format pemasangangan infus

8
PEMASANGANGAN INFUS A. DEFINISI Pemasangan infuse merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien yang memerlukan masukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set (potter, 2005) B. TUJUAN Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Memberikan obat-obatan dan kemoterapi Transfusi darah dan produk darah Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi C. INDIKASI Pada keadaan emergency resusitasi jantung paru memungkinkan pemberian obat secara langsung kedalam intravena. Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat. Untuk memasukkan dosis obat dalam jumlah obat dalam jumlah besar secara terus menerus melalui infuse. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan injeksi intramuskuler. Untuk memasukkan obat yang tidak dapat diberikan secara oral atau intramuskuler. D. PERALATAN YANG HARUS DISIAPKAN : 1. Larutan IV yang tepat 2. Infus set (makro drip dan mikro drip : 60 tts/ml) 3. Abbocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhan 4. Standar Infuse 5. Torniquet 6. Kapas alkohol dalam tempat tertutup 7. Bethadine dalam tempatnya 8. Kassa Steril 9. Sarung tangan bersih 10. Plester 11. Gunting verband 1

Upload: mehara1920

Post on 21-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pemasangan infus

TRANSCRIPT

Page 1: Format Pemasangangan Infus

PEMASANGANGAN INFUS

A. DEFINISI

Pemasangan infuse merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien yang memerlukan

masukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu

tertentu dengan menggunakan infus set (potter, 2005)

B. TUJUAN

Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

Memberikan obat-obatan dan kemoterapi

Transfusi darah dan produk darah

Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi

C. INDIKASI

Pada keadaan emergency resusitasi jantung paru memungkinkan pemberian obat

secara langsung kedalam intravena.

Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat.

Untuk memasukkan dosis obat dalam jumlah obat dalam jumlah besar secara terus

menerus melalui infuse.

Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan

injeksi intramuskuler.

Untuk memasukkan obat yang tidak dapat diberikan secara oral atau intramuskuler.

D. PERALATAN YANG HARUS DISIAPKAN :

1. Larutan IV yang tepat

2. Infus set (makro drip dan mikro drip : 60 tts/ml)

3. Abbocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhan

4. Standar Infuse

5. Torniquet

6. Kapas alkohol dalam tempat tertutup

7. Bethadine dalam tempatnya

8. Kassa Steril

9. Sarung tangan bersih

10. Plester

11. Gunting verband

12. Bengkok

E. PROSEDUR TINDAKAN INFUS

1 Cuci Tangan

2 Atur peralatan di samping yang bebas dan kusut atau di atas meja tempat tidur.

3 Buka kemasan steril dengan menggunakan teknik aseptic

4 Untuk pemberian cairan IV :

Periksa larutan menggunakan “five rights” pemberian obat. Pastikan aditif yang

resepkan seperti kalium dan vitamin, telah ditambahkan. Periksa larutan terhadap

warna, kejernihan dan tanggal kadaluarsa.

1

Page 2: Format Pemasangangan Infus

Bila menggunakan larutan IV dalam botol, lepaskan penutup logam dan lempeng

karet dan logam dibawah penutup. Untuk kantung larutan IV plastik, lepaskan

lapisan plstik diatas port selang IV.

Buka set infus, mempertahankan sterilitas pada kedua ujung.

Pasang klem rol sekitar 2 sampai 4 cm (1 sampai 2 inci) di bawah bilik drip dan

pindahkan klem rol pada posisi “off”.

Tususkan set infus ke dalam kantung atau botol cairan :

Lepaskan penutup pelindung kantung IV tanpa menyentuh lubangnya.

Lepaskan penutup pelindung dari paku penusuk selang, jangan menyentuh

paku penusuk, dan tusukan paku ke dalam lubang kantung IV atau tusukan

penusuk ke penyumbat karet hitam dari botol. Bersihkan karet penyumbat

dengan antiseptic sebelum menusukkan paku penusuk.

Isi selang infus

Tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai 1/2 penuh

Lepaskan pelindung jarum dan klem rol untuk memungkinkan cairan memenuhi

bilik drip melalui selang ke adapter jarum. Kembalikan klem rol ke posisi off

setelah selang terisi.

Pastikan selang bersih dari udara dan gelembung udara.

Lepaskan pelindung jarum

5. Pilih jarum IV yang tepat atau over-the-needle catheter (ONC) atau aboacath

6. Pilih tempat distal vena yang digunakan

7. Bila terdapat banyak rambut pada tempat penusukan, guntinglah.

8. Bila mungkin, letakkan ekstremitas pada posisi dependen

9. Letakan torniket 10 sampai 12 cm (5 sampai 6 inci) di atas tempat penusukan. Torniket

harus menyumbat aliran vena, bukan arteri periksa adanya nadi distal.

10. Kenakan sarung tangan sekali pakai.

(Pelindung mata dan masker dapat digunakan untuk mencegah cipratan darah pada

membrane mukosa perawat).

11. Letakan ujung adapter jarum perangkat infus dekat dengan kasa steril atau handuk

12. Pilih vena yang terdilatasi baik, Metode-metode untuk membantu mendilatasi vena

meliputi :

Menggosok ekstremitas dari distal ke proksimal dibawah tempat vena yang

dimaksud.

Menggenggam dan melepaskan gennggaman.

Menepuk perlahan di atas vena

Memasang kompes hangat pada exstremitas, misalnya dengan waslap hangat.

13. Bersihkan tempat insersi dengan gerakan sirkular yang kuat menggunakan larutan

povidon yodin; hindari menyentuh tempat yang telah dibersihkan, biarkan tempat

tersebut mongering selama sedikitnya 30 detik.

Bila klien alergi terhadap yodin, gunakan alkohol 70% selama 60 detik.

14. Lakukan fungsi vena. Tahan vena dengan meletakan ibu jari di atas vena dan dengan

meregangkan kulit berlawanan arah dengan arah penusukan 5 sampai 7,5 cm kea rah

distal tempat penususkan. Jarum kupu-kupu: Pegang jarum pada sudut 20 sampai 30

2

Page 3: Format Pemasangangan Infus

derajat dengan level ke atas sedikit ke arah distal terhadap tempat aktual fungsi vena.

15. Perhatikan keluarnya darah melalui selang jarum kupu-kupu atau bilik flashback ONC,

yang menandakan bahwa jarum telah memasuki vena. Turunkan jarum sampai hamper

menyentuh kulit. Dorong jarum kupu-kupu sampai hub menempel dengan tempat fungsi

vena. Dorong kateter ONC 0,6 cm ke dalam vena lalu lepaskan stiletnya. Dorong kateter

ke dalam vena sampai hub menempel dengan dengan tempat fungsi vena. Jangan

pernah memasukan kembali stilet bila telah melepaskannya.

16. Tahan kateter dengan satu tangan, lepaskan torniket dan lepaskan stilet dari ONC.

Jangan menutup kembali stilet.

Dengan cepat hubungkan adapter jarum dari perangkat pemberian atau heparin lock

kehub dari ONC atau selang kupu-kupu. Jangan menyentuh tempat masuk adaptor

jarum.

17. Lepaskan klem roler untuk memulai infus pada kecepatan untuk mempertahankan

patensi aliran IV (tidak diperlukan pada heparin lock).

18. Amankan kateter atau jarum IV. (Prosedur dapat saja berbeda perikas kebijakan

institusi).

Pasang plaster kecil (1,25 cm) di bawah kateter dengan sisi yang lengket

menghadap ke atas dan silangkan plester di atas kateter.

Bila digunakan balutan kasa, oleskan salep povidon yodium salep di tempat

fungsi vena. Bila digunakan balutan transparan, oleskan larutan pavidon yodin di

tempat fungsi vena biarkan larutan mengering.

Pasang plester kedua tepat menyilang hub kateter.

Letakan bantalan kasa 2x2 di atas tempat insersi dan hub kateter dan amankan

plester 2,5 cm atau pasang balutan transparan di atas tempat tusukan IV se arah

pertumbuhan rambut. Jangan menutup hubungan antara selang IV dan hub

kateter.

Lekatkan loop selang infus pada balutan menggunakan plester 2,5 cm

19. Untuk pemberian cairan IV atur kecepatannya aliran sampai tetesan yang tepat per

menit.

Untuk heparin lock, bilas dengan normal salin atau normal salin berheparin steril

1 sampai 3 ml (10 sampai 100 U/ml).

20. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan aliran serta ukuran jarum pada balutan.

21. Lepaskan sarung tangan. Bereskan alat-alat dan cuci tangan.

22. Catat pada catatan perawatan jenis larutan, letak insersi, kecepatan aliran, ukuran dan

tipe kateter atau jarum, kapan infus dimulai, dan bagaimana toleransi klien terhadap

prosedur.

Mungkin digunaka lembar kerja terapi khusus perenteral.

3

Page 4: Format Pemasangangan Infus

SOP

(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

PEMASANGAN INFUS

NAMA MAHASISWA : PENGUJI :

NIM :

NO. PENILAIANDILAKUKAN

YA TIDAK

1 PERSIAPAN

Persiapan Alat

1. Larutan IV yang tepat2. Infus set (makro drip dan mikro drip : 60 tts/ml)3. Abbocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhan4. Standar Infuse5. Torniquet6. Kapas alkohol dalam tempat tertutup7. Bethadine dalam tempatnya8. Kassa Steril9. Sarung tangan bersih10. Plester11. Gunting verband12. Bengkok

2 PELAKSANAAN

A. Fase Orientasi

1. Salam terapeutik2. Evaluasi/validasi3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga4. Kontrak

B. Fase Kerja

1. Siapkan alat ke dekat pasien2. Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 8 benar3. Pasang sampiran atau tutup tirai untuk menjaga privasi4. Cuci tangan5. Buka kemasan steril dengan menggunakan teknik aseptic6. Periksa larutan menggunakan “five rights” pemberian obat.7. Pastikan aditif yang resepkan seperti kalium dan vitamin, telah

ditambahkan. Periksa larutan terhadap warna, kejernihan dan tanggal kadaluarsa.

8. Bila menggunakan larutan IV dalam botol, lepaskan penutup logam dan lempeng karet dan logam dibawah penutup. Untuk kantung larutan IV plastik, lepaskan lapisan plstik diatas port selang IV.

9. Buka set infus, mempertahankan sterilitas pada kedua ujung.10. Pasang klem rol sekitar 2 sampai 4 cm (1 sampai 2 inci) di

bawah bilik drip dan pindahkan klem rol pada posisi “off”.11. Lepaskan penutup pelindung kantung IV tanpa menyentuh

lubangnya.12. Lepaskan penutup pelindung dari paku penusuk selang, jangan

4

Page 5: Format Pemasangangan Infus

menyentuh paku penusuk, dan tusukan paku ke dalam lubang kantung IV atau tusukan penusuk ke penyumbat karet hitam dari botol. Bersihkan karet penyumbat dengan antiseptic sebelum menusukkan paku penusuk.

13. Tusukan set infus ke dalam kantung atau botol cairan14. Tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai 1/2

penuh15. Lepaskan pelindung jarum dan klem rol untuk memungkinkan

cairan memenuhi bilik drip melalui selang ke adapter jarum. Kembalikan klem rol ke posisi off setelah selang terisi.

Pastikan selang bersih dari udara dan gelembung udara. Lepaskan pelindung jarum

16. Pilih jarum IV yang tepat atau over-the-needle catheter (ONC) atau aboacath

17. Pilih vena yang terdilatasi baik,18. Letakan torniket 10 sampai 12 cm (5 sampai 6 inci) di atas

tempat penusukan. Torniket harus menyumbat aliran vena, bukan arteri periksa adanya nadi distal.

19. Kenakan sarung tangan sekali pakai.17. Bersihkan tempat insersi dengan gerakan sirkular

menggunakan kapas alcohol18. Lakukan fungsi vena. Tahan vena dengan meletakan ibu jari di

atas vena dan dengan meregangkan kulit berlawanan arah dengan arah penusukan 5 sampai 7,5 cm kea rah distal tempat penususkan.

19. Pegang jarum pada sudut 20 sampai 30 derajat dengan level ke atas sedikit ke arah distal terhadap tempat aktual fungsi vena.

20. Tusukan IV Cath ke pembuluh darah vena.21. Dorong IV Cath sampai hub menempel dengan tempat fungsi

vena.22. Dorong kateter 0,6 cm ke dalam vena lalu lepaskan stiletnya.23. Dorong kateter ke dalam vena sampai hub menempel dengan

dengan tempat fungsi vena.24. Tahan kateter dengan satu tangan,25. Lepaskan torniket dan lepaskan stilet dari ONC26. Hubungkan ujung IV Cath dengan adapter selang infus.27. Lepaskan klem roler untuk memulai infus pada kecepatan

standar28. Pasang plaster kecil (1,25 cm) di bawah kateter dengan sisi

yang lengket menghadap ke atas dan silangkan plester di atas kateter.(plaster kupu-kupu)

29. Tutup area penusukan dengan menggunakan kasa yang telah dioles betadin. Jangan menutup hubungan antara selang IV dan hub kateter.

30. Pasang plaster di atas kasa dengan menutup kedua sisi plaster (atas dan bawah).

31. Lipas selang infus ke arah atas dekat area penusukan dan pasang plaster 3-5 cm dari kassa

32. Atur kecepatan aliran sampai tetesan yang tepat per menit.33. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan aliran serta ukuran

jarum pada balutan.34. Lepaskan sarung tangan.35. Bereskan alat-alat.

C. Fase Terminasi

1. Evaluasi respon pasien2. Sampaikan salam terminasi

5

Page 6: Format Pemasangangan Infus

3. Cuci tangan4. Dokumentasi:

Catat pada catatan perawatan jenis larutan, letak insersi, kecepatan aliran, ukuran dan tipe kateter atau jarum, kapan infus dimulai, dan bagaimana toleransi klien terhadap prosedur.

TOTAL

Keterangan :( * ) merupakan critical point yang harus dilakukan

Nilai :  Jumlah Kompeten  X  100%  =  ………… %                         43

Rekomendasi :1.      Kompeten                   : ……………%2.      Belum Kompeten       : ……………%

..…………..,………………………

(Penguji)

6