frak tur

Upload: hasrul-muslih

Post on 10-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fraktur

TRANSCRIPT

1

1. FrakturA. PengertianFraktur adalah terpurusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasayan disetai dengan luka disekitar jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon, kerusakan pembuluh darah dan luka organ-organ tubuh ( Lilian Sholtis Burner,1988;917 )

B. Etiologi fraktur

1) fraktur terjadi ketika tekanan yang menimpa tulang lebih besar dari pada daya tahan tulang

2) fraktur terjadi karenan tulang yang sakit ( osteaporosis ), ini dinamakan fraktur patologi

C. Patofisiologi

Trauma yang terjadi pada tulang dapa tmenyebabkan fraktur yang akan mengakibatkan seseorang memiliki keterbatasan gerak, ketiudak seimbangan dan nyeri pergerakan. Jaringan lunka, yang terdapat disekitar fraktur, seperti pembuluh darah, saraf dan otot serta organ lainnya yang berdsekatan dapat dirusak padas waktu trauma ataupun mencuatnya tulang yang patah. Apabila kulit sampai robek hal ini akan menjadikan luka yang terbuka dan akan menyebabkan potensi infeksi. Tulang memiliki banyak sekali pembuluih darah, akibat dari fraktur atau luka yang berat volume darah yang keluar dari pembuluh darah kedalam jaringan lunak atau pada luka yang terbuka.

Luka dan keluarnya darah tersebut dapat mempercepat pertumbuhan bakteri. Kejang otot pada daerah fraktur dapat menyebabkna tertariknya segmen pada tulang, sehingga menyebabkan disposisi pada tulang, sebab tulang berada pada posisi yang kaku. Otot rangka juga dapat cedera oleh karena trauma, untungnya serabut otot rangka dapat berdegenerasi tetapi apabila kerusakan sudah parah serabut otot tersebut akan diganti oleh jaringan parut ( Marlyn Vormer Bayne, 1991 ; 780 )

D. Komplikasi Akibat Fraktur1) sindroma kompartemen

terjadi bila akibat pembengkakan terhadap fraktur atau tekanan dalam suatu ruang yang dibatasi oleh komparteman karena adanya kerusakan dan membukanya jaringan dan memungkinkan pembuluh darah dan saraf memasuki dan keluar dari kompartemen atau inflamasi yang mengakibatkan peningkatan dari dalam. Gejala pertama dari sindroma kompartemen rasa sakit yang bertambah parah trauma pada peragangan pasif dan nyeri tersebut tidak hilang oleh narkotik. Tanda lain adalah terjadinya paralysis, parestesia dan berkurangnya denyut nadi.

2) iskemik

dengan adanay udema akibat fraktur akan menekan pada jaringan sekitarnya termasuk vaskuler, tekanan ini dapt menyebabkan sirkulasi darah berkurang dengan demikin akan menimbulkan iskemik pada jaringan otot. Iskemik yang lama akan mengakibatkan kematian jaringan otot dan lama kelamaan kan diganti oleh jaringan fibrolik sehingga terjadi kontraktur.

3) kerusakan saraf

kerusakan saraf terjadi karena cidera safar itu sendiri atau karena adanay penekanan oleh gips atau peralatan lain. Kerusakan saraf ini akan mengakibatkan keruskan fungsi sensorik.4) nekrosis avaskuler

nekrosisi ini terjadi ketika daerah tulang rusak karena kematian tulang sehingga aliran darah tergangu dan tulang akan mengalami oesteaporosis dan nekrosis.

5) embolisme lemak

penyebaba dari embolisma lemak ini belum diketahui secara jelas, tetai kemudian dihubungkan dengan adanay lemak susmsum yang masuk kedalam sirkulasi darah. Adanay embolisme lemak dapat dilihat dari tanda-tanda seperti nadi turun naik, sianosis bahklan displased pernafasan.E. Tipe Fraktur1) faraktur in komplit, meliputi hanya sebagian retakan pada sebagian sisi tulang, sebagian lagi biasanya hanya retak

2) fraktur komplit, garis farktur menylinga atau memotonga seluruh tulang dan fragmen-fragmen tulangnya biasanay tergeser.

3) Fraktur tertutup, fraktur yang tidak disertai oleh robeknya jaringan kulit

4) Fraktur terbuka, fragman tulang mendesak ke otot dan kulit sehingga potensial menimbulkan infeksi

F. Macam-Macam Farktur

1) greenstik, farktur dimana satu sisi tulang retak dan sisi lainya bengkok

2) fraktur tranversal, faktur yang mamotong lurus pada tulang

3) fraktur spiral, fraktur yang berputar mengelilingi tungkai tulang

4) fraktur obliq/miring, fraktur yang arahnya membuat sudut melintasi tulang

5) fraktur segmental, fraktur dimana tulang terpecah menjadi beberapa bagian

6) fraktur depresi, fraktur yang terjadi pada sebagian atau beberapa bagian tulang yang tidak dapat digerakan ( banyak dijumpai pada tulang tengkorak dan tulang muka )

7) fraktur kompresi, fraktur dimana permukaan tulang terdorong kearah permukaan tulang lain8) fraktur avursi, fragmen tulang tertarik oleh ligament

9) fraktur dislokasi, fraktur dengan komplikasi keluarnya atau terlepasnya tulang dari sendi.

G. Tanda dan Gejala

Adapun factor yang mempengaruhi tanda dan gejala yang muncul tergantung dari lokasi fraktur, beratnya dan kerusakan yang ditimbulakan akaibat terjadianya fraktur.

1) nyeri

2) deformitas dan hilan fungsi

3) pemendekan tulang

4) krepitus

5) pembengkakan dan perubahan warna local

H. Pemeriksaan Diagnostic Fraktur1) pemeriksaan radiologispembuatan foto rongent dua arah 900 di dapatkan gambaran patah. Pada patah tulang yang fragmanya mengalami dislokasi, gambaran garis patahnya biasanya jelas.

2) scan tulang,tomogram,scan CT/MRI

memperlihatkan fraktur dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak

3) arteriogram

dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai

4) hitung darah lengkap

hematokrit mungkin meningkat atau menurun ( pendarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple) peningkatan jumlah sel darah putih adalah respon stess normal setelah cidera.5) kreatinin

trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal

6) profil koagulasi

perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah tranfusi multiple atau cidera