format lab geo struktur

30
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TEBAL DAN KEDALAMAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari terutama para penambang wajib memepelajari ilmu geologi struktur karena geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari dari bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Mempelajari geologi struktur maka kita harus mengetahui unsur-unsur geologi yang terjadi dibumi dan dasar- dasar ilmu yang mendukung untuk mempelajari geologi struktur, termasuk tebal dan kedalaman suatu perlapisan. Pengertian tebal adalah garis tegak lurus antara dua bidang yang sejajar yang merupakan batas perlapisan batuan. Kedalaman adalah jarak vertical dengan ketinggian tertentu ( umumnya pada permukaan bumi ) kea rah bawah terhadap suatu titik, garis, atau bidang. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1.2.1 Maksud Maksud dari praktikum ini agar praktikan mampu menghitung tebal dan kedalaman suatu perlapisan batuan 1.2.2 Tujuan ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST 09320120196

Upload: rafika

Post on 02-Feb-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini

TRANSCRIPT

Page 1: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari terutama para penambang wajib memepelajari ilmu

geologi struktur karena geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari

dari bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Mempelajari geologi

struktur maka kita harus mengetahui unsur-unsur geologi yang terjadi dibumi dan dasar-

dasar ilmu yang mendukung untuk mempelajari geologi struktur, termasuk tebal dan

kedalaman suatu perlapisan. Pengertian tebal adalah garis tegak lurus antara dua bidang

yang sejajar yang merupakan batas perlapisan batuan. Kedalaman adalah jarak vertical

dengan ketinggian tertentu ( umumnya pada permukaan bumi ) kea rah bawah terhadap

suatu titik, garis, atau bidang.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1 Maksud

Maksud dari praktikum ini agar praktikan mampu menghitung tebal dan kedalaman

suatu perlapisan batuan

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat menghitung tebal dan

kedalaman dari suatu perlapiisan batuan.

1.3 ALAT DAN BAHAN

1.3.1 alat

1. Mistar 30cm

2. Busur 3600

3. Jangka

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 2: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

4. Pensil

5. pulpen

1.3.2 bahan

1. Kertas A4

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 3: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KETEBALAN DAN KEDALAMAN

Ketebalan adalah tegak lurus antara dua bidang sejajar yang merupakan batas lapisan

batuan .sedangkan Kedalaman adalah Jarak vertikal dan ketinggian tertentu (umumnya

permukaan bumi) kearah bawah, terhadap suatu titik, garis atau bidang .

Gambar 2.1 : Blok diagram yang memperlihatkan ketebalan dan kedalaman

2.2. KETEBALAN LAPISAN

Ketebalan lapisan dapat ditentukan dengan beberapa cara, baik secara langsung maupun

tidak lanngsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan pada suatu keadaan tertentu,

misalnya lapisan horizontal yang tersingkap pada tebing vertikal (gambar 2.2a), lapisan

vertikal yang tersingkap pada topografi datar (gambar 2.2b) sedangkan pada topografi

miring dapat digunakan alat “Jacob’s staff”, yaitu tongkat yang dilengkapi dengan

“handlevel”, klinometer atau kompas pada bagian atasnya (gambar 2.2c).

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 4: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Gambar 2.2 : pengukuran ketebalan secara langsung

Apabila keadaan medan, struktur yang rumit, atau keterbatasan alat yang dipakai

tidak memungkinkan pengukuran secara langsung, diadakan pengukuran secara tidak

langsung. Tetapi sebaiknya diusahakan pengukuran mendekati secara langsung.

Pengukuran tidak langsung yang paling sederhana adalah pada lapisan miring, tersingkap

pada permukaan horizontal (gambar 2.3), dimana lebar singkapan diukur tegak lurus jurus,

yaitu W. Dengan mengetahui kemiringan lapisan (δ) maka ketebalannya.

t = W sin δ

w = lebar singkapan

l = panjang pengukuran

δ = besar kemiringan lapisan

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 5: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Gambar 2.3 ; blok diagram memperlihatkan ketebalan suatu ;lapisan

Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak lurus jurus (1), maka lebar

sebenarnya harus dikoreksi lebih dahulu, w =1 sin β, dimana β adalah sudut antara jurus

dengan arah pengukuran. Ketebalan yang didapat adalah :

t = 1 sin β sin δ δ = besar kemiringan lapisan

Dengan cara pengukuran dapat dipakai, apabila pengukuran lebar singkapan

dilakukan pada permukaan miring. Dalam hal ini ketebalan merupakan fungsi sudut

kemiringan (δ) dan sudut lereng (σ). Beberapa kemungkinan posisi lapisan terhadap lereng

dan perhitungan ketebalannya, ditunjukkan dalam gambar 2.4

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 6: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Gambar 5.4 : Beberapa posisi pengukuran dan perhitungan ketebalan

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 7: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Pendekatan lain untuk mengukur ketebalan secara tidak langsung dapat dilakukan

dengan mengatur jarak antara titik, yang merupakan batas lapisan sepanjang lintasan tegak

lurus jurus. Pengukuran ini dilakukan apabila bentuk lereng tidak teratur. Bisa juga

menghitung ketebalan lapisan dari peta geologi. Beberapa kemungkinan posisi terhadap

lereng dan perhitungan ketebalannya, ditunjukkan dalam gambar 2.5.

Gambar 2.5 : Beberapa posisi pengukuran dan perhitungan ketebalan

Untuk mengukur ketebalan pada lereng, apabila pengukuran tidak tegak lurus jurus,

digunakan persamaan trigonometri (gambar 2.6) :

t = 1[| sin δ cos σ sin β ± sin σ cos δ |]

σ = kemiringan lereng terukur.

Gambar 2.6 : Pengukuran ketebalan pada lereng yang tidak tegak lurus jurus

Perhitungan dengan cara yang lain dapat juga dilakukan dengan mencari lebih dahulu

kemiringan lereng yang tegak lurus jurus lapisan (gambar 2.7). Untuk mencari kemiringan

lereng yang tegak lurus jurus lapisan (φ), dapat dilakukan beberapa cara :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 8: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Gambar 2.7 : Metoda pengukuran ketebalan dengan cara yang lain

Dengan menggunakan “Tabel Koreksi” atau “Aligment nomograph”, yaitu dengan

menganggap kemiringan lereng terukur sebagai kemiringan semu dan kemiringan lereng

tegak lurus jurus sebagai kemiringan sebenarnya .

Dengan menggunakan persamaan tan σ = sin β tan φ

β = sudut antara jurus dengan arah pengukuran

σ = sudut lereng terukur

sehingga φ dapat ditentukan.

Dari perhitungan di atas dapat diperoleh lebar singkapan yang tegak lurus jurus (w),

dengan menggunakan persamaan :

1 sin σ

w = ----------

sin φ

Dengan menggunakan salah satu persamaan pada gambar 2.4 dapat ditentukan ketebalan.

2.3 KEDALAMAN

Menghitung kedalaman lapisan ada beberapa cara, diantaranya :

- perhitungan secara geometri dengan “Alignment nomograph”

- dengan kurva

Dengan cara perhitungan geometri, yang perlu diperhatikan ialah : kemiringan lereng,

kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu.

Pada permukaan horizontal, kedalaman lapisan (d) dapat dihitung dengan rumus (gambar

2.8) :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 9: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

= m tan δ

m = jarak tegak lurus dari singkapan ketitik tertentu

δ = kemiringan lapisan

Gambar 5.8 : Cara perhitungan ke dalam suatu lapisan

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 10: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

BAB III

PROBLEM SET

1. Dijumpai lapisan batuan pada sebuah lereng dengan besar

slope 400 setelah melalakukan pengukuran arahnya N 1700 E/250 dan jarak

lapangan yang didatakan 65 m. Hitung ketebalannya.

2. Dijumpai lapisan batuan pada sebuah lereng dengan besar

slope 550 setelah melalakukan pengukuran arahnya N 1600 E/340 dan jarak

lapangan yang didatakan 54 m. Hitung ketebalannya.

3. Dijumpai lapisan batuan pada sebuah lereng dengan besar

slope 500 setelah melalakukan pengukuran arahnya N 2300 E/300 dan jarak

lapangan yang didatakan 43 m. Hitung ketebalannya.

4. Dijumpai lapisan batuan pada sebuah lereng dengan besar

slope 650 setelah melalakukan pengukuran arahnya N 300 E/200 dan jarak lapangan

yang didatakan 77 m. Hitung ketebalannya.

5. Dijumpai lapisan batuan pada sebuah lereng dengan besar

slope 600 setelah melalakukan pengukuran arahnya N 1500 E/500 dan jarak

lapangan yang didatakan 43 m. Hitung ketebalannya.

BAB IV

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 11: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari problem set yang telah diberikan, maka hasil ketebalan yang di dapatkan

adalah nomor satu 61,62 meter, nomor dua didapatkan ketebalan 53.99 meter, nommor

tiga didapatkan ketebalan 42.13 meter, nomor empat didapatkan ketebalan 76.23 meter,

dan nomor enam didapatkan ketebalannya 40.377 meter.

Dari hasil yng didapatkan diatas, semua ketebalan diatas dihitung dengan cara yang

sama yaitu t = d sin (slope+dip) karena slope lebih besar dari dip.

BAB V

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 12: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka disimpulkan ketebalan setiap

perlapisan batuan tergantung pada arah kemirinigan perlapisan batuan terhadap kemiringan

lerengnya atau tergantung dari besar kecil nya slope dan dip nya.

5.2. SARAN

Agar pada saat praktikum diberikan contoh kasus mengenai mata acaranya.

DAFTAR PUSTAKA

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 13: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Tim penyusun.2009.penuntun geologi struktur prinsip dasar geometrid an

interpretasi.ITB.bandung

Tim penyusun.2013.penuntun geologi struktur.UMI.makassar

1.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 14: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope : 400

Strike : N 1700 E

Dip : 250

Jarak lapangan :65 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 68 sin (400 +250 )

61.62 meter

2.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 15: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope :550

Strike : N 1600 E

Dip : 340

Jarak lapangan : 54 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 34 sin (550 +540 )

53.99 meter

3.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 16: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope : 500

Strike : N 2300 E

Dip : 300

Jarak lapangan : 43 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 43 sin (500 +300 )

= 42.13 meter

4.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 17: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope : 650

Strike : N 300 E

Dip : 200

Jarak lapangan : 77 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 77 sin (650 +200 )

= 76.23 meter

5.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 18: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope : 600

Strike : N 1500 E

Dip :500

Jarak lapangan : 43 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 68 sin (600 +500)

= 40.377 meter

BAB IV

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 19: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1.Dik :

Slope : 400

Strike : N 1700 E

Dip : 250

Jarak lapangan :65 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 68 sin (400 +250 )

61.62 meter

2.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 20: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope :550

Strike : N 1600 E

Dip : 340

Jarak lapangan : 54 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 34 sin (550 +540 )

53.99 meter

3.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 21: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope : 500

Strike : N 2300 E

Dip : 300

Jarak lapangan : 43 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 43 sin (500 +300 )

= 42.13 meter

4.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 22: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope : 650

Strike : N 300 E

Dip : 200

Jarak lapangan : 77 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 77 sin (650 +200 )

= 76.23 meter

5.Dik :

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 23: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

Slope : 600

Strike : N 1500 E

Dip :500

Jarak lapangan : 43 m

Dit :

Tebal :….?

Penyelesaian :

T = d sin (slope+dip)

= 68 sin (600 +500)

= 40.377 meter

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196

Page 24: FORMAT Lab Geo Struktur

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMISJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TEBAL DAN KEDALAMAN

4.2 pembahasan

Dari problem set yang telah diberikan, maka hasil ketebalan yang di dapatkan

adalah nomor satu 61,62 meter, nomor dua didapatkan ketebalan 53.99 meter, nommor

tiga didapatkan ketebalan 42.13 meter, nomor empat didapatkan ketebalan 76.23 meter,

dan nomor enam didapatkan ketebalannya 40.377 meter.

Dari hasil yng didapatkan diatas, semua ketebalan diatas dihitung dengan cara yang

sama yaitu t = d sin (slope+dip) karena slope lebih besar dari dip.

ANNISA FORTUNA MEI MUH. IDRIS JURADI, ST09320120196