injeksi, infus & guttae

Upload: ine-ciptanisah-pratiwi

Post on 09-Mar-2016

115 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PPT infus, guttate dan injeksi sediaan steril

TRANSCRIPT

  • SHANDRA ISASI S., APT

  • INFUSInfus adalah sediaan steril yang berupa larutan yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocokMerupakan sediaan parenteral volum besar (Large Volume Parenteral=LVP's)yang diberikan untuk menambah nutrisi, cairan tubuh atau elektrolit, volume 250 ml atau lebih

  • Infus tidak boleh mengandung zat bakteriostatik Dikemas dalam wadah besar dosis tunggalDapat juga ditambahkan antibiotik atau obat lainnya ke dalam infus.Penggunaan infus:1) untuk terapi pemeliharaan pada pasien yang akan atau sudah dioperasi2) Untuk pasien yang tidak sadar dan tidak dapat menerima cairan, elektrolit atau nutrisi secara oral3) Untuk terapi pengganti pada pasien yang mengalami banyak kehilangan cairan dan elektrolit yg berat

  • Pada terapi pemeliharaan, pemilihan jenis bahan yg ada diinfus yang akan diberikan pada pasien tergantung pada lamanya infus diberikan, misalnya:1) untuk pemberian kurang dari 3 hari, maka infus yg diberikan cukup dengan larutan sederhana yg mengandung air dan dektrosa secukupnya, dan sejumlah kecil Na dan K2) Pada pemberian 3-6 hari dapat diberikan infus dengan nilai kalori yang tinggi3) pada pemberian lebih dari satu minggu, digunakan infus yang mengandung nutrisi lengkap parenteral utk menyediakan semua nutrisi esensial (untuk menjaga keadaan normal tubuh), dalam infus ini mengandung: protein, karbohidrat, vitamin, mineral, elektrolit, dan air yg cukup

  • Untuk terapi pengganti, misal pada diare berat, muntah2XKebutuhan air, elektrolit, dan kalori1) Kebutuhan air, normalnya adalah sejumlah yg hilang (air kemih, keringat, pernafasan). Untuk org dewasa: kurang lebih 25-40 mL/kg BB atau 2 L per meterpersegi luas permukaan tubuh- anak-anak dan dewasa bertubuh kecil membutuhkan air lebih banyak dibandingkan org dewasa bertubuh besar, kebutuhan air lebih erat kaitannya dengan luas permukaan tubuh drpd dgn BB

  • Pada terapi pengganti air untuk orang dewasa, dibtuhkan 70 mL air/kg BB/hr disamping kebutuhan air utk pemeliharaanMisal untuk orang dewasa dengan BB 50 kg, berarti untuk terapi pengganti memerlukan 3500 mL ditambah 2400 mLPada pasien dengan gangguan ginjal atau kardiovaskuler perlu monitoring tekanan darahPada terapi pengganti air secara iv dapat menimbulkn hemolisis osmotik sel darah merah sehingga perlu cek tonisitasnya

  • 2) kebutuhan elektrolitK+ adalah kation utama intrasel (berperan dalam fungsi normal jantung dan otot polos)Kebutuhan per harinya: krg lbh 100 mEqdan kehilangan perharinya krg lbh 40 mEq, shg untuk terapi pengganti diperlukan minimal 40 mEq ditambah yg diperlukan untuk pengganti Na+ adalah kation utama ekstrasel, penting dlm menjaga kenormalan cairan ekstra selKebutuhan perharinya: 135-170 mEq (8-10 gNaCl),

  • 3)kebutuhan kaloridapat diberikan dekstrosa 5% pada terapi pemeliharaan atau terapi pengganti Pemberian larutan protein jangka panjang iv yg mengandung dekstrosa kadar tinggi (20%), elektrolit, vitamin, atau dapt juga mengandung insulin disebut hiperalimentasi parenteral

  • PENGGOLONGAN SEDIAAN PARENTERAL VOLUM BESAR BERDASARKAN KOMPOSISI DAN KEGUNAANNYA1. Infus elektrolitDigunakan untuk mengatasi perbedaan atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah.Ada 2 kondisi plasma darah yang menyimpang:1) Asidosis, yaitu kondisi plasma darah yg terlalu asam akibatnya adanya ion Cl yg berlebihan2) Alkalosis, yaitu kondisi plasma darah yang terlalu basa sehingga jumlah ion Na, K, dan Ca dalam jumlah berlebih

  • Sistem dapar darah adalah keseimbangan asam basa darah mengikuti sistem dapar, yaitu:Hidrogen karbonat-karbonatHidrogen fosfat-dihidrogenfosfatSerum-protein

  • Beberapa istilah:Hipovolemia: kehilangan natriumDehidrasi: kekurangan airAsidosis metabolik: kekurangan asam karbonatHipokalemia: kekurangan kaliumAsidosis: berkaitan dengan proses fisiologis yg menyebabkan penurunan pH darahAsidemia: keadaan pH arteri < 7,35

  • CONTOH FORMULA INFUS ASERING (OTSUKA)R/ Na+130 mEq K+ 4 mEq Cl 109 mEq Ca ++ 3 mEq Asetat 28 mEq Aqua pi ad 1000 mL

  • 2. INFUS KARBOHIDRATInfus karbohidrat adalah sediaan infus yang berisi larutan glukosa atau dektrosa yang cocok untuk donor kalori

    Kegunaan : - untuk diuretik (20%)- untuk terapi oedema (30-50%)- larutan manitol 15-20% untuk menguji fungsi ginjal

  • 3. INFUS ELEKTROLIT DAN KARBOHIDRATContoh : infus KA-EN 4 B paed (otsuka)formulanya:mengandung: Na+30 mEqK+8 mEqCl-28 mEqLaktat10 mEqGlukosa37,5 mEqAqua piad 1000 mL

  • 4. LARUTAN IRIGASILarutan irigasi adalah sediaan steril berupa larutan dalam jumlah yang besar (3 liter).Larutan tidak disuntikkan di vena tapi digunakan di luar sistem peredaran darah, umumnya menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastik yg dipatahkan sehingga memungkinkan pengisian larutan dengan cepatDigunakan untuk merendam atau mencuci luka sayatan bedah atau jaringan tubuh, dapat untuk mengurangi pendarahan

  • Persyaratan larutan irigasi:- isotonik- steril- tidak diabsorbsi-bukan larutan elektrolit- tdk mengalami metabolisme- cepat dieksresi- mempunyai tekanan osmotik diuretik

  • Contoh larutan irigasi:*acetic acid irrigation (0,25%): digunakan untuk irigasi kandung kemih, pH dibuat 2,9-3,3, digunakan selama prosedur urologi.*Neomicyn dan polimiksin sulfat sol. For irrigation : digunakan sebagai antibakteri topikal dalm irigasi kandung kemih yg terus menerus* ringer irrigation (mgd NaCl, KCl, CaCl2)*Steril water for irrigation, adalah larutan untuk obat suntik yg steril, etiket harus ditulis dengan jelas, hanya untuk irigasi, bukan untuk injeksi

  • 5. LARUTAN DIALISIS PERITONEALMerupakan suatu sediaan larutan steril dalam jumlah besar (2 liter).Larutan tidak disuntikkan ke vena tapi dibiarkan mengalir ke dalam ruangan peritoneal dan umumya menggunakan tutup plastik yang dipatahkan sehingga memungkinkan larutan dengan cepat turun ke bawahPenggunaan untuk menghilangkan senyawa toksik yg secara normal diekskresikan oleh ginjal (misal digunakan pada keracunan ginjal, atau gagal ginjal)

  • Larutan diabsorbsi dalam membran peritoneal mengikuti peredaran darah. Selanjutnya, di dalam ujung sel peritoneal terjadi penarikan zat toksin dari darah ke dalam cairan dialisis yang bekerja sebagai membran semipermeabelSyarat larutan dialisis peritoneal:hipertonis, steril, dapat menarik toksin dalam ruang peritoneal

  • Larutan yg tersedia di perdagangan mengandung dekstrosa, vitamin, mineral, elektrolit dan asam amino(peptida)Larutan dibuat hipertonik dengan tujuan untuk mencegah absorbsi air dari larutan dialisis ke dalam sirkulasi

  • Contoh :larutan Dianeal 1,5% dan 2,5%, 2 liter pH 5,2NaCl 538 mg538 mgNa Laktat448 mg448 mgCaCl225,7 mg25,7 mgMgCl25,08 mg5,08 mgDektrosa1,5 g2,5 gAqua pi100 ml100 mlOsmolarity346396

  • 6. INFUS PLASMA EXPANDER (PENAMBAH DARAH) Merupakan sediaan larutan steril yang digunakan untuk menggantikan plasma darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, operasi, dan lain-lainMacam-macamnya:1. Whole Blood (darah lengkap), darah yang diambil donor manusia, yg dipilih dengan pencegahan pendahuluan aseptik yg ketat (darah ditambah heparin atau ion sitrat sebagai antikoagulan)

  • Kita menyimpan darah yang dikumpulkan pada suhu 1-10 derajat C dan mempertahankan tetap konstan pada suhu 2 derajat C. Tanggal kadaluwarsanya maksimal 21 hari setelah pengambilan darah ( jika digunakan sitrat sebagai antikoagulan), dan maksimal 48 jam jika digunakan heparin sebagai antikoagulanKemasan: 1 unit (500 ml)

  • 2. Human Albumin (minimal 96% protein harus albumin)adalah sediaan steril albumin serum yang diperoleh dari fraksinasi darah dari donor manusia sehat.Setiap 100 ml mengandung 25 g albumin serum yg sebanding atau ekuivalen keosmotikannya dengan 500 ml plasma manusia normal, atau 5 g sebanding dgn 100 ml plasma manusia normal

  • Pemberian infus intravena sebagai penyokong volume darah, yg ekuivalen dgn 25-75 g albumin setiap harinya.Kadaluwarsa 3-10 tahun

  • Contoh formulanya (infus human albumin 20%)Mengandung 20% protein dengan minimum 96% albumin)R/ Human albumin192 gNa+125 mmol/L2,88 g/LK+max 2 mmol/L0,08 g/LCa++max 2 mmol/L0,08 g/LCl-max 100 mmol/L 3,55 g/Laqua pi1000 mL

  • 3. Plasma proteinmerupakan larutan steril protein yg terpilih dari plasma darah donor manusia dewasaPlasma mengandung 5 g protein per 100 ml, di mana 83-90% adalah albumin dan sisanya alfa dan beta globulinPemberian plasma protein 250-500 ml, tapi dapat sampai 1500 ml sebagai penyokong volum darahKadaluwarsa 3-5 th, tergantung penyimpanan

  • Contoh infus plasmanate Plasma protein Fraction (Human) 5%, 100 ml USPR/ plasma protein5 gNa Karbonat0,004MNa+145 mEq/LK+0,25mEq/LCl-100 mEq/L

  • 4. Larutan Gelatin (hidrolisis kolagen), senyawa polipeptida (sebagai cairan pengganti darah)Larutan ini cocok untuk plasma expander (terdiri atas protein, sehingga dapat memberikan efek osmotik yang sama dengan protein)Pada suhu kamar gelatin dapat mengental, sehingga perlu menghangatkan larutan, sementara pada proses pemanasan gelatin dapat terurai

  • Untuk memperbaiki kelarutan dapat ditambahkan glioksal atau isosianat agar molekulnya bertambah panjang dan bercabang.Setelah 24 jam dieliminasi atau diurai secara enzimatik, gelatin hilang dari peredaran darah.Digunakan gelatin 5% yg diisotonikan dengan NaCl dan dapat disterilkan dengan autoclaf 121-124 derajat C

  • Contoh: infus Haemacel R/3,5% Colloidal infusion SolutionGelatin dari polipeptides (bovine bone) 35 gCl-5,14 g145 mmolK+0,20 g5,1 mmolCa++0,25 g6,25 mmolNa+3,33 g145 mmolaqua pi1000 ml

  • 5. Larutan Dekstranmerupakan senyawa polisakarida yg tertersusun atas glukosa sebagai komponen monomer yg terikat secara glikosidik pd posisi alfa 1,6. Dekstran terbentuk di dalam media yg mengandung sakarosa di bawah pengaruh enzim dekstran sakarase yg diproduksi oleh berbagai spesies leuconostoc

  • Sebagai pengganti plasma digunakan 6 atu10% larutan dekstran 40 atau 70 dengan BM 40.000 sampai 70.000 dengan penambahan NaCl 0,9%Sterilisasi dengan autoclaf suhu 120 derajat C, penyimpanan suhu 4 der C stabil selama 19 th

  • Contoh formula infus Otsutran-70 (Otsuka)R/Dekstran 70 in normal salin6%Dekstran 706,0%NaCl0,9%aqua pi500 mlosmolaritas : 316,5 mOsm/L

  • 6. Infus Protein (asam amino)Larutan terdiri atas: 8 asam amino: L-isoleusin, L-Leusin, L-Lisine, L-Metionin, L-Fenilalanin, L-Trionin, L-Triptopan, L-Valin. Semua asam amino tersebut harus ada dalam sediaan infus dalam jumlah dan perbandingan tertentu di dalam infus. Hilangnya satu komponen menyebabkan efek yg diinginkan tidak tercapai, begitu pula dengan jumlah yg berlebihan.

  • Sebagai penyangga energi digunakan sorbitol, dapat pula ditambahkan vitamin dan elektrolitPH larutan dibuat 6 (berhubungan dengan stabilitas)Sterilisasi menggunakan autoclaf 120 der C disertai dengan penjenuhan gas netralPenambahan Na pirosulfit dalam jumlah kecil dapat mengusir oksigenContoh infus Aminofusin L (Primer)

  • R/ L-Isoleusin1,55 gL-Leucin2,20 gL-Lisine monoHCl2,50 gL-Methionon2,10 gL-Fenilalanin2,20 gL-Treonin1,00 gL-Triptophan0,45 gL-Valin1,50 gL-alanin6,00 g

  • L-Arginin4,00 gL- Glutamic acid9,00 gGlisin10,00 gL-Histidin1,00 gL-Prolin7,00 gSorbitol50,00 gXylitol50,00 gPotasium Hidroklorid1,68 g

  • Mg asetat1,07 gSodium hidroksid1,60 gL-Malic acid2,01 gvitaminaqua pi1000 ml

  • SUSPENSI UNTUK INJEKSIDigunakan jika zat aktif tidak larut dalam pembawaDapat digunakan sebagai depoKadar partikel padat < 5%Diameter partikel 5-10 mikrometerPembuatan dilakukan mensterilkan masing-masing komponen sendiri-sendiri dan dibuat secara aseptik, dan sterilisasi akhir tidak boleh menggunakan penyaring bakteri

  • Sterilisasi bahan padat dapat menggunakan sterilisasi panas kering atau gasPerlu diperhatikan laju sedimentasi partikel tersuspensiLaju endap partikel dapat dikurangi dengan meningkatkan viskositas medium suspensi

  • FAKTOR YG TERLIBAT DALAM LAJU KECEPATAN MENGENDAP PARTIKEL SUSPENSI BERHUBUNGAN DENGAN PERSAMAAN HUKUM STOKES DAN ALIRAN TIKSOTROPI1. Ukuran partikel dan bobot jenis bahan mempengaruhi kec sedimentasi, kecepatan sedimentasi dapat ditekan jika perbedaan BJ dua fase kecil dan viskositas medium ditingkatkan, misal dengan membentuk struktur vehicle, misal dengan penambahan gom, atau bentonit (sifat alir pseudoplastik tiksotropi)2. sifat alir pseudoplastik tiksotropi, adalah suatu keadaan di mana pada penyimpanan sedimentasi suspensi terbentuk lambat, jika akan digunakan dengan pengojokan ringan

  • Viskositas medium cepat menjadi encer, dan sedimen tidak cepat terbentuk kembali. Sehingga memudahkan dalam pengambilannya ke dalam jarum suntik (dosis tetap homogen).Masalah yg sering muncul yaitu terjadinya caking, solusi: dengan penambahan agent pemflokulasi seperti benzil alkohol atau fenol etanol.Perlu juga ditambahkan suspending agent seperti CMC-Na atau hidroksietilselulosa, yg juga dapat meningkatkan viskositas (koloid pelindung)

  • Penambahan wetting agent juga perlu seperti tween 80, pluronik F-68 (BASF Corp), atau sorbitan trioleat dapat membantu partikel berada dalam bentuk tersuspensiBahan tambahan lain: pengawet, pengatur tonisitas

  • Suspensi injeksi dapat berupa suspensi injeksi dalam air atau suspensi injeksi dalam minyak1. Suspensi injeksi dalam airMengandung: bahan pembantu yang mengurangi sedimentasi, pengisotoni, dapar, pengawet

  • Contoh formula:R/ Kortison asetat25 mgTween 80 4 mgCMC Na5 mgNaCl9 mgBenzil alkohol9 mgaqua piad 1 ml

  • FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBUATAN SUSPENSI INJEKSI DALAM AIR1. Ukuran partikel dan BJ2. Sifat alir sediaan3. Kerja surfaktan (contoh surfaktan), tween, lechitin, polisorbat 80, emulphor EL 620, Pluronic F 604. Kecepatan sedimentasi (Gel-Form)untuk mengaturnya dapat ditambahkan koloid hidrofilik (CMC Na 0,1-0,3%, GOM, gelatin, Carmellose sodium, MC), sorbitol, ester

  • 5. Cakingdapat diatasi dengan penambahan bahan pembasah atau dengan penambahan natrium sitrat6. Kelarutan zat aktifdiatasi dengan membentuk kompleks yang sulit larut, misalnya insulin protamin atau prokain penisilin7. Bahan antibusa (oktil alkohol atau emulsi silikon)

  • 8. sifat alir (reologi)pseudoplastis tiksotropi9. isotonis, isohidris10. bahan antibakteri

  • TAHAPAN KERJA DALAM PEMBUATAN SEDIAAN SUSPENSI INJEKSI DALAM AIR1. Menghaluskan ukuran partikel atau merekristalisasi bahan obat2. Sterilisasi bahan obat3. Sterilisasi pembawa 4. Campur bahan aktif dengan pembawa secara aseptik5. Masukkan dalam wadah steril, tutup, dan segel secara aseptik

  • 2. SUSPENSI INJEKSI DALAM MINYAKSebagai pembawa dapat digunakan minyak seperti oleum arachidis, Oleum olivarum, Oleum sesami, etil oleat), perlu diperhatikan sifat fisis dan stabilitas suspensiYg perlu diperhatikan dalam pembuatan suspensi injeksi dalam minyak:1) perlu peningkatan viskositas dan pencegahan terjadinya caking, misal suspending agent, misal aluminium monostearat 2%

  • 2) Ukuran partikel, yg dikehendaki adalah 5 mikrometer, perlu diperhatikan efek ukuran partikel terhadap afek obat dan juga stabilitas suspensi,Contoh: Zinc insulin amorf: onset 0,5-2 jam, durasi efek 10-16 jamZinc insulin kristalin: onset 4-6 jam, durasi 24-36 jam

  • Contoh formula: injeksi prokain penisilinR/ prokain penisilin300.000 S.I/mlAluminium monostearat2.0Minyak zaitun netral steril ad 100 ml

    Cara buat: disuspensikan prokain penisilin yang telah dihaluskan sedikit demi sedikit dalam larutan campuran aluminium monostearat dan minyak zaitun secara aseptik

  • EMULSI INJEKSIPerlu emulgator (tidak boleh toksik), contoh: gelatin, lecitin, polisorbat 80, metilselulosa dan serum albuminInjeksi phytomenadione (vitamin K) menggunakan lesitin sebagai emulgator.

  • INJEKSIKlasifikasi injeksiLarutan sejati dg pembawa air, contoh injeksi vit cFormula :Resep vit c dg kadar 2%Vit c2,0Natrium hidrogen karbonat0,9Tiourium0,012Nacl0,2Air piad 100 ml

  • 2. Latutan sejati dg pembawa minyak, contoh injeksi kamferFormula:Injeksi kamfer dg kadar 10%Kamfer10,0Minyak zaitun p.i100 ml

  • 3. Larutan sejati dg pembawa campuran contoh injeksi phenobarbitalFormmulaPhenobarbital3,0Phenobarbital natrium6,72Uretan 25,0Spiritus 94% w/w15,0Gliserin steril12,5Air p.i ad 100 ml

  • 4. Suspensi dg pembawa air, contoh inj.calciferol(vit D)Formula :Vit D210Alkohol250Tween 80200Air pi1000ml

  • 5 Suspensi steril dg pembawa minyak, contoh injeksi bismuthsubsalisilatFormula :Bimutsubsalisilat dg kadar 0%Bismutsubsalisilat 10Minyak zaitun netral steril ad 100 ml

  • 6. Emulsi steril, contoh Ivelip 20%Resep iv fat emulsi 20%Soybean oil250 mgGlyserol25 gEgg Phosphatide12 gSodium oleat0,3 gSodium hydroxide qspH=8Aqua p.i1000 ml

  • 7. Serbuk kering dilarutkan dg air, contoh inj amoxicillin

  • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OBAT SUNTIKPelarut dan pembawaUkuran partikelZat pengawetBentuk sediaanTonisitaspHStabilitasVolumeBiofarmasetikaGravitasiWadah dan penutup

  • GUTTEASediaan steril Guttea :Tetes mataTetes hidung Tetes telinga

  • GUTTAE OPTALMICATetes mata digunakan sebagai efek diagnostik dan terapetik lokal.Tetes mata harus efektif dan tersatukan secara fisiologis (bebas rasa nyeri dan tidak merangsang) dan steril. Obat tetes mata adalah sediaan steril, umumnya isotonis dan isohidrisPenggunaannya dengan cara meneteskan ke dalam lekuk mata atau ke permukaan selaput bening mata.

  • LARUTAN DALAM AIRFaktor-faktor yang harus diperhatikan sbg syarat membuat sediaan dalam air :Steril angka kuman harus = 0. pembuatan dilakukan secara aseptik.Kejernihan bebas partikel bertujuan menghindari rangsangan akibat bahan padat. Disaring menggunakan Jenaer Fritten berukuran pori G3-G5.

  • LANJUTAN3. Pengawetan (antimicrobial preservative) thiomersal 0,002%, garam fenilmerkuri 0,002%, garam alkonium dan garam benzalkonium 0,002% - 0,01% kombinasi dgn natrium edetat 0,1%, klorhesidin 0,005-0,01%, klorbutanol 0,5% dan benzilalkohol 0,5-1%

    4. Tonisitas cairan air mata memiliki tekanan osmotik yang nilainya sama dengan darah dan cairan jaringan. Konsentrasinya sesuai dengan larutan NaCl 0,9% dalam air. Larutan hipertonis relatif lebih dapat diterima daripada hipotonis. pH berguna untuk mencapai rasa bebas nyeri.

  • 5. Stabilitas (pendapar, viskositas dan aktivitas permukaan)a. Pendapar : pH mata = pH darah = 7,4. Tetes tanpa nyeri pH 7,3 9,7. tapi pH 5,5 11,4 masih dapat diterima. Jika harga pH yang ditetapkan atas dasar stabilitas berada di luar daerah yang dapat diterima secara fisiologis, maka wajib menambahkan larutan dapar dan melakukan pengaturan pH melalui penambahan asam atau basa.

  • Contoh bufer pada sediaan tetes mata :Borat bufer (boric acid/borax) pH 6,8 9,1Chloramphenicol eye drop BP 1993 pH 7,5Hypromellosa eye drop BPC 1973 pH 8,4Phosphate bufer pH 4,5 8,5Neomycin eye drop BPC 1973 pH 6,5Prednisolon sodium phospat eye drop BPC 1973 pH 6,6Citrate bufer pH 2,5 6,5Benzylpenicillin eye drop pH 6,0Idoxuridine eye drop pH 6,0

  • b. Viskositas dan aktivitas permukaanTetes mata dalam air kelemahannya dapat ditekan keluar dari saluran konjungtiva oleh gerakan pelupuk mata. Peningkatan viskositas dapat mencapai distribusi bahan aktif yang lebih baik di dalam cairan dan waktu kontak lebih panjang.Untuk meningkatkan viskositas tetes mata digunakan metil selulosa dan polivinilpirolidon (PVP) dan sangat disarankan menggunakan polivinilalkohol (PVA) 1 2%.

  • Viskositas sebaiknya tidak melampaui 49-50 mPa detik sebab jika tidak, maka akan terjadi penyumbatan saluran air mata. Biasanya dipakai larutan dengan viskositas 5-15 mPa detik.Apabila zat padat sulit larut, maka dapat menggunakan Tween 80, polioksietilen 40, stearat, dan benzalkonium klorida atau benzalkonium bromida.

  • PENGGOLONGAN OBAT TETES MATA BERDASARKAN FARMAKOLOGI :Obat mata anti infeksi dan antiseptikContohnya :Albucetine eye drop 5 ml, 10 ml, 15 ml dan 3,5 gKomposisi :Sulfacetamid 10%Chloramphenicol 1%Thimerosal 0,02%

  • 2) Obat mata mengandung corticosteroidContohnya :Celestone eye drop 5 mlKomposisi :Betamethasone Na phosphate 0,1%

  • 3) Obat mata sebagai antiseptik dan corticosteroidContohnya :Cendo Xitrol 5 ml dan 10 mlKomposisi :Dexamethason 0,1%Neomycine sulfat 3,5 mg/mlPolymyxin B sulfat 6000 iu/ml

  • 4) Obat mata mempunyai efek midriatikContohnya :Cendo Tropine 5 ml, 10 ml, dan 15 mlKomposisi :Atropine sulfat 0,5%

  • 5) Obat mata mempunyai efek miotikContohnya :Cendo Carpine 5 ml, 10 ml dan 15 mlKomposisinya :Pilocarpine HCL 1%

  • 6) Obat mata mempunyai efek glaukomaContohnya :Isotic Adretor 5 mlKomposisi :Timolol Maleat 0,25% dan 0,5%

  • 7) Obat mata mempunyai efek lainContohnya :Catarlent eye drop 15 mlKomposisi :CaCl anhidrous 0,075 gK iodida 0,075 gNa thiosulfat 0,0075 gPhenylmercuri nitrate 0,3 mg

  • LARUTAN DALAM MINYAK (SUSPENSI OBAT MATA)Larutan dalam minyak memiliki waktu kontak panjang pada kornea mata. Contoh : tetracyclin hidrochlorida.Suspensi obat mata untuk obat yang tidak larut dalam pelarut yang cocok kortikosteroid.Syarat utama suspensi adalah ukuran partikel yang sangat halus (< 30 nm).Untuk menstabilkan suspensi, ditambahkan viskositas.

  • LARUTAN DALAM MINYAK (SALEP MATA)Pembuatan salep mata harus steril serta berisi zat antimicrobial, preservative, antioksidan dan stabilizer.Batasan ukuran partikel yaitu setiap 10 mikrogram zat aktif tidak boleh mempunyai partikel >90 nm, tidak boleh lebih dari 2 partikel >50 nm, dan tidak boleh lebih dari 20,25 nm.

  • Basis salep mata :Paraffin liquid 1 bagianVaselin flavum 1 bagianParafin kuning 8 bagianDisterilkan dengan suhu 160o C selama 2 jam

    Contoh :Garamycin eye ointment 0,3% 3,5 gram.

  • OBAT TETES HIDUNGObat tetes hidung adalah larutan dalam air atau dalam pembawa minyak.Penggunaan obat tetes hidung untuk antibiotik, sulfonamid, vasokonstriktor, germisida, antiseptik dan lokal anestetika.

  • Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalm pembuatan obat tetes hidung :Viskositaspenambahan metil cellulose sebanyak 0,5% untuk mendapatkan viskositas larutan yang sesuai dengan viskositas mukosa hidung.

    2. Isotonislarutan isotonis atau sedikit hipertonis agar tidak terjadi iritasi mukosa hidung. Untuk tonisitas, ditambahkan NaCl atau Dekstrosa.

  • IsohidrispH sekresi hidung orang dewasa antara 5,5 - 6,5. anak antara 5,0 6,7. rhinitis akut menyebabkan pergeseran pH ke arah basa, sedangkan peradangan akut menyebabkan pergeseran pH ke arah asam.menggunakan dapar phosphat pH 6,5.

  • 4. Alat yang diperlukanPipet tetes diteteskan ke dalam lubang hidung. Ex : Afrin adult nasal dropAtomizer disemprotkan dalam bentuk tetesan kasar ke dalam lubang hidung. Ex : Beconase nasal sprayNebulaezer disemprotkan dalam tetesan sangat halus, sehingga mampu berpenetrasi ke dalam paru-paru. Ex : Ventolin nebules

  • OBAT TETES TELINGAObat tetes telinga adalah larutan zat aktif dalam air atau dalam pembawa lain yang digunakan dengan meneteskan ke dalam lubang telinga.Penggunaan obat tetes telinga untuk :Antibiotik (chloramphenicol)Melunakkan malam (hidrogen peroksida, natrium bikarbonat)Membersihkan telinga setelah pengobatan (spritus)Mengeringkan permukaan telinga yang berair (astringen, aluminium asetat)Antiseptik dan anestesi (fenol)

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tetes telinga :Pembawa air atau gliserol air dapat melunakkan malam dalam telinga dan meninggikan viskositas.2.Viskositas viskositas yg tinggi membantu memperkuat kontak antara sediaan dengan permukaan yang terkena infeksi.

  • Contoh :

    Chloramphenicol kelarutan dalam air 1:400, sedangkan dalam propileglycol 1:7. Untuk mendapatkan larutan yang efektif, kita dapat menggunakan propilenglycol.

  • PENGGOLONGAN OBAT TETES TELINGA BERDASARKAN FARMAKOLOGIObat tetes telina anti infeksi dan antiseptikContohnya :Tarivid Otic ear drop 5 mlKomposisi :Ofloxacin 3 mg/ml

  • 2. Obat tetes telinga antiseptik dan kortikosteroidContohnya :Otozambon ear drop 8 mlKomposisi :Neomycin sulfat 500 mgPolymixcin B sulfat 1.000.000 iuFuraltadone HCl 450 mgFludrocorpisone acetate100 mgLidocaine HCl 4 g

  • 3. Obat tetes telinga lainnyaContohnya :Waxsol ear drop 10 mlKomposisinya :Docuseta Na 0,5%

  • Terima Kasih

    *****************************************************