fuel cell.docx

8
Fuel Cell Sebagai Energi Alternatif Pengganti BBM Sel Bahan Bakar Dalam rangka memasuki era industrialisasi maka kebutuhan energi terus meningkat dan untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan penambahan energi melalui pemilihan energi alternatif yang ramah terhadap lingkungan. Salah satu energi altematif tersebut adalah pemanfaatan energi sel bahan bakar yang cukup tersedia di Indonesia. Tulisan ini akan menguraikan secara garis besar tentang kebutuhan energi dan peranan energi sel bahan bakar dalam rangka memenuhi kebutuhan energi. Sel bahan bakar merupakan salah satu energi alternatif yang dapat menggantikan energi primer seperti : Minyak bumi, Batu bara, dan Gas bumi, konsumsi akan energi primer semakin lama semakin meningkat, untuk itu di perlukan sebuah solusi untuk menggantikan energi primer ini karena kita tahu seiring berjalannya waktu konsumsi akan energi primer terus meningkat maka sumber dari energi primer ini akan semakin menipis dan akhirnya akan habis, untuk itu di perlukan sebuah solusi dalam memecahkan tentang problem energi ini. Salah satu dari solusi yang di tawarkan adalah pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan dalam hal ini energi alternatif tersebut adalah “Energi Sel Bahan Bakar”. Sel bahan bakar tersedia dalam jumlah banyak versi, bentuk, dan ukuran.Inti dari sel bahan bakar itu sendiri adalah elektrolit yang memisahkan elektroda(katoda dan anoda). Elektrolit dapat berupa cairan penghantar ion, cairan kental, asam, basa, keramik atau membran. Dengan pemisahan tersebut elektrolit mencegah terjadinya reaksi kimia secara langsung.Pada anoda dislurkan bahan bakar dan pada katoda disalurkan oksidan secara terpisah dan kontinue.Pada anoda dari molekul hydrogen terbentuk electron dan proton bebas.

Upload: cebokan

Post on 23-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fuel Cell.docx

Fuel Cell Sebagai Energi Alternatif Pengganti BBM

Sel Bahan Bakar

 Dalam rangka memasuki era industrialisasi maka kebutuhan energi terus meningkat

dan untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan penambahan energi melalui pemilihan energi

alternatif yang ramah terhadap lingkungan. Salah satu energi altematif tersebut adalah

pemanfaatan energi sel bahan bakar yang cukup tersedia di Indonesia. Tulisan ini akan

menguraikan secara garis besar tentang kebutuhan energi dan peranan energi sel bahan bakar

dalam rangka memenuhi kebutuhan energi.

Sel bahan bakar merupakan salah satu energi alternatif yang dapat menggantikan

energi primer seperti : Minyak bumi, Batu bara, dan Gas bumi, konsumsi akan energi primer

semakin lama semakin meningkat, untuk itu di perlukan sebuah solusi untuk menggantikan

energi primer ini karena kita tahu seiring berjalannya waktu konsumsi akan energi primer

terus meningkat maka sumber dari energi primer ini akan semakin menipis dan akhirnya akan

habis, untuk itu di perlukan sebuah solusi dalam memecahkan tentang problem energi ini.

Salah satu dari solusi yang di tawarkan adalah pemanfaatan energi alternatif yang ramah

lingkungan dalam hal ini energi alternatif tersebut adalah “Energi Sel Bahan Bakar”.

            Sel bahan bakar tersedia dalam jumlah banyak versi, bentuk, dan ukuran.Inti dari sel

bahan bakar itu sendiri adalah elektrolit yang memisahkan elektroda(katoda dan anoda).

Elektrolit dapat berupa cairan penghantar ion, cairan kental, asam, basa, keramik atau

membran. Dengan pemisahan tersebut elektrolit mencegah terjadinya reaksi kimia secara

langsung.Pada anoda dislurkan bahan bakar dan pada katoda disalurkan oksidan secara

terpisah dan kontinue.Pada anoda dari molekul hydrogen terbentuk electron dan proton

bebas. Elektrolit berfungsi sebagai katalisator. Pada sebuah membran, tugas ini diambil alih

oleh lapisan platina. Membran ini tidak dapat ditembus oleh molekul maupun elektron, tetapi

dapat melewatkan proton. Pada katoda electron bebas habis digunakan. Elektron – electron

bebas yang dilepaskan pada sisi anoda harus diantarkan ke katoda melalui sirkuit external

agar proses elektrokimia dapat bergabung. Disini mereka dapat bergabung dengan proton

yang datang melalui menbran dan oksigen yang di salurkan menjadi molekul air H2O.

            Kebanyakan sel bahan bakar mengambil oksigen dari udara panas yang dilepaskan

dan air yang terbentuk selalu dikeluarkan dalam ventilator.Karena setiap sel hanya

menghasilkan tegangan relatif rendah beberapa sel di bundle menjadi satu yang disebut

“stack”. Gambar berikut menggambarkan proses produksi listrik pada sebuah sel bahan bakar

sederhana.

Page 2: Fuel Cell.docx

 

Cara Kerja Fuel Cell

Suatu sel bahan-bakar menghasilkan listrik melalui langkah-langkah berikut ini.

pertama-pertama hidrogen murni yang biasanya dihasilkan dari suatu bahan bakar seperti

gas-alam—diberikan pada kutub positip(anoda), salah satu dari dua electroda pada setiap sel.

Proses tersebut membuat atom hydrogen melepaskan elektron mereka, Dan merubah ion

hidrogen menjadi bermuatan positif. Berikutnya, ion yang bermuatan positif menerobos suatu

asam aki / elektrolit ( yang bervariasi berdasarkan tipe sel bahan-bakar) menuju electrode

berikutnya, yang dikenal dengan katode . Sementara itu, elektron yang bermuatan negatif,

yang adalah tidak mampu untuk melewati elektrolit tersebut bergerak menuju katode yang

menuju suatu sirkuit luar.

pergerakan ini menghasilkan arus elektrik, intensitas tersebut berhubungan  dengan

ukuran electroda. Di katode, elektron dikembalikan bersama-sama dengan ion mereka dan

dikombinasikan dengan oksigen dari udara untuk menghasilkan air. Produk lain  adalah sisa

panas, yang dalam beberapa aplikasi dipakai dan digunakan kembali.

Tipe-tipe dari Fuel cell

         Alkaline fuel cell (AFC)

Sel bahan bakar alkali pertama kali digunakan pada pesawat luar angkasa Gemini-Apollo

untuk menghasilkan air minum dan suplai listrik.

Sel bahan bahan alkali secara umum menggunakan Potassium Hidroksida (secara kimiawi,

KOH) didalam air sebagai elektrolitnya serta memiliki suhu operasi 160º F. Daya yang

dihasilkan oleh sel bahan bakar alkali berkisar antara 300 watt sampai 5 KW.

         Direct methanol fuel cells (DMFC)

Sel bahan bakar Direct methanol meggunakan methanol untuk menggantikan hydrogen

Effisiensi yang dimiliki sekitar 40% dan Temperatur operasi dari sel bahan bakar direct

methanol memiliki cakupan yang sama dengan sel bahan bakar PEM yaitu sekitar 50 sampai

100°C (122 sampai 212°F). effisiensi yang lebih tinggi didapat pada temperature yang lebih

tinggi.

Page 3: Fuel Cell.docx

Sel bahan bakar methanol sedang dikembangkan untuk peralatan portabel, industri

transportasi, serta militer

         Molten carbonate fuel cells (MCFC)

Sel bahan bakar Molten carbonate menggunakan solusi cair dari lithium, sodium, dan atau

potassium karbonat yang dicampur didalam sebuah matrix.

Sistem dengan output mencapai 2 MegaWatt (MW) telah dibangun, dan desainnya dapat

mencapai 100 MW. Katalisis nickel electrode dari molten carbonate tidak terlalu mahal

dibandingkan penggunaan sel bahan bakar lainnya, tetapi dengan temperatur kerja tinggi

menjadi masalah material serta unsur safety pada penggunaan MCFC.

Sebuah MCFC sederhana digambarkan di bawah ini

         Phosphoric acid fuel cells (PAFC)

Sel bahan bakar phosporic acid menggunakan phosporic acid sebagai elektrolisis untuk

menghasilkan energi listrik.

Effisiensi berkisar antara 40 sampai 80 persen dan temperatur operasi sekitar 150 sampai

200° C (Sekitar 300 sampai 400° F). potensi sel bahan bakar phosporic acid mencapai 200

Kw, dan contoh unit pembangkit 11 Mw telah diuji coba.

         Proton exchange membrane fuel cells (PEM)

Sel bahan bakar PEM memiliki sebuah lapisan membran solid polimer sebagai elektrolitnya.

Sel bahan bakar PEM adalah sel bahan bakar yang paling banyak dikembangkan

penggunaanya untuk transportasi. PEM bekerja pada daya 1 kW per liter volumetrik dan

menghasilkan tenaga listrik pada temperatur operasi kerja dibawah 100°C (212° F). Sel bahan

bakar PEM bereaksi dengan cepat dalam perubahan kebutuhan energi listrik (mampu

menyuplai beban mendadak) dan tidak mudah bocor dan mengakibatkan korosi.

PEM merupakan kandidat untuk penggunaan ringan, bangunan, serta aplikasi yang lebih

kecil lagi diantaranya pengganti baterai.

Page 4: Fuel Cell.docx

Sel bahan bakar PEM menggunakan bahan baku pendukung yang tidak mahal yaitu membran

plastik

         Regenerative fuel cells (RFC)

Regenerative fuel cells memisahkan air untuk menghasilkan Hidrogen dan oksigen dengan

bantuan energi yang dihasilkan sel surya. Hidrogen dan oksigen dipancing pada regenerasi

sel bahan bakar, menghasilkan energi listrik, panas dan air. Air yang dihasilkan kemudian

disirkulasikan ulang pada elektrolisis dari sel bahan bakar regenerative dan proses berulang

kembali (Proses close loop atau tertutup)

         Solid oxide fuel cells (SOFC)

Sel bahan bakar Solid oxide fuel cells menggunakan bahan yang keras, ceramic coumpound

atau logam (seperti kalsium atau zirconium) oksigen (O2) sebagai elektrolit

Daya output dari Solid oxide fuel cells mencapai 100 kW

Gambar diagram dari SOFC

Tabel Karakteristik operasi dari teknologi sel bahan bakar

Manfaat dari fuel cell:

Page 5: Fuel Cell.docx

Dengan potensi untuk menyediakan manfaat yang luas baik dalam peralatan portabel, dan

keperluan aplikatif lainnya, teknologi sel bahan-bakar telah diteliti oleh pemerintah dan

industri selama lebih dari empat dekade. Secara garis besar keuntungan-keuntungan sel

bahan-bakar meliputi: 1) efisiensi; 2) fleksibilitas ukuran; 3) keandalan tinggi/ pemeliharaan

rendah; 4) rendah emisi; 5) dapat diterima di lingkungan masyarakat; dan 6) fleksibilitas

bahan bakar. Sebagai tambahan, sel bahan-bakar juga biasanya memiliki manfaat yang 

berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi.

• Efisiensi--- mampu Untuk mengubah bahan bakar  secara langsung ke dalam energi listrik

melalui reaksi elektrokimia, sel bahan-bakar dapat menghasilkan kuantitas energi yang lebih

besar dibandingkan dengan teknologi pembakaran tradisional. Hal Ini membuat efisiensi

bahan bakar lebih tinggi, tergantung pada jenis sel bahan-bakar dan panas berlebih digunakan

kembali. Secara sekilas, energi yang dihasilkan oleh pembakaran  mengkonversi bahan bakar

ke dalam panas, dan kemudian diubah ke dalam daya mekanis, yang menghasilkan gerakan

atau putaran untuk menghasilkan energi. langkah- langkah yang berhubungan dengan

penggunaan energi pembakaran mengakibatkan rerugi panas, friksi, dan konversi,

mengakibatkan efisiensi lebih rendah. Gambar berikut melukiskan cakupan efisiensi bahan

bakar pada teknologi generasi listrik yang umum digunakan.

         Fleksibilitas Ukuran--- satu sel bahan-bakar secara khas menyediakan kurang dari satu volt potensi elektrik. Untuk menghasilkan voltase lebih besar, satu sel bahan bakar dikumpulkan dan yang dihubungkan secara seri. sehingga, sel bahan bakar dapat dibangun untuk menyediakan voltase yang sesuai dengan jumlah kebutuhannya tanpa batas aplikasi. Sebagai contoh, beberapa sel(< 1 kW) dapat dikombinasikan untuk aplikasi seperti detektor api, atau beberapa ratus sel bahan-bakar ( 1 MW lebih) dapat dikombinasikan untuk menghasilkan pembangkit tenaga listrik.

         Keandalan tinggi/ pemeliharaan rendah system sel bahan bakar tidak memiliki komponen yang bergerak. Bahkan untuk generasi awal dari sel bahan bakar menyediakan keandalan tinggi

Page 6: Fuel Cell.docx

         Rendah emisi --- sejak hanya air yang diproduksi pada reaksi antara hydrogen dan oksigen

didalam sel bahan bakar, tidak ada polusi yang dihasilkan apabila digunakan hydrogen murni

dalam prosesnya

Kerugian Fuel Cell

            Pada pemanfaatan energi fuel cell terdapat beberapa kerugian diantaranya:

- Pemisahan dan pemurnian hydrogen dari air membutuhkan proses yang cukup sulit dan energi

yang cukup besar, sehingga untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut terkadang masih

membutuhkan energi yang tidak terbaharukan diantaranya batubara.

-    Hidrogen merupakan molekul yang mudah bereaksi/ bersenyawa dengan molekul carbon (C)

sehingga menyulitkan untuk bereaksi dengan O2  karena hydrogen membentuk ikatan

hidrokarbon (CH).

-    Beberapa tipe cell bahan bakar bekerja pada temperatur kerja yang tinggi, sehingga berkaitan

dengan unsur safety

Kendala dari Fuel Cell

         Beberapa jenis dari fuel cell menggunakan membran yang membutuhkan biaya penelitian yang mahal, sehingga fuel cell masih belum optimal penggunaanya sebagai proses produksi listrik terutama untuk negara berkembang

         Proses produksi energi listrik dari sel bahan bakar membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan energi alternatif dan non-alternatif lainnya seperti energi angin dan energi surya. Prospek  Fuel Cell di Indonesia            Sel bahan bakar diindonesia saat ini masih belum banyak dikembangkan walaupun ada beberapa perusahaan yang mengembangkan energi alternatif ini serta karena SDM di Indonesia masih kalah dalam pengalaman serta pengetahuannya. Selain itu dana yang dibutuhkan sangat besar.