fts kasus 1

19
Ranitidin 150mg DATA OBAT, Deskripsi: Ranitidine adalah antihistamin penghambat reseptor H2 (AH2). Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung. Dalam menghambat reseptor H2, ranitidine bekerja cepat, spesifik dan reversibel melalui pengurangan volume dan kadar ion hidrogen cairan lambung. Ranitidine juga meningkatkan penghambatan sekresi asam lambung akibat perangsangan obat muskarinik atau gastrin. Pada pemberian oral, ranitidine diabsorbsi dengan cepat dan lengkap, tetapi sedikit berkurang bila ada makanan atau antasida. Pemberian dosis tunggal 150 mg ranitidine, kadar puncak dalam darah akan tercapai 1 – 2 jam setelah pemberian, waktu paruh kira-kira 3 jam dan lama kerja sampai 12 jam. Ranitidine diekskresi terutama bersama urin dalam bentuk utuh (30%) dan metabolitnya, serta sebagian kecil bersama feses. Komposisi: Tiap tablet salut selaput mengandung ranitidine hydrochloride setara dengan 150 mg ranitidine base. Indikasi: Ranitidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan duodenum akut, refluks esofagitis, keadaan hipersekresi asam lambung patologis seperti pada sindroma Zollinger-Ellison, hipersekresi pasca bedah. Dosis: Terapi oral Dewasa: Tukak lambung, duodenum dan refluk esofagitis, sehari 2 kali 1 tablet atau dosis tunggal 2 tablet menjelang tidur malam,

Upload: fedly-rifqy-a

Post on 08-Jul-2016

228 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kasus

TRANSCRIPT

Page 1: fts kasus 1

Ranitidin 150mg

DATA OBAT, Deskripsi:Ranitidine adalah antihistamin penghambat reseptor H2 (AH2).Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung. Dalam menghambat reseptor H2, ranitidine bekerja cepat, spesifik dan reversibel melalui pengurangan volume dan kadar ion hidrogen cairan lambung.Ranitidine juga meningkatkan penghambatan sekresi asam lambung akibat perangsangan obat muskarinik atau gastrin.

Pada pemberian oral, ranitidine diabsorbsi dengan cepat dan lengkap, tetapi sedikit berkurang bila ada makanan atau antasida. Pemberian dosis tunggal 150 mg ranitidine, kadar puncak dalam darah akan tercapai 1 – 2 jam setelah pemberian, waktu paruh kira-kira 3 jam dan lama kerja sampai 12 jam.

Ranitidine diekskresi terutama bersama urin dalam bentuk utuh (30%) dan metabolitnya, serta sebagian kecil bersama feses.

Komposisi:Tiap tablet salut selaput mengandung ranitidine hydrochloride setara dengan 150 mg ranitidine base.

Indikasi:Ranitidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan duodenum akut, refluks esofagitis, keadaan hipersekresi asam lambung patologis seperti pada sindroma Zollinger-Ellison, hipersekresi pasca bedah.

Dosis:Terapi oralDewasa: Tukak lambung, duodenum dan refluk esofagitis, sehari 2 kali 1 tablet atau dosis tunggal 2 tablet menjelang tidur malam, selama 4 – 8 minggu.Untuk hipersekresi patologis, sehari 2 – 3 kali 1 tablet.Bila keadaan parah dosis dapat ditingkatkan sampai 6 tablet sehari dalam dosis terbagi.

Dosis pemeliharaan sehari 1 tablet pada malam hari.Pada penderita gangguan fungsi ginjal dan klirens kreatinin kurang dari 50 mg/menit, dosis sehari 1 tablet

Dosis untuk anak-anak belum mantap.

Page 2: fts kasus 1

Terapi parenteralDiberikan i.m. atau i.v. atau infus secara perlahan atau intermiten untuk penderita rawat inap dengan kondisi hipersekretori patologik atau tukak usus dua belas jari yang tidak sembuh-sembuh, atau bila terapi oral tidak memungkinkan.

Dosis dewasa :Injeksi i.m. atau i.v. intermiten : 50 mg setiap 6-8 jam. Jika diperlukan, obat dapat diberikan lebih sering, dosis tidak boleh melebihi 400 mg sehari.

Jika ranitidine diberikan secara infus, 150 mg ranitidine diinfuskan dengan kecepatan 6,25 mg/jam selama lebih dari 24 jam; pada penderita dengan sindrom Zollinger-Ellison atau kondisi hipersekretori lain, infus selalu dimulai kecepatan 1 mg/kg per jam.

Jika setelah 4 jam penderita masih sakit, atau jika sekresi asam lambung lebih besar dari 10 mEq/jam, dosis ditambah 0,5 mg/kg per jam, lalu ukur kembali sekresi asam lambung.

Pada penderita gagal ginjal dengan klirens kreatinin kurang dari 50 ml/menit, dosis i.m. atau i.v. yang dianjurkan adalah 50 mg setiap 18-24 jam. Jika diperlukan, ubah dengan hati-hati interval dosis dari setiap 24 jam menjadi setiap 12 jam.

Cara pemberian :-Injeksi secara i.m.: tidak perlu diencerkan. -Injeksi i.v. intermiten: 50 mg ranitidine tiap 6-8 jam diencerkan dengan larutan natrium klorida 0,9 % atau larutan i.v. lain yang cocok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari 2,5 mg/ml (total volume 20 ml) dan kecepatan injeksi tidak melebihi 4 ml per menit (waktu seluruhnya tidak kurang dari 5 menit).

-Infus intermiten: 50 mg ranitidine tiap 6-8 jam diencerkan oleh larutan dextrose 5 % atau larutan i.v. lain yang cocok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari 0,5 mg/ml (total volume 100 ml); kecepatan infus tidak lebih dari 5-7 ml per menit (waktu seluruhnya 15-20 menit).

-Infus: 150 mg ranitidine diencerkan dalam 250 ml dextrose 5 % atau larutan i.v. lain yang cocok dan diinfuskan dengan kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam. Untuk penderita sindrom Zollinger-Ellison atau hipersekretori lain, ranitidine injeksi harus diencerkan dengan dextrose 5 % atau larutan i.v. lain yang cocok dan kecepatan infus dimulai 1 mg/kg per jam, kecepatan ini harus disesuaikan dengan keadaan penderita.Karena ranitidine ikut terdialisa, maka pemberian harus disesuaikan sehingga bertepatan dengan akhir hemodialisa.

Kemasan:

Page 3: fts kasus 1

Ktk 100

No. Registrasi:GKL9220911517A1

Produksi:PT Indofarma TBK

Tersedia di apotik dan toko obat terdekat.

Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.

Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan

mastositosis sistemik). Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan

keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral.

NDIKASI :.

Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.

Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan

mastositosis sistemik). Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan

keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral.

.: KONTRA INDIKASI :.

Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.

.: DOSIS :.

Ranitidine injeksi

Injeksi i.m. : 50 mg (tanpa pengenceran) tiap 6 – 8 jam.Injeksi i.v. : intermittent.

Intermittent bolus : 50 mg (2 mL) tiap 6 – 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan NaCl 0,9% atau larutan injeksi i.v. lain yang cocok sampai diperoleh konsentrasi tidak

Page 4: fts kasus 1

lebih dari 2,5 mg/mL (total volume 20 mL). Kecepatan injeksi tidak lebih dari 4 mL/menit (dengan waktu 5 menit).

Intermittent infusion : 50 mg (2 mL) tiap 6 – 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang cocok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari 0,5 mg/mL (total volume 100 mL).

Kecepatan infus tidak lebih dari 5 – 7 mL/menit (dengan waktu 15 – 20 menit). Infus kontinyu : 150 mg Ranitidine diencerkan dalam 250 mL dekstrosa atau larutan

i.v. lain yang cocok dan diinfuskan dengan kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam. Untuk penderita sindrom Zollinger-Ellison atau hipersekretori lain, Ranitidine injeksi harus diencerkan dengan larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang cocok sehingga diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL. Kecepatan infus dimulai 1 mg/kg BB/jam dan harus disesuaikan dengan keadaan penderita.

Ranitidine oral

150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 – 8 minggu.

Tukak lambung aktif 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu. Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung Dewasa :

150 mg, malam hari sebelum tidur. Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger - Ellison, mastositosis sistemik) Dewasa : 150

mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 g sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.

Refluks gastroesofagitis Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. Esofagitis erosif Dewasa : 150 mg, 4 kali sehari. Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal Bila bersihan kreatinin < 50 mL / menit :

150 mg / 24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.

Hemodialisis menurunkan kadar Ranitidine yang terdistribusi.

.: EFEK SAMPING :.

Sakit kepala Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo,

agitasi, depresi, halusinasi. Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia,

atrioventricular block, premature ventricular beats. Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut. Jarang dilaporkan :

pankreatitis. Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia. Hematologik : leukopenia, granulositopenia, pansitopenia, trombositopenia (pada

beberapa penderita). Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.

Page 5: fts kasus 1

Lain-lain, kasus hipersensitivitas yang jarang (contoh : bronkospasme, demam, eosinofilia), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.

.: OVER DOSIS :.

Gejala-gejala overdosis antara lain, pernah dilaporkan : hipotensi, cara berjalan yang tidak normal.

Penanganan overdosis :

Induksi dengan cara dimuntahkan atau bilas lambung. Untuk serangan : dengan cara pemberian diazepam injeksi i.v. Untuk bradikardia : dengan cara pemberian atropin. Untuk aritmia : dengan cara pemberian lidokain.

.: PERINGATAN DAN PERHATIAN :.

Umum : pada penderita yang memberikan respon simptomatik terhadap Ranitidine, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.

Karena Ranitidine dieksresi terutama melalui ginjal, dosis Ranitidine harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.

Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena Ranitidine di metabolisme di hati.

Hindarkan pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut. Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui. Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti. Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita

usia dewasa. Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.

.: INTERAKSI OBAT :.

Ranitidine tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati.

Pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.

.: LAIN-LAIN :.

Penyimpanan:

Ranitidine injeksi disimpan di tempat sejuk dan kering suhu 4–25oC, terlindung dari cahaya, harus dengan resep dokter. Ranitidine tablet disimpan di tempat kering, suhu 15–30oC, terlindung dari cahaya.INTERAKSI OBAT

Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati.

Page 6: fts kasus 1

Pemberian ranitidin bersama dengan warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.

KEMASAN Ranitidin, tablet salut selaput 150 mg, dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput. Ranitidin, kaptab salut selaput 300 mg, dus, 10 strip @ 10 kaptab salut selaput.

Tablet effervescent adalah sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia dalam larutan. Gas yang dihasilkan umumnya adalah karbondioksida (CO2). Tablet effervescent terdiri dari campuran antara natrium bikarbonat dengan asam sitrat atau asam tartrat yang apabila dicelupkan ke dalam air maka akan berbuih atau membentuk gas CO2.

Tablet Effervescent

Tablet effervescent adalah sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia dalam larutan. Gas yang dihasilkan umumnya adalah karbondioksida (CO2).Tablet effervescent terdiri dari campuran antara natrium bikarbonat dengan asam sitrat atau asam tartrat yang apabila dicelupkan ke dalam air maka akan berbuih atau membentuk gas CO2. Reaksi antara asam sitrat dan natrium bikarbonat serta asam tartrat dan natrium bikarbonat dapat dilihat sebagai berikut:

H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 --> Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2Asam sitrat Natrium bikarbonat Natrium sitrat Air Karbondioksida

H2C4H4O6 + 2NaHCO3 --> Na2C4H4O6 + 2H2O + 2CO2Asam tartrat Natrium bikarbonat Natrium tartrat Air KarbondioksidaDari kedua reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan tiga molekul natrium bikarbonat untuk menetralkan satu molekul asam sitrat dan dua molekul natrium bikarbonat untuk menetralisasi satu asam tartrat.Tablet effervescent harus dapat larut dalam waktu kurang dari tiga menit (pada air yang bersuhu 15-25ºC mempunyai waktu hancur lima menit), kekerasan antara 70 - 120 N, mempunyai pH < 6 dan stabil.

Kelebihan Tablet Effervescent

Kelebihan tablet effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika yang mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu tablet effervescent dapat menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan rasa yang enak karena ada karbonat yang membantu memperbaiki rasa pada beberapa obat tertentu.Selain praktis dan mudah dibawa, cara penyajiannya lebih menarik bila dibandingkan

Page 7: fts kasus 1

dengan dengan tablet konvensional, dapat diberikan kepada pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet atau kapsul, pada saat dikonsumsi zat aktif dalam keadaan terlarut sehingga absorpsinya lebih mudah, dan berguna untuk obat-obat yang tidak stabil apabila disimpan dalam bentuk larutan, jadi obat dapat dibuat dalam bentuk sediaan tablet effervescent agar stabil.

Kekurangan Tablet Effervescent

Disamping mempunyai beberapa keuntungan, tablet effervescent juga memiliki beberapa kekurangan, baik dalam produksi maupun dalam pengemasannya. Ditinjau dari segi produksi, tablet effervescent harus dibuat dalam ruangan khusus yang mempunyai kelembaban relatif 20-25% jadi sulit untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia. Kelembaban udara selama proses pembuatan sudah cukup memulai reaktivitas effervescent, dengan demikian seluruh peralatan termasukmesin cetak tablet harus berada dalam ruangan khusus. Sedangkan dalam segi pengemasannya, tablet effervescent harus dikemas dalam wadah yang kedap udara sehingga dapat melindungi tablet tersebut dari kelembaban, kelembaban udara di sekitar tablet sesudah wadahnya terbuka juga dapat menyebabkan penurunan kualitas produk, setelah sampai di tangan konsumen, harga yang relatif mahal.

Bahan Dasar Tablet Effervescent

Bahan dasar pembuatan tablet effervescent berasal dari bahan yang bersifat asam seperti asam sitrat dan karbonat seperti natrium bikarbonat sebagai sumber karbondioksida.

AsamSebagai sumber asam dapat digunakan asam-asam makanan, asam anhidrat dan garam dari asam. Asam-asam makanan yang paling sering digunakan karena alami dan sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan dapat dicerna. Golongan asam-asam makanan yang sering digunakan adalah asam sitrat, asam tartrat, asam malat, asam fumarat, asam adipat, dan asam suksinat. Asam anhidrat yang dapat digunakan seperti asam sitrat anhidrat (dalam air akan berubah menjadi asam sitrat). Sedangkan garam dari asam yang digunakan antara lain natrium dihidrogen fosfat, dinatrium dihidrogen pirofosfat dan garam-garam asam sitrat.

KarbonatSebagai sumber karbonat dapat digunakan natrium bikarbonat, natrium karbonat, kalsium bikarbonat, kalium karbonat, natrium seskuikarbonat, natrium glisin karbonat, L-lisin karbonat, arginin karbonat dan kalsium karbonat amorf.

Page 8: fts kasus 1

Definisi Tablet Effervescent adalah tablet yg penggunaannya didispersikan dalam air. Tablet effervescent adalah salah satu jenis tablet yang mengandung sumber asam dan basa, digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam air terlebih dahulu (saiful).

Bila tablet effervescent dimasukkan ke dalam air, akan terjadi reaksi kimia antara sumber asam dan sumber basa sehingga menghasilkan gas. Reaksinya berjalan cukup cepat, bisa kurang dari satu menit. Disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga memberikan rasa yang enak karena adanya gas karbondioksida yang membantu memperbaiki rasa.

Keuntungan1. Rasa menyenangkan, ditambah adanya gas akan memberi rasa menyegarkan2. Bioavailabilitas lebih baik dibanding tablet biasa3. Dapat digunakan untuk anak-anak atau orang yang sukar menelan tablet utuh4. Mudah digunakan

Kerugian 1. Biaya produksi lebih mahal2. Penanganan produk lebih sulit3. Stabilitasnya lebih jelek

Aplikasi ?1. Untuk obat2. Untuk multivitamin3. Untuk beverage4. Dental (biasanya berisi enzim)5. Contact lens cleaners6. Untuk veterinary

Jogja, 05 Okt 2009

Raw MaterialsPersyaratan raw materials :1. Dalam bentuk anhidros cz da air maka akan tjd reaksi asam basa. Reaksi asam basa tdk akan membentuk effervescent2. Tidak atau sedikit menyerap lembab3. Boleh hidros tapi dalam bentuk ikatan yang stabil (stable hydrate)

Bahan tablet effervescent :1. Zat aktif

Page 9: fts kasus 1

2. Acid sources Lihat AnselFood acids (citric acid, tartaric acid, malic acid, fumaric acid, adipic and succinic acids, acid anhydrides)Acid salts (sodium dihydrogen phosphate, acid citrate salts, sodium acid sulfite)

3. Sumber basa4. Flavour 5. Pengisi harus larut6. Pelicin harus larut

Carbonate sourcesSodium bicarbonate, sodium carbonate, Potassium bicarbonate and Potassium carbonate, sodium sesquicarbonate, sodium glycine carbonate, L-Lysine carbonate, arginine carbonate, amorphous calcium carbonate.

Other effervescent sources- Binder and granulating agents- Diluents- Lubricants- Flavoring, coloring, and sweetening

Binder and granulating agents tergantung metodeFungsi ?*Serbuk gak bisa dibikin tablet.Pengikat seperti gom alam, gelatin dan pasta amilum tidak/jarang digunakan. Amilum gak larut dalam air cz bentuknya kompak. Amilum larut jk dipanaskan, yg larut => amilosa, yg gak larut => amilopektin.Yang banyak digunakan bersifat hidrofilik yaitu PVP & PEG dalam pelarut alkohol, air boleh tapi jumlah harus kecil *Bersifat hidrofilik & daya ikatnya tinggi*Sifat alirnya jelek gaya kohesi & adhesi*Starlac modiikasi dari starch (amilum & laktosa). Pati jarang dipake cz Lengket jk kena air.

Diluents/pengisi/fillerFungsi : memperbesar bobot Pengisi : a. Hidrofobik jarang dipake, biasanya utk tablet lepas lambat b. Hidrofilik larut & gak larutKelarutan: utk effervescent harus larutukuran partikel ?Kompresibilitas harus kompresible

Page 10: fts kasus 1

Sodium bicarbonate banyak digunakan dan murah, sodium chloride, sodium sulfate,

LubricantsFungsi : digunakan utk yg bersifat hidrofob.Pengaruh lubrikan pada disintegrasi dan sifat larutan yang dihasilkan ? Berbuih/berbusa/jernih ?Lubrikan hidrofobik ?Lubrikan hidrofilik ?Lubrikan yang larut dalam air ? *Zat pelicin ditambahkan sesaat sebelum masuk hopperSodium benzoate, dan PEG 8000 (micronized) BM-nya tinggi, makin padat shg banyak digunakanContoh lain: sodium stearate, sodium oleate, pvp, sodium acetat, succcinic acid, dan adipic acid.

ProcessingWith HeatWith nonreactive liquidsWith reactive liquidsDry GranulationFluidized Bed GranulationPretableting OperationsTableting1. Special conditionsSuhu & kelembaban harus terkontrol. Low relative humidity (< 25 % atau 40 %)Moderate-to-cool temperature (25 C atau kurang)Problem: melekat &stabilitas2.EquipmentSama seperti pada produksi tablet pada umumnyaTergantung pada metode yang digunakanSecara umum: mikser, granulator, mesin tablet.3.Wet GranulationPrinsip dasarnya sama seperti pada granulasi basah pada umumnyaBahan pengikat yang ditambahkan dalam jumlah yang sangat kecil (0,1-0,5 %)Pengaruh ke daya hancur/melarut ?Pengaruh pada stabilitas effervescent ?a. With Heat AnselMetode klasik untuk formulasi efervescenBiasanya menggunakan asam citrat hidrous dengan kadar air 8,5 %Metode ini sangat sulit dalam mengotrol reproduksibilitas hasilLebih baik hasilnya bila menggunakan high-speed mixing

Page 11: fts kasus 1

b. With nonreactive liquidsMetode yang paling banyak digunakanSama seperti proses granulasi pada umumnyaCairan penggranul yg biasa digunakan; etanol atau isopropanolContoh pengikat PVPCara: Berupa larutan bahan pengikat atau serbuk kering baru tambah cairan*Pengikat : -Serbuk -Serbuk + cairan : larutan/suspensi dan serbuk+ cair

c. With reactive liquidsAir yang digunakan 0,1-0,5 %, alasan ?Cara?

Dry granulationMenggunakan mesin tablet (slugging), roller compactor/ chilsonatorCara ?

Fluidized bed granulationCampuran kering dari serbuk bagian asam dan karbonat dicampurkan dalam ruangan berudara panas, dan dicampur homogenSejumlah kecil bahan pengikat (biasanya air) dispraykan dalam ruangan panas.Air akan bersentuhan dengan serbuk sesaat sebelum kembali menguapMassa granul yang terbentuk selanjutnya dikeringkan

Kandungan Asam Food acids (asam sitrat, asam tartrat, dll) Acid salts (sodium dihydrogen phosphate, acid citrate salts, dll) Food acid yang banyak digunakan adalah asam sitrat dan asam tartrat. Biasanya

penggunaannya dikombinasi karena jika asam sitrat dan asam tartrat digunakan sendiri-sendiri dalam bentuk tunggal akan menimbulkan masalah dalam proses pembuatan. Jika digunakan asam sitrat saja, maka yang terbentuk hanya campuran yang melekat saja, sukar membentuk granul. Sementara itu, jika digunakan asam tartrat saja, dapat terbentuk granul, namun granul yang terbentuk akan mudah kehilangan kekuatannya dan menggumpal.

Kandungan KarbonatSering digunakan: natrium bikarbonat, natrium karbonat

Perbandingan Asam-basa Dasar: stoikiometri

Page 12: fts kasus 1

Persamaan reaksi:

(1) H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 à Na3C6H5O7 + 4H20 + 3CO2

Asam sitrat Na-bikarbonat

(2) H2C4H4O6.H2O + 2NaHCO3 à Na2C4H4O6 + 2H2O + 2CO2

Asam tartrat Na-bikarbonatJadi, untuk menetralisasi 1 molekul asam sitrat, dibutuhkan 3 molekul natrium bikarbonat. Dan untuk menetralisasi 1 molekul asam tartrat, dibutuhkan 2 molekul natrium bikarbonat.

Contoh: berapa jumlah natrium bikarbonat yang dibutuhkan dalam suatu formula untuk menetralkan campuran 252,0 g asam tartrat dengan 162,0 g asam sitrat?

Jawab:

ü Untuk 162,0 g asam sitrat (klik pada gambar untuk melihat gambar lebih jelas):

x = 194,3 g natrium bikarbonat

ü Untuk 252,0 g asam tartrat (klik pada gambar untuk melihat gambar lebih jelas):

x = 282,1 g natrium bikarbonat

ü Jadi, total natrium bikarbonat yang dibutuhkan adalah:

194,3 + 282,1 = 476,4 g natrium bikarbonat Penentuan perbandingan asam-basa ini juga harus memerhatikan 2 hal, yaitu:1) Sifat fisika kimia tablet:

Fisika: jangan sampai penambahan asam-basa memperjelek kekerasan, waktu hancur, dll dari tablet.

2) Rasa

Umumnya rasa dari asam lebih disukai daripada rasa dari basa yang pahit

Binder and Granulating Agents Fungsi: untuk membentuk granul. Kenapa dibuat granul? Karena granul memiliki

permukaan yang tidak rata sehingga permukaan-permukaan antar granul dapat saling masuk dan mengikat. Alhasil, campuran bisa mengalir dan bisa dikempa.

Gom alam, gelatin, pasta, dan amilum jarang digunakan karena ikatan yang muncul terlalu kuat. Jika pecah dalam air, obat keluar masih dalam bentuk granul sehingga larutnya lama.

Page 13: fts kasus 1

Yang sering digunakan adalah larutan PVP dalam alkohol. Alkohol ini akan mengering saat proses pengeringan sehingga aman untuk digunakan.

Diluents (Filler) Yang digunakan sebagai pengisi adalah bahan yang tidak hanya suka air, tapi bisa larut

dalam air, agar larutan yang dihasilkan nanti jernih. Contoh: laktosa Perlu diperhatikan: ukuran dan kompresibilitas campuran bahan Yang banyak digunakan adalah sodium bicarbonate karena harganya yang cukup

murah. Bahan lain yang dapat digunakan sebagai diluent adalah sodium chloride Lubricants (Pelicin)

Sebagai pelicin, partikel bahan yang digunakan harus halus dan harus bisa melapisi permukaan partikel. Perlu diperhatikan kata-kata “melapisi permukaan partikel”, yang berarti bahwa, penambahan bahan pelicin harus dilakukan secara eksternal, sebagai pelapis, yang terakhir kali ditambahkan di dalam formula.

Fungsi: glidant, lubricants, antiadherent. Kata “lubricants” telah digunakan untuk menyebut “bahan pelicin” secara umum. Namun, semua bahan pelicin tetap harus memiliki ketiga fungsi tersebut, tidak hanya berfungsi sebagai lubricants saja.

Lubrikan hidrofobik seperti talc dan Mg-stearat sukar masuk ke dalam granul. Jadi, yang sering digunakan adalah lubrikan hidrofilik seperti sodium benzoate dan PEG 8000 (micronizad).

Saat melapisi permukaan tablet effervescent, lubricants berfungsi:ü Sebagai bantalan

ü Mengabsorpsi lembab

ü Mengurangi gaya elektrostatik sehingga tidak terjadi perlekatan antargranul

Proccessing

Pembuatan tablet effervescent harus pada kondisi khusus, yaitu pada kelembaban rendah dengan temperatur tepat atau kurang dari 25oC. Jika kondisi ruangan lembab, maka akan muncul masalah tablet sticky (liat) dan stabilitasnya terganggu.

Peralatan yang digunakan sama dengan peralatan untuk membuat tablet biasa, disesuaikan dengan metode yang digunakan. Secara umum, digunakan mixer, granulator dan mesin tablet.

Ada beberapa metode pembuatan tablet, yaitu:ü Wet granulationü Dry granulationü Fluidized bed granulation Wet granulation

Page 14: fts kasus 1

Prinsipnya sama dengan granulasi basah biasa. Jumlah bahan pengikat yang digunakan kecil (0,1-0,5%) agar tidak keras. Jika tablet keras, maka melarut dan hancurnya tablet akan lama. Bahan pengikat yang banyak akan membutuhkan air sebagai pelarut yang banyak dan ini dapat menurunkan stabilitas tablet. 3 metode granulasi basah:

1) Wet granulation with heat

Metode ini klasik, tapi sulit untuk mengontrol reprodusibilitas hasilnya. Caranya, asam sitrat hidrous dengan kadar air kecil (8,5%) dicampur. Kadar air yang kecil ini membuat air tidak akan dapat bereaksi dengan asam-basa selama proses pencampuran. Kemudian, campuran ini dipanaskan. Saat dipanaskan, air menguap dan ikatan menjadi agak keras. Terjadilah granul. Namun, granul ini hanyalah granul kering yang sulit ditebak kekuatan ikatannya sehingga reprodusibilitasnya jelek. Hasil akan lebih baik jika menggunakan high-speed mixing.

2) Wet granulation with nonreactive liquids

Metode ini adalah yang paling banyak digunakan, prinsipnya seperti granulasi basah biasa. Cairan penggranul yang biasa diguanakan adalah etanol dan isopropanol. Contoh bahan pengikat yang digunakan adalah PVP, berupa larutan bahan pengikat atau serbuk kering, baru ditambah ke cairan penggranul. Cara mencampur bahan dengan pengikat ada 3, yaitu:

a) Serbuk pengikat + solven à musilago à ditambah ke bahan

b) Serbuk pengikat + bahan à baru ditambah solven

Air yang ditambahkan sulit dikontrol karena terserap oleh pengikat. Setelah ditambahkan solven, akan terbentuk gel yang mengikat partikel-partikel bahan. Proses terbentuknya gel juga sulit.

c) Larutan pengikat ditambahkan langsung ke bahan

Larutan melarutkan partikel bahan. Jadi, yang menjadi pengikat adalah partikel-partikel permukaan yang melarut ke solutio.

3) Wet granulation with reactive liquids

Air yang digunakan harus dalam jumlah kecil (0,1-0,5%). Menggunakan alat FBG (fluidized bed granulation). Bahan dicampur di FBG, lalu disemprot bahan pengikat. Karena panas, solven yang disemprot akan langsung menguap.

Dry granulationDilakukan dengan menggunakan mesin tablet (slugging) atau dapat pula menggunakan roller compactor/chillsonator (klik pada gambar untuk melihat gambar lebih jelas).

Page 15: fts kasus 1

Pretableting OperationSebelum penabletan dilakukan, bahan yang sudah dicampur perlu diuji distribusi ukuran partikelnya, kadar air granulnya dan homogenitas campurannya

Kontrol KualitasSetelah penabletan dilakukan, dicek pH larutannya. pH asam akan lebih baik. Kepada panelis, ditanyakan bagaimana rasa sesungguhnya, tingkat kemanisan dan aroma dari sediaan yang sudah jadi.

Pengemasan Sachet Strip dan blister: bagian bawahnya dilapisi aluminum foil agar kedap air Tabung: bagian dalamnya dilapisi aluminum foil agar kedap air