fsk prisma pembias

8
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA PRISMA PEMBIAS Disusun Oleh : Nama : Hana Nikma Ulya Kelas : XI IPA 4 No. Absen : 19 SMA NEGERI 3 SALATIGA 2011/2012

Upload: hana-nixma

Post on 25-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: fsk prisma pembias

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

PRISMA PEMBIAS

Disusun Oleh :

Nama : Hana Nikma Ulya

Kelas : XI IPA 4

No. Absen : 19

SMA NEGERI 3 SALATIGA

2011/2012

Page 2: fsk prisma pembias

PRISMA PEMBIAS

1. Tujuan

a. Mengukur sudut deviasi sinar masuk dan sinar pergi pada prisma pembias.

b. Mengukur indeks bias prisma kaca pembias.

2. Alat yang digunakan

Prisma kaca pembias 1 buah

Papan tripleks 1 buah

Jarum pentul 4 buah

Paku payung 4 buah

Busur derajat 1 buah

Kertas gambar 1 buah

3. Dasar Teori

Prisma pembias adalah sebuah benda yang terbuat dari kaca bening yang dibatasi oleh dua

bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu. Bidang ini disebut dengan bidang

pembias, dan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang pembias disebut sudut pembias (sudut

β). Apabila seberkas cahaya jatuh pada salah satu bidang pembias prisma, sinar itu akan

mengalami dua kali pembiasan.

a. Pembiasan pertama

Page 3: fsk prisma pembias

Sinar datang US jatuh pada bidang PR di titik S, dengan sudut datang i1. Sinar US

dibiaskan ke arah ST dengan sudut bias r1.

b. Pembiasan kedua

Sinar ST jatuh pada bidang pembias QR di titil\k T, dengan sudut datang i2. Sinar itu

dibiaskan ke luar prisma (sinar TV) dengan sudut bias r2.

Sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang (US) dengan sinar bias (TV), disebut

sudut deviasi (D), yang dapat dirumuskan:

D=i1+r2−β

Apabila sudut datang i1 diperkecil, sudut deviasi semakin sempit sehingga mencapai harga

minimum. Sudut deviasi minimum terjadi jika sudut datang (i1) sama dengan sudut bias (r2).

Dengan demikian, besarnya sudut deviasi minimum (Dmin) dapat dirumuskan:

Dmin=2×i1−β atauDmin=2×r2−β

Keterangan :

Dmin = sudut deviasi minimum

β = sudut pembias prisma

i1 = sudut datang

r2 = sudut bias

Keterangan :

β = sudut pembias prisma

D = sudut deviasi

i1 = sudut datang

r2 = sudut bias

Page 4: fsk prisma pembias

4. Cara Kerja

a. Susun alat seperti pada gambar dengan sudut i = 20o.

b. Tandai batas-batas prisma kaca pembias.

c. Tancapkan jarum pentul P1 dan P2, amati dari sisi yang lain hingga kedua jarum

kelihatan berimpit. Dalam kedudukan ini tancapkan jarum P3 dan P4 hingga keempat

jarum kelihatan berimpit. Angkat kaca dan hubungkan P3 dan P4 hingga memotong batas

kaca di C, hubungkan titik O dengan C, melalui titik-titik ini buat garis normalnya.

d. Ukurlah besar sudut datang i, sudut bias r, dan r1 serta besar sudut deviasinya (D).

e. Ulangi percobaan a) sampai dengan percobaan d) dengan sudut datang i= 30o dan i =

40o.

5. Data Hasil Percobaan

No B i r r1 D ( i + r1 ) - B

1 45o 20o 8o 53o 27o 28o

2 45o 30o 19o 39o 26o 24o

3 45o 40o 24o 30o 26o 25o

6. Perhitungan

a. Besar indeks bias prisma kaca pembias dengan hukum Snellius.

Percobaan 1

nk=nusin i

sin r

Page 5: fsk prisma pembias

nk=1sin 20 °

sin 8 °

nk=0,340,14

=2,42

Percobaan 2

nk=nusin i

sin r

nk=1 sin 30 °sin 19 °

nk=0,50,32

=1,56

Percobaan 3

nk=nusin i

sin r

nk=1sin 40 °sin 24 °

nk=0,640,40

=1,6

b. Besar sudut deviasi sinar masuk dan sinar pergi (D) menurut perhitungan.

Percobaan 1

D=i+r1−B

D=20+53−45=28 °

Percobaan 2

D=i+r1−B

D=30+39−45=24 °

Percobaan 3

D=i+r1−β

D=40+30−45=25 °

c. Besar sudut deviasi minimum (Dmin)

Untuk mendapatkan nilai deviasi minimum, besar sudut datang i harus sama dengan

sudut bias r1. Sedangkan dalam percobaan yang kami lakukan, tidak ada nilai i yang

sama dengan r1, sehingga nilai deviasi minimum tidak dapat ditentukan.

Page 6: fsk prisma pembias

7. Kesimpulan

a. Nilai indeks bias kaca prisma pembias ±1,5 dan dapat dihitung dengan persamaan

nu sin i=nksin r

b. Menurut dasar teori, sudut deviasi akan semakin kecil apabila sudut datang diperkecil

dan dapat dihitung dengan persamaan D=i+r1−B. Akan tetapi, mungkin telah terjadi

kesalahan paralaks dalam percobaan sehingga hasil percobaan tidak sama dengan teori

yang ada.

c. Nilai deviasi minimum, besar sudut datang pada bidang pembias pertama harus sama

dengan sudut bias pada bidang pembias kedua dan dapat dihitung dengan persamaan

Dmin=2×i1−β atauDmin=2×r2−β

Salatiga, 03 Juni 2012

Praktikan,

Hana Nikma Ulya