pada perusahaanserta mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Melihatpentingnya kualitas pegawai pada perusahaan, makaproses seleksi calon pegawai merupakan bagian yangpenting untuk memberikan pegawai yang kualitas bagiperusahaan. PT. X harus berhati-hati dalam proses

pengambilan keputusan saat seleksi calon pegawai.PT. X melakukan proses seleksi calon pegawai

untuk menilai kemampuan teknis serta penilaianpsikologis calon pegawainya. Tes psikologi secara umumakan menunjukkan keadaan emosional seseorang, disamping itu tes kemampuan teknis akan menunjukkankompetensi seseorang untuk dapat bekerja. Meskidemikian, seseorang dengan kemampuan teknis yang baikapabila tidak ditunjang dengan kecerdasan emosionalyang cukup, akan mengalami kesulitan dalam lingkungan

Page 2: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 2/8

 

kerjanya. PT. X akan menilai kelayakan calonpegawainya berdasarkan relasi tes kemampuan teknis dantes psikologi. Selain itu PT. X juga akanmempertimbangkan hasil wawancara serta latar belakangpendidikan dan pekerjaan calon pegawai. Dengan 4 tes diatas maka diharapkan PT. X akan memperoleh calon

pegawai dengan kompetensi yang baik.Dalam proses seleksi calon pegawai, keputusanyang diambil sering dipengaruhi subyektifitas dari parapengambil keputusan. Subyektifitas dapat terjadi karenatidak ada metode standar yang sistematis untuk menilaikelayakan calon pegawai.

Salah satu metode pengambilan keputusan yangdapat digunakan dalam proses seleksi calon pegawaiadalah metode   Analytic Network Process (ANP). Meskidemikian, jika model ANP diterapkan dalam penentuanseleksi pegawai secara manual, maka akan sulit untukdilakukan karena dalam metode ini terdapat banyakperhitungan yang harus dilakukan sebelum dilakukanpengambilan keputusan. ANP merupakan metode yang

sistematis dan seleksi yang tepat dengan menggunakanmenggunakan metode pengambilan keputusan yangmampu menunjukkan menilai kompetensi calon pegawaisesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaanatau pengambil keputusan berdasarkan analisa data yangsistematis. Dimana pada penelitian ini, akan dilakukaneksperimen terhadap metode ANP dan AHP.

Melihat realita tersebut, maka perlu dibangun sebuahaplikasi berbasis web dengan metode ANP untukmendukung proses seleksi calon pegawai. Aplikasi yangdibangunakan memberikan suatu sistem yang dapatmenyimpan data calon pegawai, hasil tes kemampuanteknis dan psikologi secara terintegrasi dan kemudian

melakukan analisa terhadap data calon pegawai untukmenghasilkan alternatif keputusan untuk membantuperusahaan dalam pemilihan calon pegawai.

Merujuk pada latar belakang serta permasalahandi atas, maka penelitian ini akan difokuskan untukmerancang dan membuat aplikasi untuk:1.  Merancang dan membuat aplikasi pengambilan

keputusan multi kriteria untuk pemilihan supplier  pada PT X dengan menggunakan metode  Analytic

  Hierarchy Process (AHP). Permasalahan yangdihadapi adalah:•  Bagaimana menentukan nilai suatu kriteria•  Bagaimana memasukkan penilaian-penilaian

dalam kriteria•  Bagaimana cara membuat agar aplikasi ini

mudah untuk digunakan2.  Merancang dan membuat sistem seleksi calon

pegawai berbasis web menggunakan  Analytic

  Network Process (ANP). Permasalahan yangdihadapi adalah:

•  Bagaimana membuat suatu aplikasi yang dapatmembantu melihat potensi calon pegawaiuntuk menempati suatu posisi tertentu padaPT. X?

•  Bagaimana membuat rancangan database yangdapat menyimpan data calon pegawai dan

pegawai secara teratur?•  Bagaimana membuat suatu aplikasi yang dapat

membantu PT. X dalam mengambil keputusanuntuk merekrut pegawai?

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:•  Membuat aplikasi pengambilan keputusan dalam

memilih suatu supplier yang paling efisien dan dapatdialokasikan di PT. X.

•  Membuat aplikasi berbasis web untuk mendukungproses pengambilan keputusan dalam seleksi calonpegawai dengan memanfaatkan metode  Analytic

 Network Process (ANP), sedangkan untuk pemilihan

supplier, digunakan metode   Analytic HierarchProcess (AHP), sehingga akan diperoleh alternatif keputusan pemilihan calon pegawai secara objektif serta sesuai dengan kriteria pegawai yang dibutuhkanPT. X

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menunjangkinerja yang maksimal dengan cara membantu PT. Xdalam dalam penentuan supplier dan pegawai terbaik

II. ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Metode   Analytic Network Process (ANP)merupakan pengembangan metode   Analytical Hierarchy

Process (AHP). Metode ANP mampu memperbaikikelemahan AHP berupa kemampuan mengakomodasiketerkaitan antar kriteria atau alternatif [3]. Keterkaitanpada metode ANP ada 2 jenis yaitu keterkaitan dalam satuset elemen (inner dependence) dan keterkaitan antarelemen yang berbeda (outer dependence). Adanyaketerkaitan tersebut menyebabkan metode ANP lebihkompleks dibandingkan dengan metode AHP.

Secara umum langkah-langkah yang harusdilakukan dalam menggunakan ANP adalah:1.  Mendefinisikan masalah dan menentukan kriteria

solusi yang diinginkan.2.  Menentukan pembobotan komponen dari sudutpandang manajerial.

3.  Membuat matriks perbandingan berpasangan yangmenggambarkan kontribusi atau pengaruh setiapelemen atas setiap kriteria. Perbandingan dilakukanberdasarkan penilaian dari pengambil keputusandengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen.

Page 3: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 3/8

 

4.  Setelah mengumpulkan semua data perbandinganberpasangan dan memasukkan nilai-nilaikebalikannya serta nilai satu di sepanjang diagonalutama, prioritas masing-masing kriteria dicari dankonsistensi diuji.

5.  Menentukan eigenvector  dari matriks yang telah

dibuat pada langkah ketiga.6.  Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk semuakriteria.

7.  Membuat unweighted super matrix dengan caramemasukkan semua eigen vector yang telah dihitungpada langkah 5 ke dalam sebuah super matriks.

8.  Membuat weighted super matrix dengan caramelakukan perkalian setiap isi unweighted 

supermatrix terhadap matriks perbandingan kriteria(cluster matrix).

9.  Membuat limiting supermatrix dengan caramemangkatkan super matriks secara terus menerushingga angka disetiap kolom dalam satu baris samabesar, setelah itu lakukan normalisasi terhadaplimiting supermatrix.

10.  Ambil nilai dari alternatif yang dibandingkankemudian dinormalisasi untuk mengetahui hasilakhir perhitungan.

11.  Memeriksa konsistensi, rasio konsistensi tersebutharus 10 persen atau kurang. Jika nilainya lebih dari10%, maka penilaian data keputusan harusdiperbaiki.

Menyusun priotitas merupakan salah satu bagianyang penting dan perlu ketelitian di dalamnya. Padabagian ini ditentukan skala kepentingan suatu elementerhadap elemen lainnya. Langkah pertama dalampenyusunan prioritas adalah menyusun perbandingan

berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentukberpasangan seluruh untuk setiap sub sistem hirarki.Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan kedalam bentuk matriks untuk maksud analisis numerik,yaitu matriks n x n.

Misalkan terdapat suatu sub sistem hirarkidengan kriteria A dan sejumlah elemen di bawahnya, B1 sampai Bn. Perbandingan antar elemen untuk sub sistemhirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matriks n x n.Matriks ini disebut matriks perbandingan berpasangan.

A B1 B2 B3 --- Bn 

B1 b11 b12 b13 --- b1n B2 b21 b22 b23 --- b2n 

B3 b31 b32 b33 --- b3n 

--- --- --- --- --- ---

Bn bn1 bn2 bn3 --- bnn 

Gambar 1: Matriks Perbandingan Berpasangan

Nilai bij adalah nilai perbandingan elemen Bi terhadap B j yang menyatakan hubungan [2]:

  Seberapa jauh tingkat kepentingan Bi biladibandingkan dengan B j, atau

  Seberapa besar kontribusi Bi terhadap kriteria Adibandingkan dengan B j, atau

 Seberapa jauh dominasi Bi dibandingkan denganB j, atau

  Seberapa banyak sifat kriteria A terdapat pada Bi dibandingkan dengan B j.

Bila diketahui nilai bij maka secara teoritis nilai b ji = 1 / bij, sedangkan bij dalam situasi i = j adalah mutlak 1.

Pembobotan dengan ANP membutuhkan modelyang merepresentasikan saling keterkaitan antar kriteriadan subkriteria yang dimilikinya. Ada 2 kontrol yangperlu diperhatikan didalam memodelkan sistem yanghendak diketahui bobotnya. Kontrol pertama adalahkontrol hierarki yang menunjukkan keterkaitan kriteriadan sub kriterianya. Pada kontrol ini tidak membutuhkanstruktur hierarki seperti pada metode AHP. Kontrol

lainnya adalah kontrol keterkaitan yang menunjukkanadanya saling keterkaitan antar kriteria atau cluster 

(Saaty, 1996). Jika diasumsikan suatu sistem memiliki  N 

cluster  dimana elemen-elemen dalam tiap cluster  salingberinteraksi atau memiliki pengaruh terhadap beberapaatau seluruh cluster  yang ada. Jika cluster  dinotasikandengan Ch, dimana h = 1, 2, …, N, dengan elemensebanyak nh yang dinotasikan dengan eh1, eh2, …, ehnh.

Pengaruh dari satu set elemen dalam suatu cluster  padaelemen yang lain dalam suatu sistem dapatdirepresentasikan melalui vektor prioritas berskala rasioyang diambil dari perbandingan berpasangan. Jaringanpada metode ini memiliki kompleksitas yang tinggi

dibanding dengan jenis lain, karena adanya fenomena feedback dari cluster satu ke cluster lain, bahkan dengancluster -nya sendiri. Kriteria calon pegawai dinyatakansebagai cluster sedangkan elemen dan sub elemennyamerupakan strategi objektif dengan KPI-KPI-nya. PadaGambar 2, memperlihatkan model jaringan dengan feedback  dan dependence  cluster  satu dengan cluster  lainnya.

Gambar 2: Model Feedback dan Dependence pada Cluster 

Page 4: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 4/8

 

Setelah model dibuat, maka dilakukanpentabelan dari hasil data   pairwise comparison denganmenggunakan tabel supermatriks. Kemudian akandilakukan proses pembobotan untuk setiap cluster  yangtelah ditentukan berdasarkan kriteria calon pegawai.Algoritma perhitungan pembobotan yang dilakukan

dimulai dari data dengan bentuk  pairwaise comparison

sampai dihasilkan bobot tiap indikator kinerjanya.Kriteria dibuat berdasarkan kebutuhan dan tujuan daripemilihan.

Untuk menunjukkan hasil akhir dari perhitunganperbandingan maka supermatriks akan dipangkatkansecara terus-menerus hingga angka setiap kolom dalamsatu baris sama besar. Rumus perhitungannya, dapatdilihat pada persamaan (1).

∑∑∑

=

==

=

∞→

 M 

k n

 j

ij

n

i

n

 j

ij

 M 

a

a

 M  1

11

11lim   (1) 

Hubungan preferensi yang dikenakan antara duaelemen tidak mempunyai masalah konsistensi relasi. Bilaelemen A adalah dua kali elemen B, maka elemen Badalah ½ kali elemen A. Tetapi, konsistensi tersebut tidakberlaku apabila terdapat banyak elemen yang harusdibandingkan. Oleh karena keterbatasan kemampuannumerik manusia maka prioritas yang diberikan untuksekumpulan elemen tidaklah selalu konsisten secara logis.Misalkan A adalah 7 kali lebih penting dari D, B adalah 5kali lebih penting dari D, C adalah 3 kali lebih pentingdari B, maka tidak akan mudah untuk menemukan bahwa

secara numerik C adalah 15/7 kali lebih penting dari A.Hal ini berkaitan dengan sifat AHP itu sendiri, yaitubahwa penilaian untuk menyimpang dari konsistensilogis.

Dalam prakteknya, konsistensi tersebut tidakmungkin didapat. Pada matriks konsisten, secara praktisλ max = n, sedangkan pada matriks tidak setiap variasi dariaij akan membawa perubahan pada nilai λ max. deviasi λ max dari n merupakan suatu parameter Consistency Index (CI)sebagai berikut :

CI = (λ max - n) / (n - 1) (2)Keterangan:CI = Consistency Index

λ max = nilai eigen terbesarn = jumlah elemen yang dibandingkan

Nilai CI tidak akan berarti apabila terdapatstandar untuk menyatakan apakah CI menunjukkanmatriks yang konsisten. Saaty memberikan patokandengan melakukan perbandingan secara acak atas 500buah sample. Saaty berpendapat bahwa suatu matriks

yang dihasilkan dari perbandingan yang dilakukan secaraacak merupakan suatu matriks yang mutlak tidakkonsisten. Dari matriks acak tersebut didapatkan juganilai onsistency Index, yang disebut dengan  Random

 Index (RI).Dengan membandingkan CI dengan RI maka

didapatkan patokan untuk menentukan tingkat konsistensisuatu matriks, yang disebut dengan Consistency Ratio (CR), dengan rumus :

CR = CI / RI (3)Keterangan :CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index RI = Random Index 

Dari 500 buah sample matriks acak dengan skalaperbandingan 1 – 9, untuk beberapa orde matriks [2]mendapatkan nilai rata-rata RI sebagai berikut:

Suatu matriks perbandingan adalah konsistenbila nilai CR tidak lebih dari 10%. Apabila rasio

konsistensi semakin mendekati ke angka nol berartisemakin baik nilainya dan menunjukkan kekonsistenanmatriks perbandingan tersebut. 

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PT.X, permasalahan yang ada yaitu untuk seleksi pekerjaoperasional belum sepenuhnya memanfaatkan tes secaratertulis, penilaian lebih banyak dilakukan melaluiwawancara sehingga penilaian yang dibuat bersifatsubjektif. Selain itu belum tersedia pendataan yang baik

untuk mencatat data calon pegawai karena data yangdimiliki saat ini masih berupa dokumen tertulis.Sedangkan untuk pemilihan supplier , permasalahannyaadalah bagaimana menentukan nilai suatu kriteria untukmemilih supplier dan bagaimana memasukkan penilaian-penilaian dalam kriteria untuk memilih supplier. 

Dari permasalahan yang muncul, maka beberapahal berikut ini dibutuhkan oleh PT. X dalam pembuatansistem pendukung keputusan, antara lain:•  Diperlukan suatu sistem terhubung dengan database

mengenai data calon pegawai dan data supplier.Sehingga apabila sewaktu–waktu perusahaanmembutuhkan tenaga kerja dan supplier  dapat

memanfaatkan data yang telah dimiliki sebelumnya.•  Menjelaskan klasifikasi databasenya.•  Diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang

objektif dalam seleksi calon pegawai dan pemilihansupplier  dengan cara menampilkan nilaiperbandingan antar calon serta kesesuaian terhadapkriteria yang dibutuhkan.

Page 5: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 5/8

 

ERD dari sistem pendukung keputusan ini dapatdilihat pada Gambar 3.

 jadwal

pertanyaan_wawancara

 

bobot_cluster

menjabat

berkeprbadian

 

bobot_kriteria_pegawai

kriteria

nilai_latar_belakang

nilai_MBTI

nilai_kepribadian

berlatar_belakang

hasil_MBTI

Calon Pegaw ai

noidentitas

user_id

pass

nama

alamat

tempat_lahir

tanggal_lahir

email

handphone

foto

posisi_lamaran

Admin

id_admin

password

Data_Jabatanid_jabatan

departemen

 jabatan

Hasil ANP

kode_anp

tanggal

nilai_anp

Kepribadian

sanguin

melankolis

kolerik

plegmatis

Te

 

s_MBTI

ekstrovert

introvert

sensing

intuition

thinking

feeling

 judging

perceiving

Latar_Belakang

nilai_pekerjaan

nilai_pendidikan

pendidikan

pengalaman_kerja

Kriteria_Pegawai

node

nilai_kepribadian

nilai_mbti

nilai_latar_belakang

Kriteria_Tanggu ngJawa b_Kepribadian

node

nilai_tj_sanguin

nilai_tj_melankolis

nilai_tj_kolerik

nilai_tj_plegmatis

Kriteria_Ketegasan_MBTI

node

nilai_ket_feeling

nilai_ket_thinking

Kriteria_Disiplin_MBTI

node

nilai_dis_judging

nilai_dis_perceiving

Kriteria_Dis iplin_Karakter

node

nilai_dis_ketegas an

nilai_dis_tanggung_jaw ab

Kriteria_KerjaSama_MBTI

node

nilai_ks_ekstrovert

nilai_ks_introvert

Kriteria_KerjaSama_LatarBelakang

node

nilai_ks_pekerjaan

nilai_ks_pendidikan

Kriteria_Komunikasi_MBTI

node

nilai_kom_ekstrovert

nilai_kom_introv ert

nilai_kom_intuiting

nilai_kom_sensi ng

Kriteria_Komunikas i_LatarBelakang

node

nilai_kom_pekerjaan

nilai_kom_pendidikan

cluster_matriks

nodes

alternativ es

karakter

kepribadian

latar_belakang

mbti

 jadw al_waw ancara

tanggal

status

pertanyaan_wawancara

node

pertanyaan

soal_temper amen

no

soal

nilai

karakter_abr01

no_id

subkriteria1

subkriteria2

subkriteria3

subkriteria4

subkriteria5

karakter_abr07

no_id

subkriteria17

subkriteria27

subkriteria37

subkriteria47subkriteria57

karakter_abr08

no_id

subkriteria18

subkriteria28

subkriteria38

subkriteria48

subkriteria58

karakter_abr04

no_id

subkriteria14

subkriteria24

subkriteria34

subkriteria44

subkriteria54

karakter_abr03

no_id

subkriteria13

subkriteria23

subkriteria33

subkriteria43

subkriteria53

karakter_abr02

no_id

subkriteria12

subkriteria22

subkriteria32subkriteria42

subkriteria52

karakter_abr06

no_id

subkriteria17

subkriteria27

subkriteria37

subkriteria47

subkriteria57

karakter_abr05

no_id

subkriteria15

subkriteria25

subkriteria35

subkriteria45

subkriteria55

karakter_abr09

no_id

subkriteria19

subkriteria29

subkriteria39

subkriteria49

subkriteria59

karakter_abr10

no_id

subkriteria110

subkriteria210

subkriteria310

subkriteria410

subkriteria510

karakter_abr11

no_id

subkriteria111

subkriteria211

subkriteria311

subkriteria411

subkriteria511

karakter_abr12

no_id

subkriteria112

subkriteria212

subkriteria312

subkriteria412

subkriteria512

karakter_abr13

no_id

subkriteria113

subkriteria213

subkriteria313

subkriteria413

subkriteria513

karakter_abr14

no_id

subkriteria114

subkriteria214

subkriteria314

subkriteria414

subkriteria514

karakter_abr15

no_id

subkriteria115

subkriteria215

subkriteria315

subkriteria415

subkriteria515

soal_mbti

no

soal

nilai

 

Gambar 3: Conceptual Data Model (CDM)

Pengujian sistem ini dimulai dari halaman awal yang akandigunakan untuk masuk ke halaman profil. Calon pegawaiyang telah terdaftar harus memasukkan user id  dan password  pada halaman ini untuk dapat mengakseshalaman berikutnya. Calon pegawai yang belum terdaftardapat melakukan pendaftran dengan menekan tombolform pendaftaran Tampilan halaman awal calon pegawaidapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4: Halaman Awal Aplikasi

Calon pegawai yang belum pernah mendaftardapat melakukan proses registrasi dengan mengisi setiapkolom informasi yang ada secara lengkap. Setelahmelakukan pendaftaran maka calon pegawai akanmenerima konfirmasi melalui email. Tampilan halamanprofil calon pegawai dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5: Halaman Profil Calon Pegawai

Pada halaman administrator  sistem dapatmelakukan pemilihan calon pegawai menggunakanmetode   Analytic Network Process. Selain melakukanpemilihan, sistem juga dapat melakukan beberapa fiturlain seperti melakukan penilaian wawancara,menampilkan data calon pegawai serta pengaturan akunadministrator .  Administrator  dapat melakukanwawancara dengan dipandu beberapa pertanyaan yangterdapat pada halaman wawancara, yang sekaligusmemberikan penilaian kuantitatif. Tampilan halamanwawancara calon pegawai dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 6: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 6/8

 

 

Gambar 6: Halaman Wawancara

Gambar 7: Halaman Pemilihan Calon untuk Seleksi

Seleksi calon pegawai diawali dengan pemilihan nama-nama calon pegawai yang akan dibandingkan, semuacalon yang dibandingkan harus memiliki posisi lamaranyang sama. Tampilan halaman pemilihan calon pegawaiuntuk seleksi dapat dilihat pada Gambar 7.

Sedangkan untuk proses pemilihan supplier, saatproses memasukkan kriteria ini maka secara otomatisakan tercipta relasi antar kriteria yang baru dan kriteriayang lama, sehingga nantinya user  tinggal memasukkannilai relasi pada  form input  relasi. Setelah memasukkankriteria dan sub-kriteria maka pada pada  form kriteria(Gambar 8) akan ditampilkan susunan kriteria beserta

dengan sub-kriterianya. Setelah memasukkan nama sub-kriteria pada   form input sub- kriteria (Gambar 9) makauser  memasukkan faktor pendukung dari sub-kriteria(Gambar 10).

Gambar 8 Form kriteria

Gambar 9 Input sub kriteria

Gambar 10 Input faktor pendukung dari sub-kriteria

Untuk memasukkan nilai relasi antar kriteria ini,disediakan  form relasi (Gambar 11) yang nantinya akan

menampilkan satu-persatu relasi yang ada antara kriteria.User tinggal memilih nilai yang ada dan saat tombol Nextditekan maka relasi berikutnya akan muncul. Prosesperhitungan relasi dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 7: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 7/8

 

 

Gambar 11 Form Input Relasi Kriteria

Gambar 12 Proses Perhitungan Relasi Kristeria

Setelah mendapatkan nilai relasi antar supplier  dan antar kriteria maka hasil dari kedua matrik tersebutdikalikan dan menjadi hasil akhir (Gambar 13) yangmenampilkan sebaiknya supplier mana yang dipilih. Hasilperhitungan akhir tersebut langsung disimpan padadatabase dan dapat diakses kembali melalui menu report .

Gambar 13 Form AHP Akhir

Penghitungan konsistensi dilakukan pada setiapmatrik relasi yang ada, seperti pada Gambar 14 tingkatkekonsistenan untuk harga, ready stok dan cara

pembayaran masih dapat ditolerir karena di bawah 10%.Tetapi tingkat kekonsistenan untuk relasi antara supplier  dengan kriteria kualitas dan waktu pengiriman terdapatsedikit kesalahan karena tingkat kekonsistenannyabernilai lebih dari 10%.

Gambar 14 Form Konsistensi

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian iniadalah sebagai berikut :•  Hasil perhitungan ANP dan AHP yang dilakukan

dalam aplikasi ini sesuai dengan hasil perhitunganANP dan AHP secara manual.

•  Sistem aplikasi yang dibangun dapat membantumanajer personalia PT. X dalam melakukan seleksicalon pegawai sehingga mendukung penilaian yangseimbang dan objektif.

  Sistem aplikasi yang dibangun dapat membantumanajer pengadaan barang PT. X dalam melakukanseleksi supplier sehingga mendukung penilaian yangseimbang dan objektif.

•  Aplikasi ini dirancang dan dibuat fleksibel dalampenambahan kriteria dan sub-kriteria sehingga dapatmenyesuaikan dengan keadaan PT. X

REFERENCES

[1]  Efraim Turban, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang.(2008).   Decision Support Systems and Intelligen

Systems Jilid 1 Ed. 7 . Yogyakarta: Penerbit Andi.[2]  Saaty, T.L. (2004). Fundamentals of the analytic

network process dependence and feedback in

decision-making with a single Network. Pittsburgh :RWS Publications.

[3]  Saaty, T. L. (2008).   Relative measurement and its

generalization in decision making why pairwise

comparisons are central in mathematics for the

measurement of intangible factors the analytic

Page 8: Full Paper_snti 10 Anp-Ahp

5/13/2018 Full Paper_snti 10 Anp-Ahp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/full-papersnti-10-anp-ahp-55a75075a13f8 8/8

 

hierarchy/network process. Pittsburgh : RWSPublications.

[4]  Sebnemburnaz* & Y. Ilker Topcu., (2006)  A

multiple-criteria decision- making approach for the

evaluation of retail location, journal of multi-criteria

decision analysis, Wiley InterScience

[5] 

Vanany, Iwan., (2003), Aplikasi analytic network 

 process (ANP) pada perancangan sistem pengukuran

kinerja (Studi Kasus pada PT. X), Jurnal TeknikIndustri, vol 5 No. 1 Juni 2003, pp. 50-62.Universitas Kristen Petra.

[6]  Yuksel, I. (2007). Personnel selection using analytic

network process. Istanbul : stanbul TicaretÜniversitesi Fen Bilimleri Dergisi Yı.