formulasi dan uji aktivitas antioksidan sediaan …

14

Upload: others

Post on 23-Apr-2022

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …
Page 2: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN

HIDROGEL MINYAK ATSIRI KULIT BUAH LEMON (Citrus limon L.)

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN HIDROGEN MINYAK

ATSIRI KULIT BUAH LEMON (Citrus limon L.) DENGAN BASIS

KARBOPOL NACMC DAN HPMC

Nelly suryani, M. Yanis Musdja, Syifa Rizkia Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Abstrak

Minyak atsiri kulit buah lemon (Citrus limon L.) memiliki potensi sebagai antioksidan dikarenakan adanya

kandungan limonene. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak atsiri kulit buah lemon menjadi

sediaan hidrogel. Hidrogel dibuat dalam tiga formulasi berbeda dengan memvariasikan basis gel yang

digunakan, yaitu F1 menggunakan basis gel karbopol. F2 menggunakan basis gel NaCMC, dan F3

menggunakan basis gel HPMC. Evaluasi stabilitas fisik sediaan hidrogel dilakukan pada hari ke-1 dan setelah

dilakukan cycling test. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas,

sifat alir, dan daya sebar. Sediaan hidrogel minyak atsiri kulit buah lemon memiliki aktivitas antioksidan dengan

nilai IC50 pada hari pertama sebelum cycling test dengan nilai F1 sebesai 124,883 µg/mL (AAI 1,281); F2

sebesar 110,965 µg/mL (AAI 1,441); dan F3 sebesar 110,200 µg/mL (AAI 1,451). Aktivitas antioksidan sediaan

hidrogel mengalami penurunan setelah dilakukan cycling test dengan nilai IC50 F1, F2, dan F3 berturut-turut

yaitu 145,879 µg/mL (AAI 1,096); 145,124 µg/mL (AAI 1,102); dan 129, 626 µg/mL (AAI 1,234).

Kata Kunci: Antioksidan, DPPH, hidrogel, HPMC, IC50, karbopol 940, minyak atsiri kulit jeruk lemon (Citrus limon

L.), NaCMC.

PENDAHULUAN

Gel merupakan suatu zat semisolid dimana sebuah fase cair dibatasi oleh matriks polimerik

tiga-dimensi (Chandira et al., 2010). Ketika air sebagai pelarut digunakan sebagai fase kontinyu,

gel yang terbentuk disebut dengan hidrogel. Hidrogel merupakan sebuah jaringan yang terbentuk

dari rantai polimer yang bersifat tidak larut air, terkadang ditemukan sebagai gel koloidal dimana

air berperan sebagai medium pendispersinya (Govil & Tyle, 1998). Hidrogel terdiri dari polimer

alam atau sintetik yang memiliki kemampuan menyerap air sangat baik (dapat mengandung lebih

dari 99% air). Hidrogel memiliki derajat fleksibilitas yang hampir sama dengan jaringan alami

tubuh, dikarenakan kandungan airnya yang tinggi (Monica et al., 2014).

Hidrogel merupakan jaringan tiga-dimensi dari rantai polimer hidrofilik yang mampu berikatan

silang melalui ikatan secara fisika atau kimia. Karena rantai polimernya bersifat hidrofilik, hidrogel

memiliki kemampuan mengembang (swelling) yang baik dengan menyerap air atau cairan

biologis namun tetap bersifat tidak larut air. Ketika suatu zat aktif berada dalam hidrogel, laju

Page 3: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

difusi dari zat aktif dipengaruhi oleh struktur fisik dari jaringan polimer dan sifat kimianya. Ketika

hidrogel terhidrasi dengan baik, difusi terjadi melewati pori dalam jaringan gel. Jika gel kurang

terhidrasi dengan baik, zat aktif akan terlarut dalam polimer dan berdifusi melalui celah antar

rantai polimer (Glavas Dodov et al., 2005)

Lemon (Citrus limon L.) merupakan tanaman yang berasal dari famili rutaceae. Tanaman

citrus merupakan salah satu sumber utama dari vitamin C yang dapat berperan sebagai

antioksidan pada kulit dengan menghalau radikal bebas yang dihasilkan oleh radiasi sinar

ultraviolet. Vitamin C juga dapat merangsang produksi kolagen pada kulit yang membantu

mengencangkan kulit serta merangsang proses regenerasi kulit dan menyamarkan garis halus

(Rashmi Dahima et al., 2016).

Buah serta sari buah citrus merupakan salah satu sumber utama antioksidan seperti asam

askorbat, flavonoid, serta mengandung komponen fenol. Kulit citrus, yang mana dianggap

sebagai limbah industri agro merupakan sumber potensial dari minyak atsiri (Fernandez-Lopez et

al., 2005).

Dalam minyak atsiri kulit lemon ditemukan banyak mengandung senyawa flavonoid dan fenol

(Ghasemi et al., 2009; Guimaraes et al., 2010). Kandungan fenol total dengan aktivitas

antioksidan memiliki korelasi dimana mengindikasikan bahwa aktivitas penangkalan radikal bebas

meningkat sebanding dengan tingginya konsentrasi polifenol dalam buah tersebut (Ghasemi et

al., 2009). Fenol dapat menangkal radikal bebas dengan cara mendonasikan atom hidrogen dari

grup fenolik hidrogen yang dimilikinya (Thitilertdecha et al., 2008). Selain itu keberadaan

monoterpene, yaitu limonene dan y-terpinene, yang merupakan komponen utama minyak atsiri

Citrus limon juga diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang baik (Conforti et al., 2007).

Menurut penelitian yang dilakukan Wei dan Shibamoto (2007) menghasilkan bahwa pada

kadar konsentrasi minyak atsiri lemon 200µg/ml ditemukan aktivitas antioksidan berkisar antara

39-90%. Adanya presentasi aktivitas antioksidan yang tinggi dapat dikorelasikan dengan

keberadaaan monoterpene, terutama γ-terpinene dan limonene, yang mana merupakan

kandungan utama yang ditemukan dalam minyak atsiri citrus spp.

Dalam penelitian ini digunakan formulasi dengan tiga basis yang berbeda yaitu karbopol,

NaCMC, dan HPMC. Karbopol sebagai basis gel diketahui memiliki sifat yang tidak mengiritasi

kulit, NaCMC sebagai basis dapat menghasilkan sediaan yang lembut (Lee dan Mooney, 2012;

Rowe dkk., 2009). HPMC dapat memberikan stabilitas kekentalan yang baik disuhu ruang pada

jangka waktu lama (Rowe dkk., 2009). HPMC sebagai basis yang bersifat hidrofilik juga memiliki

kelebihan diantaranya menghasilkan daya sebar pada kulit yang baik, memiliki efek

mendinginkan, tidak menyumbat pori-pori kulit, dan mudah dicuci dengan baik. HPMC juga

mengembang terbatas dalam air sehingga merupakan bahan pengembang hidrogel yang baik

(Hanum et al., 2015). Selain itu ketiga basis tersebut bersifat hidrofilik.

BAHAN DAN METODE

Bahan

Page 4: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Minyak atsiri lemon (CV. Total Equipment, Indonesia), carbopol 940, NaCMC, HPMC,

propilen glikol (CV. Total Equipment, Indonesia), metil paraben (CV. Total Equipment, Indonesia),

propil paraben (CV. Total Equipment, Indonesia), aquadest, TEA.

Formulasi Hidrogel

Hidrogel dibuat kedalam 3 formula, dengan masing-masing gelling agent berbeda. Karbopol,

NaCMC, dan HPMC didispersikan dalam aquadest selama 24 jam. Setelah 24 jam, diaduk hingga

terbentuk massa gel yang homogen. Dalam wadah yang berbeda, dilarutkan minyak atsiri, metil

paraben, dan propil paraben dalam propilen glikol. Kemudian dicampurkan kedalam wadah yang

berisi gelling agent. Aduk hingga homogen sambil dilaukan penambahan tea dan sisa aquadest.

Evaluasi Sediaan Hidrogel Minyak Atsiri Kulit Buah Lemon

Pengujian Organoleptis

Pengujian organoleptis meliputi pengamatan bentuk, warna, dan bau dari sediaan hidrogel.

Uji Homogenitas

Sediaan gel diletakkan secukupnya pada object glass dan ditutup dengan object glass

lainnya.

Pengujian pH

Pengukuran pH sedian dilakukan dengan menggunakan pH meter. pH sediaan harus sesuai

dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5 (Tranggono, 2007).

Pengujian Viskositas dan Sifat Alir

Viskositas dan sifat alir diukur dengan menggunakan viskometer haake, dengan mengatur

spindle dan kecepatan yang akan digunakan (Septiani, 2011).

Pengujian Daya Sebar

Sebanyak 1 gram sediaan diletakkan diatas kertas grafik yang telah dilapisi plastik transparan

kemudian ditutup dengan plastik transparan lain dan diukur diameternya. Beban 19 gram diletakkan

diatas lapisan gel, diamkan selama 1 menit dan catat diameter gel yang menyebar. Kemudian beban

20 gram ditambahkan kembali diatas gel hingga beban maksimum seberat 99 gram. Setiap kali

beban ditambahkan, diamkan selama 1 menit dan catat diameter gel yang menyebar. Dibuat grafik

hubungan antara beban dan luas gel yang menyebar (Voight, 1994). Daya sebar 5-7 cm

menunjukkan konsistensi semisolid yang sangat nyaman dalam penggunaan (Garg et al., 2002)

Cycling Test

Uji dilakukan dengan menyimpan sediaan dari masing-masing formula pada suhu 4±2°C

selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke dalam oven bersuhu 40±2°C selama 24 jam. Perlakuan

Page 5: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

tersebut terhitung satu siklus. Pengujian dilakukan sebanyak 6 siklus untuk diamati ada atau tidaknya

perubahan yang terjadi pada masing-masing sediaan (Anonim, 2004). Pengamatan yang diamati

meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar.

Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Hidrogel dan Minyak Atsiri Kulit Lemon.

Aktivitas antioksidan diukur dengan metode DPPH. Hidrogel dan minyak atsiri dibuat dalam

seri konsentrasi 1000 ppm dan kemudian diencerkan kedalam konsentrasi 10, 20, 40, 80, dan 160

ppm. Selanjutnya dicampurkan dengan 2 ml larutan DPPH 0,4 mM. larutan diinkubasi pada suhu

ruang selama 30 menit dalam keadaan gelap. Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang

516,2 nm. Larutan DPPH digunakan sebagai kontrol negatif atau blanko sedangkan untuk kontrol

positif digunakan asam askorbat.

Analisis Komponen Kimia Sediaan Hidrogel dan Minyak Atsiri Kulit Buah Lemon

Sediaan hidrogel dan minyak atsiri kulit buah lemon (Citrus limon L.) dilarutkan dalam

metanol dan diaduk hingga homogen dalam vial. Larutan dimasukkan ke dalam vial GC-MS untuk

dianalisis. Volume sampel yang diinjeksikan adalah 1,0µl. Suhu oven diprogram pada 70°C sampai

250°C. Gas pembawa yang digunakan adalah helium pada laju alir 1,2ml/menit. Sampel dianalisis

selama 13 menit

Analisis Data

Data hasil uji evaluasi sediaan dianalisa menggunakan program pengolahan data statistik

SPSS 22 yang meliputi uji normalitas dan dilanjutkan dengan uji Independent Sampel t-Test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisa GC-MS Kandungan Kimia Minyak Atsiri Kulit Buah Lemon

Analisa dilakukan dengan cara melarutkan minyak atsiri kulit buah lemon dalam metanol dan

diaduk hingga homogen dala vial. Adanya limonene dan γ-terpinene yang diketahui memiliki aktivitas

antioksidan terdeteksi berturut-turut pada waktu retensi 4,687 dan 4,962 menit.

Page 6: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Gambar 1. Pola Kromatogram Minyak Atsiri Kulit Buah Lemon

Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri Kulit Buah Lemon dan Vitamin C dengan Metode

DPPH

Tabel 1. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan

Uji aktivitas antioksidan dilakukan melalui metode DPPH dengan menggunakan vitamin C

sebagai kontrol positif. Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terjadi penurunan nilai absorbansi

serapan sebanding dengan semakin besar konsentrasi larutan sampel uji. Hal ini menunjukkan

bahwa besarnya konsentrasi sampel uji berbanding lurus dengan persen inhibisi DPPH, yaitu

semakin besar konsentrasi sampel maka semakin besar persen inhibisi yang diperoleh, yang berarti

semakin besar radikal DPPH yang diikat oleh antioksidan yang terdapat dalam sampel.

Page 7: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Parameter aktivitas antioksidan pada sampel dapat dilihat dari nilai IC50 dan AAI yang

diperoleh. Nilai IC50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi ekstrak (ppm) yang mampu

menghambat proses oksidasi sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50, semakin tinggi aktivitas

antioksidan suatu sampel (Zuhra et al., 2008). Nilai IC50 diperoleh dari persamaan regresi dari kurva

antara konsentrasi sampel sebagai sumbu x dengan persen inhibisi sebagai sumbu y.

Pengamatan Organoleptis dan Homogenitas Sediaan Hidrogel

Pengamatan dilakukan pada hari ke-1 setelah formulasi dan setelah dilakukan cycling test.

Pada pemeriksaan organoleptis sebelum cycling test, ketiga formulasi sediaan hidrogel yang

mengandung minyak atsiri kulit buah lemon memiliki tekstur lembut, berwarna putih pucat, terlihat

homogen yang ditandai dengan tidak adanya partikel ketika sediaan dilihat pada kaca objek dan

memiliki bau khas aromatis lemon. Setelah dilakukan uji cycling test, penampilan ketiga formula

hidrogel masih memiliki kesamaan secara fisik, tidak terlihat adanya perubahan warna atau tekstur.

Dimana masih memiliki tekstur yang lembut, terlihat homogen dimana tidak terdapat partikel padat

dalam gel dan tidak terdapat pembentuk gel yang masih menggumpal atau tidak merata, serta tetap

berwarna putih pucat.

Pengamatan Viskositas dan Sifat Alir

Tabel 2. Hasil Uji Pengukuran Viskositas

Viskositas merupakan suatu istilah dari resitensi zat cair atau semisolid untuk mengalir.

Semakin tinggi viskositas, maka akan semakin besar resistensinya (Kuncari et al., 2014). Perbedaan

nilai viskositas pada masing-masing formula sangat bergantung pada gelling agent serta konsentrasi

yang digunakan. Peningkatan jumlah konsentrasi gelling agent dapat memperkuat matriks penyusun

gel sehingga mengakibatkan kenaikan viskositas (Astuti et al., 2017). Viskositas sediaan ketiga

formula setelah dilakukan cycling test terlihat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan

viskositas sediaan sebelum cycling test. Terjadinya penurunan viskositas dapat dipengaruhi oleh

faktor eksternal, seperti kondisi lingkungan penyimpanan dan kelembaban udara. Kemasan yang

kurang kedap dapat menyebabkan gel menyerap uap air dari luar, sehingga menambah volume air

dalam gel (Sihombing dkk., 2009). Namun viskositas sediaan hidrogel pada hari ke-1 sesuai dengan

rentang viskositas sediaan gel yang disarankan oleh FDA yaitu 10.000-70.00 cPs.

Page 8: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Sifat alir dari ketiga sediaan itu sendiri tidak mengalamin perubahan. Dimana masih memiliki

sifat alir tiksotropik.

Kurva Sifat Alir F1 Basis Gel Karbopol Hari ke-1 Kurva

Sifat Alir F1 Setelah Cycling Test Basis Gel Karbopol

Kurva Sifat Alir F2 Basis Gel NaCMC Hari ke-1

Kurva Sifat Alir F2 Setelah Cycling Test Basis Gel

NaCMC

Kurva Sifat Alir F3 Basis Gel HPMC Hari ke-1

Kurva Sifat Alir F3 Setelah Cycling Test Basis Gel

HPMC

Hasil Uji Daya Sebar

Tabel 2. Hasil Uji Daya Sebar

Page 9: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Daya sebar suatu sediaan semi solid berkaitan erat dengan viskositas sediaan tersebut.

Semakin tinggi viskositas, maka semakin kecil daya sebar suatu sediaan. Nilai luas daya sebar ketiga

formula ini menunjukkan bahwa masing-masing formula cukup nyaman untuk dioleskan dan akan

teroles merata karena memiliki nilai daya sebar yang memenuhi kriteria yaitu diantara 19,50 cm2

sampai dengan 38,50 cm2 (Garg dkk., 2002).

Pengukuran pH

Tabel 3. Hasil Uji pH

Pada pengukuran pH menunjukkan adanya penurunan pH setelah dilakukan cycling test, adanya

penurunan dikarenakan penyimpanan dilakukan pada kondisi suhu yang ekstrem yaitu suhu rendah

dan suhu tinggi, akan tetapi penurunan pH tidak terlalu jauh dan masih dalam rentang nilai pH normal

yaitu pH sediaan masih pada rentang pH yang diatur oleh SNI nomor 16-4399-1996 sebesar 4,5-8,0

untuk sediaan topikal.

Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Hidrogel Minyak Atsiri Kulit Buah Lemon

Tabel 4. Perbandingan Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan

Page 10: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Dari hasil yang didapatkan, diketahui aktivitas antioksidan yang terdapat pada sediaan baik

sebelum dan sesudah cycling test memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai AAI berada pada

rentang 1-2. Namun terjadi penurunan nilai IC50 pada ketiga formulasi sediaan hidrogel. Penurunan

nilai IC50 dapat mengindikasikan adanya penurunan aktivitas antioksidan pada sediaan. Hal tersebut

dapat terjadi karena adanya perubahan suhu ekstrim saat cycling test. minyak atsiri merupakan suatu

komponen yang mudah menguap.

Hasil Analisa Komponen Kimia Sediaan Hidrogel Minyak Atsiri Kulit Buah Lemon

Gambar 2. Pola Kromatogram Sediaan Hidrogel dengan Basis Gel Karbopol

Ket: (A) Sebelum Cycling Test; (B) Sesudah Cycling Test

Page 11: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Gambar 2. Pola Kromatogram Sediaan Hidrogel dengan Basis Gel HPMC

Ket: (A) Sebelum Cycling Test; (B) Sesudah Cycling Test

Gambar 3. Pola Kromatogram Sediaan Hidrogel dengan Basis Gel NaCMC

Ket: (A) Sebelum Cycling Test; (B) Sesudah Cycling Test

Pada hasil analisa GC-MS secara kualitatif pada sediaan hidrogel sebelum dan sesudah

cycling test terlihat Pola kromatogram limonene terlihat pada waktu retensi 4,669 menit dan γ-

terpinene terlihat pada waktu retensi 4,963 menit. Pola kromatogram limonene dan waktu retensi

yang muncul pada ketiga formula tidak mengalami banyak perubahan dengan analisa kimia

menggunakan GCMS yang dilakukan pada hari ke-1. Hal ini menunjukkan bahwa limonene dan γ-

terpinene masih terdapat pada sediaan selama 14 hari proses cycling test berlangsung.

Kesimpulan

1. Variasi gelling agent yang menggunakan karbopol, NaCMC, dan HPMC pada sediaan hidrogel

tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap stabilitas fisik sediaan hidrogel (P > 0,05)

2. Sediaan hidrogel minyak atsiri kulit buah lemon memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50

pada hari pertama sebelum cycling test dengan nilai F1 sebesai 124,883 µg/mL (AAI 1,281); F2

sebesar 110,965 µg/mL (AAI 1,441); dan F3 sebesar 110,200 µg/mL (AAI 1,451). Aktivitas

Page 12: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

antioksidan sediaan hidrogel mengalami penurunan setelah dilakukan cycling test dengan nilai IC50

F1, F2, dan F3 berturut-turut yaitu 145,879 µg/mL (AAI 1,096); 145,124 µg/mL (AAI 1,102); dan 129,

626 µg/mL (AAI 1,234) yang menunjukkan bahwa sediaan memiliki aktivitas antioksidan kuat.

Page 13: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dwi Puji., Husni, Patihul. (2017). Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula angustifolia Miller). Jurnal Farmaka Vol. 15 (1): 176-184

A. Wei andT. Shibamoto. (2007). Antioxidant activities o volatile constituents of various essential oil. J. Agric. Food Chem., 55, 1737-1742.

Chandira RM and Pradeep Pasupathi. (2010). A Design, Development and Formulation of Anti acne Dermatological Gel. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research Vol 2 (1): 401-414

Conforti F., Statti G.A., Tundis R., Loizzo M.R., Menichini F. (2007). In vitro activities of Citrus medica L. cv. Diamante (Diamante citron) relevant to treatment of diabetes and Alzheimer's disease. Phytotherapy Research. Vol 21: 427-433.

Fernandez-Lopez J., Zhi N., Aleson-Carbonell L., Perez- Alvarez J.A., Kuri V. (2005). Antioxidant and antibacterial activities of natural extracts: application in beef meatballs. Meat Science. 69: 371-380

Garg, A., Aggarwal, D., Garg and Sigla, A.K. (2002). Spreading of Semisolid Formulation; An Update. Pharmaceutical Tecnology. 84-102

Ghasemi K., Ghasemi Y., Ebrahimzadeh M.A. (2009). Antioxidant activity, phenol and flavonoid contents of 13 Citrus species peels and tissues. Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences. 22: 277-281.

Glavas Dodov, Marija., Goracinova, Katarina., Simonoskam Maja. (2005). Formulation and Evaluation of Diazepam Hydrogel for Rectal Administration. Acta Pharm. 55, 251–261

Govil, S.K, Tyle. P. (1988). Drug Delivery: Fundamentals and Application. New York: Marcel Dekker, Inc.

Guimarães R., Barros L., Barreira J.C.M., Sousa M.J., Carvalho A.M., Ferreira I.C.F.R. (2010). Targeting excessive free radi-cals with peels and juices of citrus fruits: grapefruit, lemon, lime and orange. Food and Chemical Toxicology. 48: 99-106.

Hanum, Pramuji., Murrukmihadi, Mimiek. (2015). Pengaruh variasi kadar gelling agent HPMC terhadap sifat fisik dan aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak etanolik daun kemangi (Ocimum basilicum L. forma citratum Back.). Majalah Farmaseutik, Vol. 11(2).

Kuncari, Emma Sri., Iskandarsyah. Praptiwi. (2014). Evaluasi, Uji Stabilitas Fisik dan Sineresis Sediaan Gel yang Mengandung Minoksidil, Apignin dan Perasan Herba Seledri (Apium graveolens L.). Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.

Monica, A. Salomy., Gautami, J. (2014). Design and Evaluation of Topical Hydrogel Formulation of Diclofenac Sodium For Improved Therapy. IJPSR Vol 5(5): 1973-80

Rashmi, Dahima., Mishra, Shweta., Rathore, Devashish. (2016). In-vitro Antioxidant and Reducing Potential Activity of Extracts of Citrus limon and Solanum lycopersicum. Der Pharmacia Lettre, 8 (10):258-269

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E., (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th ed. Pharmaceutical Press, London.

Sihombing C.N., Nasrul W., & Taofik R., (2009). Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus vulgaris L.) dengan Menggunakan Basis Aquapec 505 HV, Jurnal Farmaka, Vol 7 (3): 1-12.

Septiani, S.N Wathoni., S.R, Mita. (2011). Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak Etanol Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.). Jurnal Unpad. 1(1):4-24.

Syaifuddin. (2009). Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Thitilertdecha N., Teerawutgulrag A., Rakariyatham N. (2008). Antioxidant and antibacterial activities

of Nephelium lappaceum L. extracts. LWT – Food Science and Technology Vol. 41: 2029-2035.

Tranggono, RI., Latifah, F., (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 14: FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN …

Voight, Rudolf. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Zuhra, Cut Fatimah dkk. (2008). Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus androgunus L Merr.). Jurnal Biologi Sumatera Vol. 3(1): 7-10.