f.sq-p.015.1 rev. 0 prosedur pemeriksaan teknis pesawat angkat jenis overhead dan gantry

Upload: iksan-adityo-mulyo

Post on 08-Jul-2018

258 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    1/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 1 of 12

    PROCEDURE AUTHORIZATION

    This procedure have been generated and implementedto identify the control that shall be applied by members ofstaff in the department when carrying out their duties

    Department Authorization

    Signed:

    Date:

    This confirms that this procedure has been approved forofficial issue and that members of staff shall complete thetasks assigned in accordance with the mechanismsdefined herein

    Corporate Authorization(Company Director)

    Signed:

    Date:

    The procedure forms part of a formal system within thecompany which ensure that this document is handled in acontrolled manner in accordance with documentedprocedures.

    This procedure will be subject to audit as part of thecompany policy towards quality

    Quality Authorization

    (Quality Managements Rep’s) 

    Signed:

    Date:

    PROCEDURE REVISION

    Rev. Date Section Outline of Changed Authorization

    0 8 Aug 2012 First Issue

    1

    2

    3

    4

    STATEMENT OF CONFIDENTIALITY

    This procedure is for controlled circulation unless stamped "Uncontrolled Copy”. The documents orextracts from documents must nor be passed or copied to other companies, agents or persons without

    the permission of the relevant Company Directors. 

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    2/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 2 of 12

    DAFTAR ISI

    Page

    1.0 RUANG LINGKUP 3

    2.0 TUJUAN 3

    3.0 DASAR HUKUM DAN REFERENSI 3

    4.0 PELAKSANAAN INSPEKSI DAN SERTIFIKASI 3

     A. PENILAIAN DESAIN, REVIEW DATA DAN DOKUMEN 3

    B. PEMERIKSAAN FISIK 4

    C. PENGUJIAN DENGAN NON DESTRUCTIVE TESTING (NDT) 8

    D. PENGUJIAN 8

    E. PEMERIKSAAN SETELAH PENGUJIAN 11

    F. PELAPORAN 11

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    3/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 3 of 12

    1.0 TUJUAN

    a. Tujuan dari dokumen ini adalah untuk memastikan pesawat angkat jenisoverhead dan gantry dalam keadaan aman, baik sebelum maupun ketikakondisi beroperasi.

    b. Untuk menyediakan panduan kepada inspektur untuk melakukanpemeriksaan teknis, pengujian dan verifikasi pesawat angkat sesuai denganpersyaratan kualitas.

    2.0 RUANG LINGKUP

    2.1. Prosedur ini merupakan suplemen dari prosedur F.SQ-P-015

    2.2. Instruksi pelaksanaan ini menyediakan kebutuhan minimum untukbimbingan inspektur dalam melaksanakan pemeriksaaan teknis pesawatangkat jenis pedestal dalam memenuhi persyaratan sertifikasi. Pelaksanaanpemeriksaannya merupakan initial inspection, antara lain : pesawat angkatbaru dan sedang diinstal dilokasinya, pesawat angkat yang secarapermanen dipindahkan ke suatu tempat yang baru dan pesawat angkat – setelah relokasi

    2.3. Setiap initial inspection harus disertakan load testing  (uji beban) pada ruanglingkup pemeriksaannya.

    3.0 STANDAR YANG DIACU

    a) ASME B.30.2 : Overhead and Gantry Cranes 

    b) ASME B.30.9 : Sling  

    c) ASME B.30.10 : Hooks 

    d) ASME B.30.11 : Monorail Systems and Under hung Cranes 

    e) ASME B.30.16 : Overhead Hoist  

    f) ASME B.30.17 : Single Girder Top Running Cranes 

    4.0 PELAKSANAAN INSPEKSI DAN SERTIFIKASI

    A. PENILAIAN DESAIN, REVIEW DATA DAN DOKUMEN

    Melakukan penilaian desain (design appraisal ) apakah ketentuan-ketentuan desain telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh ASMEB.30.2 dan atau ASME B.30.16. Akan tetapi kami tidak membatasi ataumeniadakan kebutuhan desainer atau kebutuhan untukmempertimbangkan rekayasa yang kompeten.

    Dasar penilaian tetap bertitik tolak pada persyaratan desain dan kontruksiyang aman pada struktur yang disetujui oleh manufaktur.

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    4/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 4 of 12

    Dokumen-dokumen ini perlu dikaji dan didokumentasikan adalah

    dokumen dari manufaktur, antara lain :

       As Built drawing

      Operation Manual Book

      Manufacturer Recomended

      Material Sertifikat

      Manufacture Data Report

    B. PEMERIKSAAN FISIK

    1. Struktur Utama.

    1.1. Pondasi dan perpancangan (anchorage) (ASME B.30.2, sec.2-1.3.1)

    a. Untuk pesawat angkat yang berada diluar bangunan (outdoor)harus ada pengikatan yang kokoh untuk menahan dari tekananangin.

    b. Periksa kondisi penjepit rel (rail clamps)

    c. Cek ketersediaan dan kondisi alat penunjuk angin padapesawat angkat.

    d. Periksa sambungan las atau baut.

    1.2. Gantry, Runway dan Rail   (A Guide for Riggers : Crane ISOStandard Handbook dan ASME B.30.2 , sec.2-1.3.2)

    a. Periksa kondisi gantry, runway dan rail terhadap tanda – tandaretak, bengkok (dent ) atau karat

    b. Kondisi dari rail   harus bersih dan bebas dari cat, minyak dangrease, sebab akan mengakibatkan slip atau roda tergelincir.

    c. Toleransi untuk jalur pesawat angkat sesuai dengan ISO

    Standard Handbook :  Maksimal toleransi yang diijinkan untuk running surface dari

    rail adalah ± 10 mm dari tinggi teoritis pada masing – masingposisi horisontalnya. Tinggi dari dua (2) rail   boleh berbeda10 mm. Lengkungan untuk arah longitudinal pada masing  – masing titik yang diukur sepanjang 2 m, tidak boleh melebihidari 2 mm.

      Untuk panjang total dari rail , maksimum toleransi lateral darigaris lurus adalah ± 10 mm. Lengkungan pada sumbulongitudinal rail pada arah horizontal tidak boleh melebihi

    deviasi lateral ± 1 mm, diukur setiap 2 m panjang rail (ISO8306  –  1985 (E)). Untuk crane guide  pada kedua sisihorizontal roller , nilai  –  nilai diatas juga valid digunakan

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    5/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 5 of 12

    untuk rail surface dari horizontal rollers. Untuk cranes guided  

    satu (1) rail saja. Persyaratan untuk kelurusan dari non-guilding rail dapat diturunkan, berdasarkan persetujuanantara user dan pabrik pembuat pesawat angkat.

    d. Toleransi untuk posisi rail  

      Center dari rail tidak boleh berbeda dengan center dari railgirder web lebih dari setengah ketebalan rail girder web 

      Kemiringan/inclinasi dari rail rolling surface tidak bolehmelebihi dari nilai  –  nilai berikut sebagai pembandingdengan posisi teoritis :

    - Longitudinal : tan β ≤ 0,003 

    - Lateral : tan β ≤ 0,00 

    2. Pemeriksaan Terhadap Komponen Mekanikal

    2.1. Winch  drum (drum penggulung) (ASME B.30.2, sec.2-1.14 dansec.2-2.1.3 ) 

    a. Minimum 2 gulungan penuh wire rope  tersisa pada drum padasaat kondisi pengait (hook) dalam posisi terbawah yangekstrim.

    b. Drum penggulung (winch drum) harus beralur dan alur ini harusterbebas dari cacat permukaan.

    d. Drum penggulung tali kawat baja harus bebas dari cacatpermukaan atau retak

    e. Drum harus memiliki kapasitas yang cukup sesuai denganukuran wire rope  yang direkomendasikan untuk beroperasidalam jangkauan panjang boom, radius operasi danpengangkatan vertikal yang disetujui oleh manufaktur danpembeli.

    f. Selisih tinggi antara gulungan maksimum wire rope  dengan

    flange drum adalah 2,5 x diameter wire rope 

    2.2.Sheaves (ASME B.30.2, sec.2-1.14.1 dan sec.2-2.1.3)

    a. Sheaves harus bebas dari cacat permukaan untuk mencegahkawat besi (wire rope) mengalami kerusakan.

    b. Semua running sheaves harus dilengkapi dengan sarana untukpelumasan

    3. Pemeriksaan Terhadap Wire Rope, Chain & Hook .

    3.1. Wire rope (ASME B.30.2 – 2-2.4.2, page 21)

    Pemeriksaan pada wire rope, bila kondisi-kondisi berikut terjadimaka wire rope harus diganti:

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    6/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 6 of 12

    a) Running ropes yang digunakan pada main hoist  dan auxiliary

    hoist  terdapat dua belas (12) kawat yang putus secara acakdalam satu untaian (strand ) di dalam satu lay length.

    b) Untaian wire rope aus melebihi sepertiga dari diametersemula

    c) Kontruksi wire rope telah rusak akibat kekakuan (kinking),remuk (crush), atau kerusakan lainnya akibat distorsi.

    d) Nominal diameter wire rope berkurang melebihi :

      0,4 mm (0,016”) untuk diameter wire rope sampaidengan 7,9 mm (0.31”) 

      0,8 mm (0,031”) untuk diameter wire rope dari 9,5 mmsampai dengan 12,7 mm (0,375” – 0,5”) 

      1,2 mm ( 0,047”) untuk diameter wire rope dari 14,5mm sampai dengan 19 mm (0,562” – 0,75”) 

      1,6 mm (0,062”) untuk diameter wire rope dari 22,2mm sampai dengan 28,6 mm (0,875” – 1,125”) 

      2,4 mm (0,093”) untuk diameter wire rope dari 31,75mm sampai dengan 38,1 mm (1,25” – 1,5”) 

    e) Kerusakan-kerusakan yang sangat jelas diakibatkan olehgesekan atau hubungan.

    f) Ekstensif korosi permanen baik eksternal dan/atau internal

    3.2. Rantai (Chain) (jika ada) (ASME B.30.9 dan ASME B.30.16)

    Pemeriksaan pada chain, bila kondisi-kondisi berikut terjadimaka chain harus diganti:

    a) Takik dan keausan yang berlebihan sehingga mempengaruhiketebalan chain. Ketebalan chain  kurang dari ketebalanminimum yang diperbolehkan (ASME B.30.9 bagian 9-1.9.4

    Tabel 4)b) Identitas chain tidak terbaca atau hilang

    c) Chain retak atau putus

    d) Regangan sambungan chain atau komponennya

    e) Bengkok, puntiran atau deformasi pada sambungan chain dan komponennya

    f) Adanya bukti kerusakan akibat panas

    g) Pitting dan karat yang berlebihan

    h) Ketidakmampuan chain dan komponennya untukmenggantung secara bebas

    3.3. Hook  (ASME B.30.10 – page 6, sec.10-1.2.1.3)

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    7/12

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    8/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 8 of 12

    a) Verifikasi bahwa socket   dan wedge  telah sesuai ukuran dengan

    wire rope yang digunakan

    b) Periksa socket eye  dan  pin  terhadap roundness  dan aus. Pin pengaman harus selalu digunakan pada pin 

    c) Periksa socket  dan wedge terhadap tepi yang kasar dan terbakar

    d) Potong setiap lasan rope end   sebelum menggunakan socket  danwedge 

    e) Wire rope clips  yang digunakan pada sambungan dengan wedge socket   harus dipasang hanya untuk wire rope unloaded   (deadend )

    f) U-bolts clips  harus dipasang dengan U-bolt section  pada deadatau  short end , dan saddle  pada live  atau long end wire rope.Jarak, torque  dan jumlah dari clips  harus mengikuti spesifikasipabrik pembuat pesawat angkat atau referensi yang mendekati

    g) Pastikan bahwa live end   dari rope  adalah pada sisi yang luruspada socket  dan dead end  pada sisi yang ditaper  pada socket  

    7. Pemeriksaan Terhadap Sheaves. (ASME B.30.16, sec.16-1.2.4)

    a) Periksa sheaves dari :

      Aus

      Pecah atau flange luka

      Retak pad hub 

      Bebas berputar/tidak macet

      Bearing sheaves dan shaft  dari keausan

    b) Sheaves guards :

    Semua sheaves termasuk traveling block  harus dilengkapi denganpelindung (guards) atau peralatan yang memadai untuk mencegahwire rope meloncat dari groove

    8. Pemeriksaan Terhadap Kontrol, Kabin dan Peralatannya. (ASMEB.30.2, sec.2-1.5)

    a) Periksa ruang kontrol operasi dan fungsi harus jelas, ditandai, danmudah dilihat

    b) Periksa kondisi dari pintu, jendela, platform dan walkways

    c) Periksa fungsi dari boom hoist limiter   dan overload protective device dan anti two block system 

    d) Fire extinguisher :

    Karbondioksida, chemical  kering atau yang serupa fire extinguisher  dengan kapasitas yang memadai harus ada di kabin atau sekitarpesawat angkat.

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    9/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 9 of 12

    C. PENGUJIAN DENGAN NON DESTRUCTIVE TESTING (NDT) (ASME

    B.30.10 dan ASME B.30.9)

    1. Komponen yang kritis seperti grider, hooks, gantry, drum dan area lainyang dicurigai harus ditest dengan Magnetic Particle  atau LiquidPenentrant . 

    2. Semua wire rope test  harus dilakukan dengan hand spy cable 

    D. PENGUJIAN

    1.1 Uji fungsi (fuction test ) (ASME B.30.11, sec.11-2.2.1)

    Sebelum digunakan, pada pesawat angkat diadakan pengujian (tanpabeban) fungsional untuk mendemontrasikan semua fungsikomponennya,meliputi :

    a. Mekanisme pengangkatan beban (load loading ) dan penurunanbeban (load lowering )

    b. Traversing dari trolley  

    c. Traveling  dari gantry dan atau girder  

    d. Peralatan seperti :

      Power driven start dan stop  Load hoist limit

       Anti two block

    e. Semua sistem pengereman

    1.2 Uji beban ( load test) 

    a. Keamanan dan Keselamatan pada Pengujian Beban (safety )(ASME B.30.2, sec. 2-2.3)

    Pada saat dilakukan uji beban, hal-hal berikut harus diperhatikan :

      Lapangan pengujian harus bebas dan tidak terhalang

      Tanda peringatan dan penghalang (barrier ) harus terpasangketika akan dilakukan uji beban disekitar area tempat ujibeban

      Alat pengontrol pesawat angkat dalam keadaan mati atautidak berfungsi

      Semua peraturan keselamatan kerja setempat harus diikutiuntuk menghindari kecelakaan

      Harus diyakini oleh inspektur bahwa pesawat angkat harusdalam keadaan siap dan tidak cacat untuk pengujian beban

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    10/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 10 of 12

      Pengujian pesawat angkat harus dilaksanakan oleh operator

    pesawat angkat yang kompeten

      Berat beban uji harus diperiksa dengan load cell shackle atau load indicator  yang terkalibrasi dengan baik. Dan bebanuji sebaiknya menggunakan kantong air (water bag).

       Automatic safety load indicator  boleh dilepas sesuai dengananjuran pabrik pembuat selama pengujian dan segeradipasang kembali setelah pengujian

      Indikator radius harus diperiksa keakurasinya (terkalibrasi)sebelum pengujian

      Hanya sling   yang memiliki sertifikat dan mempunyaikapasitas cukup yang boleh dipergunakan dalam pengujian

      Pengujian tidak boleh dilakukan pada daerah ramai tanpaizin dari pihak yang berwenang atau yang mempunyaiotoritas

      Load indicator  pada pesawat angkat tidak boleh digunakanuntuk uji pesawat angkat, tetapi pembacaan pada setiappengangkatan beban harus tercatat

    b. Persyaratan Pengujian Beban

    Pengujian beban dilakukan untuk memeriksa fungsi mekanismedari pesawat angkat, struktur dan brake.

    Pengujian beban dapat dikatakan berhasil bila :

      Komponen peralatan pesawat angkat berfungsi baik

      Tidak ada kerusakan pada komponen struktur pesawatangkat

      Komponen sambungan-sambungan tidak ada lepas, kenduratau rusak. Pengujian pesawat angkat harus dilakukansesuai dengan prosedur yang tertera pada operating manual  dan sesuai dengan batas kecepatan normal operasi pesawatangkat.

    c. Beban Kerja Aman (Save Working Load  : SWL)

    Dihitung sesuai dengan beban maksimum yang diangkat padapengujian beban sesuai dengan persyaratan standard/code  yangdiakui oleh Ditjen Migas dan diujikan pada kondisi :

      Beban maksimum

    Yang dimaksud dengan beban maksimum adalah beban/material

    yang tergantung di bawah hook  (termasuk berat dari hook )d. Beban Berat Uji (ASME B.30.2 – sec. 2-2.2.2,)

     Pengujian beban dinamis

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    11/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 11 of 12

    Sebelum melakukan pengujian beban statis dan hasil tes

    operasional dinyatakan baik, pesawat angkat harus diuji bebandinamis untuk menyakinkan kapasitas pesawat angkat tersebut,meliputi :

    1. Beban tidak boleh kurang dari 100% nilai dari beban pesawatangkat atau kerekan (hoist ) atau beban lebih dari 125% nilaidari beban pesawat angkat atau kerekan (hoist ) apabiladirekomendasikan oleh pabrik pembuat atau orang yangterkualifikasi.

    2. Menaikan dan menurunkan beban sebesar 25%, 50% & 100%SWL

    3. Traveling dan traversing beban sebesar 25%, 50% & 100%dari SWL

     Pengujian beban statis

    Untuk memenuhi kebutuhan dari “Keputusan Direktur JenderalMinyak dan Gas Bumi No.84.K/38/DJM/1998” dan untukmemverifikasi struktur dan komponen lain dalam kondisi baik.Pengujian beban statis harus tidak melebihi 125% dari bagian nilaimanapun pada radius kerja yang dipilih. Pada pengujian ini, bebanditempatkan pada pertengahan balok penompang (girder ) dan

    maksimum defleksi tidak boleh melebihi 1/800 x span Catatan:

    - Sertifikat uji pesawat angkat hanya berlaku bagi pesawatangkatnya saja, tidak untuk struktur supportnya.

    - Kondisi fisik dan fungsi dari pesawat angkat harus dalamkeadaan baik sebelum dan sesudah pengujian

    E. PEMERIKSAAN SETELAH PENGUJIAN

    Setelah uji fungsi dan beban selesai, pesawat angkat harus diinspeksi

    ulang secara umum. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memverifikasi danmemastikan kondisi pesawat angkat setelah dilakukan pengujian bebanterhadap kemungkinan deformasi menetap, retak, wire rope  putus ataukerusakan lain yang diakibatkan oleh uji fungsi dan beban. Perhatiankhusus harus diberikan kepada koneksi pada baut dan pengelasan.

    F. PELAPORAN

    Beberapa cacat atau defisiensi pesawat angkat yang ditemukan baik saatpemeriksaan maupun setelah pemeriksaan harus dibahas dengan

    owner/user , dan jika perlu direkomendasikan tindakan korektif.Sebelum laporan inspeksi dan dokumen pendukungnya dikirim ke DitjenMigas untuk mendapatkan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan

  • 8/19/2019 F.sq-p.015.1 Rev. 0 Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat Jenis Overhead Dan Gantry

    12/12

     

    TITLE 

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKNIS UNTUK PESAWAT ANGKAT JENIS OVERHEAD DAN GANTRY  

    DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET

    F.SQ-P.015.1 0 8 Agt 2012 12 of 12

    (SKPP) diperlukan klarifikasi dengan owner/user  untuk memastikan tidak

    ada defisiensi.

    Isi dari pelaporan tersebut adalah:

    1. Certificate of Inspeksi  (PT. Sertco Quality)

    2. Hasil pemeriksaan:

    a) Check List (Visual Inspection)

    b) NDT report

    c) Dimensional Check Report

    d) Laporan pengujian

    3. Operational Manual Book dan Manufacture Data Report

    4. As Built Drawing