ft ii - kelompok 2 kelas a aritmia

28
KELOMPOK 2 ARITMIA

Upload: yuliana-puspita-sari

Post on 11-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

farmakoterapi aritmia

TRANSCRIPT

ARITMIA

KELOMPOK 2ARITMIAPutri Andini1211011005Rani Zafira Arman1211011006Rifka Uljannah1211011007Yuliana Puspita Sari1211011008Adek Saputra Amri1211011009Azizah Fitri1211011010NAMA ANGGOTAPENGERTIAN ARITMIAAritmia Gangguanirama jantung (aritmia jantung) yang terjadi, ketika impulslistrik dalam jantung yang mengoordinasi detak jantung tidak dapat bekerja dengan baik atau menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, dan tidak teratur.

Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).

PENYEBAB ARITMIAPeradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia lainnyaGangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantungGanggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantungGangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung)

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan resiko terkena aritmia jantung atau kelainan irama jantung.TANDA DAN GEJALAPerubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisahNafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.

Demam; kemerahan kulit (reaksi obat), inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial), kehilangan tonus otot/kekuatanPalpitasiPingsanRasa tidak nyaman di dadaLemah atau keletihan (perasaanDetak jantung cepat (tachycardia)Detak jantung lambat (bradycardia)

PATOFISIOLOGIAritmia ventrikel umumnya disebabkan oleh iskemia atau infark miokard. Lokasi terjadinya infark turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia. Sebagai contoh, jika terjasi infark di anterior, maka stenosis biasanya berada di right coronary artery yang juga berperan dalam memperdarahi SA node sehingga impuls alami jantung mengalami gangguan. Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat menimbulkan gangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung, sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya berbagai enzim intrasel dan ion kalium serta penimbunan asam laktat, maka jalur-jalur hantaran listrik jantung terganggu. Hal ini dapat menyebabkan hambatan depolarisasi atrium atau ventrikel serta timbulnya aritmia. Penurunan kontraktilitas myokard akibat kematian sel juga dapat menstimulus pengaktifan katekolamin yang meningkatkan rangsang sistem saraf simpatis, akibatnya akan terjadi peningkatan frekuensi jantung, peningkatan kebutuhan oksigen dan vasokontriksi. Selain itu iritabilitas myokard ventrikel juga menjadi penyebab munculnya aritmia ventrikel, baik VES