fosil

Upload: muhammad-lukman-baihaqi

Post on 18-Jul-2015

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah. Fosil adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, binatang, dan tumbuhtumbuhan yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa geologis atau prasejarah yang telah berlalu. Fosil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada zaman dahulu (lebih dari 10.000 tahun) terjebak dalam lumpur atau pasir dan kemudian jasadnya tertutup oleh endapan lumpur. Endapan lumpur tersebut akan mengeras menjadi batu di sekeliling mahluk hidup yang terkubur tersebut. Dari fosil yang ditemukan, yang paling banyak jumlahnya adalah yang sangat lembut ukurannya seperti serbuk sari, misalnnya foraminifera, ostracoda dan radiolarian. Sedangkan, hewan yang besar biasanya hancur bercerai-cerai dan bagian tertentu yang ditemukan sebagai fosil. Bentuk fosil ada dua macam yaitu fosil cetakan dan jejak fosil. Fosil cetakan terjadi jika kerangka mahluk hidup yang terjebak di endapan lumpur meninggalkan bekas (misalnya tulang) pada endapan tersebut yang membentuk cetakan. Jika cetakan tersebut berisi lagi dengan endapan lumpur maka akan terbentuk jejak fosil persis seperti kerangka aslinya. Berdasarkan ukurannya, jenis fosil dibagi menjadi : a. Macrofossil (Fosil Besar) , dipelajari tanpa menggunakan alat bantu b. Microfossil (Fosil Kecil), dipelajari dengan alat bantu mikroskop c. Nannofossil (Fosil Sangat kecil), dipelajari menggunakan batuan mikroskop khusus (dengan pembesaran hingga 1000x) Kegunaan Mempelajari Fosil 1. Sebagai Indikator Lingkungan Pengendapan : Salinitas : Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Dengan fosil kita dapat mengukur salinitas .

Kedalaman : Penentuan Kedalaman suatu lautan dapat kita lakukan dengan menggunakan fosil yang kita temukan pada tempat tersebut. dengan memperhatikan ciri-ciri yang ditunjukkan oleh fosil yang kita temukan.

Kejernihan : Penentuan kejernihan suatu ekosistem dimasa lampau pun juga dapat kita lakukan dengan melihat fosil yang kita temukan , dengan mengacu kepada tempat hidup fosil tersebut.

Temperatur air laut : penentuan temperatur air laut dengan menggunakan fosil dengan mengacu kepada fosil yang kita temukan.

Makanan organisme Asal Penyusunnya

2. Sebagai indicator Paleogeografi Paleogeografi adalah gambaran kondisi fisik bumi dan iklim masa lalu didasarkan atas ekologi kehidupan organisme yang dipelajari dari fosilnya. Sepanjang sejarah bumi , kondisi iklim dan fisik bumi telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan , dimulai sejak bumi kita terbentuk pada 4,5 milyar tahun yang lalu berkembang hingga zaman kuarter dimana kita hidup saat ini.Setiap daerah memiliki kedudukan flora dan fauna yang menunjukkan keadaan suatu geografi , jadi dengan menyelidiki fosil yang ada , dapat diketahui kondisi geografi pada saat fosil tersebut hidup. 3. Sebagai indikator umur geologi Spesies-spesies tertentu terkadang memiliki waktu hidup yang pendek. Fosil-fosil tersebut dapat dipergunakan untuk menentukan umur relatifsuatu batuan. Penentuan umur dengan fosil dapat dilakukan dengan menggunakan fosil indek. Fosil indek memiliki beberapa syarat tertentu , yaitu Penyebaran geografis yang luas Terbatas pada suatu zona ( range ) umur yang pendek Mudah dikenali dan dibedakan dengan fosil lainnya Tidak atau hanya sedikit terpengaruh oleh lingkungan

4.

Terdapat dalam jumlah yang banyak