format pengkajan fisik klien gerontik
DESCRIPTION
nbbnnknkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkjhkjhkjhkjllllllllllllllllllllllllllllllllhhjhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjkkkkkkkkkkkkkkkkklTRANSCRIPT
FORMAT PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK
1. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Tanggal masuk ke panti wredha :
Jenis Kelamin :
Suku :
Agama :
Status Perkawinan :
Tanggal Pengkajian :
2. Status Kesehatan Saat ini.
Keluhan-keluhan kesehatan utama (sekarang) : PQRST
3. Riwayat kesehatan Dahulu
4. Riwayat Kesehatan keluarga
5. Tinjauan Sistem (Jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yang terdapat pada
klien)
Keadaan umum
Integumen
Sistem Hemopoietik
Kepala
Mata
Telinga
Mulut dan tenggorok
Leher
Payudara
Sistem Pernapasan
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Gastrointestinal
Sistem Perkemihan
Sistem Genitoreproduksi (Pria/Wanita)
Sistem Muskulskeletal
Sistem saraf pusat
Sistem endokrin
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
Psikososial :
Jelaskan kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang, sikap klien pada orang lain, harapan-
harapan klien dalam melakukan sosialisasi, kepuasan klien dalam sosialisasi, dll
Identifikasi Masalah Emosional :
PERTANYAAN TAHAP 1
Apakah klien mengalami sukar tidur ?
Apakah klien sering merasa gelisah ?
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ?
Apakah klien sering was-was atau kuatir ?
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”
PERTANYAAN TAHAP 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?
Ada masalah atau banyak pikiran ?
Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ?
Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ?
Cenderung mengurung diri ?
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)
Spiritual :
Kaji agama, kegiatan keagamaan, konsep/keyakinan klien tentang kematian, harapan-harapan
klien, dll.
7. Pengkajian Fungsional Klien
7.1. KATZ Indeks :
Termasuk/katagori yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas.
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
O. Lain-lain
Keterangan :
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia
anggap mampu.
7.2. Modifikasi dari Barthel Indeks
Termasuk yang manakah klien ?
NO. KRITERIA DENGAN
BANTUANMANDIRI KETERANGAN
1. Makan 5 10 Frekuensi :Jumlah:Jenis:
2. Minum 5 10 Frekuensi :Jumlah:Jenis:
3. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya
5 – 10 15
4. Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi)
0 5 Frekuensi :
5. Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, menyiram)
5 10
6. Mandi 5 15 Frekuensi :7. Jalan di permukaan datar 0 58. Naik turun tangga 5 109 Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :Konsistensi :
11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi :Warna :
12. Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi :Jenis :
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu luang
5 10 Jenis :Frekuensi :
Keterangan : a. 130 : Mandiri
b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
8. Pengkajian Status Mental Gerontik
8.1. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental
Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi : Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban .
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.
BENAR SALAH NO. PERTANYAAN01 Tanggal berapa hari ini ?02 Hari apa sekarang ini ?03 Apa nama tempat ini ?04 Dimana alamat Anda ?05 Berapa umur Anda ?06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?09 Siapa nama ibu Anda ?10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun. = =
Score total =
Interpretasi hasil :
a.Salah 0 –3 : Fungsi intelektual utuh.
b.Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c.Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d.Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
8.2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam) :
NO.
ASPEK KOGNITIF
NILAI MAKS.
NILAI KLIEN
KRITERIA
1. Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar : Tahun Musim Tanggal Hari Bulan
Orientasi 5 Dimana kita sekarang berada ? Negara Indonesia Propinsi Jawa Barat Kota …… PSTW …… Wisma …….
2. Registrasi 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan masing-masing obyek. Kemudian tanyakan kepada klien ketiga obyek tadi. (Untuk disebutkan ) Obyek..…… Obyek ……. Obyek …….
3. Perhatian dan kalkulasi
5 Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat. 93 86 79 72 65
4. Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada No 2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 point untuk masing-masing obyek.
5. Bahasa 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien. (misal jam tangan) (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang kata berikut : “tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar, nilai satu point. Pernyataan benar 2 buah : tak ada,
tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah
20
berikut yang terdiri dari 3 langkah :“Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua dan taruh di lantai”. Ambil kertas di tangan Anda Lipat dua Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point) “Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar. Tulis satu kalimat Menyalin gambar
TOTAL NILAI
Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
9. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANSIA (TINNETI, ME,
DAN GINTER, SF, 1998)
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua komponen
tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat. Kedua
komponen tersebut adalah :
a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 juka klien tidak menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
Bangun dari kursi (Dimasukkan dalam analisis)*
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya ke atas dengan
tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri
pertama kali.
Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)*
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Keterangan : (*) Kursi yang keras dan tanpa lengan.
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum perlahan-lahan
sebanyak 3 kali)
Klien menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya.
Mata tertutup
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan untuk
keseimbangannya).
Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan; kaki tidak menyentuh sisi-sisinya;
keluahan vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil.
Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri
pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan.
Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (misal pulpen) dari lantai,
memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan usaha-usaha multiperl untuk bangun.
b. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Beri nilai 0 juka klien tidak menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek untuk dukungan.
Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat kaki
terlalu tinggi (> 5 cm)
Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu
kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai.
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping pasien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang klien).
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan; bergoyang; memegang obyek untuk
dukungan.
Intervensi hasi :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, dan dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
0 – 5 : Risiko jatuh : rendah
6 – 10 : Risiko jatuh : sedang
11 – 15 : Risiko jatuh : tinggi
FORMAT PENILAIAN UJIAN KOMPETENSI
PENGKAJIAN LANSIA
Nama :
NIM :
No Aspek yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
A Persiapan
1 Menyapa klien dengan terapeutik
2 Menyiapkan alat yang diperlukan
B Pelaksanaan
1 Tahapa pengkajian
2 Kebenaran mengkaji
3 Memperhatikan Klien selama pengkajian
4 Keterampilan dalam mengkaji
5 Memberikan respon yang tepat pada
kebutuhan klien selama pengkajian
C Evaluasi dan dokumentasi
1 Menutup pertemuan dengan benar
2 Menyimpulkan dengan benar
3 Pencatatan hasil kajian
Ket :
Nilai akhir : Jumlah nilai keseluruhan 10
NILAI Penilai
( )
FORMAT PENILAIAN UJIAN KOMPETENSI
TERAPI MODALITAS PADA LANSIA
Nama : Kelompok : Jenis terapi :
NIM :
No Aspek yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
A Persiapan
1 Alat dan bahan
2 Klien
3 Lingkungan
4 Pengorganisasian terapi
B Pelaksanaan
1 Penjelasan terapi
2 Pengorganisasian terapi
3 Keterampilan dalam melakukan terapi
4 Memperhatikan kondisi klien saat terapi
berlangsung
5 Kemampuan memotivasi klien saat terapi
6 Kemampuan menjaga lingkungan yang
mendukung terapi
C Evaluasi dan dokumentasi
1 Menutup pertemuan dengan benar
2 Menyimpulkan dengan benar
3 Pencatatan hasil kajian
Nilai akhir : Jumlah nilai keseluruhan 13
NILAI Penilai
( )